Anda di halaman 1dari 238

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jl. Mustafa Kemal No. 21 Kalianda 35513
Telp./Fax. 0727-322286

DOKUMEN PEMILIHAN
KONTRAK BERBASIS KINERJA (KBK)
PEKERJAAN TERINTEGRASI
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS,
KO N S T RU K S I J A L A N DA N L AYA N A N
PEMELIHARAAN JALAN
KONTRAK LUMP SUM
Nomor:
Tanggal:

PAKET PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN RAYA


POROS KAB. LAMPUNG SELATAN
SUMBER DANA

: APBD

TAHUN ANGGARAN

: 2014

PROPINSI

: LAMPUNG

DOKUMEN PEMILIHAN
KONTRAK BERBASIS KINERJA (KBK)PE
KERJAAN
TERINTEGRASI
M E T O D E D UA S A M P U L DA N E VA L UA S I S I
STEM
NILAI
KONTRAK LUMP SUM

Pengadaan Paket :
PENINGKATAN JALAN RAYA POROS KAB. LAMPUNG SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Mustafa Kemal No. 21 Kalianda 35513
Telp./Fax. 0727-322286

BAB I
UMUM
A. Dokumen Pemilihan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahyang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
B. Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:
Pekerjaan
Konstruksi
-

: seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan


pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;

Pekerjaan
Konstruksi
berbasis kinerja :

Selanjutnya disingkat Pekerjaan KBK adalah pekerjaan


yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi
bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk
mencapai atau mempertahankan suatu kinerja
tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu
tertentu, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan
layanan pemeliharaan yang dilaksanakan secara
terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja
sebagaimana yang ditetapkan didalam spesifikasi
kinerja dan keluaran;

Kontrak Lump
Sum

: kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian


seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan
jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua risiko
yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
barang/jasa;

HEA

: Harga Evaluasi Akhir adalah penyesuaian atau


normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam
proses pengadaan barang/jasa dimana unsur
preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan
capaian TKDN dan status perusahaan;

LDP

: Lembar Data Pemilihan adalah data yang memuat


ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
jenis pekerjaan antara lain meliputi penyiapan,
penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian dokumen penawaran, pengumuman
pemenang, sanggahan, dan sanggahan banding;

Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan

: panitia/pejabat yangditetapkan oleh PA/KPA yang


bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;

APIP

:
::

Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas


intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui

audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan


pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi;
Penyedia
Subpenyedia

::

badan
usaha
yang
menyediakan/melaksanakanPekerjaan Konstruksi;
: : penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak);

Kemitraan/ Kerja : kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia


Sama Operasi
nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing
(KSO)
:
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
Surat Jaminan

: : yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan


tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyediakepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia;

Kontrak

: : Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrakadalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakupSyarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat KhususKontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian
darikontrak;

Nilai Kontrak

: : total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum


dalam Kontrak;

Hari

: : hari kalender untuk pelaksanaan


jaminan-jaminan, sedangkan hari
pelaksanaan proses pemilihan;

Direksi
lapangan

Direksi teknis
Daftar
kuantitas
keluaran dan
harga
Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)

kontrak dan
kerja untuk

: tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK,


terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan
dalam
syarat-syarat
khusus
kontrak
untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan;
: tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan;
: daftar kuantitas keluaran yang telah diisi harga
keluaran pekerjaan dan jumlah biaya keseluruhannya
yang merupakan bagian dari penawaran;

: perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun


dan ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan secara
:
keahlian
berdasarkan
data
yang
dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya;HPS, sudah diperhitungkan terhadap

seluruh beban pajak dan keuntungan.


Pekerjaan
utama

: jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang


terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya
yang
ditetapkan
sebagaimana
tercantum dalam LDP;

Metoda
pelaksanaan
pekerjaan

: metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat


dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
:
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis dari awal sampai akhir dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis berdasarkan
sumber daya yang dimiliki penawar;

Personil inti

: : Tenaga ahli atau tenaga teknis yang akan ditempatkan


secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan;

Bagian
pekerjaan yang
disubkontrakan

: bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama atau


pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pemilihan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK;

Tanggal mulai
kerja

: tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada


Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan
oleh PPK;

Tanggal
penyelesaian
pekerjaan

: tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai,


dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK;

Masa Kontrak

: jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak


tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir;

Masa
pemeliharaan

: kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syaratsyarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan;

Kegagalan
Konstruksi

: keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan


spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam
kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam
periode pelaksanaan kontrak;

Kegagalan
Bangunan

: keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan


oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu

diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima


Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari
segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum.
PA

: Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA


adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Pekerjaan Umum;

KPA

: Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang


ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN;

ULP

: Unit Layanan Pengadaan adalah unit organisasi


Kementerian yang berfungsi melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri
sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada;

Pokja ULP

: Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit


Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk
melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

PPK

: Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang


bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

SPPBJ

: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa adalah surat


yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan;

SPMK

: Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang


diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa
untuk memulai melaksanakan pekerjaan, jangka
waktu penyelesaian, dan serah terima pekerjaan;

TKDN

: Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah besarnya


komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan
gabungan barang dan jasa;

Pra RK3K

: Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Kontrak
adalahdokumen
pra
rencana
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi bidang pekerjaan umum yang dibuat oleh
Penyedia dalam mengajukan penawaran.

- ATSP

: Analisa Teknis Satuan Pekerjaan adalah uraian


perhitungan kebutuhan per satuan tenaga kerja bahan
dan peralatan untuk mendapatkan satu satuan jenis
pekerjaan tertentu.

C. Pelelangan Umum dengan Prakulifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha, kemitraan/KSO.

BAB II
UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII Kelompok
Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional Lampung Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
Provinsi Lampung
Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Lampung

UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN

Nomor
:
Lampiran : 1 (satu Berkas)

Bandar Lampung

Kepada Yth.
Calon Penyedia Jasa
di Tempat
Perihal :

Pelelangan Penyedia Kontrak Berbasis Kinerja Pekerjaan Terintegrasiunt uk paket pekerjaan


Peningkatan Jalana Raya Poros Kabuoaten Lampung Selatan Pokja ULP Bala i Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Lampung

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus kualifikasi unt uk paket pekerjaan
tersebut di atas. Sebagai kelanjutan proses pelelangan kami mengundang Saudara untuk mengambil
Dokumen Pemilihanyang dapat diunduh melalui website www.pu.go.id
dengan ketentuan sebagai berikut:
1.

Saudara dianjurkan untuk menghadiri pemberian penjelasan pada tempat dan waktu yang
ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan (LDP), agar Saudara lebih memahami l ingkup pekerjaan;

2.

Pemilihan ini dilaksanakan dengan cara Full E-Procurement.

3.

Penawaran meliputi kelengkapan persyaratan administrasi, teknis dan harga de ngan masa berlaku
penawaran paling kurang 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender terhitung seja k batas akhir waktu
pemasukan penawaran;

4.

Jadwal Pelaksanaan Pengadaan:


No
a.
b.
c.

Kegiatan
Download Dokumen Pemilihan
Pemberian Penjelasan
Pemasukan Dokumen Penawaran
Dan Batas akhir pemasukan

d.

Pembukaan Dokumen Penawaran


Sampul I
Pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II

e.

Hari/Tanggal

Waktu

Catatan : apabila terdapat perubahan jadwal akan diberitahukan lebih lanj ut.

5. Dokumen Pemilihan dapat diunduh APLIKASI FULL E-PROCUREMENT. melalui websiteLPSE


KEMENTERIAN PU,www.pu.go.id,
6. Dalam Kontrak ini merupakan Paket Pekerjaan Terintergrasi yang meliputi pe kerjaan perencanaan
teknis, pekerjaan konstruksi dan pekerjaan layanan pemeliharaan.
7. Apabila dalam Dokumen Anggaran yang telah disahkan dananya tidak tersedia at au tidak disetujuinya
alokasasi dana atau tidak disetujuinya ijin multy years untuk kegiatan pak et dimaksud, maka
pemilihan penyedia barang/jasa yang telah dilaksanakan batal demi hukum dan p enyedia barang/jasa
tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
Demikian disampaikan untuk diketahui.

Kelompok Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai


Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung Satuan
Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
Provinsi Lampung
Ketua,
_______________________

BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
1. Lingkup
Pekerjaan

2. Sumber Dana
3. Peserta

1.1

Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta


untuk menyampaikan penawaran atas paket
pekerjaan konstruksi Kontrak Berbasis Kinerja
(KBK)sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2

Nama paket
dan
lingkup
pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.3

Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana
tercantumdalam
LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis
dan hargayang tercantum kontrak.

Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimanatercantum dalam LDP.
3.1
Pelelangan Umum pekerjaan konstruksi ini
terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang
berbentuk
badan
usaha
atau
kemitraan/KSO yang memenuhi kualifikasi.
3.2

3.3

Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan


kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasiyang
memuat
persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut
Untuk
nilai
pekerjaan
di
bawah
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
maka kemitraan/KSOharus
perusahaan nasional.

terdiri

dari

3.4

Peserta kemitraan/KSO dilarang untuk


mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi.

3.5

Bagi Badan Usaha Jasa KonstruksiAsing yang


mengikuti pelelangan harus memiliki bukti Ijin

Perwakilan Jasa Konstruksi Asing dan


melakukan kerja sama usaha dengan
perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan,
subkontrak dan lain-lain, dalam hal terdapat
perusahaan
nasional
yang
memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan.
4. Larangan
4.1
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan

Peserta dan pihak yang terkait dengan


pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika pengadaan dengan tidak melakukan
tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP
dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi
keinginan
peserta
yang
bertentangan dengan Dokumen Pemilihan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil [Pelelangan
Umum/Pemilihan
Langsung],
sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/m
eniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
Indikasi persekongkolan antar peserta
memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua)
indikasi di bawah ini:
1) terdapat kesamaan dalam Dokumen
Penawaran, antara lain pada: metode
kerja, bahan, alat, analisa pendekatan
teknis, koefisien, harga keluaran dasar
upah, bahan dan alat, harga keluaran
pekerjaan, dan/ atau spesifkasi teknis/
barang yang ditawarkan (merk/ tipe/
jenis) dan/ atau dukungan teknis;
2) seluruh
penawaran
dari
peserta
mendekati HPS;
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4) adanya
kesamaan/kesalahan
isi
dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/
kesalahan
pengetikan,
susunan, dan format penulisan; atau
5) jaminan penawaran dikeluarkan dari
penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan.
c. membuat
dan/atau
menyampaikan
dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Pemilihan ini.

4.2

Peserta yang menurut penilaian Pokja ULP


terbukti melakukan tindakan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 4.1 dikenakan sanksi


sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung]
atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.

5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan

4.3

Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP


kepada PA/KPA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

5.1

Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi


dan perannya,dilarang memiliki/melakukan
peran ganda atau terafiliasi.

5.2

Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1


antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan
Komisaris suatu Badan Usaha merangkap
sebagai anggota Direksi atau Dewan
Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang
menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai konsultan perencana/pengawas
menjadi Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau
untuk pekerjaan fisik yang direncanakan/
diawasi.
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perencana/ pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya,kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan.

5.3

Afiliasi sebagaimana dimaksud pada5.1 adalah


keterkaitan hubungan, baik antar peserta,
maupun antara peserta dengan PPK dan/atau
anggota Pokja ULP yang antara lain meliputi:
a. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik
langsung
maupun
tidak
langsung
mengendalikan
atau
menjalankan
perusahaan peserta;

10

b. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang


dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang
saham dan/atau salah satu pengurusnya
sama.
5.4

Pegawai Kementerian/Lembaga/ Pemerintah


Daerah/ Institusi dilarang menjadi peserta
kecuali
cuti
diluar
tanggungan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi.

6. Pendayagunaan 6.1
Produksi Dalam
Negeri

Peserta berkewajiban untuk menyampaikan


penawaran yang mengutamakan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).

6.2

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi


dimungkinkan menggunakan bahan baku,
tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa
asuransi,
angkutan,
ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh
di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara
terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari
tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.

11

6.3

Pemberian
preferensi
harga
terhadap
penawaran peserta atas penggunaan produksi
dalam negeri ditetapkan dalam LDP.

7. Satu Penawaran 7.1


Tiap Peserta

Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun


sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.

7.2

Setiap peserta yang termasuk


dalam
kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.

B. Dokumen Pemilihan
8. Pengambilan
Dokumen
Pemilihan

9. Isi Dokumen
Pemilihan

8.1

Semua peserta wajib melakukan pendaftaran


sebelum mengambil Dokumen Pemilihan.

8.2

Peserta dapat mengambil Dokumen Pemilihan


sesuai hari, tanggal, waktu dan tempat
pengambilan
yang
ditentukan
dalam
pengumuman.

9.1

Dokumen Pemilihan terdiri dari :


a. Umum
b. Undangan
Pengambilan
Dokumen
Pemilihan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran Administrasi dan
Teknis;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi/KSO (apabila bermitra);
4) Dokumen PenawaranTeknis;
5) Dokumen Penawaran Harga;
6) Formulir
Rekapitulasi
Perhitungan
TKDN;
7) Jaminan Penawaran;
f. BentukRancangan Kontrak: :
1).Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2).Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3).Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Spesifikasi Kinerja dan Keluaran;
h. Kriteria Desain,KAK dan Data Teknis;
i. Gambar-Gambar;
j. Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga;

12

k. Formulir Pra RK3K; dan


l. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan;
7) Daftar Barang yang diimpor.
8) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan.
9.2

Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan


isi
Dokumen
Pemilihan.
Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam
Dokumen
Pemilihansepenuhnya
merupakan risiko peserta.

9.3

Peserta dapat meminta penjelasan secara tertulis


mengenai isi Dokumen Pemilihan kepada Pokja
ULP sebelum batas akhir pemasukan
penawaran.

9.4

Pokja ULP wajib menanggapi setiap permintaan


penjelasan yang diajukan peserta secara tertulis.

10. Bahasa
Dokumen
Pemilihan

Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi


tertulis dalam proses Pengadaanmenggunakan Bahasa
Indonesia.

11. PemberianPenje
lasan

11.1

Pemberian penjelasan dilakukan pada waktu


dan tempatsebagaimana tercantum dalam LDP
serta dihadiri oleh peserta yang terdaftar.

11.2

Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian


penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

11.3

Perwakilan peserta yang hadir pada saat


pemberian penjelasan menunjukkan tanda
pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.

11.4

Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP


menjelaskan kepada peserta mengenai:
a. Lingkup pekerjaan;
b. Metode pemilihanPelelangan Umum;
c. cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. kelengkapan yang harus dilampirkan
bersama Dokumen Penawaran;
e. jadwal batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran dan pembukaan Dokumen
Penawaran;
f. tatacara pembukaan Dokumen Penawaran;

13

g. metode evaluasi;
h. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. jenis kontrak yang akan digunakan;
j. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan
dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri;
k. ketentuan tentang penyesuaian harga;
l. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya;
m. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian
pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil; dan
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang
dapat menerbitkan jaminan;
o. ketentuan
tentang
asuransi,asuransi
pekerjaan; dan
p. ketentuan lain yang dipersyaratkan
11.5

Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat


memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dankeperluan peserta
ditanggung masing-masing.

11.6

Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen


Pemilihan, pertanyaan dari peserta, jawaban
dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen,
hasil peninjauan lapangan, serta keterangan
lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara
Pemberian
Penjelasan
(BAPP)
yang
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan
minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Dokumen Pemilihan.

11.7

Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir


atau yang bersedia menandatangani BAPP,
maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
Pokja ULP yang hadir.

11.8

Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud


pada11.6terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung,
maka Pokja ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pemilihanyang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.

11.9

Apabila ketentuan baru atau perubahan


penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum
Dokumen
Pemilihan,
maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku
adalah
ketentuan
dalam
Dokumen

14

Pemilihanawal.

12. Perubahan
Dokumen
Pemilihan

13. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran

11.10

Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk


mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum
Dokumen Pemilihan (apabila ada).

11.11

Peserta dapat mengunduh salinan BAPP


dan/atau
Adendum
Dokumen
Pemilihanmelalui
websiteKementerian
Pekerjaan
Umumsebagaimana
tercantum
dalam LDP.

11.12

Sangat dianjurkan kepada peserta untuk


menghadiri pemberian penjelasan pekerjaan di
kantor dan peninjauan lapangan agar dapat
menyiapkan penawarannya dengan baik.

12.1

Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum


batas akhir pemasukan penawaran, Pokja ULP
dapat menetapkan Adendum Dokumen
Pemilihan, berdasarkan informasi baru yang
mempengaruhi ketentuan pemilihan maupun
substansi Dokumen Pemilihan.

12.2

Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.

12.3

Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk


mengambil salinan Adendum
Dokumen
Pemilihan.

12.4

Peserta dapat mengunduhsalinan Adendum


Dokumen
Pemilihanmelalui
websiteKementerian
Pekerjaan
Umumsebagaimana tercantum dalam LDP.

Dalam Adendum Dokumen Pemilihan, Pokja ULP dapat


memberikan tambahan waktu untuk memasukkan
Dokumen Penawaran.

C. Penyiapan Dokumen Penawaran


14. Biaya dalam
Penyiapan
Penawaran

15. Bahasa
Penawaran

14.1

Peserta menanggung semua biaya dalam


penyiapan dan penyampaian penawaran.

14.2

Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas


kerugian apapun yang ditanggung oleh
peserta.

15.1

Semua
Dokumen
Penawaran
menggunakan Bahasa Indonesia.

harus

15

16. Dokumen
Penawaran

15.2

Dokumen pendukung yang terkait dengan


Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

15.3

Dokumen pendukung yang berbahasa asing


perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasandalam Bahasa Indonesia.

16.1. Dokumen Penawaran pokok/utama paling


kurang terdiri dari :
a. Sampul I : Dokumen Penawaran Administrasi
dan Teknis; dan
b. Sampul II : Dokumen Penawaran Harga.
16.2. Sampul I Dokumen Penawaran Administrasi dan
Teknis meliputi:
a. surat
penawaran
administrasi
dan
teknis
mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa
berlaku
penawaran
tetapi
tidak
mencantumkan harga penawaran;
3) tanda tangan:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik;
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama;
b. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya
(apabila dikuasakan);
c. Jaminan Penawaran asli;
d. surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi
(apabila bermitra);
e. dokumen penawaran teknis:
1) metode pelaksanaan;
2) jangka waktu pelaksanaan;
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasiteknisyang diusulkan;
5) daftar personil inti;
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
(ketentuan subkontrak dipersyaratkan untuk nilai
paket di atas Rp 25.000.000.000,00); dan
7) Gambar gambar.
f. Formulir Pra RK3Konstruksi;dan

16

g. dokumen lain yang diperlukan seperti


daftarbarang yang diimpor (apabila impor),.
16.3.Sampul II Dokumen penawaran harga meliputi :
a. Surat penawaran harga yang didalamnya tercantum
masa berlakunya penawaran dan harga penawaran;
b. Rekapitulasi harga penawaran;
c. Rincian harga penawaran (daftar kuantitas keluaran
dan harga);
d. Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN; dan
e. Dokumen lain yang diperlukan (apabila disyaratkan)
seperti analisa harga keluaran keluaran pekerjaan.
17. Harga
Penawaran

18. Mata Uang


Penawaran
dan Cara
Pembayaran

19. Masa Berlaku


Penawaran

17.1

Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam


angka dan huruf.

17.2

Peserta mencantumkan harga keluarandan


harga total untuk setiap pekerjaan desain,
konstruksi dan layanan pemeliharaan dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga. Jika
harga keluaran keluaran ditulis nol atau tidak
dicantumkan maka pekerjaan tersebut tetap
harus dilaksanakan.Harga penawaran yang
mengikat adalah Harga Total Penawaran.

17.3

Biaya
overhead
termasuk
untuk
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan keuntungan serta semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi
ini telahdiperhitungkan dalam total harga
penawaran.

18.1

Semua harga dalam penawaran harus dalam


bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dalam LDP.

18.2

Pembayaran
atas
pelaksanaan
pekerjaandilakukan sesuai dengan cara
sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.

19.1

Masa berlaku penawaran


tercantum dalam LDP.

19.2

Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,


sebelum akhir masa berlakunya penawaran,
Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh
peserta secara tertulis untuk memperpanjang
masa berlakunya penawaran tersebut dalam
jangka waktu tertentupaling kurang sampai

sebagaimana

17

perkiraan penandatanganan kontrak.

20. Bentuk
Dokumen
Penawaran

19.3

Berkaitan dengan 19.2, maka peserta dapat:


a. menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran; atau
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis serta
tidak dikenakan sanksi

19.4

Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan yang


ditawarkan tidak melebih jangka waktu
sebagaimana yang tercantum dalam LDP.

Dokumen Penawaran dari


peserta pelelangan
disampaikan dalam bentuk soft copy berupa file dengan
format Portable Document Format (PDF) yang telah
dienkripsi.
Apabila adanya kesalahan pengiriman Dokumen oleh
Penyedia Jasa, yang mengakibatkan Dokumen tersebut
tidak dapat dilakukan Evaluasi oleh Pokja ULP, maka
Dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.

21. Jaminan
Penawaran

21.1.

Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran


dalam mata uang penawaran sebagaimana
tercantum dalam LDP.

21.2.

Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan


sebagai berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal
terakhir pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai nominal sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e. besaran
nilai
Jaminan
Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP
yang mengadakan pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai

18

Jaminan dalam waktu paling lambat 14


(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP
diterima oleh Penerbit Jaminan; dan
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis
atas
nama
perusahaan
kemitraan/KSO.
21.3.

Jaminan Penawaran dari pemenang lelangdan


pemenang cadanganakan
dikembalikan
setelah pemenang lelang
menyerahkan
Jaminan Pelaksanaandan menandatangani
kontrak.

21.4.

Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak


ditetapkan sebagai pemenang lelangdan
pemenang cadangan akan dikembalikan
setelah penandatanganan kontrak.

21.5.

Jaminan Penawaran akan disita apabila


sebagai:
a. peserta terlibat KKN;
b. peserta menarik kembali penawarannya
selama dilaksanakannya pelelangan;
c. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah
nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
d. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan
evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau verifikasi kualifikasi dengan
alasan yang tidak dapat diterima;atau
e. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri atau
gagal tanda tangan kontrak.

PenyampaianDokumen Penawaran
22. Penyampulan
22.1. Penyampulan Dokumen Penawaran
dan Penandaan
menggunakan metode2(dua) sampul
Sampul
22.1.b Dokumen Penawaran terdiri dari :
Penawaran
- Penawaran Administrasi;
- Penawaran Teknis;
- Penawaran Harga

dengan

23.1. Peserta menyampaikan DokumenPenawaran


k e p a d a P o k j a U L P dengan menggunakan
sistem elektronikkecuali Jaminan Penawaran Asli
23.2. Peserta
menyampaikan
langsungDokumenPenawarandisampaikan
(di
upload/diunggah) melalui website www.pu.go.id,

19

sesuai paket yang terdaftar pada pelelangan full


e-procurement dan sesuai dengan jadual yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan
23.3. Peserta
dapat
menyampaikan
Dokumen
Penawaran (mengunggah) kepada Pokja ULP
sebelum batas akhir pemasukan penawaran
ditutup serta segala risiko keterlambatan dan
kerusakan dokumen menjadi risiko peserta.
23. Cara
Penyampaian
Dokumen
Penawaran

23.4. Peserta boleh menarik, mengganti, mengubah


atau menambah dokumen penawarannya,
sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran.
23.5. Peserta dapat mengirim/mengunggah Dokumen
dan mengunggah file penawaran secara berulang
sebelum batas akhir waktu pemasukan
Penawaran. File penawaran terakhir akan
menggantikan dengan cara menghapus file
sebelumnya yang tidak merupakan bagian dari
penawaran.
23.6. Dokumen penawaran administrasi dan teknis
(Sampul I) diunggah (upload) pada bagian (slot)
Pemasukan Admtek dan dokumen penawaran
harga (Sampul II) diunggah (upload) pada bagian
(slot) Pemasukan Penawaran
23.7. Dokumen penawaran yang disampaikan secara
elektronik seperti pasal 23.6. harus dibuat dalam
bentuk Portable Document Format (PDF)yang
telah dienkripsi.

24. Batas Akhir


Pemasukan
Penawaran

Penawaran harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling


lambat pada waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

25. Penawaran
Terlambat

Setiap penawaran
yang dikirim oleh penyedia jasa
setelah
batas
akhir
pemasukan
penawaran,
penawarannya secara otomatis akan ditolak oleh sistem
e-procurement pada website www.pu.go.id.

D. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran


26. Pembukaan
Dokumen
Penawaran
Sampul I

26.1.

Dokumen Penawaran dibuka di hadapan peserta


pada waktu dan tempat sebagaimana tercantum
dalam LDP yang dihadiri paling kurang 2 (dua)
peserta sebagai saksi.

26.2.

Perwakilan peserta yang hadir pada saat


pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan

20

tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja


ULP.
26.3.

Apabila tidak ada peserta atau hanya ada1 (satu)


peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda
pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua)
jam.

26.4.

Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,


hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai
saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran
tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi
tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh
Pokja ULP.

26.5.

Pada
tahap
pembukaan
penawaran
PokjaULPmengunduh dan melakukan deskripsi file
penawaran yang diupload/dikirim oleh Penyedia
Jasa melalui website www.pu.go.id

26.6.

Terhadap penawaran yang tidak dapat dibuka


(dideskripsi), Pokja ULP menyampaikan kepada
yang bersangkutan bahwa file penawarannya tidak
dapat dibuka. Selanjutnya Pokja ULP menetapkan
bahwa penawarannya tidak memenuhi syarat
(setelah dilakukan klarifikasi). Apabila dapat
dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses
atas Dokumen Penawaran tersebut

26.7.

Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk


apabila dokumen penawaran
sebagaimana
dimaksud pada 16.1 terpenuhi. Surat pengunduran
diri (misalnya) tidak termasuk sebagai penawaran.

26.8.

Apabila jumlah penawaran yang masuk ke dalam


Website
Kementerian
Pekerjaan
Umum
(www.pu.go.id) Dokumen Penawaran kurang dari
3 (tiga) maka pelelangan dinyatakan gagal.

26.9.

Dokumen Penawaran dan File penawaran terakhir


akan digunakan oleh Pokja-ULP untuk bahan
evaluasi

26.10. DokumenPenawaranyangmasuk pada butir 26.9


adalah Dokumen Penawaran yang berhasil
dienskripsi/dibuka dan lengkap isinya sesuai
ketentuan dalam Dokumen Pelelangan.
26.11. Pokja ULP membuka sampul I Dokumen
Penawaran dihadapan peserta. Sampul II yang
berisi penawaran harga tidak boleh dibuka.
26.12. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan

21

para peserta mengenai kelengkapan/ pemenuhan


Dokumen Penawaran yang meliputi:
a. surat penawaran administrasi dan teknis yang
didalamnya
tercantum
masa
berlaku
penawaran tetapi tidak mencantumkan harga
penawaran;
b. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang
namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);
c. Jaminan Penawaran asli;
d. surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi
(apabila bermitra);
e. dokumen penawaran teknis;
f. formulir Pra RK3Konstruksi; dan
g. dokumen
lain
yang
dipersyaratkan
sepertiDaftar barang yang diimpor (apabila
impor).
26.13. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran kecuali
menolak untuk yang terlambat memasukkan
penawaran.
26.14. Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan
Penawaran yang paling kurang memuat:
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap
dan tidak lengkap;
c. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam
Dokumen Penawaran (apabila ada);
d. keterangan
lainyang
dijumpai
dalam
pembukaan Dokumen Penawaran (apabila
ada;
e. tanggal pembuatan Berita Acara; dan
f. tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil
peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk
oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi dari
peserta.
26.15. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
penawaran, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara
Pembukaan Sampul I.
26.16. Setelah
dibacakan
dengan
jelas,
Berita
AcaraPembukaan
Penawaran
Sampul
I
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir
dan 2 (dua) orang saksi.
26.17. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I
dilampiri Dokumen Penawaran.

22

26.18. Salinan Berita Acara Pembukaan Sampul I


dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP
dapat mengunggah salinan tersebut melalui
websiteKementerian Pekerjaan Umumsebagaimana
tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh
masing-masing peserta.
Dalammengevaluasi dokumen penawaran sampul
27. Klarifikasi Dan 27.1.
I, Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
Konfirmasi
hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen
Penawaran
penawaran sampul I. Peserta harus memberikan
tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh
mengubah substansi. Klarifikasi dan tanggapan
atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.

28. Evaluasi
Dokumen
Penawaran
sampul I

27.2.

Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan


dengan dokumen penawaran sampul I, Pokja ULP
dapat
melakukan
konfirmasikebenarannya
termasuk peninjauan lapangankepada pihakpihak/instansi terkait.

27.3.

hasil klarifikasi/konfirmasi dapat menggugurkan


penawaran.

28.1. Pokja ULP melakukan evaluasi dokumen penawaran


sampul I yang meliputi :
a. Evaluasi administrasi;
b. Evaluasi Teknis.
28.2. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/ataumengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan
antara lain disampaikan oleh penawar yang
berhak, pada waktu yang telah ditentukan,
untuk paket pekerjaan yang dilelangkan,
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
meliputi syarat administrasi, syarat teknis
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan dan harga yang wajar
dapat dipertanggung jawabkan tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat adalah:

23

1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan


yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran
dari
peserta
dengan
persyaratan
tambahan
yang
akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil diantara peserta yang
memenuhi syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama
proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan/atau
terjadi
pengaturan
bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja
ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang
terlibat persekongkolan diganti, dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 3), maka pelelangan
dinyatakan gagal.
28.3.

Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan
Dokumen
Pemilihan
dipenuhi/dilengkapi :
a).surat penawaranadministrasi dan teknis;
b).surat
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima
kuasa
yang
namanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);
c). jaminan penawaran asli;
e). surat perjanjian kemitraan/ kerja sama
operasi (apabila ada);
f). formulir Pra RK3K (apabila formulir Pra
RK3K tidak diisi atau dibiarkan tetap
kosong
maka
dianggap
tidak
melampirkan);
h). dokumen lainnya (apabila dipersyaratkan, dicantumkan dalam LDP)

24

seperti daftar barang yang diimpor


(apabila impor)
i). dokumen penawaran teknis :
1).metode pelaksanaan;
2).jangka waktu pelaksanaan;
3a). Jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan;
b). Jenis, kapasitas , komposisi dan
jumlah peralatan untuk layanan
pemeliharaan
jalan
permukaan
agregat/ tanah yang disyaratkan dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran.
4).spesifikasi teknis yang diusulkan;
5).Daftar personil inti yang akan
ditempatkan
secara
penuh
sebagaimana yang disyaratkan;
6).Daftar bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan
(ketentuan
subkontrak dipersyaratkan untuk nilai
HPS
paket
di
atas
Rp
25.000.000.000,00); dan
7) Gambar gambar.
2) Surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) ditandatangani oleh:
(1) direktur
utama/pimpinan
perusahaan;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan yang
nama
penerimakuasanya
tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya;
(3) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan
dokumen
otentik; atau
(4) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
b) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan huruf
maka yang diakui adalah tulisan
huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam
angka jelas sedangkan nilai dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang
diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan nilai
yang tertulis dalam huruf tidak

25

jelas, maka penawaran dinyatakan


gugur.
c) bertanggal;
3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) diterbitkan
oleh
Bank
Umum,
perusahaan
penjaminan
atau
perusahaan asuransi yang mempunyai
program
asuransi
kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal
terakhir
pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai
sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja ULP yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
g) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan
paket
pekerjaan
yang
dilelangkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah
surat pernyataan
wanprestasi dari Pokja ULP diterima
oleh Penerbit Jaminan;
i) Jaminan Penawaran
atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO;
j) substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telahdiklarifikasi
dan dikonfirmasiterkait huruf h) di
atas secara tertulis oleh Pokja ULP
kepada penerbit jaminan;
4) surat kuasa (apabila dikuasakan):
a) Harus ditandatangani direktur utama
/pimpinan perusahaan;
b) Nama penerima kuasa harus tercantum
dalam
akte
pendirian
atau
perubahannya;
c) Dalam hal kemitraan, surat kuasa
ditandatangani oleh anggota kemitraan

26

28.4.

yang diwakili menurut perjanjian kerja


sama.
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara
tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh mengubah
substansi;
d. peserta
yang
memenuhi
persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.
Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan dalam LDP;
c. penilaian evaluasi teknis dilakukan dengan
ketentuan:
1) Pokja ULP memberikan nilai angka tertentu
pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan
kriteria dan bobot yang telah ditetapkan
dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila
masing-masing sub-unsur memenuhi nilai
minimaldan nilai total keseluruhan unsur
memenuhi ambang batas minimal yang
ditetapkan dalam LDP;
3) penilaian persyaratan teknis minimal
dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkanminimal
realistik
dan
tahapannya dapat dilaksanakan untuk
penyelesaian pekerjaan perencanaan
teknis, konstruksi jalan dan layanan
pemeliharaan jalan secara garis besar
serta
diyakini
menggambarkan
penguasaan
dalam
penyelesaian
pekerjaan.
Metoda
pelaksanaan
pekerjaan dilengkapi metode kerja untuk
jenis-jenis pekerjaan
utama
dan
pekerjaan penunjang atau pekerjaan
sementara yang ikut menentukan
keberhasilan
pelaksanaan
pekerjaanutama. Jenis-jenis pekerjaan
utama dan pekerjaan penunjang/
sementara yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
utama ditetapkan dalam LDP. Pekerjaan
penunjang / sementara dimaksud,

27

misalnya:
(1) Pembuatan
saluran
pengelak
(diversion channel);
(2) Pengeringan
tempat
pekerjaan
(dewatering/unwatering)
yang
berat;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman
(protection construction); atau
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management).
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
(sampai
dengan
serah
terima
pertama/Provision Hand Over (PHO))
yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk menghasilkan produksi alat yang
dibutuhkan sebagaimana tercantum
dalamLDP.Evaluasi dilakukan terhadap
data peralatan yang tercantum pada LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran dan
kriteria
desain
dalam
dokumen
pemilihan;
e) personil inti :
(1) yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP
meliputi pengalaman, keahlian/
keterampilan, tingkat pendidikan,
serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan.
(a) Tenaga ahli untuk usaha non
kecil; atau
(b) Tenaga terampil/teknis untuk
usaha kecil.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap data
personil inti yang tercantum pada
LDP;
f) bagian
pekerjaan
yang
akan
disubkontrakkan
sesuai
dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
g) Gambar gambar berupa gambar tipikal
yang diusulkan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum dalam LDP;
h) Pra RK3K memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan

28

pekerjaan konstruksidan dituangkan


dalam RK3K. Apabila terdapat hal yang
meragukan dapat dilakukan klarifikasi
hanya untuk menegaskan bahwa K3
akan
dilaksanakan.
Tidak
dapat
menggugurkan teknis berdasarkan Pra
RK3K.
4) Pokja
ULP
dapat
meminta
uji
mutu/teknis/fungsi
untuk
bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
5) apabila dalam evaluasi teknis terdapat halhal yang kurang jelas atau meragukan,
Pokja ULP melakukan klarifikasi dan
konfirmasi
dengan
peserta.
Dalam
klarifikasi peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Hasil
klarifikasi
dapat
menggugurkan
penawaran;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal
yang kurang jelas atau meragukan, Kelompok
Kerja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
e. Dalam evaluasi teknis, Pokja ULP dapat
meminta Peserta yang telah memenuhi syarat
administrasi
untuk
melakukan
presentasi/pemaparan
mengenai
konsep
desain, metode kerja dalam penawaran teknis
yang diusulkan, tanpa mengubah substansi
dalam penawaran tersebut.
f. Pokja ULP akan menetapkan peringkat
penawaran
teknis
berdasarkan
Nilai
Penawaran Teknis (NPT) tertinggi dari hasil
evaluasi teknis.Peserta yang memenuhi syarat
nilai ambang batas teknis dan nilai minimum
yang ditetapkan atau yang lulus evaluasi
teknis, akan diundang untuk mengikuti
Pembukaan Sampul II (penawaran harga);
g. apabilapeserta yang lulus evaluasi sampul I
kurang dari 3 (tiga), maka proses
pelelangantetap dilanjutkan;
h. Pokja ULP membuat Berita Acara Evaluasi
Administrasi dan Teknis (Sampul I) yang
memuat nama seluruh peserta, hasil evaluasi
penawaran administrasi dan teknis, nilai
evaluasi teknis diurutkan mulai dari yang
tertinggi, keterangan lain yang dianggap perlu,
jumlah peserta yang lulus dan yang tidak lulus
dan tanggal dibuatnya berita acara;
i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.

29

29. Pemberitahuan
Peserta yang
Lulus Evaluasi
Sampul I

29.1. Pokja ULP membelitahukan hasil evaluasi Sampul I


kepada seluruh peserta dan ditayangkan di website
K/L/D/I dan papan pengumuman resmi.
29.2. Pokja ULP mengundang seluruh peserta yang lulus
evaluasi Sampul I untuk pembukaan Dokumen
Penawaran Harga (Sampul II).

30. Pembukaan
Dokumen
Penawaran
Sampul II
(Harga)

30.1. Dokumen Penawaran dibuka di hadapan peserta


pada waktu dan tempat sebagaimana tercantum
dalam LDP yang dihadiri paling kurang 2 (dua)
peserta sebagai saksi.
30.2. Perwakilan peserta yang hadir pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan
tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.
30.3. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu)
peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda
pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua)
jam.
30.4. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya
ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi,
maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap
dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di
luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.
30.5. Pada
tahap
pembukaan
penawaran
PokjaULPmengunduh dan melakukan deskripsi file
penawaran yang diupload/dikirim oleh Penyedia
Jasa melalui website www.pu.go.id
30.6. Terhadap penawaran yang tidak dapat dibuka
(dideskripsi), Pokja ULP menyampaikan kepada
yang bersangkutan bahwa file penawarannya tidak
dapat dibuka. Selanjutnya Pokja ULP menetapkan
bahwa penawarannya tidak memenuhi syarat
(setelah dilakukan klarifikasi). Apabila dapat
dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses
atas Dokumen Penawaran tersebut.
30.7. Pokja ULP membuka, memeriksa dan menunjukkan
dihadapan peserta mengenai kelengkapan Sampul II
yang meliputi :
a. surat penawaran harga yang didalamnya
tercantum masa berlakunya penawaran
dan
harga penawaran;
b. rekapitulasi harga penawaran
c. rincian harga penawaran (daftar kuantitas

30

keluaran dan harga);


d. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila
diperlukan).
e. dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam
Dokumen Pemilihan.
30.8. Setelah
dibacakan
dengan
jelas,
Berita
AcaraPembukaan
Penawaran
Sampul
II
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir
dan 2 (dua) orang saksi.
30.9. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
dilampiri Dokumen Penawaran.
30.10. Salinan Berita Acara Pembukaan Sampul II
dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat
mengunggah salinan tersebut melalui website
Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana
tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh
masing-masing peserta.
31. EvaluasiDoku
men
Penawaran
Sampul
II(Harga)

31.1. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi


aritmatik dengan ketentuan:
a. Volume keluaran pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas keluaran dan harga
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan dalam
Dokumen Pemilihan dan/atau dokumen
penawaran teknis, tanpa mengubah nilai
penawaran;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume keluaran dengan harga, maka
dilakukan pembetulan, dengan ketentuan total
harga keluaran pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah1; dan
c. Jenis keluaran pekerjaan:
1) yang tidak diberi harga keluaran dianggap
sudah termasuk dalam harga keluaran
pekerjaan yang lain dan harga keluaran
pada daftar kuantitas keluaran dan harga
tetap dibiarkan kosong.
2) tidak ditawarkan atau menawarkan di luar
lingkup pekerjaan yang ditentukan, maka
dilakukan klarifikasi,
apabila
hasil
klarifikasi menunjukkan jenis pekerjaan
tersebut merupakan pekerjaan utama
(major
item)dan
merupakan
penyimpangan
yang
bersifat
penting/pokok
yang
mempengaruhi

1Harga

pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan perkalian antara volume keluaran
harga dan total harga keluaran tetap/tidak boleh diubah.

31

lingkup, kualitas dan hasil/kinerja


pekerjaan
makadinyatakan
tidak
memenuhi persyaratan dan penawaran
tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut.
31.2. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai
penawaran sehingga urutan peringkat dapat
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan
peringkat semula.
31.3. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi
nilai total HPS dinyatakan gugur.
31.4. Pelaksanaan evaluasi dilakukan Pokja ULP terhadap
3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat
kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga
kurang dari HPS proses pelelangan tetap dilanjutkan
dengan melakukan evaluasi penawaran.
31.5. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal
yang pokok atau penting, dengan ketentuan :
1) total
harga
penawaran
terkoreksi
dibandingkan terhadap nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi
melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur;
dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi
di atas nilai total HPS, pelelangan
dinyatakan gagal;
2) jenis keluaran pekerjaan yang harga
keluarannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk
dalam harga keluaran pekerjaan lainnya;
3) apabila ada perbedaan antara penulisan nilai
harga penawaran antara angka dan huruf,
nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf. Apabila penawaran angka tertulis
dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak
jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka. Apabila penawaran dalam
angka dan huruf tidak jelas, penawaran
dinyatakan gugur.
31.6. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Klarifikasi dalam hal penawaran harga
komponen dalam negeri berbeda dibandingkan
dengan perkiraan Pokja ULP;
2) Klarifikasi kewajaran harga apabila harga
penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus)
HPS,Pokja
ULP
meminta
rincian/uraian Harga keluaran Pekerjaan dari
Pekerjaan Utama.

32

3) Klarifikasi komposisi kewajaran harga antara


pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi
jalan dengan pekerjaan layanan pemeliharaan,
sesuai dengan yang ditetapkan dalam LDP.
Dari rincian/uraian Harga keluaran Pekerjaan
tersebut, selanjutnya Pokja ULP melakukan
evaluasi sebagai berikut harus dilakukan dengan
ketentuan:
a) menilai rincian/uraian
Harga keluaran
Pekerjaandari Pekerjaan Utamameliputi
komponen tenaga kerja, peralatan, dan
bahan (material konstruksi) yang perlu
dinilai kewajarannya untuk diteliti dan
dianalisa mencakup beberapa faktor:
(1) Kesesuaian/Komposisi
penggunaan
bahan
(material
konstruksi)untuk
memperoleh suatu produk konstruksi
yang memenuhi syarat-syarat/spesifikasi
teknis (misal komposisi agregat, semen
PC dan lainnya untuk menghasilkan
beton K 125).
(2) Kesesuaian/Komposisi
penggunaantenaga
kerja
yang
diberlakukan pada pekerjaan konstruksi
di lokasi kegiatan pada penawaran (misal
mandor,
kepala
tukang,
tukang,
pembantu tukang).
(3) Kesesuaian/Komposisipenggunaan
peralatan yang meliputi peralatan yang
tercantum dalam daftar peralatan yang
diberikan dalam penawaran, komposisi,
kapasitas produk, bahan penunjang, dan
perhitungan biaya peralatan yang
digunakan
untuk menghasilkan
konstruksi yang memenuhi syarat teknis
(misal alat pemadatan tanah).
(4) Kesesuaian harga keluaran bahan, upah,
peralatan dengan harga pasaran pada
saat penawaran. Harga
keluaran
bahantersebut
dapat
dibuktikan
(misalharga
semen,
besi
beton
yangdicantumkan.
Apabila
hasil
analisa/evaluasi
mengindikasikan bahwa pekerjaan yang
termasuk Pekerjaan Utama tidak dapat
dilaksanakan dengan harga yang
ditawarkan yang disebabkanadanya
perbedaan harga keluaran komponen
tenaga kerja, peralatan, dan bahan
(material konstruksi)yang di bawah
harga pasardan akibat perbedaan
produktifitas komponen pembentuk
harga keluaran pekerjaan tersebut, maka
33

harga penawaran yang diajukan akan


menyebabkan
terjadinya
kerugian
dibandingkan keuntungan yang akan
diperoleh
serta
diperkirakan
mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/
kinerja dan diyakini tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan/ ketentuan.
Dengan demikian harga penawaran tidak
memenuhi syarat (tidak wajar) dan
dalam evaluasi penawaran harus
dinyatakan gugur.
Indikasi
kumulasi
kerugian
dan
keuntungan diteliti dari data yang
tercantum dalam rincian/uraian Harga
keluarandari Pekerjaan Utama dan
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga.
b) apabila harga penawaran dinyatakan wajar
dan peserta tersebut ditunjuk sebagai
pemenang lelang, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5
% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan
c) apabila peserta yang bersangkutan tidak
bersedia
menaikkan
nilai
Jaminan
Pelaksanaan,
maka
penawarannya
digugurkan dan Jaminan Penawaran disita
untuk negara serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
31.7. Memperhitungkan
preferensi
harga
atas
penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya preferensi
harga) dengan ketentuan Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disampaikan
oleh peserta berdasarkan penilaian sendiri (self
assessment), digunakan dalam evaluasi penawaran
harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut
diberlakukan preferensi harga yaitu apabila
memenuhi ketentuan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri
diberlakukan
pada
Pengadaan
Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi
hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa
bernilai diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah) sampai dengan 31 Desember 2013 dan
mulai 1 Januari 2014 untuk Pengadaan Barang/
Jasa bernilai diatas Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah); dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada
Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih
besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).

34

Apabila peserta tidak menyampaikan formulir


perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak
menginginkan diberlakukan preferensi harga
bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN
merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri yang membidangi urusan perindustrian
dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA
HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP

= Koefisien
Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali
Preferensi
tertinggi
Barang/Jasa).
HP=Harga Penawaran (Harga
Penawaran/terkoreksi
yangmemenuhipersyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama, penawar
dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah
Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh
Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA
guna menetapkan peringkat pemenang.
31.8. Penilaian dilakukan dengan sistem nilai dilakukan
dengan cara :
a).memberikan Nilai Tertimbang (NT) tertinggi
(100%) untuk penawaran harga terendah;
b).menghitung Nilai Tertimbang penawaran harga
peserta lain dengan membandingkan penawaran
harga terendah dengan harga penawarannya;
c).menghitung Nilai Evaluasi (NE) masing-masing
peserta dengan mengalikan Nilai Tertimbang
dengan bobot harga yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
d).menghitung nilai kombinasi antara nilai
penawaran teknis dengan Nilai Evaluasi (NE)
harga atau dengan rumusan berikut :
NTi = harga penawaran terendah
Harga penawaran i

35

NEi = NTi x Bobot Harga


NTi = Nilai Tertimbang penawaran peserta.
i = peserta
31.9. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki
harga penawaran yang samadalam hal tidak
diperhitungkan TKDN, maka Pokja ULP memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih
baik dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan.
31.10. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak
wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat
dan/atau
terjadi
pengaturan
bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
31.11. Pokja ULP menyusun rangking urutan 3 (tiga)
penawaran sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) dimulai
dari penawaran yang mempunyai nilai kombinasi
penawaran teknis dan harga tertinggi.
F. Penetapan Pemenang
32. Penetapan
Pemenang

32.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang


berdasarkan BAHP untuk nilai sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
32.2. Menteri membuat Surat Penetapan Pemenang untuk
nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan
ketentuan:
a. usulan penetapan pemenang ditembuskan
kepada PPK dan APIP Kementerian Pekerjaan
Umum; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan ULP,
maka PAmemerintahkan evaluasi ulang atau
menyatakan pelelangan gagal.
32.3. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket
pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan dalam penawarannya
peserta mengajukan personil dan/atau peralatan
yang
sama,
penawaran
tidak
dapat
digugurkan.Apabila berdasarkan hasil evaluasi
semua penawarannya terendah maka akan
ditetapkan sebagai calon pemenang oleh Pokja ULP
pada paket berdasarkan perhitungan kombinasi
yang menguntungkan negara.

36

32.4. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket


pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan dalam penawarannya
peserta mengajukan personil dan/atau peralatan
yang sama, penawaran tidak dapat digugurkan.
Apabila berdasarkan hasil evaluasi semua
penawarannya terendah maka akan ditetapkan
sebagai calon pemenang oleh Pokja ULP pada paket
berdasarkan
perhitungan
kombinasi
nilai
penawaran yang menguntungkan negara.
32.5. Penetapanpemenang
disusun sesuai
dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
32.6. Datapendukung yang diperlukan untuk menetapkan
pemenang adalah:
a. Dokumen
Pemilihanbeserta
adendum
(apabila ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2
(dua) wakil peserta.
32.7. Apabilaterjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan mengakibatkan surat penawaran dan
Jaminan Penawaran habis masa berlakunya,
dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang,
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan Jaminan Penawaran sampai dengan
perkiraan jadwal penandatanganan kontrak. Calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) yang tidak bersedia memperpanjang
surat penawaran dan Jaminan Penawaran dapat
mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.
33. Pengumuman
Pemenang

Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang


cadangan 1 dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di
website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi yang memuat sekurang-kurangnya:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran terkoreksi; dan
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan
kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi

37

dilengkapi dengan penjelasan untuk setiap penawaran


yang dinyatakan gugur.
34. Sanggahan

34.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat


menyampaikan sanggahan secara tertulis atas
penetapan pemenang kepada Pokja ULP disertai
bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan
kepada PPK, PA/KPA dan APIP Kementerian
Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam
LDP, dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman pemenang; atau
b. Pemilihan Langsung paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah pengumuman pemenang.
34.2. Sanggahan diajukan oleh peserta yang memasukkan
penawaran baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain, ditanda tangani
oleh :
a. direktur utama/ pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan bukti
otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
34.3. Sanggahan diajukan apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden
No.
54
Tahun
2010yang
terakhirdiubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012beserta petunjuk
teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
34.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
ULP menyatakan pelelangan gagal.
34.5. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta dan
tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud pada
35.2. dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti serta tidak menghentikan proses
pelelangan.

38

34.6. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA, PPK


atau disampaikan dan diterima diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses pelelangan.
35. Sanggahan
Banding

35.1.

Peserta sebagaimana dimaksud pada 35 apabila


tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari
Pokja ULP, dapat mengajukan sanggahan banding
secara tertulis kepada Menteri Pekerjaan Umum,
dengan tembusan kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP
Kementerian Pekerjaan Umum
sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum, paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan; atau
b. Pemilihan Langsung, paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan.

35.2.

Peserta yang akan melakukan sanggahan banding


harus memberikan Jaminan Sanggahan Banding
yang diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai
program
asuransi
kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan dan ditujukan kepada Pokja ULP sebesar
1% (satu perseratus) dari nilai HPS sebagaimana
tercantum dalam LDP dengan masa berlaku 15
(lima belas) hari kerja sejak tanggal pengajuan
sanggahan banding.

35.3.

Sanggahan
pelelangan.

35.4.

Sanggahan banding diajukan bukan dari peserta


yang
tidak
sependapat dengan
jawaban
sanggahansebagaimana dimaksud pada 36.1 atau
tidak ditandatangani seperti halnya sanggahan
sebagaimana dimaksudpada 35.2, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti
serta tidak menghentikan proses pelelangan.

35.5.

Sanggahan banding yang disampaikan bukan


kepada
Menteri
Pekerjaan
Umum
atau
disampaikan dan diterima di luar masa sanggah
banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses pelelangan.

banding

menghentikan

proses

G. Penunjukan Pemenang Pengadaan


39

36.Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa

36.1.

Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil


Pelelangan (BAHP) kepada PPKdengan tembusan
kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk
menerbitkan
Surat
Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).

36.2.

PPK menerbitkan SPPBJdengan ketentuanapabila:


a. pernyataan peserta pada formulir LDP masih
berlaku
b. tidak ada sanggahan dari peserta;
c. sanggahan dan/atau sanggahan banding
terbukti tidak benar; atau
d. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding
berakhir.

36.3.

Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan


tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP
serta dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, makatidak dikenakan sanksi dan
Jaminan Penawaran yang bersangkutan tidak
boleh dicairkan.

36.4.

Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan


diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan
kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih
berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

36.5.

Apabila semua
pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.

36.6.

SPPBJ harus diterbitkan, dengan ketentuan:


a. pada Pelelangan Umum, paling lambat 6
(enam) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan;

40

b. pada Pemilihan Langsung, paling lambat 4


(empat) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan; atau
c. Dalam hal Pelelangan Umum/Pemilihan
Langsung, paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.

37. Kerahasiaan
Proses

36.7.

Didalam
SPPBJ
disebutkan/ditegaskan/ditulisbahwa
penyedia
harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.

37.1.

Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat


rahasia dan dilaksanakan oleh pokja ULP secara
independen.

37.2.

Informasi yang berhubungan dengan penelitian,


evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan
sampai keputusan pemenang diumumkan.

37.3.

Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses


evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.

37.4.

Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita


Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP
bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.

H.Pelelangan Gagal
38. Pelelangan
Gagal

38.1.

Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:


a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam
evaluasi
penawaran
ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih
tinggi dari HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya
dan Dokumen Pemilihanternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan
substansi Dokumen Pemilihanternyata benar;
atau
41

g. calon pemenang dan calon pemenang


cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi
dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
38.2.

PA/KPAsebagaimana tercantum dalam LDP


menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. PA/KPAsebagaimana
tercantum
dalam
LDPsependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani
SPPBJ
karena
proses
Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK
ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat
dalam
pelaksanaan
Pelelangan
dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihanternyata benar;
e. Dokumen Pemilihantidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pemilihan; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan PresidenNo. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

38.3.

Menteri/Kepala
Lembaga/
Pimpinan
Institusimenyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau
Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar.

38.4.

Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja


ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

38.5.

Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,


Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila
diganti)lainnya yang ditugaskan meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan
gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya,
yaitu melakukan:

42

a.
b.
c.
d.

evaluasi ulang;
penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
pelelangan ulang; atau
penghentian proses pelelangan.

I.Surat Jaminan Pelaksanaan


39.Surat Jaminan
Pelaksanaan

39.1.

Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan


sebagai berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum(tidak termasuk
bank
perkreditan
rakyat),
perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran
nilai
Jaminan
Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama PPK
yang menerima
Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang
menandatangani kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh
penerbit Jaminan;
i. Jaminan
Pelaksanaan
atas
nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.

39.2.

Kegagalan penyedia yangditunjuk untuk


menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan
dengan
menolak
untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa, maka akan dikenakan sanksi.

39.3.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat


Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

43

J.Penandatanganan Kontrak
40.Penandatanganan
Kontrak

40.1.

Penandatanganan
Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasadilakukan setelah DIPA ditetapkan.

40.2.

Penandatanganan kontrak dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkan SPPBJ dan setelah
penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan
ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan
puluh perseratus)sampai dengan 100% (seratus
perseratus)nilai total HPS adalah sebesar 5 %
(lima perseratus) dari nilai kontrak;
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar
5 % (lima perseratus) dari nilai total HPS.

40.3.

PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah


substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan
penandatanganan
Kontrak,
kecualimempersingkat
waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran.

40.4.

Dalam hal Perubahan waktu pelaksanaan


pekerjaanmelewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

40.5.

PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep


Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
setiap lembar Dokumen Kontrak.

40.6.

Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian


Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan
maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka
berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas
keluaran dan harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi kinerja dan keluaran;

44

g. kriteria desain, KAK dan data teknis;


h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
40.7.

Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai


kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.

40.8.

Penandatanganan
Kontrak
bernilai
diatasRp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dilakukan setelahmemperoleh pendapat
ahli hukum Kontrak.

40.9.

Pihak yang berwenang menandatangani kontrak


atas nama penyedia adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

40.10.

Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya


tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar sebagaimana dimaksud pada 41.9, dapat
menandatangani
Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasa,sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaanyang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
ataupendelegasian wewenang yang sah dari
Direksi atau pihak yang sahberdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran
Dasar
untuk
menandatanganiKontrak Pengadaan Barang/Jasa.

45

BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Ketentuan Umum :

1. LDP ini merupakan penjelasan/penegasan ketentuan dalam IKP


2. Dalam hal terdapat ketentuan yang berbeda antara IKP dengan LDP, maka
ketentuan yang mengikat dan berlaku adalah ketentuan dalam LDP.
A. Lingkup
Pekerjaan

1. Nama dan alamat Pokja ULP:


Nama ULP : Kelompok Kerja ULP Pengadaan
Barang/Jasa Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional Lampung.
Satker
: Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah Provinsi Lampung
2. Alamat Pokja ULP
Website: www.pu.go.id
3. Nama paket :Peningkatan Jalan Raya Poros Kab. Lampung
4. Uraian singkat pekerjaan antara lain:
a. Perencanaan teknis:
i).Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan semua pekerjaan
konstruksi jalan sebagaimana dirinci dalam kriteria disain pada bab
X untuk mewujudkan pekerjaan konstruksi yangdiuraikan pada
huruf (b) dibawah yang diusulkan oleh Peserta guna menjamin
tingkat layanan jalan sebagaimana ditentukandalam syarat syarat
khusus kontrak, spesifikasi kinerja dan keluarannya.
ii). Perencanaan teknis sebagaimana yang telah disebut diatas, harus
dilakukan pemutakhirannya sesuai kondisi lapangan selama periode
pelaksanaan konstruksi.
b. Pekerjaan konstruksi sesuai dengan hasil perencanaan teknis yang
telah mendapat pernyataan tidak berkeberatan dari direksi teknis
meliputi :
i).Lajur lalu-lintas (perkerasan badan jalan);
ii). Bahu Jalan (perkerasan bahu jalan);
iii). Drainase;
iv).Perlengkapan jalan terdiri dari guard rail, slope protection (non
struktural), rambu lalu lintas dan marka jalan.
v). Bangunan pelengkap jalan terdiri dari jembatan, box culvert
dan dinding penahan tanah.
vi). Pengendalian tumbuh-tumbuhan sebatas pada konstruksi yang
merupakan bagian dari kontrak ini.
c. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan untuk memenuhi tingkat

46

layanan jalan sebagaimana ditetapkan dalam syarat-syarat kontrak


dan spesifikasi kinerja dan keluaran yang meliputi :
i).layanan pemeliharaan perkerasan jalan;
ii).layanan pemeliharaan bahu jalan;
iii).layanan pemeliharaan drainase;
iv).layanan pemeliharaan bangunan pelengkap jalan;
v).layanan pemeliharaan perlengkapan jalan; dan
vi).layanan pengendalian tumbuh-tumbuhan
d.Penyediaan, pemasangan dan pembangunan prasarana peralatan
Sistem Pengukuran Berat Kendaran Berjalan tipe Weigh In Motion
(WIM) dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Spesifikasi Kinerja dan Keluaran. Pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan Sistem Pengukuran Berat Kendaran
Berjalan harus dilaksanakan sejak selesainya konstruksi perkerasan
jalan sampai dengan serah terima akhir.
e.

Penyediaan pemasangan dan pengoperasian alat Rougho Meter serta


alat penunjangnya harus siap digunakan sejak awal pengukuran
kinerja diterapkan.

f. Penyedia jasa harus mengantisipasi kebutuhan tambahan pekerjaan


konstruksi yang belum ditetapkan dalam ketentuan diatas, guna
menjamin tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran.
5. a.Jangka waktu penyelesaian seluruh pekerjaan selama 2276(dua ribu
dua ratus tujuh puluh enam) hari kalender; terhitung sejak tanggal
mulai kerja.(SPMK)
b.Jangka waktu penyelesaian pekerjaan perencanaan teknis dan
konstruksi selama 1184 (seribu seratus delapan puluh empat) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai kerja.(SPMK)
c. Masa Pemeliharaan, selama 180(seratus delapan puluh)hari kalender
terhitung sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO).
Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan diberlakukan sejak awal bulan ke-9
setelah tanggal mulai kerja sampai tanggal serah terima akhir pekerjaan.
Jika Penyedia tidak dapat memenuhi Kriteria Tingkat Layanan Jalan akan
dikenakan denda sebagaimana ditentukan dalam syarat syarat khusus
kontrak dan spesifikasi kinerja dan keluaran.
Penyedia dapat mengajukan tambahan pekerjaan konstruksi
sebagaimana yang belum ditetapkan dalam ketentuan di atas, guna
menjamin tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran.
B. Sumber Dana

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran


2014.

47

Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri


dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
C. Pendayagunaan
Produksi
Dalam Negeri
D. Pemberian
Penjelasan
Dokumen
Pemilihan dan
Peninjauan
Lapangan

1. Pemberian Penjelasan Dokumen pemilihan akan dilaksanakan pada hari,


tanggal, waktu dan tempat yang tercantum dalam LPSE Kementerian PU
Ful E-procurement sesuai paket yang ditawar.

2. Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada hari, tanggal dan waktu


yang tercantum dalam LPSE Kementerian PU Ful E-procurement sesuai
paket yang ditawar atau kesepakatan pada saat rapat.
3. Peserta dapat mengambil salinan BAPP (Berita Acara Pemberian
Penjelasan) dan atau Adenda dengan cara mengunduh/download
diWebsite: www.pu.go.id
E. Perubahan
Dokumen
Pemilihan

Apabila terdapat perubahan dokumen pemilihan, akan diterbitkan/diunggah Adendum Dokumen Pemilihan oleh Pokja ULP dan Peserta
dapat mengunduh di website www.pu.go.idpada hari, tanggal, waktu
dan tempat sesuai yang tercantum dalam LPSE Kementerian PU Ful Eprocurement sesuai paket ini.

F. Dokumen
Penawaran

1. Metode penyampaian dokumen penawaran dengan 2 (dua) sampul yang


meliputi Sampul I berisi dokumen penawaran administrasi dan teknis,
Sampul II berisi dokumen penawaran harga.
2. Dokumen penawaran teknis terdiri dari:
a) Metode pelaksanaan yang meliputi pelaksanaan pekerjaan
perencanaan teknis, pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan dan
pelaksanaan layanan pemeliharaan jalan.Metode pelaksanaan yang
disusun peserta sekurang- kurangnya meliputi :
Bab
I. Pendahuluan
II. Metode
pelaksanaan
pekerjaan
perencanaan
teknis

III. Metode

Isi
Latar belakang, Maksud dan tujuan, Lokasi, Lingkup
Pekerjaan.
a. Pemahaman kondisi eksisting
Uraian yang menggambarkan pemahaman
terhadap kondisi eksisting yang menentukan
langkah penanganan;
b. Konsep Perencanaan Teknis
Konsep
Perencanaan
teknis
yang
menggambarkan
apresiasi
dan
inovasi
penanganan pekerjaan yang dapat menunjang
kinerja jalan yang ditetapkan.
a. Metode kerja pekerjaan utama

48

pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi

Uraian Metode kerja pelaksanaan pekerjaan


yang menggambarkan metode kerja alat,
penggunaan bahan, kebutuhan personil dan
waktu pelaksanaan (khusus untuk pekerjaan
utama).
b. Metode pekerjaan penunjang
Uraian Metode kerja pekerjaan-pekerjaan
penunjang dan atau pekerjaan sementara yang
mempengaruhi
kelancaran/
keberhasilan
penyelesaian pekejaan (Misal : Manejemen lalulintas, penyiapan jalan, detour, antisipasi cuaca
dll.)

IV. Metode Pekerjaan


Layanan
Pemeliharaan

a. Kegiatan layanan pemeliharaan jalan


Uraian kegiatan layanan pemeliharaan jalan
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang ditetapkan
dalam spesifikasi kinerja dan keluaran.
b. Rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan
Adanya rencana kerja untuk pemenuhan tingkat
layanan jalan yang ditentukan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran antara lain:
- Program/Rencana kerja pekerjaan layanan
pemeliharaan;
- Rencana KerjaPelaksanaan Inspeksi Pemenuhan
Indikator Jalan;
- Rencana Kerja Unit Pengendali Mutu Jalan
hingga tercapainya kinerja jalan
yang
ditetapkan.

V. Penutup

Inovasi dan Rekomendasi.

b) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan disusun secara mingguan


danbulanan sesuai dengan Tabel 9.3. Jadwal Pemenuhan Kriteria
Tingkat Layanan Jalan dan tidak melebihi waktu yang ditetapkan.
c) Daftar peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan Jenis, komposisi, kapasitas dan tipe peralatan yang
diusulkan yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan lingkup pekerjaan dan waktu yang ditetapkan serta jenis
penanganan pekerjaan yang diusulkan didalam dokumen
penawaran.
Pokja/ULP dapat melakukan uji mutu/teknis/fungsi (kelaikan) dari
peralatan yang ditentukan dalam dokumen penawaran dengan cara
pengecekan langsung dilokasi peralatan.
d) Jumlah Personil atau Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan yang
diusulkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, mempunyai kualifikasi
dan pengalaman pekerjaan sesuai sub-bidangnya (jalan dan
jembatan) termasuk tenaga ahli dengan kualifikasi ahli madya
dibuktikan dengan SKA dan tenaga terampil mempunyai SKT
yangdapat mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang ditetapkan.

49

SKA/ SKT harus sesuai dengan surat edaran Menteri Pekerjaan


Umum No. 10/SE/M/2012 tanggal 4 desember 2012 perihal
Pemberlakuan Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian(SKA),
dan Sertifikat Ketrampilan(SKT) pada Pelaksanaan Pengadaan
Konstruksi dan Jasa Konsultasi serta Kualifikasi Penyedia Jasa
Konstruksi Untuk Tahun Anggaran 2013.
e) Penyedia harus mengusulkan spesifikasi teknis yang digunakan
berdasarkan kriteria desain dan memenuhi Norma, Standar,
Pedoman dan Manual sub-bidang jalan/jembatan yang berlaku.
f). Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan :
No.
1.
2.

Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan


Pemeliharaan saluran samping jalan
Pengendalian tumbuh - tumbuhan

Penawaran memenuhi syarat apabila:


i).Penyedia
yang
mempunyai
harga
Kontrak
di
atas
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) bekerja
sama dengan penyedia Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil dan koperasi, yaitu dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
ii).Penyedia tidak mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
iii).Penyedia Usaha Kecil (termasuk Mikro dan Koperasi Kecil) tidak
mensubkontrakkan pekerjaan yang diperoleh.
Sebagai pekerjaan utama adalah:
No.
Jenis Pekerjaan Utama
1.
Peningkatan struktur jalan
2.
Pembangunan jembatan dan box culvert

Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah:


No.
1.
2.

Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara


Jalan pengalih
Jembatan darurat

g. Gambar-gambar berupa gambar tipikal penanganan pekerjaan utama

sesuai lingkup pekerjaan dan kriteria desain yang ditetapkan dan


diuraikan secara detail pada saat pelaksanaan.
h. Pra RK3K memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksidan
dituangkan dalam RK3K.
G. Harga
Penawaran

H. Mata Uang

Dalam ikatan Kontrak pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan jenis


Kontrak Lump Sum dan harga penawaran telah memperhitungkan
kondisi lapangan termasuk perkiraan lalu-lintas dan biaya pemeliharaan
jalan pada masa pemeliharaan untuk memenuhi indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Kinerja dan Keluaran.
1. Mata uang yang digunakan Rupiah.

50

Penawaran dan
Cara
Pembayaran

2. Pembayaran pekerjaan perencanaan teknis, konstruksidan pekerjaan


pemeliharaan jalan dilakukan dengan caralump sum berdasarkan
angsuran (termijn) sebagaimana ditetapkan dalam syarat- syarat khusus
kontrak.

I. Masa
Berlakunya
Penawaran

Masa berlaku penawaran selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.

J. Bentuk
Penawaran

Pengadaan dengan sistem Full E-Procurement, dokumen penawaran


disampaikan secara elektronik dalam bentuk Portable Document Format
(PDF) dan dokumen penawaran yang terdapat tanda tangan Peserta
harus dalam bentuk scan (kecuali Jaminan Penawaran Asli). Dokumen
Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) diunggah (upload) pada
bagian (slot) Pemasukan Admtek , sedangkan Dokumen Penawaran
Harga (Sampul II) diunggah pada bagian (slot) Pemasukan Penawaran
yang tersedia di website www.pu.go.id.
Penyerahan dokumen asli (hard copy) hanya dilakukan terhadap
penawaran yang akan diusulkan sebagai calon pemenang dan/atau
calon pemenang cadangan.

K. Jaminan
Penawaran

1. Besarnya Jaminan Penawaran adalah:


_________________________________________
2. Jaminan penawaran berlaku selama 150(Seratus Lima Puluh) hari
kalender.

L. Penyampaian
Dokumen
Penawaran

1. Penyampaian dokumen penawaranpada hari, tanggal, waktu dan tempat


yang tercantum dalam LPSE Kementerian Pekerjaan Umum, aplikasi
FullE-procurement sesuai paket yang ditawar.
2. Untuk pengadaan SecaraFull E-Procurement penyampaian dokumen
penawaran dengan cara mengunggah (upload)di website :
www.pu.go.id(kecuali jaminan penawaran asli). Apabila terdapat file
elektronik yang sama, maka yang digunakan adalah file elektronik
terakhir yang di-unggah (upload) danjika terjadi kerusakan dokumen
elektronik (tidak dapat dibuka/dibaca oleh komputer) dan/atau isinya
tidak jelas/buram sehingga tidak dapat dibaca oleh Pokja ULP maka
dikonfirmasikan pada Pusdata Kementerian Pekerjaan Umum untuk
memastikan kebenaran dokumen tersebut, dinyatakan memenuhi atau
tidak memenuhi persyaratan.

M. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran

Batas Pemasukan dokumen penawaranpada hari, tanggal, waktu dan


tempat yang tercantum dalam LPSE Kementerian PU Full E-procurement
sesuai paket yang ditawar.

N. Pembukaan
Penawaran

Pembukaan penawaran sampul I dijadwalkan pada hari, tanggal, waktu


dan tempat yang tercantum dalam LPSE Kementerian Pekerjaan Umum
Full E-procurement sesuai paket yang ditawar.
Pembukaan penawaran sampul II dijadwalkan pada hari, tanggal, waktu

51

dan tempat yang tercantum dalam LPSE Kementerian Pekerjaan Umum


FullE-procurement sesuai paket yang ditawar.
O. Evaluasi Teknis

1.

Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis menggunakan Sistem Nilai


dengan Ambang Batas Nilai Teknis Minimum 700 (Tujuh Ratus).

2. Unsur-unsur yang dinilai dalam dokumen penawaran teknis


sebagaimana tercantum dalam Lampiran LDP tentang Penilaian
Dokumen Penawaran Teknis. Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila
memenuhi nilai ambang batas sebagai berikut :
a. Masing-masing unsur memenuhi nilai minimum yang ditetapkan;
dan
b. Nilai total unsur teknis harus lebih besar atau sama dengan Nilai
Ambang batas teknis.
P. Evaluasi
Penawaran
Sampul II
(Harga)

1. Evaluasi penawaran sampul II(harga) dilakukan terhadap penawaran


yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, penawaran harga
dinyatakan memenuhi persyaratan apabila:
a. Kelengkapan dokumen penawaran harga sesuai yang disyaratkan
dalam dokumen pemilihan;
b. Surat Penawaran Harga terlampir sesuai Bentuk Dokumen
Penawaran.
c. Memenuhi item-item wajib (mandatory item) yang dipersyaratkan
dalam lingkup pekerjaan.
2. Penilaian kewajaran harga penawaran :
a) Apabila peserta menawar dengan total nilai penawaran dibawah
80% HPS, maka Pokja akan melakukan klarifikasi kewajaran harga
keluaran, peserta diminta menyampaikan rincian harga keluaran
dari Pekerjaan Utama;
b) Pokja ULP akan melakukan penelitian kewajaran rincian harga
keluaran pekerjaan dengan cara membandingkan rincian harga
keluaran pekerjaan penawar dengan harga pasar yang akan
menghasilkan potensi kerugian/ keuntungan penawar;
c) Harga pasar didapat dengan cara mengoreksi rincian harga keluaran
penawaran terhadap keluaran jenis pekerjaan dan penggunaan
koefisien upah, bahan dan alat serta rincian harga dasar dengan
harga pasar;
d) Harga pasar dirumuskan sebagai berikut :
HDpsr = (HDhps + HDpnw) / 2
HDpsr
= Harga Dasar Pasar;
HDhps
= Harga Dasar HPS;
HDpnw = Harga Dasar Penawaran
Harga Dasar Rata-rata Penawaran yangmemenuhi syarat
administrasi dan teknis dengannilai HDpnw = 60% s/d 100%
HDhps;

52

e) Setelah dilakukan rekapitulasi potensi kerugian/ keuntungan pada


seluruh pekerjaan utama, ternyata potensi kerugian tidak sebanding
dengan potensi keuntungan, dan potensi kerugian tersebut tidak
dapat ditutup dengan keuntungan dari total penawaran, maka Pokja
ULP meyakini bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan
sesuai dengan persyaratan kontrak;
f) Dalam hal Pokja ULP meyakini penawaran peserta tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan kontrak, maka
penawaran dinyatakan tidak memenuhi syarat (Gugur).
3. Kombinasi Nilai Penawaran Teknis dan Harga adalah :
a. Nilai Penawaran Teknis (NPT) = 30%;
b. Nilai Penawaran Harga (NTi) = 70%.
Nilai kombinasi = (NPT x 30%) + (NTi x 70%)
Pokja ULP akan menyusun rangking urutan pemenang berdasarkan Nilai
Kombinasi Tertinggi.
Q. Penetapan
Pemenang

1. Dalam hal peserta diusulkan sebagai calon pemenang pada beberapa


paket sekaligus, maka penetapan pemenang dilakukan berdasarkan
Evaluasi penilaian harga penawaran yang menguntungkan negara, yaitu
dengan cara menetapkan pemenang lelang pada paket-paket yang
mempunyai selisih nilai penawaran terbesar jika dibandingkan dengan
calon pemenang berikutnya.
2. Apabila terjadi keterlambatan dalam penetapan pemenang dan
mengakibatkan surat penawaran dan jaminan penawaran habis masa
berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada seluruh peserta untuk
memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran. Calon
pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan
jaminan penawaran dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.

R. Sanggahan,
1. Sanggahan ditujukan kepada :
Dan Sanggahan
Kelompok Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai Besar Pelaksanaan
Banding
Jalan Nasional Lampung Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah Provinsi Lampung
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK
b. KPA/ Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah Provinsi Lampung
c. APIP Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
Alamat : Jl. Patimura No. 20, Kebayoran baru, Jakarta Selatan,
Indonesia
d. Menteri Pekerjaan Umum.
3. Sanggahan Banding ditujukan Kepada :
Menteri Pekerjaan Umum

53

Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada:


a. PPK
b. Kelompok Kerja ULP Pengadaan Barang/Jasa Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung
Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung
c. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
Alamat : Jl. Patimura No. 20, Kebayoran baru, Jakarta Selatan,
Indonesia
S. Jaminan
Sanggahan
Banding

1. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Pokja ULP.


2. Besarnya jaminan sanggahan banding:
________________________________________________

T. Jaminan
Pelaksanaan

Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 2276 (dua ribu dua ratus
tuhuh puluh enam) hari kalender sejak penandatanganan kontrak.

54

Lampiran 1 LDP tentang Tatacara Penilaian Teknis dengan Ambang Batas


No.
A
1
2
3
B

Uraian Penilaian Teknis

Nilai
Maksimum
350.00
100.00
150.00
100.00
100.00
100.00

Minimum
175.00

Bobot
(%)
Lihat petunjuk
penilaian
Metode
Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN :
Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Layanan Pemeliharaan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
100%
Jadwal keseluruhan pekerjaan dan jadwal pekerjaan
perencanaan teknis dan konstruksi waktunya sesuai dari
yang disyaratkan.
100%
Jadwal keseluruhan pekerjaan waktunya sesuai yang
disyaratkan dan jadwal pekerjaan perencanaan teknis dan
konstruksi waktunya lebih cepat dari yang disyaratkan.
0%
Jadwal keseluruhan pekerjaan waktunya tidak sesuai
yang disyaratkan dan jadwal pekerjaan perencanaan
teknis dan konstruksi waktunya lebih cepat dari yang
disyaratkan
C
UNIT PERALATAN YANG DIUSULKAN
150.00
200.00 Lihat petunjuk
1
Jenis/Komposisi Peralatan yang diusulkan
80.00 penilaian
2
Kapasitas Peralatan yang diusulkan
60.00 peralatan
3
Tipe Peralatan yang diusulkan
60.00
D
PERSONIL PELAKSANAAN PEKERJAAN
95.00
140.00 Lihat petunjuk
1
Jumlah/Organisasi Pelaksanaan yang diusulkan
60.00 penilaian
2
Kualifikasi Personil yang diusulkan
40.00 personil
3
Kesesuaian Pengalaman Sub-bidang Pekerjaan
40.00
E
SPESIFIKASI TEKNIS
100.00
100.00
100%
Usulan Spesifikasi Teknis, sesuai dengan NSPM yang
disyaratkan.
0%
Usulan Spesifikasi Teknis, tidak sesuai dengan NSPM
yang disyaratkan.
F
30.00
30.00
BAGIAN PEKERJAAN YANG
DISUBKONTRAKKAN
100%
Ada bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
0%
Tidak ada bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
G
GAMBAR GAMBAR
30.00
60.00
100%
Gambar yang diusulkan sesuai dengan lingkup pekerjaan
50%
Kurang dari 25% Gambar yang diusulkan kurang sesuai
dengan lingkup pekerjaan, namun dapat menunjang
kinerja jalan yang ditetapkan.
0%
Gambar yang diusulkan tidak sesuai dengan lingkup
pekerjaan.
H
PRA - RENCANA K-3 KONSTRUKSI
20.00
100%
Adanya Proposal Pra-Rencana K-3 Konstruksi
0%
Tidak ada Proposal Pra-Rencana K-3 Konstruksi
JUMLAH NILAI TEKNIS
680.00
1,000.00
CATATAN :
Jika penyedia tidak memenuhi salah satu syarat nilai minimum yang ditetapkan dalam huruf A
sampai dengan huruf G atau Total Nilai Teknis kurang dari 700, maka Penyedia dinyatakan
GUGUR dan tidak dilanjutkan dalam evaluasi selanjutnya

55

Lampiran 2 LDP tentang Petunjuk Penilaian Teknis Metode Pelaksanaan


No.

Uraian Penilaian Teknis Metode Pelaksanaan

A
1
a

METODE PELAKSANAAN :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pemahaman terhadap Kondisi Eksisting
- Memahami kondisi eksisting lapangan.
- Kurang memahami kondisi eksisting lapangan.
- Tidak memahami kondisi eksisting lapangan.
Konsep Perencanaan Teknis
- Adanya konsep desain yang rasional/logis dalam memenuhi
tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
- Adanya konsep desain yang rasional/logis, namun kurang
dapat memenuhi tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
- Tidak adanya konsep desain yang rasional/logis dalam
memenuhi tingkat layanan jalan hingga masa kontrak.
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama
- Metode pekerjaan utama diuraikan secara lengkap
- Metode pekerjaan utama, lebih dari 60% lingkup pekerjaan
diuraikan secara lengkap
- Metode pekerjaan utama, kurang dari 60% lingkup
pekerjaan yang diuraikan secara lengkap
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penunjang
Metode pekerjaan penunjang diuraikan secara lengkap.
Metode pekerjaan penunjang, hanya sebagian yang
diuraikan lengkap.
Metode pekerjaan penunjang tidak diuraikan lengkap.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Layanan Pemeliharaan
Uraian Kegiatan Layanan Pemeliharaan Jalan
Kegiatan layanan pemeliharaan jalan diuraikan lengkap
sesuai dengan yang ditetapkan
- Kegiatan layanan pemeliharaan jalan, kurang diuraikan
lengkap sesuai dengan yang ditetapkan
Kegiatan layanan pemeliharaan, tidak diuraikan lengkap.
Rencana Kerja Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
Adanya rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan,
sesuai spesifikasi kinerja dan keluaran
Adanya rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan,
namun tidak sesuai spesifikasi kinerja dan keluaran
Tidak ada rencana kerja pemenuhan tingkat layanan jalan.
Total Penilaian Metode Pelaksanaan

2
a

3
a

Nilai
Minimum Maksimum
50.00

Bobot(%)

100.00
40.00
100%
50%
0%

20.00
60.00

100%
30.00

50%
0%

75.00

150.00
100.00
100%
50%

50.00

0%
50.00
100%
50%

25.00

0%
50.00

100.00
50.00
100%

25.00

50%
0%
50.00
100%

25.00

50%
0%

175.00

350.00

Lampiran 3 LDP Contoh tentang Petunjuk Penilaian Teknis Peralatan


No.

Uraian Penilaian Teknis Peralatan

1
a

Jenis/Komposisi Peralatan
Jenis/Komposisi Peralatan sangat memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan cukupmemadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan kurang memadai/mencukupi
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu
pekerjaan
Jenis/Komposisi Peralatan tidak memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan
Kapasitas Peralatan sangat memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan cukup memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan kurang memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Kapasitas Peralatan tidak memadai/mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan
Tipe Peralatan sangat memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan cukup memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan kurang memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Tipe Peralatan tidak memenuhi/sesuai untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan pemeliharaan
termasuk peralatan pengujian mutu pekerjaan
Total Penilaian Teknis Peralatan

2
a

3
a

Nilai
Minimum Maksimum
60.00
80.00
80.00

Bobot(%)

100%

60.00

75%

50%

0%

45.00

60.00
100%

45.00

75%

50%

0%

45.00

60.00
100%

45.00

75%

50%

0%

150.00

200.00

Keterangan :
Dinyatakan Sangat Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan 100% dapat mendukung pelaksanaan
pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat layanan
jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Cukup Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan 90% dapat mendukung pelaksanaan
pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat layanan
jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Kurang Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan antara 80% - <90% yang dapat
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk
memenuhi tingkat layanan jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.
Dinyatakan Tidak Memadai/Memenuhi jika peralatan lengkap yang diusulkan hanya <80% yang dapat mendukung
pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pekerjaan utama dan penunjang) dan layanan pemeliharaan untuk memenuhi tingkat
layanan jalan yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan yang diusulkan.

Lampiran 4 LDP Contoh tentang Petunjuk Penilaian Teknis PERSONIL


No.
1
a

2
a

3
a

Uraian Penilaian Teknis Personil

Nilai
Minimum Maksimum
45.00
60.00
60.00

Bobot(%)

Jumlah/Organisasi Personil
Jumlah/Organisasi Personil sangat memadai/memenuhi
100%
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Jumlah/Organisasi Personil cukup memadai/memenuhi untuk
45.00
75%
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Jumlah/Organisasi Personil kurang memadai/memenuhi
50%
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
0%
Jumlah/Organisasi Personil tidak memadai/memenuhi untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
pemeliharaan sesuai lingkup pekerjaan.
Kualifikasi Personil
30.00
40.00
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan 100%
100%
mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan mempunyai
SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan >80% yang
30.00
75%
mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan mempunyai
SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan >70%
50%
yang mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan
mempunyai SKT untuk Tenaga Terampil.
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan kurang
0%
70% yang mempunyai Kualifikasi Tenaga Ahli Madya dan
mempunyai SKT untuk Tenaga Terampil.
Pengalaman Sub-bidang Pekerjaan
20.00
40.00
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan 100% yang
100%
mempunyai pengalaman sesuai sub-bidangnya (jalan dan
jembatan).
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan>80% yang
75%
mempunyai pengalaman sesuai sub-bidangnya (jalan dan
jembatan).
20.00
50%
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan>70% yang
mempunyai pengalaman sesuai sub bidangnya (jalan dan
jembatan).
0%
Jumlah Personil Ahli dan Terampil yang diusulkan<70% yang
mempunyai pengalaman sesuai sub bidangnya (jalan dan
jembatan). bidangnya (jalan dan jembatan).
Total Penilaian Teknis Peralatan
95.00
140.00
Keterangan :
Dinyatakan Sangat Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan sangat lengkap (tenaga ahli
dan tenaga terampil) dan diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.
Dinyatakan Cukup Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan lengkap (tenaga ahli
lengkap dan tenaga terampil sebagian) dan diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.
Dinyatakan Kurang Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan kurang lengkap ( tenaga
ahli sebagian dan terampil sebagaian) namun yang diuraikan secara jelas tugasnya hanya personil ahli.
Dinyatakan Tidak Memadai/Memenuhi jika jumlah personil yang diusulkan tidak lengkap (tenaga ahli
sebagaian dan terampil sebagaian) dan tidak diuraikan secara jelas tugas masing-masing personil.

BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A.

BENTUK SURAT PENAWARANADMINISTRASI DAN TEKNIS (SAMPUL I)


CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]


Nomor
:
Lampiran :

................, .................. 20....

Kepada Yth.:
Pokja .................. ULP ..................[Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
......................................................
Perihal

: Penawaran Administrasi dan Teknis Paket PekerjaanKontrak


Berbasis Kinerja Sei Hanyu-Tumbang Lahung.

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan


Dokumen Pemilihan nomor: ................................... tanggal ......................dan
setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pemilihan danBerita Acara
Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pemilihan, apabila ada], dengan ini
kami mengajukan penawaran kontrak terintegrasi berbasis kinerja untuk
pekerjaan perencanaan teknis, konstruksi jalan dan layanan pemeliharaan
jalan, pada paket ruas jalan.................. ..................
.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihanuntuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.
Penawaran ini berlaku selama ........ (..........dalam huruf...........)
hari kalender sejak batas akhir pemasukanpenawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan:
A. Dokumen penawaran administrasi, terdiri dari :
1. Surat Penawaran;
2. Jaminan Penawaran;
3. Surat Kuasa [ apabila dikuasakan];
4. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, [apabila bermitra];
B. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;

c. Daftar Personil Inti;


d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis yang diusulkan;
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan; dan
g. Gambar gambar tipikal yang diusulkan; dan
h. Usulan Pra RK3K.
i. Program Mutu Penyedia meliputi proposal Rencana Mutu Kontrak.
j. Organisasi pelaksanaan pekerjaan yang sekurang-kurangnya meliputi
Unit Perencanaan/Desain, Unit Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, Unit
PelaksanaPekerjaan
Layanan
Pemeliharaan Jalan
dan
Unit
PengendalianMutu(UPM) Pekerjaan yang diuraikan tugas dan tanggung
jawab personil inti, jumlah dan kesesuaian kualifikasi personil,
pengalamanpersonil, dan jadwal personil.
E.[Dokumen lain yang dipersyaratkan seperti Daftar Barang yang diimpor (apabila
impor).

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan


sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihanserta Pokja ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran
terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah
disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran,
maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut
ganti rugi dalam bentuk apapun.
.
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

CONTOH

B. BENTUK SURAT PENAWARAN HARGA (SAMPUL II)

[Kop surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor

: .......................,..20..

Lampiran :

Kepada Yth.
Pokja ..................ULP.................. [Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
...........................................................
Perihal

Penawaran Harga Paket Pekerjaan


..

Sehubungan dengan undangan pengambilan Dokumen Pemilihan


nomor: ....................... tanggal........................... setelah kami mempelajari dengan
saksama dokumen pemilihandan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pemilihan, apabila ada], dengan ini kami mengajukan
penawaran harga kontrak terintegrasi berbasis kinerja untuk seluruh pekerjaan
perencanaan teknis, pekerjaan konstruksi jalan dan pekerjaan layanan
pemeliharaan jalan sebesar Rp
........................ (....................[dalam
huruf]...................).
Penawaran harga ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu
penyelesaian pekerjaan selama . (........ [dalam huruf] ......) hari
kalender.
Penawaran ini berlaku selama . (...........[dalam huruf] ....) hari
kalender sejak tanggal surat penawaran ini.
Sesuai dengan persyaratan, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan:
1. Rekapitulasi Kuantitas Keluaran dan Harga
2. Daftar Kuantitas Keluarandan Harga;
3. Surat Kuasa [apabila dikuasakan];

4. [Dokumen lain yang dipersyaratkan, Formulir rekapitulasi perhitungan


TKDN analisa keluaran dan harga].

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan


sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ..
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

C. BENTUK SURAT KUASA


CONTOH-1

[Kop Surat Badan Usaha]


SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: .................. ..................
Alamat Perusahaan
: .................. ..................
Jabatan
: .....................................[Direktur
Utama/Pimpinan
Perusahaan]..................[nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Pendirian
No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal penerbitan Akta] Notaris
..................[nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya(apabila ada), yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : ....................................*)
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................20.....
Penerima Kuasa

Pemberi Kuasa

..................................
..................................
(nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.

CONTOH-2

[Kop Surat Badan Usaha KSO]


SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: ....................................
Alamat Perusahaan
: ....................................
Utama/Pimpinan
Jabatan
: ....................................[Direktur
Perusahaan/Kepala
Cabang/wakil
kemitraan
(KSO)]..................[nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal
penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) No
......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada:
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,] *)
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20....
Penerima Kuasa
....................................
(nama)

Pemberi Kuasa
...................................
(nama dan jabatan)

*) untuk penandatanganan surat perjanjian, surat kuasa ini dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.

[Kop Surat Badan Usaha]


SURAT KUASA *)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan
: .....................................
[Direktur
Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta]
Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] untuk pendirian beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama
: ....................................
Alamat
: ....................................
Jabatan
: ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani Surat
Penawaran atas nama kemitraan.. untuk pekerjaan
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)

Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)

*) Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan


kepada yang mewakili kemitraan.

10

D. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)


CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pengumuman pelelangan pekerjaan .................................. yang


pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal
.................... 20....., maka kami:
....................................................................[nama peserta 1]
....................................................................[nama peserta 2]
....................................................................[nama peserta 3]
....................................................................[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:
1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk
kemitraan/KSO
dengan
nama
kemitraan/KSO
adalah..................................
b. Menunjuk ..................................[nama peserta 1] sebagai perusahaan utama
(leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.
2.

Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


............................... [nama peserta 1]sebesar...% (..persen)
............................... [nama peserta 2]sebesar..% (..persen)
............................... [nama peserta 3]sebesar...% (..persen)
............................... [dan seterusnya]sebesar...% (..persen)

3.

Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai


sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.

4.

Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5.

Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota


kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6.

Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama kemitraan/KSO


diberikan kepada ..................................[nama wakil peserta] dalam kedudukannya
sebagai direktur utama/direktur pelaksana ..................................[nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa untuk menandatangani penawaran)
dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

11

7.

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8.

Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9.

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap () yang masing-masing


mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda


tangan di .. pada hari .. tanggal .. bulan
.., tahun ..

[Peserta 1]

[Peserta 2]

(....)

[Peserta 3]

(....)

(....)

[dst]

(....)

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel.

12

E. BENTUK DOKUMEN PENAWARANTEKNIS


DokumenPenawaranTeknis
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. Metoda pelaksanaan pekerjaanperencanaan teknis, konstruksi jalan dan


layanan pemeliharaan jalan[memberikan metoda pelaksanaan yang realistik dan
tahapannya dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan utamasertadiyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan, tahapan dan cara
pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis];
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sesuai untuk
penyelesaian pekerjaan yang dilelangkan];
4. Usulan spesifikasi teknis yang akan digunakan dalam pekerjaan ini;
5. personil yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian pekerjaan
yang dilelangkan, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP];
7. Gambar gambar yang merupakan gambar tipikal sesuai lingkup pekerjaan
yang ditetapkan dan akan diuraikan secara detail pada saat pelaksanaan
berdasarkan kriteria desain dan KAK desain; dan Data Teknis; dan
8. Usulan Pra RK-3 K.
Catatan:
Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1 (satu) paket
pekerjaan yang dilelangkan, apabila memerlukan peralatan dan personil untuk paket
pekerjaan lain harus dari personil yang berbeda.

13

F.

BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN


DALAM NEGERI (TKDN)
NIlai Gabungan Barang dan Jasa
(Rp)

TKDN

Uraian Pekerjaan
KDN

KLN

Total

Barang
/Jasa

Gabungan

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(1A)

(1B)

(1C)

(1D)

(2A)

(2B)

(2C)

(2D)

(3A)

(3B)

(3C)

(3D)

(4A)

(4B)

(4C)

(4D)

(5A)

(5B)

(5C)

(5D)

(6A)

(6B)

(6C)

(6D)

(7A)

(7B)

(7C)

(7D)

B. Sub Total Jasa

(8A)

(8B)

(8C)

(8D)

C. Total Biasa (A+B)

(9A)

(9B)

(9C)

(9D)

(1)
Barang*)
I. Material
langsung (Bahan
Baku)
II. Peralatan (Barang
Jadi)
A. Sub Total Barang
Jasa**)
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
VI. Jasa Umum

(9E)

Catatan:
*) diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
**)dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung


(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari luar negeri.

14

3. Formulasi perhitungan:
% TKDN Gabungan
Barang & Jasa (9E)

Biaya Gabungan (9C) Biaya Gabungan LN (9B)


Biaya Gabungan (9C)

X 100%

15

G. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR*)


CONTOH
NO

NAMA BARANG

SPESIFIKASI

SATUAN

JUMLAH

HARGA

TOTAL HARGA
*)

diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor

16

H. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONTRAK (PRA-RK3K)

.
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

(PRA-RK3K)

[Logo & Nama Perusahaan ]


1. KEBIJAKAN K3

(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.

2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
NO

JENIS/TYPE PEKERJAAN

IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3

PENGENDALIAN RISIKO K3

(diisi dengan jenis /type


pekerjaan)

1 Contoh:
"Pekerjaan Tanah"
Galian Tanah Biasa:
- Galian Saluran L =1,5m,
T= 2 m
dst. (silahkan diisi)

(diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada


(diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat,
berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
jenis material, proses dan lingkungan kerja K3 yang tersebut pada kolom no. 3)
terkait pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)
Contoh:
Jenis Bahaya & Risiko:
a) Tertimbun longsoran -> Luka berat
b) Terjatuh ke lubang -> Luka berat

Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Buat Turap Penahan Tanah
b) Buat pagar pelindung

2 Contoh:
"Pekerjaan Pondasi"
Pondasi Tiang Pancang
- Pancang Beton Dia 40 Cm
- dst. (silahkan diisi)

Contoh :
Jenis Bahaya dan Risiko
a) Tertimpa crane terguling -> Luka
berat/mati
b) Terbentur tiang pancang

Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Pastikan crane pancang laik pakai
b) Buat landasan crane yang kuat

3 dst. (silahkan diisi)

dst. (silahkan diisi)

dst. (silahkan diisi)

--

17

2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b
c

UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi


Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU

dst

3 Sasaran K3 dan Program K3


(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)
CONTOH :
Sasaran K3 :
a

Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)

Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %

Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing

dst

Program K3 :
a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
b

Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya

c
d

Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan


dst

Organisasi K3 :
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Contoh:
Penanggung Jawab K3

Emergency/

P3K

Kebakaran

kedaruratan

18

I. BENTUK RINCIANHARGA KELUARAN PEKERJAAN


CONTOH
Jenis keluaran pekerjaan
Satuan/Unit
Nomor Pembayaran

: ....................
: ....................

No.

Uraian

Satuan

Kuantitas/
Koefisien

(1)
I

(2)
Upah/Tenaga Kerja
-

(3)

(4)

II

Bahan/Material
-

III

Peralatan
-

IV

Lain-lain
- Biaya umum
- Keuntungan

Harga
keluaran
Dasar
(Rp)
(5)

Harga
(Rp)
(6)

Sub jumlah I

.........

Sub jumlah II

.........

Sub jumlah III


Sub jumlah (I+II+III)

.........
.........

.....% x Sub jumlah (I+II+III)


.....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub Jumlah IV
Jumlah Harga = I+II+III+IV
Harga keluaran pekerjaan .......... (dibulatkan)

.........
.........

19

J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK


CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai JAMINAN
PENAWARAN No.
....

Yang bertanda tangan dibawah ini: ........


dalam jabatan selaku ........ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ..........[nama bank]berkedudukan di
............[alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama
: ........[PokjaULP]
Alamat
: ........
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp ........
(terbilang................)
sebagai Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan
pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama
: ........[peserta pelelangan]
Alamat
: ........
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang
Dijamin.

20

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1.
Garansi Bank berlaku selama (.) hari kalender,
dan efektif mulai dari tanggal ....[diisi sesuai dengan tanggal
batas akhir pemasukan penawaran]
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5.
Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....
Dikeluarkan di
Pada tanggal

: ....
: ....

[Bank]

Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]

....
[Nama dan Jabatan]

21

K. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN


CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN PENAWARAN
Nomor Jaminan: ....

Nilai: ....

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ....[nama],


....[alamat]sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
....[nama penerbit jaminan],....[alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas
terikat
pada
....
[nama Pokja
ULP],
........[alamat]sebagai Pelaksana Pelelangan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
....(terbilang.................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan
untuk
pelaksanaan
pelelangan
pekerjaan
.......yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabilaTERJAMIN:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelanganatau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4. Surat Jaminan ini berlaku selama . (..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal ............[diisi sesuaidengan tanggal batas akhir
pemasukan penawaran].
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMINlebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
22

Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN

PENJAMIN
Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]

23

L. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan

Bertindak
untuk
dan atas nama

: PT/CV/Firma/ atau lainnya[pilih yang sesuai


dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada .[isi sesuai


dengannamaPokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan K/L/D/I]dan/atau
LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
[tempat], .[tanggal][bulan]20.[tahun]
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]

24

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama
Jabatan

: [nama wakil sah badan usaha]


:

Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya[pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
2. Nama
Jabatan

: [nama wakil sah badan usaha]


:

Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya[pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada [isi sesuai


dengan namaPokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan K/L/D/I] dan/atau
LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
[tempat], .. [tanggal][bulan]20. [tahun]
[Nama Penyedia]

[Nama Penyedia]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan],


[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]
[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]

25

BAB VI
BENTUKRANCANGANKONTRAK

SURAT PERJANJIAN
KONTRAK LUMP SUM

CONTOH - 1

Paket Kontrak Berbasis KinerjaPekerjaan Terintegrasi:


............................................
Nomor: ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak
dibuat dan ditandatangani di ........................ pada hari ...................... tanggal .bulan
......................tahun ......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf],
berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara:
Nama
: ...................... [nama PPK]
NIP
: ...................... [NIP PPK]
Jabatan
: PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di
: ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan:
Nama
Jabatan
Berkedudukan di
Akta Notaris
Nomor
Notaris

: ......................[nama wakil penyedia]


:....................... [sesuai akta notaris]
: ...................... [alamat penyedia]
:...................... [sesuai akta notaris] Tanggal
:...................... [tanggal penerbitan akta]
: ...................... [nama Notaris penerbit akta]

yang bertindak untuk dan atas nama ......................[nama Badan Usaha]selanjutnya


disebut Penyedia
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun
2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
26

(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaansebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut Kontrak Berbasis
KinerjaPekerjaan Terintegrasi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1)
2)
3)
4)

telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;


menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan terdiri dari :
1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan;
2. Pekerjaan Konstruksi Jalan yang meliputi perkerasan jalan, bahu jalan, drainase,
bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan;
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;

27

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1). Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

adendum Surat Perjanjian (apabila ada);


pokok perjanjian;
surat penawaran berikut daftar kuantitas keluaran dan harga;
syarat-syarat khusus Kontrak;
syarat-syarat umum Kontrak;
spesifikasi kinerja dan keluaran;
kriteria desain, KAK desain dan data teknis;
gambar-gambar; dan
dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hirarkisebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

28

7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan


pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup pekerjaan


yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......)
hari kalender.

Dengan demikian, PPK dan Penyediatelah bersepakat untuk menandatangani Kontrak


ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesiadan dibuat dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Untuk dan atas nama ......................
Penyedia

Untuk dan atas nama ......................


PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp ini untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )]
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]

[nama lengkap]
[jabatan]

29

CONTOH - 2

SURAT PERJANJIAN
HARGA LUMP SUM
[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]
Paket Kontrak Berbasis KinerjaPekerjaan Terintegrasi:
..........................
Nomor: ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak
dibuat dan ditandatangani di ...................... pada hari ...................... tanggal . bulan
...................... tahun ......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf],berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara:
Nama
NIP
Jabatan
Berkedudukan di

: ...................... [nama PPK]


: ...................... [NIP PPK]
: PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
: ...................... [alamat PPK]

yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai
berikut:
1. ......................[nama Penyedia 1];
2. ......................[nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah
menunjuk ......................[nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil
kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan di
...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ...................... tanggal ...................... selanjutnya disebut
Penyedia.
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun
2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:


(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;

30

(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)untuk melaksanakan
Pekerjaansebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut Kontrak
Berbasis Kinerja Pekerjaan Terintegrasi;
(c) Penyediatelah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1)
2)
3)
4)

telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;


menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan terdiri dari :
1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan;
2. Pekerjaan Konstruksi Jalan yang meliputi perkerasan jalan, bahu jalan, drainase,
bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan;
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;

31

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

adendum Surat Perjanjian (apabila ada);


pokok perjanjian;
surat penawaran berikut Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga;
syarat-syarat khusus Kontrak;
syarat-syarat umum Kontrak;
spesifikasi kinerja dan keluaran;
kriteria desain, KAK desain dan data teknis;
gambar-gambar; dan
dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) .
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara
periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
32

9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan
tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup pekerjaan


yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......)
hari kalender.
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi materai..

Untuk dan atas nama ......................


Penyedia/Kemitraan (KSO)

Untuk dan atas nama....................


PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini


untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp
6.000,- )]

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini


untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[jabatan]

[nama lengkap]
[jabatan]

33

BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1

Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan


yang
berhubungan
dengan
pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya.

1.2

Kontrak Lump Sumadalah Kontrak pengadaan


barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga
yang pasti dan tetap serta semua risiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
barang/jasa.

1.3

Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA


adalah Menteri Pekerjaan Umum.

1.4

Kuasa Pengguna Anggaranyang selanjutnya


disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN.

1.5

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya


disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.

1.6

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.

1.7

Aparat
Pengawas
Intern
Pemerintahatau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.

1.8

Penyediaadalah badan usaha yang menyediakan/


melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.

1.9

Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
34

pekerjaan (subkontrak).
1.10

Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar


penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.11

Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,


adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan
Asuransi
yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia.

1.12

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PPK dengan penyedia yang mencakup SyaratSyarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan SyaratSyarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.

1.13

Nilai Kontrak adalah total harga pelaksanaan


pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

1.14

Hari adalah hari kalender.

1.15

Direksi lapangan adalah tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari
1
(satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam
syarat-syarat
khusus
kontrak
untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.16

Direksi teknis adalah tim pendukung yang


ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.17

Daftar kuantitas keluaran dan harga adalah


daftar kuantitas keluaran pekerjaan yang telah
diisi harga keluaran dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.

1.18

Harga
Perkiraan
Sendiri
(HPS)adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan
data
yang
dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.

1.19

Pekerjaan utamaadalah jenis pekerjaan yang


35

secara langsung menunjang terwujudnya dan


berfungsinya
suatu
konstruksi
sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.20

Harga keluaran Pekerjaan (HKP)adalah harga


keluaran satu jenis pekerjaan tertentu per
keluaran pekerjaan tertentu;

1.21

Metoda
pelaksanaan
pekerjaan
adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan
diyakini
menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki penawar;

1.22

Personil inti adalah tenagaahli atau tenaga teknis


yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalampenawaranserta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.

1.23

Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah


bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama atau
pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana
tercantum
dalam
penawaran,
yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain
dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.24

Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya


Kontrak
ini
terhitung
sejak
tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.

1.25

Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja


penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

1.26

Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal


penyerahan
pertama
pekerjaan
selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.27

Masa
Pelaksanaan
(jangka
waktu
pelaksanaan)adalahjangka
waktu
untuk
melaksanakan pekerjaan dihitung sejak tanggal
mulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan.
36

1.28

Tingkat Layanan Jalanadalah standar kinerja


minimum untuk tingkat kualitas kondisi
fisik/bangunan jalan (termasuk
drainase,
bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan)
untuk memenuhi indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Kinerja
dan Keluaran yang mana Penyedia harus
memenuhinya.

1.29

Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan adalah


kegiatan-kegiatan yang dikerjakan oleh Penyedia
untuk mencapai dan memenuhi tingkat layanan
jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi kinerja
dan keluaran.

1.30

Pekerjaan Konstruksi Jalan adalah seluruh


pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
pelaksanaan bangunan konstruksi jalan yang
diperhitungkan dalam desain untuk mencapai
standar kinerja jalan dan memenuhi mutu tingkat
layananjalan yang ditetapkan dalam kontrak.

1.31

Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak


yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.

1.32

Surat Pernyataan Tidak Keberatan (No Objection


Letter) yang selanjutnya disingkat NOL adalah
surat pernyataan dari PPK atau Direksi teknisyang
menyatakan tidak keberatan atas rencana
pekerjaan sesuai kontrak, baik untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara yang
menyangkut prosedur standar, acuan yang
digunakan, dan sumber daya yang disiapkan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana
pekerjaan tidak melepaskan Penyedia dari
tanggung jawabnya sesuai kontrak.

1.33

Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil


pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam
periode pelaksanaan kontrak.

1.34

Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan,


yang setelah diserahterimakan oleh penyedia
kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta
diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
37

kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan


dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum.
1.35

Pekerjaan Darurat adalah perbaikan pekerjaan


termasuk dalam kontrak yang disebabkan
fenomena alam yang tidak dapat diperkirakan
atau tak terduga atau pekerjaan yang
dilaksanakan untuk pencegahan keselamatan /
perlindungan masyarakat, guna memulihkan
kembali fungsi jalan.

1.36

Fenomena Alam yang tidak dapat diperkirakan


adalah kejadian alam yang tidak dapat
diperkirakan dengan akibat-akibat yang tidak
dapat diperhitungkan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap pekerjaan dan dalam Kontrak.

1.37

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang


meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap
dan
perlengkapannya
yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta diatas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori,
dan jalan kabel.

1.38

Lajur Lalu Lintas adalah bagian jalan yang


peruntukkannya digunakan menerima beban lalu
lintas yang melewati jalan yang terdiri dari
perkerasan jalan sampai ke pondasi jalan.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan


Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam Surat
Perjanjian.

3. Bahasa dan
Hukum

3.1

Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia


kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.

3.2

Hukum yang digunakan adalah hukum yang


berlaku di Indonesia, kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah
(tergantung kesepakatan antara Pemerintah dan
negara pemberi pinjaman/hibah).

4.1

Berdasarkan etika pengadaan


pemerintah, dilarang untuk:

4. Larangan
Korupsi, Kolusi

barang/jasa

38

dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan

5. Asal Material/
Bahan

6. Korespondensi

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan


untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
4.2

Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSOapabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang di atas.

4.3

Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan
Pelaksanaan
dicairkan
dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK;
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan
d. Pengenaan daftar hitam.

4.4

Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan


oleh
PPK
kepada
Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi.

4.5

PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan


dikenakan
sanksi berdasarkan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5.1

Penyedia
harus
menyampaikan
asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2

Asal
material/bahan
merupakan
tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.

6.1

Semua korespondensi dapat berbentuk surat,


e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2

Semua

pemberitahuan,

permohonan,

atau
39

persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat


secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
7. Wakil Sah Para
Pihak

Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan


untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

8. Pembukuan

Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan


keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan
oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini.
Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak

10.1

Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian


atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh
Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

10.2

Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan


sebagian/seluruh pekerjaanutama
dalam
Kontrak ini.

10.3

Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada Penyedia spesialis setelah
mendapatpersetujuan tertulis dari PPK.Penyedia
tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan.

10.4

Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak


diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian

Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang
lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian
yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan
yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
40

12. Penyedia
Mandiri

Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab


penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada)
serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO

Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu


anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini.

14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan

14.1

Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,


PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil
PPK atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

14.2

Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas


Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15.1

Semua gambar yang digunakan melaksanakan


pekerjaan sesuai kontrak, untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara harus
mendapatkan persetujuan dari
Pengawas
Pekerjaan.

15.2

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan


terlebih dahulu ada pekerjaan sementaramaka
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan
sementara
tersebut
untuk
mendapatkan
pernyataan tidak berkeberatan (no objection)
untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana
pekerjaan sementara ini tidak melepaskan
penyedia dari tanggung jawabnya sesuai kontrak.

15. Persetujuan Atau


Pernyataan Tidak
Berkeberatan
Dari Pengawas
Pekerjaan

16. Perintah

Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

17. Penemuanpenemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada


pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang
yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan
di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundangundangan dikuasai oleh negara .
41

18. Akses ke Lokasi


Kerja

18.1

Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses


PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan
dan/atau pihak yang mendapat ijin dari PPK ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan
ini sedang atau akan dilaksanakan.

18.2

Penyedia harus dianggap telah menerima


kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju
lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga
setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas penyedia atau akibat
personil penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan
akibat pengunaan jalur akses.
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau
petunjuk sepanjang jalur akses, dan
mendapatkan perizinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk.
c. Biaya karena ketidak layakan atau tidak
tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh
penyedia, harus ditanggung penyedia.
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul akibat penggunaan jalur
akses.
e. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul selain penggunaan jalur
akses tersebut.

B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak


19. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

19.1

Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.

19.2

Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu


yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.

19.3

Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


jadwal yang ditentukan dalam SSKK.

19.4

Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
42

pelaksanaan tugas penyedia dengan membuat


adendum kontrak.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
20. Penyerahan
Lokasi Kerja

21. Surat Perintah


Mulai Kerja
(SPMK)

22. Program Mutu

20.1

PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi


kerja sesuai dengan kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah
disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa ada hambatan kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan
setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil
pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja.

20.2

Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama


ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

20.3

Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja


sesuai kebutuhan penyedia yang tercantum dalam
rencana kerja(sesuai angka 20.1 untuk
melaksanakan pekerjaandan terbukti merupakan
suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.

21.1

PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya


14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak.

21.2

Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat


dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

22.1

Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.

22.2

Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

22.3

Program mutu dapat direvisi sesuai dengan


kondisi lokasi pekerjaan.

22.4

Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


43

program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan


Peristiwa Kompensasi.

23. Program
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3)

24. Rapat Persiapan


Pelaksanaan
Kontrak

22.5

Pemutakhiran
program
mutu
harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.

22.6

Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

23.1

Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program K3 pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.

23.2

Program K3 disusun paling sedikit berisi:


a. Kebijakan K3;
b. Organisasi K3;
c. Jadwal Pelaksanaan Program K3;
d. Pemenuhan Peraturan K3;
e. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Pengendalian K3;
f. Program Pengendalian K3;
g. Prosedur dan Instruksi terkait K3.

23.3

Program K3 dapat direvisi sesuai dengan kondisi


lokasi pekerjaan.

23.4

Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


program K3 jika terjadi addendum kontrak dan
peristiwa kompensasi.

23.5

Pemutakhiran program K3 harus mendapatkan


persetujuan PPK.

23.6

Persetujuan PPK terhadap program K3 tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

24.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak


diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan, harus
sudah menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.
24.2. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam
rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti
44

uraian
tentang
metode
kerja
yang
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana
dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan sesuai segmen
ruas jalan yang dilaksanakan;
25. Mobilisasi

25.1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai


dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.
25.2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
25.3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

26. Pemeriksaan
Bersama

26.1. Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK


bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana jenis pekerjaan
(Mutual Check 0%).
26.2. Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak atas usul PPK.
26.3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita
Acara Mutual Check 0%).
26.4. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
Personil dan/atau Peralatan ternyata belum
memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia
tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat
Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam
jangka waktu yang disepakati bersama.

27. Penggunaan
produksi dalam

27.1. Penggunaan
produk
dalam
negeri
dilakukansesuai besaran komponen dalam negeri
45

negeri

pada setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan


nilai TingkatKomponen Dalam Negeri (TKDN)
pada saat penawaran.
27.2. Penyedia wajib membuat laporan penggunaan
produksi dalam negeri secara periodik.
27.3. Apabila di dalam penggunaan produksi dalam
negeri berbeda dengan yang ditunjukkan dengan
nilai TKDN pada saat penawaran akan dikenakan
sanksi sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya, dan ditetapkan dalam SSKK.

B.2 Pengendalian Waktu


28. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan

28.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambatlambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.
28.2. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.

28.3. Jika
keterlambatan
tersebut
semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.
28.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal
ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.
29. Perpanjangan
Waktu

29.1. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan
Pengawas
Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara
tertulis.
Perpanjangan
Tanggal Penyelesaian harus dilakukan
melalui Adendum Kontrak.
29.2. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
46

perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam


jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk
mencegah
keterlambatan
sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.

30. Penundaan oleh


Pengawas
Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis


penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
perintah penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.

31. Rapat
Pemantauan

31.1. Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat


menyelenggarakan rapat pemantauan, dan
meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekerjaan dan
perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.
31.2. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh
Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan
rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihakpihak yang menghadiri rapat.
31.3. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu
diputuskan,
Pengawas
Pekerjaan
dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat
melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak
yang menghadiri rapat.

32. Peringatan Dini

32.1. Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan


sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut
di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.
32.2. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.

47

B.3 Penyelesaian Kontrak


33. Serah Terima
Pekerjaan

33.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
33.2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK
menugaskan
Panitia
Penerima
Hasil
Pekerjaan.Apabila memerlukan keahlian teknis
khusus dapat dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk
membantu pelaksanaan tugas Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan.
33.3. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan,
penyedia
wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
PPK.
33.4. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
33.5. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan
retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.
33.6. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
33.7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
33.8. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah
penyedia
melaksanakan
semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai
kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.

48

33.9. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak menggunakan uang retensi untuk
membiayai
perbaikan/pemeliharaan
atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
33.10. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
33.11. Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan
secara parsial, maka cara pembayaran dan
kewajiban pemeliharaan tersebut di atas
disesuaikan.
33.12. Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah
penyerahan
bagian
pekerjaan
tersebut
dilaksanakan pertama kali.
33.13. Umur
konstruksi
bangunan
hasil
dari
pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.
34. Pengambilalihan

PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan


dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

35. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan

35.1. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada


PPK tentang pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
35.2. Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK
berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.

B.4 Adendum
36. Perubahan
Kontrak

36.1. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum


kontrak.
36.2. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak
sehingga
mengubah
lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan;
c. perubahan harga kontrak akibat adanya
perubahan lingkup pekerjaan, perubahan
kinerja pekerjaan.
36.3. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK
49

menugaskan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.


37. Perubahan
Lingkup
Pekerjaan

37.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan


antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
pelaksanaan dengan lingkup pekerjaan yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK
bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a. menambah
atau
mengurangi
lingkup
pekerjaan pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
lingkup kontrak awal.
37.2. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
37.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
37.4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum
kontrak.

38. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

38.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan


oleh PPKatas pertimbangan yang layak dan wajar
untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan lingkup pekerjaan;
b. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
c. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
d. keadaan kahar.
38.2. Waktu
penyelesaian
pekerjaan
dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar
atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pada 39.1.
38.3. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh penyedia.
50

38.4. PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.
38.5. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.
B.5 Keadaan Kahar
39.Keadaan Kahar

39.1. suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para


pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
39.2. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
39.3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia
memberitahukan kepada PPK paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang.
39.4. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak
untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa
Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurangkurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
39.5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.
39.6. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini
akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan
Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
untuk bekerja
dalam situasi
demikian.
51

Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu


adendum Kontrak.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak


40. Penghentian dan
PemutusanKontr
ak

40.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena


pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.
40.2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib
membayar kepada penyedia sesuai dengan
keluaran hasil pekerjaan yang telah dicapai,
termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
Perlengkapan ini harus diserahkan oleh
Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi
hak milik PPK;
b. biaya
langsung
pembongkaran
dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.
40.3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak
penyedia atau pihak PPK.
40.4. Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata,pemutusan
Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat
dilakukan apabila:
a. penyedia
lalai/cidera
janji
dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa
persetujuan
Pengawas
Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta
tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat kesalahan penyedia sudah melampaui
5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak dan
PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan
sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia
52

untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan


pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik
selama 28 (dua puluh delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK;
j. penyedia
terbukti
melakukan
KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat
dalam
pelaksanaan
pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
40.5. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; dan
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
40.6. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan penyedia pada periode pelaksanaan
pekerjaan perencanaa teknis dan konstruksi jalan
maka dikenakan ketentuan pasal 40.5. dan
pekerjaan layanan pemeliharaan jalan tidak dapat
dibayarkan, sedangkan pekerjaan perencanaan
teknis dan konstruksi dapat dibayar berdasarkan
keluaran hasil pekerjaan yang telah dicapai.
40.7. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan
sanksi berdasarkan
peraturan
perundang-undangan.
41. Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis

41.1. Apabila penyedia terlambat melaksanakan


pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi
jalan sesuai jadual, maka PPK harus memberikan
peringatan secara tertulis atau dikenakan
ketentuan tentang kontrak kritis.
41.2. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam
periode
I
untuk
pekerjaan
perencanaan teknis dan konstruksi jalan
(rencana fisik pelaksanaan 0% 70% dari
kontrak),
realisasi
fisik
pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana;
b. Dalam periode II untuk pekerjaan
53

perencanaan
teknis
dan
konstruksi
jalan(rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
41.3. Penanganan kontrak kritis untuk pekerjaan
perencanaan teknis dan konstruksi jalan.
a. Dalam hal keterlambatan pada 41.1 dan
penanganan kontrak pada 41.2 penanganan
kontrak kritis dilakukan dengan Rapat
pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis
direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam berita
acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap I.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara
SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkansurat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal keterlambatan pada 41.2 setelah
dilakukan penanganan kontrak kritis sesuai
41.3.a, PPK dapat langsung memutuskan
kontrak
secara
sepihak
dengan
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab UndangUndang Hukum Perdata.
c. Dalam hal keterlambatan pada 41.2 dengan
mengesampingkan
pasal 1266
Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.PPK dapat
memutuskan Kontrak secara sepihak,apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditundamelebihi
batas
berakhirnya
54

kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasatidak
akan
mampu
menyelesaikan
keseluruhanpekerjaan
walaupun
diberikan
kesempatan
sampaidengan 50 (lima puluh) hari
kalender
sejak
masaberakhirnya
pelaksanaan
pekerjaan
untukmenyelesaikan
pekerjaan;
dan/atau
3) setelah
diberikan
kesempatan
menyelesaikanpekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) harikalender sejak masa
berakhirnyapelaksanaanpekerjaan,Penye
dia
Barang/Jasa
tidak
dapatmenyelesaikan
pekerjaan,
walaupun melampaui akhir tahun
anggaran berjalan.
42. Peninggalan

Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan


Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia,dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban
perawatan/pemeliharaan.
Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan PPK.

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak


43. Hak dan
Kewajiban Para
Pihak

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang


harus dilaksanakan oleh PPK dan penyedia dalam
melaksanakan kontrak, meliputi:
43.1. Hak dan kewajiban PPK:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga
yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak.
43.2. Hak dan kewajiban penyedia:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
55

b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam


bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. melaporkan
pelaksanaan
penggunaan
produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakantenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pemindahan bahan
baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi
dan proses produksi.
j. Melaksanakan inspeksi lapangan terkait
dengan pemenuhan tingkat layanan jalan dan
membuat laporan hasil inspeksi lapangan
secara periodik yang harus diserahkan kepada
PPK.
k. Menjaga kinerja jalan hingga terpenuhinya
mutu tingkat layanan jalan yang ditetapkan.
44. Penggunaan
DokumenDokumen
Kontrak dan
Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan


dan
menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yangberhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis
dari PPKsesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

45. Hak Kekayaan


Intelektual

Penyedia wajib melindungiPPK dari segala tuntutan atau


klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan
atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.
56

46. Penanggungan
dan Risiko

46.1. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian
berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai
Kerja
sampai
dengan
tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika ada),
dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
46.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
46.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia
tidak
membatasi
kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
46.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil
Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

47. Perlindungan
Tenaga Kerja

47.1. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas


biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya
pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
47.2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan
pekerjaan,
penyedia
beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.
57

47.3. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
47.4. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia wajib melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.
48. Pemeliharaan
Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkahlangkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.

49. Asuransi

49.1. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK


sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
risiko
tinggi
terjadinya
kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk
pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
49.2. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

50. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan

50.1. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih


dahulu
persetujuan
tertulis
PPK
sebelummelakukan tindakan-tindakan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam
Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personil Inti yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
50.2. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan
sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
Pasal 15 SSUK;
58

b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;


c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
51. Laporan Hasil
Pekerjaan

51.1. Pemeriksaan pekerjaan


dilakukan selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
pekerjaan
atau
kegiatan
yang
telah
dilaksanakanguna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.
51.2. Untuk
kepentingan
pengendalian
dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan dilokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan
harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
51.3. Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis
dan
kuantitas
pekerjaan
yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan;
f. catatan pemenuhan tingkat layanan jalan; dan
g. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.
51.4. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila
diperlukan diperiksa oleh konsultan, dan disetujui
oleh wakil PPK.
51.5. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dan tingkat layanan jalan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
51.6. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dan tingkat layanan jalan dalam
periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
51.7. Laporan Mutu Tingkat Layanan Jalan dibuat
mingguan (seminggu sekali) oleh Penyedia dari
hasil inspeksi lapangan yang berisi tentang mutu
tingkat layanan jalan sebagaimana diuraikan
dalam indikator kinerja jalan yang ditetapkan
59

serta kejadian penting lainnya.


51.8. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan layanan pemeliharaan jalan, PPK
dan penyedia membuat foto-foto dokumentasi
dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan sesuai kebutuhan.
52. Kepemilikan
Dokumen

Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,


dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan
tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.

53. Kerjasama Antara 53.1. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Penyedia dan Sub
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Penyedia
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
53.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
53.3. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
53.4. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.
54. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil

54.1. Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana


pekerjaan adalah penyedia Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan koperasi kecil, pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang ditunjuk
dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan
kepada pihak lain.
54.2. Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
pekerjaan adalah penyedia bukan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil, maka:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan penyedia
60

Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,


antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama; dan
d. membuat
laporan
periodik
mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.
54.3. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksiyang diatur
dalam SSKK.
55. Penyedia Lain

Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan


menggunakan lokasi kerja termasuk jalan akses bersamasama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihakpihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja
penyedia yang lain di lokasi kerja.

56. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan


kesehatan semua pihak di lokasi kerja.Penyedia setiap
saat harus mengambil langkah-langkah yang patut
diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para
personilnya. Penyedia harus memastikan bahwa staf
kesehatan, fasilitaspertolongan pertama
pada
kecelakaan, dan layanan ambulance dapat disediakan
setiap saat di lapangan bagi personil penyedia termasuk
subpenyedia maupun personil PPK dan telah dibuat
perencanaan yang sesuai dengan semua persyaratan
kesehatan dan kebersihan untuk mencegah timbulnya
wabah penyakit. Penyedia harus menunjuk petugas
keselamatan kerja yang bertanggung jawab untuk
menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya
kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus memenuhi
aturan dan persyaratan K3.Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan: diperlukan Ahli K3
untuk pekerjaan berisiko tinggi dan diperlukan Petugas
K3 untuk pekerjaan berisikosedang atau
kecil
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

57. Pembayaran
Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial


berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera
janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

58. Jaminan

58.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK


61

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja


setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa
(SPPBJ)
sebelum
dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besaran/nilai:
a. 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak;
atau
b. 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran yang
lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.
58.2. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurangkurangnya sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
58.3. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau dengan menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;
58.4. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam
rangka pengambilan uang muka sama dengan
besarnya uang muka;
58.5. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;
58.6. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurangkurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
58.7. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).
58.8. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima
dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak;
58.9. Masa
berlakunya
Jaminan
Pemeliharaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima
pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

62

D. Personil Inti dan/atau Peralatan Penyedia


59. Personil Inti
dan/atau
Peralatan

59.1. Personil
inti
dan/atau
peralatan
yang
ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Dokumen Penawaran.
59.2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan
tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.
59.3. Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.
59.4. PPK
dapat
menilai
dan
menyetujui
penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
59.5. Jika PPK menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan
yang
menjadi
tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh)
hari sejak diminta oleh PPK.
59.6. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan
perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari personil inti
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
59.7. Pada masa layanan pemeliharaan jalan, Penyedia
harus menyediakan unit peralatan pemeliharaan
jalan dengan lengkap dan personil pelaksana
layanan pemeliharaan jalan yang memadai
dilokasi
pekerjaan
setiap
saat
untuk
melaksanakan pekerjaan layanan pemeliharaan.
59.8. Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan
untuk
menjaga
kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.

E. Kewajiban PPK
60. Fasilitas

PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan


63

prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang


tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.
61. Peristiwa
Kompensasi

61.1. Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan


kepada penyedia yaitu:
a. PPK
mengubah
jadwal
yang
dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan
kerusakan/
kegagalan/
penyimpangan;
f. kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
g. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
h. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
i. ketentuan lain dalam SSKK.
61.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk
membayar
ganti
rugi
dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
61.3. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.
61.4. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
61.5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

64

F. Pembayaran Kepada Penyedia


62. Harga Kontrak
62.1. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
keluaran hasil pekerjaan dalam kontrak sebesar
harga kontrak.
62.2. Harga
kontrak
telah
memperhitungkan
keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
termasuk penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi.
62.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas keluaran dan
harga.
63. Pembayaran

63.1. Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang
tanda
jadi
kepada
pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari
nilaiKontrak Pengadaan Barang/Jasa;
c. untuk usaha non kecil, uang muka dapat
diberikan palingtinggi 20% (dua puluh
perseratus) dari nilai KontrakPengadaan
Barang/Jasa;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat
diberikan:
a). 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak
tahunpertama; atau
b). 15% (lima belas perseratus) dari nilai
Kontrak.
e. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
f. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak;
g. PPK harus mengajukan surat permintaan
pembayaran untuk permohonan tersebut pada
hurufc, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum,
perusahaan
penjaminan,
atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki ijin
untuk menjual produk jaminan (suretyship)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
i. pengembalian
uang
muka
harus
65

diperhitungkan berangsur-angsur
secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
63.2. Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil keluaran
pekerjaan;
2) pembayaran pekerjaan perencanaan teknis
dan konstruksi jalandilakukan dengan
sistem termijn dan pembayaran pekerjaan
layanan pemeliharaan jalan dilakukan
dengan sistem angsuran sesuai ketentuan
dalam SSKK;
3) pembayaran pekerjaan perencanaan teknis
dan konstruksi jalan dilakukan senilai
keluaran pekerjaan yang telah terpasang
sesuai dengan segmen/bagian ruas jalan
yang
ditetapkan,
tidak
termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di
lokasi pekerjaan (material on site);
4) pembayaran
pekerjaan
layanan
pemeliharaan dilakukan berdasarkan
berita acara pemenuhan tingkat layanan
jalan untuk memenuhi indikator kinerja
jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran.
5) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
6) untuk
kontrak
yang
mempunyai
subkontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada sub penyedia dilakukan sesuai
prestasi
pekerjaan
yang
selesai
dilaksanakan oleh sub penyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih
dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
66

(PPSPM);
d. bila
terdapat
ketidaksesuaian
dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
63.3. Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
(sebelum PPN), apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi;
atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.
64. Hari Kerja

64.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan


datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
64.2. Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada
tenaga kerjanya
setelah
formulir
upah
ditandatangani.
67

64.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.
65. Perhitungan
Akhir

65.1. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah
Pihak
berdasarkan Berita Acara Pekerjaan Selesai dari
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
65.2. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas
Pekerjaan berkewajiban
untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.

66. Penangguhan

66.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap


angsuran prestasi pekerjaan jika penyedia gagal
atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
66.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada
penyedia tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan
tersebut.
Penyedia
diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.
66.3. Pembayaran
yang
ditangguhkan
harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.
66.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

G. Pengawasan Mutu
67. Pengawasan dan
Pemeriksaan

PPK
berwenang
melakukan
pengawasan
dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
68

68. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK

68.1. PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


melakukan penilaian sementara atas hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
68.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap
mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

69. Cacat Mutu

PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap


Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

70. Pengujian

Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan


penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.

71. Perbaikan Cacat


Mutu

71.1. PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
71.2. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
71.3. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK,
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim
dari PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh
penggantian
biaya
dengan
memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi
69

atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau


jika tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada
PPK yang telah jatuh tempo.
71.4. PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan
untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu,dan mengenakan sanksi daftar hitam
kepada penyedia jika tidak melaksanakan
perbaikan Cacat
Mutu. Besaran
denda
keterlambatan akibat cacat mutu ini ditentukan
dalam SSKK.
72. Kegagalan
Konstruksi dan
Kegagalan
Bangunan

72.1. Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada


pelaksanaan pekerjaan, maka PPK dan/atau
penyedia bertanggung jawab atas kegagalan
konstruksi sesuai dengan kesalahan masingmasing.
72.2. Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK
dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan
sesuai dengan kesalahan masing-masing selama
umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun,dan
dalam SSKK pada umur konstruksi agar
dicantumkan lama pertanggungan terhadap
kegagalan bangunan yang ditetapkan.
72.3. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan konstruksi dan/atau kegagalan
bangunan.
72.4. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia
tidak
membatasi
kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.
72.5. PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk
menyimpan dan memelihara semua dokumen
yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan
ini selama umur konstruksi yang tercantum
70

dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)


tahun.
H. Penyelesaian Perselisihan
73. Penyelesaian
Perselisihan

73.1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya


sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yangtimbul
dari atau
berhubungan dengan Kontrak
ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.
73.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara
para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi
atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Penyelesaian
perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan
dalam SSKK.

74. Itikad Baik

74.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling


percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
74.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak. Apabila selama kontrak,
salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

75. Tim Manajemen


Kontrak

75.1. Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah


diterbitkannya SPMK, Penyedia dan PPK harus
menunjuk masing-masing 2 (dua) orang
perwakilannya sebagai anggota Tim Manajemen
Kontrak (TMK).
76.2. Tugas utama Tim Manajemen Kontrak antara lain:
a. Merekomendasikan kriteria kinerja dalam
penetapan panjang segmen keluaran hasil
pekerjaan sebagai patokan awal ketika
pelaksanaan pekerjaan dimulai;
b. Menilai dan memberikan rekomendasi dalam
hal inovasi pekerjaan konstruksi untuk
mencapai kinerja yang telah ditentukan;
c. Memberikan rekomendasi kepada PPK
tentang perubahan kriteria kinerja dan/atau
lingkup pekerjaan, bila diperlukan;
d. Mempelajari dan memberikan rekomendasi
kepada PPK dalam hal tagihan pembayaran
71

yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan akibat perubahan lingkup kinerja,
bila ada;
e. Dalam hal terjadiya kondisi fisik yang tak
terduga atau gempa bumi yang dapat
menghambat kelancaran pekerjaan dilapangan, merekomendasikan untuk:
i). Menyesuaikan kriteria kinerja baik untuk
sebagian atau seluruh bagian pekerjaan
yang terkena dampak dari kejadian
tersebut selama waktu tertentu yang
dianggap sebagai keadaan darurat;
ii).Pengurangan pembayaran Lump Sum
terhadap
pekerjaan
yang
tidak
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, misalnya:
bila pekerjaan darurat yang menjadi
kewajiban penyedia jasa dilaksanakan oleh
PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh
PPK;
iii).Setiap ketentuan dalam penerbitan
perubahan kriteria kinerja jalan dan/atau
lingkup pekerjaan.
76.3. Melaksanakan peran lain yang diperintahkan
oleh PPK dan dalam melaksanakan fungsinya,
TMK harus mempertimbangkan aspek kesetaraan
dan aspek efisiensi biaya kontrak.
76.4. TMKmengadakan rapat secara berkala, dengan
interval waktu tidak melebihi 1 (satu) bulan, atau
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja atas permintaan
setiap anggota Tim Manajemen Konstruksi.
76.5.Korum adalah 4 (empat) anggota Tim Manajemen
Kontrak dan semua ketetapan harus disepakati
bersama. Kegagalan dalam mencapai kesepakatan
bersama dapat diaggap sebagai Perselisihan.
Ketua Tim Manajemen Kontrak tidak berwenang
untuk
mengadakan
voting.
Penyelesaian
perselisihan harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh setiap anggota. Risalah rapat
harus dibuat oleh Ketua Tim dan harus disahkan
sekurang-kurangnya oleh satu orang anggota
perwakilan penyedia jasa dan satu orang anggota
perwakilan PPK.
76.6.Rekomendasi Tim Manajemen Kontrak tidak
mengikat kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Apabila Tim Manajemen Kontrak tidak dapat
membuat kesepakatan dalam setiap substansi
yang berkaitan dengan ketentuan pada Dokumen
Kontrak dan/atau memberikan rekomendasi atau
membuat keputusan lain dari substansi tersebut
akan diselesaikankan sesuai dengan ketentuan
72

penyelesaian perselisihan dalam SSKK.


76. Dana Bersyarat
(Provisional
Sum)

76.1.Dana Bersyarat (Provisional Sum) adalah suatu


jumlah yang dimasukkan kedalam Kontrak untuk
digunakan keseluruhan atau sebagianjika
diperintahkan dan disahkan oleh PPK, jumlah
yang dibayarkan kepada penyedia
hanya
mencakup jumlah untuk penanganan pekerjaan
darurat dan/atau perubahan lingkup pekerjaan
(jika ada) dan/atau pembayaran konsiliator yang
menjadi beban PPK
yang terkait dengan
pekerjaan ini sebagaimana diperintahkan oleh
PPK. Kegunaan provisional sum, PPK dapat
memerintahkan untuk :
a. Penanganan Pekerjaan Darurat akibat kondisi
fisik yang tak terduga, yang tidak dapat
diperhitungkan secara wajar.
b. Pembayaran untuk perubahan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 36 SSUK; dan
c. Untuk pembayaran konsiliator dan biaya
arbitrase yang menjadi beban PPK.
Sebelum melaksanakan pekerjaan sesuai huruf a
dan b diatas, Penyedia akan menyerahkan
penawaran kepada PPK untuk mendapatkan
persetujuan.
76.2.Jumlah Provisional Sum dalam pekerjaan ini
besarnya sebagaimana ditentukan dalam Daftar
Kuantitas Keluaran dan Harga.

73

BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi

Alamat Para Pihak sebagai berikut:


Satuan Kerja PPK:
Nama:
Ka. PPK
Alamat:
Kab. Lampung Selatan
Website:
....................
E-mail:
....................
Faksimili:
....................
Penyedia:
Nama:
Alamat:
E-mail:
Faksimili:

B. Wakil Sah Para


Pihak

....................
....................
....................
....................

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Untuk PPK:

....................

Untuk Penyedia:

....................

Untuk Direksi Teknis : .....................


C. Tanggal Berlaku
Kontrak

Kontrak mulai berlaku sejak ditetapkannya tanggal


mulai kerja hingga serah terima akhir pekerjaan (FHO)
atau berakhirnya masa pemeliharaan.
Jangka waktu seluruh penyelesaian pekerjaan selama
2276(dua ribu dua ratus tujuh puluh enam) hari,
terhitung sejak ditetapkannya tanggal mulai kerja.
Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan
Teknis dan Pekerjaan Konstruksi Jalanselama 1.184
(seribu seratus delapan puluh empat) hari terhitung
sejak tanggal mulai kerja.

D. Masa
Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama180 (seratus


delapan puluh) hari setelah serah terima pertama
pekerjaan
atau
berakhirnya
masa
layanan
pemeliharaan jalan yang dibuat dalam berita acara
serah terima pertama pekerjaan.
Pada MasaPemeliharaan, Penyedia berkewajiban
melaksanakan pemenuhantingkat layanan jalan yang
ditetapkan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran pada
lokasi pekerjaan. Penyedia secara periodik harus
membuat laporan pemenuhan tingkat layanan jalan
yang disampaikan kepada PPK berdasarkan inspeksi

74

lapangan aktual. Laporan hasil inspeksi Penyedia dapat


dilakukan verifikasi oleh PPK atau Direksi Teknis. Jika
Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemenuhan
tingkat layanan jalan, maka PPK dapat melakukan
haknya sebagaimana ditetapkan dalam Pasal
33.9.SSUK
E. Tingkat Layanan
Jalan

Sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan


sebagaimana yang ditetapkan dalam LDP, Penyedia
harus menjaga kinerja jalan sesuai indikator kinerja
jalan dan batas waktu tanggap penanganan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Spesifikasi Kinerja
dan Keluaran. jika Penyedia tidak dapat memenuhi
mutu tingkat layanan jalan akan dikenakan denda
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi kinerja dan
keluaran.
Penyedia secara periodik atau sekurang-kurangnya
seminggu sekali harus melakukan inspeksi lapangan
terkait pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan dan
dibuat
dalam
laporan
hasil
inspeksi
lapangan.Berdasarkan laporan hasil inspeksi lapangan
tersebut, maka semua pekerjaan yang tidak memenuhi
kriteria tingkat pelayanan jalan dikenakan denda
sebagaimana tertuang dalam spesifikasi kinerja dan
keluaran terhitung sejak tanggal laporan.
PPK atau Direksi Teknis dapat melaksanakan inspeksi
informal untuk melakukan penilaian terhadap
pemenuhan mutu tingkat layanan jalan yang
ditetapkan. Jika PPK atau Direksi Teknis menemukan
suatu bagian jalan yang tidak memenuhi mutu tingkat
layanan jalan, maka PPK atau Direksi Teknis dapat
mengeluarkan
pemberitahuan/peringatan
tertulis
kepada Penyedia
dan Penyedia
harus segera
melaksanakan tindak lanjut penanganan atas
pemberitahuan/peringatan itu, untuk
pemenuhan
tingkat layanan jalan sesuai dengan indikator kinerja
jalan sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Kinerja
dan Keluaran.
Jika pemberitahuan/peringatan semacam itu telah
diberikan dua kali tanpa tindak lanjut penanganan dari
Penyedia, maka PPK dapat memilih untuk melaksanakan
pekerjaan itu dengan sumber dayanya sendiri atau pihak
lain jika dipandang perlu. Penanganan oleh PPK atau
pihak lain tidak melepaskan tanggungjawab Penyedia
kepada PPK atau pihak lain termasuk denda. Biaya aktual
untuk pekerjaan pemenuhan mutu tingkat layanan jalan
yang dilaksanakan PPK atau pihak lain dan denda akan
ditanggung oleh Penyedia dengan cara pemotongan
pembayaran atau pencairan jaminan.

75

F. Umur Konstruksi

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi:


10 (sepuluh) tahun sejak konstruksi selesai dikerjakan.
Pertanggungan
terhadap
kegagalan
bangunan
ditetapkan selama6 (enam) tahun sejak tanggal
penyerahan akhir.

[diisi sesuai dengan umur rencana yang umur


konstruksinya tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun]
G. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan

Gambar As built harus diserahkan selambatlambatnya: 30(Tiga puluh) hari setelah selesainya
pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi. Buku
pedoman/petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan
harus diserahkan selambat-lambatnya: 30(Tiga puluh)
hari setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
Penyerahan Pertama (PHO).

H. Papan
Pengaduan

Penyedia diwajibkan memasang Papan Pengaduan


bagi pengguna jalan/masyarakat, setiap jarak
maksimum 5 kilometer yang dimulai pada awal ruas
jalan dan diakhiri pada akhir ruas jalan yang termasuk
di dalam kontrak.Papan Pengaduan tersebut harus
dapat terbaca dengan jelas dan sekurang-kurangnya
berisi tentang Keluhan Pengguna Jalan tentang
kerusakan jalan terhadap pemenuhan kriteria tingkat
layanan jalan, semua keluhan pengguna jalan dapat
disampaikan ke nomor telepon atau nomor SMS atau
alamat email yang disediakan oleh Penyedia dan
alamat email tersebut dapat diakses oleh PPK atau
Direksi Teknis.
Setiap keluhan pengguna jalan/masyarakat yang
disampaikan harus segera diverifikasi dilokasi oleh
Penyedia untuk ditindak lanjuti penanganan atau
perbaikannya sesuai jenis kerusakanjalan dan
dilaporkan kepada PPK atau Direksi Teknis. Untuk
keperluan tersebut Penyediaharus menyiapkan seorang
operator atau penanggungjawab dalam pencatatan
secara rutin untuk setiap pengaduan dan disampaikan
kepada PPK atau Direksi Teknis.

I.

Pembayaran
Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan


SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 14 (empat belas) hari terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

J.

Pencairan
Jaminan

Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia, maka Jaminan Pelaksanaan
dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara.

76

Apabila pada masa pemeliharaan, Penyedia tidak


melaksanakan kewajiban pemenuhan kriteria tingkat
layanan jalan sesuai dengan tanggap waktu yang
ditetapkan, sebagaimana yang disampaikan PPK dalam
surat pemberitahuan/ peringatan, maka PPK dapat
mencairkan jaminan pemeliharaan untuk membiayai
perbaikan guna pemenuhan kriteria tingkat layanan
jalan.
Jika biaya aktual perbaikan untuk pemenuhan kriteria
tingkat layanan jalan dan denda lebih besar dari nilai
jaminan, maka Penyedia harus membayar selisih biaya
dari sumber lain yang merupakan kewajiban Penyedia.
Apabila Penyedia menolak membayar selisih biaya
tersebut, maka PPK dapat melakukan pemutusan
kontrak sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 40.4.SSUK
dan dikenakan Sanksi dalam Daftar Hitam.
K. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Direksi
Teknis

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


persetujuan PPK adalah:
a).Menambah dan/atau mengurangi lingkup pekerjaan
yang menimbulkan perubahan nilai kontrak;
b).Menambah dan/atau mengurangi tingkat kinerja
jalan;
c).Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
d).Mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e).Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.
Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan surat
pernyataan tidak keberatan (NOL) dariPPK/Direksi
Teknis adalah:
a).Perhitungan perencanaan konstruksi;
b).Gambar detail pekerjaan konstruksi;
c).Spesifikasi Teknis setiap item pekerjaan;
d).Hasil pengujian mutu pekerjaan;
e).Keluaran hasil pekerjaan berdasarkan kinerja yang
ditetapkan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran;
f).Tahapan pekerjaan konstruksi (Holding point)
sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi kinerja
dan keluaran;
g). Pengesahan pembayaran prestasi pekerjaan;
h). Gambar terlaksana (As Built Drawing).

L.

Kepemilikan
Dokumen

Penyedia
diperbolehkan menggunakan
salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut:
a. Hanya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan;
b. Selama masa kontrak.

M. Personil dan
Peralatan

Pada masa layanan pemeliharaan jalan, Penyedia harus


menyediakan Unit Peralatan Pemeliharaan Jalan
77

dengan lengkap dan Personil pelaksana layanan


pemeliharaan jalan yang memadai dilokasi pekerjaan
setiap saat untuk melaksanakan pekerjaan layanan
pemeliharaan jalan. Unit Peralatan Pemeliharaan Jalan
dan Personil pelaksana layanan pemeliharaan jalan
harus dapat beroperasi setiap saat jika diperlukan guna
pemenuhan tingkat layanan jalan, peralatan dan
personil tersebut tidak boleh dipindahkan diluar lokasi
pekerjaan kecuali atas persetujuan PPK.
N. Fasilitas

PPK akan memberikan fasilitas berupa lahan untuk


penempatan prasarana peralatan sistem pengukuran
berat kendaraan berjalan (weigh in motion).

O. Peristiwa
Kompensasi

1.Termasuk peristiwa kompensasi yang dapat


diberikan ganti rugi adalah pekerjaan darurat
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran.
2. Kompensasi yang dapat diberikan kepada Penyedia
yaitu perpanjangan waktu pelaksanaan, jika jangka
waktu antara pekerjaan dinyatakan selesai 100%
oleh Para Pihak dengan berita acara serah terima
pertama pekerjaan oleh Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan melebihi 14 (empat belas) hari.

P. Sumber
Pembiayaan

Kontrak Pengadaan Pekerjaan ini dibiayai dari APBN


Tahun
2014

Q. Harga Kontrak

Harga Kontrak sudah memperhitungkan kondisi


lapangan, perkiraan lalu lintas dan Biaya Layanan
Pemeliharaan jalan berdasarkan indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Kinerja dan
Keluaran.

R. Pembayaran
Uang Muka

Uang muka dapat diberikan :


Sebesar 15 % (lima belas perseratus) dari nilai kontrak.

78

S.

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

T. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan

Personil K3 yang dipersyaratkan:Yang Bersertifikat dan


berpengalaman minimum 3tahun.
Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
caraTermijn/Angsuran dan pembayaran setiap
tahunnya tidak melebihi pagu dana indikatif yang
tersedia dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Pembayaran Pekerjaan Selama Masa Desain dan
Konstruksidan Sisa Layanan Pemeliharaan
Pembayaran prestasi pekerjaandesain teknis dan
konstruksi
diukur
berdasarkan
keluaran
hasilpekerjaan segmen jalan yang telah memenuhi
standar kinerja yang tercakup dalam daftar
kuantitas keluaran dan harga.
Pembayaran akan dilakukan apabila penyedia jasa
telah mengajukan tagihan dan
mengirimkan
laporan kemajuan keluaran hasil pekerjaan serta
pemenuhan tingkat layanan yang telah mendapat
surat pernyataan tidak keberatan (NOL) dari PPK
dan/atau direksi teknis.Keluaran hasil pekerjaan
segmen jalan sebagaimana disebut diatas harus
diartikan sudah meliputi pekerjaan lainnya yang
disebutkan di dalam daftar kuantitas keluaran dan
harga seperti pengadaan peralatan. Angsuran
pembayaran dilakukan jika besarnya bobot
(prosentase) prestasi keluaran hasil pekerjaan
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pembayaran ke
(Termin/
Triwulan)

Ambang Bawah
Kumulatif Prestasi
Keluaran
(%)

Kumulatif
Pembayaran
Sebelum
Potongan (%)

Termin 1
Termin 2
Termin 3
Termin 4
Termin 5
Termin 6
Termin 7
Termin 8
Termin 9
Termin 10
Termin11
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3

3
8
15
25
35
45
60
75
85
95
100
100
100
100

2
6
12
20
28
36
45
60
70
75
80
81
82
83

79

Triwulan 4
Triwulan 5
Triwulan 6
Triwulan 7
Triwulan 8
Triwulan 9
Triwulan 10
Triwulan 11
Triwulan 12
Triwulan 13
Triwulan 14
Triwulan 15

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

84
85
86,5
88
89,5
91
92,5
94
95,5
97
98,5
100

Setiap pembayaran dikurangi pengembalian uang


muka secara proposional terhadap besarnya uang
muka yang diterima, retensi sebesar 5% (lima
perseratus) dan denda (jika ada).
Setiap pembayaran harus memperhitungkan
ketersediaan dana dalam DIPA berdasarkan besaran
sumber pembiayaannya.
Setelah pembayaran pekerjaansetelah disain dan
konstruksi selesai dibayarkan sejak berakhirnya
pekerjaan desain dan konstruksi(pekerjaan desain
dan konstruksi dinyatakan selesai 100% oleh PPK
atau Direksi Teknis atau Termin 11) maka
pembayaran dilakukan dalam triwulanatau setiap 3
(tiga) bulan sekali dan dibuat dengan ketentuan
rumusan:
Pembayaran setiap 3 bulan (triwulan)
sebesar = Nilai Layanan Pemeliharaan
n
Dimana: n = waktu layanan pemeliharaan
jalandalam kurun 3 bulanan (triwulan) yang
dihitung sejak pekerjaan desain dan konstruksi
dinyatakan selesai 100% (seratus persen) sampai
dari berakhirnya periode pelaksanaan pekerjaan.
3. Pembayaran Tahap Akhir
Pembayaran tahap akhir untuk memenuhi 100%
(seratus persen) dari nilai kontrak, akan dibayarkan
setelahberakhirnya masa layanan pemeliharaan
jalan dan jika seluruh ruas jalan dalam kontrak
tercapai pemenuhan tingkat layanan jalan
berdasarkan
spesifikasi
kinerja
dan
keluaran.Pembayaran tahap akhir dibuat Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) dan
80

Penyedia menyerahkan Jaminan Pemeliharaan


sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak. Pada
pembayaran tahap
akhir
akan
dikurangi
pengembalian uang muka, denda dan seluruh
kewajiban penyedia
yang
terkait
dengan
pembayaran (jika ada).
Apabila nilai progress keluaran hasil pekerjaan
melebihi pagu dana indikatif yang tersedia pada
tahun berjalan, maka sisa progress keluaran hasil
pekerjaan akan dibayar pada tahun anggaran
berikutnya, tanpa adanya kompensasi dari PPK.
U. Ganti Rugi

Ganti Rugi yang diberikan oleh PPK kepada Penyedia


atas keterlambatan pembayaran adalah kompensasi
perpanjangan waktu pelaksanaan berdasarkan
perhitungan yang sesuai/relevan,kecuali besarnya
pembayaran melebihi pagu dana indikatif tahun
berjalan.

V. Denda

1. Jika Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan


perencanaan teknis dan konstruksi sesuai waktu
yang telah ditentukan, maka dikenakan Denda
setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari harga kontrak.
2. Jika Penyedia terlambat melaksanakan pemenuhan
kriteria tingkat
layanan jalansesuai indikator
kinerja jalan dan waktu tanggap penanganan yang
ditetapkan, maka dikenakan denda keterlambatan
pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan
sebagaimana ditentukan dalam Tabel 9.9 spesifikasi
kinerja dan keluaran.
3. Jika Penyedia terlambat menyampaikan Laporan
Bulanan Pelaksanaan dan Hasil Pekerjaan, maka
dikenakan denda berupa pemotongan pembayaran
sebagaimana dijelaskan pada Spesifikasi Kinerja dan
Keluaran.

W. Penilaian
Pekerjaan oleh
PPK

1. Penilaian atas keluaran hasil pekerjaan konstruksi


dilakukan terhadap mutu dan standar kinerja
keluaran pekerjaan serta kemajuan fisik keluaran
pekerjaan konstruksi. PPK pada akhir penyelesaian
pekerjaan konstruksi dapat melakukan Penilaian
Kelaikan Fungsi Jalan berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2010.
Rekomendasi dari penilaian kelaikan fungsi jalan
harus dilaksanakan oleh Penyedia dan sebagai
persyaratan pembayaran tahap akhir keluaran hasil
pekerjaan.
2.Penilaian atas hasil pekerjaan layanan pemeliharaan
jalan dilakukan terhadap pemenuhan kriteria
tingkat layanan jalan sesuai indikator kinerja jalan
81

sebagaimana ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja


dan keluaran.
X. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil

Sanksi kepada penyedia apabila melanggar ketentuan


mengenai subkontrak:
a. Apabila sebagai pelaksana konstruksi,Penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
mensubkontrakkan
pekerjaan
maka
akan
dikenakan denda ....[diisi di
denda senilai pekerjaan yang dikontrakkan kepada
pihak lain atau sesuai ketentuan peraturan yang
berlaku]
b. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang tidak mensubkontrakkan pekerjaan maka
akan dikenakan denda ..[diisi di denda
senilai pekerjaan yang akan disubkontrakkan yang
dicantumkan dalam dokumen penawaran atau
sesuai ketentuan peraturan yang berlaku]
c. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang mensubkontrakkan pekerjaan utama maka
akan dikenakan denda [diisi di denda
senilai pekerjaan utama yang disubkontrakkan atau
sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, misalnya
didenda senilai
pekerjaan utama
yang
disubkontrakkan].

Y. Penyelesaian
Perselisihan

Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan


Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka
Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).
Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua
belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa
jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih
arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.

Z. Dana Bersyarat
(Provisional
Sum)

Besar Dana Bersyarat (Provisional Sum) pada paket


pekerjaan ini sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta
rupiah.).

82

Lampiran A Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Subpenyedia, Personil Inti, dan Peralatan
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah
orang bulan]
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Peralatan khusus yang digunakan:[cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan
untuk pelaksanaan pekerjaan]

83

BAB IX
SPESIFIKASI KINERJA DAN KELUARAN
9.1.Ketentuan Umum
9.1.1.Uraian
Kontrak jalan berbasis kinerja dan keluaran direncanakan untuk meningkatkan
efektifitas pengelolaan dan pemeliharaan ruas jalan. Kontrak ini harus menjamin
bahwa kondisi fisik jalan yang dikontrakkan memenuhi ketentuan kinerja jalan atau
pelayanan minimal ruas jalan yang telah ditetapkan, selama periode kontrak. Jenis
kontrak ini secara jelas memperluas peranan Penyedia, dari hanya pelaksanaan
pekerjaan menjadi pengelolaan dan preservasi ruas jalan, karena Penyedia diharuskan
menjaga kinerja jalan sebagaimana ditentukan.
Pekerjaan Terintegrasi pada Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) yang meliputi pekerjaan
perencanaan teknis, konstruksi jalan seperti rehabilitasi, peningkatan, rekonstruksi
dan pekerjaan struktur lainnya serta pekerjaan layanan pemeliharaan jalan yang
ditentukan dalam dokumen pemilihan, ditinjau berdasarkan jumlah keluaran terukur
dan dibayar apabila dilaksanakan. Selama jangka waktu kontrak, Penyedia harus
menjamin bahwa ruasjalan dalam kontrak sesuai dengan tingkat layanan jalan yang
telah ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran ini. Untuk itu, Penyedia
harus melaksanakan pekerjaan fisik dalam volume yang besar, namun pembayaran
akan dilakukan, sepanjang tingkat layanan jalan yang disyaratkan dipenuhi.
Pada kontrak berbasis kinerja, Penyedia, dapat (sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Pemilihan) melakukan kerjasama operasi (KSO) atau kemitraan dengan
Penyedia Konsultansi yang mempunyai kapasitas teknis sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang ditentukan, terutama untuk pekerjaan perencanaan teknis/desain dan
manajemen pelaksanaan proyek yang diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan.
Namun, Penyedia utama (Penyedia),tetap bertanggung jawab dalam pekerjaan desain
(perencanaan teknis), pekerjaan konstruksi jalan, pekerjaan layanan pemeliharaan
jalan, dan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai dan
mempertahankan kriteria tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Jika tingkat layanan jalan tidak dipenuhi dalam waktu yang ditentukan, maka
pembayaran tagihan dapat dikurangi atau bahkan ditangguhkan.
Untuk menjamin terpenuhinya kriteria tingkat layanan jalan yang telah ditetapkan,
dan dapat dipertahankan selama masa kontrak, maka Penyedia harus
mengoptimalkan, dan melaksanakan seluruh pekerjaan yang terjadwal dalam rencana
mutu kontrak
yang disepakati oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak dan hal-hal yang disyaratkan agar
memenuhi norma standar pedoman dan manual yang berlaku termasuk aspek
lingkungan dan aspek sosial. Peranan Pengguna Jasa adalah menegakkan kontrak
dengan memverifikasi pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan dan Kinerja Jalan
yang disepakati. Kriteria Tingkat Layanan Jalan ditinjau melalui ukuran-ukuran
84

indikator kinerja jalan yang ditetapkan, dimana ketentuan ukuran indikator kinerja
jalan merupakan batas minimum yang dapat diterima untuk tingkat mutu jalan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia.
9.1.2.Ukuran Tingkat Layanan Jalan
Ukuran tingkat layanan jalan harus mencakup seluruh aspek kondisi ruas jalan dalam
kontrak termasuk bangunan pelengkap jalan yang memerlukan tingkat layanan yang
berbeda untuk menjamin kinerja jalan yang ditetapkan. Kriteria tingkat layanan jalan
meliputi antara lain:
(a) Ukuran Kenyamanan dan Layanan Pengguna Jalan, yang dapat dinyatakan
dengan hal-hal sebagai berikut:
Ketidakrataan permukaan jalan;
Lebar lajur dan lebar jalan yang tersedia sesuai rencana;
Alur perkerasan jalan;
Kondisi bahu jalan;
Kondisi drainase yang berfungsi sebagaimana mestinya;
Kemiringan melintang jalan;
Pengendalian pepohonan/tanaman;
Rambu-rambu jalan dan marka jalan yang mudah terlihat;
Bangunan pelengkap jalan yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
Tindak lanjut dalam perbaikan kerusakan yang membahayakan
keselamatan pengguna jalan;
Pengeringan permukaan jalan dari genangan air yang berbahaya bagi
pengguna jalan;
Penanganan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi, pekerjaan darurat
dan gangguan lainnya.
(b)

Ukuran Durabilitas Jalan, yang dapat dinyatakan dengan hal-hal sebagai berikut:
Kekuatan struktur perkerasan;
Tingkat perbaikan yang diperlukan sebelum pekerjaan konstruksi atau
rehabilitasi diperlukan;
Drainase dapat berfungsi secara wajar, kokoh dan luasan penampang
basah drainase sesuai dengan rencana;
Bangunan pelengkap jalan berfungsi secara wajar dan kokoh.

(c)

Ukuran Kinerja Pengelolaan, selama masa kontrak dan untuk mendapatkan data
informasi riwayat perbaikan jalan (leger jalan), guna tindak lanjut penanganan
selanjutnya, maka persyaratan harus dilengkapi antara lain:
Penyerahan laporan kemajuan pekerjaan, secara berkala kepada PPK
dan/atau Direksi Teknis.
Pengkinian inventarisasi dan data lainnya yang disyaratkan.
Riwayat pekerjaan yang telah dilaksanakan
Penyediaan Peralatan Layanan Pemeliharaan

Penyedia juga bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan secara terus
menerus kondisi jalan dan tingkat layanan jalan untuk seluruh jalan atau bagian jalan
yang termasuk dalam kontrak. Hal ini diperlukan tidak hanya untuk memenuhi
85

persyaratan kontrak, tetapi merupakan kegiatan yang akan memberikan seluruh


informasi yang diperlukan PPKantara lain:
(i) Mengetahui pemenuhan terhadap kriteria tingkat layanan yang disyaratkan;
(ii) Mendefinisikan dan merencanakan, secara terjadwal, pekerjaan fisik
(konstruksi) yang diperlukan untuk menjamin bahwa kriteriatingkat layanan
jalan tidak pernah berada di bawah batasan yang ditetapkan.
Penyedia tidak akan menerima perintah dari PPK berkaitan dengan volume pekerjaan,
akan tetapi meliputi jenis pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam lingkup pekerjaan,
untuk menjamin kinerja layanan jalan yang telah ditentukan. Konsep ini diharapkan
mengarah tidak hanya untuk mendapatkan efisiensi yang signifikan, tetapi juga untuk
mendapatkan inovasi teknologi dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan
konstruksi seperti rehabilitasi, peningkatan, pembuatan saluran dan bangunan
pelengkap lainnya jika diperlukan, Penyedia harus mengajukan kualitas/mutu
pekerjaan dengan spesifikasi teknis, untuk memenuhi tingkat layanan yang ditetapkan.
Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan seperti Rehabilitasi, Rekonstruksi, Peningkatan
termasuk pelebaran jalan, pembuatan saluran, dan perambuan serta bangunan
pelengkap lainnya, Penyedia juga harus memperkirakan besarnya kuantitas yang
diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipergunakan, untuk menentukan
harga keluaran pekerjaan, yang dapat memberikan ukuran dan dasar perhitungan
biaya pekerjaan sebagaimana yang dimasukkan ke dalam daftar kuantitas keluaran
dan harga. Jika pekerjaan konstruksi jalan secara spesifik tidak ditentukan dalam
lingkup pekerjaan, namun sangat diperlukan dalam memenuhi tingkat layanan jalan,
maka Penyedia harus melaksanakan jenis pekerjaan yang diperlukan dimaksud guna
memenuhi tingkat layanan jalan yang telah ditetapkan.
Untuk pekerjaan darurat sebagaimana ditentukan dalam syarat-syarat kontrak,
Penyedia akan mengajukan kuantitas dan harga, dan PPK akan menyetujui
pelaksanaan berdasarkan hasil negosiasi dan/atau berdasarkan harga keluaran yang
terdapat dalam penawaran dan dalam kontrak. Pembayaran untuk pekerjaanpekerjaan darurat dan/atau penanggulangan akibat kondisi fisik yang tak terduga
dan/atau akibat kerusakan infrastruktur yang dapat menghentikan kegiatan
pelayanan publik dan/atau dalam rangka pencegahan bencana, akan dibayar melalui
Provisional Sum, yang besarnya akan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
9.1.3.Cara Pembayaran
Penyedia dalam mengajukan penawaran biaya dikelompokkan dalam tiga komponen
biaya pekerjaan yang terdiri dari:
a. Pekerjaan Perencanaan Teknis/Desain; (sebagaimana ditentukan dalam LDP),
dalam bentuk jumlah lump sum, dan jumlah keluaran yang diukur berdasarkan
Kriteria Desain, Kerangka Acuan Kerja (KAK) Desain dan data teknis untuk
dilaksanakan agar jalan memenuhi standar kinerja yang disyaratkan dalam
dokumen pemilihan. Tidak ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan ini, biaya
Pekerjaan Perencanaan Teknis sebagaimana disebutkan pada Surat Penawaran
akan dibayar secara proporsional dan menjadi kesatuan dengan pembayaran
Pekerjaan Konstruksi.
b. Pekerjaan Konstruksi Jalan yang dapat meliputi pekerjaan rehabilitasi,
peningkatan, rekonstruksi, pembuatan drainase, perlengkapan jalan dan
86

c.

bangunan pelengkap lainnya pada lokasi pekerjaan (sebagaimana ditentukan


dalam dokumen kontrak), dalam bentuk harga lump sum yang disusun
berdasarkan perkiraan kuantitas keluaran dan harga untuk setiap keluaran dari
masing-masing jenis pekerjaan konstruksi yang dihasilkan.Pembayaran untuk
pekerjaan konstruksi dilaksanakan dengan cara angsuran sebagaimana
ditetapkan di dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.Bersamaan dengan
pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi juga dilakukan pembayaran untuk
Pekerjaan Perencanaan Teknis/Desain secara proporsional.
Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan meliputi layanan pemeliharaan
perkerasan jalan, bahu jalan, drainase, bangunan pelengkap jalan, perlengkapan
jalan dan pengendalian tumbuh-tumbuhan yang ada di lokasi pekerjaan
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak yang harus dilaksanakan
selama jangka waktu kontrak untuk terpenuhinya kriteria tingkat layanan jalan.
Pembayaran pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dilakukan dengan angsuran
setiap tiga bulan,sebagaimana ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK). Bersama-sama dengan tagihan tiga bulanannya, Penyedia melaporkan
hasil evaluasinya terhadap pemenuhan kriteria tingkat layanan jalansesuai
kinerja yang disyaratkan, berdasarkan sistem monitoring sebagaimana yang
diperintahkan. Tagihannya kemudian akan diverifikasi oleh PPK atau yang
mewakilinya (Direksi Teknis) melalui inspeksi lapangan. Dalam hal tidak
terpenuhinya tingkat layanan jalan, akan dilakukan pengenaan denda atau
pengurangan pembayaran yang besarnya dihitung berdasarkan Tabel 9.9. pada
Spesifikasi Kinerja dan Keluaran ini.
Denda atau pemotongan pembayaran yang terjadi pada masa konstruksi
dilakukan dengan pemotongan terhadap angsuran pembayaran Pekerjaan
Perencanaan Teknis/Desain dan Pekerjaan Konstruksi untuk waktu yang
bersesuaian.Pembayaran dapat ditangguhkan, dan bahkan dengan akibat
dilakukannya pemutusan kontrak, jika Penyedia gagal selama masa
perpanjangan untuk memenuhi nilai batas minimum yang ditetapkan dari
tingkat layanan jalan.Denda atau pemotongan pembayaran yang terjadi pada
masa pemeliharaan dilakukan dengan pencairan Jaminan Pemeliharaan.

9.2.

Lingkup Pekerjaan

9.2.1 . Umum
Sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak pekerjaan-pekerjaan dan layananlayanan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia meliputi seluruh pekerjaan desain dan
konstruksi jalantermasuk pengembalian kondisi jalan dan harus dilaksanakan oleh
Penyedia agar memenuhi mutu tingkat layanan jalan sesuai dengan indikator kinerja
jalan yang ditentukan dalam spesifikasi ini dan/atau oleh persyaratan lainnya di
dalam kontrak. Sedangkan lingkup pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dan
pekerjaan konstruksi dalam mempertahankan kinerja yang berhubungan dengan ruas
jalan dalam lingkup kontrak meliputi:
a. Struktur perkerasan badan jalan;
b. Struktur perkerasan bahu jalan;
87

c. Struktur drainase termasuk saluran melintang jalan dan saluran pembuang;


d. Perlengkapan jalan (signalizing and road safety furniture) termasuk
pagarpengaman jalan, median dan kerb;
e. Struktur bangunan pelengkap (retaining wall dan sejenisnya jika ada)
f. Pengendalian tanaman/tumbuh-tumbuhan (vegetation control);
g. Lereng atau tebing badan jalan (galian atau timbunan);
h. Pengelolaan lalu lintas (traffic management);
i. Pengelolaan pengukuran berat kendaraan berjalan dengan WIM (apabila
dipersyaratkan);
j. Pengkinian basis data kondisi dan riwayat jalan.
Sejak Tanggal Mulai Kerja dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam SSKK,
Penyedia harus melaksanakan pekerjaan pengembalian kondisi perkerasan jalan yang
ada, termasuk menutup lubang (jika ada) dan pemeliharaan rutin jalan yang harus
sudah diselesaikan sebelum dimulainya Pekerjaan Konstruksi. Selama periode
pengembalian kondisi sebagaimana ditentukan dalam SSKK ketentuan kriteria tingkat
layanan jalan belum diberlakukan, namun harus dipastikan bahwa semua bagian jalan
berfungsi secara wajar. Tingkat penanganan untuk pekerjaan tersebut sudah harus
diperhitungkan oleh Penyedia berdasarkan kondisi jalan yang ada pada saat membuat
Penawaran, dan seluruh biaya pengembalian kondisi jalan eksisting yang diperlukan
sudah termasuk di dalam harga penawaran.
Pada tanggal selesainya pekerjaan pengembalian kondisi tersebut di atas, Penyedia dan
Direksi Teknis melakukan inspeksi kondisi lapangan yang dituangkan ke dalam Berita
Acara dan ditandatangani bersama. Tanggal dibuatnya Berita Acara tersebut dijadikan
sebagai tanggal rujukan awal penerapan berlakunya ketentuan tentang pemenuhan
kriteria tingkat layanan jalan sesuai indikator kinerja jalan yang ditetapkan sebagai
rujukan jadwal inspeksi selanjutnya untuk mengetahui pemenuhan tingkat layanan
jalan sebagaimana yang ditetapkan di dalam spesifikasi ini.
9.2.2. Penggunaan Data Kondisi Jalan
Semua data-data kondisi existing jalan dan data teknis lainnya yang disampaikan
merupakan data awal untuk Penyedia, namun Penyedia tidak dapat mengajukan
tuntutan apapun berdasarkan kesalahan dari data-data yang diberikan.
Untuk itu Penyedia harus melakukan pengukuran dan peninjauan kembali kondisi
eksisting jalan dan data teknis lainnya, untuk memastikan dalam program
perencanaan teknis atau desain yang akan diajukan kepada PPKatau Direksi Teknis.
9.2.3. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Teknis
Penyedia harus melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis secara detail untuk
pekerjaan konstruksi jalan sebagaimana yang ditentukan dalam LDP dan usulan
dokumen penawaran, guna memenuhi tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran ini. Jika Penyedia mengajukan perubahan desain
terhadap usulan desain dalam dokumen penawaran, maka harus mendapatkan Surat
Pernyataan Tidak Keberatan (NOL) dari PPK dan harus dibuat dalam Addendum
Kontrak terhadap perubahan desain. Prosedur tentang perencanaan teknis harus
menggunakan Standar Bina Marga atau AASHTO atau AustRoad atau JIS yang masih
88

berlaku. Sedangkan ketentuan kriteria desain untuk pekerjaan konstruksi harus sesuai
ketentuan pada dokumen pemilihanBab X Kriteria Desain dan Data Teknis.
Karena pada akhir penyelesaian pekerjaan konstruksi PPK harus melakukan Penilaian
Laik Fungsi Jalan terhadap kondisi jalan terkini dan terkait desain yang dilaksanakan,
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2010 tanggal 19
Oktober 2010, maka pekerjaan perencanaan teknis harus memperhatikan aspek
kelaikan jalan. Ruas jalan yang termasuk dalam kontrak harus memenuhi laik fungsi
jalan sesuai peraturan di atas dan perbaikan pekerjaan konstruksi untuk memenuhi
kelaikan fungsi jalan merupakan kewajiban Penyedia. Semua rekomendasi dari
penilaian laik fungsi jalan harus dilaksanakan oleh Penyedia dan sebagai persyaratan
pembayaran akhir pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi.
9.2.4. Lingkup Pekerjaan Konstruksi Jalan
A. Uraian Pekerjaan Konstruksi Jalan
Lingkup pekerjaan konstruksi jalan yang harus dilaksanakan pada ruas jalan
sebagaimana disebutkan dalam dokumen kontrak dan harus memenuhi kriteria teknis
yang telah ditentukan serta dibuat gambar rencana atau desain secara detail yang
harus diusulkan untuk mendapatkan surat pernyataan tidak keberatan (no objection
letter/NOL)dari PPK atau Direksi Teknis.
Penyedia harus membuat perkiraan kuantitas untuk pekerjaan konstruksi
jalanberdasarkan gambar-gambar rencana yang dipersiapkan oleh Penyedia pada
waktu menyiapkan penawaran, sehingga seluruhbagian-bagian jalan termasuk bahu
jalan, jaringan drainase, bangunan pelengkap, perambuan dan keselamatan jalan,
yang termasuk di dalam lingkup kontrak akan memenuhi tingkat layanan jalan yang
disyaratkan; dan besarnya biaya yang diperlukan termasuk segala perubahannya
sudah harus termasuk di dalam Biaya Pekerjaan Konstruksi. Selama masa kontrak,
Penyedia tidak mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan atau klaimpekerjaan
konstruksi untuk mencapai tingkat layanan jalan dan kinerja jalan yang tidak
diperkirakan pada saat penyiapan penawaran atau tidak dimasukkan di dalam
dokumen penawaran. Pekerjaan konstruksi jalan yang tidak dimasukkan volume dan
harga keluarannya kedalam dokumen penawaran namun diperlukan untuk menjamin
pemenuhan tingkat layanan jalan yang disyaratkan di dalam kontrak, tidak dapat
diajukan pembayarannya kepada PPKkecuali untuk pekerjaan darurat.
B. Dokumen Pekerjaan Konstruksi Jalan
Setiap jenis pekerjaan konstruksi jalan harus dilengkapi dengan dokumen
perencanaan konstruksi jalan yang apabila diperlukandapat dilakukan peninjauan
ulang dan harus mendapatkan pernyataan tidak keberatan (NOL) dari PPKatau Direksi
Teknis, antara lain:
a. Perhitungan perencanaan teknis;
b. Gambar perencanaan teknis;
c. Spesifikasi teknis setiap item pekerjaan;
d. Keluaran hasil pekerjaan sesuai kinerja yang ditetapkan;
e. Laporan pengendalian mutu hasil pekerjaan;
f. Sertifikat pembayaran;
89

g. Gambar terlaksana (as built drawing).


Untuk dapat mencapai mutu pekerjaan konstruksi jalan yang diharapkan sesuai
persyaratan kinerjanya maka Penyedia dapat menggunakan Spesifikasi Teknis
Direktorat Jenderal Bina Marga edisi terakhir yang berlaku atau Spesifikasi Teknis
Standar Internasional AASHTO atau Austroad atau JIS.
C. Jaminan Mutu Pekerjaan Konstruksi Jalan.
PPK atau Direksi Teknis akan menyiapkan dan melaksanakan suatu Rencana Jaminan
Mutu (Quality Assurance Plan), berdasarkan pada keefektifan dan keandalan Rencana
Mutu Kontrak (RMK) Penyedia. PPK atau Direksi Teknis dapat juga melaksanakan
inspeksi secara acak dan sistematik terhadap pekerjaan dan dokumen RMK Penyedia.
Tujuan dari Rencana Jaminan Mutu dan kegiatan-kegiatan inspeksi adalah untuk
memastikan bahwa pembayaran dibuat hanya untuk pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dan yang diterima, serta dapat berdasarkan pengambilan contoh dan
pengujian dengan jumlah yang terbatas.
PPK atau Direksi Teknis akan memantau Pelaksanaan Pekerjaandan RMK Penyedia
untuk menjamin bahwa persyaratan dipenuhi dan untuk menilai pekerjaan apa yang
dapat dibayar sesuai dengan ketentuan-ketentuan kontrak. Suatu pekerjaan yang tidak
dapat diterima yang ditemukan akan dimasukkan ke dalam laporan tertulis yang akan
diserahkan kepada Penyedia.
Kegiatan-kegiatan program Jaminan Mutu tidak akan membebaskan tanggung jawab
Penyedia dalam hal pengendalian/kontrol mutu pekerjaan sesuai dengan ketentuanketentuan kontrak. Frekuensi inspeksi dan pengujian Jaminan Mutu pada umumnya
akan dilaksanakan sekitar 0% - 10% dari frekuensi yang dilaksanakan berdasarkan
RMK Penyedia dan mula-mula akan ditetapkan pada tingkatan yang sebanding dengan
kepercayaan PPK atau Direksi Teknis untuk mengantisipasi kefektifan program RMK
Penyedia. PPK atau Direksi Teknis dapat menambah atau mengurangi frekuensi
inspeksi dan pengujian Jaminan Mutu selama tahapan pekerjaan, berdasarkan pada
keefektifan aktual RMK Penyedia.
a. Jaminan mutu pada tahapan pekerjaan konstruksi
Penyedia harus memberitahukan kepada PPK atau Direksi Teknis yang akan
menginspeksi dan menerbitkan surat pernyataan tidak keberatan (NOL) setiap tahapan
pekerjaan konstruksi jalan yang merupakan titik-titik tunggu(Holding point) yang
sudah dikerjakan sebelum dilakukan penutupan tahapan tersebut. Tahapan-tahapan
titik-titik tunggu(Holding point) pekerjaan konstruksi jalan yang dimaksud adalah,
tetapi tidak terbatas pada hal-hal, sebagai berikut:
1).Setting out;
2). Permukaan tanah;
3). Perkuatan baja dan bekisting sebelum dilaksanakan pengecoran beton
4). Permukaan tanah dasar (subgrade);
5). Permukaan padat lapis pondasi agregat Kelas B;
6). Permukaan padat lapis pondasi agregat Kelas A termasuk proof rolling, impact
hammer atau uji lainnya yang diperintahkan oleh PPK atau Direksi Teknis;
90

7). Penyiapan permukaan lapis beraspal eksisting untuk pemberian lapis tambah
(overlay);
8). Tiap-tiap lapis beraspal;
9). Gorong-gorong, struktur drainase;
10).Saluran bawah permukaan dan urugan yang permeable;
11).Fasilitas bawah tanah.
PPK atau Direksi Teknis dapat mengusulkan kegiatan yang lain yang harus diinspeksi,
dan juga dapat mengusulkan suatu uji harus dilakukan sebelum memberikan
persetujuan untuk melakukan penutupan. Untuk tiap-tiap tahapan pekerjaan dan
kegiatan yang disebutkan di atas, PPK atau Direksi Teknis dan Penyedia harus
menyepakati prosedur, tempat, dan waktu untuk memberikan pemberitahuan untuk
melakukan inspeksi. Penyedia tidak boleh diharuskan untuk menunda pekerjaan jika
PPK atau Direksi Teknis tidak datang pada waktu yang telah disepakati, asalkan
pemberitahuan telah diberikan dengan benar, dan asalkan seluruh persyaratan
lainnya yang ditetapkan telah dipenuhi.
b. Pengujian terhadap pekerjaan konstruksi jalan yang telah selesai
Penyedia harus menyerahkan laporan hasil pekerjaan, termasuk gambar terlaksana
dan laporan kualitas pekerjaan (Uji Mutu Pekerjaan) sebelum tanggal Pengujian
terhadap pekerjaan konstruksi jalan yang telah selesai. Pengujian ini harus mencakup:
1). Suatu evaluasi terhadap seluruh laporan hasil pekerjaan yang memperlihatkan
bahwa seluruh pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan memenuhi
persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan yang menyatakan pekerjaan tidak
memenuhi persyaratan telah diperbaiki dan mendapatkan pernyataan tidak
keberatan dari PPK atau Direksi Teknis.
2). Instruksi tertulis dari PPK atau Direksi Teknis dimana laporan hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan persyaratan pekerjaan (non-conformance product).
3) Pengecekan terhadap keseluruhan kinerja pekerjaan yang telah diselesaikan
yang memperlihatkan pemenuhan terhadap keseluruhan persyaratan dari PPK
atau yang dinyatakan dalam gambar rencana, misalnya, dimensi, tingkat,
fungsi, misalnya ketidakrataan permukaan jalan, aliran air.
4) Pengambilan contoh acak yang minimum untuk pengujian, jika diperintahkan
oleh PPK atau Direksi Teknis.
PPK atau Direksi Teknis akan menyiapkan Ringkasan Laporan Jaminan Mutu yang
akan dimasukkan menjadi satu kesatuan ke dalam laporan hasil pekerjaan Penyedia
untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang telah selesai memenuhi persyaratan
dan seluruh laporan yang menyatakan pekerjaan tidak memenuhi persyaratan telah
diperbaiki serta mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari PPK atau Direksi
Teknis. Pengujian terhadap pekerjaan konstruksi yang telah selesai harus memastikan
kesiapan hasil pekerjaan konstruksi dapat dibuka untuk lalu lintas umum.
D. Audit Mutu Pekerjaan Konstruksi Jalan
Sebagai bagian dari keseluruhan manajemen pengendalian kegiatan, PPK dapat
memiliki satu orang atau lebih auditor yang melengkapi tugas-tugas dari PPK atau
Direksi Teknis dalam melaksanakan Jaminan Mutu. Pada saat ditugaskan, auditor akan
91

membuat laporan kepada PPK dan menyerahkan suatu penilaian yang sistematis dan
independen apakah material dan kegiatan-kegiatan proyek dan hasil-hasil yang
berhubungan sesuai dengan kontrak, RMK Penyedia, dan Rencana Jaminan Mutu PPK
atau Direksi Teknis. Auditor dapat merupakan pegawai PPK atau Direksi Teknis atau
orang lain yang ditugaskan oleh PPK yang tidak terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan
dalam kontrak.
Tujuan dari pengauditan mutu adalah untuk memperoleh pendapat yang independen
terhadap kegiatan-kegiatan kendali mutu dan jaminan mutu dan secara proaktif
menghindari atau mengurangi masalah-masalah yang berkaitan dengan mutu dengan
mensyaratkan proses verifikasi pemenuhan persyaratan dilakukan secara sistematik.
Auditor akan diberi keleluasaan dengan tanpa batasan untuk memasuki lokasi
pekerjaan dan seluruh kegiatan yang dilakukan di lokasi pekerjaan, untuk
mendapatkan seluruh data hasil pengujian dan laporan-laporan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PPK atau Direksi Teknis, Penyedia dan Sub-Penyedia.
E. Pengukuran untuk Pembayaran Pekerjaan Konstruksi Jalan
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan konstruksi jalan dilakukan berdasarkan
termijn dan segmen ruas jalan yang telah selesai dikerjakansebagaimana yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga. Segmen ruas jalan yang diukur untuk
pembayaran harus merupakan keseluruhan struktur pekerjaan konstruksi yang selesai
dikerjakan dan memenuhi kinerja yang ditetapkan sesuai jenis pekerjaan. Ketentuan
besarnya progress yang dapat dibayarkan sebagaimana ditetapkan dalam syarat-syarat
khusus kontrak (SSKK), sedangkan total harga pekerjaan konstruksi merupakan harga
lump sum, kecuali untuk pekerjaan darurat yang ditentukan dalam spesifikasi kinerja
dan keluaran ini.
Panjang segmen jalan ditentukan dari penawaran yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas Keluaran dan Harga atau ditentukan berdasarkan homogenitas perkerasan
jalan pada setiapsegmen jalan dengan panjang minimum 500 (lima ratus) meter dan
maksimum 1000 (seribu) meter.
Semua pembayaran pekerjaan konstruksi sudah termasuk kompensasi penuh untuk
semua bahan, peralatan, biaya produksi, upah tenaga kerja, biaya pengujian mutu,
biaya inspeksi dan pelaporan, pengendalian lalu-lintas, biaya administrasi dan biaya
perlengkapan lainnya yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan konstruksi.
Dalam pengajuan progress untuk pembayaran, Penyedia harus mengajukan laporan
kemajuan pekerjaan yang dilengkapi dengan data pendukungnya, kemudian
dilakukan inspeksi bersama (inspeksi formal)antara Penyedia Jasa dan PPK atau
Direksi Teknis dan dibuat dalam Berita Acara Hasil Inspeksi Formal, sebagai pedoman
dalam pembayaran pekerjaan.
9.2.5. Mutu Material yang Akan Digunakan
Material yang digunakan oleh Penyedia harus sesuai dengan atau melebihi kriteria
mutu minimum sebagaimana yang telah ditentukan dalam usulan Spesifikasi
Teknissetiap jenis pekerjaan. Penyedia harus memberi informasi terkini keberadaan
lokasi bahan baku material dan atau lokasi kuari yang digunakan sebagai sumber
92

material. Sebelum material tersebut digunakan dalam pekerjaan ini, dan Penyedia
diharuskan:
a. Melaksanakan pengujian di laboratorium yang diperlukan untuk menentukan
mutu material; dan
b. Hasil pengujian mutu material tersebut harus sesuai dengan spesifikasi teknis
masing-masing pekerjaan.
PPK atau Direksi Teknis dapat memverifikasi data kualitas material yang diajukan
Penyedia, dan jika hasil verifikasi membuktikan mutu material tidak memenuhi
ketentuan, maka PPK atau Direksi Teknis dapat menolak material yang diajukan dan
mengganti material yang memenuhi syarat. Penyedia dapat menggunakan material
dari sumber yang lain, sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan alternatif pengujian
yang tidak ditentukan dalam spesifikasi teknik, namun metode pengujian harus sesuai
ketentuan sebagai berikut :
(i) Penggujian mutu material harus sesuai dengan NSPM yang berlaku;
(ii) Memberitahukan kepada PPK atau Direksi Teknis untuk material yang akan
digunakan dan;
(iii) Hasil pengujian mutu material tersebut memenuhi karakteristik teknis dan mutu
material yang akan digunakan.
Mutu material yang digunakan untuk perambuan dan perlengkapan keselamatan
jalan harus terdiri dari material yang sejenis misalnya untuk penulisan kembali huruf
pada marka jalan, kualitas cat harus sesuai dan pengecatan rambu rambu jalan yang
mempunyai reflektifitas lapisan pemantul rambu lalu lintas yang menggunakan
lapisan pemantul (reflective sheeting) terdiri dari retroreflective lens system dengan
permukaan rata dan halus, sesuai persyaratan AASHTO M-268 atau yang setara. Nilai
reflektifitas pada Marka Jalan sekurang-kurangnya mempunyai kualitas sebagai
berikut:
100 cd/lx.m2 , untuk marka warna putih.
70 cd/lx.m2 , untuk marka warna kuning.
Penyedia tidak dapat mengajukan tuntutan berdasarkan pada mutu material yang
digunakan bila tidak memenuhi persyaratan tingkat layanan.

9.2.6. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan


Manajemen Pelaksanaan di lokasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam SyaratSyarat Kontrak termasuk perambuan sementara dalam pelaksanaan pekerjaan.
Ketentuan pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan sesuai dengan indikator kinerja
jalan sebagaimana ditetapkan dalam Tabel 9.3.Spesifikasi Kinerja dan Keluaran ini
hingga serah terima akhir pekerjaan, kecuali untuk lokasi/segmen yang sedang
dilaksanakan pekerjaan konstruksi berdasarkan rencana kerja yang telah
mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari PPK atau Direksi Teknis.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, jalan yang diizinkan ditutup untuk keperluan
pekerjaan konstruksi hanya satu lajur jalan secara bergantian dan/atau tidak
diperbolehkan menutup seluruh lajur jalan. Jika dalam kondisi tertentu Penyedia perlu
93

menutup 2 (dua) lajur jalan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus


mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari Direksi Teknis.
9.2.7. Struktur Organisasi Personil Lapangan
Penyedia harus menyerahkan struktur organisasi pelaksanaan secara lengkap untuk
semua personil utama maupun personil pendukung yang menggambarkan tugas-tugas
dan fungsi dari personil tersebut, dalam waktu 7 hari setelah tandatangan kontrak.
Struktur organisasi Penyedia sekurang-kurangnya terdiri dari:
Kepala Pelaksana Pekerjaan yang dibantu oleh:
1. Manajer Unit Perencanaan Teknis.
2. Manajer Unit Pelaksana/Konstruksi.
3. Manajer Unit Pengendali Mutu (UPM).
4. Manajer Unit Pelaksana Layanan Pemeliharaan Jalan.
9.2.8. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan
Pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dalam kontrak ini meliputi:
a). Layanan pemeliharaan perkerasan badan jalan;
b). Layanan pemeliharaan bahu jalan;
c). Layanan pemeliharaan drainase;
d). Layanan pemeliharaan bangunan pelengkap;
e). Layanan pemeliharaan perlengkapan jalan;
f). Layanan pengendalian tumbuh-tumbuhan/tanaman liar/gulma.
Pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dilaksanakan sejak ditetapkannya pemenuhan
tingkat layanan jalan sebagaimana ditentukan dalam SSKK, dan tidak ada pembayaran
untuk pekerjaan layanan pemeliharaan selama periode perencanaan dan pekerjaan
konstruksi. Setelah pekerjaan perencanaan teknis dan konstruksi dinyatakan selesai
100% (seratus persen), pekerjaan layanan pemeliharaan jalan dibayar secara lump
sum setiap triwulan. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan layanan pemeliharaan
jalan berdasarkan Berita Acara Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan yang disetujui oleh
PPK dan/atau Direksi Teknis, dengan besarnya pembayaran sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK.
9.2.9. Metode Inspeksi Tingkat Layanan Jalan
A. Inspeksi Formal Tingkat Layanan Jalan
Inspeksi formal adalah inspeksi yang sebelumnya dijadwalkan oleh PPK atau Direksi
Teknis, dan dilaksanakan oleh Penyedia melalui UPM di bawah pengawasan PPK atau
Direksi Teknis.Tujuan utama inspeksi formal adalah agar PPK atau Direksi Teknis
dapat memverifikasi data yang dinyatakan dalam pengajuan pembayaran dan untuk
mengeluarkan sertifikat pembayaran interim. PPK atau Direksi Teknis akan
menginformasikan kepada Penyedia rencana pelaksanaan inspeksi formal sekurangkurangnya 24 jam sebelum kegiatan ini dilaksanakan, sambil menyatakan dengan
pasti tanggal, jam, dan lokasi inspeksi dimulai. Penyedia diwajibkan untuk hadir pada
tanggal, jam, dan lokasi yang ditentukan oleh PPK atau Direksi Teknis, sambil
menyediakan peralatan yang diperlukan untuk inspeksi sebagaimana dinyatakan lebih
lanjut pada bagian di bawah ini.
94

Inspeksi formal sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap tiga bulan sekali atau pada
saat pengajuan tagihan pembayaran. Penyedia sekurang-kurangnya 5 hari sebelum
penyerahan pengajuan tagihan pembayaran, menyampaikan usulan inspeksi formal
kepada PPK atau Direksi Teknis. Inspeksi formal memberikan perbandingan informasi
pemenuhan kriteria tingkat layanan yang dilaporkan Penyedia di dalam pengajuan
pembayaran dengan pengukuran aktual yang dilaksanakan pada lokasi yang
ditentukan oleh PPK atau Direksi Teknis. Selama inspeksi formal, PPK atau Direksi
Teknis akan menyiapkan laporan hasil inspeksi formal yang berisi sekurangkurangnya :
i. Kondisi umum pengecekan lapangan, yang mencakup tanggal, bagian jalan
yang diperiksa, orang yang hadir, dan sebagainya,
ii. Data pemenuhan atau kegagalan (non-compliance) tingkat layanan jalan
atau kinerja yang mungkin telah ditemukan, dan
iii. Waktu yang diperbolehkan oleh PPK atau Direksi Teknis agar Penyedia
memperbaiki cacat/kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
ditemukan.
Berdasarkan hasil dari inspeksi formal, PPK atau Direksi Teknis akan segera
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin atau ketidak terwakilan di dalam
pengajuan pembayaran Penyedia. Inspeksi formal juga akan dijadwalkan sebagai
tindak lanjut dari pengecekan lapangan yang tujuannya untuk memverifikasi apakah
Penyedia telah memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan (non-compliance)
tingkat layanan jalan dan kinerja yang sebelumnya, dalam rentang waktu yang
diberikan oleh PPK atau Direksi Teknis dan menyatakannya dalam laporan tertulis.
B. Inspeksi Informal Tingkat Layanan Jalan
PPK atau Direksi Teknis atau Penyedia dapat melaksanakan inspeksi informal terhadap
tingkat layanan jalan sebagai bagian dari ketentuan yang diberikan oleh PPK dan
dapat dilakukan atas inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas
jalan yang termasuk dalam kontrak, dan harus menggunakan sumber daya sendiri
untuk inspeksi ini. Inspeksi Informal oleh Direksi Teknis dilaksanakan sekurangkurangnya seminggu sekali dan harus dibuat laporan hasil inspeksi informal.
Jika PPK atau Direksi Teknis, menemukan suatu bagian jalan yang tidak memenuhi
kriteria tingkat layanan jalan dan/atau kinerja pekerjaan maka hasil inspeksi informal
akan disampaikan kepada Penyedia untuk dilakukan verifikasi dan diwajibkan
melakukan tindakan perbaikan berdasarkan temuan dan ketentuan teknis. Hasil
inspeksi informal PPK atau Direksi Teknis setelah dilakukan verifikasi oleh Penyedia
dan dibuat berita acara verifikasi inspeksi informal, maka hasil verifikasi dapat
digunakan oleh PPK atau Direksi Teknis untuk mengoreksi tagihan pembayaran
Penyedia atau memberikan pemotongan pembayaran atau denda pembayaran sesuai
dengan ketentuan. Jika Penyedia melakukan inspeksi informal dan menemukan
kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan serta melaporkan hasil inspeksi informal
kepada PPK atau Direksi Teknis, maka denda yang diterapkan sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari yang ditetapkan dalam Tabel 9.9. Kriteria Tingkat Layanan Jalan,
Waktu Tanggap dan Denda Kegagalan, jika data yang disampaikan Penyedia sesuai
kebenarannya setelah dilakukan verifikasi dilapangan dan dibuat berita acara
verifikasi data.
95

9.3. Administrasi Pengelolaan Kegiatan


Penyedia Jasa harus melaksanakan pengeloaan berikut yang merupakan bagian
kelengkapan, yang diterapkan pada seluruh hasil pekerjaan perencanaan teknis,
konstruksi dan layanan pemeliharaan jalan yang disyaratkan dalam pengelolaan jalan
yang meliputi :
9.3.1 Pengukuran Topografi
Sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Kontrak, pada saat permulaan
pekerjaan, Penyedia akan segera melaksanakan pengukuran topografi pada seluruh
jalan atau bagian jalan yang termasuk dalam kontrak berdasarkan KAK yang telah
mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari PPK atau Direksi Teknis untuk
keperluan detail desain pekerjaan konstruksi sebagaimana yang ditentukan dalam
lingkup pekerjaan. Pengukuran topografi sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pengukuran detail untuk profil memanjang dan profil melintang aktual jalan pada
saat permulaan pekerjaan;
b. Pengukuran detail untuk drainase termasuk saluran samping, saluran melintang
jalan dan saluran pembuang/pengumpulyang menurut Penyedia diperlukan untuk
memastikan tidak hanya untuk pemenuhan terhadap tingkat layanan yang
disyaratkan dalam kontrak, tetapi juga untuk durabilitas jangka panjang jalan
tersebut;
c. Pengukuran detail untuk perlengkapan jalan yang diperlukan bagi pengguna jalan
dan keselamatan jalan.
d. Pengukuran detil untuk bangunan pelengkap jalan termasuk tembok penahan
tanah, bangunan pengaman jalan dan jembatan (jika ada)yang menurut Penyedia
diperlukan untuk menunjang perkerasan jalan dari longsoran dan keamanan bagi
pengguna jalan serta menjaga durabilitas jalan jangka panjang.
Dalam penentuan profil memanjang dan melintang yang disyaratkan, Penyedia harus
(i) mempertimbangkan secara acak Pekerjaan Konstruksi Jalan yang mungkin
diperintahkan dalam kontrak, (ii) kontrol terhadap kapasitas drainase dan
perlindungan dari banjir, (iii) kontrol terhadap perambuan dan bangunan pelengkap
jalan yang diperlukan, dan (iv) Penyedia harus memberikan seluruh informasi yang
digunakan kepada PPK atau Direksi Teknis, dan kriteria yang diterapkan, dalam
pengukuran topograpi yang disyaratkan.
Jika pengukuran untuk profil memanjang dan melintang aktual untuk sebagian atau
seluruh jalan telah tersedia dan telah diberikan kepada Penyedia oleh PPK, meskipun
demikian Penyedia akan melakukan seluruh pengukuran yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan, untuk mengetahui kondisi terkini atau mengenai kebenaran
data existing jalan pada saat permulaan pekerjaan. Setiap pengukuran yang dilakukan
Penyedia, maka PPK atau Direksi Teknis mempunyai akses terhadap seluruh informasi
yang dikumpulkan dan akan digunakan dalam penyiapan rencana kerja atau gambar
perencanaan untuk memenuhi tingkat layanan yang disyaratkan.
Penyedia akan menyelesaikan dan menyerahkan hasil pengukuran topografi yang
sudah lengkap (aktual dan yang disyaratkan) secara resmi kepada PPK atau Direksi
Teknis selambat-lambatnya dalam waktu 42 (empat puluh dua) hari sejak

96

diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja. PPK atau Direksi Teknis dapat menyatakan
keberatan atas hasil pengukuran topografi yang diberikan oleh Penyedia jika:
i. Terdapat bukti nyata bahwa hasil pengukuran topografi yang disyaratkan
tidak cukup untuk secara layak menjamin seluruh tingkat layanan yang
disyaratkan dalam kontrak, atau;
ii. Hasil pengukuran topografi tersebut tidak memenuhi persyaratan yang
berkaitan dengan Pekerjaan Konstruksi Jalan sebagaimana dinyatakan dalam
kontrak. Penolakan oleh PPK atau Direksi Teknis harus disertai dengan
penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai alasan penolakan tersebut, dan
saran-saran perubahan.
Jika PPK atau Direksi Teknis tidak menyatakan keberatan atas hasil pengukuran
topografi yang disyaratkan yang diberikan oleh Penyedia dalam waktu 28 (dua puluh
delapan) hari setelah diterima, yang pada saat bersamaan memberikan alasan untuk
penolakan, hasil pengukuran topografi tersebut secara otomatis menjadi rujukan
(benchmark) untuk pemenuhan terhadap kriteria durabilitas sebagaimana ditentukan
dalam spesifikasi kinerja ini.
Penyedia tidak dapat membuat tuntutan apapun berdasarkan potensi ketidakcukupan
atau ketidaklengkapan atau kekurangan karakteristik lainnya dari hasil pengukuran
topografi yang disyaratkan jika:
(i) Dikemudian hari terdapat kasus dimana suatu kegagalan pemenuhan kriteria
tingkat layanan dan kinerja dapat secara langsung dihubungkan dengan
ketidakcukupan data tersebut, atau;
(ii) PPK atau Direksi Teknis telah menyatakan tidak keberatan atas hasil
pengukuran atau gagal untuk menolak hasil pengukuran topografi yang
disyaratkan dan diusulkan oleh Penyedia.

9.3.2. Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan


Sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Penyedia harus
menyerahkan suatu rencana kerja pelaksanaan pekerjaan selambat- lambatnya dalam
28 (dua puluh delapan) hari sejak ditetapkan tanggal mulai kerja. Rencana Kerja
Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan perencanaan teknis,
konstruksi dan layanan pemeliharaan jalan harus mencakup, tetapi tidak terbatas,
pada hal-hal sebagai berikut:
A. Sistem Manajemen Mutu
Penyedia harus menerapkan suatu sistem manajemen mutu yang sesuai dengan sifat
dan ruang lingkup pekerjaan. Penyedia bertanggungjawab atas pengendalian mutu
(quality control) pekerjaan yang mencakup material, proses, pemeriksaan dan
pengujian, workmanship, produk, dan dokumentasinya. PPK, dengan bantuan
konsultan pengawas yang ditunjuk, akan memastikan Penyedia melaksanakan proses
manajemen mutu secara konsisten agar semua persyaratan kontrak terpenuhi.
Penyedia harus memberikan akses kepada Direksi Teknis terhadap semua proses
pengendalian mutu untuk menilai kinerja pekerjaan Penyedia, sistem manajemen
mutu dimaksud sekurang-kurang meliputi :

97

1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Penyedia harus menyiapkan Rencana Pengendalian Mutu sesuai dengan syarat-syarat
kontrak, dan harus menyerahkan Rencana Mutu Kontrak (RMK) Lengkap kepada
Direksi Teknis paling lambat 28 hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).RMK harus mencakup semua cakupan pekerjaan, termasuk pasokan material
dari pemasok, dan setiap tahapan pekerjaan.Tujuan dari rencana mutu kontrak
Penyedia adalah untuk mengintegrasikan persyaratan-persyaratan kontrak dan sistem
manajemen mutu Penyedia dalam menghasilkan pekerjaan yang telah memenuhi
persyaratan.
Rencana mutu kontrak Penyedia menguraikan metode-metode dan prosedur yang
akan digunakan Penyedia untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis/desain,
konstruksi, dan layanan pemeliharaan, mencakup bagaimana Penyedia akan:
(a) mengidentifikasi persyaratan-persyaratan mutu sesuai dengan kontrak;
(b) merencanakan dan melaksanakan pekerjaan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tersebut;
(c) menginspeksi dan/atau menguji dan memverifikasi pekerjaan untuk memastikan
pemenuhan tingkat layanan jalan dengan persyaratan-persyaratan mutu;
(d) mencatat/merekam dan memantau hasil-hasil sebagai bukti pemenuhan tingkat
layanan jalan;
(e) memastikan bahwa tindakan segera dilakukan untuk memperbaiki kegagalan
pemenuhan persyaratan mutu; dan
(f) Kriteria penerimaan keluaran hasil pekerjaan.
Rencana Mutu Kontrak Penyedia harus dengan jelas menguraikan sistem, prosedur,
dan metode-metode yang akan digunakan untuk menghasilkan mutu konstruksi dan
memantau pemenuhan layanan-layanan dan kinerja jalan yang disyaratkan. Rencana
mutu kontrak Penyedia sekurang-kurangnya berisi antara lain:
a. Informasi kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai kode kegiatan,
sumber dana, lokasi kegiatan, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan
penanggung jawab kegiatan.
b. Sasaran Mutu kegiatan yang menguraikan target pencapaian mutu yang
terukur sesuai dengan rencana kerja dan syarat.
c. Struktur Organisasi Penyedia yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
termasuk uraian tugas tanggung jawab dan wewenang masing-masing
kedudukan.
d. Bagan alir pelaksanaan kegiatan yang menguraikan urutan proses kegiatan
sejak tahap persiapan sampai tahap penyerahan akhir kegiatan, termasuk
kegiatan verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, enspeksi dan pengujian yang
diperlukan.
e. Jadwal pelaksanaan kegiatan yang menguraikan tahapan pelaksanaan sesuai
dengan perencanaan waktu termasuk perencanaan bobot pekerjaan.
f. Jadwal peralatan yang akan digunakan dan Jadwal material yang diperlukan
pada setiap tahapan kegiatan.
g. Jadwal personil yang diperlukan termasuk tenaga ahli dan staff pendukung
dalam setiap kegiatan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan.

98

h. Rencana terhadap metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi,


dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya.
i. Daftar kriteria penerimaan yang menguraikan ketentuan-ketentuan dari setiap
tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratkan.
j. Daftar Induk Dokumen yaitu daftar dokumen (internal dan eksternal) yang
diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan berupa standar kerja, prosedur
kerja, instruksi kerja dan peraturan perundang undangan yang berlaku
dalam rangka mencapai kesesuaian mutu yang dipersyaratkan.
2. Personil Pengendalian Mutu
Penyedia harus menyiapkan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan untuk memastikan:
Penyediaan personil dan peralatan untuk pemeriksaan dan pengujian dalam
pengendalian mutu yang akurat dan tepat waktu,
Semua personil pengendalian mutu terlatih,
Semua peralatan pengujian yang digunakan telah dikalibrasi dan masih
berlaku, dan berfungsi dengan baik,
Semua pengujian dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan pada
kontrak,
Melaporkan kepada Direksi Teknis dalam waktu 24 jam untuk setiap pengujian
yang menunjukkan penyimpangan mutu,
Membuat laporan harian pemeriksaan dan pengujian yang memenuhi
persyaratan dalam waktu 48 jam, termasuk data pendukungnya,
Menyusun, mengumpulkan dan menyerahkan semua dokumentasi
pengendalian mutu dalam waktu 14 hari setelah pekerjaan dinyatakan selesai.
Penyedia harus menunjuk seorang Manajer Unit Pengendalian Mutu (UPM) yang akan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan rencana pengendalian mutu. Posisi Manajer
UPM tidak boleh berada di bawah Unit Pelaksana/Produksi pada organisasi proyek
Penyedia, dan secara khusus tidak boleh dirangkap oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan
Penyedia. Personil Manajer UPM, sekurang-kurangnya harus:
Melaksanakan Rencana Pengendalian Mutu Penyedia;
Bertanggungjawab dalam pengukuran kinerja pekerjaan;
Menghentikan pekerjaan bila dijumpai penyimpangan mutu pada material,
proses, atau produk pekerjaan;
Menyusun rencana pemeriksaan dan pengujian untuk setiap komponen
pekerjaan berkoordinasi dengan unit perencanaan
teknis, unit
pelaksana/produksi penyedia;
Memastikan semua data pengujian dilengkapi dengan referensi lokasi;
Menyusun laporan pekerjaan yang diterima/tidak diterima dan daftar simak
kendali mutu untuk setiap elemen pekerjaan secara rinci, untuk mengukur
tingkat pemenuhan terhadap semua persyaratan kontrak yang penting;
Memastikan semua ketentuan manajemen mutu diketahui, dipahami dan
dilaksakan oleh semua pekerja di lokasi pekerjaan;

99

Memeriksa, menandatangani, dan bertanggungjawab terhadap semua laporan


pengujian;
Menerima laporan penyimpangan mutu dari pengawas lapangan dan
memastikan untuk menguji ulang atau menolak pekerjaan;
Menyusun laporan mingguan dan bulanan atas hasil pemeriksaan dan
pengujian;
Berinisiatif untuk melakukan proses perbaikan bila menjumpai material, proses
atau produk yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi, dan
menginformasikannya kepada Kepala Pelaksana Pekerjaan untuk diteruskan
kepada Direksi Teknis;
Berkonsultasi dengan Manajer Unit Pelaksana untuk melakukan langkahlangkah perbaikan;
Menanggapi setiap laporan penyimpangan mutu yang diterbitkan oleh Direksi
Teknis dalam waktu yang ditetapkan dalam laporan tersebut;
Memonitor prosedur pemeriksaan dan pengujian pekerjaan, termasuk yang
dikerjakan oleh sub-Penyedia;
Memastikan semua peralatan pengujian berfungsi baik dan terpelihara;
Memelihara sistem pengarsipan catatan pengujian sehingga mudah ditelusuri.

B. Rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi


Program Pelaksanaan Pekerjaan harus menyertakan suatu rencana Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi berdasarkan ketentuan dan
peraturan peraturan yang berlaku. Tujuan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi adalah untuk membantu pengembangan sikap
bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja dan untuk memenuhi ketentuan dari undang-undang dan/atau
peraturan-peraturan yang terkait, dan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Karena sifat dari layanan, Penyedia kadang-kadang dapat menghadapi keadaan yang
berbahaya yang dapat menyebabkan bermacam-macam tingkatan risiko kecelakaan
terhadap staf yang dikontrak dan/atau masyarakat. Jika keadaan ini akan timbul
bahaya yang signifikan dan tidak mudah dihentikan atau diisolasi, maka keadaan
bahaya tersebut harus diminimalkan dengan memastikan sistem proteksi yang
terencana (contohnya perlengkapan, pakaian tenaga kerja) benar-benar digunakan.
Rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
harus setiap saat dipenuhi oleh personil Penyedia dan seluruh Sub- Penyedia yang
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
Rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi,
harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang direncanakan meliputi antara lain:
(a) Memastikan indentifikasi yang sistematik terhadap keadaan berbahaya yang
sudah ada dan yang akan terjadi di lokasi pekerjaan,
(b) Memastikan minimalisasi keadaan berbahaya yang signifikan, pada saat
penghentian dan isolasi keduanya tidak dapat dilakukan,
(c) Memastikan ketentuan dan penggunaan tindakan perlindungan yang memadai,

100

(d) Memasukkan prosedur darurat untuk menghadapi kecelakaan tumpahan, polusi,


atau dekat dengan bahaya,
(e) Memastikan peninjauan ulang dan penilaian reguler untuk setiap kondisi bahaya
yang teridentifikasi dan memantau pekerja yang terpapar terhadap kondisi
bahaya tersebut,
(f) Memastikan pelaporan dan perekaman peristiwa keselamatan di lokasi pekerjaan
sehingga masalah-masalah kesehatan dan keselamatan dapat ditangani secara
cepat dan tepat. Dalam kontrak ini disyaratkan bahwa peristiwa keadaan bahaya
apapun segera diberitahukan kepada PPK.
Rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
selambat-lambatnya harus diserahkan 28 (dua puluh delapan) hari setelah
dikeluarkannya Tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.
C. Prosedur Kondisi Darurat (Emergency Procedures)
Program pelaksanaan pekerjaan harus memasukkan prosedur kondisi darurat harus
menetapkan tugas, metode, dan prosedur selama kejadian darurat jenis tertentu yang
teridentifikasi dalam rencana yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Prosedur
kondisi darurat harus dibuat oleh Penyedia dan harus mendapatkan pernyataan tidak
keberatan dari PPK atau Direksi Teknis.
Tujuan dari prosedur kondisi darurat adalah untuk memastikan keselamatan personil
Penyedia dan pengguna jalan dalam kondisi darurat. Prosedur kondisi darurat harus
mencakup:
a. Sistem komunikasi yang efektif dan perekaman kejadian;
b. Nama, nomor yang dapat dihubungi, dan tugas khusus personil Penyedia yang
ditunjuk untuk menanggapi keadaan darurat;
c. Nomor yang dapat dihubungi dari pihak ketiga yang mungkin perlu
diberitahu jika ada kejadian darurat, misalnya polisi;
d. Prosedur tanggapan yang lengkap untuk seluruh kejadian darurat;
e. Rute pengalihan yang mungkin apabila terjadi penutupan jalan.
Prosedur kondisi darurat selambat-lambatnya harus diserahkan 28hari sejak Tanggal
Mulai Kerja sebagaimana disebutkan pada SPMK.
D.
Rencana Pengelolaan Lalu Lintas
Penyedia dalam program pelaksanaan pekerjaan harus mencakup rencana
pengelolaan/manajemen lalu lintas dilapangan. Rencana pengelolaan lalu lintas
terdiri rencana kerja pengelolaan lalu lintas di lokasi pekerjaan termasuk keperluan
rambu-rambu, personil, dan perlengkapan komunikasi yang diperlukan selama jangka
waktu/masa penyelesaian pekerjaan konstruksi, layanan pemeliharaan, dan masa
pemeliharaan.Setiap penanganan pekerjaan dilapangan yang menutup lajur lalulintas, sehingga lajur yang ada digunakan secara bergantian, maka Penyedia harus
memperhitungkan perkiraan panjang antrian lalu-lintas.Rencana pengelolaan lalu
lintas harus dibuat oleh Penyedia dan mendapatkan pernyataan tidak keberatan PPK
atau Direksi Teknis.

101

Tujuan rencana pengelolaan lalu lintas adalah untuk:


(a) Secara jelas mendefinisikan dan mendokumentasikan tanggung jawab dan rantai
komando untuk perkembangan, penerapan, dan pengelolaan tindakan dan
sistem pengendalian lalu lintas;
(b) Menetapkan persyaratan minimum untuk pengendalian lalu lintas sementara;
(c) Menetapkan standar minimum perambuan sementara untuk pelaksanaan
pekerjaan;
(d) Menyediakan peralihan (taper) yang tepat dan memungkinkan lalu lintas
mengalir dengan selamat dan efisien memasuki, melewati, dan keluar dari lokasi
pekerjaan;
(e) Melindungi personil Penyedia setiap saat;
(f) Melindungi aset dan sumber daya yang ada setiap saat;
(g) Memenuhi persyaratan operasional jalan.
Rencana pengelolaan lalu lintas juga harus memasukkan sekurang-kurangnya hal-hal
sebagai berikut:
i. Dokumen proses persiapan, peninjauan ulang, dan persetujuan rencana
pengelolaan lalu lintas;
ii. Dokumen sistem penelusuran dan pengendalian untuk menjamin bahwa
hanya salinan Rencana Pengelolaan Lalu lintas edisi terakhir yang beredar;
iii. Nomor yang dapat dihubungi untuk Penyedia, Pelaksana, layanan darurat, dan
pihak yang berkepentingan lainnya;
iv. Gambar rencana penerapan pengendalian lalu lintas pada saat melaksanakan
tiap-tiap aspek layanan (termasuk diagram tata ruang dan rencana kerja untuk
lokasi tertentu jika layanan mensyaratkan tindakan pengendalian lalu lintas,
yang tidak terdapat dalam peraturan standar pelaksanaan).
9.3.3. Unit Pengendali Mutu (UPM)
Penyedia diwajibkan membentuk Unit Pengendali Mutu (UPM) di dalam struktur
organisasinya, UPM harus beranggotakan personil yang sesuai kualifikasinya, dan
bertugas secara terus-menerus untuk memverifikasi/ memvalidasi tingkat pemenuhan
Penyedia terhadap tingkat layanan yang disyaratkan. Unit Pengendali Mutu juga
bertanggung jawab untuk melakukan pengujian mutu bahan dan mutu keluaran hasil
pekerjaan yang disyaratkan untuk pekerjaan konstruksi, layanan pemeliharaan jalan,
dan pekerjaan darurat.
Kualifikasi personil Unit Pengendali Mutu (UPM) sekurang-kurangnya meliputi:
a. Ahli Kendali Mutu sebagai Manajer UPM;
b. Ahli Material Jalan/Jembatan;
c. Inspektor Lapangan;
d. Teknisi Laboratorium.
Tenaga Ahli tersebut di atas harus mempunyai kualifikasi Ahli Madya yang
berpengalaman pada pekerjaan sejenis sekurang-kurang 5 (lima) tahun. Penyedia dapat
mengajukan tambahan tenaga ahli yang belum disebutkan di atas dan tambahan untuk
tenaga assisten ahli serta tenaga pendukung lainnya dalam Unit Pengendali Mutu.
UPM juga bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian informasi yang
diperlukan dalam penyusunan data pendukung untuk usulan pembayaran dari
102

Penyedia, dan UPM bertanggung jawab setiap saat menyediakan dan memutakhirkan
informasi yang lengkap dan menyeluruh mengenai kondisi jalan dan bagian jalan
yang termasuk dalam kontrak dan memberikannya kepada PPK dan Direksi Teknis
seluruh informasi yang diperlukan termasuk riwayat pekerjaan yang telah
dilaksanakan Penyedia. UPM juga diwajibkan untuk melaksanakan, bekerja sama
dengan PPK atau Direksi Teknis dalam inspeksi formal dan informal serta inspeksi
terjadwal sesuai tingkat layanan yang akan dilaksanakan secara reguler. Pemenuhan
atau kegagalan pemenuhan Penyedia terhadap persyaratan tingkat layanan akan
dilaporkan oleh UPM kepada PPK atau Direksi Teknis dalam bentuk laporan tertulis.
9.3.4. Perlengkapan Komunikasi dan Papan Pengaduan
Penyedia diwajibkan menyediakan dan memelihara perlengkapan komunikasi tertentu
yang dipasang/beroperasi secara permanen, perlengkapan komunikasi unit
pengendali mutu harus dapat diakses oleh PPK atau Direksi Teknis secara terus
menerus selama 24 jam pada masa kontrak. Perlengkapan ini dapat meliputi telepon
selular atau telepon satelit, perlengkapan radio, mesin fax, komputer dengan akses
email, website dan sejenisnya.
Penyedia diwajibkan memasang secara tetap Papan Pengaduan bagi pengguna jalan,
setiap jarak maksimum 5 kilometer yang dimulai pada awal ruas jalan dan diakhiri
pada akhir ruas jalan yang termasuk di dalam kontrak, papan pengaduan tersebut
harus dapat terbaca dengan jelas dan sekurang-kurangnya papan berukuran
minimum panjang x lebar(2,5 x 1,5) meter dan dipasang dengan tiang yang kokoh
dengan tinggi minimum 2,5 meter berisi tentang Keluhan Pengguna Jalan terhadap
kerusakan dan/atau ketidaknyamanan jalan dalam kontrak ini semua keluhan
pengguna jalan dapat disampaikan ke nomor telepon atau nomor SMS atau alamat
email yang disediakan oleh Penyedia dan alamat email tersebut dapat diakses oleh PPK
atau Direksi Teknis.
Contoh papan pengaduan sebagai berikut:
Kepada
PENGGUNA JALAN/MASYARAKAT
Jalan ini dikelola dan dipelihara dengan pajak anda oleh PENYELENGGARA
JALAN Nasional Ruas Jalan ...
Apabila anda menyampaikan masukan, tanggapan dan keluhan tentang
kerusakan ruas jalan ini, mohon disampaikan kepada:
PENYELENGGARA JALAN NASIONAL RUAS ............
Instansi
:.............................[nama Satker/PPK]
Alamat :.
Telp
: .
Fax
: .
Email
: ...
SMS
: ...............................................................

103

Setiap keluhan pengguna jalan yang disampaikan harus segera diverifikasi dilokasi
Penyedia untuk ditindak lanjuti sesuai kriteria tingkat layanan jalan yang disyaratkan
didalam kontrak dan dilaporkan kepada PPK atau Direksi Teknis. Untuk keperluan
tersebut Penyedia harus menyiapkan seorang operator atau penanggungjawab dalam
pencatatan secara rutin untuk setiap keluhan yang disampaikan pengguna jalan dan
menyampaikan kepada Unit Pengendali Mutu (UPM) untuk ditindaklanjuti.
9.3.5 . Perlengkapan Peralatan Untuk Layanan Pemeliharaan
Penyedia harus menyediakan peralatan untuk layanan pemeliharaan alat alat yang
minimal terdiri atas :
Peralatan Minimum
1. Motor Grader kapasitas 100 HP sebanyak 1 unit
2. Vibrator Roller kapasitas 5-8 TON sebanyak 1 unit
3. Dump Truck kapasitas 3,5 TON sebanyak 2 unit
4. Wheel Loader kapasitas 1-1,6 m3 sebanyak 1 unit
5. Water Tanker kapasitas 3-4 kilo ltr sebanyak 1 unit

Peralatan minimal tersedia setelah kriteria tingkat layanan jalan untuk perkerasan
tanpa penutup telah berlaku.
9.3.6.Pelaporan dan Pengkinian Data Pelaksanaan Jalan
Penyedia harus selalu menginventarisasi data yang berhubungan dengan aset yang
sedang dipelihara dalam kontrak ini, secara elektronik atau di atas kertas dalam
bentuk laporan. Penyedia harus memberikan seluruh informasi data yang diperlukan
oleh PPK atau Direksi Teknis, yang merupakan data terkini dan akurat dan dilengkapi
rincian data yang sesuai dan tepat jika diperlukan.
Penyedia harus memberikan salinan informasi dalam bentuk laporan dan/atau
elektronik yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini kepada PPK atau Direksi
Teknis sesuai dengan yang diminta. Laporan laporan pengkinian data pelaksanaan
harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan kepada PPK atau Direksi Teknis yang
meliputi :
A. Laporan Harian yang berisi :
i). lokasi pekerjaan yang dilaksanakan;
ii). penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
iii). jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
iv). jenis dan keluaran pekerjaan yang dilaksanakan;
v).keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
vi). catatan pemenuhan tingkat layanan jalan; dan
vii).catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Laporan harian ini dibuat oleh Penyedia dan harus disampaikan kepada PPK atau
Direksi Teknis paling lambat satu hari kerja pada hari berikutnya \.
B. Laporan Mingguan terdiri dari :
i) Laporan Hasil Pekerjaan yang berisi tentang rangkuman laporan harian
danhasil keluaran pekerjaan dalam satu minggu serta prosentasi progress

104

2)

pekerjaan yang telah dilaksanakan dan catatan penting lainnya yang perlu
ditonjolkan.
Laporan Mutu Tingkat Layanan Jalan yang berisi tentang hasil keluarankondisi
pemenuhan tingkat layanan jalan dan hal-hal penting yang perlu ditonjolkan
berdasarkan hasil inspeksi lapangan. Laporan kondisi tingkat layanan jalan ini
harus dibuat sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan sampai dari
serah terima akhir pekerjaan.

Laporan Mingguan tersebut diatas harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan
kepada PPK atau Direksi Teknis paling lambat dua hari kerja pada minggu
berikutnya. Keterlambatan penyampaian Laporan Mingguan dari waktu yang
ditetapkan dinilai sebagai buruknya kinerja manajemen Penyedia, untuk itu
keterlambatan penyampaian laporan dikenakan Denda berupa pemotongan
terhadap pembayaran termijn sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk
setiap keterlambatan laporan mingguan.
C. Laporan Bulanan meliputi:
i) Laporan Hasil Pekerjaan yang berisi tentang rangkuman laporan mingguan dan
hasil keluaran pekerjaan dalam satu bulan yang meliputi progress hasil
pekerjaan yang dilaksanakan, hasil pengujian mutu bahan dan pekerjaan serta
catatan penting lainnya yang perlu ditonjolkan.
ii) Laporan Mutu Tingkat Layanan Jalan yang berisi tentang kondisi pemenuhan
dan/atau kegagalan tingkat layanan jalan serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan berdasarkan hasil inspeksi lapangan. Laporan kondisi tingkat
layanan jalan ini harus dibuat sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan
jalan sampai dari serah terima akhir pekerjaan.
Laporan Bulanan tersebut diatas harus dibuat oleh Penyedia dan disampaikan
kepada PPK atau Direksi Teknis paling lambat lima hari kerja pada bulan
berikutnya. Keterlambatan penyampaian Laporan Bulanan dari waktu yang
ditetapkan dinilai sebagai buruknya kinerja manajemen Penyedia, untuk itu
keterlambatan penyampaian laporan dikenakan Denda berupa pemotongan
terhadap pembayaran termijn sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk
setiap keterlambatan laporan bulanan.
D. Konsep Laporan Inspeksi Formal merupakan Laporan Mutu Tingkat Layanan
Jalan yang diajukan Penyedia kepada PPK atau Direksi Teknis untuk dilakukan
pengecekan/inspeksi bersama, guna memberikan perbandingan informasi
pemenuhan mutu tingkat layanan jalan. Berdasarkan pengecekan/inspeksi bersama
akan dibuat Laporan Inspeksi Formal yang sekurang-kurangnya dilaksanakan setiap
tiga bulan sekali atau pada saat pengajuan tagihan pembayaran/terminj. Laporan
Inspeksi Formal sekurang-kurangnya berisi :
i. Kondisi umum pengecekan lapangan, yang mencakup tanggal, bagian jalan
yang diperiksa, orang yang hadir, dan sebagainya,
ii. Data pemenuhan atau kegagalan (non-compliance) tingkat layanan jalan
atau kinerja yang mungkin telah ditemukan, dan
105

iii.

Waktu yang diperbolehkan oleh PPK atau Direksi Teknis agar Penyedia
memperbaiki cacat/kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
ditemukan.

E. Laporan Hasil Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan


Penyedia harus membuat Laporan Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan
dan/atau Kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan (jika ada) yang harus
disampaikan kepada PPK atau Direksi Teknis. Dan PPK atau Direksi Teknis dapat
meninjau ulang laporan tersebut atau melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan
untuk menentukan pemenuhan terhadap persyaratan kontrak. Setiap temuan
kegagalan (non- compliance)dari persyaratan kontrak harus ditangani Penyedia
dengan cara sebagai berikut:
1. Laporan internal penyedia
Jika Unit Pengenali Mutu (UPM) Penyedia melaporkan indikasi bahwa pekerjaan
tidak memenuhi persyaratan, maka Manajer UPM harus melaporkan kepada
Manajer Unit Pelaksana dengan satu salinan kepada Kepala Pelaksana Pekerjaan
(GS) dalam bentuk laporan internal Penyedia dan menyerahkan satu salinannya
kepada PPK atau Direksi Teknis, termasuk di dalamnya adalah rencana waktu
tanggap penanganan.
Selanjutnya Manajer Unit Pelaksana harus segera menjawab laporan tersebut
kepada Manajer UPM dengan satu salinan diteruskan kepada Kepala Pelaksana
Pekerjaan (GS), dan satu salinan kepada PPK atau Direksi Teknis, disertai dengan
usulan penyelesaian dan tindakan perbaikan. Kepala Pelaksana Pekerjaan (GS)
dan/atau Manajer Pelaksana dapat berkonsultasi dengan PPK atau Direksi Teknis
berkaitan penyelesaian pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut,
tetapi konsultasi tersebut tidak diwajibkan. Pembayaran untuk pekerjaan yang
tidak memenuhi persyaratan dapat dipotong sampai dengan laporan pekerjaan
yang tidak memenuhi persyaratan telah diselesaikan.
2. Laporan yang dikeluarkan oleh PPK atau Direksi Teknis
Jika PPK atau Direksi Teknis menemukan indikasi bahwa pekerjaan tidak
memenuhi persyaratan, PPK atau Direksi Teknis akan memberitahukan kepada
Penyedia melalui laporan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan, termasuk
di dalamnya adalah toleransi waktu tanggapnya.
Penyedia kemudian harus menjawab laporan tersebut dalam waktu yang
ditentukan, disertai dengan usulan penyelesaian dan tindakan perbaikannya. PPK
atau Direksi Teknis akan menerima atau menolak usulan penyelesaian dan
tindakan perbaikannya.
Pengujian dan inspeksi jaminan mutu akan dilaksanakan untuk menentukan
apakah tindakan perbaikan telah dilaksanakan dengan hasil yang dapat
diterima/disetujui. Penerimaan/persetujuan dan penolakan akan terus berlanjut
sampai dengan PPK atau Direksi Teknis menentukan bahwa hasil perbaikan telah
memenuhi persyaratan. Pembayaran untuk pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan tidak dapat dilaksanakan sampai dengan pekerjaan tersebut selesai
diperbaiki dan dinyatakan memenuhi persyaratan.
106

3. Kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan


Jika hasil peninjauan pekerjaan mengindikasikan bahwa pekerjaan tersebut tidak
memenuhi persyaratan mutu dan kinerjanya, tetapi penyimpangannya dianggap
minor oleh PPK atau Direksi Teknis, maka PPK atau Direksi Teknis dapat
mengeluarkan laporan yang berisi kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan
yang tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memeriksa kembali temuan tersebut dan
melakukan perbaikan terhadap pekerjaaan hingga memenuhi persyaratan mutu
dan kinerja yang ditentukan. Kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan yang
bersifat minor yang tidak memenuhi persyaratan, tidak akan mempengaruhi
pembayaran pekerjaan tersebut, jika Penyedia dapat memperbaiki sesuai dengan
waktu tanggap yang ditentukan.
4. Banding
Jika Penyedia membantah kevalidan suatu temuan dari PPK atau Direksi Teknis
terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan, maka Penyedia dapat
mengajukan bantahan kepada PPK atau Direksi Teknis. PPK atau Direksi Teknis
dan Penyedia akan menggunakan seluruh upaya yang masuk akal untuk
menjernihkan hal yang diperselisihkan dan menyelesaikannya sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Jika PPK atau Direksi Teknis dan Penyedia tidak dapat mencapai suatu
penyelesaian yang disepakati oleh kedua pihak, maka pekerjaan yang dinyatakan
dalam laporan tersebut harus dievaluasi ulang oleh pihak ketiga yang independen.
Pihak ketiga ini dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis dengan berkonsultasi dengan
Penyedia. Pengujian untuk evaluasi ulang dilakukan dengan frekuensi pengujian
sama dengan dua kali dari yang ditetapkan dalam kontrak atau sama dengan
frekuensi lain yang dapat disepakati bersama oleh PPK atau Direksi Teknis dan
Penyedia.
Jika hasil pengujian banding ini menguatkan bahwa pekerjaan tersebut tidak
sesuai dengan persyaratan, seluruh biaya pengujian banding akan menjadi
tangung jawab Penyedia. Jika hasil pengujian banding menunjukkan bahwa
pekerjaan tersebut memenuhi persyaratan dalam kontrak, seluruh biaya
pengujian banding akan menjadi tanggung jawab PPK atau Direksi Teknis.
F. Laporan Serah Terima
Penyedia harus menyiapkan laporan serah terima pekerjaan yang bertujuan untuk
memberikan kondisi terakhir dan data pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan Penyedia termasuk data permasalahan yang belum diselesaikan baik
secara teknis dan administrasi. Laporan serah terima sekurang kurangnya berisi:
1. Ringkasan masalah-masalah yang tidak tertangani;
2. Memasukkan data lengkap yang terbaru pada jalan yang termasuk dalam
kontrak yang dilengkapi dengan rincian data termasuk gambar-gambar (as
build drawing);
3. Memberikan secara lengkap hal-hal sebagai berikut:
107

i). Daftar cacat dan pertanggungjawaban yang belum diselesaikan;


ii).Masalah-masalah yang tidak tertangani, terutama yang dapat
mempengaruhi Penyedia yang berikutnya;
iii).Rincian masalah-masalah yang sensitif;
iv).Pemantauan khusus yang sedang berlangsung atau pemeliharaan yang
diperlukan.

9.4. Kriteria Tingkat Layanan Jalan


9.4.1. Kriteria Tingkat Layanan Perkerasan dan Bahu Jalan
Kriteria tingkat layanan jalan baik pada perkerasan lentur maupun pada perkerasan
kaku dan komposit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
A.
Jalan Dapat Digunakan
Penyedia harus memastikan bahwa setiap saat jalan terbuka untuk lalu lintas dan
bebas dari gangguan. Pengecualian hanya diijinkan untuk hal-hal yang memenuhi
kriteria kondisi darurat atau adanya permohonan tertulis dari pihak berwenang
mengenai pemanfaatan jalan atau bagian jalan yang termasuk dalam kontrak untuk
yang bersifat eksternal fungsi jalan dalam keadaan normal. Permohonan tertulis dapat
disampaikan kepada PPK atau Pejabat yang berwenang. Persetujuan, termasuk
batasan-batasannya, atas permohonan tersebut harus disepakati oleh para pihak dan
sesuai dengan peraturan/ perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B.
Ukuran Tingkat Layanan dan Kenyamanan Pengguna Jalan
Ukuran tingkat layanan jalan dan kenyamanan bagi pengguna jalan baik untuk jalan
dengan perkerasan lentur maupun untuk jalan dengan perkerasan kaku atau komposit
adalah sebagaimana ditentukan dalam Tabel 9.1. seperti antara lain :
1. Lubang Jalan
Penyedia harus segera memperbaiki kerusakan perkerasan jalan seperti lubang
maupun retakan sebagaimana yang telah ditetapkan, perbaikan harus diperbaiki
paling lama sesuai dengan waktu tanggap yang telah ditetapkan. Pengukuran kondisi
ini dapat dilakukan secara visual dengan melaksanakan inspeksi kondisi perkerasan
jalan secara rutin.
2. Kerataan Jalan
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kerataan jalan, harus
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Ukuran kerataan jalan tersebut digunakan
sebagai ukuran kenyamanan pengguna jalan, dalam penilaian kriteria ukuran
durabilitas jalan.
Pengukuran kerataan jalan dengan menggunakan response type meter (Rafo Meter)
dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, untuk perkerasan yang telah dilaksanakan
pelapisan ulang. Untuk fleksibilitas penggunaan data, keluaran harus dinyatakan
dalam International Roughness Index (IRI dalam m/km) dan hitungan NAASRA.
108

Interval pengukuran dan pelaporan data ketidakrataan sedemikian rupa sehingga


cukup panjang, mencakup semua panjang-gelombang profil jalan yang menyusun
ketidakrataan, tetapi juga cukup pendek, sehingga Penyedia dapat mengidentifikasi
cacat yang berlainan yang memberi tambahan terhadap nilai keseluruhan
ketidakrataan. Interval maksimum untuk melakukan pengukuran ketidakrataan
adalah 200 m.
Peralatan yang digunakan harus dikalibrasipada bermacam-macam kondisi jalan.
Kalibrasi tersebut harus dilakukan selama tahap pengumpulan data, sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuatnya dan dari pengamatan selama penggunaan
sebelumnya.
3. Lebar Perkerasan
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa lebar perkerasan jalan yang
ada harus memenuhi ukuran yang telah ditetapkan.
C. Ukuran Durabilitas Jalan
Kriteria ukuran durabilitas jalan diterapkan untuk pekerjaan struktur perkerasan
jalan, struktur drainase dan struktur bangunan pelengkap jalan seperti tembok
penahan tanah, jembatan yang meliputi :
1. Kekuatan Struktur Perkerasan
Penyedia harus memastikan bahwa perbaikan struktur perkerasan (seperti rehabilitasi,
rekonstruksi dan pengembalian kondisi atau peningkatan struktur lainnya) dan
struktur perkerasan baru harus memenuhi mutu yang sesuai persyaratan teknis.
Perbaikan struktur perkerasan harus memenuhi ukuran kekuatan dan mutu sesuai
jenisnya serta penanganan sesuai ketentuan teknis dalam penilaian kriteria ukuran
durabilitas jalan.
Pengukuran mutu perbaikan perkerasan jalan berdasarkan ketentuan spesifikasi teknis
yang telah mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari PPK atau Direksi Teknis dan
semua bahan yang digunakan telah dilakukan pengujian mutu sesuai yang disyaratkan
dalam rencana mutu kontrak termasuk hasilnya.
2. Struktur Drainase
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa struktur drainase baru dan
drainase lama masih tetap kokoh, kuat dan berfungsi dengan baik untuk mengalirkan
air ketika musim hujan. Jika hasil inspeksi menunjukkan perlu adanya perbaikan
dan/atau pemeliharaan dari sedimentasi dasar saluran, maka Penyedia harus
memperbaiki struktur drainase dengan mutu sesuai yang disyaratkan dan/atau
pengerukan sedimentasi dasar drainase hingga penampang basah drainase dapat
berfungsi secara optimal sesuai yang direncanakan.
3. Bangunan Pelengkap Jalan
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa struktur bangunan pelengkap
jalan seperti tembok penahan tanah dan bangunan jembatan baru harus tetap kokoh,
109

kuat dan berfungsi dengan baik sesuai persyaratan teknis pada saat serah terima
pertama pekerjaan. Jika hasil inspeksi menunjukkan perlu adanya perbaikan struktur
dan/atau pemeliharaan bangunan pelengkap jalan, maka Penyedia harus
memperbaiki struktur tersebut dengan mutusesuai dengan yang disyaratkan, sehingga
bangunan pelengkap tersebut dapat berfungsi secara optimal.

D.

Variasi dan Tahapan Pemenuhan Kriteria Tingkat Layanan Jalan

Dengan mempertimbangkan periode mobilisasi Penyedia, kondisi eksisting jalan,


perkiraan lalu-lintas dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan termasuk perbaikan
eksisting jalan seperti pengembalian kondisi atau rehabilitasi atau rekonstruksi,
makavariasi dan tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan sebagaimana
ditentukan dalam Tabel 9.3. spesifikasi kinerja dan keluaran ini.Jadwal pemenuhan
kriteria tingkat layanan jalan tersebut diberlakukan untuk penanganan pekerjaan
konstruksi jalan yang ditetapkan dalam lingkup pekerjaan, sedangkan pemenuhan
tingkat layanan jalan eksisting diberlakukan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
E.
Peralatan yang Digunakan untuk Inspeksi Tingkat Layanan Jalan
Pada inspeksi formal dalam pemenuhan tingkat layanan, UPM Penyedia akan bekerja
sama dengan PPK atau Direksi Teknis melakukan inspeksi dengan menggunakan
peralatan fisik yang diperlukan yang akan disediakan oleh Penyedia. Peralatan tersebut
sama dengan yang biasa digunakan oleh UPM untuk evaluasi internal secara terusmenerus terhadap pemenuhan tingkat layanan, peralatan yang diperlukan dalam
inspeksi formal namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
(b) Kendaraan: kendaraan penumpang. Kendaraan harus dalam kondisi baik dan
harus sesuai dengan spesifikasi asli dari pabrik, tanpa adanya perubahan yang
akan mengubah karakteristik kendaraan. Jenis kendaraan yang berbeda dapat
digunakan untuk melaksanakan inspeksi ketidakrataan permukaan jalan dan
lendutan jalan.
(c) Personil UPM sekurang-kurangnya terdiri personil yang sesuai kualifikasinya
ditambah tenaga bantu sesuai kebutuhan.
(d) Seluruh peralatan dan instrumen yang diperlukan dapat berfungsi dengan baik
dan sudah dikalibrasi serta dapat menguraikan metodologi dan prosedur
inspeksi.
F.
Prosedur untuk Inspeksi
Inspeksi formal untuk mengetahui tingkat layanan jalan, dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur dan ketentuan sebagai berikut:
1.Jalan dapat digunakan
Tidak ada metode pengujian khusus untuk kriteria jalan dapat digunakan, selain
dengan berkendara di atas jalan dalam kondisi normal, menggunakan jenis kendaraan
yang dinyatakan sesuai ketentuan diatas. Kondisi jalan yang tidak memenuhi
persyaratan jika jalan terganggu di sembarang titik lokasi pekerjaan. Untuk kondisi
jalan yang memenuhi persyaratan jika masih memungkinkan terus berkendara di atas
jalan dengan kecepatan rata-rata yang telah ditentukan dalam perencanaan teknik dan

110

kendaraan tidak mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi jalan yang
kurang baik.
2.Ukuran Kenyamanan Pengguna Jalan dan Lebar Perkerasan
Prosedur inspeksi untuk aspek ukuran-ukuran kenyamanan pengguna jalan dan lebar
perkerasan jalan harus sesuai dengan Tabel 9.1. dibawah, diperiksa pada bagian jalan
yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan visual perkerasan
jalan. Jika nilai hasil pengukuran kurang dari nilai yang disyaratkan, maka bagian
jalan tersebut akan dinyatakan sebagai tidak memenuhi kenyamanan pengguna jalan.
3.Ketidakrataan Jalan
Prosedur inspeksi untuk ketidakrataan jalan dengan menggunakan alat pengukuran
kerataan jalan response type meter (Rafo-meter), jika hasil pengukuran
memperlihatkan bahwa ketidakrataan jalan tidak sesuai dengan yang ditetapkan,
maka PPK atau Direksi Teknis akan menentukan jadwal bagi Penyedia, untuk
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan guna memperbaiki ketidakrataan
sesuai yang disyaratkan. Jadwal harus memastikan bahwa pekerjaan yang terkait dapat
diselesaikan dalam 3 (tiga) bulan dan sebelum pengukuran selanjutnya akan
dilaksanakan. Denda atas kegagalan pemenuhan persyaratan tingkat layanan untuk
ketidakrataan jalan, sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi kinerja ini.
Pemenuhan kerataan jalan diberlakukan untuk permukaan perkerasan jalan yang
telah dilaksanakan pelapisan perkerasan berdasarkan rencana penanganan perkerasan
jalan dan jadwal pelaksanaan yang telah disepakati oleh Direksi Teknis atau PPK
dengan mengacu pada Tabel 9.3. jadwal pemenuhan kriteria tingkat layanan jalan.
Tabel 9.1. Kriteria Tingkat Layanan Jalan dan Kenyamanan Pengguna Jalan untuk Jalan Perkerasan
Lentur dan Kaku.

No
1
a

Indikator Kinerja Jalan

Waktu TanggapPenanganan Berdasarkan


Kelas Jalan*)
Perkerasan Jalan
Jalan Raya
Jalan Sedang
Jalan Kecil
Lubang :
Harus
selesai Harus
selesai Harus
selesai
Tidak boleh ada lubang dengan diperbaiki dalam diperbaiki
dalam diperbaiki dalam
diameter lebih dari 10 cm dan waktu maksimum waktu maksimum waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
14 (empat belas)
kedalaman
tidak
boleh 5 (lima) hari.
mencapai kedalaman setebal
hari.
lapis permukaan.
Retakan :
i).Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 3 mm untuk
permukaan aspal/lentur.
ii). Tidak boleh ada retakan
yang lebih lebar dari 5 mm
untuk permukaan
perkerasan kaku.
iii).Luas retakan tidak boleh
lebih besar10% setiap 100 m
panjang jalan.

harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.

harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.

harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.

111

c1

Kerataan (untuk perkerasan


jalan yang telah dilakukan
penanganan konstruksi jalan):
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan untuk
Jalan Raya maksimum 4, Jalan
Sedang maksimum 5 dan Jalan
Kecil maksimum 6.

harus diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
30
(tiga puluh) hari.

harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
60
(enam puluh) hari.

harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.

c2

Kerataan (untuk perkerasan


jalan yang hanya dilakukan
penanganan pengembalian
kondisi jalan):
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan untuk
Jalan Raya maksimum 6, Jalan
Sedang maksimum 7 dan Jalan
Kecil maksimum 8.

harus diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.

harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan
puluh)
hari.

harus
diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
90
(sembilan puluh)
hari.

Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang
amblas lebih dari 3Cm dengan
luasan permukaan yang amblas
lebih besar 5% setiap 100meter
jalur jalan.
Alur / deformasi plastis
Tidak boleh ada alur /
deformasi plastis yang lebih
dalam dari 2 cm.
Alur/deformasi plastis yang
lebih dalam dari 1 cm tidak
boleh lebih dari 5% dari luas
permukaan per 200 meter
panjang lajur jalan.

harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum
5 (lima) hari.

harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum 7
(tujuh) hari.

harus
selesai
ditutup
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.

Alur di atas nilai


batas harus
dihilangkan/ditut
up dalam 21 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
kepada Penyedia.

Alur di atas nilai


batas harus
dihilangkan/ditutu
p dalam 28 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
kepada Penyedia.

Alur di atas nilai


batas harus
dihilangkan/ditutu
p dalam 42 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
kepada Penyedia.

Pelepasan Butir :
Tidak boleh ada bagian
permukaan jalan yang
mengalami pelepasan butir

Kebersihan :
Permukaan jalan harus bersih
dan bebas dari tanah, lapukan,
sampah dan benda lainnya yang
membahayakan lalu lintas.
Patahan (Faulting) pada
perkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami
patahan(Faulting).

harus
selesai harus
selesai harus
selesai
ditutup
dalam ditutup
dalam ditutup
dalam
waktu 7 (tujuh) waktu 14 (empat waktu 28 (dua
belas) hari.
puluh
delapan)
hari.
hari.
Pembersihan
Pembersihan
Pembersihan
paling lambat 1 paling lambat 2 paling lambat 3
(satu) hari.
(dua) hari.
(tiga) hari.

Pumping perkerasan kaku


Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami pumping.

Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak ditemukan
dan disampaikan

Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan

Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
112

Rocking perkerasan kaku


Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami rocking.

Joint Sealant perkerasan kaku


Dalam kondisi baik, tidak boleh
rusak atau hilang disemua slab
joint.

Spalling
Tidak boleh ada spalling
dibagian slab joint perkerasan.

2
a

Bahu Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 15 cm dan
kedalaman lebih dari 5cm.

Kemiringan melintang :
Kemiringan melintang Bahu
harus sesuai desain/rencana.

Elevasi / Ketinggian :
Beda Tinggi Bahu Jalan dengan
tepi perkerasan jalan tidak lebih
dari 5 cm

Amblas :
Tidak boleh ada bagian
yangamblas lebih dari 5Cm
dengan luasan permukaan yang
amblas lebih besar 5% setiap
100meter bahu jalan.

Kebersihan Bahu Jalan :


Bahu Jalan harus selalu bersih
dan bebas dari tanaman,
lapukan, sampah dan benda
lainnya yang menggangu fungsi
bahu jalan.

kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 28 hari
sejak
ditemukandan
disampaikan
kepada Penyedia.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
14 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan
dalam 7 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.

kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.

kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
56 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.

Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
28 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
14hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.

Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
42 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.
Perbaikan harus
diselesaikan dalam
28 hari sejak
ditemukan dan
disampaikan
kepada Penyedia.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.

Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.

Perbaikan harus
selesai
paling
lambat 28 (dua
puluh
delapan)
hari.
Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Perbaikan
harus Perbaikan
harus
selesai paling lambat selesai
paling
45(empat
puluh lambat
60(enam
lima) hari.
puluh) hari.
Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu
maksimum
7
(tujuh) hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
1 (satu) hari.

Harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
2 (dua) hari.

Harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
3 (tiga) hari.

Catatan :
*)Untuk Ruas JalanPoros Kab. Lampung Selatan.

113

Tabel 9.1b. Kriteria Tingkat Layanan Jalan dan Kenyamanan Pengguna Jalan untuk lapis
permukaan agregat/tanah
No

Indikator Kinerja Jalan

Waktu Tanggap Penanganan

1
a

Perkerasan Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 15 cm
dan kedalaman lebih dari 5 cm pada bagian jalan.

Harus selesai diperbaiki dalam


waktu maksimum 5 (lima) hari.

Kerataan :
Nilai IRI rata-rata setiap satu kilometer lajur jalan
maksimum 10.

harus diperbaiki dalam waktu


maksimum 14 (empat belas) hari.

Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 5,0 cm
dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar 5%
setiap 100meter jalur jalan.

harus selesai ditutup dalam waktu


maksimum 5 (lima) hari.

Tebal Lapis Penutup


Tebal lapis penutup tidak boleh berkurang lebih dari 1,0
cm dari tebal rencana.
Kebersihan:

harus diperbaiki dalam waktu


maksimum 14 (empat belas) hari.

Perkerasan jalan harus selalu bersih dan bebas dari


tanaman, lapukan, sampah dan benda lainnya yang
menggangu fungsi jalan.

Harus selesai diperbaiki dalam


waktu maksimum 3 (tiga) hari.

Tabel 9.2. Kriteria Durabilitas Jalan


No.

Uraian

Kriteria Durabilitas Jalan

Pengukuran / Deteksi

Toleransi yang
diizinkan

Struktur
Perkerasan
Jalan

Ketebalan dan mutu struktur


perkerasan jalan sesuai dengan yang
disyaratkan dalam perencanaan teknis

Ketebalan diukur dengan Toleransi sesuai


test pit dan mutu diukur ketentuan spesifikasi
sesuai spesifikasi teknis. teknis

Struktur
Drainase

Struktur drainase kuat, kokoh dan


berfungsi dengan baik sesuai dengan
penampang basah rencana.

Kekuatan mutu bahan


diukur sesuai spesifikasi
teknis dan luas
penampang diukur
secara visual.

Bangunan
Pelengkap
Jalan

Struktur bangunan pelengkap jalan


cukup kuat, kokoh dan berfungsi
dengan baik.

Kekuatan mutu bahan


diukur sesuai spesifikasi
teknis.

Toleransi struktur
tidak diizinkan dan
sedimentasi dasar
saluran tidak lebih
besar 10% dari luas
penampang basah
saluran.
Toleransi sesuai
ketentuan spesifikasi
teknis.

114

Tabel 9.3. Jadwal Pemenuhan Kriteria Tingkat Layanan Jalan berdasarkan Durabilitas Jalan
No. bulan
sejak
permulaan
kontrak*)

Jalan dapat
Digunakan
Pemenuhan yang
disyaratkan pada
(% dari panjang total
jalur jalan dalam
kontrak)

*)Durabilitas Jalan Agregat

Durabilitas Jalan Berpenutup Aspal

Minimum Pemenuhan yang


disyaratkan
(% dari panjang total lintas jalan
STA 20+000 s/d STA 50+600)

Minimum Pemenuhan yang


disyaratkan
(% dari panjang total lintas jalan
STA 00+000 s/d STA 20+000)

19

100

Belum disyaratkan

Belum disyaratkan

10

100

11

100

12

12

100

15

13

100

18

14

100

21

15

100

27

16

100

33

0
5

17

100

41

18

49

11

19

100
100

57

14

20

100

65

18

21

100

75

24

22

100

81

30

23

100

88

39

24

100

91

48

25

100

94

57

26

100

97

66

27

100

100

75

28

100

100

82

29

100

100

88

30

100

100

91

31

100

100

94

32

100

100

97

33 dst.

100

100

100

*) Bobot pemenuhan durabilitas perkerasan jalan diukur berdasarkan progress aktual


yang telah dilaksanakan.

115

9.4.2. Kriteria Tingkat Layanan Drainase


A. Ukuran Tingkat Layanan
Penyedia harus menjamin bahwa seluruh elemen dan struktur bangunan drainase
dalam kondisi tidak mengalami penyumbatan yang dapat mengurangi penampang
basah saluran samping dan saluran melintang jalan serta tidak menghalangi air
mengalir secara bebas. Persyaratan tingkat layanan untuk struktur saluran atau
drainase sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.4. di bawah ini.
Tabel 9.4. Kriteria tingkat layanan untuk drainase
No

Indikator Kinerja Jalan

Waktu Tanggap Penanganan Berdasarkan


Kelas Jalan*)
Jalan Raya
Jalan Sedang
Jalan Kecil
Kerusakan harus Kerusakan
harus Kerusakan harus
selesai diperbaiki selesai diperbaiki selesai diperbaiki
dalam
waktu dalam
waktu dalam
waktu
maksimum
14 maksimum 28 (dua maksimum
45
(empat belas) hari puluh delapan) hari (empat puluh lima)
dan penyumbatan dan penyumbatan hari
dan
7 (tujuh)hari.
14 (empat belas) penyumbatan 28
(dua
puluh
hari.
delapan) hari.

3
A

Drainase
Saluran Samping dengan
Pelapisan (Line Ditch):
i). Harus bersih tidak
mengalami kerusakan
struktur.
ii).Tidak boleh ada
penyumbatan lebih besar
10% dari kapasitas saluran
samping

Saluran Samping tanpa


Pelapisan (Unline Ditch) :
i).Harus bersih dan luasan
penampang basah sesuai
rencana.
ii).Tidak boleh ada
penyumbatan lebih besar10%
dari kapasitas saluran
samping.

Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.

Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki
dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.

Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus
selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.

Saluran Pengumpul dan


Pembuang (Inlet dan Outlet) :
i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Tidak boleh ada
penyumbatan lebih besar 10%
dari kapasitas inlet/outlet.

Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
14(empat belas)
hari
dan
penyumbatan 7
(tujuh) hari.

Kerusakan
harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.

Saluran Melintang Jalan :


i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Tidak boleh ada
penyumbatan lebih besar
10% dari kapasitas saluran
melintang.

Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
14
(empat belas hari)
hari
dan
penyumbatan
7
(tujuh) hari.

Kerusakan
harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.

Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
45
(empat puluh lima)
hari
dan
penyumbatan 28
(dua
puluh
delapan) hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam
waktu
maksimum
45
(empat puluh lima)
hari
dan
penyumbatan 28
(dua
puluh
delapan) hari.

B.

Variasi dan Tahapan Pemenuhan dengan Tingkat Layanan

Pemenuhan kriteria tingkat layanan drainase harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
tingkat layanan perkerasan jalan yang ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas untuk

116

pembuatan drainase baru yang termasuk dalam pekerjaan konstruksi. Untuk drainase
eksisting harus dapat berfungsi dengan baik dan harus selesai diperbaiki (jika terjadi
kerusakan) pada saat diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
C.
Prosedur Inspeksi
Kebersihan dan kondisi struktur drainase (termasuk saluran samping, saluran
melintang jalan, dan seluruh jenis perlengkapan drainase lainnya) adalah bagian dari
kriteria untuk durabilitas jalan. Inspeksi visual kondisi drainase dan struktur drainase
dilakukan secara berkala, khususnya sebelum dan selama musim hujan.
Prinsip dasar yang digunakan dalam menentukan kebersihan struktur drainase atau
saluran adalah persentase penampang basah drainase atau saluran yang tidak
tersumbat dibagi dengan penampang basah teoritis struktur drainase. Persentase ini
dibuat pada laporan inspeksi drainase atau saluran maksimum setiap satu kilometer
jalan atau setiap segmen panjang saluran pada setiap satu kilometer jalan.
Secara acak/random dalam bagian satu kilometer jalan, pemenuhan kriteria layanan
drainase dinyatakan:
(i) Seluruh struktur drainase dalam keadaan bersih dalam batasan sebagaimana
ditentukan di atas;
(ii) Seluruh struktur dan perlengkapan drainase termasuk outlet/inlet dalam keadaan
kuat secara struktur, berdasarkan penilaian PPK atau Direksi Teknis.
9.4.3 Kriteria Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
A.
Ukuran Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
Penyedia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh perlengkapan jalan
termasuk perambuan horizontal dan vertikal, pagar pengaman jalan (guardrail) dan
perlengkapan keselamatan jalan lainnya sepenuhnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kekurangan dan perbaikan rambu yang diperlukan sebagai informasi
untuk keselamatan pengguna jalan harus dilengkapi atau ditambah oleh Penyedia.
Persyaratan tingkat layanan untuk perambuan dan perlengkapan keselamatan jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.5. di bawah ini.
Tabel 9.5. Kriteria Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan
No
4
a

Indikator Kinerja Jalan


Perlengkapan Jalan
Rambu Peringatan dan Rambu
Petunjuk :
i).Terpasang dengan benar
sesuai ketentuan, secara
struktur kokoh dan tiang
tidak bengkok.
ii).Dapat dilihat dengan jelas
pada malam hari.
iii).Permukaan rambu tidak
baret dan cacat.
iv).Pemasangan rambu
sementara untuk pencegahan

Waktu TanggapPenanganan BerdasarkanKelas Jalan*)


Jalan Raya
Jalan Sedang
Jalan Kecil
Kekurangan,
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
14
(empat belas) hari.
Pemasangan
rambu sementara
paling lambat 24
(dua puluh empat)

Kekurangan,
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya 28 (dua
puluh
delapan)
hari.

Kekurangan,
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.

Pemasangan rambu
sementara paling

Pemasangan
rambu sementara
117

kecelakaan lalu lintas yang


disebabkan kerusakan jalan
yang belun dapat diperbaiki.
Pemisah Horizontal pada
Median atau Trotoar :
i).Pemisah yang ada harus
kokoh dan berfungsi dengan
baik.
ii).Permukaannya dapat dilihat
dengan jelas pada malam
hari.
iii).Elevasi kerb beton pada
median atau trotoar antara
20-30cm diatas permukaan
jalan atau bahu yang
disisinya.
Marka Jalan :
i). Harus ada, lengkap dan
menempel dengan kuat.
ii).Dapat dilihat dengan jelas
pada malam hari.

Guardrail :
i). Harus bersih tanpa ada
kerusakan yang signifikan.
ii).Secara struktur kokoh dan
tidak karatan

Patok Pengarah :
i).Harus bersih, lengkap, kokoh
dan layak.
ii).Cat pada permukaan masih
jelas dan terlihat pada malam
hari.

jam.

lambat 2 hari

paling
hari

lambat

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai iperbaiki
selambat

lambatnya
14
(empat
belas)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai
iperbaiki
selambat

lambatnya 28 (dua
puluh
delapan)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai
iperbaiki
selambat

lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
28
(dua
puluh
delapan) hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
28
(dua
puluh
delapan) hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
60
(enam puluh) hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
14
(empat
belas)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan
harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya 28 (dua
puluh delapan)hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
45
(empat puluh lima)
hari.

Kerusakan
dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat

lambatnya
60
(enam puluh)hari.

Catatan :
Kerusakan perlengkapan jalan yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas oleh Pengguna
Jalan, tidak termasuk kewajiban Penyedia. Perambuan/perlengkapan jalan yang rusak
berat akibat tabrakan lalu lintas kendaraan diperhitungkan sebagai kejadian darurat.
B.

Variasi dan Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan Perlengkapan Jalan

Pemenuhan kriteria tingkat layanan perlengkapan jalan harus sesuai dengan jadwal
pemenuhan untuk tingkat layanan jalan dan kenyamanan pengguna jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas.
C.
Prosedur untuk Inspeksi
Inspeksi visual harus dilaksanakan sebagai bagian dari inspeksi formal dan inspeksi
informal. Kriteria perambuan dan keselamatan jalan akan diperiksa pada bagian yang
dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan visual. PPK atau Direksi
Teknis yang menilai pemenuhan (kegagalan pemenuhan) tingkat layanan. Jika salah
118

satu kriteria tingkat layanan perambuan yang disyaratkan tidak dipenuhi, maka akan
dinyatakan sebagai tidak memenuhi, dan Penyedia wajib melengkapi atau
memperbaiki hasil laporan dari inspeksi ini sebagaimana disyaratkan dalam spesifikasi
kinerja dan keluaran ini.
9.4.4. Kriteria Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap Jalan
A. Ketentuan Bangunan Pelengkap Jalan
Bangunan pelengkap jalan yang merupakan bagian pekerjaan konstruksi termasuk
tembok penahan tanah (TPT), perbaikan struktur jembatan (jika ada),
penggantian/duplikasi jembatan (jika ada) dan struktur lainnya yang telah ditetapkan
dalam lingkup pekerjaan, merupakan kewajiban Penyedia, dalam merencanakan dan
pelaksanaan pekerjaannya.
Penyedia harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan pada seluruh bangunan
pelengkap jalan termasuk jembatan (jika ada) dan fungsi struktur bangunan
pelengkap di sepanjang jalan dan / atau bagian jalan yang termasuk dalam Kontrak.
Penyedia akan bertanggung jawab dalam memperbaiki fungsi struktur seperti (cat
struktur berlogam, keutuhan pagar jembatan, permukaan jalan di atas struktur,
kondisi dan keberadaan guardrail eksisting) untuk keselamatan dan kenyamanan
pengguna jalan pada saat melewati jalan tersebut dengan kecepatan normal.
Untuk jembatan eksisting yang terdapat pada ruas jalan dalam kontrak, Penyedia
hanya berkewajiban melaksanakan pemeliharaan rutin jembatan dan melakukan
pemeriksaan rutin jembatan. Ketentuan tentang penanganan pemeliharaan rutin
jembatan dan pemeriksaan rutin jembatan harus berdasarkan buku Pedoman Bina
Marga Nomor : 005-02/P/BM/2011 dan Nomor 005-01/P/BM/2011.
B.
Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap
Persyaratan tingkat layanan bangunan pelengkap jalan termasuk jembatan (jika ada)
dan dinding-dinding tembok penahan tanah serta struktur-struktur yang sejenis
adalah sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.7. dibawah.
C.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan bangunan pelengkap harus sesuai
dengan jadwal pemenuhan untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan
sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.3. diatas kecuali untuk pekerjaan
penggantian/duplikasi/pembangunan jembatan baru yang termasuk dalam kontrak
ini.
D.
Prosedur Inspeksi
Inspeksi visual akan dilakukan sebagai bagian dari inspeksi formal atau inspeksi
informal, dalam menilai kriteria tingkat layanan bangunan pelengkap jalan, harus
diperiksa pada lokasi yang ditentukan oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan
penampakan visual. PPK atau Direksi Teknis akan menilai pemenuhan kriteria tingkat
layanan berdasarkan ketentuan dalam Tabel 9.6 dibawah. Jika ketentuan yang
ditetapkan tidak dipenuhi, pada setiap bagian bagunanan pelengkap jalan dalam satu
119

kilometer jalan, yang mana kekurangan tersebut akan dinyatakan sebagai tidak
memenuhi kriteria tingkat layanan.
Tabel 9.6. Kriteria Tingkat Layanan Bangunan Pelengkap Jalan
No
5
a

Indikator Kinerja Jalan


Bangunan Pelengkap (jika ada
dalam kontrak)
Struktur Jembatan **)
i) Tidak ada keretakan struktural
pada bangunan utama.
ii) Tidak boleh ada korosi pada
elemen baja.

Jalan Pendekat (Oprit) **)


Tidak terjadi penurunan lebih
dari 5 cm dari elevasi rencana
permukaan pendekat.

Dinding Penahan Tanah:


i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Tidak terjadi keretakan pada
dinding dan pondasi.
iii).Tidak terjadi patahan
struktur bangunan yang
mengakibatkan kerusakan
struktur bangunan.
Expansion Joint (Jembatan pada
jalan dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan yang
signifikan dan dapat
berfungsi baik.
ii).Bersih, tidak karatan dan
kokoh serta lebar gap sesuai
ketentuan.
Pagar Jembatan (pada ruas jalan
dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Pagar jembatan lengkap,
tidak karatan dan kokoh.
iii).Dapat dilihat dengan jelas
pada saat malam hari.
Kebersihan Jembatan
i) Bangunan atas jembatan
harus bersih dari semua jenis
lapukan, sampah dan benda
lainnya yang membahayakan
lalu lintas.
ii) Bangunan bawah jembatan
harus bersih dari bahan

Waktu TanggapPenanganan Berdasarkan


Kelas Jalan*)
Jalan Raya
Jalan Sedang
Jalan Kecil
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 21 (dua
puluh satu) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.

Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.

Kebersihan harus
selesai
dilaksanakan7
(tujuh) hari.

Kebersihan harus
selesai dilaksanakan
dalam
waktu
maksimum
14
(empat belas) hari.

Kebersihan harus
selesai
dilaksanakan
dalam
waktu
maksimum
21
(dua puluh satu)
hari.

120

hanyutan/debris.
Pemeriksaan Rutin Jembatan
Pemeriksaan Rutin Jembatan
secara teratur terhadap kondisi
komponen utama dan
penunjang dari bangunan
struktur jembatan dengan
membuat laporan hasil
pemeriksaan
Pengencangan Baut Jembatan
Berdasarkan Pemeriksaan Rutin
Jembatan, jika ditemukan baut
yang kendor Penyedia harus
melakukan pengencangan baut.

Pemeriksaan dan Laporan hasil pemerikasaan jembatan harus


dibuat setiap triwulan atau 3 bulan sekali, dimulai pada
triwulan ketiga sejak ditetapkannya tanggal mulai kerja.

Pengencangan baut selambat lambatnya 7 hari.

**) Jika terdapat pekerjaan penggantian/pembangunan jembatan dalam kontrak ini.

9.4.5. Kriteria Tingkat Layanan Lereng Badan Jalan


A. Lereng Galian/Timbunan
Penyedia bertanggung jawab untuk memelihara seluruh lereng timbunan dan lereng
galian pada badan jalan (jika ada), baik itu lereng badan jalan eksisting maupun
lereng badan jalan yang termasuk pekerjaan penanganan dalam kontrak. Secara
khusus, bertanggung jawab untuk memastikan lereng badan jalan tersebut dalam
keadaan stabil, tidak ada deformasi dan erosi atau longsoran.
B.
Tingkat Layanan
Persyaratan tingkat layanan untuk lereng badan jalan (galian atau timbunan)
sebagaimana ditetapkan dalam Tabel 9.7. dibawah.
Tabel 9.7. Kriteria tingkat layanan untuk lereng badan jalan
No

Indikator Kinerja Jalan


Lereng Timbunan dan Galian :
i).Pada Lereng Timbunan tidak
ada deformasi dan erosi serta
dapat berfungsi dengan baik.
ii).Pada Lereng Galian harus
stabil dan perkuatan lereng
mencukupi untuk menahan
erosi dan berfungsi dengan
baik.

Waktu TanggapPenanganan Berdasarkan


Kelas Jalan*)
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.

Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)
hari.

Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.

C.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan sebagaimana ditetapkan pada
Tabel 9.3. diatas.
D.
Prosedur untuk Inspeksi
Inspeksi visual harus dilakukan sebagai bagian dari inspeksi formal atau inspeksi
informal, dengan memeriksa pada bagian yang ditentukan oleh PPK atau Direksi
Teknis berdasarkan penampakan visual. PPK atau Direksi Teknis yang akan
menentukan pemenuhan tingkat layanan berdasarkan Tabel 9.7. Jika kriteria yang
121

ditetapkan tidak dipenuhi pada setiap bagian lereng badan jalan dari satu kilometer
jalan, maka kekurangan yang terjadi akan dinyatakan sebagai tidak memenuhi kriteria
tingkat layanan.
9.4.6. Kriteria Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan
A.Tingkat Layanan
Tingkat layanan pengendalian tumbuh-tumbuhan yang harus dipenuhi, seluruh
tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang tumbuh dalam daerah milik jalan yang
termasuk dalam kontrak. Tumbuh-tumbuhan harus dikendalikan sampai dengan
ketinggian tertentu agar tidak mengganggu jarak pandang pengguna jalan, pada
lokasi-lokasi, dan dengan batasan-batasan sebagaimana ditetapkan pada Tabel 9.8 dan
Gambar 9.1. dibawah.
B.
Tahapan Pemenuhan Tingkat Layanan
Tahapan pemenuhan kriteria tingkat layanan harus sesuai dengan jadwal pemenuhan
untuk tingkat layanan dan kenyamanan pengguna jalan sebagaimana ditetapkan pada
Tabel 9.3. diatas.
C.
Prosedur untuk inspeksi
Tinggi tumbuh-tumbunan, dan tinggi bebas di atas permukaan jalan, adalah bagian
dari kriteria untuk kenyamanan pengguna jalan. Tingginya akan diukur pada bagianbagian jalan yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis berdasarkan penampakan
visual, yang mengganggu jarak pandang pengguna jalan. Ketinggian diukur dengan
menggunakan meteran didefinisikan sebagai jarak vertikal antara tanah dan titik
tertinggi tumbuh-tumbuhan. Tinggi bebas juga diukur dengan meteran didefinisikan
sebagai jarak antara titik terendah pohon (atau tumbuhan lainnya) di atas permukaan
jalan.
Tinggi rata-rata tumbuh-tumbuhan dalamsatu kilometer bagian jalan dinyatakan
sebagai rata-rata dari 5 (lima) nilai tinggi tumbuh-tumbuhan yang diukur pada
bagian-bagian jalan yang dipilih oleh PPK atau Direksi Teknis. Secara acak dalam satu
kilometer bagian jalan, pemenuhan dengan kriteria ini mengharuskan bahwa
ketinggian rata-rata tumbuh-tumbuhan dalam bagian satu kilometer adalah di bawah
nilai maksimum yang ditetapkan dalam Tabel 9.8. di bawah ini.
Tabel 9.8. Kriteria Tingkat Layanan Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan
No
6
a

Indikator Kinerja Jalan


Pengendalian Tumbuhan
Bebas dari tumbuh-tumbuhan
di sekitar ujung goronggorong,
terusan
goronggorong, saluran air yang
dilapisi, kerb, sekitar rambu,
guardrail, patok pengarah,
tiang
lampu,
seluruh
permukaan yang dilabur,
bangunan bawah jembatan

Waktu TanggapPenanganan Berdasarkan


Kelas Jalan*)
Jalan Raya
Jalan Sedang
Jalan Kecil
Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian
Tumbuh
- Tumbuh
- Tumbuh
Tumbuhan
Tumbuhan harus Tumbuhan harus
harus
selesai selesai dirapikan selesai dirapikan
dirapikan atau atau
dipotong atau
dipotong
dipotong sesuai sesuai ketentuan sesuai ketentuan
ketentuan
selambat
selambat

selambat
lambatnya
45 lambatnya
60
lambatnya
28 (empat
puluh (enam puluh hari)

122

dan deck jembatan.

(dua
puluh
delapan) hari.

lima) hari.

hari.

Tumbuh-tumbuhan
yang
diijinkan mempunyai tinggi
minimal
2,5cm
dan
maksimum 20 cm pada lokasi
median jalan, pulau untuk lalu
lintas, dan tepi jalan (diluar
ruang manfaat jalan), rumput
di tempat istirahat (termasuk
taman).

Gambar 9.1. Sketsa tingkat dan jenis pengendalian tumbuh-tumbuhan.

123

9.5. Denda Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan


9.5.1. Ketentuan Umum
Sesuai dengan pasal yang berhubungan dalam Syarat-Syarat Kontrak, denda
keterlambatan pekerjaan diterapkan dalam hal kegagalan keterlambatan pekerjaan
perencanaan dan konstruksi yang termasuk dalam lingkup pekerjaan sebagaimana
ditentukan dalam kontrak. Sedangkan pengurangan pembayaran atau denda
diterapkan dalam hal kegagalan pemenuhan persyaratan tingkat layanan jalan yang
tidak sesuai dengan indikator kinerja jalan sebagaimana ditentukan dalam Tabel
Kriteria Tingkat Layanan diatas dan dihitung berdasarkan rumusan sebagaimana
ditentukan dalam Tabel 9.9. di bawah.
9.5.2. Penentuan Denda
Hasil dari tiap-tiap inspeksi formal dan inspeksi informal, pemenuhan tingkat layanan
jalan dan kriteria kinerja sebagaimana ditentukan dalam klausul 9.4 spesifikasi kinerja
dan keluaran ini, akan dicatat oleh PPK atau Direksi Teknis dalam bentuk laporan
inspeksi, yang menyatakan jenis dan lokasi kegagalan pemenuhan tingkat layanan
jalan dari setiap bagian-bagian jalan yang ditetapkan diatas pada setiap segmen jalan
yang telah ditentukan. Kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan tersebut harus
dinyatakan dalam Berita Acara Inspeksi yang merupakan bagian dari data
pembayaran.
Untuk setiap kasus individual kegagalan pemenuhan tingkat layanan, PPK atau Direksi
Teknis akan menentukan tanggal yang mana Penyedia harus telah menyelesaikan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan
pemenuhan tingkat layanan jalan pada setiap segmen yang ditetapkan. Oleh karena itu
diperlukan pengecekan/inspeksi lapangan berikutnya pada tanggal yang ditetapkan
oleh PPK atau Direksi Teknis atau segera sesudahnya, untuk memverifikasi bahwa
Penyedia telah melaksanakan perbaikan penyebab kegagalan pemenuhan tingkat
layanan jalan.Jika pada tanggal yang dinyatakan dalam laporan inspeksi atau berita
acara inspeksi, Penyedia belum memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan tingkat
layanan jalan, maka Penyedia dikenakan denda sesuai tingkat layanan jalan pada
setiap bagian atau segmen jalan yang ditetapkan dan sebagaimana juga ditentukan
dalam Syarat-Syarat Kontrak dan Spesifikasi Kinerja dan keluaran.
Pengenaan denda sesuai Tabel 9.9. di bawah bervariasi sesuai dengan waktu tanggap
yang ditetapkan dalam Tabel 9.1., Tabel 9.4., Tabel 9.5., Tabel 9.6, Tabel 9.7., dan
Tabel 9.8. untuk setiap segmen bagian jalan dengan berbagai jenis indikator kinerja
yang ditetapkan. Jika Penyedia gagal dalam memperbaiki penyebab kegagalan
pemenuhan tingkat layanan jalan pada bagian atau segmen jalan dimana denda telah
diterapkan, jumlah denda bertambah secara komulatif akibat kegagalan pemenuhan
tingkat layanan jalan tersebut tanpa ada batasan sampai dengan dinyatakan memenuhi
kriteria tingkat layanan jalan yang ditetapkan.
Perhitungan jumlah denda awal dan rumusan perhitungan denda sesuai dengan
respon waktu penanganan yang ditetapkan berdasarkan pada ketentuan dalam Tabel
9.9 di bawah dan ketentuan berikut ini:

124

a. Denda kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan


Perhitungan denda berdasarkan bagian/segmen jalan yang tidak memenuhi
tingkat layanan jalan sesuai indikator kinerja yang ditetapkan. Dimana panjang
bagian/segmen jalan ditentukan berdasarkan penawaran yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga atau ditentukan berdasarkan homogenitas
perkerasan jalan pada setiap bagian/segmen jalan dengan panjang minimum
500 (lima ratus) meter maksimum 1000 (seribu) meter. Denda berupa
pemotongan terhadap pembayaran termijn, dengan rumusan sebagaimana
ditetapkan dalam Tabel 9.9a. dan 9.9b. dibawah.
b. Denda Kegagalan Pemenuhan Administrasi Pengelolaan Kegiatan
Kegagalan atau Keterlambatan dalam pemenuhan perlengkapan yang diminta
dan penyampaian Laporan dari waktu yang ditetapkan dinilai sebagai buruknya
kinerja manajemen Penyedia. Untuk itu kegagalan pemenuhan perlengkapan
atau keterlambatan penyampaian laporan dikenakan Denda berupa pemotongan
terhadap pembayaran dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Kegagalan Pemenuhan Perlengkapan Peralatan untuk Layanan Pemeliharaan
sesuai 9.3.5 dikenakan denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
untuk setiap unit alat yang gagal dipenuhi dari kebutuhan alat minimal.
ii. Keterlambatan penyampaian Laporan Mingguan dari waktu yang ditetapkan
sesuai 9.3.6.B.dikenakan denda sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu
rupiah) untuk setiap keterlambatan laporan mingguan.
iii. Keterlambatan penyampaian Laporan Bulanan dari waktu yang ditetapkan
sesuai 9.3.6.C. dikenakan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah)
untuk setiap keterlambatan laporan mingguan.
iv. Keterlambatan penyampaian program RMK, SMK3 Konstruksi, Laporan
Kondisi Darurat, dan Laporan rencana pengelolaan lalu lintas dari waktu
yang ditetapkan sesuai 9.3.2 dikenakan denda sebesar Rp.3.000.000,- (tiga
juta rupiah) untuk setiap keterlambatan per laporan.
c. Denda kegagalan pemenuhan durabilitas jalan
Pengukuran denda pemenuhan durabilitas jalan diterapkan pada pekerjaan
konstruksi yang telah dilaksanakan oleh Penyedia. Sekurang-kurangnya dalam
waktu 90 (sembilan puluh) hari sebelum dilakukan serah terima pertama
pekerjaan Penyedia dan PPK atau Direksi Teknis melakukan inspeksi lapangan
dan dibuat dalam berita acara untuk melakukan pengukuran durabilitas jalan
yang meliputi perkerasan jalan, drainase dan bangunan pelengkap jalan. Apabila
terdapat struktur bangunan jalan yang tidak memenuhi durabilitas jalan
sebagaimana ditetapkan dalam tabel 9.2. diatas, maka Penyedia harus
memperbaiki sesuai persyaratan teknis sebelum dilakukan serah terima pertama
pekerjaan (PHO). Jika pada saat serah terima pertama pekerjaan, struktur
bangunan jalan tersebut belum diperbaiki atau tidak memenuhi tingkat
durabilitas jalan yang ditetapkan maka akan dikenakan denda sebagaimana
ditetapkan dalam tabel 9.9c. dibawah dan serah terima pertama pekerjaan dapat
ditangguhkan sementara.

125

d. Jumlah Denda
Jika total komulatif denda lebih besar 3% (tiga perseratus) dari total nilai
kontrakberdasarkan jumlah denda kegagalan pemenuhan tingkat layanan yang
belum diperbaiki, maka PPK dapat mengeluarkan peringatan tertulis kepada
Penyedia dan harus segera memberi tanggapan atas peringatan itu. Jika
peringatan semacam itu dalam tempo 14 hari tanpa tanggapan dari Penyedia,
maka PPK dapat memilih untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sumber
dayanya sendiri atau pihak lain jika dipandang perlu. Biaya aktual yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pemenuhan tingkat layanan jalan yang
dilaksanakan oleh PPK atau pihak lain dan dendaharus ditanggung sepenuhnya
oleh Penyedia, yang diambil dari nilai kontrak yang belum dibayar atau dari
sumber lain yang menjadi hak Penyedia.
Jika biaya aktual perbaikan untuk pemenuhan tingkat layanan jalan dan denda
lebih besar dari sisa nilai kontrak yang belum dibayarkan atau nilai jaminan,
maka Penyedia harus membayar selisih biaya dari sumber lain yang merupakan
kewajiban Penyedia. Apabila Penyedia menolak membayar selisih biaya tersebut,
maka PPK dapat melakukan pemutusan kontrak dan dikenakan Sanksi dalam
Daftar Hitam.
Apabila Penyedia melakukan inspeksi informal dan menemukan kegagalan
pemenuhan tingkat layanan jalan sebagaimana yang ditetapkan dan kemudian
melaporkan hasil inspeksi informal tersebut kepada PPK atau Direksi Teknis,
maka denda keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jalan yang diterapkan
hanya sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari yang ditetapkan dalam Tabel
9.9. dibawah, jika data yang disampaikan Penyedia sesuai kebenarannya, setelah
dilakukan verifikasi oleh PPK atau Direksi Teknis.
Tabel 9.9a. Indikator Kinerja Mutu Tingkat Layanan Jalan dan Denda Kegagalan
terhadap Tidak Terpenuhinya Waktu Tanggap yang Diizinkan
No

1
a

Indikator Kinerja Jalan

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

Perkerasan Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 10 cm dan
kedalaman lebih dari 4cm.
Retakan :
i).Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 3 mm untuk
permukaan aspal/fleksibel.
ii). Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 5 mm untuk
permukaan perkerasan kaku.
iii).Luas retakan tidak boleh lebih

Panjang segmen jalan per lajur


yang tidak memenuhi indikator - Panjang segmen jalan
kinerja dibagi total panjang lajur
berdasarkan penawaran
jalan
dalam
kontrak
Penyedia atau ditetapkan
dikalikan0,2%dari
total
nilai
pada awal pelaksanaan
kontrak
pekerjaan.
- Jika pada segmen jalan
126

No

f.1

f.2.

h
i
j

Indikator Kinerja Jalan

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

4
yang tidak memenuhi
salah satu atau beberapa
indikator kinerja sesuai
huruf a sampai huruf e
pada kolom 2 dikenakan
denda sesuai ketentua
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.

besar10% setiap 200 m panjang


jalan.
Amblas :
Tidak boleh ada bagian yangamblas
lebih dari 3Cm dengan luasan
permukaan yang amblas lebih besar
5% setiap 100meter jalur jalan.
Alur / deformasi plastis
Tidak boleh ada alur / deformasi
plastis yang lebih dalam dari 2 cm.
Alur/deformasi plastis yang lebih
dalam dari 1 cm tidak boleh lebih
dari 5% dari luas permukaan per
200 meter panjang lajur jalan.
Pelepasan Butir :
Tidak boleh ada bagian permukaan
jalan yang mengalami pelepasan
butir.
Kerataan (untuk perkerasan jalan
yang telah dilakukan penanganan
konstruksi jalan):
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan untuk Jalan
Raya maksimum 4, Jalan Sedang
maksimum 5 dan Jalan Kecil
maksimum 6.
Kerataan (untuk perkerasan jalan
yang hanya dilakukan penanganan
pengembalian kondisi jalan):
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan untuk Jalan
Raya maksimum 6, Jalan Sedang
maksimum 7 dan Jalan Kecil
maksimum 8.

Panjang segmen lajur jalan


yang tidak memenuhi nilai IRI
seperti pada kolom 2 dibagi
total panjang lajur jalan
dikalikan 0,1% dari total nilai
kontrak.

Patahan (Faulting) pada perkerasan


kaku
Tidak boleh ada bagian jalan yang
mengalami patahan(Faulting).
Pumpingperkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan yang
mengalami pumping.
Rockingperkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan yang
mengalami rocking.
Joint Sealantperkerasan kaku
Dalam kondisi baik, tidak boleh
rusak atau hilang disemua slab
joint.
Spalling
Tidak boleh ada spalling dibagian

- Panjang segmen jalan


berdasarkan penawaran
Penyedia atau ditetapkan
pada awal pelaksanaan
pekerjaan.
Panjang segmen jalan per lajur - Jika pada segmen jalan
yang tidak memenuhi indikator
yang tidak memenuhi
kinerja dibagi total panjang lajur
salah satu atau beberapa
jalan
dalam
kontrak
indikator kinerja sesuai
dikalikan0,2%dari
total
nilai
huruf h sampai huruf l
kontrak
pada kolom 2 dikenakan
denda sesuai rumusan
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.

127

No

Indikator Kinerja Jalan

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

2
a

slab joint perkerasan.


Kebersihan :
Permukaan jalan harus bersih dan
bebas dari tanah, lapukan, sampah
dan benda lainnya yang
membahayakan lalu lintas.
Bahu Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 15 cm dan
kedalaman lebih dari 5cm.
Kemiringan melintang :
Kemiringan melintang Bahu harus
sesuai desain/rencana.

Elevasi / Ketinggian :

Panjang segmen jalan per lajur


yang tidak memenuhi indikator
kinerja dibagi total panjang lajur
jalan
dalam
kontrak
dikalikan0,05%dari total nilai
kontrak

Panjang segmen Bahu jalan yang


tidak memenuhi indikator kinerja
dibagi total panjang bahu jalan
dalam kontrak dikalikan0,1%dari
total nilai kontrak

Beda Tinggi Bahu Jalan dengan tepi


perkerasan jalan disampingnya
tidak lebih dari 5 cm.
d

Amblas :

- Panjang segmen bahu


jalan
berdasarkan
penawaran Penyedia atau
ditetapkan pada awal
pelaksanaan pekerjaan.
- Jika pada segmen bahu
jalan
yang
tidak
memenuhi salah satu
atau beberapa indikator
kinerja sesuai huruf a
sampai huruf d pada
kolom
2
dikenakan
denda sesuai rumusan
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.

Tidak boleh ada bagian yangamblas


lebih dari 5Cm dengan luasan
permukaan yang amblas lebih besar
5% setiap 100meter bahu jalan.
e

Kebersihan Bahu Jalan :


Bahu Jalan harus selalu bersih dan
bebas dari tanaman, lapukan,
sampah dan benda lainnya yang
menggangu fungsi bahu jalan.

Drainase

Saluran Samping dengan Pelapisan


(Line Ditch):
i). Harus bersih tidak mengalami
kerusakan struktur.
ii).Tida boleh ada penyumbatan
lebih besar 10% dari kapasitas
saluran samping
Saluran Samping tanpa Pelapisan
(Unline Ditch) :
i).Harus bersih dan luasan
penampang basah sesuai
rencana.
ii).Tidak boleh ada penyumbatan
lebih besar10% dari kapasitas
saluran samping.

Saluran Pengumpul dan Pembuang

Panjang segmen jalan per lajur


yang tidak memenuhi indikator
kinerja dibagi total panjang lajur
jalan
dalam
kontrak
dikalikan0,05%dari total nilai
kontrak

Panjang segmen saluran samping


yang tidak memenuhi indikator
kinerja
dibagi total panjang
saluran samping dalam kontrak
dikalikan0,1%dari
total
nilai
kontrak

- Panjang segmen saluran


samping
berdasarkan
penawaran Penyedia atau
ditetapkan pada awal
pelaksanaan pekerjaan.
- Jika pada segmen saluran
samping
yang
tidak
memenuhi salah satu
atau beberapa indikator
kinerja sesuai huruf a
dan b pada kolom 2
dikenakan denda sesuai
rumusan pada kolom 3
pada
setiap
hari
keterlambatan.

128

No

4
a

Indikator Kinerja Jalan

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

3
Jumlah Inlet/Outlet atauSaluran
Melintang Jalan yang tidak
memenuhi
indikator
kinerja
dibagi total Inlet/Outlet atau
saluran melintang jalan dalam
kontrak dikalikan0,1%dari total
nilai kontrak

(Inlet dan Outlet) :


i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Tidak boleh ada penyumbatan
lebih besar 10% dari kapasitas
inlet/outlet.
Saluran Melintang Jalan :
i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Tidak boleh ada penyumbatan
lebih besar 10% dari kapasitas
saluran melintang.
Lereng Timbunan dan Galian :
i).Pada Lereng Timbunan tidak ada
deformasi dan erosi serta dapat
berfungsi dengan baik.
ii).Pada Lereng Galian harus stabil
dan perkuatan lereng mencukupi
untuk menahan erosi dan
berfungsi dengan baik.
Perlengkapan Jalan
Rambu Peringatan dan Rambu
Petunjuk :
i).Terpasang dengan benar sesuai
ketentuan, secara struktur kokoh
dan tiang tidak bengkok.
ii).Dapat dilihat dengan jelas pada
malam hari.
iii).Permukaan rambu tidak baret
dan cacat.
iv).Pemasangan rambu sementara
untuk pencegahan kecelakaan
lalu lintas yang disebabkan
kerusakan jalan yang belun
dapat diperbaiki.
Patok Pengarah :
i).Harus bersih, lengkap, kokoh dan
layak.
ii).Cat pada permukaan masih jelas
dan terlihat pada malam hari.
Pemisah Horizontal pada Median
atau Trotoar :
i).Pemisah yang ada harus kokoh
dan berfungsi dengan baik.
ii).Permukaannya dapat dilihat
dengan jelas pada malam hari.
iii).Elevasi kerb beton pada median
atau trotoar antara 25-30cm
diatas permukaan jalan atau
bahu yang disisinya.

Panjang segmen lereng timbunan/


galian yang tidak memenuhi
indikator kinerja
dibagi total
panjang lereng timbunan/galian
dalam kontrak dikalikan0,1 %dari
total nilai kontrak

Jumlah
Rambu
atauPatok
Pengarah yang tidak memenuhi
indikator kinerja
dibagi total
Rambu atau Patok Pengarah dalam
kontrak dikalikan0,05%dari total
nilai kontrak

Jika pada segmen jalan yang


ditetapkan terdapat rambu
atau patok pengarah yang
tidak memenuhi salah satu
atau beberapa indikator
kinerja sesuai huruf a dan b
pada kolom 2 dikenakan
denda sesuai rumusan pada
kolom 3 pada setiap hari
keterlambatan.

Panjang segmen median atau - Jika pada segmen jalan


trotoar atau marka jalan atau
yang ditetapkan terdapat
guardrail yang tidak memenuhi
median atau trotoar atau
indikator kinerja
dibagi total
marka
jalan
atau
guardrail
yang tidak
panjang median atau trotoar atau
memenuhi salah satu
marka jalan atau guardrail dalam
atau beberapa indikator
kontrak dikalikan0,1%dari total
kinerja sesuai
huruf
nilai kontrak
csampai huruf e pada

129

No

5
a

Indikator Kinerja Jalan

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Marka Jalan :
i). Harus ada, lengkap dan
menempel dengan kuat.
ii).Dapat dilihat dengan jelas pada
malam hari.
Guardrail :
i). Harus bersih tanpa ada
kerusakan yang signifikan.
ii).Secara struktur kokoh dan tidak
karatan
Perlengkapan Jalan lainnya
Ketiadaan rambu, patok pengarah
dan guardrail untuk keselamatan
pengguna jalan sesuai kondisi
lapangan, harus segera dilengkapi
dan dipasang.
Bangunan Pelengkap
Struktur Jembatan (jika ada
dalam kontrak)
i) Tidak ada keretakan struktural
pada bangunan utama.
ii) Tidak boleh ada korosi pada
elemen baja.
Jalan Pendekat (Oprit)
Tidak terjadi penurunan lebih dari
5 cm dari elevasi rencana
permukaan pendekat.
Dinding Penahan Tanah:
i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Tidak terjadi keretakan pada
dinding dan pondasi.
iii).Tidak terjadi patahan struktur
bangunan yang mengakibatkan
kerusakan struktur bangunan.
Expansion Joint (Jembatan pada
ruas jalan dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan yang
signifikan dan dapat berfungsi
baik.
ii).Bersih, tidak karatan dan kokoh
serta lebar gap sesuai ketentuan.
Pagar Jembatan (pada ruas jalan
dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan struktur dan
berfungsi baik.
ii).Pagar jembatan lengkap, tidak
karatan dan kokoh.
iii).Dapat dilihat dengan jelas pada
saat malam hari.
Kebersihan Jembatan

Keterangan

4
kolom
2
dikenakan
denda sesuai rumusan
pada kolom 3 pada setiap
hari keterlambatan.

Ketiadaan perlengkapan yang


tidak dipasang dikenakan denda
0,05% dikalikan total nilai
kontrak.

Jika tidak memenuhi salah satu


atau beberapa indikator kinerja
pada bangunan pelengkap
jalan dikenakan denda per hari
keterlambatan 0,1 % dikalikan
nilai total kontrak.

Bangunan jembatan yang tidak


130

No

6
a

Denda Perhari Keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

i) Bangunan atas jembatan harus


bersih dari semua jenis lapukan,
sampah dan benda lainnya yang
membahayakan lalu lintas.
ii) Bangunan bawah jembatan
harus bersih dari bahan
hanyutan/debris.
Pemeriksaan Rutin Jembatan
Pemeriksaan Rutin Jembatan secara
teratur terhadap kondisi komponen
utama dan penunjang dari
bangunan struktur jembatan
dengan membuat laporan hasil
pemeriksaan
Pengencangan Baut Jembatan
Berdasarkan Pemeriksaan Rutin
Jembatan, jika ditemukan baut yang
kendor Penyedia harus melakukan
pengencangan baut.

memenuhi indikator kinerja


dikenakan denda per hari
keterlambatan 0,05% dikalikan
total nilai kontrak.

Indikator Kinerja Jalan

Pengendalian Tumbuh - Tumbuhan


Bebas dari tumbuh-tumbuhan di
sekitar
ujung
gorong-gorong,
terusan gorong-gorong, saluran air
yang dilapisi, kerb, sekitar rambu,
guardrail, patok pengarah, tiang
lampu, seluruh permukaan yang
dilabur dan deck jembatan.
Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan
mempunyai tinggi minimal 2,5cm
dan maksimum 20 cm pada lokasi
median jalan, pulau untuk lalu
lintas, dan tepi jalan (diluar ruang
manfaat jalan), rumput di tempat
istirahat (termasuk taman).

Keterlambatan penyerahan hasil


pemeriksaan dikenakan denda per
hari 0,05% nilai total kontrak.

Hasil pemeriksaan harus


diserahkan minggu ke-2
triwulan berikutnya

Keterlambatan pengencangan baut


dikenakan denda per hari 0,05%

Setiap pengencangan
baut jembatan yang
terlambat

nilai total kontrak.

Panjang segmen jalan yang tidak


memenuhi
indikator
kinerja
dibagi total panjang jalan dalam
kontrak dikalikan 0,05% dari total
nilai kontrak.

131

Tabel 9.9b. Indikator Kinerja Mutu Tingkat Layanan Jalan untuk lapis permukaan aggregat dan
Denda Kegagalan terhadap Tidak Terpenuhinya Waktu Tanggap yang Diizinkan
No
1
a

Indikator Kinerja Jalan


Perkerasan Jalan
Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 15 cm dan
kedalaman lebih dari 5 cm pada
bagian jalan.

Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang
amblas lebih dari 5Cm dengan
luasan permukaan yang amblas
lebih besar 5% setiap 200meter
lajur jalan.
Kebersihan:

Denda perhari keterlambatan


Pemenuhan Tingkat Layanan

Keterangan

Yang dimaksud total


Panjang segmen jalan yang tidak panjang jalan dalam
total
memenuhi indikator kinerja dibagi kontrak adalah
total panjang jalan dalam kontrak panjang jalan dengan
permukaan
dikalikan0,2%dari
total
nilai lapis
aggregate/tanah.
kontrak.

Perkerasan jalan harus selalu


bersih dan bebas dari tanaman,
lapukan, sampah dan benda
lainnya yang menggangu fungsi
jalan.
d

Kerataan :
Nilai IRI rata-rata setiap satu
kilometer lajur jalan maksimum
10.

Tebal Lapis Penutup


Tebal lapis penutup tidak kurang
1cm dari tebal rencana.

Panjang segmen jalan yang tidak


memenuhi indikator kinerja dibagi
total panjang jalan dalam kontrak
dikalikan0,1% dari total nilai
kontrak.

Tabel 9.9c. Denda Pemenuhan Durabilitas Jalan


No.
1

Kriteria Durabilitas Jalan

Pengukuran Durabilitas

Ketebalan dan mutu struktur


Setiap segmen dibagi
perkerasan jalan sesuai dengan yang
dalam 50 meter
disyaratkan dalam perencanaan teknis subsegmen, jika terdapat
3 (tiga) subsegmen tidak
memenuhi ketebalan
dan/atau mutunya,
maka dianggap segmen
tersebut tidak memenuhi
durabilitas jalan.
Struktur drainase kuat, kokoh dan
Setiap segmen/bagian
berfungsi dengan baik sesuai dengan drainase diambil 8 benda
penampang basah rencana.
uji, jika terdapat 2 benda
uji yang tidak memenuhi
Struktur bangunan pelengkap jalan
maka dianggap segmen/
cukup kuat, kokoh dan berfungsi
bagian pekerjaan
dengan baik.
tersebut tidak memenuhi
durabilitas jalan

Denda perhari
Besarnya denda :
1% x harga dari
segmen pekerjaan
perkerasan jalan
yang tidak
memenuhi
durabilitas.
Besarnya denda :
1% x harga dari
segmen pekerjaan
perkerasan jalan
yang tidak
memenuhi
durabilitas.

132

9.6. RUJUKAN SPESIFIKASI TEKNIS


Rujukan Spesifikasi ini adalah standar dan spesifikasi yang umum diterapkan
untuk pekerjaan jalan di Indonesia. Spesifikasi ini diterapkan terutama untuk
pekerjaan konstruksi, tetapi setidaknya dapat juga diterapkan untuk layanan
pemeliharaan dan pekerjaan darurat. Penyedia dapat menggunakan spesifikasi lain
yang sejenis, yang telah melalui
proses pengujian dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen penawaran guna
mendapatkan persetujuan dari PPK atau Direksi Teknis. Adapun daftar rujukan
spesifikasi umum untuk pekerjaan jalan seperti dalam Tabel 9.10. berikut ini.
Tabel 9.10. Daftar Rujukan Spesifikasi Teknis untuk Pekerjaan Jalan
No.

AASHTO

SNI

Judul

AASHTO T11-90

SK SNI M-02-1994-03

AASHTO T21-87

SNI 03-2816-1992

AASHTO T22-90

SNI 03-1974-1990

AASHTO T23-90

Pd M-I6-1996-03

AASHTO T27-88

SNI 03-1968-1990

AASHTO T48-89

SNI 06-2433-1991

7
8
9

AASHTO T49-89
AASHTO T51-89
AASHTO T53-89

SNI 06-2456-1991
SNI 06-2432-1991
SNI 06-2434-1991

10

AASHTO T55-89

SNI 06-2490-1991

11

AASHTO T78-90

SNI 06-2488-1991

12

AASIITO T84-88

SNI 03-1970-1990

13

AASIITO T85-88

SNI 03-1969-1990

14

AASIITO T87-86

SNI 03-1975-1990

15

AASHTO T88-90

SNI 03-3422-1994

16

AASHTO T89-90

SNI 03-1967-1990

Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat


Yang LoIos Saringan No.200 (0,075 mm).
Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir
Untuk Campuran Mortar dan Beton.
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
Metode Pernbuatan dan Perawatan Benda Uji Beton
di Lapangan.
Metode Pengujian Tentang Analisa Saringan
Agregat HaIus dan Kasar.
Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar
Dengan Cleveland Open Cup.
Metode Pengujuan Penetrasi Bahan-bahan Bitumen.
Metode Pengujian Daktilitas Bahan-bahan Aspal.
Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan T er.
Metode Pengujian Kadar Air Aspal dan Bahan Yang
Menganding Aspal.
Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair Dengan Carn
Penyulingan.
Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar.
Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Halus.
Metode Mempersiapkan Contoh Tanah dan Tanah
Mengandung Agregat
Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah
Dengan Alat Hidrometer.
Metode Pengujian Batas Cair Dengan Alat
Cassagrande.

17

AASHTO T90-87

SNI 03-1966-1990

18

AASHTO T96-87

SNI 03-2417-1991

Metode Pengujian Batas Plastis.


Metode Pengujilin Keausan Agregat Dengan Mesin
Los Angelos.

133

No.

AASHTO

SNI

19

AASHTO T99-90

SNI 03-1742-1989

Judul

Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk Tanah.


Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Agregat
Terhadap Larutan Natrium Sulfat dan Magnesium
Sulfat.

20

AASHTO T104-86

SNI 03-3407-1994

21

AASHTO TI 06-90

SK SNI M-I I 1-1990-03

Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen


Portland Untuk Pekerjaan Sipil.

22

AASHTOT1I2-87

SK SNI M-01-1994-03

Metode Pengujian GumpaJan Lempung dan Butirbutir Mudah Pecah Dalam Agregat.

23

AASHTO T119-82

SNI03-1972-1990

24

AASHTO T126-90

SNI03-2493-1991

25

AASHTO T128-86

SN115-2530-1991

26

AASHTO T129-88

SK SNI M-112-1990-03

Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland.


Metode Pengujian Konsistensi Normal Semen
Portland Dengan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil.

27

AASHTO T131-85

SK SNI M-113-1990-03

Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland


Dengan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil.

28

AA.SHTO T133-86

S 15-2531-1991

29

AASHTO T141-84

S 03-2458-1991

30

AASHTO T144-86

Pd M-I 1-1996-03

Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam


Beton Keras Yang Memakai Semen Hidrolik.

31

AASHTO T170-9O

Pd M-21-1995-03

Metode Pengujian Pemulihan Aspal Dengan Alat


Penguap Putar.

Metode Pengujian Slump Beton.


Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton
Di Laboratorium.

Metode Pengujian Berat Jerus Semen Portland.


Metode Pengujian Pengambilan Contoh Untuk
Campuran Beton Segar.

Metode Pengujian Agregat Halus Atau Pasir Yang


Mengandung Bahan Plastis Dengan Cara Setara
Pasir.

32

AASHTO T176-86

Pd M-03-1996-03

33

AASHTO T179-88

SNI06-2440-1991

Metode Pengujian .Kehilangan Berat Minyak dan


Aspal Dengan Cara A

34

AASHTO T180-9O

SNI 03-1743-1989

Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.

35

AASHTO T182-84

SNI 03-2439-1991

Metode Pengujian Kelekatan Agregat Terhadap


Aspal.

36

AASHTO T191-86

SNI 03-2828-1992

Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan


Alat Konus Pasir.

37

AASHTO T193-81

SNI 03-1744-1989

Metode Pengujian CBR Laboratorium.

38

AASHTO T245-90

SNI 06-2489-1991

Metode Pengujian Campuran Aspal Dengan Alat

39

AASHTO T255-90

SNI03-1971-1990

Metode Pengujian Kadar Air Agregat.

134

No.

AASHTO

SNI

Judul

40

AASHTO T228-90

SNI 06-2441-1991

Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat.

41

AASHTO M6-87

SK S S-02-1994-03 .

Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan


Dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen.

42

AASHTO M29-90

SK SNI S-02- 1 993-03

43

AASHTO M81-90

Pd S-03-1995-03

Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Cepat

44

AASHTO M82-75

Pd S-02-1995-03

Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Sedang.

45

AASHTO M85-89

SII 0013-81

46

AASHTO M208-87

Pd S-01-1995-03

Spesifikasi Agregat Halus Untuk Campuran


Perkerasan Aspal.

Semen Portland
Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik.
Cara Uji Kekesatan Pada Permukaan Perkerasan
Menggunakan Alat MU-meter.

47

SNI 03-6748-2002

48

PUSTRANS 1990

49

SNI 03-2416-1991

Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur


dengan Alat Benkelman Beam.

50

SNI 03-2844-1992

Tata Cara Pelaksanaan Survai Kondisi Jalan


Beraspal.

51

PCS TRRL & PUSTRANS, 1990.

Resistance of compacted Bitouminous Mixture to


Moisture Induced Damage.

AASHTO T283-89

52

Rijkwaterstaat & PU, 2006

53

SNI 03-3426-1994

Guideline Road Construction over Peat and Organic


Soils.
NAASRA roughness meter
Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
Edisi Desember 2011.

54

9.7. PEKERJAAN DARURAT


9.7.1.Definisi Fenomena Alam yang tidak dapat Diperkirakan
Pekerjaan-Pekerjaan Darurat direncanakan untuk memperbaiki kerusakankerusakan jalan dalam Kontrak yang disebabkan secara langsung oleh
Fenomena Alam yang tidak dapat diperkirakan dengan akibat-akibat yang tidak
dapat diperhitungkan yang terjadi apakah di kawasan jalan dalam Kontrak atau
di tempat lain, tetapi mempunyai pengaruh langsung terhadap jalan dalam
Kontrak. Fenomena Alam yang tidak dapat Diperkirakan didefinisikan sebagai
berikut:

135

Tabel 9.11. Jenis dan Batasan Fenomena Alam

Jenis Fenomena Alam


yang tidak dapat diperkirakan
Hujan yang intensitas dan/atau
durasinya luar biasa
Banjir
yang
mana
kenaikan
permukaan air di atas suatu batas
maksimum tertentu

Gempa bumi di atas suatu intensitas


tertentu

Dalam rangka pencegahan bencana


untuk keselamatan / perlindungan
masyarakat

Nilai-nilai Batas
Hujan yang dapat mengakibatkan
banjir diatas permukaan jalan lebih
dari 48 jam dan berdampak terhadap
kerusakan struktur perkerasan jalan.
Permukaan air melebihi catatan
resmi Permukaan Banjir atau
permukaan
air
banjir
dapat
menggenangi permukaan jalan lebih
dari 48 jam dan berdampak terhadap
kerusakan struktur perkerasan jalan.
Terjadinya gempa bumi yang dapat
mengakibatkan kerusakan struktur
perkerasan
jalan,
drainase,
perlengkapan jalan dan bangunan
pelengkap jalan lainnya.
Terjadinya kerusakan infrastruktur
jalan yang dapat menghentikan
kegiatan pelayanan publik/umum.

9.7.2.Prosedur Permohonan Pekerjaan Darurat


Jika kerusakan-kerusakan yang dengan jelas disebabkan oleh Fenomena Alam
yang tidak dapat diperkirakan dan dapat mengakibatkan suatu pengurangan
tingkat layanan hingga di bawah nilai batas normal yang ditetapkan dalam
kontrak ini dan/atau dapat mengakibatkan penghentian kegiatan pelayanan
publik, Penyedia dapat membuat permohonan resmi kepada PPK untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan darurat yang direncanakan khusus untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut.
Jika Penyedia memutuskan untuk mengusulkan suatu permohonan untuk
pekerjaan-pekerjaan darurat, maka Penyedia harus :
(i). Segera memberitahukan PPK untuk melakukan penanganan pekerjaan,
melalui surat pemberitahuan;
(ii) Membuktikan kebenaran keadaan-keadaan kejadian tak terduga atau
hambatan artifissial yang mengakibatkan kerusakan-kerusakan, dengan
foto-foto, video dan cara-cara lainnya yang sesuai;
(iii) Menyiapkan permohonan tertulis, yang menyatakan jenis pekerjaanpekerjaan yang diperlukan, lokasi-lokasinya, dan perkiraan kuantitas dan
biaya-biaya, termasuk foto dokumentasi.
Permohonan pekerjaan darurat harus dibuat dengan segera setelah Penyedia
memperoleh pengetahuan keberadaan kerusakan-kerusakan yang disebabkan
oleh Fenomena Alam yang tidak dapat diperkirakan.

136

PPK, atas penerimaan permohonan tersebut dan selambat-lambatnya dalam


waktu 48 jam setelah menerima permohonan bersama direksi teknis (jika
perlu), akan mengevaluasi permohonan yang dibuat oleh Penyedia berdasarkan
suatu peninjauan lokasi, dan mengeluarkan suatu perintah untuk melaksanakan
pekerjaan darurat. Perintah tersebut akan menentukan jenis pekerjaanpekerjaan, perkiraan kuantitas, upah yang akan dibayarkan kepada Penyedia,
dan waktu yang diizinkan untuk pelaksanaannya. Perintah tersebut dapat
menyatakan suatu persyaratan untuk suatu penilaian rekayasa teknik dari
alternatif-alternatif untuk perbaikan permanen di lokasi.
9.7.3. Pembayaran untuk Pekerjaan Darurat
Pekerjaan darurat dibayar secara terpisah oleh PPK untuk tiap-tiap perintah
pekerjaan yang disusun berdasarkan perkiraan kuantitas, harga-harga keluaran
yang ditetapkan dalam Rincian Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga , dan
sesuai dengan pasal-pasal yang berhubungan dalam Syarat-Syarat Kontrak.
Harga keluaran Dasar pekerjaan darurat berdasarkan pada harga penawaran
Penyedia, Pembayarannya dapat menggunakan biaya Provisional Sum
sebagaimana yang tercantum didalam kontrak.
9.7.4.Ketentuan untuk Pekerjaan Darurat
Jumlah keseluruhan Nilai Kontrak akan mencakup Provisional Sum yang
dialokasikan untuk pekerjaan-pekerjaan darurat selama Masa Kontrak,
sebagaimana yang tercantum dalam dokumen kontrak. Pembayaranpembayaran yang sesungguhnya untuk pekerjaan darurat didasarkan pada
pekerjaan yang telah dikerjakan dan memenuhi persyaratan teknis serta dapat
diterima oleh PPK.
9.7.5. Kewajiban Penyedia selama Kondisi Darurat dan Pekerjaan Darurat
Penyedia akan, selama pelaksanaan pekerjaan darurat, tetap bertanggung jawab
dan memastikan tingkat layanan normal atas seluruh jalan yang termasuk
dalam kontrak. Penyedia akan mengerjakan segala kemungkinan yang masuk
akal untuk memastikan fungsi normal dari seluruh jalan dalam kontrak,
termasuk bagian-bagian yang dipengaruhi oleh keadaan darurat.
Jika akibat kerusakan infrastruktur yang dapat menghentikan kegiatan
pelayanan publik atau lalu lintas terhenti karena suatu keadaan darurat,
Penyedia akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan antara lain :
(i) Membuka kembali jalan bagi lalu lintas;
(ii) Mempertahankan jalan terbuka bagi lalu lintas selama pekerjaan darurat,
tanpa berhak atas penggantian tertentu untuk tindakan-tindakan tersebut.
Hal ini berlaku khususnya untuk pepohonan atau benda-benda lainnya yang
mungkin telah jatuh ke permukaan jalan, kerusakan pada oprit jembatan, erosi
pada timbunan, longsoran lereng, kecelakaan-kecelakaan lalu lintas, banjir,
dan sebagainya.

137

9.7.6.Perbaikan yang Diperlukan Akibat Fenomena Alam yang Tidak Dapat


Diperkirakan
Jika pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan
oleh Fenomena Alam yang tidak dapat diperkirakan adalah di bawah nilainilai batas tertentu, Penyedia akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut
sebagai bagian dari kewajiban-kewajiban normalnya dan tanpa mempunyai hak
untuk memohon ketentuan kontrak yang berkenaan dengan keadaan darurat
dan pembayaran untuk pekerjaan darurat. Pada kasus-kasus ini, persetujuan
PPKtidak diperlukan dan Penyedia akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan atas
insiatifnya sendiri, meskipun demikian Penyedia akan memberitahukan PPK
atau Direksi Teknis atas kerusakan-kerusakan yang terjadi dan tindakantindakan perbaikan yang diambil.
Nilai-nilai batas untuk perbaikan minor akibat fenomena alam yang tidak dapat
dibayar terpisah adalah sebagaimana yang ditetapkan pada Tabel 9.12 di
bawah.
Tabel 9.12. Batasan Volume Pekerjaan Akibat Fenomena Alam
No.

Uraian

Satuan

Jumlah per kejadian darurat

Longsoran material ke permukaan jalan

M3

>200

Gorong-gorong

Unit

>2

Beton aspal

M3

>20

Lapis pondasi

M3

>50

Beton semen

M3

>5

Timbunan

M3

>200

9.8. KETENTUAN TENTANG LINGKUNGAN DAN SOSIAL


Penyedia harus memenuhi persyaratan lingkungan dan sosial berdasarkan
peraturan pemerintah berikut ini:
1. UndangUndang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 tentang Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal;
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.08 tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2010 tentang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan

138

Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan


Lingkungan Hidup;
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/M/2008 tentang
Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi
dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL/UPL).

139

BAB X
KRITERIA DESAIN, KERANGKA ACUAN KERJA DESAIN DAN
DATA TEKNIS
10.1. KRITERIA DESAIN
10.1.1. Ketentuan Umum
Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis, Penyedia harus
mengacu pada peraturan ketentuan umum perencanaan jalan/jembatan yang
ditetapkan dibawah ini:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
2. Kelaikan fungsi jalan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
11/PRT/M/2010 tanggal 19 Oktober 2010;
3. Perencanaan teknis dan Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi jalan harus
sesuai atau memenuhi persyaratan standar. Standar yang dimaksud adalah Norma
Standar Pedoman Manual Kriteria yang berlaku di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum atau kementerian teknis terkait lainnya atau Standar
Internasional AASHTO/AusRoad/JIS yang masih berlaku. Khusus untuk Spesifikasi
Teknis Bina Marga maka yang diberlakukan adalah Spesifikasi Teknis 2010 Revisi
2.
4. Peraturan peraturan Menteri terkait dan NSPM dapat diunduh di www.nspmbinamarga.pu.go.id
5. Untuk pekerjaan jembatan mengacu pada Standar Bina Marga Bridge Management
System (BMS) 1992, Direktorat Jenderal Bina Marga.
6. Penyedia Jasa dalam usulan penawarannya untuk perencanaan pekerjaan
konstruksi disarankan melakukan pengambilan data kondisi lapangan sendiri.
7. Penyedia jasa dalam usulan penawarannya dapat mengusulkan tambahan
pekerjaan konstruksi yang tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan, namun sangat
diperlukan guna mencapai tingkat layanan kinerja jalan yang ditetapkan dalam
spesifikasi kinerja.
10.1.2. Kriteria Desain
Adapun kriteria desain yang harus dilaksanakan oleh Penyedia sekurang-kurangnya
meliputi :
1.Kriteria Dimensi Bagian Bagian Jalan terdiri dari :
a. Lebar Jalur Lalu Lintas sekurang kurangnya 2x3,0 meter.
b. Lebar Bahu Luar sekurang-kurangnya 2,0 meter atau lebih pada lokasi yang
terdia lahannya, kecuali pada lokasi yang lebarnya tidak memungkinkan
karena lahan yang tersedia.
c. Ambang pengaman tepi saluran samping sesuai lahan yang tersedia.
2. Kriteria Desain Perkerasan Jalan terdiri dari :
a. Desain perkerasan jalan harus sesuai dengan Manual Desain Perkerasan Jalan
berdasarkan Keputusan Dirjen Bina Marga N0.22.2/KPTS/Db/2012.

140

b. Permukaan perkerasan adalah Perkerasan Lentur dan perkerasan kaku.


c. Volume Lalu-Lintas untuk perkerasan lentur : Cesal 1,2 jutaper lajur desain
untuk perencanaan perkerasan.
3.Kriteria Desain Geometrik Jalan terdiri dari :
a Kecepatan rencana pada tikungan 40 km/jam.
b Geometrik harus memenuhi standar yaitu kemiringan potongan vertikal
maksimum 10%.
c Kemiringan normal melintang perkerasan jalan antara 2%-3%.
4. Kriteria Desain Bahu Jalan terdiri dari :
a. Bahu jalan tidak diperkeras dengan penutup agregat.
b. Lebar bahu luar minimal 2 meter, kecuali pada lokasi yang lebarnya tidak
memungkinkan karena lahan yang tersedia.
c. Kemiringan melintang bahu jalan 4% - 5% atau sesuai standar .
5.Kriteria Desain Drainase terdiri dari :
a. Desain Saluran Samping didasarkan pada debit banjir dengan periode ulang
10 tahun tanpa ada luapan air pada permukaan saluran.
b. Tipe saluran samping yang diperkeras digunakan pada bagian pertemuan
(inlet dan outlet) saluran melintang jalan.
c. Jenis saluran Saluran terbuka untuk daerah bukan pemukiman/niaga.
d. Semua saluran samping samping jalan harus terhubung dengan saluran
pembuang/outlet.
6. Kriteria Perlengkapan Jalan harus mengacu pada :
a. Peraturan : Undang Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan
Angkutan Jalan Raya.
b. Perambuan Jalan sesuai Peraturan Kementerian Perhubungan dan
Direktorat Jenderal Bina Marga yang masih berlaku.
c. Mutu Pengecatan Rambu mempunyai reflektifitas lapisan pemantul rambu
lalu lintas yang menggunakan lapisan pemantul (reflective sheeting) terdiri
dari retroreflective lens system dengan permukaan rata dan halus, sesuai
persyaratan AASHTO M-268-93.
d. Marka Jalan mempunyai nilai reflektifitas sekurang-kurangnya dengan
kualitas sebagai berikut :
100 cd/lx.m2 , untuk marka warna putih.
71 cd/lx.m2 , untuk marka warna kuning.
e. Khusus untuk rambu penanda Kilometer dan Hektometer, material dari
beton bertulang.
f. Kriteria Guard Rail pada lokasi tikungan
g. Kriteria Guard
h. Perlengkapan jalan berupa Pengaman Tebing atau Slope
8. Kriteria Desain Bangunan Pelengkap Jalan harus mengacu pada :
a. Bangunan pelengkap jalan berupa jembatan
b.Kriteria Desain Jembatan antara lain:
i. Standar Bina Marga Bridge Management System (BMS) 1992, Direktorat
141
Jenderal Bina Marga.

ii. Khusus untuk standar pembebanan jembatan mengacu pada RSNI T022005, untuk standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan
mengacu pada SNI 2833-2008 dan untuk perencanaan struktur beton
untuk jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004.
iii. Konstruksi pondasi dengan Tipe Sumuran atau Tiang Beton atau Tiang Baja
dengan kedalaman berdasarkan hasil pengujian tanah sesuai standar.
iv. Bangunan Atas berupa Unit Gelagar Baja dengan Bentang Minimal 30
(Tiga puluh) meter.
v. Lebar lajur lalu-lintas minimal 3.5 meter.
vi. Lebar bahu pada sisi kanan+kiri jalan minimal (1 + 1) meter.
vii. Selama pelaksanaan pembangunan jembatan, tidak boleh ada pengurangan
jumlah lajur lalu lintas.
viii. Elevasi lantai jembatan yang baru harus menyesuaikan dengan Elevasi
Oprite, perbaikan alinyemen jalan dan lingkungan sekitar.

142

c. Kriteria Desain Tembok Penahan Tanah (Retaining Wall) pada lokasi lereng atau
tebing dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.
Kriteria perencanaan bangunan tembok penahan tanah (retaining wall)
meliputi peraturan atau rumusan yang digunakan, metode pengumpulan data
lapangan, metode dan asumsi perhitungan struktur dan mutu material yang
digunakan dari pasangan batu kali atau beton bertulang.
10.2.KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DESAIN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk perencanaan teknis/desain pekerjaan konstruksi
sebagaimana yang ditetapkan dalam lingkup pekerjaan sekurang-kurangnya terdiri dari:
10.2.1.Tujuan pekerjaan perencanaan teknis
Perencanaan teknis pekerjaan konstruksi yang ditentukan dalam lingkup
pekerjaan dibawah ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja jalan dengan
tingkat layanan jalan dan jembatan yang ditentukan sebagaimana dalam
spesifikasi kinerja dan keluaran serta tersedianya dokumen perencanaan teknis
secara detail termasuk perhitungan teknis untuk semua pekerjaan konstruksi.
Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi/fisik harus melakukan
perencanaan konstruksi secara detail berdasarkan kriteria desain yang telah
ditentukan diatas.
10.2.2.Lingkup pekerjaan perencanaan teknis
Lingkup pekerjaan perencanaan konstruksi sekurang-kurangnya sebagaimana
ditentukan dalam dokumen pemilihan (lingkup pekerjaan), namun Penyedia
dapat mengusulkan tambahan pekerjaan konstruksi guna mempertahankan
tingkat layanan yang diperlukan dan merupakan bagian pekerjaan yang termasuk
dalam kontrak. Dalam penawarannya, Penyedia sekurang-kurangnya
mengusulkan gambar gambar tipikal struktur perkerasan jalan, drainase,
perlengkapan jalan, bangunan pelengkap jalan termasuk jembatan dan bangunan
untuk keselamatan jalan.
10.2.3.Pendekatan dan Metodologi
Pendekatan dan Metodologi yang harus disampaikan Penyedia Jasa dalam
perencanaan teknis pekerjaan konstruksi yang diusulkan sekurang-kurangnya
meliputi :
a. Pemahaman terhadap kerangka acuan kerja dan lingkup pekerjaan

143

b.
c.
d.
e.

konstruksi yang diperlukan dalam memenuhi tingkat layanan jalan dan


jembatan yang telah ditentukan;
Pendekatan dan Metodologi perencanaan teknis yang diusulkan serta
tanggapan terhadap kerangka acuan kerja desain;
Rencana kerja perencanaan, jadwal personil dan peralatan yang diperlukan dalam
perencanaan teknis.
Penyajian usulan perencanaan teknis/desain pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan.
Analisa data teknis Perencanaan al : DCP, LHR, dll

10.2.4.Personil Perencanaan Teknis


Tenaga Ahli yang diperlukan dalam perencanaan teknis ini sekurang -kurangnya terdiri
dari :
a. Tenaga Ahli Perencanaan Jalan;
b. Tenaga Ahli Perencanaan Jembatan ;
c. Tenaga Ahli Survey (Geodetic Engineer);
d. Tenaga Ahli Hidrologi.
Tenaga Ahli tersebut diatas mempunyai kualifikasi sebagai Ahli Madya yang
berpengalaman pada pekerjaan yang sejenis. Penyedia dapat mengajukan tambahan
tenaga ahli yang belum disebutkan diatas dan tambahan untuk tenaga asisten ahli serta
tenaga pendukung lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis.
10.2.4.Keluaran yang dihasilkan
Keluaran yang dihasilkan dalam perencanaan teknis atau detail desain pekerjaan
konstruksi meliputi :
a. Laporan perhitungan teknis seluruh pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan;
b. Laporan hasil pengkuran topografi;
c. Laporan hasil pemeriksaan kondisi dilapangan;
d. Laporan hasil penyelidikan tanah dasar (jika diperlukan);
e. Laporan hasil survey lalu-lintas (jika diperlukan);
f. Detail gambar perencanaan teknis; dan
g. Dokumen teknis lainnya yang terkait dalam pekerjaan konstruksi yang
diusulkan.
10.3. DATA TEKNIS
10.3.1.Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan pada Ruas Jalan Raya Poros Kab. Lampung Selatan merupakan salah
satu bagian dari jalur transportasi utama yang menghubungkan kecamatan-kecamatan
di Kab. Lampung Selatan
a. Panjang pekerjaan
b. Lokasi Pekerjaan

: 97.717 Km
: (Sta.00+000 Sta 97+717)

144

BAB XI
GAMBAR GAMBAR

Gambar 11.1. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Lampung Selatan

Jalan Masuk Di MuaraPutih

Pengukuran Jalan ( kondisi C )

Jembatan

Lalu Lintas Kendaraan Besar

145

Jalan Masuk Kertosari

Masuk Hutan Karet

Kondisi D

Kondisi D -

Pengukuan Jalan

Jalan Tidak Digunakan

Jembatan Rusak

Pergantian Ruas Jalan


146

Kondisi E

Lalu Lintas Berat

Kantor Camat Tanjung Sari

Kondisi D

Pergantian Ruas Jalan

Pertigaan Pancasila

Perempatan Tanjung Bintang

Gorong Rusak

147

Kondisi D -

Kondisi D

Kondisi E

Kondisi C

Lalu Lintas Besar

Perbatasan Merbau Mataram

Pengukuran Lebar Jembatan

Jembatan

148

Kondisi Jalan D-

Kondisi Jalan E

Kondisi D-

Masjid
Dokumentasi Existing Jalang

149

BAB XII
DAFTAR KUANTITAS KELUARAN DAN HARGA
Keterangan
1.

Pada penawaran ini harus dilengkapi Rincian dan RekapitulasiDaftar Kuantitas Keluaran
dan Harga dariPeserta.

2.

Daftar KuantitasKeluaran dan Harga harus disusun sesuai dengan Lingkup Pekerjaan
yang akan digunakan dalam memenuhi Spesifikasi kinerja dan keluarannya.

3.

Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga dapat digunakan oleh Pokja ULP sebagai bahan
evaluasi teknis dalam pemilihan penyedia.

4.

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan keluaran yang telah


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

5.

Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga diisi lengkap yang telah mencakup semua biaya
pekerjaan,
personil,
pengawasan,
bahan-bahan,
pengendalian
mutu,
pemeliharaan/perawatan, pajak, keuntungan, overhead dan yang diatur dalam Kontrak.

6.

Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga pembayaran pekerjaan lain dalam Daftar
Kuantitas Keluaran dan Harga.

7.

Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap pembayaran pekerjaan, dan jika pembayaran pekerjaan terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga
pembayaran pekerjaan yang terkait.

8.

Koreksi aritmatik untuk penawaran yang melampirkan Daftar Kuantitas Keluaran dan
Harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga dengan yang tercantum dalam Dokumen
pengadaan tanpa mengubah total nilai penawaran.

150

A. Rekapitulasi Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga


CONTOH

KOP PERUSAHAAN PENYEDIA JASA

REKAPITULASI DAFTAR KELUARAN DAN HARGA


PEKERJAAN .
PAKET ....
RUAS JALAN .
KONTRAK LUMP SUM BERBASIS KINERJA
NO
A
A.1.
A.2.
A.3.
A.4.
A.5.
B
B.1
B.2
B.3
B.4

URAIAN PEKERJAAN

B.5
B.6

Pekerjaan Perencanaan Teknis


Pekerjaan Pengumpulan data dan survey
Pekerjaan Pengolahan data
Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pekerjaan Penyusunan Desain
Pekerjaan Pemutakhiran Data dan Desain
Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Perkerasan Jalan
Pekerjaan Bahu Jalan
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan
(termasuk penggantian jembatan)
Pekerjaan Perlengkapan Jalan
Pekerjaan Pekerjaan Lain - Lain

C
C.1
C.2
C.3
C.4
C.5
C.6

Pekerjaan Layanan Pemeliharaan


Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan
Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan
Layanan Pemeliharaan Drainase
Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan
Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan
Layanan Pengendalian Tumbuh - tumbuhan

I
II

BOBOT (%)

JUMLAH HARGA
(Rp.)

Jumlah Harga Pekerjaan


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = 10% x I

III
Total Harga Pekerjaan = I + II
Terbilang : .
.

Jakarta, .20
Penyedia, PT .

165

B.

Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga

CONTOH

Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga


Pekerjaan : ..
Paket :
Kontrak Lump Sum Berbasis Kinerja

NO.

URAIAN

Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED)

A.1
A.1.1
A.1.2
A.1.3
A.1.4
A.1.5

Pekerjaan Pengumpulan data dan Survey


Biaya Survey Topografi
Biaya Soil Test untuk Jalan
Biaya Soil Test untuk Jembatan
Biaya Survey Kondisi Jalan
Biaya Survey Lalu - Lintas (jika diperlukan)
Sub - Total I

A.2
A.2.1
A.2.2
A.2.3
A.2.4

Pekerjaan Pengolahan Data


Tenaga Ahli (Professional Staff)
Asisten Tenaga Ahli (Sub- Professional Staff)
Tenaga Penunjang (Supporting Staff)
Biaya Pembuatan Laporan Hasil Survey
Sub - Total II

A.3
A.3.1
A.3.2
A.3.3
A.3.4

Pekerjaan Perecanaan Teknis


Tenaga Ahli (Professional Staff)
Asisten Tenaga Ahli (Sub- Professional Staff)
Tenaga Penunjang (Supporting Staff)
Biaya Pembuatan Laporan Hasil Teknis
Sub - Total III
Pekerjaan Penyusunan Desain
Tenaga Ahli (Professional Staff)
Asisten Tenaga Ahli (Sub- Professional Staff)
Tenaga Penunjang (Supporting Staff)
Biaya Pembuatan Gambar Detail Desain
Sub - Total IV
Pekerjaan Pemutakhira Data dan Desain
Tenaga Ahli (Professional Staff)
Asisten Tenaga Ahli (Sub- Professional Staff)
Tenaga Penunjang (Supporting Staff)
Biaya Pembuatan Gambar Detail Desain
Biaya Soil Test untuk Jalan
Biaya Soil Test untuk Jembatan
Biaya Survey Kondisi Jalan
Sub - Total V

A.4
A.4.1
A.4.2
A.4.3
A.4.4
A.5
A.5.1
A.5.2
A.5.3
A.5.4
A.5.5
A.5.6
A.5.7

Panjang Jalan : . Km.

SATUAN

KUANTITAS

HARGA
(Rp.)

TOTAL HARGA
( Rp.)

TOTAL I + II + III + IV + V (Perencanaan Teknis)

166

CONTOH

No.

Uraian Pekerjaan

Ka/Ki

Lebar
(M)

Satuan

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp.)

Jumlah Harga
(Rp.)

Keterangan

B
B.1.
B.1.1.
1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
B.1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.

Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Perkerasan Jalan
Pengembalian Kondisi Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Perkuatan/Peningkatan Struktur Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Sub Total Perkerasan Jalan

B.2
B.2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3

Pekerjaan Bahu Jalan


Perkuatan/Peningkatan Bahu Jalan
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Sub Total Bahu Jalan

B.3
B.3.1.
3.1.1.
3.1.2.
3.1.3
B.3.2.
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3
B.3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.3.3

Drainase
Relokasi Saluran Samping
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Pembuatan Saluran Samping
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Normalisasi Saluran Eksisting
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya
Sub Total Drainase

No.
a

B.4
B.4.1.
4.1.1.
4.1.2.
4.1.3.

Jenis Perkerasan
Km.
Km.
Km.
Km.
Km.
Km.
Jenis Bahu Jalan
Km.
Km.
Km.

Meter
Meter
Meter
Jenis Saluran
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter

Uraian Pekerjaan

Ka/Ki

Lebar
(M)

Satuan

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp.)

Jumlah Harga
(Rp.)

Keterangan

Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan


Pembuatan Tembok Penahan Tanah
Segmen Km. - Km
Segmen Km. - Km
Dan seterusnya

Jenis TPT
Meter
Meter
Meter

167

4.1.4. Segmen Sta. - Sta


3.1.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.2. Rel Pengaman/Guardrail
4.2.1. Segmen Sta. - Sta
4.2.2. Segmen Sta. - Sta
4.2.3. Segmen Sta. - Sta
4.2.4. Segmen Sta. - Sta
4.2.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.3. Pembatas/Kerb pada Trotoar
4.3.1. Segmen Sta. - Sta
4.3.2. Segmen Sta. - Sta
4.3.3. Segmen Sta. - Sta
4.3.4. Segmen Sta. - Sta
4.3.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.4. Pembatas/Kerb pada Median
4.4.1. Segmen Sta. - Sta
4.4.2. Segmen Sta. - Sta
4.4.3. Segmen Sta. - Sta
4.4.4. Segmen Sta. - Sta
4.4.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.5. Perkerasan Pada Trotoar
4.5.1. Segmen Sta. - Sta
4.5.2. Segmen Sta. - Sta
4.5.3. Segmen Sta. - Sta
4.5.4. Segmen Sta. - Sta
4.5.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.6. Perkerasan Pada Median
4.6.1. Segmen Sta. - Sta
4.6.2. Segmen Sta. - Sta
4.6.3. Segmen Sta. - Sta
4.6.4. Segmen Sta. - Sta
4.6.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.7. Pagar Pemisah Pedestrian
4.7.1. Segmen Sta. - Sta
4.7.2. Segmen Sta. - Sta
4.7.3. Segmen Sta. - Sta
4.7.4. Segmen Sta. - Sta
4.7.5. Segmen Sta. - Sta
Dan seterusnya
4.8. Normalisasi Bangunan Pelengkap
4.8.1. Normalisasi TPT
4.8.2. Normalisasi Pagar Jembatan
4.8.3. Normalisasi Oprit Jembatan
4.8.4. Normalisasi Ekpansion Joint
4.8.5. Normalisasi Lantai Jembatan
4.8.6. Normalisasi Trotoar/Median
Dan seterusnya
Sub Total Bangunan Pelengkap Jalan

Meter
Meter
Meter
Jenis Guardrail
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Kerb Trotoar
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Kerb Median
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Jenis Trotoar
M2
M2
M2
M2
M2
M2
Jenis Median
M2
M2
M2
M2
M2
M2
Jenis Pagar
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Unit
Meter
Unit
Meter
Meter
Meter

168

C. Daftar Kuantitas Keluaran dan Harga Pekerjaan Layanan Pemeliharaan


CONTOH
KOP PERUSAHAAN PENYEDIA JASA
DAFTAR KUANTITAS KELUARAN DAN HARGA
PEKERJAAN .
PAKET
KONTRAK LUMP SUM BERBASIS KINERJA
NO.

URAIAN PEKERJAAN

C
C.1
C.1.1
C.1.2
C.1.3.
C.1.4
C.1.5

Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan


Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

C.2
C.2.1
C.2.3
C.2.4
C.2.5
C.2.6

Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan


Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

C.3
C.3.1
C.3.2
C.3.3
C.3.4
C.3.5

Layanan Pemeliharaan Drainase


Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

C.4
C.4.1.
C.4.2
C.4.3
C.4.4
C.4.5

Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap


Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

C.5.
C.5.1
C.5.2
C.5.3
C.5.4
C.5.5

Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan


Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

C.6.
C.6.1.
C.6.2.
C.6.3.
C.6.4.
C.6.5.

Layanan Pengendalian Tumbuh - Tumbuhan


Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.
Segmen Sta s/d Sta.

Panjang
(Km)

Waktu Layanan
(Triwulan)

Harga Satuan
(per Km/Triwulan)

TOTAL HARGA (Rp.)

TOTAL BIAYA LAYANAN PEMELIHARAAN JALAN


Catatan :
1 Daftar kuantitas untuk layanan pemeliharaan jalan diatas harus dibaca sebagai satu kesatuan dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat - Syarat Kontrak, Spesifikasi Kineja dan Keluaran serta Gambar-gambar.
2 Harga Lump Sum harus mencakup seluruh pajak yang berkaitan (tapi tidak termasuk PPN yang dibayarkan dai kontrak),
bahan-bahan tambahan, tenaga kerja atau peralatan yang mungkin diperlukan dan biaya inspeksi lapangan.
3 Pembayaran harus dibuat sesuai dengan pemenuhan tingkat layanan jalan berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan
dalam Spesifikasi Kineja dan Keluaran dan ketentuan syarat - syarat kontrak.

169

Analisa Teknis Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan


Jenis Pekerjaan: Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan
No.Pembayaran : ...........
Satuan
: Km/Triwulan
Segmen/Sta. : Sta....... s/d Sta.........
Jenis Permukaan : Perkerasan Lentur.

No.
1
2
3
4
5
6

Uraian
Pekerjaan galian beraspal
Pemadatan lapis pondasi
bawah
Agregat Klas A
HRS Wearing Course
HRS Base Course
...............................

Satuan

CONTOH

Perkiraan
Kuantitas

Harga
keluaran
(Rp)

Jumlah Harga
(Rp.)

M3
M2
M3
Ton
Ton

(A) Jumlah Harga Tenaga + Bahan + Peralatan


(B) Biaya Overhead dan Profit = .... % x (D)
(C) Harga Lump Sum = (D) + (E)
Catatan :
Perkiraan Kuantitas yang dicantumkan diatas adalah perkiraan semata berdasarkan asumsi pemenuhan
tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak, jika perkiraan kuantitas yang
dicantumkan lebih kecil/besar dari kebutuhan aktual dilapangan, Para Pihak tidak dapat melakukan tuntutan
kekurangan/kelebihan kuantitas dalam harga lump sum tersebut.
Biaya Pekerjaan Lump Sump sudah termasuk untuk material, tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, bahan
habis terpakai dan operator serta biaya inspeksi lapangan.
Biaya Satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayarkan dari Kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Harga Lump Sum yang diajukan Penyedia harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai Indikator Kinerja Jalan dan
biaya pelaporan pemenuhan tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

170

Analisa Harga Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan


Jenis Pekerjaan : Perkerasan Lentur
No.Pembayaran : ......................
Satuan
: ..........................
Segmen/Sta. : Sta....... s/d Sta.........

No.

Uraian

A
1.
2.
3.

Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang
Mandor

B
1.
2.
3.
4.
5.

Bahan/Material
Agregat Halus
Lapis Resap Pengikat
Campuran Aspal Dingin
Bahan Aditif
.

C
1.
2.
3.
4.

Peralatan
Concrete Mixer
Flat Bed Truck
Asphal Sprayer
Alat Bantu

Satuan

CONTOH

Perkiraan
Kuantitas

Harga
keluaran
(Rp)

Jumlah Harga
(Rp.)

Hari
Hari
Hari
M3
Liter.
Kg.
Kg.

Hari
Hari
Hari
Ls.

(D) Jumlah Harga Tenaga + Bahan + Peralatan


Catatan :
Perkiraan Kuantitas yang dicantumkan diatas adalah perkiraan semata berdasarkan asumsi pemenuhan
tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak, jika perkiraan kuantitas yang
dicantumkan lebih kecil/besar dari kebutuhan aktual dilapangan, Para Pihak tidak dapat melakukan tuntutan
kekurangan/kelebihan kuantitas dalam harga lump sum tersebut.
Biaya Pekerjaan Lump Sump sudah termasuk untuk material, tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, bahan
habis terpakai dan operator serta biaya inspeksi lapangan.
Biaya Satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayarkan dari Kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Harga Lump Sum yang diajukan Penyedia harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai Indikator Kinerja Jalan dan
biaya pelaporan pemenuhan tingkat layanan jalan yang ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

171

BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerjaPejabat Pembuat Komitmen]


Nomor
: ....................
Lampiran : ....................

...................., ..................... 20....

Kepada Yth.:
....................
di ....................
Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan.................... ....................
.................... .................... .................... .................... ................
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................... tanggal
.................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........)telah ditetapkan oleh Pokja ULP/Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat penetapan nomor .................... tanggal ....................
dan kami menyatakan menerima hasil penetapan tersebut.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Penunjukan inidiberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas,
apabila Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja ....................


Pejabat Pembuat Komitmen
....................

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
1.Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2.APIP K/L/D/I
3.Unit Eselon 1
4.Unit Eselon 2./Kepala Satuan kerja..
5.....................[Pokja ULP]
......... dst

172

B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]


SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................

Yang bertanda tangan di bawah ini:


........................................ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;
berdasarkan Surat Perjanjian .................... nomor .................... tanggal ...................., bersama
ini memerintahkan:
........................................[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
........................................[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: ....................
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;
untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut:
1. Lingkup pekerjaan: ....................;
2. Tanggal mulai kerja: .................... (hari/bulan/tahun);
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama (.........dalam huruf...........) hari kalender dan
pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal .................... (hari/bulan/tahun)

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan Penyedia akan


dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak
atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

173

...................., ..................... 20.....


Untuk dan atas nama ....................
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]

174

C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN


Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini: ........................................................................ dalam
jabatan selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama
..................................................
[nama
bank]berkedudukan
di
....................................................... [alamat]
untuk selanjutnya disebut:

PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama
: .......................................................[Pokja ULP]
Alamat : .......................................................
selanjutnya disebut:

PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .......................................................


(terbilang .........................................................................................................) sebagai Jaminan
Sanggahan Banding dalam mengajukan sanggahan banding hasil pelelangan pekerjaan
.......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama
: ....................................................... [peserta pelelangan]
Alamat : .......................................................
selanjutnya disebut:

YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.


Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf..........) hari kalender, dari
tanggal .................. s.d. ..................(masa laku jaminan sanggahan banding 15 (lima belas)
hari kerja sejak pengajuan sanggahan banding)
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat
Sanggahan Banding yang diajukan Yang Dijamin tidak benar.
4.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5.
Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
175

6.

Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
...................
Dikeluarkan di
Pada tanggal

: ..................
: ..................

[Bank]

Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini
ke .[bank]

176

Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN SANGGAHAN BANDING
Nomor Jaminan:

Nilai:

1. Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:

[nama],
[alamat]sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan],
[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada [nama Pokja ULP], [alamat]
sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp (terbilang)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan dengan
sanggahan banding terhadap hasil pelelangan pekerjaan ................. yang
diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama . (dalam huruf) hari kalender dan
efektif
mulai
dari
tanggal

sampai
dengan
tanggal[masa laku jaminan sanggahan banding 15 hari kerja sejak
pengajuan sanggahan banding]
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN

PENJAMIN
Materai Rp.6000,00

......................................

......................................

177

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai JAMINAN
PELAKSANAAN No.
........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini: ................................................................... dalam jabatan
selaku ................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
...............................................[nama
bank]berkedudukan
di
.................................................[alamat]
untuk selanjutnya disebut:

PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama
: .................................................[nama PPK]
Alamat
:.................................................
selanjutnya disebut:

PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .................................................


(terbilang ..............................................dalam huruf..................................................) sebagai
JaminanPelaksanaan untuk pekerjaan ............dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama
: ................................................. [nama penyedia]
Alamat : .................................................
selanjutnya disebut:

YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bankini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........)
hari kalender,
dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.

4.

Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang
Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
178

5.
6.

Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata.
Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
.....................
Dikeluarkan di
Pada tanggal

: .....................
: .....................

[Bank]

Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]

179

Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN
Nomor Jaminan: ...................................

Nilai: ...................................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ...................................[nama], ...................................


[alamat]sebagai
Penyedia,
selanjutnya
disebut
TERJAMIN,
dan
...................................[nama penerbit jaminan], ................................... [alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada ...................................[nama PPK], ...................................... [alamat]
sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ................................... (terbilang ...................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan .................yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN
No. ................................... tanggal
...................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
4. Jaminan ini berlaku apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah


diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
180

Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN

PENJAMIN
Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke [Penerbit Jaminan]

181

Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: .......................................................................... dalam


jabatan selaku ........................................................ dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ........................................ [nama bank]berkedudukan di ........................................ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:

PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama
: ........................................[nama PPK]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut:

PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................


(terbilang ................................................................................ ...................................) sebagai
Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan ...........dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama
: ........................................ [nama penyedia]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut:

YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang Muka
yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama . (.dalam huruf....) hari kalender,
dari tanggal . s.d. .
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.

Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan
pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

182

4.

5.
6.

Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda


yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
..
Dikeluarkan di
Pada tanggal

: .
: .

[Bank]

Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]

183

Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN UANG MUKA
Nomor Jaminan: ........................................

Nilai: ..................................

1. Dengan
ini dinyatakan,
bahwa
kami: ........................................
[nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas
terikat
pada
......................................[nama
PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ..................................................................
(terbilang ................................. )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan .................. yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN No. ................... tanggal .................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (............dalam huruf.................) hari kalender
dan
efektif
mulai
dari
tanggal
...................
sampai
dengan
tanggal........................................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen
Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

184

Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN

PENJAMIN
Materai Rp.6000,00

......................................

......................................

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]

185

Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: .......................................................................... dalam


jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
........................................ [nama bank]berkedudukan di ........................................ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:

PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama
: ........................................ [nama PPK]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut:

PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................


(terbilang .........................................................................................................) sebagai Jaminan
Pemeliharaan untuk pekerjaan ................dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama
: ........................................ [nama penyedia]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut:

YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender, dari tanggal
........................................ s.d. ........................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang
Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.

186

5.
6.

Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
..................
Dikeluarkan di
Pada tanggal

: ..........................
: ..........................

[Bank]

Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .[bank]

187

Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN PEMELIHARAAN
Nomor Jaminan: ........................................

Nilai: ..............................

1. Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
........................................ [nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................[alamat]sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas
terikat
pada
........................................
[nama
PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp .......................................................
(terbilang ........................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ....................... yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN No. ......................... tanggal .............................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (........dalam huruf.........)
hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal ......................... sampai dengan tanggal..........................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN

PENJAMIN
Materai Rp.6000,00

......................................

......................................

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke .[Penerbit Jaminan]

188

D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK


Surat Keterangan Dukungan Keuangan

[Kop Bank Penerbit Dukungan Keuangan]


SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN
No. ........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini: ........................................................................ dalam
jabatan selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama
..................................................
[nama
bank]berkedudukan
di
....................................................... [alamat]
Dalam rangka memenuhi persyaratan kualifikasi pengadaan pekerjaan...................................
pada ......................................
dengan ini menerangkan kesediaan memberikan dukungan keuangan kepada:
Nama Perusahaan
: .......................................................
Alamat
: .......................................................
Nomor Rekening
: .......................................................
Nama Penanggung Jawab
: .......................................................
Apabila Perusahaan tersebut diatas dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai Pemenang,
maka Bank .................. bersedia mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan dana paling
kurang Rp. .................. (terbilang ..................).
Demikian Surat Keterangan Dukungan
dipergunakan semestinya.

Keuangan diberikan untuk pergunakan

Dikeluarkan di
Pada tanggal

: ..................
: ..................

[Bank]

Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
.[bank]

189

LAMPIRAN PBC- JALAN POROS KAB. LAMPUNG SELATAN


1. SPESIFIKASI TEKNISPERALATAN SISTIM PENGUKURAN BERAT KENDARAAN BERJALAN
(WEIGHT IN MOTION) STATIS.
2. DAFTAR BOX CULVERT DAN JEMBATAN.
1. SPESIFIKASI TEKNIS WEIGHT IN MOTION.
1.1

Jenis Peralatan
Jenis peralatan yang digunakan harus memiliki spesifikasi umum sebagai berikut
a.
Dapat mendeteksi berat kendaraan dan beban gandar kendaraan yang berjalan
tanpa harus berhenti;
b.
Perangkat pengukur kendaraan berjalan (WIM) tetap/fixed harus memenuhi
persyaratan berikut :

memiliki sensor yang ditanam pada badan jalan;

memiliki sistim konfigurasi penempatan sensor sedemikian rupa sehingga


menjamin dapat mengukur berat dan kecepatan setiap kendaraan yang
melintas;

memiliki data processing;

dilengkapi dengan kamera yang dapat merekam kendaraan yang kelebihan


muatan dari 2 (dua) arah lajur lalu lintas.

1.2. Persyaratan Teknis dan Lingkup Pekerjaan


Persyaratan teknis dan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia dalam
penyediaan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan Peralatan Sistim Pengukuran
Berat Kendaraan Berjalan (Weight In Motion) Fixed adalah meliputi :
a. Penyediaan dan pemasangan sistim tetap/fixed WIM sensor pada 2 jalur jalan kearah
Selatan dan 2 jalur jalan ke arah Utara masing-masing pada lokasi yang ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan, serta dilengkapi dengan kamera dan data processing unit dengan
spesifikasi sebagai berikut:
No

Parameter

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Type sensor
Tingkat Presisi
GVW Standard Deviasi
Maximum Axle Weight
Overload Capacity
Speed Range
Speed Precision
Vehicle type identification
Operation Temperature

10

Kemampuan minimum dari


Software

11

Transmisi Data

Spesifikasi
Quartz Solid State
>93%
<5%
30 ton
150%
10-120 km/jam
1,5%
>98
0-65C
Mencatat:
1. Wheel load
2. Axle load
3. Axle group load
4. Gross Vehicle Weight
5. Vehicle Class
6. Squential Vehicle Record
7. Lane & Direction of Travel
8. Speed
9. Date & Time Passage
Wireless dan kable yg dapat ditransmisikan

190

b. Pembangunan konstruksi untuk lahan/perkerasan pendukung pemasangan


peralatan dan termasuk ruangan yang diperlukan untuk pemasangan,
pengoperasian dan pengendalian peralatan ini guna menunjang beroperasinya
peralatan ini;
c. Penyiapan buku manual pengoperasianperalatan dan petugas operasional
peralatan ini selama periode kontrak;
d. Melakukan pemeliharaan peralatan ukur ini selama periode kontrak, hingga
peralatan ukur ini tetap dapat berfungsi dengan baik hingga serah terima akhir
pekerjaan.
e. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
pengoperasian peralatan ini;
f. Membuat laporan hasil perhitungan beban kendaraan berjalan dengan peralatan
ini yang harus disampaikan setiap bulan sekali kepada Direksi Pekerjaan; dan
g. Sebelum pengoperasian peralatan ini, Penyedia Jasa harus :
i). Melakukan Uji Coba Pengukuran Beban Gandar Kendaraan di lokasi yang
telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
ii). Mengadakan Pelatihan Penggunaan Alat Pengukuran Berat Kendaraan
Berjalan (Weight In Motion) untuk petugas operasional alat ini.
iii). Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Ditjen
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dinas Lalu-Lintas dan
Angkutan Jalan dan Kepolisian.
Pada akhir periode kontrak, Penyedia harus menyiapkan buku petunjuk atau
manual pengoperasian peralatan ini yang harus diserahkan kepada PPK.

191

DAFTAR ISI
BAB I UMUM ........................................................................................................................................... 1
BAB II UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 5
BAB III INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ............................................................................................ 7
A. UMUM ................................................................................................................................................ 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

LINGKUP PEKERJAAN ............................................................................................................................ 7


SUMBER DANA .................................................................................................................................... 7
PESERTA .............................................................................................................................................. 7
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG SERTA
PENIPUAN............................................................................................................................................ 8
LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ........................................................................................... 9
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI .................................................................................... 10
SATU PENAWARAN TIAP PESERTA ....................................................................................................... 11

B. DOKUMEN PEMILIHAN ................................................................................................................... 11


8.
9.
10.
11.
12.
13.

PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN ............................................................................................... 11


ISI DOKUMEN PEMILIHAN.................................................................................................................. 11
BAHASA DOKUMEN PEMILIHAN ......................................................................................................... 12
PEMBERIANPENJELASAN ..................................................................................................................... 12
PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN ................................................................................................... 14
TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ................................................................ 14

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ........................................................................................... 14


14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN ............................................................................................. 14


BAHASA PENAWARAN ........................................................................................................................ 14
DOKUMEN PENAWARAN .................................................................................................................... 15
HARGA PENAWARAN ......................................................................................................................... 16
MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .......................................................................... 16
MASA BERLAKU PENAWARAN............................................................................................................. 16
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN....................................................................................................... 17
JAMINAN PENAWARAN ...................................................................................................................... 17

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................................... 18


22.
23.
24.
25.

PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL PENAWARAN..................................................................... 18


CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ................................................................................... 19
BATAS AKHIR PEMASUKAN PENAWARAN ............................................................................................ 19
PENAWARAN TERLAMBAT .................................................................................................................. 19

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .................................................................................. 19


26.
27.
28.
29.
30.
31.

PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL I ............................................................................... 19


KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN ...................................................................................... 22
EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL I ..................................................................................... 22
PEMBERITAHUAN PESERTA YANG LULUS EVALUASI SAMPUL I............................................................... 29
PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL II (HARGA) ................................................................ 29
EVALUASIDOKUMEN PENAWARAN SAMPUL II(HARGA) ...................................................................... 30

F. PENETAPAN PEMENANG ................................................................................................................... 35


32. PENETAPAN PEMENANG ..................................................................................................................... 35

33. PENGUMUMAN PEMENANG ............................................................................................................... 36


34. SANGGAHAN ..................................................................................................................................... 37
35. SANGGAHAN BANDING ...................................................................................................................... 38
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN ........................................................................................ 38
36.PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA .................................................................................................. 39
37. KERAHASIAAN PROSES........................................................................................................................ 40
H.PELELANGAN GAGAL ........................................................................................................................ 40
38. PELELANGAN GAGAL ............................................................................................................................. 40
I.SURAT JAMINAN PELAKSANAAN ....................................................................................................... 42
39.SURAT JAMINAN PELAKSANAAN .............................................................................................................. 42
J.PENANDATANGANAN KONTRAK ...................................................................................................... 43
40.PENANDA-TANGANAN KONTRAK ........................................................................................................... 43
BAB IV LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ........................................................................................... 45
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.

LINGKUP PEKERJAAN .......................................................................................................................... 45


SUMBER DANA .................................................................................................................................. 46
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI .................................................................................... 47
PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN .................................... 47
PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN ................................................................................................... 47
DOKUMEN PENAWARAN .................................................................................................................... 47
HARGA PENAWARAN ......................................................................................................................... 49
MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .......................................................................... 49
MASA BERLAKUNYA PENAWARAN ...................................................................................................... 50
BENTUK PENAWARAN ........................................................................................................................ 50
JAMINAN PENAWARAN ...................................................................................................................... 50
PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................................. 50
BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN ............................................................................... 50
PEMBUKAAN PENAWARAN ................................................................................................................. 50
EVALUASI TEKNIS ............................................................................................................................... 51
EVALUASI PENAWARAN SAMPUL II (HARGA) ...................................................................................... 51
PENETAPAN PEMENANG ..................................................................................................................... 52
SANGGAHAN, DAN SANGGAHAN BANDING ........................................................................................ 52
JAMINAN SANGGAHAN BANDING ....................................................................................................... 53
JAMINAN PELAKSANAAN .................................................................................................................... 53

LAMPIRAN 1 LDP TENTANG TATACARA PENILAIAN TEKNIS DENGAN AMBANG BATAS ................ 54

LAMPIRAN 2 LDP TENTANG PETUNJUK PENILAIAN METODE PELAKSANAANERROR! BOOKMARK NOT DEFINE

LAMPIRAN 3 LDP CONTOH TENTANG PETUNJUK PENILAIAN PERALATANERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LAMPIRAN 4 LDP CONTOH TENTANG PETUNJUK PENILAIAN PERSONILERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB V BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ........................................................................................... 66
BAB VI BENTUK RANCANGAN KONTRAK............................................................................................ 26
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) .......................................................................... 34
A. KETENTUAN UMUM ........................................................................................................................ 34

ii

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

DEFINISI ............................................................................................................................................ 34
PENERAPAN ....................................................................................................................................... 38
BAHASA DAN HUKUM........................................................................................................................ 38
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG SERTA
PENIPUAN.......................................................................................................................................... 38
ASAL MATERIAL/ BAHAN................................................................................................................... 39
KORESPONDENSI................................................................................................................................ 39
WAKIL SAH PARA PIHAK .................................................................................................................... 40
PEMBUKUAN ..................................................................................................................................... 40
PERPAJAKAN ...................................................................................................................................... 40
PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK .............................................................................................. 40
PENGABAIAN ..................................................................................................................................... 40
PENYEDIA MANDIRI........................................................................................................................... 41
KEMITRAAN/ KSO ............................................................................................................................ 41
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ........................................................................................... 41
PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN TIDAK BERKEBERATAN DARI PENGAWAS PEKERJAAN ........................ 41
PERINTAH .......................................................................................................................................... 41
PENEMUAN-PENEMUAN ..................................................................................................................... 41
AKSES KE LOKASI KERJA ..................................................................................................................... 42

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK ................................ 42


19. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................................................................... 42
B.1
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
B.2
28.
29.
30.
31.
32.
B.3

PELAKSANAAN PEKERJAAN ...................................................................................................... 43


PENYERAHAN LOKASI KERJA ............................................................................................................... 43
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) ............................................................................................ 43
PROGRAM MUTU .............................................................................................................................. 43
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)...................................................................... 44
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK ........................................................................................ 44
MOBILISASI ....................................................................................................................................... 45
PEMERIKSAAN BERSAMA .................................................................................................................... 45
PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI............................................................................................ 45
PENGENDALIAN WAKTU ......................................................................................................... 46
WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN..................................................................................................... 46
PERPANJANGAN WAKTU .................................................................................................................... 46
PENUNDAAN OLEH PENGAWAS PEKERJAAN ......................................................................................... 47
RAPAT PEMANTAUAN......................................................................................................................... 47
PERINGATAN DINI ............................................................................................................................. 47
PENYELESAIAN KONTRAK........................................................................................................ 48

33. SERAH TERIMA PEKERJAAN ................................................................................................................. 48


33. PENGAMBILALIHAN ............................................................................................................................... 49
33. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/ PEMELIHARAAN ......................................................... 49
B.4

ADENDUM................................................................................................................................ 49

36. PERUBAHAN KONTRAK ....................................................................................................................... 49


37. PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN ....................................................................................................... 50
38. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ................................................................................. 50
B.5

KEADAAN KAHAR..................................................................................................................... 51
iii

39.KEADAAN KAHAR .................................................................................................................................. 51


B.6

PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK ........................................................................ 52

40. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSANKONTRAK ......................................................................................... 52


41. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KONTRAK KRITIS ..................................................... 53
42. PENINGGALAN ................................................................................................................................... 55
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK ............................................................................................... 55
43.
44.
45.
46.
47.
48.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK .................................................................................................... 55


PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI ...................................................... 56
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ............................................................................................................ 56
PENANGGUNGAN DAN RISIKO ............................................................................................................ 57
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA.......................................................................................................... 57
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN............................................................................................................ 58
TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS PEKERJAAN ............ 58
LAPORAN HASIL PEKERJAAN ............................................................................................................... 59
KEPEMILIKAN DOKUMEN ................................................................................................................... 60
KERJASAMA ANTARA PENYEDIA DAN SUB PENYEDIA ........................................................................... 60
USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL ........................................................................... 60
PENYEDIA LAIN.................................................................................................................................. 61
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ............................................................................................... 61
PEMBAYARAN DENDA ........................................................................................................................ 61
JAMINAN ........................................................................................................................................... 61

D. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA ...................................................................... 63


59. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN ............................................................................................... 63
E. KEWAJIBAN PPK ............................................................................................................................... 63
60. FASILITAS .......................................................................................................................................... 63
61. PERISTIWA KOMPENSASI .................................................................................................................... 64
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA ................................................................................................. 65
62.
63.
64.
65.
66.

HARGA KONTRAK .............................................................................................................................. 65


PEMBAYARAN .................................................................................................................................... 65
HARI KERJA ....................................................................................................................................... 67
PERHITUNGAN AKHIR ........................................................................................................................ 68
PENANGGUHAN ................................................................................................................................. 68

G. PENGAWASAN MUTU ..................................................................................................................... 68


67.
68.
69.
70.
71.
72.

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ...................................................................................................... 68


PENILAIAN PEKERJAAN SEMENTARA OLEH PPK .................................................................................... 69
CACAT MUTU ................................................................................................................................... 69
PENGUJIAN ........................................................................................................................................ 69
PERBAIKAN CACAT MUTU .................................................................................................................. 69
KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN .................................................................... 69

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN......................................................................................................... 71
73.
74.
75.
76.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN .............................................................................................................. 71


ITIKAD BAIK ...................................................................................................................................... 71
TIM MANAJEMEN KONTRAK .............................................................................................................. 71
DANA BERSYARAT (PROVISIONAL SUM) ............................................................................................ 73
iv

BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)........................................................................ 74


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X.
Y.
Z.

KORESPONDENSI................................................................................................................................ 74
WAKIL SAH PARA PIHAK .................................................................................................................... 74
TANGGAL BERLAKU KONTRAK ............................................................................................................ 74
MASA PEMELIHARAAN ....................................................................................................................... 74
TINGKAT LAYANAN JALAN.................................................................................................................. 75
UMUR KONSTRUKSI ........................................................................................................................... 76
PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/PEMELIHARAAN .......................................................... 76
PAPAN PENGADUAN........................................................................................................................... 76
PEMBAYARAN TAGIHAN ..................................................................................................................... 76
PENCAIRAN JAMINAN......................................................................................................................... 76
TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS PEKERJAAN ............ 77
KEPEMILIKAN DOKUMEN ................................................................................................................... 77
PERSONIL INTI DAN PERALATAN ......................................................................................................... 77
FASILITAS .......................................................................................................................................... 78
PERISTIWA KOMPENSASI .................................................................................................................... 78
SUMBER PEMBIAYAAN ....................................................................................................................... 78
HARGA KONTRAK .............................................................................................................................. 78
PEMBAYARAN UANG MUKA ............................................................................................................... 78
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ............................................................................................... 79
PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN .................................................................................................... 79
GANTI RUGI ...................................................................................................................................... 81
DENDA ............................................................................................................................................. 81
PENILAIAN PEKERJAAN OLEH PPK ....................................................................................................... 81
USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL ........................................................................... 82
PENYELESAIAN PERSELISIHAN .............................................................................................................. 82
DANA BERSYARAT (PROVISIONAL SUM) ............................................................................................. 82

BAB IX SPESIFIKASI KINERJA DAN KELUARAN.................................................................................... 84


BAB X KRITERIA DESAIN, KERANGKA ACUAN KERJA DESAIN, DAN DATA TEKNIS ....................... 140
BAB XI GAMBAR-GAMBAR ............................................................................................................... 1642
BAB XII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ....................................................................................... 164
BAB XIII BENTUK DOKUMEN LAIN.................................................................................................... 172
A.
B.
C.

BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ).........................................172


BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) ...................................................................173
BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN ............................................................................................. 175

Jaminan Sanggahan Banding dari Bank............................................................................ 175


Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan .......................... 177
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan ....................................... 180
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan ........................................ 184
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan ..................................... 188
D.

BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK..................................189

Anda mungkin juga menyukai