Anda di halaman 1dari 12

Kasus III

Seorang pasien perempuan usia 25 tahun dibawa ke UGD Puskesmas dengan keluhan keluar
darah melalui jalan lahir setelah persalinan di dukun 3 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
: pasien dalam keadaan somnolen, pucat dan darah menetes dari pakaian yang dikenakan.
Hasil pemeriksaan tanda vital : TD 80/60 mmHg, nadi 120x/menit sangat lemah, regular, RR
30x/menit, suhu 36,5 derajat celcius. Hasil pemeriksaan inspekulo : rupture perineum derajat
2. Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang cito dan hasilnya Hb 7 mg/dl.
1. Daftar masalah
-

Keluar darah melalui jalan lahir setelah persalinan di dukun

KU : somnolen, pucat, darah menetes dari pakaian yang dikenakan

TD 80/60 mmHg, nadi 120x/menit RR 30x/menit

Rupture perineum derajat 2

Hb 7 mg/dl

2. Diagnosis
-

Syok Hemoragik et causa Atonia Uteri

3. Tujuan terapi
-

Menghentikan perdarahan

Terapi cairan (mengatasi syok)

Transfusi darah

4. Pemilihan golongan obat


Golongan obat untuk meningkatkan kontraksi uterus
Golongan

Efficacy

Suitability

Safety

Onset IM = 3-5 menit,


IV = 1 menit
Durasi kerja IM= 2-3
jam, IV 1 jam
Steady state dicapai
max 40 menit setelah
pemberian parenteral
T = 1-5 menit

Indikasi

Efek samping

Partus lama dan partus

anafilaksis dan reaksi

Obat
Oksitosin

tidak maju tanpa adanya


disprpoporsi

hipersensitivitas,
aritmia, hematom
pelviks, mual,

cefalopelvik, kelainan

muntah, kuning pada

letak dan plasenta previa

neonatus,

sempurna.

perdarahan
retina,;Pemberian

Skor

Kontraindikasi :
1. Tidak boleh
digunakan pada
kala I dan II
2. Hipersensitif

secara intravena
menimbulkan
hipotensi sementara,
dengan merah pada
kulit dan refleks

terhadap

takikardia.

oksitosin

Pemberian intra

3. Distress janin
4. Prematurisasi
5.

cepat oksitosin

Letak bayi tidak


normal

6. Disporposi

nasal dapat
menimbulkan iritasi,
rinorea, lakrimasi,
perdarahan uterus,
kontraksi uterus yang
kuat.

sepalo pelvis
7. Obstruksi
mekanik pada
jalan lahi
8.

Preeklamsi atau
penyakit
kardiovaskuler
dan terjadi pada
ibu hamil yang
berusia 35 tahun

9. Uterus yang
starvasi
10. Gawat janin
Oksitosin yg tersedia
adalah oksitosin sintetik
dgn BSO u/ injeksi
IM/IV, terdapat juga
sedian tablet sublingual

80

80

80

240

Prostaglandin

Terabsorpsi scr cepat Dapat merangsang


di GIT
kontraksi uterus pada
Peak plasma= 15-30
menit
semua umur
T = 20-40 menit
kehamilan.
PGE2 efek oksitosik
10x lebih kuat dr PGF2 Penggunaan pada
pd trimester 2
missed abortion,
Pemberian
kehamilan intrauterin,
prostaglandin lokal
ketuban pecah dini,
pada serviks
dan kehamilan mola.
menyebabkan
kematangan serviks
tanpa
mempengaruhi
motilitas uterus

Efek Samping
pada kehamilan
trimester II, III
dan aterm adalah
mual, muntah dan
diare.
PGF2 memiliki
efek samping
gastrointestinal
lebih kuat dari
PGE2.
PGF2 memiliki
bronkokonstriktor
sehingga hati-hati
penggunaannya
pada pasien asma.
Dosis besar
PGF2
menimbulkan
hipertensi,
sedangkan PGE2
meninbulkan
vasodilatasi.
Kombinasi
prostaglandin dan
oksitosin tidak
dianjurkan karena
dapat
menimbulkan
ruptur uterus.

80
Alkaloid ergot

60

Kadar obat dalam


darah rendah, peak
plasma = 2jam
Efktif u/ pemberian
IM, absorpsi dr
tempat
injeksi
lambat, 20 menit
hingga
timbul
respon
Obat yg tidak di

60

200

Tidak menyebabkan

Efek samping :

dilatasi serviks

Hipertensi, angina,

Tidak digunakan

mual muntah, sakit

untuk induksi dan

kepala.

augmentasi
persalinan
Menurunkan

metabolism

perdarahan

ditemukan di urine

menstruasi pada

dan feses, T = 2

penderita mioma

jam

Dosis besar

Kontraindikasi:

menyebabkan

Preeeklampsia berat dan

kontraksi tetanik dan

eklampsia

peningkatan tonus
otot dalam keadaan
istirahat.

Masa kerja panjang


yaitu 4 jam
70

80

220

70

Golongan Obat untuk Mengatasi syok


Jenis

Efikasi

Suitability

Safety

Cairan
Cairan

Omolaritasnya

hipotonik

rendah

lebih I :

pasien cuci darah (dialisis) Efek

samping

dibandingkan dalam terapi diuretik, juga pada komplikasi

serum (konsentrasi ion Na

pasien hiperglikemia (kadar gula membahayakan

atau
yang
adalah

lebih rendah dibandingkan darah tinggi) dengan ketoasidosis perpindahan tiba-tiba cairan
serum),

sehingga

larut diabetik.

dari dalam pembuluh darah

dalam

serum,

menurunkan
serum.

dan KI

Pasien

dengan

risiko ke sel, menyebabkan kolaps

osmolaritas peningkatan TIK

kardiovaskular

Maka

cairan

peningkatan

dari

dalam

intrakranial

ditarik

dan
tekanan

(dalam

pembuluh darah keluar ke

pada beberapa orang.

jaringan sekitarnya (prinsip

Pemberian

cairan

berlebhan

berpindah

osmolaritas

dari

rendah

ke

cairan

yang
dapat

menyebabkan Deplesi cairan

osmolaritas tinggi), sampai

intravaskuler,

akhirnya mengisi sel-sel

tekanan

yang

seluler, Kerusakan sel.

dituju.

pada

Digunakan

keadaan

mengalami

otak)

Penurunan

darah,

Edema

sel

dehidrasi.

Contohnya adalah NaCl


45% dan Dekstrosa 2,5%.
Skor=250

80

90

80

Cairan

Osmolaritas

Isotonik

kepekatan)
mendekati

(tingkat I : Bermanfaat pada pasien yang Memiliki risiko terjadinya


cairannya mengalami
serum

(bagian (kekurangan

hipovolemi overload (kelebihan cairan),


cairan

tubuh, khususnya

pada

penyakit

cair dari komponen darah), sehingga tekanan darah terus gagal jantung kongestif dan
sehingga terus berada di menurun.
dalam

pembuluh

Contohnya

darah.

adalah

Ringer-Laktat

hipertensi.

cairan

(RL),

dan

normal saline/larutan garam


fisiologis (NaCl 0,9%).

Skor=270 90
Cairan

Osmolaritasnya lebih tinggi Penggunaannya

Hipertonik dibandingkan

90

90

serum, dengan

kontradiktif
cairan

sehingga menarik cairan hipotonik.Dikontraindikasikan

dan elektrolit dari jaringan untuk pasien dengan penyakit


dan sel ke dalam pembuluh ginjal dan jantung serta pasien
darah. Mampu menstabilkan dengan dehidrasi.
tekanan

darah,

meningkatkan produksi urin,


dan

mengurangi

(bengkak).

edema
Misalnya

Dextrose 5%, NaCl 45%


hipertonik,

Dextrose

5%+Ringer-Lactate,
Dextrose 5%+NaCl 0,9%,
produk darah (darah), dan
albumin.

Skor=210

70

70

70

- Golongan Obat untuk Transfusi Darah


Produk

Kandungan

Indikasi yang Tepat

Indikasi yang tidak tepat

Sel Darah

Sel darah merah

- Meningkatkan daya angkut

- Untuk menambah volume

oksigen pada perempuan dengan

intravaskular

anemia

- meningkatkan

- Untuk hipotensi ortostatik

penyembuhan luka

sekunder karena kehilangan darah

- Memperbaiki kesehatan

Merah

umum
Trombosit

Trombosit

pekat

Untuk mengontrol atau mencegah

- Pada pasien dengan

perdarahan yang terkait dengan

immune thromnbocytopenic

penurunan jumlah atau fungsi

purpura (kecuali perdarahan

trombosit

yang mengancam jiwa)


- Profilaksis pada transfusi
massif

Plasma segar

Plasma, faktor-faktor

Untuk meningkatkan jumlah

- untuk menambah volume

beku

pembekuan

faktor pembekuan pada pasien

intravaskular

yang menunjukkan kekurangan

-Sebagai nutrisi tambahan

- Profilaksis pada transfusi


massif
Kriopresipitat Faktor I, V, VIII, XIII,

Untuk meningkatkan jumlah

Profilaksis pada transfusi

faktor von willebrand,

faktor pembekuan pasien

massif

fibronectin

kekurangan fibrinogen, faktor


VIII, XIII, fibronectin atau von
willebrand

5. Pemilihan Golongan Obat Sesuai Tujuan Terapi


-

Golongan obat yang merangsang kontraksi uterus

Uterotonika
a. Oksitosin
Obat terpilih adalah oksitosin karena lebih efektif dan memiliki efek
samping lebih sedikit dibanding alkaloid ergot dan prostaglandin,
tersedia banyak dan harga relatif murah. Selain itu, onset kerja cepat,
dengan durasi kerja 2-3 jam
b. Ergometrin
Merupakan obat pilihan pada kasus atonia uteri. Onset kerja 1-2
setelah injeksi IM, lebih lambat dari oksitosin sehingga dipilih untuk
kerja yg panjang, dengan durasi kerja 3 jam. Menimbulkan
vasokontriki untuk meningkatkan kekuatan, frekuensi, dan durasi dari
kontraksi uterus untuk mengurangi aliran darah uterus.

Mengganti cairan tubuh yang hilang


Golongan obat yang dipilih ialah cairan isotonik dkarenakan bermanfaat untuk
kasus hipovolemi karena Suatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas sama atau
mendekati osmolalitas plasma. Cairan ini efektif mengisi sejumlah volume cairan ke
dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat dan berguna pada pasien yang
memerlukan cairan segera. Cairan isotonik ini juga mempunyai ketersediaan yang
banyak dan mudah didapat pada saat keadaaan darurat.

Gol. Cairan

Efficacy

Suitability

Safety

Cost

Skor

Ringer

Mengandung

Bentuk sediaan: cairan

Tanpa reaksi

Laktat

elektrolit.

infus intravena

imunologis.

Pemberian IV,

Indikasi:

mengisi

darah dan cairan, untuk pulmonary edem

intravaskuler

mengkoreksi

bagian, mengisi

hipovolemi

interstitial

meningkatkan

bagian

jaringan., Dehidrasi

Rp 11.000,-

kehilangan Dapat timbul

dan konsekuensi
dan kardiopulmoner
perfusi yang muncul pada
mobilisasi cairan

KI: jangan digunakan yang terjadi


sebagai pengganti cairan belakangan.
pada koma ketoasidosis
hiperglikemi dan prekoma;

Hypernatremia,

hyperhydration,

lactic

acidosis, hyperkalemia.

90

90

NaCl

Indikasi:

(0,9%)

digunakan

90
dapat Efek
sebagai samping:infus

alternatif

dari

intravena

RL

meningkatkan
jaringan;

Rp. 4.600,00Rp. 5.400,00

infus berlebihan dapat @ 500 ml


dan meningkatkan
perfusi volume sirkulasi

dehidrasi; dan mempercepat

pengganti cairan pada gagal jantung;


koma

90

diabetik

ketoasidosis
hiperglikemik dan prekoma
KI:
Hypernatremia, lactic
acidosis, hypokalemia.

360

80

80

80

80

320

Cairan yang dipilih adalah Ringer Laktat karena Ringer laktat merupakan pilihan pertama
untuk mengganti cairan/darah yang keluar sedangkan NaCl merupakan pilihan kedua. Selain
itu, RL juga mudah didapatkan dan harganya terjangkau.
- Pemilihan Jenis transfusi
Jenis

Indikasi

Keuntungan

Kerugian

Kandungan

Perdarahan akut dan

mudah didapat

lebih sering

Mengandung

profusehypovelemik dan tehnik

kemungkinan

semua

shock

terjadinya

komponen

reaksi tranfuse

darah secara

Transfusi Sel
darah merah
Whole Blood

lebih mudah.

Exchange

PRC

transfusion :

utuh, baik

haemolitik diseases of

plasma

the new born

maupun sel

Intoxicaci.

darahnya

Anemia tanpa

Dapat

PRC yg

penurunan volume

diberikan SDM terbentuk harus

terdiri dari sel

darh, misal :

dalam jumlah

dipakai dalam

darah merah/

perdarahan kronis,

yang banyak

waktu<4jam/21

eritrosit, akan

defisiensi Fe.

pada satu kali

hari

tetapi masih

Penderita dg decom,

transfusi

PRC tidak

mengandung

cordis (vol

Penambahan

mengandung

sedikit sisa-

penambahan sedikit)

volume darah

factor

sisa leukosit

Penderita sirhosis

lebih

pembekuan

dan trombosit.

hepatic (kadar NH4

sedikit,shg

darah, shg tdk

sedikit)

bahaya decom

dpt

cordis menurun memperbaiki


Kadar Na, K,

perdarahan bila

NH4, dan

diperlukan.

penderita lain

Sebagian besar

Plasma dapat
digunakan
pada penderita
lain
Kadar anti A
dan anti B
dalam PRC
rendah, shg dpt
dilakukan
substitusi bila
diperlukan.

Kemungkinan
terjadinya
reaksi transfusi
juga lebih
kecil.

Dipilih whole blood (stored blood) karena pasien mengalami keadaan perdarahan
profuse yang menyebabkan syok hipovolemik. Pemberian whole blood dapat
meningkatkan hb, yang dibutuhkan oleh pasien.

6.

BSO DAN DOSIS


a. Oksitosin

BSO : injeksi dalam ringer laktat (bolus)

Dosis : 20-40 IU dalam 500 cc RL 40 tpm

Sediaan : 10 IU/1ml

Jumlah : 4 ampul

b. Ergometrin

BSO : injeksi IM

Dosis : 0,2 mg

Sediaan : 0,2 mg/ml

Jumlah : 1 ampul

c. Resusitasi Cairan Ringer Laktat

BSO : injeksi (infus)

Dosis : 500 cc
Jumlah : 2 flash

c. Transfusi Darah
-

BSO : injeksi

Dosis : 3 kantong , intervensi yang diharapkan hb menjadi 11 g/dl (setiap unit sel

darah merah yang ditransfusi akan meningkatkan Hb 1 g/dl pada perempuan dengan
BB 70 kg.
8. Resep
dr. Amara Salamunti
SIP No: 09/691/UP/DINKES
Praktek:
Jl. Kesra Raya 109
(0370) 627000
Mataram, 3 November 2014
R/ Ringer laktat inj 500 cc flash no II
R/ Infus set no II
R/ abocath 16 G no II
S. i.m.m

R/ oksitosin inj 1ml amp no IV


S. p.r.n. inj. 20 IU in da flash RL 40 tpm
p
R/ metilergometrin inj. 1 ml amp no I
S.p.r.n. inj. 0,2 mg IM
p

Pro
: Indah
Umur : 25 tahun
Alamat : Jl. Udayana gg. Ekajaya no.8

Keterangan :

pemberian ringer laktat 500 cc secara bolus intravena yang dicampurkan dengan
oksitsosin injeksi 20 IU.

Jika uterus masih tidak berkontraksi, rujuk siapkan laparatomi. Lanjutkan pemberian
infus + 20 IU oksitosin minimal 500cc/jam hingga mencapai tempat rujukan. Selama
dalam perjalanan dilakukan kompresi bimanual eksternal

9. KIE
-

Jika perdarahan sudah berhenti, dan ibu merasa nyaman dapat diberikan makanan
dan minuman pada ibu.

Segera cari keluarga atau ke PMI dengan golongan darah yang sama untuk segera
melakukan donor darah karena pasien diindikasikan untuk transfusi darah. Volume
darah yang dibutuhkan berdasarkan rumus

V= (Hb target - Hb inisial) X 80% X BB


= (11

7 ) X 80% X 55 kg

= 176 ml
Diberikan 1 kantong yang sediannya 350 ml hingga Hb tercapai. Jika Hb belum
tercapai, ulangi transfusi sesuai dengan keadaan pasien dengan menggunakan perhitungan
rumus diatas.

Anda mungkin juga menyukai