OLEH
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
ABSTRAK
PENGARUH RASIO EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA
ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL
TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA
PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU
ABSTRACT
THE EFFECT OF LOCAL OWN REVENUE EFFECTIVITY RATIO,
GENERAL ALLOCATION FUND, SPECIAL ALLOCATION FUND, SHARE
ALLOCATION FUND TOWARD REGIONAL FINANCIAL INDEPENDENCE
IN REGENCY / CITY AT RIAU PROVINCE
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya bagi Allah pemilik kehidupan yang telah
mengaruniakan anakNya Yesus Kristus untuk segala anugrah dan berkat yang
masih boleh diterima dan yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan
kesempatan untuk boleh menikmati masa- masa perkuliahan sampai akhirnya
dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini.
Penulisan skripsi ini merupakan satu diantara syarat penyelesaian
pendidikan Strata 1 pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak
mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum., Mec. Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., selaku Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu
Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi.,Ak., CA., selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan
yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak., selaku dosen pembanding yang telah
membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan
skripsi ini dan Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku dosen penguji
yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi
kesempurnaan skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................
ABSTRACT ...............................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
i
ii
iii
v
viii
ix
x
1
1
6
6
7
8
8
8
8
10
11
12
13
15
18
19
19
19
20
20
21
22
23
23
24
25
26
26
27
28
30
32
32
33
35
37
37
39
39
40
40
45
46
47
49
52
52
53
55
57
60
61
61
62
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Tabel
1.1
2.1
3.1
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
Judul
Halaman
2
13
22
36
38
39
44
45
48
49
50
52
53
54
56
56
57
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
2.1
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Judul
Halaman
16
41
41
42
43
48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Daftar Sampel Penelitian............................................................................ 1
F tabel ......................................................................................................... 2
t tabel .......................................................................................................... 3
Data SPSS 17 ............................................................................................. 4
Hasil Output SPSS 17 ................................................................................. 5
ABSTRAK
PENGARUH RASIO EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA
ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL
TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA
PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU
ABSTRACT
THE EFFECT OF LOCAL OWN REVENUE EFFECTIVITY RATIO,
GENERAL ALLOCATION FUND, SPECIAL ALLOCATION FUND, SHARE
ALLOCATION FUND TOWARD REGIONAL FINANCIAL INDEPENDENCE
IN REGENCY / CITY AT RIAU PROVINCE
BAB I
PENDAHULUAN
dominannya transfer dari pusat. Fenomena tersebut dapat dilihat dari data
keuangan pada daerah - daerah di provinsi Riau dengan data sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perbandingan PAD dan Transfer dari Pemerintah Pusat
No
Nama Kabupaten
1 Kab. Bengkalis
2 Kab. Indragiri Hilir
3 Kab. Indragiri Hulu
Kab.Kuantan
4 Singingi
5 Kab. Pelalawan
6 Kab. Rokan Hilir
7 Kab. Rokan Hulu
8 Kab. Siak
9 Kota Dumai
10 Kota Pekanbaru
658.375,37
661.508,45
1.535.683,14
665.208,93
1.575.184,09
579.765,28
723.134,39
Sumber : www.djpk.depkeu.go.id
Begitu pula dengan keuangan daerah tersebut, adanya otonomi daerah diharapkan
masing-masing daerah dapat mencapai suatu kemandirian keuangan daerah guna
lebih meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Kemandirian keuangan daerah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah
dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber
pendapatan yang diperlukan daerah (Halim, 2007 : 232).
Kemandirian keuangan daerah dapat dilihat dari besarnya PAD yang
diperoleh oleh tiap Pemkab/Pemko sehingga perlu dilihat efektifitas PAD tersebut
dilakukan Muliana
keuangan daerah semakin rendah, sebaliknya semakin kecil DAK yang diterima
maka kemandirian keuangan semakin besar.
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Dana Bagi
Hasil (DBH) serta transfer lainnya dari pemerintah pusat hanya bersifat
pendukung bagi pelaksanaan pembangunan di daerah.
Keempat jenis dana tersebut yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH)
merupakan sumber dana daerah yang digunakan untuk menyelenggarakan
pemerintahan di tingkat daerah. Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan transfer dana dari
pemerintah. Transfer dana tersebut bagi pemerintah daerah merupakan sumber
pendanaan
dalam
melaksanakan
kewenangannya,
sedangkan
kekurangan
pendanaan dapat digali dari PAD. Transfer dari pemerintah pusat merupakan
sumber utama pemerintah daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari.
Sehingga dengan adanya fenomena tersebut yang menyebutkan bahwa,
ketergantungan pemerintah daerah yang tinggi terhadap pemerintahan pusat
dengan keadaan lebih besarnya transfer dana dari pemerintah pusat dibandingkan
pendapatan asli daerah ingin maka ingin dilakukan pengujian terhadap keadaan
tersebut.
Penelitian terdahulu tersebut memiliki perbedaan hasil penelitian sehingga
dengan adanya perbedaan hasil yang didapatkan, oleh karena itu penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian sejenis dengan mengambil sampel pada
pemerintahan Kabupaten / Kota di Provinsi Riau.
terhadap Tingkat
Dana
Alokasi
Umum,
Dana
Alokasi
Khusus
serta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Halim
(2007:234),
Rasio
efektivitas
menggambarkan
Efektifitas = 100%
Menurut Halim (2004 : 160), Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang
Menurut Saragih (2003 : 104) Bagi daerah yang relatif minim Sumber
miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak daripada daerah yang kaya.
Dengan kata lain, tujuan penting Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dalam
kerangka pemerataan kemampuan penyediaan pelayanan publik antar pemerintah
daerah di Indonesia. (Kuncoro, 2004 : 30)
Mengacu pada PP No.104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
(Mardiasmo, 2007: 157) tujuan Dana Alokasi Umum (DAU) terutama adalah
untuk horizontal equity dan suffeciency. Tujuan horizontal equity merupakan
kepentingan pemerintah pusat dalam rangka melakukan distribusi pendapatan
secara adil dan merata agar tidak terjadi kesenjangan antar daerah. Sementara itu,
yang menjadi kepentingan daerah adalah kecukupan (sufficiency), terutama adalah
untuk menutup fiscal gap.
2.1.3
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional.
DAK dapat dialokasikan dari APBN kepada
sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing daerah, sehingga kontribusi
yang diberikan dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah dapat meningkat.
bahwa tingkat
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
tahun
Muliana
(2009)
1. Variabel
dependen:
1. Secara
parsial
bahwa
Tingkat Kemandirian
efektivitas
Keuangan Daerah.
2. Variabel Independen:
Rasio
DAK
PAD,
DAU,
PAD
rasio
berpengaruh
tingkat
kemandirian
keuangan daerah .
2. Secara simultan, bahwa Rasio
efektivitas PAD, DAU dan DAK
berpengaruh
positif
secara
signifikan
terhadap
tingkat
Ersyad
(2011)
1. Variabel dependen :
1. Pendapatan
Tingkat Kemandirian
berpengaruh
Keuangan Daerah
positif
Asli
Daerah
secara
signifikan
terhadap
tingkat
2. Variabel Independen :
kemandirian
keuangan
daerah,
Julitawati,
et al(2012)
1. Variabel dependen:
Kinerja Keuangan
berpengaruh
Pemerintah Daerah
2. Variabel
signifikan
positif
keuangan pemerintah
Independen: PAD
2.
dan Dana
berpengaruh
Perimbangan
secara
signifikan
parsial
terhadap
positif
masing-masing
kinerja
keuangan
pemerintah.
Marizka
(2013)
1. Variabel
Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah
2. Variabel Independen :
PAD,
Dana
Bagi
Variabel Independen
Variabel dependen
RASIO EFEKTIFITAS
PENDAPATAN ASLI DAERAH (X1)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
terdahulu
menjelaskan
Pendapatan
Asli
Daerah
akan
perimbangan
menyelenggarakan
yang
otonomi
memiliki
daerah
peranan
.
Pemerintah
penting
daerah
dalam
yang
potensi pajak dan sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing
daerah, sehingga kontribusi yang diberikan dana bagi hasil terhadap
pendapatan daerah meningkat.
terhadap
Kemandirian
Keuangan
Daerah
pada
pemerintahan
Kota/Kabupaten di Riau.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien
dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan
dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau membuat keputusan dalam
rangka pemecahan masalah.
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel
dengan variabel lainnya (Umar, 2003 : 30). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan membuktikan pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli
Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil
terhadap
tingkat
Kemandirian
Keuangan
Daerah
pada
Pemerintahan
memudahkan pengumpulan data selain itu Riau termasuk salah satu Provinsi yang
menjadi penyumbang pajak dari sektor perkebunan yang terbesar di Indonesia
termasuk Sumatera Utara.
Pengukuran
Skala
Independen
Rasio Efektivitas
PAD
Dana Alokasi
Umum
100%
100 %
Dana Alokasi
Khusus
Rasio
Rasio
Rasio
100%
100%
Rasio
Dependen
Tingkat
Kemandirian
Rasio
100%
Keuangan Daerah
pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
purposive
Sumber
data
dalam
penelitian
ini
peneliti
peroleh
dari
= Konstanta
X1
X2
X3
X4
b1
b2
b3
b4
= Error (pengganggu)
yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Tidak ada ketentuan
yang pasti tentang urutan uji yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini
adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi.
3.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik, memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Menurut Priyatno (2008:28) jika analisis menggunakan metode
parametric, maka persyaratan normalitas harus dipenuhi, yaitu data berasal dari
distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal atau jumlah sampel sedikit
dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah
statistic nonparametrik. Statitsik parametrik merupakan metode analisis yang
digunakan untuk jenis data skala interval dan rasio dengan ukuran sample yang
relative. Pengujian normalitas dilakukan untuk menghindari terjadinya bias pada
model regresi. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
normal atau mendekat normal.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data
berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Analisis yang menggunakan metode
parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari
distribusi yang normal. Jika data tidak terdistribusi normal, atau jumlah sampel
sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan
adalah statistik non parametric. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan
dengan uji statistik. Test statistik yang digunakan antara lain: analisis grafik
histogram, normal probability plots dan Kolmogorov Smirnov test (Ghozali,
2005). Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan
analisis statistik.
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan
melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal
probability plot adalah diuraikan dalam penyataan berikut.
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis
statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov test (KS). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho = Data residual terdistribusi normal
Ha = Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S.
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho
ditolak, yang berarti data terdistibusi tidak normal.
b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka Ho
diterima, yang berarti data terdistibusi normal.
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang membentuk suatu pola
tertentu teratur, bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola tertentu serta titiktitik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik
plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah
pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot.
Uji statistik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat menjamin
keakuratan, salah satunya dengan uji Glejser (Ghozali, 2005).
Dasar
yang
berarti
data
empiris
yang
diestimasi
terdapat
heteroskedastisitas.
2. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan statistik, maka berarti data
empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh
karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah
pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot.
3.9.3.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ada
masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya, biasanya dijumpai pada data deret waktu (time series). Konsekuensi
adanya autokorelasi dalam model regresi adalah variance sample tidak dapat
menggambarkan variance populasinya, sehingga model regresi yang dihasilkan
tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai
independen tertentu (Ghozali, 2005). Kriteria pengujian Autokorelasi dengan
menggunakan uji Run Test (Ghozali, 2006).
1.
Apabila nilai Asymp. Sig pada output run test lebih besar dari 5%
maka data tidak mengalami autokorelasi.
2.
Apabila nilai Asymp. Sig pada output run test lebih kecil dari 5% maka
data mengalami autokorelasi.
terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.t < 0,05 maka Ha
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat dibandingkan dengan nilai
ttabel.
Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung<ttabel untuk = 5%
Ho ditolak dan Ha diterima jika thitung> ttabel untuk = 5%
3.10.3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan
besarnya variasi variabel terikat (dependent variabel) yang dipengaruhi
oleh variasi variabel bebas (independent variabel). Pengukuran besarnya
persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai
koefisien derminasi multiple R2 (koefisien determinan mengukur proporsi
dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Apabila nilai R2
suatu regresi mendekati satu maka semakin baik regresi tersebut dan
semakin mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan
tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R square ini
digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang
ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk
memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut ini.
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel
Nilai
Interpretasi
0,0 0,19
0,2 0,39
Tidak Erat
0,4 0,59
Cukup Erat
0,6 0,79
Erat
0,8 0,99
Sangat Erat
(Situmorang 2008:113)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Nama nama Ibukota dan Luas Wilayah Kabupaten / Kota
Nama Kabupaten/ Kota
Ibukota
Luas (Ha)
Kabupaten Bengkalis
Bengkalis
843.720
Kabupaten
Indragiri Tembilahan
1.379.837
Indragiri Rengat
767.627
520.216
Hilir
Kabupaten
Hulu
Kabupaten
Singingi
Kabupaten Pelalawan
Pangkalan kerinci
1.240.414
Bagan siapi-api
896.143
Pasir pengarayan
722.978
Kabupaten Siak
Siak si Indrapura
823.357
Selat panjang
360.703
Kota Dumai
Dumai
203.900
Kota Pekanbaru
Pekanbaru
63.301
Provinsi Riau
Pekanbaru
8.915.016
Sumber : www.riau.go.id
Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive judgement
sampling method yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan metode
tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu sebanyak 8 kabupaten dan kota yang
terdapat di provinsi Riau, periode penelitian tahun 2008-2012 yaitu sebanyak 5
tahun sehingga data pooling sebanyak 40.
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LNKKD
40
.65
3.18
1.6854
.57088
LNPAD
40
3.35
5.99
4.7352
.48408
LNDAU
40
1.58
3.87
3.3077
.44813
LNDAK
40
-.97
3.14
.7080
.87569
LNDBH
40
1.33
4.30
2.5162
.80157
Valid N (listwise)
40
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan dengan pernyataan dibawah ini.
a.
b. Variabel Efektifitas PAD (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 40, dengan
nilai minimum 3,35 dan nilai maksimum 5,99 serta nilai rata-rata 4,7352.
Standard Deviation variabel ini adalah 0,48408.
c. Variabel DAU (X2) memiliki sampel (N) sebanyak 40, dengan
minimum 1,58 dan nilai maksimum 3,87
nilai
Menurut Erlina (2011) ada beberapa cara yang dapat digunakan mengatasi data
yang tidak normal diantaranya:
1. Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya. Pelanggaran asumsi
normalitas biasanya disebabkan bentuknya menceng (skew), sehingga untuk
mengubah bentuk yang menceng tersebut dapat mengubah nilai atau
mentransformasikan niali ke dalam bentuk logaritma natural.
2. Lakukan trimming. Trimming adalah membuang data yang outlier.
3. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai
tertentu. Melakukan winsorizing yaitu mengubah nilai observasi yang
outlier menjadi nilai maksimum dan minimum yang diizinkan.
Dalam penelitian ini cara yang digunakan yaitu dengan melakukan transformasi
data ke dalam bentuk logaritma natural (Ln), dimana data yang ditransformasikan
adalah kemandirian keuangan daerah, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum,
dana alokasi khusus, serta dana bagi hasil.
dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik
adalah dengan melihat normal probability plot. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat normal probability
plot dapat dilihat pada gambar berikut.
40
a,,b
Mean
Std. Deviation
.0000000
.40675129
Most Extreme
Absolute
.092
Differences
Positive
.092
Negative
-.059
Kolmogorov-Smirnov Z
.584
.885
nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,885 atau probabilitas diatas 0,05. Hal ini
berarti bahwa H0 diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi
normal. Setelah dilakukan pengujian melalui analisa grafik dan statistik maka
diperoleh hasil normal sehingga asumsi normalitas terpenuhi dan dapat
dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik berikutnya pada data.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya terbebas dari korelasi di antara variabel bebas.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dan
tolerance. Suatu model dikatakan terbebas dari korelasi apabila VIF < 10 dan
tolerence > 0,1. Dari pengujian model regresi diperoleh hasil untuk masingmasing variabel yang ditampilkan pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
LNPAD
.930
1.075
LNDAU
.983
1.017
LNDAK
.901
1.110
LNDBH
.844
1.185
(Constant)
Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF dari variable
Pendapatan Asli Daerah adalah sebesar 0,930 dan 1,075. Untuk variabel Dana
Alokasi Umum adalah sebesar 0,983 dan 1,017. Variabel Dana Alokasi Khusus
adalah sebesar 0,901 dan 1,110. Variabel Dana Bagi Hasil adalah sebesar 0,844
dan 1,185. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dalam model ini tidak terdapat
masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena nilai tolerance berada di
bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10.
Tabel 4.5
Hasil Uji Run Test KKD
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
-.07321
20
20
Total Cases
40
Number of Runs
19
-.481
.631
Hasil output SPSS pada tabel 4.4 menunjukkan nilai test -0,07321 dengan
nilai asymptonic significance sebesar 0,631. Nilai ini lebih besar dari 0,005 ( >
0,05). Hal ini menunjukkan distribusi data residual dalam penelitian bersifat
random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual untuk model regresi
terhadap variabel dependen KKD.
maka
disebut
homoskedastisitas,
dan
jika
berbeda
disebut
Tabel 4.6
Hasil Uji Glejser
Model
1
T
(Constant)
Sig.
5.313
.000
-1.747
.089
-2.631
.013
-.159
.875
-1.152
.257
Pendapatan Asli
Daerah
Tabel 4.7
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
3.568
.931
LnPAD
.086
.147
LnDAU
-.640
LnDAK
LnDBH
Coefficients
Beta
Sig.
3.831
.001
.073
.582
.564
.155
-.503
-4.138
.000
-.305
.083
-.467
-3.682
.001
.018
.093
.025
.193
.848
Tabel 4.7 pada kolom unstandardized coefficients beta dapat disusun persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 3,568+0,86X1-0,640X2-0,305X3+0,18X4+e
Dimana :
Y
= Standard Error
Tabel 4.8
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
6.258
1.565
Residual
6.452
35
.184
12.710
39
Total
F
8.486
Sig.
.000a
Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil Fhitung sebesar 8,486 dengan perhitungan
berikut:
F hitung =
1,565
0,184
= 8,486
sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan = 0,05 dengan df1 = k-1 = 5-1=4 dan
df2 = n-k = 40-5=35 adalah sebesar 2,64. Dengan keterangan sebagai berikut:
df = derajat kebebasan
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel (variabel bebas dan variabel terikat)
Fhitung (8,486) > Ftabel (2,64) yang dapat dibuktikan hasil F tabel pada lampiran, maka
H0 ditolak dan Ha diterima dan tingkat signifikansi 0,000 < = 0,05 artinya
antara pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus serta
dana bagi hasil memiliki terhadap kemandirian keuangan daerah . Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah pada
Kabupaten / Kota di Provinsi Riau.
tabel
disajikan pada
Tabel 4.10
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
3.568
.931
LnPAD
.086
.147
LnDAU
-.640
LnDAK
LnDBH
Coefficients
Beta
Sig.
3.831
.001
.073
.582
.564
.155
-.503
-4.138
.000
-.305
.083
-.467
-3.682
.001
.018
.093
.025
.193
.848
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
LNPAD, LNDAU,
Method
. Enter
LNDAK, LNDBH
Pada tabel 4.11 dinyatakan bahwa variabel pendapatan asli daerah, dana
alokasi umum, dana alokasi khusus serta dana bagi hasil
dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom variables removed yang
kosong. Metode yang dipilih adalah metode enter. Setelah mengetahui bahwa
seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian
hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pada model summary,
apabila R semakin besar berarti hubungan antar variabel semakin erat. Tipe
hubungan antar variabel dapat dilihat berikut ini :
Tabel 4.12
Hubungan Antar Variabel
Nilai
Interpretasi
0,0 0,19
0,2 0,39
Tidak Erat
0,4 0,59
Cukup Erat
0,6 0,79
Erat
0,8 0,99
Sangat Erat
Tabel 4.13
Model Summary
Model
1
R Square
.702a
.492
tersebut, sedangkan sisanya 51,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
oleh penelitian ini.
Standard error of estimated artinya mengukur variabel dari nilai yang
diprediksi. Standard error of estimated disebut juga standar deviasi dimana dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0,43. Semakin kecil standar deviasi berarti model
semakin baik.
(8,486)
> Ftabel
(2,64)
0,05 ( 0,00 < 0,05 ). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,492 yang berarti 49,2%
variasi dari kemandirian keuangan daerah dijelaskan oleh keempat variabel
bebas tersebut, sedangkan sisanya 50,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti oleh penelitian ini.
Berdasarkan pengujian statistik dengan uji t menunjukkan variabel pendapatan
asli daerah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kemandirian
keuangan daerah karena nilai thitung < ttabel (0,582 > 2,030) dan nilai signifikan
lebih besar dari 0,05 (0,564 > 0,05). Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Muliana (2009), Ersyad (2011), Julitawati , et al (2012),
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
khusus serta dana bagi hasil sedangkan sisanya 50,8% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, seperti pinjaman daerah,
lain-lain pendapatan yang dipisahkan dan investasi.
5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan atau kelemahan yang memerlukan
pengembangan-pengembangan
dan
perbaikan
oleh
peneliti
selanjutnya.
5.3. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan
keterbatasan yang terdapat dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar lebih menambah kabupaten /
kota yang diteliti, sehingga akan diperoleh sampel yang akan diperoleh
sampel yang lebih banyak dan hasil yang lebih akurat. Selain menambah
sampel, penelitian selanjutnya disarankan agar mengambil sampel
kabupaten / kota di luar Provinsi Riau. Ini dimaksudkan agar dapat
membandingkan apakah hasil penelitian ini berlaku untuk kabupaten / kota
di luar provinsi Riau.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih banyak menggunakan
variabel independen dalam penelitian.
3. Penggunaan data yang lebih lengkap dan rentang periode waktu penelitian
yang lebih panjang sehingga lebih mampu untuk dapat dilakukan
generalisasi atas hasil penelitian tersebut.