Biogas
Biogas
1.
2.
3.
DISUSUN OLEH
LT 3 B
DESYTA AYU PANGESTIKA
JUNIAR ANIKA PUSPITASARI
YOSEFIN MELATI IMOK PUTRI
05
09
21
Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dapat dibakar atau sumber energi
yang merupakan campuran berbagai gas, dengan gas
methana dan gas karbon dioksida merupakan campuran
yang dominan (Simamora dkk, 2006).
Harahap dkk, (1978) menyatakan bahwa gasbio, merupakan
bahan bakar berguna yang dapat diperoleh dengan
memproses limbah di dalam alat yang dinamakan penghasil
gasbio Dinyatakan pula bahwa gasbio memiliki nilakalorinya
cukup tinggi, yaitu dalam kisaran 4.800-6.700 Kcal/m3,
dimana gas methana murni (100%) mempunyai nilai kalori
8.900 Kcal/m3. Kisaran komposisi gas dalam gasbio dapat
dilihat pada Tabel 1.
Jenis gas
Kotoran Sapi
1.
Methana (CH4)
54-70%
65,7%
2.
27-45%
27%
3.
Nitrogen (N2)
0,5-3%
2,3%
4.
0,1%
0%
5.
Oksigen (O2)
0,1%
1%
6.
Propen (C3H8)
0,7%
7.
Sedikit sekali
Tidak teratur
8.
4800-6700
6513
Volume %
1.
Metana (CH4)
50 60
2.
Karbondioksida (CO2)
30-40
3.
1-2
Manfaat Biogas
Manfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti
bahan bakar khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk
memasak. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit
energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan
sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk
organik pada tanaman/budidaya pertanian. Manfaat energi biogas yang
lebih penting lagiadalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian
bahan bakar minyak bumi yangtidak bisa diperbaharui. Menurut (Sri
Wahyuni, 2008) limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang
gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsurunsur yang dibutuhkan oleh tanaman, nilai kalori dari satu meter kubik
biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak
diesel oleh karena itu, biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, Liquefied
Petroleum Gas (LPG), butana, batubara, maupun bahan-bahan lain yang
berasal dari fosil. Kesetaraan biogas dapat dilihat dari Tabel 5 berikut ini.
Studi Kasus
Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 9 Kabupaten di
Jawa Tengah yang berpotensi untuk pengembangan sapi
perah (Kusmaningsih dkk, 2007). Pertumbuhan populasi
sapi perah di Kabupaten Pati terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Menurut data BPS Kabupaten Pati,
dalam tiga tahun terakhir (2009-2011) populasi sapi perah
di Kabupaten Pati mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 7%. Berdasarkan tren populasi dan adanya
program pemerintah di sektor peternakan, diyakini
populasi sapi perah akan terus meningkat. Pemerintah
menargetkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan populasi
sapi perah sebesar 4,92% dan peningkatan produksi susu
sebesar 9,74% dibandingkan dengan populasi sapi perah
dan produksi susu tahun sebelumnya (Ditjen Peternakan
dan Kesehatan Hewan, 2012).
SIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hasil Peternakan Sapi sangat penting selain penghasil
daging dan susu, peternakan juga dapat menghasilkan
bahan pengganti (biogas) skala rumah tangga yang ramah
lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah
tangga peternak.
Pemanfaatan bahan pengganti (biogas) dari kotoran ternak
dengan cara yang benar dapat meningkatkankan kesadaran
petani ternak dalam menghindari pencemaran lingkungan.
Jika kebutuhan bahan pengganti
(biogas) dapat
dimanfaatkan oleh peternak maka akan memenuhi
kebutuhan bahan pengganti (biogas) skala rumah tangga
yang ramah lingkungan.