Dok. Lelang Lampung R2
Dok. Lelang Lampung R2
DOKUMEN PEMILIHAN
KONTRAK BERBASIS KINERJA (KBK)
PEKERJAAN TERINTEGRASI
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS,
KO N S T RU K S I J A L A N DA N L AYA N A N
PEMELIHARAAN JALAN
KONTRAK LUMP SUM
Nomor:
Tanggal:
: APBD
TAHUN ANGGARAN
: 2014
PROPINSI
: LAMPUNG
DOKUMEN PEMILIHAN
KONTRAK BERBASIS KINERJA (KBK)PE
KERJAAN
TERINTEGRASI
M E T O D E D UA S A M P U L DA N E VA L UA S I S I
STEM
NILAI
KONTRAK LUMP SUM
Pengadaan Paket :
PENINGKATAN JALAN RAYA POROS KAB. LAMPUNG SELATAN
BAB I
UMUM
A. Dokumen Pemilihan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahyang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
B. Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:
Pekerjaan
Konstruksi
-
Pekerjaan
Konstruksi
berbasis kinerja :
Kontrak Lump
Sum
HEA
LDP
Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan
APIP
:
::
::
badan
usaha
yang
menyediakan/melaksanakanPekerjaan Konstruksi;
: : penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak);
Kontrak
Nilai Kontrak
Hari
Direksi
lapangan
Direksi teknis
Daftar
kuantitas
keluaran dan
harga
Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)
kontrak dan
kerja untuk
Metoda
pelaksanaan
pekerjaan
Personil inti
Bagian
pekerjaan yang
disubkontrakan
Tanggal mulai
kerja
Tanggal
penyelesaian
pekerjaan
Masa Kontrak
Masa
pemeliharaan
: kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syaratsyarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan;
Kegagalan
Konstruksi
Kegagalan
Bangunan
KPA
ULP
Pokja ULP
PPK
SPPBJ
SPMK
TKDN
Pra RK3K
- ATSP
C. Pelelangan Umum dengan Prakulifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha, kemitraan/KSO.
BAB II
UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII Kelompok
Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional Lampung Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
Provinsi Lampung
Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Lampung
Nomor
:
Lampiran : 1 (satu Berkas)
Bandar Lampung
Kepada Yth.
Calon Penyedia Jasa
di Tempat
Perihal :
Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus kualifikasi unt uk paket pekerjaan
tersebut di atas. Sebagai kelanjutan proses pelelangan kami mengundang Saudara untuk mengambil
Dokumen Pemilihanyang dapat diunduh melalui website www.pu.go.id
dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Saudara dianjurkan untuk menghadiri pemberian penjelasan pada tempat dan waktu yang
ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan (LDP), agar Saudara lebih memahami l ingkup pekerjaan;
2.
3.
Penawaran meliputi kelengkapan persyaratan administrasi, teknis dan harga de ngan masa berlaku
penawaran paling kurang 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender terhitung seja k batas akhir waktu
pemasukan penawaran;
4.
Kegiatan
Download Dokumen Pemilihan
Pemberian Penjelasan
Pemasukan Dokumen Penawaran
Dan Batas akhir pemasukan
d.
e.
Hari/Tanggal
Waktu
Catatan : apabila terdapat perubahan jadwal akan diberitahukan lebih lanj ut.
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
1. Lingkup
Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Peserta
1.1
1.2
Nama paket
dan
lingkup
pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.3
3.3
terdiri
dari
3.4
3.5
4.2
5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
4.3
5.1
5.2
5.3
10
6. Pendayagunaan 6.1
Produksi Dalam
Negeri
6.2
11
6.3
Pemberian
preferensi
harga
terhadap
penawaran peserta atas penggunaan produksi
dalam negeri ditetapkan dalam LDP.
7.2
B. Dokumen Pemilihan
8. Pengambilan
Dokumen
Pemilihan
9. Isi Dokumen
Pemilihan
8.1
8.2
9.1
12
9.3
9.4
10. Bahasa
Dokumen
Pemilihan
11. PemberianPenje
lasan
11.1
11.2
11.3
11.4
13
g. metode evaluasi;
h. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. jenis kontrak yang akan digunakan;
j. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan
dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri;
k. ketentuan tentang penyesuaian harga;
l. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya;
m. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian
pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil; dan
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang
dapat menerbitkan jaminan;
o. ketentuan
tentang
asuransi,asuransi
pekerjaan; dan
p. ketentuan lain yang dipersyaratkan
11.5
11.6
11.7
11.8
11.9
14
Pemilihanawal.
12. Perubahan
Dokumen
Pemilihan
13. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
11.10
11.11
11.12
12.1
12.2
12.3
12.4
15. Bahasa
Penawaran
14.1
14.2
15.1
Semua
Dokumen
Penawaran
menggunakan Bahasa Indonesia.
harus
15
16. Dokumen
Penawaran
15.2
15.3
16
17.1
17.2
17.3
Biaya
overhead
termasuk
untuk
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan keuntungan serta semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi
ini telahdiperhitungkan dalam total harga
penawaran.
18.1
18.2
Pembayaran
atas
pelaksanaan
pekerjaandilakukan sesuai dengan cara
sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
19.1
19.2
sebagaimana
17
20. Bentuk
Dokumen
Penawaran
19.3
19.4
21. Jaminan
Penawaran
21.1.
21.2.
18
21.4.
21.5.
PenyampaianDokumen Penawaran
22. Penyampulan
22.1. Penyampulan Dokumen Penawaran
dan Penandaan
menggunakan metode2(dua) sampul
Sampul
22.1.b Dokumen Penawaran terdiri dari :
Penawaran
- Penawaran Administrasi;
- Penawaran Teknis;
- Penawaran Harga
dengan
19
25. Penawaran
Terlambat
Setiap penawaran
yang dikirim oleh penyedia jasa
setelah
batas
akhir
pemasukan
penawaran,
penawarannya secara otomatis akan ditolak oleh sistem
e-procurement pada website www.pu.go.id.
26.1.
26.2.
20
26.4.
26.5.
Pada
tahap
pembukaan
penawaran
PokjaULPmengunduh dan melakukan deskripsi file
penawaran yang diupload/dikirim oleh Penyedia
Jasa melalui website www.pu.go.id
26.6.
26.7.
26.8.
26.9.
21
22
28. Evaluasi
Dokumen
Penawaran
sampul I
27.2.
27.3.
23
Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan
Dokumen
Pemilihan
dipenuhi/dilengkapi :
a).surat penawaranadministrasi dan teknis;
b).surat
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima
kuasa
yang
namanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);
c). jaminan penawaran asli;
e). surat perjanjian kemitraan/ kerja sama
operasi (apabila ada);
f). formulir Pra RK3K (apabila formulir Pra
RK3K tidak diisi atau dibiarkan tetap
kosong
maka
dianggap
tidak
melampirkan);
h). dokumen lainnya (apabila dipersyaratkan, dicantumkan dalam LDP)
24
25
26
28.4.
27
misalnya:
(1) Pembuatan
saluran
pengelak
(diversion channel);
(2) Pengeringan
tempat
pekerjaan
(dewatering/unwatering)
yang
berat;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman
(protection construction); atau
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management).
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
(sampai
dengan
serah
terima
pertama/Provision Hand Over (PHO))
yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk menghasilkan produksi alat yang
dibutuhkan sebagaimana tercantum
dalamLDP.Evaluasi dilakukan terhadap
data peralatan yang tercantum pada LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran dan
kriteria
desain
dalam
dokumen
pemilihan;
e) personil inti :
(1) yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP
meliputi pengalaman, keahlian/
keterampilan, tingkat pendidikan,
serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan.
(a) Tenaga ahli untuk usaha non
kecil; atau
(b) Tenaga terampil/teknis untuk
usaha kecil.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap data
personil inti yang tercantum pada
LDP;
f) bagian
pekerjaan
yang
akan
disubkontrakkan
sesuai
dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
g) Gambar gambar berupa gambar tipikal
yang diusulkan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum dalam LDP;
h) Pra RK3K memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan
28
29
29. Pemberitahuan
Peserta yang
Lulus Evaluasi
Sampul I
30. Pembukaan
Dokumen
Penawaran
Sampul II
(Harga)
30
1Harga
pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan perkalian antara volume keluaran
harga dan total harga keluaran tetap/tidak boleh diubah.
31
32
34
= Koefisien
Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali
Preferensi
tertinggi
Barang/Jasa).
HP=Harga Penawaran (Harga
Penawaran/terkoreksi
yangmemenuhipersyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama, penawar
dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah
Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh
Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA
guna menetapkan peringkat pemenang.
31.8. Penilaian dilakukan dengan sistem nilai dilakukan
dengan cara :
a).memberikan Nilai Tertimbang (NT) tertinggi
(100%) untuk penawaran harga terendah;
b).menghitung Nilai Tertimbang penawaran harga
peserta lain dengan membandingkan penawaran
harga terendah dengan harga penawarannya;
c).menghitung Nilai Evaluasi (NE) masing-masing
peserta dengan mengalikan Nilai Tertimbang
dengan bobot harga yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
d).menghitung nilai kombinasi antara nilai
penawaran teknis dengan Nilai Evaluasi (NE)
harga atau dengan rumusan berikut :
NTi = harga penawaran terendah
Harga penawaran i
35
36
37
38
35.1.
35.2.
35.3.
Sanggahan
pelelangan.
35.4.
35.5.
banding
menghentikan
proses
36.Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
36.1.
36.2.
36.3.
36.4.
36.5.
Apabila semua
pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
36.6.
40
37. Kerahasiaan
Proses
36.7.
Didalam
SPPBJ
disebutkan/ditegaskan/ditulisbahwa
penyedia
harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
37.1.
37.2.
37.3.
37.4.
H.Pelelangan Gagal
38. Pelelangan
Gagal
38.1.
38.3.
Menteri/Kepala
Lembaga/
Pimpinan
Institusimenyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau
Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar.
38.4.
38.5.
42
a.
b.
c.
d.
evaluasi ulang;
penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
pelelangan ulang; atau
penghentian proses pelelangan.
39.1.
39.2.
39.3.
43
J.Penandatanganan Kontrak
40.Penandatanganan
Kontrak
40.1.
Penandatanganan
Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasadilakukan setelah DIPA ditetapkan.
40.2.
40.3.
40.4.
40.5.
40.6.
44
40.8.
Penandatanganan
Kontrak
bernilai
diatasRp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dilakukan setelahmemperoleh pendapat
ahli hukum Kontrak.
40.9.
40.10.
45
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Ketentuan Umum :
46
47
Apabila terdapat perubahan dokumen pemilihan, akan diterbitkan/diunggah Adendum Dokumen Pemilihan oleh Pokja ULP dan Peserta
dapat mengunduh di website www.pu.go.idpada hari, tanggal, waktu
dan tempat sesuai yang tercantum dalam LPSE Kementerian PU Ful Eprocurement sesuai paket ini.
F. Dokumen
Penawaran
III. Metode
Isi
Latar belakang, Maksud dan tujuan, Lokasi, Lingkup
Pekerjaan.
a. Pemahaman kondisi eksisting
Uraian yang menggambarkan pemahaman
terhadap kondisi eksisting yang menentukan
langkah penanganan;
b. Konsep Perencanaan Teknis
Konsep
Perencanaan
teknis
yang
menggambarkan
apresiasi
dan
inovasi
penanganan pekerjaan yang dapat menunjang
kinerja jalan yang ditetapkan.
a. Metode kerja pekerjaan utama
48
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
V. Penutup
49
H. Mata Uang
50
Penawaran dan
Cara
Pembayaran
I. Masa
Berlakunya
Penawaran
Masa berlaku penawaran selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
J. Bentuk
Penawaran
K. Jaminan
Penawaran
L. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
M. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran
N. Pembukaan
Penawaran
51
1.
52
R. Sanggahan,
1. Sanggahan ditujukan kepada :
Dan Sanggahan
Kelompok Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai Besar Pelaksanaan
Banding
Jalan Nasional Lampung Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah Provinsi Lampung
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK
b. KPA/ Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah Provinsi Lampung
c. APIP Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
Alamat : Jl. Patimura No. 20, Kebayoran baru, Jakarta Selatan,
Indonesia
d. Menteri Pekerjaan Umum.
3. Sanggahan Banding ditujukan Kepada :
Menteri Pekerjaan Umum
53
T. Jaminan
Pelaksanaan
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 2276 (dua ribu dua ratus
tuhuh puluh enam) hari kalender sejak penandatanganan kontrak.
54
Nilai
Maksimum
350.00
100.00
150.00
100.00
100.00
100.00
Minimum
175.00
Bobot
(%)
Lihat petunjuk
penilaian
Metode
Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN :
Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Layanan Pemeliharaan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
100%
Jadwal keseluruhan pekerjaan dan jadwal pekerjaan
perencanaan teknis dan konstruksi waktunya sesuai dari
yang disyaratkan.
100%
Jadwal keseluruhan pekerjaan waktunya sesuai yang
disyaratkan dan jadwal pekerjaan perencanaan teknis dan
konstruksi waktunya lebih cepat dari yang disyaratkan.
0%
Jadwal keseluruhan pekerjaan waktunya tidak sesuai
yang disyaratkan dan jadwal pekerjaan perencanaan
teknis dan konstruksi waktunya lebih cepat dari yang
disyaratkan
C
UNIT PERALATAN YANG DIUSULKAN
150.00
200.00 Lihat petunjuk
1
Jenis/Komposisi Peralatan yang diusulkan
80.00 penilaian
2
Kapasitas Peralatan yang diusulkan
60.00 peralatan
3
Tipe Peralatan yang diusulkan
60.00
D
PERSONIL PELAKSANAAN PEKERJAAN
95.00
140.00 Lihat petunjuk
1
Jumlah/Organisasi Pelaksanaan yang diusulkan
60.00 penilaian
2
Kualifikasi Personil yang diusulkan
40.00 personil
3
Kesesuaian Pengalaman Sub-bidang Pekerjaan
40.00
E
SPESIFIKASI TEKNIS
100.00
100.00
100%
Usulan Spesifikasi Teknis, sesuai dengan NSPM yang
disyaratkan.
0%
Usulan Spesifikasi Teknis, tidak sesuai dengan NSPM
yang disyaratkan.
F
30.00
30.00
BAGIAN PEKERJAAN YANG
DISUBKONTRAKKAN
100%
Ada bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
0%
Tidak ada bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
G
GAMBAR GAMBAR
30.00
60.00
100%
Gambar yang diusulkan sesuai dengan lingkup pekerjaan
50%
Kurang dari 25% Gambar yang diusulkan kurang sesuai
dengan lingkup pekerjaan, namun dapat menunjang
kinerja jalan yang ditetapkan.
0%
Gambar yang diusulkan tidak sesuai dengan lingkup
pekerjaan.
H
PRA - RENCANA K-3 KONSTRUKSI
20.00
100%
Adanya Proposal Pra-Rencana K-3 Konstruksi
0%
Tidak ada Proposal Pra-Rencana K-3 Konstruksi
JUMLAH NILAI TEKNIS
680.00
1,000.00
CATATAN :
Jika penyedia tidak memenuhi salah satu syarat nilai minimum yang ditetapkan dalam huruf A
sampai dengan huruf G atau Total Nilai Teknis kurang dari 700, maka Penyedia dinyatakan
GUGUR dan tidak dilanjutkan dalam evaluasi selanjutnya
55
A
1
a
METODE PELAKSANAAN :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pemahaman terhadap Kondisi Eksisting
- Memahami kondisi eksisting lapangan.
- Kurang memahami kondisi eksisting lapangan.
- Tidak memahami kondisi eksisting lapangan.
Konsep Perencanaan Teknis
- Adanya konsep desain yang rasional/logis dalam memenuhi
tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
- Adanya konsep desain yang rasional/logis, namun kurang
dapat memenuhi tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
- Tidak adanya konsep desain yang rasional/logis dalam
memenuhi tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama
- Metode pekerjaan utama diuraikan secara lengkap
- Metode pekerjaan utama, lebih dari 60% lingkup pekerjaan
diuraikan secara lengkap
- Metode pekerjaan utama, kurang dari 60% lingkup
pekerjaan yang diuraikan secara lengkap
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penunjang
Metode pekerjaan penunjang diuraikan secara lengkap.
Metode pekerjaan penunjang, hanya sebagian yang
diuraikan lengkap.
Metode pekerjaan penunjang tidak diuraikan lengkap.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Layanan Pemeliharaan
Uraian Kegiatan Layanan Pemeliharaan Jalan
Kegiatan layanan pemeliharaan jalan diuraikan lengkap
sesuai dengan yang ditetapkan
- Kegiatan layanan pemeliharaan jalan, kurang diuraikan
lengkap sesuai dengan yang ditetapkan
Kegiatan layanan pemeliharaan, tidak diuraikan lengkap.
Rencana Kerja Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
Adanya rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan,
sesuai spesifikasi kinerja dan keluaran
Adanya rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan,
namun tidak sesuai spesifikasi kinerja dan keluaran
Tidak ada rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan.
Total Penilaian Metode Pelaksanaan
2
a
3
a
Nilai
Minimum Maksimum
50.00
Bobot(%)
100.00
40.00
100%
50%
0%
20.00
60.00
100%
30.00
50%
0%
75.00
150.00
100.00
100%
50%
50.00
0%
50.00
100%
50%
25.00
0%
50.00
100.00
50.00
100%
25.00
50%
0%
50.00
100%
25.00
50%
0%
175.00
350.00
1
a
Jenis/Komposisi Peralatan
Jenis/Komposisi Peralatan sangat memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan cukupmemadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan kurang memadai/mencukupi
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu
pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan tidak memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan
Kapasitas Peralatan sangat memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan cukup memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan kurang memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan tidak memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan
Tipe Peralatan sangat memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan cukup memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan kurang memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan tidak memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Total Penilaian Teknis Peralatan
2
a
3
a
Nilai
Minimum Maksimum
60.00
80.00
80.00
Bobot(%)
100%
60.00
75%
50%
0%
45.00
60.00
100%
45.00
75%
50%
0%
45.00
60.00
100%
45.00
75%
50%
0%
150.00
200.00
Keterangan :
Dinyatakan Sangat Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan 100% dapat mendukung pelaksanaan
pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat layanan
jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Cukup Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan 90% dapat mendukung pelaksanaan
pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat layanan
jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Kurang Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan antara 80% - <90% yang dapat
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk
memenuhi tingkat layanan jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Tidak Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan hanya <80% yang dapat mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat
layanan jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
2
a
3
a
Nilai
Minimum Maksimum
45.00
60.00
60.00
Bobot(%)
Jumlah/Organisasi Personil
Jumlah/Organisasi Personil sangat memadai/memenuhi
100%
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Jumlah/Organisasi Personil cukup memadai/memenuhi untuk
45.00
75%
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Jumlah/Organisasi Personil kurang memadai/memenuhi
50%
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
0%
Jumlah/Organisasi Personil tidak memadai/memenuhi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Kualifikasi Personil
30.00
40.00
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan 100%
100%
mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan mempunyai
SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan >80% yang
30.00
75%
mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan mempunyai
SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan >70%
50%
yang mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan
mempunyai SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan kurang
0%
70% yang mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan
mempunyai SKT untuk Tenaga Terampil.
Pengalaman Sub-bidang Pekerjaan
20.00
40.00
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan 100% yang
100%
mempunyai pengalaman sesuai sub-bidangnya (jalan dan
jembatan).
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan>80% yang
75%
mempunyai pengalaman sesuai sub-bidangnya (jalan dan
jembatan).
20.00
50%
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan>70% yang
mempunyai pengalaman sesuai sub bidangnya (jalan dan
jembatan).
0%
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan<70% yang
mempunyai pengalaman sesuai sub bidangnya (jalan dan
jembatan). bidangnya (jalan dan jembatan).
Total Penilaian Teknis Peralatan
95.00
140.00
Keterangan :
Dinyatakan Sangat Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan sangat lengkap (tenaga ahli
dan tenaga terampil) dan diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.
Dinyatakan Cukup Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan lengkap (tenaga ahli
lengkap dan tenaga terampil sebagian) dan diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.
Dinyatakan Kurang Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan kurang lengkap ( tenaga
ahli sebagian dan terampil sebagaian) namun yang diuraikan secara jelas tugasnya hanya personil ahli.
Dinyatakan Tidak Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan tidak lengkap (tenaga ahli
sebagaian dan terampil sebagaian) dan tidak diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A.
Kepada Yth.:
Pokja .................. ULP ..................[Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
......................................................
Perihal
..........................
Jabatan
CONTOH
Nomor
: .......................,..20..
Lampiran :
Kepada Yth.
Pokja ..................ULP.................. [Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
...........................................................
Perihal
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ..
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
Pemberi Kuasa
..................................
..................................
(nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
CONTOH-2
Pemberi Kuasa
...................................
(nama dan jabatan)
*) untuk penandatanganan surat perjanjian, surat kuasa ini dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
10
3.
4.
Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5.
6.
11
7.
8.
Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9.
[Peserta 1]
[Peserta 2]
(....)
[Peserta 3]
(....)
(....)
[dst]
(....)
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel.
12
13
F.
TKDN
Uraian Pekerjaan
KDN
KLN
Total
Barang
/Jasa
Gabungan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(6A)
(6B)
(6C)
(6D)
(7A)
(7B)
(7C)
(7D)
(8A)
(8B)
(8C)
(8D)
(9A)
(9B)
(9C)
(9D)
(1)
Barang*)
I. Material
langsung (Bahan
Baku)
II. Peralatan (Barang
Jadi)
A. Sub Total Barang
Jasa**)
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
VI. Jasa Umum
(9E)
Catatan:
*) diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
**)dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)
14
3. Formulasi perhitungan:
% TKDN Gabungan
Barang & Jasa (9E)
X 100%
15
NAMA BARANG
SPESIFIKASI
SATUAN
JUMLAH
HARGA
TOTAL HARGA
*)
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
16
.
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
NO
JENIS/TYPE PEKERJAAN
IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
PENGENDALIAN RISIKO K3
1 Contoh:
"Pekerjaan Tanah"
Galian Tanah Biasa:
- Galian Saluran L =1,5m,
T= 2 m
dst. (silahkan diisi)
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Buat Turap Penahan Tanah
b) Buat pagar pelindung
2 Contoh:
"Pekerjaan Pondasi"
Pondasi Tiang Pancang
- Pancang Beton Dia 40 Cm
- dst. (silahkan diisi)
Contoh :
Jenis Bahaya dan Risiko
a) Tertimpa crane terguling -> Luka
berat/mati
b) Terbentur tiang pancang
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Pastikan crane pancang laik pakai
b) Buat landasan crane yang kuat
--
17
dst
Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
dst
Program K3 :
a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
b
Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c
d
Organisasi K3 :
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
P3K
Kebakaran
kedaruratan
18
: ....................
: ....................
No.
Uraian
Satuan
Kuantitas/
Koefisien
(1)
I
(2)
Upah/Tenaga Kerja
-
(3)
(4)
II
Bahan/Material
-
III
Peralatan
-
IV
Lain-lain
- Biaya umum
- Keuntungan
Harga
keluaran
Dasar
(Rp)
(5)
Harga
(Rp)
(6)
Sub jumlah I
.........
Sub jumlah II
.........
.........
.........
.........
.........
19
20
: ....
: ....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
....
[Nama dan Jabatan]
21
Nilai: ....
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
23
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Bertindak
untuk
dan atas nama
24
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama
Jabatan
Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya[pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
2. Nama
Jabatan
Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya[pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
25
BAB VI
BENTUKRANCANGANKONTRAK
SURAT PERJANJIAN
KONTRAK LUMP SUM
CONTOH - 1
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaansebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut Kontrak Berbasis
KinerjaPekerjaan Terintegrasi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1)
2)
3)
4)
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan terdiri dari :
1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan;
2. Pekerjaan Konstruksi Jalan yang meliputi perkerasan jalan, bahu jalan, drainase,
bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan;
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;
27
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1). Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hirarkisebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
28
[nama lengkap]
[jabatan]
29
CONTOH - 2
SURAT PERJANJIAN
HARGA LUMP SUM
[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]
Paket Kontrak Berbasis KinerjaPekerjaan Terintegrasi:
..........................
Nomor: ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak
dibuat dan ditandatangani di ...................... pada hari ...................... tanggal . bulan
...................... tahun ......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf],berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara:
Nama
NIP
Jabatan
Berkedudukan di
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai
berikut:
1. ......................[nama Penyedia 1];
2. ......................[nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah
menunjuk ......................[nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil
kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan di
...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ...................... tanggal ...................... selanjutnya disebut
Penyedia.
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun
2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............
30
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)untuk melaksanakan
Pekerjaansebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut Kontrak
Berbasis Kinerja Pekerjaan Terintegrasi;
(c) Penyediatelah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1)
2)
3)
4)
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan terdiri dari :
1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan;
2. Pekerjaan Konstruksi Jalan yang meliputi perkerasan jalan, bahu jalan, drainase,
bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan;
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;
31
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) .
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara
periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
32
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
33
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Aparat
Pengawas
Intern
Pemerintahatau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.
1.8
1.9
pekerjaan (subkontrak).
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
Harga
Perkiraan
Sendiri
(HPS)adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan
data
yang
dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
1.19
1.21
Metoda
pelaksanaan
pekerjaan
adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan
diyakini
menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki penawar;
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
Masa
Pelaksanaan
(jangka
waktu
pelaksanaan)adalahjangka
waktu
untuk
melaksanakan pekerjaan dihitung sejak tanggal
mulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan.
36
1.28
1.29
1.30
1.31
1.32
1.33
1.34
1.36
1.37
1.38
2. Penerapan
3. Bahasa dan
Hukum
3.1
3.2
4.1
4. Larangan
Korupsi, Kolusi
barang/jasa
38
dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
5. Asal Material/
Bahan
6. Korespondensi
4.3
4.4
4.5
5.1
Penyedia
harus
menyampaikan
asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.
5.2
Asal
material/bahan
merupakan
tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.
6.1
6.2
Semua
pemberitahuan,
permohonan,
atau
39
8. Pembukuan
9. Perpajakan
10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1
10.2
10.3
10.4
11. Pengabaian
12. Penyedia
Mandiri
13. Kemitraan/KSO
14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan
14.1
14.2
15.1
15.2
16. Perintah
17. Penemuanpenemuan
18.1
18.2
19.1
19.2
19.3
19.4
20.1
20.2
20.3
21.1
21.2
22.1
22.2
22.3
22.4
23. Program
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3)
22.5
Pemutakhiran
program
mutu
harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.
22.6
23.1
23.2
23.3
23.4
23.5
23.6
uraian
tentang
metode
kerja
yang
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana
dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan sesuai segmen
ruas jalan yang dilaksanakan;
25. Mobilisasi
26. Pemeriksaan
Bersama
27. Penggunaan
produksi dalam
27.1. Penggunaan
produk
dalam
negeri
dilakukansesuai besaran komponen dalam negeri
45
negeri
28.3. Jika
keterlambatan
tersebut
semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.
28.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal
ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.
29. Perpanjangan
Waktu
31. Rapat
Pemantauan
47
48
35. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan
B.4 Adendum
36. Perubahan
Kontrak
38. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
perencanaan
teknis
dan
konstruksi
jalan(rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
41.3. Penanganan kontrak kritis untuk pekerjaan
perencanaan teknis dan konstruksi jalan.
a. Dalam hal keterlambatan pada 41.1 dan
penanganan kontrak pada 41.2 penanganan
kontrak kritis dilakukan dengan Rapat
pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis
direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam berita
acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap I.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara
SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkansurat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal keterlambatan pada 41.2 setelah
dilakukan penanganan kontrak kritis sesuai
41.3.a, PPK dapat langsung memutuskan
kontrak
secara
sepihak
dengan
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab UndangUndang Hukum Perdata.
c. Dalam hal keterlambatan pada 41.2 dengan
mengesampingkan
pasal 1266
Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.PPK dapat
memutuskan Kontrak secara sepihak,apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditundamelebihi
batas
berakhirnya
54
kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasatidak
akan
mampu
menyelesaikan
keseluruhanpekerjaan
walaupun
diberikan
kesempatan
sampaidengan 50 (lima puluh) hari
kalender
sejak
masaberakhirnya
pelaksanaan
pekerjaan
untukmenyelesaikan
pekerjaan;
dan/atau
3) setelah
diberikan
kesempatan
menyelesaikanpekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) harikalender sejak masa
berakhirnyapelaksanaanpekerjaan,Penye
dia
Barang/Jasa
tidak
dapatmenyelesaikan
pekerjaan,
walaupun melampaui akhir tahun
anggaran berjalan.
42. Peninggalan
46. Penanggungan
dan Risiko
47. Perlindungan
Tenaga Kerja
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkahlangkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
49. Asuransi
50. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
53. Kerjasama Antara 53.1. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Penyedia dan Sub
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Penyedia
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
53.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
53.3. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
53.4. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.
54. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil
57. Pembayaran
Denda
58. Jaminan
62
59.1. Personil
inti
dan/atau
peralatan
yang
ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Dokumen Penawaran.
59.2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan
tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.
59.3. Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.
59.4. PPK
dapat
menilai
dan
menyetujui
penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
59.5. Jika PPK menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan
yang
menjadi
tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh)
hari sejak diminta oleh PPK.
59.6. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan
perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari personil inti
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
59.7. Pada masa layanan pemeliharaan jalan, Penyedia
harus menyediakan unit peralatan pemeliharaan
jalan dengan lengkap dan personil pelaksana
layanan pemeliharaan jalan yang memadai
dilokasi
pekerjaan
setiap
saat
untuk
melaksanakan pekerjaan layanan pemeliharaan.
59.8. Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan
untuk
menjaga
kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.
E. Kewajiban PPK
60. Fasilitas
64
diperhitungkan berangsur-angsur
secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
63.2. Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil keluaran
pekerjaan;
2) pembayaran pekerjaan perencanaan teknis
dan konstruksi jalandilakukan dengan
sistem termijn dan pembayaran pekerjaan
layanan pemeliharaan jalan dilakukan
dengan sistem angsuran sesuai ketentuan
dalam SSKK;
3) pembayaran pekerjaan perencanaan teknis
dan konstruksi jalan dilakukan senilai
keluaran pekerjaan yang telah terpasang
sesuai dengan segmen/bagian ruas jalan
yang
ditetapkan,
tidak
termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di
lokasi pekerjaan (material on site);
4) pembayaran
pekerjaan
layanan
pemeliharaan dilakukan berdasarkan
berita acara pemenuhan tingkat layanan
jalan untuk memenuhi indikator kinerja
jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran.
5) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
6) untuk
kontrak
yang
mempunyai
subkontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada sub penyedia dilakukan sesuai
prestasi
pekerjaan
yang
selesai
dilaksanakan oleh sub penyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih
dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
66
(PPSPM);
d. bila
terdapat
ketidaksesuaian
dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
63.3. Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
(sebelum PPN), apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi;
atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.
64. Hari Kerja
66. Penangguhan
G. Pengawasan Mutu
67. Pengawasan dan
Pemeriksaan
PPK
berwenang
melakukan
pengawasan
dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
68
68. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK
70. Pengujian
71.1. PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
71.2. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
71.3. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK,
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim
dari PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh
penggantian
biaya
dengan
memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi
69
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan akibat perubahan lingkup kinerja,
bila ada;
e. Dalam hal terjadiya kondisi fisik yang tak
terduga atau gempa bumi yang dapat
menghambat kelancaran pekerjaan dilapangan, merekomendasikan untuk:
i). Menyesuaikan kriteria kinerja baik untuk
sebagian atau seluruh bagian pekerjaan
yang terkena dampak dari kejadian
tersebut selama waktu tertentu yang
dianggap sebagai keadaan darurat;
ii).Pengurangan pembayaran Lump Sum
terhadap
pekerjaan
yang
tidak
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, misalnya:
bila pekerjaan darurat yang menjadi
kewajiban penyedia jasa dilaksanakan oleh
PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh
PPK;
iii).Setiap ketentuan dalam penerbitan
perubahan kriteria kinerja jalan dan/atau
lingkup pekerjaan.
76.3. Melaksanakan peran lain yang diperintahkan
oleh PPK dan dalam melaksanakan fungsinya,
TMK harus mempertimbangkan aspek kesetaraan
dan aspek efisiensi biaya kontrak.
76.4. TMKmengadakan rapat secara berkala, dengan
interval waktu tidak melebihi 1 (satu) bulan, atau
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja atas permintaan
setiap anggota Tim Manajemen Konstruksi.
76.5.Korum adalah 4 (empat) anggota Tim Manajemen
Kontrak dan semua ketetapan harus disepakati
bersama. Kegagalan dalam mencapai kesepakatan
bersama dapat diaggap sebagai Perselisihan.
Ketua Tim Manajemen Kontrak tidak berwenang
untuk
mengadakan
voting.
Penyelesaian
perselisihan harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh setiap anggota. Risalah rapat
harus dibuat oleh Ketua Tim dan harus disahkan
sekurang-kurangnya oleh satu orang anggota
perwakilan penyedia jasa dan satu orang anggota
perwakilan PPK.
76.6.Rekomendasi Tim Manajemen Kontrak tidak
mengikat kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Apabila Tim Manajemen Kontrak tidak dapat
membuat kesepakatan dalam setiap substansi
yang berkaitan dengan ketentuan pada Dokumen
Kontrak dan/atau memberikan rekomendasi atau
membuat keputusan lain dari substansi tersebut
akan diselesaikankan sesuai dengan ketentuan
72
73
BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi
....................
....................
....................
....................
....................
Untuk Penyedia:
....................
D. Masa
Pemeliharaan
74
75
F. Umur Konstruksi
Gambar As built harus diserahkan selambatlambatnya: 30(Tiga puluh) hari setelah selesainya
pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi. Buku
pedoman/petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan
harus diserahkan selambat-lambatnya: 30(Tiga puluh)
hari setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
Penyerahan Pertama (PHO).
H. Papan
Pengaduan
I.
Pembayaran
Tagihan
J.
Pencairan
Jaminan
76
L.
Kepemilikan
Dokumen
Penyedia
diperbolehkan menggunakan
salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut:
a. Hanya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan;
b. Selama masa kontrak.
M. Personil dan
Peralatan
O. Peristiwa
Kompensasi
P. Sumber
Pembiayaan
Q. Harga Kontrak
R. Pembayaran
Uang Muka
78
S.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
T. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
Ambang Bawah
Kumulatif Prestasi
Keluaran
(%)
Kumulatif
Pembayaran
Sebelum
Potongan (%)
Termin 1
Termin 2
Termin 3
Termin 4
Termin 5
Termin 6
Termin 7
Termin 8
Termin 9
Termin 10
Termin11
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
3
8
15
25
35
45
60
75
85
95
100
100
100
100
2
6
12
20
28
36
45
60
70
75
80
81
82
83
79
Triwulan 4
Triwulan 5
Triwulan 6
Triwulan 7
Triwulan 8
Triwulan 9
Triwulan 10
Triwulan 11
Triwulan 12
Triwulan 13
Triwulan 14
Triwulan 15
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
84
85
86,5
88
89,5
91
92,5
94
95,5
97
98,5
100
V. Denda
W. Penilaian
Pekerjaan oleh
PPK
Y. Penyelesaian
Perselisihan
Z. Dana Bersyarat
(Provisional
Sum)
82
83
BAB IX
SPESIFIKASI KINERJA DAN KELUARAN
9.1.Ketentuan Umum
9.1.1.Uraian
Kontrak jalan berbasis kinerja dan keluaran direncanakan untuk meningkatkan
efektifitas pengelolaan dan pemeliharaan ruas jalan. Kontrak ini harus menjamin
bahwa kondisi fisik jalan yang dikontrakkan memenuhi ketentuan kinerja jalan atau
pelayanan minimal ruas jalan yang telah ditetapkan, selama periode kontrak. Jenis
kontrak ini secara jelas memperluas peranan Penyedia, dari hanya pelaksanaan
pekerjaan menjadi pengelolaan dan preservasi ruas jalan, karena Penyedia diharuskan
menjaga kinerja jalan sebagaimana ditentukan.
Pekerjaan Terintegrasi pada Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) yang meliputi pekerjaan
perencanaan teknis, konstruksi jalan seperti rehabilitasi, peningkatan, rekonstruksi
dan pekerjaan struktur lainnya serta pekerjaan layanan pemeliharaan jalan yang
ditentukan dalam dokumen pemilihan, ditinjau berdasarkan jumlah keluaran terukur
dan dibayar apabila dilaksanakan. Selama jangka waktu kontrak, Penyedia harus
menjamin bahwa ruasjalan dalam kontrak sesuai dengan tingkat layanan jalan yang
telah ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran ini. Untuk itu, Penyedia
harus melaksanakan pekerjaan fisik dalam volume yang besar, namun pembayaran
akan dilakukan, sepanjang tingkat layanan jalan yang disyaratkan dipenuhi.
Pada kontrak berbasis kinerja, Penyedia, dapat (sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Pemilihan) melakukan kerjasama operasi (KSO) atau kemitraan dengan
Penyedia Konsultansi yang mempunyai kapasitas teknis sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang ditentukan, terutama untuk pekerjaan perencanaan teknis/desain dan
manajemen pelaksanaan proyek yang diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan.
Namun, Penyedia utama (Penyedia),tetap bertanggung jawab dalam pekerjaan desain
(perencanaan teknis), pekerjaan konstruksi jalan, pekerjaan layanan pemeliharaan
jalan, dan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai dan
mempertahankan kriteria tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Jika tingkat layanan jalan tidak dipenuhi dalam waktu yang ditentukan, maka
pembayaran tagihan dapat dikurangi atau bahkan ditangguhkan.
Untuk menjamin terpenuhinya kriteria tingkat layanan jalan yang telah ditetapkan,
dan dapat dipertahankan selama masa kontrak, maka Penyedia harus
mengoptimalkan, dan melaksanakan seluruh pekerjaan yang terjadwal dalam rencana
mutu kontrak
yang disepakati oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak dan hal-hal yang disyaratkan agar
memenuhi norma standar pedoman dan manual yang berlaku termasuk aspek
lingkungan dan aspek sosial. Peranan Pengguna Jasa adalah menegakkan kontrak
dengan memverifikasi pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan dan Kinerja Jalan
yang disepakati. Kriteria Tingkat Layanan Jalan ditinjau melalui ukuran-ukuran
84
indikator kinerja jalan yang ditetapkan, dimana ketentuan ukuran indikator kinerja
jalan merupakan batas minimum yang dapat diterima untuk tingkat mutu jalan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia.
9.1.2.Ukuran Tingkat Layanan Jalan
Ukuran tingkat layanan jalan harus mencakup seluruh aspek kondisi ruas jalan dalam
kontrak termasuk bangunan pelengkap jalan yang memerlukan tingkat layanan yang
berbeda untuk menjamin kinerja jalan yang ditetapkan. Kriteria tingkat layanan jalan
meliputi antara lain:
(a) Ukuran Kenyamanan dan Layanan Pengguna Jalan, yang dapat dinyatakan
dengan hal-hal sebagai berikut:
Ketidakrataan permukaan jalan;
Lebar lajur dan lebar jalan yang tersedia sesuai rencana;
Alur perkerasan jalan;
Kondisi bahu jalan;
Kondisi drainase yang berfungsi sebagaimana mestinya;
Kemiringan melintang jalan;
Pengendalian pepohonan/tanaman;
Rambu-rambu jalan dan marka jalan yang mudah terlihat;
Bangunan pelengkap jalan yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
Tindak lanjut dalam perbaikan kerusakan yang membahayakan
keselamatan pengguna jalan;
Pengeringan permukaan jalan dari genangan air yang berbahaya bagi
pengguna jalan;
Penanganan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi, pekerjaan darurat
dan gangguan lainnya.
(b)
Ukuran Durabilitas Jalan, yang dapat dinyatakan dengan hal-hal sebagai berikut:
Kekuatan struktur perkerasan;
Tingkat perbaikan yang diperlukan sebelum pekerjaan konstruksi atau
rehabilitasi diperlukan;
Drainase dapat berfungsi secara wajar, kokoh dan luasan penampang
basah drainase sesuai dengan rencana;
Bangunan pelengkap jalan berfungsi secara wajar dan kokoh.
(c)
Ukuran Kinerja Pengelolaan, selama masa kontrak dan untuk mendapatkan data
informasi riwayat perbaikan jalan (leger jalan), guna tindak lanjut penanganan
selanjutnya, maka persyaratan harus dilengkapi antara lain:
Penyerahan laporan kemajuan pekerjaan, secara berkala kepada PPK
dan/atau Direksi Teknis.
Pengkinian inventarisasi dan data lainnya yang disyaratkan.
Riwayat pekerjaan yang telah dilaksanakan
Penyediaan Peralatan Layanan Pemeliharaan
Penyedia juga bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan secara terus
menerus kondisi jalan dan tingkat layanan jalan untuk seluruh jalan atau bagian jalan
yang termasuk dalam kontrak. Hal ini diperlukan tidak hanya untuk memenuhi
85
c.
9.2.
Lingkup Pekerjaan
9.2.1 . Umum
Sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak pekerjaan-pekerjaan dan layananlayanan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia meliputi seluruh pekerjaan desain dan
konstruksi jalantermasuk pengembalian kondisi jalan dan harus dilaksanakan oleh
Penyedia agar memenuhi mutu tingkat layanan jalan sesuai dengan indikator kinerja
jalan yang ditentukan dalam spesifikasi ini dan/atau oleh persyaratan lainnya di
dalam kontrak. Sedangkan lingkup pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dan
pekerjaan konstruksi dalam mempertahankan kinerja yang berhubungan dengan ruas
jalan dalam lingkup kontrak meliputi:
a. Struktur perkerasan badan jalan;
b. Struktur perkerasan bahu jalan;
87
berlaku. Sedangkan ketentuan kriteria desain untuk pekerjaan konstruksi harus sesuai
ketentuan pada dokumen pemilihanBab X Kriteria Desain dan Data Teknis.
Karena pada akhir penyelesaian pekerjaan konstruksi PPK harus melakukan Penilaian
Laik Fungsi Jalan terhadap kondisi jalan terkini dan terkait desain yang dilaksanakan,
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2010 tanggal 19
Oktober 2010, maka pekerjaan perencanaan teknis harus memperhatikan aspek
kelaikan jalan. Ruas jalan yang termasuk dalam kontrak harus memenuhi laik fungsi
jalan sesuai peraturan di atas dan perbaikan pekerjaan konstruksi untuk memenuhi
kelaikan fungsi jalan merupakan kewajiban Penyedia. Semua rekomendasi dari
penilaian laik fungsi jalan harus dilaksanakan oleh Penyedia dan sebagai persyaratan
pembayaran akhir pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi.
9.2.4. Lingkup Pekerjaan Konstruksi Jalan
A. Uraian Pekerjaan Konstruksi Jalan
Lingkup pekerjaan konstruksi jalan yang harus dilaksanakan pada ruas jalan
sebagaimana disebutkan dalam dokumen kontrak dan harus memenuhi kriteria teknis
yang telah ditentukan serta dibuat gambar rencana atau desain secara detail yang
harus diusulkan untuk mendapatkan surat pernyataan tidak keberatan (no objection
letter/NOL)dari PPK atau Direksi Teknis.
Penyedia harus membuat perkiraan kuantitas untuk pekerjaan konstruksi
jalanberdasarkan gambar-gambar rencana yang dipersiapkan oleh Penyedia pada
waktu menyiapkan penawaran, sehingga seluruhbagian-bagian jalan termasuk bahu
jalan, jaringan drainase, bangunan pelengkap, perambuan dan keselamatan jalan,
yang termasuk di dalam lingkup kontrak akan memenuhi tingkat layanan jalan yang
disyaratkan; dan besarnya biaya yang diperlukan termasuk segala perubahannya
sudah harus termasuk di dalam Biaya Pekerjaan Konstruksi. Selama masa kontrak,
Penyedia tidak mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan atau klaimpekerjaan
konstruksi untuk mencapai tingkat layanan jalan dan kinerja jalan yang tidak
diperkirakan pada saat penyiapan penawaran atau tidak dimasukkan di dalam
dokumen penawaran. Pekerjaan konstruksi jalan yang tidak dimasukkan volume dan
harga keluarannya kedalam dokumen penawaran namun diperlukan untuk menjamin
pemenuhan tingkat layanan jalan yang disyaratkan di dalam kontrak, tidak dapat
diajukan pembayarannya kepada PPKkecuali untuk pekerjaan darurat.
B. Dokumen Pekerjaan Konstruksi Jalan
Setiap jenis pekerjaan konstruksi jalan harus dilengkapi dengan dokumen
perencanaan konstruksi jalan yang apabila diperlukandapat dilakukan peninjauan
ulang dan harus mendapatkan pernyataan tidak keberatan (NOL) dari PPKatau Direksi
Teknis, antara lain:
a. Perhitungan perencanaan teknis;
b. Gambar perencanaan teknis;
c. Spesifikasi teknis setiap item pekerjaan;
d. Keluaran hasil pekerjaan sesuai kinerja yang ditetapkan;
e. Laporan pengendalian mutu hasil pekerjaan;
f. Sertifikat pembayaran;
89
7). Penyiapan permukaan lapis beraspal eksisting untuk pemberian lapis tambah
(overlay);
8). Tiap-tiap lapis beraspal;
9). Gorong-gorong, struktur drainase;
10).Saluran bawah permukaan dan urugan yang permeable;
11).Fasilitas bawah tanah.
PPK atau Direksi Teknis dapat mengusulkan kegiatan yang lain yang harus diinspeksi,
dan juga dapat mengusulkan suatu uji harus dilakukan sebelum memberikan
persetujuan untuk melakukan penutupan. Untuk tiap-tiap tahapan pekerjaan dan
kegiatan yang disebutkan di atas, PPK atau Direksi Teknis dan Penyedia harus
menyepakati prosedur, tempat, dan waktu untuk memberikan pemberitahuan untuk
melakukan inspeksi. Penyedia tidak boleh diharuskan untuk menunda pekerjaan jika
PPK atau Direksi Teknis tidak datang pada waktu yang telah disepakati, asalkan
pemberitahuan telah diberikan dengan benar, dan asalkan seluruh persyaratan
lainnya yang ditetapkan telah dipenuhi.
b. Pengujian terhadap pekerjaan konstruksi jalan yang telah selesai
Penyedia harus menyerahkan laporan hasil pekerjaan, termasuk gambar terlaksana
dan laporan kualitas pekerjaan (Uji Mutu Pekerjaan) sebelum tanggal Pengujian
terhadap pekerjaan konstruksi jalan yang telah selesai. Pengujian ini harus mencakup:
1). Suatu evaluasi terhadap seluruh laporan hasil pekerjaan yang memperlihatkan
bahwa seluruh pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan memenuhi
persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan yang menyatakan pekerjaan tidak
memenuhi persyaratan telah diperbaiki dan mendapatkan pernyataan tidak
keberatan dari PPK atau Direksi Teknis.
2). Instruksi tertulis dari PPK atau Direksi Teknis dimana laporan hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan persyaratan pekerjaan (non-conformance product).
3) Pengecekan terhadap keseluruhan kinerja pekerjaan yang telah diselesaikan
yang memperlihatkan pemenuhan terhadap keseluruhan persyaratan dari PPK
atau yang dinyatakan dalam gambar rencana, misalnya, dimensi, tingkat,
fungsi, misalnya ketidakrataan permukaan jalan, aliran air.
4) Pengambilan contoh acak yang minimum untuk pengujian, jika diperintahkan
oleh PPK atau Direksi Teknis.
PPK atau Direksi Teknis akan menyiapkan Ringkasan Laporan Jaminan Mutu yang
akan dimasukkan menjadi satu kesatuan ke dalam laporan hasil pekerjaan Penyedia
untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang telah selesai memenuhi persyaratan
dan seluruh laporan yang menyatakan pekerjaan tidak memenuhi persyaratan telah
diperbaiki serta mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari PPK atau Direksi
Teknis. Pengujian terhadap pekerjaan konstruksi yang telah selesai harus memastikan
kesiapan hasil pekerjaan konstruksi dapat dibuka untuk lalu lintas umum.
D. Audit Mutu Pekerjaan Konstruksi Jalan
Sebagai bagian dari keseluruhan manajemen pengendalian kegiatan, PPK dapat
memiliki satu orang atau lebih auditor yang melengkapi tugas-tugas dari PPK atau
Direksi Teknis dalam melaksanakan Jaminan Mutu. Pada saat ditugaskan, auditor akan
91
membuat laporan kepada PPK dan menyerahkan suatu penilaian yang sistematis dan
independen apakah material dan kegiatan-kegiatan proyek dan hasil-hasil yang
berhubungan sesuai dengan kontrak, RMK Penyedia, dan Rencana Jaminan Mutu PPK
atau Direksi Teknis. Auditor dapat merupakan pegawai PPK atau Direksi Teknis atau
orang lain yang ditugaskan oleh PPK yang tidak terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan
dalam kontrak.
Tujuan dari pengauditan mutu adalah untuk memperoleh pendapat yang independen
terhadap kegiatan-kegiatan kendali mutu dan jaminan mutu dan secara proaktif
menghindari atau mengurangi masalah-masalah yang berkaitan dengan mutu dengan
mensyaratkan proses verifikasi pemenuhan persyaratan dilakukan secara sistematik.
Auditor akan diberi keleluasaan dengan tanpa batasan untuk memasuki lokasi
pekerjaan dan seluruh kegiatan yang dilakukan di lokasi pekerjaan, untuk
mendapatkan seluruh data hasil pengujian dan laporan-laporan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PPK atau Direksi Teknis, Penyedia dan Sub-Penyedia.
E. Pengukuran untuk Pembayaran Pekerjaan Konstruksi Jalan
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan konstruksi jalan dilakukan berdasarkan
termijn dan segmen ruas jalan yang telah selesai dikerjakansebagaimana yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga. Segmen ruas jalan yang diukur untuk
pembayaran harus merupakan keseluruhan struktur pekerjaan konstruksi yang selesai
dikerjakan dan memenuhi kinerja yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan. Ketentuan
besarnya progress yang dapat dibayarkan sebagaimana ditetapkan dalam syarat-syarat
khusus kontrak (SSKK), sedangkan total harga pekerjaan konstruksi merupakan harga
lump sum, kecuali untuk pekerjaan darurat yang ditentukan dalam spesifikasi kinerja
dan keluaran ini.
Panjang segmen jalan ditentukan dari penawaran yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas Keluaran dan Harga atau ditentukan berdasarkan homogenitas perkerasan
jalan pada setiapsegmen jalan dengan panjang minimum 500 (lima ratus) meter dan
maksimum 1000 (seribu) meter.
Semua pembayaran pekerjaan konstruksi sudah termasuk kompensasi penuh untuk
semua bahan, peralatan, biaya produksi, upah tenaga kerja, biaya pengujian mutu,
biaya inspeksi dan pelaporan, pengendalian lalu-lintas, biaya administrasi dan biaya
perlengkapan lainnya yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan konstruksi.
Dalam pengajuan progress untuk pembayaran, Penyedia harus mengajukan laporan
kemajuan pekerjaan yang dilengkapi dengan data pendukungnya, kemudian
dilakukan inspeksi bersama (inspeksi formal)antara Penyedia Jasa dan PPK atau
Direksi Teknis dan dibuat dalam Berita Acara Hasil Inspeksi Formal, sebagai pedoman
dalam pembayaran pekerjaan.
9.2.5. Mutu Material yang Akan Digunakan
Material yang digunakan oleh Penyedia harus sesuai dengan atau melebihi kriteria
mutu minimum sebagaimana yang telah ditentukan dalam usulan Spesifikasi
Teknissetiap jenis pekerjaan. Penyedia harus memberi informasi terkini keberadaan
lokasi bahan baku material dan atau lokasi kuari yang digunakan sebagai sumber
92
material. Sebelum material tersebut digunakan dalam pekerjaan ini, dan Penyedia
diharuskan:
a. Melaksanakan pengujian di laboratorium yang diperlukan untuk menentukan
mutu material; dan
b. Hasil pengujian mutu material tersebut harus sesuai dengan spesifikasi teknis
masing-masing pekerjaan.
PPK atau Direksi Teknis dapat memverifikasi data kualitas material yang diajukan
Penyedia, dan jika hasil verifikasi membuktikan mutu material tidak memenuhi
ketentuan, maka PPK atau Direksi Teknis dapat menolak material yang diajukan dan
mengganti material yang memenuhi syarat. Penyedia dapat menggunakan material
dari sumber yang lain, sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan alternatif pengujian
yang tidak ditentukan dalam spesifikasi teknik, namun metode pengujian harus sesuai
ketentuan sebagai berikut :
(i) Penggujian mutu material harus sesuai dengan NSPM yang berlaku;
(ii) Memberitahukan kepada PPK atau Direksi Teknis untuk material yang akan
digunakan dan;
(iii) Hasil pengujian mutu material tersebut memenuhi karakteristik teknis dan mutu
material yang akan digunakan.
Mutu material yang digunakan untuk perambuan dan perlengkapan keselamatan
jalan harus terdiri dari material yang sejenis misalnya untuk penulisan kembali huruf
pada marka jalan, kualitas cat harus sesuai dan pengecatan rambu rambu jalan yang
mempunyai reflektifitas lapisan pemantul rambu lalu lintas yang menggunakan
lapisan pemantul (reflective sheeting) terdiri dari retroreflective lens system dengan
permukaan rata dan halus, sesuai persyaratan AASHTO M-268 atau yang setara. Nilai
reflektifitas pada Marka Jalan sekurang-kurangnya mempunyai kualitas sebagai
berikut:
100 cd/lx.m2 , untuk marka warna putih.
70 cd/lx.m2 , untuk marka warna kuning.
Penyedia tidak dapat mengajukan tuntutan berdasarkan pada mutu material yang
digunakan bila tidak memenuhi persyaratan tingkat layanan.
Inspeksi formal sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap tiga bulan sekali atau pada
saat pengajuan tagihan pembayaran. Penyedia sekurang-kurangnya 5 hari sebelum
penyerahan pengajuan tagihan pembayaran, menyampaikan usulan inspeksi formal
kepada PPK atau Direksi Teknis. Inspeksi formal memberikan perbandingan informasi
pemenuhan kriteria tingkat layanan yang dilaporkan Penyedia di dalam pengajuan
pembayaran dengan pengukuran aktual yang dilaksanakan pada lokasi yang
ditentukan oleh PPK atau Direksi Teknis. Selama inspeksi formal, PPK atau Direksi
Teknis akan menyiapkan laporan hasil inspeksi formal yang berisi sekurangkurangnya :
i. Kondisi umum pengecekan lapangan, yang mencakup tanggal, bagian jalan
yang diperiksa, orang yang hadir, dan sebagainya,
ii. Data pemenuhan atau kegagalan (non-compliance) tingkat layanan jalan
atau kinerja yang mungkin telah ditemukan, dan
iii. Waktu yang diperbolehkan oleh PPK atau Direksi Teknis agar Penyedia
memperbaiki cacat/kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
ditemukan.
Berdasarkan hasil dari inspeksi formal, PPK atau Direksi Teknis akan segera
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin atau ketidak terwakilan di dalam
pengajuan pembayaran Penyedia. Inspeksi formal juga akan dijadwalkan sebagai
tindak lanjut dari pengecekan lapangan yang tujuannya untuk memverifikasi apakah
Penyedia telah memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan (non-compliance)
tingkat layanan jalan dan kinerja yang sebelumnya, dalam rentang waktu yang
diberikan oleh PPK atau Direksi Teknis dan menyatakannya dalam laporan tertulis.
B. Inspeksi Informal Tingkat Layanan Jalan
PPK atau Direksi Teknis atau Penyedia dapat melaksanakan inspeksi informal terhadap
tingkat layanan jalan sebagai bagian dari ketentuan yang diberikan oleh PPK dan
dapat dilakukan atas inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas
jalan yang termasuk dalam kontrak, dan harus menggunakan sumber daya sendiri
untuk inspeksi ini. Inspeksi Informal oleh Direksi Teknis dilaksanakan sekurangkurangnya seminggu sekali dan harus dibuat laporan hasil inspeksi informal.
Jika PPK atau Direksi Teknis, menemukan suatu bagian jalan yang tidak memenuhi
kriteria tingkat layanan jalan dan/atau kinerja pekerjaan maka hasil inspeksi informal
akan disampaikan kepada Penyedia untuk dilakukan verifikasi dan diwajibkan
melakukan tindakan perbaikan berdasarkan temuan dan ketentuan teknis. Hasil
inspeksi informal PPK atau Direksi Teknis setelah dilakukan verifikasi oleh Penyedia
dan dibuat berita acara verifikasi inspeksi informal, maka hasil verifikasi dapat
digunakan oleh PPK atau Direksi Teknis untuk mengoreksi tagihan pembayaran
Penyedia atau memberikan pemotongan pembayaran atau denda pembayaran sesuai
dengan ketentuan. Jika Penyedia melakukan inspeksi informal dan menemukan
kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan serta melaporkan hasil inspeksi informal
kepada PPK atau Direksi Teknis, maka denda yang diterapkan sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari yang ditetapkan dalam Tabel 9.9. Kriteria Tingkat Layanan Jalan,
Waktu Tanggap dan Denda Kegagalan, jika data yang disampaikan Penyedia sesuai
kebenarannya setelah dilakukan verifikasi dilapangan dan dibuat berita acara
verifikasi data.
95
96
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja. PPK atau Direksi Teknis dapat menyatakan
keberatan atas hasil pengukuran topografi yang diberikan oleh Penyedia jika:
i. Terdapat bukti nyata bahwa hasil pengukuran topografi yang disyaratkan
tidak cukup untuk secara layak menjamin seluruh tingkat layanan yang
disyaratkan dalam kontrak, atau;
ii. Hasil pengukuran topografi tersebut tidak memenuhi persyaratan yang
berkaitan dengan Pekerjaan Konstruksi Jalan sebagaimana dinyatakan dalam
kontrak. Penolakan oleh PPK atau Direksi Teknis harus disertai dengan
penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai alasan penolakan tersebut, dan
saran-saran perubahan.
Jika PPK atau Direksi Teknis tidak menyatakan keberatan atas hasil pengukuran
topografi yang disyaratkan yang diberikan oleh Penyedia dalam waktu 28 (dua puluh
delapan) hari setelah diterima, yang pada saat bersamaan memberikan alasan untuk
penolakan, hasil pengukuran topografi tersebut secara otomatis menjadi rujukan
(benchmark) untuk pemenuhan terhadap kriteria durabilitas sebagaimana ditentukan
dalam spesifikasi kinerja ini.
Penyedia tidak dapat membuat tuntutan apapun berdasarkan potensi ketidakcukupan
atau ketidaklengkapan atau kekurangan karakteristik lainnya dari hasil pengukuran
topografi yang disyaratkan jika:
(i) Dikemudian hari terdapat kasus dimana suatu kegagalan pemenuhan kriteria
tingkat layanan dan kinerja dapat secara langsung dihubungkan dengan
ketidakcukupan data tersebut, atau;
(ii) PPK atau Direksi Teknis telah menyatakan tidak keberatan atas hasil
pengukuran atau gagal untuk menolak hasil pengukuran topografi yang
disyaratkan dan diusulkan oleh Penyedia.
97
98
99
100
101
Penyedia, dan UPM bertanggung jawab setiap saat menyediakan dan memutakhirkan
informasi yang lengkap dan menyeluruh mengenai kondisi jalan dan bagian jalan
yang termasuk dalam kontrak dan memberikannya kepada PPK dan Direksi Teknis
seluruh informasi yang diperlukan termasuk riwayat pekerjaan yang telah
dilaksanakan Penyedia. UPM juga diwajibkan untuk melaksanakan, bekerja sama
dengan PPK atau Direksi Teknis dalam inspeksi formal dan informal serta inspeksi
terjadwal sesuai tingkat layanan yang akan dilaksanakan secara reguler. Pemenuhan
atau kegagalan pemenuhan Penyedia terhadap persyaratan tingkat layanan akan
dilaporkan oleh UPM kepada PPK atau Direksi Teknis dalam bentuk laporan tertulis.
9.3.4. Perlengkapan Komunikasi dan Papan Pengaduan
Penyedia diwajibkan menyediakan dan memelihara perlengkapan komunikasi tertentu
yang dipasang/beroperasi secara permanen, perlengkapan komunikasi unit
pengendali mutu harus dapat diakses oleh PPK atau Direksi Teknis secara terus
menerus selama 24 jam pada masa kontrak. Perlengkapan ini dapat meliputi telepon
selular atau telepon satelit, perlengkapan radio, mesin fax, komputer dengan akses
email, website dan sejenisnya.
Penyedia diwajibkan memasang secara tetap Papan Pengaduan bagi pengguna jalan,
setiap jarak maksimum 5 kilometer yang dimulai pada awal ruas jalan dan diakhiri
pada akhir ruas jalan yang termasuk di dalam kontrak, papan pengaduan tersebut
harus dapat terbaca dengan jelas dan sekurang-kurangnya papan berukuran
minimum panjang x lebar(2,5 x 1,5) meter dan dipasang dengan tiang yang kokoh
dengan tinggi minimum 2,5 meter berisi tentang Keluhan Pengguna Jalan terhadap
kerusakan dan/atau ketidaknyamanan jalan dalam kontrak ini semua keluhan
pengguna jalan dapat disampaikan ke nomor telepon atau nomor SMS atau alamat
email yang disediakan oleh Penyedia dan alamat email tersebut dapat diakses oleh PPK
atau Direksi Teknis.
Contoh papan pengaduan sebagai berikut:
Kepada
PENGGUNA JALAN/MASYARAKAT
Jalan ini dikelola dan dipelihara dengan pajak anda oleh PENYELENGGARA
JALAN Nasional Ruas Jalan ...
Apabila anda menyampaikan masukan, tanggapan dan keluhan tentang
kerusakan ruas jalan ini, mohon disampaikan kepada:
PENYELENGGARA JALAN NASIONAL RUAS ............
Instansi
:.............................[nama Satker/PPK]
Alamat :.
Telp
: .
Fax
: .
Email
: ...
SMS
: ...............................................................
103
Setiap keluhan pengguna jalan yang disampaikan harus segera diverifikasi dilokasi
Penyedia untuk ditindak lanjuti sesuai kriteria tingkat layanan jalan yang disyaratkan
didalam kontrak dan dilaporkan kepada PPK atau Direksi Teknis. Untuk keperluan
tersebut Penyedia harus menyiapkan seorang operator atau penanggungjawab dalam
pencatatan secara rutin untuk setiap keluhan yang disampaikan pengguna jalan dan
menyampaikan kepada Unit Pengendali Mutu (UPM) untuk ditindaklanjuti.
9.3.5 . Perlengkapan Peralatan Untuk Layanan Pemeliharaan
Penyedia harus menyediakan peralatan untuk layanan pemeliharaan alat alat yang
minimal terdiri atas :
Peralatan Minimum
1. Motor Grader kapasitas 100 HP sebanyak 1 unit
2. Vibrator Roller kapasitas 5-8 TON sebanyak 1 unit
3. Dump Truck kapasitas 3,5 TON sebanyak 2 unit
4. Wheel Loader kapasitas 1-1,6 m3 sebanyak 1 unit
5. Water Tanker kapasitas 3-4 kilo ltr sebanyak 1 unit
Peralatan minimal tersedia setelah kriteria tingkat layanan jalan untuk perkerasan
tanpa penutup telah berlaku.
9.3.6.Pelaporan dan Pengkinian Data Pelaksanaan Jalan
Penyedia harus selalu menginventarisasi data yang berhubungan dengan aset yang
sedang dipelihara dalam kontrak ini, secara elektronik atau di atas kertas dalam
bentuk laporan. Penyedia harus memberikan seluruh informasi data yang diperlukan
oleh PPK atau Direksi Teknis, yang merupakan data terkini dan akurat dan dilengkapi
rincian data yang sesuai dan tepat jika diperlukan.
Penyedia harus memberikan salinan informasi dalam bentuk laporan dan/atau
elektronik yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini kepada PPK atau Direksi
Teknis sesuai dengan yang diminta. Laporan laporan pengkinian data pelaksanaan
harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan kepada PPK atau Direksi Teknis yang
meliputi :
A. Laporan Harian yang berisi :
i). lokasi pekerjaan yang dilaksanakan;
ii). penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
iii). jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
iv). jenis dan keluaran pekerjaan yang dilaksanakan;
v).keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
vi). catatan pemenuhan tingkat layanan jalan; dan
vii).catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Laporan harian ini dibuat oleh Penyedia dan harus disampaikan kepada PPK atau
Direksi Teknis paling lambat satu hari kerja pada hari berikutnya \.
B. Laporan Mingguan terdiri dari :
i) Laporan Hasil Pekerjaan yang berisi tentang rangkuman laporan harian
danhasil keluaran pekerjaan dalam satu minggu serta prosentasi progress
104
2)
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan catatan penting lainnya yang perlu
ditonjolkan.
Laporan Mutu Tingkat Layanan Jalan yang berisi tentang hasil keluarankondisi
pemenuhan tingkat layanan jalan dan hal-hal penting yang perlu ditonjolkan
berdasarkan hasil inspeksi lapangan. Laporan kondisi tingkat layanan jalan ini
harus dibuat sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan sampai dari
serah terima akhir pekerjaan.
Laporan Mingguan tersebut diatas harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan
kepada PPK atau Direksi Teknis paling lambat dua hari kerja pada minggu
berikutnya. Keterlambatan penyampaian Laporan Mingguan dari waktu yang
ditetapkan dinilai sebagai buruknya kinerja manajemen Penyedia, untuk itu
keterlambatan penyampaian laporan dikenakan Denda berupa pemotongan
terhadap pembayaran termijn sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk
setiap keterlambatan laporan mingguan.
C. Laporan Bulanan meliputi:
i) Laporan Hasil Pekerjaan yang berisi tentang rangkuman laporan mingguan dan
hasil keluaran pekerjaan dalam satu bulan yang meliputi progress hasil
pekerjaan yang dilaksanakan, hasil pengujian mutu bahan dan pekerjaan serta
catatan penting lainnya yang perlu ditonjolkan.
ii) Laporan Mutu Tingkat Layanan Jalan yang berisi tentang kondisi pemenuhan
dan/atau kegagalan tingkat layanan jalan serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan berdasarkan hasil inspeksi lapangan. Laporan kondisi tingkat
layanan jalan ini harus dibuat sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan
jalan sampai dari serah terima akhir pekerjaan.
Laporan Bulanan tersebut diatas harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan
kepada PPK atau Direksi Teknis paling lambat lima hari kerja pada bulan
berikutnya. Keterlambatan penyampaian Laporan Bulanan dari waktu yang
ditetapkan dinilai sebagai buruknya kinerja manajemen Penyedia, untuk itu
keterlambatan penyampaian laporan dikenakan Denda berupa pemotongan
terhadap pembayaran termijn sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk
setiap keterlambatan laporan bulanan.
D. Konsep Laporan Inspeksi Formal merupakan Laporan Mutu Tingkat Layanan
Jalan yang diajukan Penyedia kepada PPK atau Direksi Teknis untuk dilakukan
pengecekan/inspeksi bersama, guna memberikan perbandingan informasi
pemenuhan mutu tingkat layanan jalan. Berdasarkan pengecekan/inspeksi bersama
akan dibuat Laporan Inspeksi Formal yang sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap
tiga bulan sekali atau pada saat pengajuan tagihan pembayaran/terminj. Laporan
Inspeksi Formal sekurang-kurangnya berisi :
i. Kondisi umum pengecekan lapangan, yang mencakup tanggal, bagian jalan
yang diperiksa, orang yang hadir, dan sebagainya,
ii. Data pemenuhan atau kegagalan (non-compliance) tingkat layanan jalan
atau kinerja yang mungkin telah ditemukan, dan
105
iii.
Waktu yang diperbolehkan oleh PPK atau Direksi Teknis agar Penyedia
memperbaiki cacat/kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
ditemukan.
kuat dan berfungsi dengan baik sesuai persyaratan teknis pada saat serah terima
pertama pekerjaan. Jika hasil inspeksi menunjukkan perlu adanya perbaikan struktur
dan/atau pemeliharaan bangunan pelengkap jalan, maka Penyedia harus
memperbaiki struktur tersebut dengan mutusesuai dengan yang disyaratkan, sehingga
bangunan pelengkap tersebut dapat berfungsi secara optimal.
D.
110
kendaraan tidak mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi jalan yang
kurang baik.
2.Ukuran Kenyamanan Pengguna Jalan dan Lebar Perkerasan
Prosedur inspeksi untuk aspek ukuran-ukuran kenyamanan pengguna jalan dan lebar
perkerasan jalan harus sesuai dengan Tabel 9.1. dibawah, diperiksa pada bagian jalan
yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan visual perkerasan
jalan. Jika nilai hasil pengukuran kurang dari nilai yang disyaratkan, maka bagian
jalan tersebut akan dinyatakan sebagai tidak memenuhi kenyamanan pengguna jalan.
3.Ketidakrataan Jalan
Prosedur inspeksi untuk ketidakrataan jalan dengan menggunakan alat pengukuran
kerataan jalan response type meter (Rafo-meter), jika hasil pengukuran
memperlihatkan bahwa ketidakrataan jalan tidak sesuai dengan yang ditetapkan,
maka PPK atau Direksi Teknis akan menentukan jadwal bagi Penyedia, untuk
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan guna memperbaiki ketidakrataan
sesuai yang disyaratkan. Jadwal harus memastikan bahwa pekerjaan yang terkait dapat
diselesaikan dalam 3 (tiga) bulan dan sebelum pengukuran selanjutnya akan
dilaksanakan. Denda atas kegagalan pemenuhan persyaratan tingkat layanan untuk
ketidakrataan jalan, sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi kinerja ini.
Pemenuhan kerataan jalan diberlakukan untuk permukaan perkerasan jalan yang
telah dilaksanakan pelapisan perkerasan berdasarkan rencana penanganan perkerasan
jalan dan jadwal pelaksanaan yang telah disepakati oleh Direksi Teknis atau PPK
dengan mengacu pada Tabel 9.3. jadwal pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan.
Tabel 9.1. Kriteria Tingkat Layanan Jalan dan Kenyamanan Pengguna Jalan untuk Jalan Perkerasan
Lentur dan Kaku.
No
1
a
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
111
c1
harus diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
30
(tiga puluh) hari.
harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
60
(enam puluh) hari.
harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.
c2
harus diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.
harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan
puluh)
hari.
harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.
Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang
amblas lebih dari 3Cm dengan
luasan permukaan yang amblas
lebih besar 5% setiap 100meter
jalur jalan.
Alur / deformasi plastis
Tidak boleh ada alur /
deformasi plastis yang lebih
dalam dari 2 cm.
Alur/deformasi plastis yang
lebih dalam dari 1 cm tidak
boleh lebih dari 5% dari luas
permukaan per 200 meter
panjang lajur jalan.
harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum
5 (lima) hari.
harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Pelepasan Butir :
Tidak boleh ada bagian
permukaan jalan yang
mengalami pelepasan butir
Kebersihan :
Permukaan jalan harus bersih
dan bebas dari tanah, lapukan,
sampah dan benda lainnya yang
membahayakan lalu lintas.
Patahan (Faulting) pada
perkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami
patahan(Faulting).
harus
selesai harus
selesai harus
selesai
ditutup
dalam ditutup
dalam ditutup
dalam
waktu 7 (tujuh) waktu 14 (empat waktu 28 (dua
belas) hari.
puluh
delapan)
hari.
hari.
Pembersihan
Pembersihan
Pembersihan
paling lambat 1 paling lambat 2 paling lambat 3
(satu) hari.
(dua) hari.
(tiga) hari.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
112
Spalling
Tidak boleh ada spalling
dibagian slab joint perkerasan.
2
a
Bahu Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 15 cm dan
kedalaman lebih dari 5cm.
Kemiringan melintang :
Kemiringan melintang Bahu
harus sesuai desain/rencana.
Elevasi / Ketinggian :
Beda Tinggi Bahu Jalan dengan
tepi perkerasan jalan tidak lebih
dari 5 cm
Amblas :
Tidak boleh ada bagian
yangamblas lebih dari 5Cm
dengan luasan permukaan yang
amblas lebih besar 5% setiap
100meter bahu jalan.
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak
ditemukandan
disampaikan
kepada Penyedia.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
14 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 7 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
28 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
14hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
28 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.
Perbaikan harus
selesai
paling
lambat 28 (dua
puluh
delapan)
hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Perbaikan
harus Perbaikan
harus
selesai paling lambat selesai
paling
45(empat
puluh lambat
60(enam
lima) hari.
puluh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu
maksimum
7
(tujuh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
1 (satu) hari.
Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
2 (dua) hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
3 (tiga) hari.
Catatan :
*)Untuk Ruas JalanPoros Kab. Lampung Selatan.
113
Tabel 9.1b. Kriteria Tingkat Layanan Jalan dan Kenyamanan Pengguna Jalan untuk lapis
permukaan agregat/tanah
No
1
a
Perkerasan Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 15 cm
dan kedalaman lebih dari 5 cm pada bagian jalan.
Kerataan :
Nilai IRI rata-rata setiap satu kilometer lajur jalan
maksimum 10.
Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 5,0 cm
dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar 5%
setiap 100meter jalur jalan.
Uraian
Pengukuran / Deteksi
Toleransi yang
diizinkan
Struktur
Perkerasan
Jalan
Struktur
Drainase
Bangunan
Pelengkap
Jalan
Toleransi struktur
tidak diizinkan dan
sedimentasi dasar
saluran tidak lebih
besar 10% dari luas
penampang basah
saluran.
Toleransi sesuai
ketentuan spesifikasi
teknis.
114
Tabel 9.3. Jadwal Pemenuhan Kriteria Tingkat Layanan Jalan berdasarkan Durabilitas Jalan
No. bulan
sejak
permulaan
kontrak*)
Jalan dapat
Digunakan
Pemenuhan yang
disyaratkan pada
(% dari panjang total
jalur jalan dalam
kontrak)
19
100
Belum disyaratkan
Belum disyaratkan
10
100
11
100
12
12
100
15
13
100
18
14
100
21
15
100
27
16
100
33
0
5
17
100
41
18
49
11
19
100
100
57
14
20
100
65
18
21
100
75
24
22
100
81
30
23
100
88
39
24
100
91
48
25
100
94
57
26
100
97
66
27
100
100
75
28
100
100
82
29
100
100
88
30
100
100
91
31
100
100
94
32
100
100
97
33 dst.
100
100
100
115
3
A
Drainase
Saluran Samping dengan
Pelapisan (Line Ditch):
i). Harus bersih tidak
mengalami kerusakan
struktur.
ii).Tidak boleh ada
penyumbatan lebih besar
10% dari kapasitas saluran
samping
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
14(empat belas)
hari
dan
penyumbatan 7
(tujuh) hari.
Kerusakan
harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
14
(empat belas hari)
hari
dan
penyumbatan
7
(tujuh) hari.
Kerusakan
harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
45
(empat puluh lima)
hari
dan
penyumbatan 28
(dua
puluh
delapan) hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
45
(empat puluh lima)
hari
dan
penyumbatan 28
(dua
puluh
delapan) hari.
B.
Pemenuhan kriteria tingkat layanan drainase harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
tingkat layanan perkerasan jalan yang ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas untuk
116
pembuatan drainase baru yang termasuk dalam pekerjaan konstruksi. Untuk drainase
eksisting harus dapat berfungsi dengan baik dan harus selesai diperbaiki (jika terjadi
kerusakan) pada saat diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
C.
Prosedur Inspeksi
Kebersihan dan kondisi struktur drainase (termasuk saluran samping, saluran
melintang jalan, dan seluruh jenis perlengkapan drainase lainnya) adalah bagian dari
kriteria untuk durabilitas jalan. Inspeksi visual kondisi drainase dan struktur drainase
dilakukan secara berkala, khususnya sebelum dan selama musim hujan.
Prinsip dasar yang digunakan dalam menentukan kebersihan struktur drainase atau
saluran adalah persentase penampang basah drainase atau saluran yang tidak
tersumbat dibagi dengan penampang basah teoritis struktur drainase. Persentase ini
dibuat pada laporan inspeksi drainase atau saluran maksimum setiap satu kilometer
jalan atau setiap segmen panjang saluran pada setiap satu kilometer jalan.
Secara acak/random dalam bagian satu kilometer jalan, pemenuhan kriteria layanan
drainase dinyatakan:
(i) Seluruh struktur drainase dalam keadaan bersih dalam batasan sebagaimana
ditentukan di atas;
(ii) Seluruh struktur dan perlengkapan drainase termasuk outlet/inlet dalam keadaan
kuat secara struktur, berdasarkan penilaian PPK atau Direksi Teknis.
9.4.3 Kriteria Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
A.
Ukuran Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh perlengkapan jalan
termasuk perambuan horizontal dan vertikal, pagar pengaman jalan (guardrail) dan
perlengkapan keselamatan jalan lainnya sepenuhnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kekurangan dan perbaikan rambu yang diperlukan sebagai informasi
untuk keselamatan pengguna jalan harus dilengkapi atau ditambah oleh Penyedia.
Persyaratan tingkat layanan untuk perambuan dan perlengkapan keselamatan jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.5. di bawah ini.
Tabel 9.5. Kriteria Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
No
4
a
lambatnya
14
(empat belas) hari.
Pemasangan
rambu sementara
paling lambat 24
(dua puluh empat)
Kekurangan,
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh
delapan)
hari.
Kekurangan,
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Pemasangan rambu
sementara paling
Pemasangan
rambu sementara
117
Guardrail :
i). Harus bersih tanpa ada
kerusakan yang signifikan.
ii).Secara struktur kokoh dan
tidak karatan
Patok Pengarah :
i).Harus bersih, lengkap, kokoh
dan layak.
ii).Cat pada permukaan masih
jelas dan terlihat pada malam
hari.
jam.
lambat 2 hari
paling
hari
lambat
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai iperbaiki
selambat
lambatnya
14
(empat
belas)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai
iperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh
delapan)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai
iperbaiki
selambat
lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
28
(dua
puluh
delapan) hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
28
(dua
puluh
delapan) hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
60
(enam puluh) hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
14
(empat
belas)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya
60
(enam puluh)hari.
Catatan :
Kerusakan perlengkapan jalan yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas oleh Pengguna
Jalan, tidak termasuk kewajiban Penyedia. Perambuan/perlengkapan jalan yang rusak
berat akibat tabrakan lalu lintas kendaraan diperhitungkan sebagai kejadian darurat.
B.
Pemenuhan kriteria tingkat layanan perlengkapan jalan harus sesuai dengan jadwal
pemenuhan untuk tingkat layanan jalan dan kenyamanan pengguna jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas.
C.
Prosedur untuk Inspeksi
Inspeksi visual harus dilaksanakan sebagai bagian dari inspeksi formal dan inspeksi
informal. Kriteria perambuan dan keselamatan jalan akan diperiksa pada bagian yang
dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan visual. PPK atau Direksi
Teknis yang menilai pemenuhan (kegagalan pemenuhan) tingkat layanan. Jika salah
118
satu kriteria tingkat layanan perambuan yang disyaratkan tidak dipenuhi, maka akan
dinyatakan sebagai tidak memenuhi, dan Penyedia wajib melengkapi atau
memperbaiki hasil laporan dari inspeksi ini sebagaimana disyaratkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran ini.
9.4.4. Kriteria Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap Jalan
A. Ketentuan Bangunan Pelengkap Jalan
Bangunan pelengkap jalan yang merupakan bagian pekerjaan konstruksi termasuk
tembok penahan tanah (TPT), perbaikan struktur jembatan (jika ada),
penggantian/duplikasi jembatan (jika ada) dan struktur lainnya yang telah ditetapkan
dalam lingkup pekerjaan, merupakan kewajiban Penyedia, dalam merencanakan dan
pelaksanaan pekerjaannya.
Penyedia harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan pada seluruh bangunan
pelengkap jalan termasuk jembatan (jika ada) dan fungsi struktur bangunan
pelengkap di sepanjang jalan dan / atau bagian jalan yang termasuk dalam Kontrak.
Penyedia akan bertanggung jawab dalam memperbaiki fungsi struktur seperti (cat
struktur berlogam, keutuhan pagar jembatan, permukaan jalan di atas struktur,
kondisi dan keberadaan guardrail eksisting) untuk keselamatan dan kenyamanan
pengguna jalan pada saat melewati jalan tersebut dengan kecepatan normal.
Untuk jembatan eksisting yang terdapat pada ruas jalan dalam kontrak, Penyedia
hanya berkewajiban melaksanakan pemeliharaan rutin jembatan dan melakukan
pemeriksaan rutin jembatan. Ketentuan tentang penanganan pemeliharaan rutin
jembatan dan pemeriksaan rutin jembatan harus berdasarkan buku Pedoman Bina
Marga Nomor : 005-02/P/BM/2011 dan Nomor 005-01/P/BM/2011.
B.
Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap
Persyaratan tingkat layanan bangunan pelengkap jalan termasuk jembatan (jika ada)
dan dinding-dinding tembok penahan tanah serta struktur-struktur yang sejenis
adalah sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.7. dibawah.
C.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan bangunan pelengkap harus sesuai
dengan jadwal pemenuhan untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas kecuali untuk pekerjaan
penggantian/duplikasi/pembangunan jembatan baru yang termasuk dalam kontrak
ini.
D.
Prosedur Inspeksi
Inspeksi visual akan dilakukan sebagai bagian dari inspeksi formal atau inspeksi
informal, dalam menilai kriteria tingkat layanan bangunan pelengkap jalan, harus
diperiksa pada lokasi yang ditentukan oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan
penampakan visual. PPK atau Direksi Teknis akan menilai pemenuhan kriteria tingkat
layanan berdasarkan ketentuan dalam Tabel 9.6 dibawah. Jika ketentuan yang
ditetapkan tidak dipenuhi, pada setiap bagian bagunanan pelengkap jalan dalam satu
119
kilometer jalan, yang mana kekurangan tersebut akan dinyatakan sebagai tidak
memenuhi kriteria tingkat layanan.
Tabel 9.6. Kriteria Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap Jalan
No
5
a
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 21 (dua
puluh satu) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
Kebersihan harus
selesai
dilaksanakan7
(tujuh) hari.
Kebersihan harus
selesai dilaksanakan
dalam
waktu
maksimum
14
(empat belas) hari.
Kebersihan harus
selesai
dilaksanakan
dalam
waktu
maksimum
21
(dua puluh satu)
hari.
120
hanyutan/debris.
Pemeriksaan Rutin Jembatan
Pemeriksaan Rutin Jembatan
secara teratur terhadap kondisi
komponen utama dan
penunjang dari bangunan
struktur jembatan dengan
membuat laporan hasil
pemeriksaan
Pengencangan Baut Jembatan
Berdasarkan Pemeriksaan Rutin
Jembatan, jika ditemukan baut
yang kendor Penyedia harus
melakukan pengencangan baut.
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)
hari.
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
C.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan sebagaimana ditetapkan pada
Tabel 9.3. diatas.
D.
Prosedur untuk Inspeksi
Inspeksi visual harus dilakukan sebagai bagian dari inspeksi formal atau inspeksi
informal, dengan memeriksa pada bagian yang ditentukan oleh PPK atau Direksi
Teknis berdasarkan penampakan visual. PPK atau Direksi Teknis yang akan
menentukan pemenuhan tingkat layanan berdasarkan Tabel 9.7. Jika kriteria yang
121
ditetapkan tidak dipenuhi pada setiap bagian lereng badan jalan dari satu kilometer
jalan, maka kekurangan yang terjadi akan dinyatakan sebagai tidak memenuhi kriteria
tingkat layanan.
9.4.6. Kriteria Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan
A.Tingkat Layanan
Tingkat layanan pengendalian tumbuh-tumbuhan yang harus dipenuhi, seluruh
tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang tumbuh dalam daerah milik jalan yang
termasuk dalam kontrak. Tumbuh-tumbuhan harus dikendalikan sampai dengan
ketinggian tertentu agar tidak mengganggu jarak pandang pengguna jalan, pada
lokasi-lokasi, dan dengan batasan-batasan sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.8 dan
Gambar 9.1. dibawah.
B.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan sebagaimana ditetapkan pada
Tabel 9.3. diatas.
C.
Prosedur untuk inspeksi
Tinggi tumbuh-tumbunan, dan tinggi bebas di atas permukaan jalan, adalah bagian
dari kriteria untuk kenyamanan pengguna jalan. Tingginya akan diukur pada bagianbagian jalan yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan
visual, yang mengganggu jarak pandang pengguna jalan. Ketinggian diukur dengan
menggunakan meteran didefinisikan sebagai jarak vertikal antara tanah dan titik
tertinggi tumbuh-tumbuhan. Tinggi bebas juga diukur dengan meteran didefinisikan
sebagai jarak antara titik terendah pohon (atau tumbuhan lainnya) di atas permukaan
jalan.
Tinggi rata-rata tumbuh-tumbuhan dalamsatu kilometer bagian jalan dinyatakan
sebagai rata-rata dari 5 (lima) nilai tinggi tumbuh-tumbuhan yang diukur pada
bagian-bagian jalan yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis. Secara acak dalam satu
kilometer bagian jalan, pemenuhan dengan kriteria ini mengharuskan bahwa
ketinggian rata-rata tumbuh-tumbuhan dalam bagian satu kilometer adalah di bawah
nilai maksimum yang ditetapkan dalam Tabel 9.8. di bawah ini.
Tabel 9.8. Kriteria Tingkat Layanan Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan
No
6
a
selambat
lambatnya
45 lambatnya
60
lambatnya
28 (empat
puluh (enam puluh hari)
122
(dua
puluh
delapan) hari.
lima) hari.
hari.
Tumbuh-tumbuhan
yang
diijinkan mempunyai tinggi
minimal
2,5cm
dan
maksimum 20 cm pada lokasi
median jalan, pulau untuk lalu
lintas, dan tepi jalan (diluar
ruang manfaat jalan), rumput
di tempat istirahat (termasuk
taman).
123
124
125
d. Jumlah Denda
Jika total komulatif denda lebih besar 3% (tiga perseratus) dari total nilai
kontrakberdasarkan jumlah denda kegagalan pemenuhan tingkat layanan yang
belum diperbaiki, maka PPK dapat mengeluarkan peringatan tertulis kepada
Penyedia dan harus segera memberi tanggapan atas peringatan itu. Jika
peringatan semacam itu dalam tempo 14 hari tanpa tanggapan dari Penyedia,
maka PPK dapat memilih untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sumber
dayanya sendiri atau pihak lain jika dipandang perlu. Biaya aktual yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
dilaksanakan oleh PPK atau pihak lain dan dendaharus ditanggung sepenuhnya
oleh Penyedia, yang diambil dari nilai kontrak yang belum dibayar atau dari
sumber lain yang menjadi hak Penyedia.
Jika biaya aktual perbaikan untuk pemenuhan tingkat layanan jalan dan denda
lebih besar dari sisa nilai kontrak yang belum dibayarkan atau nilai jaminan,
maka Penyedia harus membayar selisih biaya dari sumber lain yang merupakan
kewajiban Penyedia. Apabila Penyedia menolak membayar selisih biaya tersebut,
maka PPK dapat melakukan pemutusan kontrak dan dikenakan Sanksi dalam
Daftar Hitam.
Apabila Penyedia melakukan inspeksi informal dan menemukan kegagalan
pemenuhan tingkat layanan jalan sebagaimana yang ditetapkan dan kemudian
melaporkan hasil inspeksi informal tersebut kepada PPK atau Direksi Teknis,
maka denda keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jalan yang diterapkan
hanya sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari yang ditetapkan dalam Tabel
9.9. dibawah, jika data yang disampaikan Penyedia sesuai kebenarannya, setelah
dilakukan verifikasi oleh PPK atau Direksi Teknis.
Tabel 9.9a. Indikator Kinerja Mutu Tingkat Layanan Jalan dan Denda Kegagalan
terhadap Tidak Terpenuhinya Waktu Tanggap yang Diizinkan
No
1
a
Keterangan
Perkerasan Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 10 cm dan
kedalaman lebih dari 4cm.
Retakan :
i).Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 3 mm untuk
permukaan aspal/fleksibel.
ii). Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 5 mm untuk
permukaan perkerasan kaku.
iii).Luas retakan tidak boleh lebih
No
f.1
f.2.
h
i
j
Keterangan
4
yang tidak memenuhi
salah satu atau beberapa
indikator kinerja sesuai
huruf a sampai huruf e
pada kolom 2 dikenakan
denda sesuai ketentua
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.
127
No
Keterangan
2
a
Elevasi / Ketinggian :
Amblas :
Drainase
128
No
4
a
Keterangan
3
Jumlah Inlet/Outlet atauSaluran
Melintang Jalan yang tidak
memenuhi
indikator
kinerja
dibagi total Inlet/Outlet atau
saluran melintang jalan dalam
kontrak dikalikan0,1%dari total
nilai kontrak
Jumlah
Rambu
atauPatok
Pengarah yang tidak memenuhi
indikator kinerja
dibagi total
Rambu atau Patok Pengarah dalam
kontrak dikalikan0,05%dari total
nilai kontrak
129
No
5
a
Marka Jalan :
i). Harus ada, lengkap dan
menempel dengan kuat.
ii).Dapat dilihat dengan jelas pada
malam hari.
Guardrail :
i). Harus bersih tanpa ada
kerusakan yang signifikan.
ii).Secara struktur kokoh dan tidak
karatan
Perlengkapan Jalan lainnya
Ketiadaan rambu, patok pengarah
dan guardrail untuk keselamatan
pengguna jalan sesuai kondisi
lapangan, harus segera dilengkapi
dan dipasang.
Bangunan Pelengkap
Struktur Jembatan (jika ada
dalam kontrak)
i) Tidak ada keretakan struktural
pada bangunan utama.
ii) Tidak boleh ada korosi pada
elemen baja.
Jalan Pendekat (Oprit)
Tidak terjadi penurunan lebih dari
5 cm dari elevasi rencana
permukaan pendekat.
Dinding Penahan Tanah:
i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Tidak terjadi keretakan pada
dinding dan pondasi.
iii).Tidak terjadi patahan struktur
bangunan yang mengakibatkan
kerusakan struktur bangunan.
Expansion Joint (Jembatan pada
ruas jalan dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan yang
signifikan dan dapat berfungsi
baik.
ii).Bersih, tidak karatan dan kokoh
serta lebar gap sesuai ketentuan.
Pagar Jembatan (pada ruas jalan
dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Pagar jembatan lengkap, tidak
karatan dan kokoh.
iii).Dapat dilihat dengan jelas pada
saat malam hari.
Kebersihan Jembatan
Keterangan
4
kolom
2
dikenakan
denda sesuai rumusan
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.
No
6
a
Keterangan
Setiap pengencangan
baut jembatan yang
terlambat
131
Tabel 9.9b. Indikator Kinerja Mutu Tingkat Layanan Jalan untuk lapis permukaan aggregat dan
Denda Kegagalan terhadap Tidak Terpenuhinya Waktu Tanggap yang Diizinkan
No
1
a
Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang
amblas lebih dari 5Cm dengan
luasan permukaan yang amblas
lebih besar 5% setiap 200meter
lajur jalan.
Kebersihan:
Keterangan
Kerataan :
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan maksimum
10.
Pengukuran Durabilitas
Denda perhari
Besarnya denda :
1% x harga dari
segmen pekerjaan
perkerasan jalan
yang tidak
memenuhi
durabilitas.
Besarnya denda :
1% x harga dari
segmen pekerjaan
perkerasan jalan
yang tidak
memenuhi
durabilitas.
132
AASHTO
SNI
Judul
AASHTO T11-90
SK SNI M-02-1994-03
AASHTO T21-87
SNI 03-2816-1992
AASHTO T22-90
SNI 03-1974-1990
AASHTO T23-90
Pd M-I6-1996-03
AASHTO T27-88
SNI 03-1968-1990
AASHTO T48-89
SNI 06-2433-1991
7
8
9
AASHTO T49-89
AASHTO T51-89
AASHTO T53-89
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2432-1991
SNI 06-2434-1991
10
AASHTO T55-89
SNI 06-2490-1991
11
AASHTO T78-90
SNI 06-2488-1991
12
AASIITO T84-88
SNI 03-1970-1990
13
AASIITO T85-88
SNI 03-1969-1990
14
AASIITO T87-86
SNI 03-1975-1990
15
AASHTO T88-90
SNI 03-3422-1994
16
AASHTO T89-90
SNI 03-1967-1990
17
AASHTO T90-87
SNI 03-1966-1990
18
AASHTO T96-87
SNI 03-2417-1991
133
No.
AASHTO
SNI
19
AASHTO T99-90
SNI 03-1742-1989
Judul
20
AASHTO T104-86
SNI 03-3407-1994
21
AASHTO TI 06-90
22
AASHTOT1I2-87
SK SNI M-01-1994-03
Metode Pengujian GumpaJan Lempung dan Butirbutir Mudah Pecah Dalam Agregat.
23
AASHTO T119-82
SNI03-1972-1990
24
AASHTO T126-90
SNI03-2493-1991
25
AASHTO T128-86
SN115-2530-1991
26
AASHTO T129-88
SK SNI M-112-1990-03
27
AASHTO T131-85
SK SNI M-113-1990-03
28
AA.SHTO T133-86
S 15-2531-1991
29
AASHTO T141-84
S 03-2458-1991
30
AASHTO T144-86
Pd M-I 1-1996-03
31
AASHTO T170-9O
Pd M-21-1995-03
32
AASHTO T176-86
Pd M-03-1996-03
33
AASHTO T179-88
SNI06-2440-1991
34
AASHTO T180-9O
SNI 03-1743-1989
35
AASHTO T182-84
SNI 03-2439-1991
36
AASHTO T191-86
SNI 03-2828-1992
37
AASHTO T193-81
SNI 03-1744-1989
38
AASHTO T245-90
SNI 06-2489-1991
39
AASHTO T255-90
SNI03-1971-1990
134
No.
AASHTO
SNI
Judul
40
AASHTO T228-90
SNI 06-2441-1991
41
AASHTO M6-87
SK S S-02-1994-03 .
42
AASHTO M29-90
43
AASHTO M81-90
Pd S-03-1995-03
44
AASHTO M82-75
Pd S-02-1995-03
45
AASHTO M85-89
SII 0013-81
46
AASHTO M208-87
Pd S-01-1995-03
Semen Portland
Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik.
Cara Uji Kekesatan Pada Permukaan Perkerasan
Menggunakan Alat MU-meter.
47
SNI 03-6748-2002
48
PUSTRANS 1990
49
SNI 03-2416-1991
50
SNI 03-2844-1992
51
AASHTO T283-89
52
53
SNI 03-3426-1994
54
135
Nilai-nilai Batas
Hujan yang dapat mengakibatkan
banjir diatas permukaan jalan lebih
dari 48 jam dan berdampak terhadap
kerusakan struktur perkerasan jalan.
Permukaan air melebihi catatan
resmi Permukaan Banjir atau
permukaan
air
banjir
dapat
menggenangi permukaan jalan lebih
dari 48 jam dan berdampak terhadap
kerusakan struktur perkerasan jalan.
Terjadinya gempa bumi yang dapat
mengakibatkan kerusakan struktur
perkerasan
jalan,
drainase,
perlengkapan jalan dan bangunan
pelengkap jalan lainnya.
Terjadinya kerusakan infrastruktur
jalan yang dapat menghentikan
kegiatan pelayanan publik/umum.
136
137
Uraian
Satuan
M3
>200
Gorong-gorong
Unit
>2
Beton aspal
M3
>20
Lapis pondasi
M3
>50
Beton semen
M3
>5
Timbunan
M3
>200
138
139
BAB X
KRITERIA DESAIN, KERANGKA ACUAN KERJA DESAIN DAN
DATA TEKNIS
10.1. KRITERIA DESAIN
10.1.1. Ketentuan Umum
Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis, Penyedia harus
mengacu pada peraturan ketentuan umum perencanaan jalan/jembatan yang
ditetapkan dibawah ini:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
2. Kelaikan fungsi jalan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
11/PRT/M/2010 tanggal 19 Oktober 2010;
3. Perencanaan teknis dan Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi jalan harus
sesuai atau memenuhi persyaratan standar. Standar yang dimaksud adalah Norma
Standar Pedoman Manual Kriteria yang berlaku di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum atau kementerian teknis terkait lainnya atau Standar
Internasional AASHTO/AusRoad/JIS yang masih berlaku. Khusus untuk Spesifikasi
Teknis Bina Marga maka yang diberlakukan adalah Spesifikasi Teknis 2010 Revisi
2.
4. Peraturan peraturan Menteri terkait dan NSPM dapat diunduh di www.nspmbinamarga.pu.go.id
5. Untuk pekerjaan jembatan mengacu pada Standar Bina Marga Bridge Management
System (BMS) 1992, Direktorat Jenderal Bina Marga.
6. Penyedia Jasa dalam usulan penawarannya untuk perencanaan pekerjaan
konstruksi disarankan melakukan pengambilan data kondisi lapangan sendiri.
7. Penyedia jasa dalam usulan penawarannya dapat mengusulkan tambahan
pekerjaan konstruksi yang tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan, namun sangat
diperlukan guna mencapai tingkat layanan kinerja jalan yang ditetapkan dalam
spesifikasi kinerja.
10.1.2. Kriteria Desain
Adapun kriteria desain yang harus dilaksanakan oleh Penyedia sekurang-kurangnya
meliputi :
1.Kriteria Dimensi Bagian Bagian Jalan terdiri dari :
a. Lebar Jalur Lalu Lintas sekurang kurangnya 2x3,0 meter.
b. Lebar Bahu Luar sekurang-kurangnya 2,0 meter atau lebih pada lokasi yang
terdia lahannya, kecuali pada lokasi yang lebarnya tidak memungkinkan
karena lahan yang tersedia.
c. Ambang pengaman tepi saluran samping sesuai lahan yang tersedia.
2. Kriteria Desain Perkerasan Jalan terdiri dari :
a. Desain perkerasan jalan harus sesuai dengan Manual Desain Perkerasan Jalan
berdasarkan Keputusan Dirjen Bina Marga N0.22.2/KPTS/Db/2012.
140
ii. Khusus untuk standar pembebanan jembatan mengacu pada RSNI T022005, untuk standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan
mengacu pada SNI 2833-2008 dan untuk perencanaan struktur beton
untuk jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004.
iii. Konstruksi pondasi dengan Tipe Sumuran atau Tiang Beton atau Tiang Baja
dengan kedalaman berdasarkan hasil pengujian tanah sesuai standar.
iv. Bangunan Atas berupa Unit Gelagar Baja dengan Bentang Minimal 30
(Tiga puluh) meter.
v. Lebar lajur lalu-lintas minimal 3.5 meter.
vi. Lebar bahu pada sisi kanan+kiri jalan minimal (1 + 1) meter.
vii. Selama pelaksanaan pembangunan jembatan, tidak boleh ada pengurangan
jumlah lajur lalu lintas.
viii. Elevasi lantai jembatan yang baru harus menyesuaikan dengan Elevasi
Oprite, perbaikan alinyemen jalan dan lingkungan sekitar.
142
c. Kriteria Desain Tembok Penahan Tanah (Retaining Wall) pada lokasi lereng atau
tebing dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.
Kriteria perencanaan bangunan tembok penahan tanah (retaining wall)
meliputi peraturan atau rumusan yang digunakan, metode pengumpulan data
lapangan, metode dan asumsi perhitungan struktur dan mutu material yang
digunakan dari pasangan batu kali atau beton bertulang.
10.2.KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DESAIN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk perencanaan teknis/desain pekerjaan konstruksi
sebagaimana yang ditetapkan dalam lingkup pekerjaan sekurang-kurangnya terdiri dari:
10.2.1.Tujuan pekerjaan perencanaan teknis
Perencanaan teknis pekerjaan konstruksi yang ditentukan dalam lingkup
pekerjaan dibawah ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja jalan dengan
tingkat layanan jalan dan jembatan yang ditentukan sebagaimana dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran serta tersedianya dokumen perencanaan teknis
secara detail termasuk perhitungan teknis untuk semua pekerjaan konstruksi.
Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi/fisik harus melakukan
perencanaan konstruksi secara detail berdasarkan kriteria desain yang telah
ditentukan diatas.
10.2.2.Lingkup pekerjaan perencanaan teknis
Lingkup pekerjaan perencanaan konstruksi sekurang-kurangnya sebagaimana
ditentukan dalam dokumen pemilihan (lingkup pekerjaan), namun Penyedia
dapat mengusulkan tambahan pekerjaan konstruksi guna mempertahankan
tingkat layanan yang diperlukan dan merupakan bagian pekerjaan yang termasuk
dalam kontrak. Dalam penawarannya, Penyedia sekurang-kurangnya
mengusulkan gambar gambar tipikal struktur perkerasan jalan, drainase,
perlengkapan jalan, bangunan pelengkap jalan termasuk jembatan dan bangunan
untuk keselamatan jalan.
10.2.3.Pendekatan dan Metodologi
Pendekatan dan Metodologi yang harus disampaikan Penyedia Jasa dalam
perencanaan teknis pekerjaan konstruksi yang diusulkan sekurang-kurangnya
meliputi :
a. Pemahaman terhadap kerangka acuan kerja dan lingkup pekerjaan
143
b.
c.
d.
e.
: 97.717 Km
: (Sta.00+000 Sta 97+717)
144
BAB XI
GAMBAR GAMBAR
Jembatan
145
Kondisi D
Kondisi D -
Pengukuan Jalan
Jembatan Rusak
Kondisi E
Kondisi D
Pertigaan Pancasila
Gorong Rusak
147
Kondisi D -
Kondisi D
Kondisi E
Kondisi C
Jembatan
148
Kondisi Jalan D-
Kondisi Jalan E
Kondisi D-
Masjid
Dokumentasi Existing Jalang
149
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS KELUARAN DAN HARGA
Keterangan
1.
Pada penawaran ini harus dilengkapi Rincian dan RekapitulasiDaftar Kuantitas Keluaran
dan Harga dariPeserta.
2.
Daftar KuantitasKeluaran dan Harga harus disusun sesuai dengan Lingkup Pekerjaan
yang akan digunakan dalam memenuhi Spesifikasi kinerja dan keluarannya.
3.
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga dapat digunakan oleh Pokja ULP sebagai bahan
evaluasi teknis dalam pemilihan penyedia.
4.
5.
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga diisi lengkap yang telah mencakup semua biaya
pekerjaan,
personil,
pengawasan,
bahan-bahan,
pengendalian
mutu,
pemeliharaan/perawatan, pajak, keuntungan, overhead dan yang diatur dalam Kontrak.
6.
Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga pembayaran pekerjaan lain dalam Daftar
Kuantitas Keluaran dan Harga.
7.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap pembayaran pekerjaan, dan jika pembayaran pekerjaan terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga
pembayaran pekerjaan yang terkait.
8.
Koreksi aritmatik untuk penawaran yang melampirkan Daftar Kuantitas Keluaran dan
Harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga dengan yang tercantum dalam Dokumen
pengadaan tanpa mengubah total nilai penawaran.
150
URAIAN PEKERJAAN
B.5
B.6
C
C.1
C.2
C.3
C.4
C.5
C.6
I
II
BOBOT (%)
JUMLAH HARGA
(Rp.)
III
Total Harga Pekerjaan = I + II
Terbilang : .
.
Jakarta, .20
Penyedia, PT .
165
B.
CONTOH
NO.
URAIAN
A.1
A.1.1
A.1.2
A.1.3
A.1.4
A.1.5
A.2
A.2.1
A.2.2
A.2.3
A.2.4
A.3
A.3.1
A.3.2
A.3.3
A.3.4
A.4
A.4.1
A.4.2
A.4.3
A.4.4
A.5
A.5.1
A.5.2
A.5.3
A.5.4
A.5.5
A.5.6
A.5.7
SATUAN
KUANTITAS
HARGA
(Rp.)
TOTAL HARGA
( Rp.)
166
CONTOH
No.
Uraian Pekerjaan
Ka/Ki
Lebar
(M)
Satuan
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.)
Jumlah Harga
(Rp.)
Keterangan
B
B.1.
B.1.1.
1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
B.1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Perkerasan Jalan
Pengembalian Kondisi Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Perkuatan/Peningkatan Struktur Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Sub Total Perkerasan Jalan
B.2
B.2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3
B.3
B.3.1.
3.1.1.
3.1.2.
3.1.3
B.3.2.
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3
B.3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.3.3
Drainase
Relokasi Saluran Samping
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Pembuatan Saluran Samping
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Normalisasi Saluran Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Sub Total Drainase
No.
a
B.4
B.4.1.
4.1.1.
4.1.2.
4.1.3.
Jenis Perkerasan
Km.
Km.
Km.
Km.
Km.
Km.
Jenis Bahu Jalan
Km.
Km.
Km.
Meter
Meter
Meter
Jenis Saluran
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Uraian Pekerjaan
Ka/Ki
Lebar
(M)
Satuan
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.)
Jumlah Harga
(Rp.)
Keterangan
Jenis TPT
Meter
Meter
Meter
167
Meter
Meter
Meter
Jenis Guardrail
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Kerb Trotoar
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Kerb Median
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Trotoar
M2
M2
M2
M2
M2
M2
Jenis Median
M2
M2
M2
M2
M2
M2
Jenis Pagar
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Unit
Meter
Unit
Meter
Meter
Meter
168
URAIAN PEKERJAAN
C
C.1
C.1.1
C.1.2
C.1.3.
C.1.4
C.1.5
C.2
C.2.1
C.2.3
C.2.4
C.2.5
C.2.6
C.3
C.3.1
C.3.2
C.3.3
C.3.4
C.3.5
C.4
C.4.1.
C.4.2
C.4.3
C.4.4
C.4.5
C.5.
C.5.1
C.5.2
C.5.3
C.5.4
C.5.5
C.6.
C.6.1.
C.6.2.
C.6.3.
C.6.4.
C.6.5.
Panjang
(Km)
Waktu Layanan
(Triwulan)
Harga Satuan
(per Km/Triwulan)
169
No.
1
2
3
4
5
6
Uraian
Pekerjaan galian beraspal
Pemadatan lapis pondasi
bawah
Agregat Klas A
HRS Wearing Course
HRS Base Course
...............................
Satuan
CONTOH
Perkiraan
Kuantitas
Harga
keluaran
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp.)
M3
M2
M3
Ton
Ton
170
No.
Uraian
A
1.
2.
3.
Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang
Mandor
B
1.
2.
3.
4.
5.
Bahan/Material
Agregat Halus
Lapis Resap Pengikat
Campuran Aspal Dingin
Bahan Aditif
.
C
1.
2.
3.
4.
Peralatan
Concrete Mixer
Flat Bed Truck
Asphal Sprayer
Alat Bantu
Satuan
CONTOH
Perkiraan
Kuantitas
Harga
keluaran
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp.)
Hari
Hari
Hari
M3
Liter.
Kg.
Kg.
Hari
Hari
Hari
Ls.
171
BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
Kepada Yth.:
....................
di ....................
Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan.................... ....................
.................... .................... .................... .................... ................
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................... tanggal
.................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........)telah ditetapkan oleh Pokja ULP/Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat penetapan nomor .................... tanggal ....................
dan kami menyatakan menerima hasil penetapan tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Penunjukan inidiberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas,
apabila Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
1.Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2.APIP K/L/D/I
3.Unit Eselon 1
4.Unit Eselon 2./Kepala Satuan kerja..
5.....................[Pokja ULP]
......... dst
172
173
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
174
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
6.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
...................
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: ..................
: ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini
ke .[bank]
176
Nilai:
1. Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
[nama],
[alamat]sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan],
[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada [nama Pokja ULP], [alamat]
sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp (terbilang)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan dengan
sanggahan banding terhadap hasil pelelangan pekerjaan ................. yang
diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama . (dalam huruf) hari kalender dan
efektif
mulai
dari
tanggal
sampai
dengan
tanggal[masa laku jaminan sanggahan banding 15 hari kerja sejak
pengajuan sanggahan banding]
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
177
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bankini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........)
hari kalender,
dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.
4.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang
Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
178
5.
6.
: .....................
: .....................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
179
JAMINAN PELAKSANAAN
Nomor Jaminan: ...................................
Nilai: ...................................
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
181
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang Muka
yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama . (.dalam huruf....) hari kalender,
dari tanggal . s.d. .
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan
pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
182
4.
5.
6.
: .
: .
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
183
Nilai: ..................................
1. Dengan
ini dinyatakan,
bahwa
kami: ........................................
[nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas
terikat
pada
......................................[nama
PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ..................................................................
(terbilang ................................. )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan .................. yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN No. ................... tanggal .................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (............dalam huruf.................) hari kalender
dan
efektif
mulai
dari
tanggal
...................
sampai
dengan
tanggal........................................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen
Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
184
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
185
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender, dari tanggal
........................................ s.d. ........................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang
Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
186
5.
6.
Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
..................
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: ..........................
: ..........................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .[bank]
187
Nilai: ..............................
1. Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
........................................ [nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas
terikat
pada
........................................
[nama
PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp .......................................................
(terbilang ........................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ....................... yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN No. ......................... tanggal .............................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (........dalam huruf.........)
hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal ......................... sampai dengan tanggal..........................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
188
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: ..................
: ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
.[bank]
189
Jenis Peralatan
Jenis peralatan yang digunakan harus memiliki spesifikasi umum sebagai berikut
a.
Dapat mendeteksi berat kendaraan dan beban gandar kendaraan yang berjalan
tanpa harus berhenti;
b.
Perangkat pengukur kendaraan berjalan (WIM) tetap/fixed harus memenuhi
persyaratan berikut :
Parameter
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Type sensor
Tingkat Presisi
GVW Standard Deviasi
Maximum Axle Weight
Overload Capacity
Speed Range
Speed Precision
Vehicle type identification
Operation Temperature
10
11
Transmisi Data
Spesifikasi
Quartz Solid State
>93%
<5%
30 ton
150%
10-120 km/jam
1,5%
>98
0-65C
Mencatat:
1. Wheel load
2. Axle load
3. Axle group load
4. Gross Vehicle Weight
5. Vehicle Class
6. Squential Vehicle Record
7. Lane & Direction of Travel
8. Speed
9. Date & Time Passage
Wireless dan kable yg dapat ditransmisikan
190
191
DAFTAR ISI
BAB I UMUM ........................................................................................................................................... 1
BAB II UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 5
BAB III INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ............................................................................................ 7
A. UMUM ................................................................................................................................................ 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
LAMPIRAN 1 LDP TENTANG TATACARA PENILAIAN TEKNIS DENGAN AMBANG BATAS ................ 54
LAMPIRAN 2 LDP TENTANG PETUNJUK PENILAIAN METODE PELAKSANAANERROR! BOOKMARK NOT DEFINE
LAMPIRAN 3 LDP CONTOH TENTANG PETUNJUK PENILAIAN PERALATANERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LAMPIRAN 4 LDP CONTOH TENTANG PETUNJUK PENILAIAN PERSONILERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB V BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ........................................................................................... 66
BAB VI BENTUK RANCANGAN KONTRAK............................................................................................ 26
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) .......................................................................... 34
A. KETENTUAN UMUM ........................................................................................................................ 34
ii
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
DEFINISI ............................................................................................................................................ 34
PENERAPAN ....................................................................................................................................... 38
BAHASA DAN HUKUM........................................................................................................................ 38
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG SERTA
PENIPUAN.......................................................................................................................................... 38
ASAL MATERIAL/ BAHAN................................................................................................................... 39
KORESPONDENSI................................................................................................................................ 39
WAKIL SAH PARA PIHAK .................................................................................................................... 40
PEMBUKUAN ..................................................................................................................................... 40
PERPAJAKAN ...................................................................................................................................... 40
PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK .............................................................................................. 40
PENGABAIAN ..................................................................................................................................... 40
PENYEDIA MANDIRI........................................................................................................................... 41
KEMITRAAN/ KSO ............................................................................................................................ 41
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ........................................................................................... 41
PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN TIDAK BERKEBERATAN DARI PENGAWAS PEKERJAAN ........................ 41
PERINTAH .......................................................................................................................................... 41
PENEMUAN-PENEMUAN ..................................................................................................................... 41
AKSES KE LOKASI KERJA ..................................................................................................................... 42
ADENDUM................................................................................................................................ 49
KEADAAN KAHAR..................................................................................................................... 51
iii
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN......................................................................................................... 71
73.
74.
75.
76.
KORESPONDENSI................................................................................................................................ 74
WAKIL SAH PARA PIHAK .................................................................................................................... 74
TANGGAL BERLAKU KONTRAK ............................................................................................................ 74
MASA PEMELIHARAAN ....................................................................................................................... 74
TINGKAT LAYANAN JALAN.................................................................................................................. 75
UMUR KONSTRUKSI ........................................................................................................................... 76
PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/PEMELIHARAAN .......................................................... 76
PAPAN PENGADUAN........................................................................................................................... 76
PEMBAYARAN TAGIHAN ..................................................................................................................... 76
PENCAIRAN JAMINAN......................................................................................................................... 76
TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS PEKERJAAN ............ 77
KEPEMILIKAN DOKUMEN ................................................................................................................... 77
PERSONIL INTI DAN PERALATAN ......................................................................................................... 77
FASILITAS .......................................................................................................................................... 78
PERISTIWA KOMPENSASI .................................................................................................................... 78
SUMBER PEMBIAYAAN ....................................................................................................................... 78
HARGA KONTRAK .............................................................................................................................. 78
PEMBAYARAN UANG MUKA ............................................................................................................... 78
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ............................................................................................... 79
PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN .................................................................................................... 79
GANTI RUGI ...................................................................................................................................... 81
DENDA ............................................................................................................................................. 81
PENILAIAN PEKERJAAN OLEH PPK ....................................................................................................... 81
USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL ........................................................................... 82
PENYELESAIAN PERSELISIHAN .............................................................................................................. 82
DANA BERSYARAT (PROVISIONAL SUM) ............................................................................................. 82