Goal Programming
(MultiObjective Programming)
Dody Hartanto
Dody Hartanto
Pendahuluan
Dody Hartanto
Pendahuluan
Dody Hartanto
Dody Hartanto
Dody Hartanto
Dody Hartanto
Dody Hartanto
Dody Hartanto
10
Dody Hartanto
11
Contoh 1
12
Dody Hartanto
13
Dody Hartanto
14
Goal constrains
X1 + D1- - D1+ = 200;
X2 + D2- - D2+ = 120;
X1 , X2 , D1- , D1+ ,D2- , D2+ 0;
Dody Hartanto
15
Dody Hartanto
16
Pembatas
2X1 + 3X2 640;
Dody Hartanto
17
Solusi Grafis
Dody Hartanto
18
Solusi Grafis
Dody Hartanto
19
Solusi Lingo 8
Dody Hartanto
20
Contoh 2
Bahan Baku A
Bahan Baku B
Bahan baku C
Produk 1
2/5
3/5
Produk 2
1/2
1/5
3/10
20
21
Dody Hartanto
21
Dody Hartanto
22
23
Dody Hartanto
24
Logika
yang
sama
juga
digunakan
untuk
memformulasikan pembatas yang berkaitan dengan
tujuan yang kedua.
Pesanan produk 2 yang telah diterima adalah 15 ton
sehingga perusahaan menargetkan X2 = 15,
Namun karena bahan baku yang terbatas, banyaknya
produk 2 yang diproduksi bisa lebih dari target
sebanyak D2+
dan juga bisa kurang dari target
sebanyak D2-.
Hal ini dapat ditulis dalam persamaan matematis
sebagai berikut:
X2 = 15 D2- + D2+ atau X2 + D2- - D2+ = 15;
Dody Hartanto
25
26
Dody Hartanto
27
Solusi Grafis
Dody Hartanto
28
Solusi Lingo
Dody Hartanto
29
Contoh 3
Perusahaan Maju Sejahtera memproduksi produk A dan Produk B. Kedua
produk ini diproduksi melalui dua proses yaitu pemotongan dan perakitan.
Kapasitas yang tersedia untuk stasiun kerja pemotongan adalah 12 jam dan
perakitan adalah 30 jam. Bulan depan perusahaan berencana untuk melakukan
penataan ulang lay out pabrik dan perbaikan sarana penunjang pabrik sehingga
hal ini sedikit banyak akan mengganggu kinerja perusahaan. Menyadari hal ini,
pihak manajemen menetapkan beberapa target yang ingin dicapai selama masa
penataan ulang pabrik. Target-target tersebut meliputi:
Target 1 : memperoleh keuntungan minimal sebesar 30 juta.
Target 2 : menghindari adanya pemutusan hubungan kerja karyawan stasiun kerja
pemotongan sehingga perusahaan menargetkan untuk menggunakan kapasitas
stasiun kerja pemotongan secara penuh.
Target 3 : menghindari adanya kerja lembur pada stasiun kerja perakitan.
Target 4 : memenuhi semua pesanan yang telah diterima yaitu 17 unit produk B.
Modelkan masalah ini dalam goal programming! (waktu proses setiap produk pada setiap
stasiun kerja silahkan ditentukan sendiri dan Laba setiap produk silahkan tentukan sendiri.)
Dody Hartanto
30
31
32
6 X1 + 7 X2 + D1- - D1+ = 30
2X1 + 3 X2 + D2- - D2+
= 12
6X1 + 5 X2 + D3- - D3+
= 30
X2 + D4- - D4+ = 7
X1 , X2 , D1- , D1+, D2- ,D2+ ,D3- , D3+, D4- ,D4+ 0
Dody Hartanto
33
Fungsi Tujuan
tujuan ( target)
tujuan ( target)
tujuan ( target)
tujuan ( target)
35
Contoh 4
Prioritas ke-
produk B
Dody Hartanto
36
Solusi
Jika setiap tujuan memiliki prioritas yang berbeda maka
formulasi goal programming dilakukan dengan cara
memberikan bobot yang lebih besar untuk tujuan yang
lebih penting. Pada kasus di contoh 5 bobot bisa diberikan
sebagai berikut : Tujuan
Prioritas
Bobot pada
ke-
fungsi tujuan
Tujuan 1
40
Tujuan 2
30
kerja pemotongan
Tujuan 3
20
Tujuan 4
10
produk B
Dody Hartanto
37
38
Dody Hartanto
39
Dody Hartanto
40
Review Question
1. Apakah perbedaan utama goal programming dengan
linear programming?
2. Mengapa fungsi tujuan pada goal programming selalu
minimisasi?
3. Apakah yang dimaksud dengan deviational variabel?
4. Apakah yang menentukan banyaknya deviational
variabel?
5. Bagaimana anda membedakan hard constrains dengan
soft constrains?
6. Kenapa tujuan yang lebih penting (prioritas lebih tinggi)
diberi bobot lebih besar?
Dody Hartanto
41