Anda di halaman 1dari 2

Tugas Energi Semester 5

Pemanfaatan Biogas dari Limbah Ternak sebagai Sumber Energi


Terbarukan
Oleh : Satrio Adi Setiawan (TMK 3B/16 2011-2-032)
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahanbahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi
anaerobik. Komponen biogas yang paling penting adalah gas methan, selain itu juga gas-gas lain
yang dihasilkan. Biogas yang dihasilkan sebagian besar terdiri dari 54% 70% metana (CH4), 27 45%
karbondioksida (CO2), 3%-5% nitrogen (N2), 1%-0% hidrogen (H2), 0,1% karbon monoksida (CO), 0,1%
oksigen (O2) dan sedikit hidrogen sulfida (H2S).
Ada tiga kelompok bakteri yang berperan dalam proses pembentukan biogas:
1. Kelompok bakteri fermentatif, yaitu: Steptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis
Enterobactericeae,
2. Kelompok bakteri asetogenik, yaitu Desulfovibrio,
3. Kelompok bakteri metana, yaitu Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan
Methanococcus.
Biogas bersifat sangat baik untuk pembakaran karena menghasilkan panas yang tinggi, tidak
berbau, tidak berasap, dan api yang dihasilkan berwarna biru. Selain itu, pupuk kandang yang
dihasilkan dari pembuangan bahan biogas ini akan menaikkan kandungan bahan organik sehingga
menjadi pupuk kandang yang sangat baik dan siap pakai.
Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan
biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah
kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida.
Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman,
sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila
dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari
limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada
tempat pengolahan limbah.
Untuk perbandingan antara biogas dengan sumber energi lain, 1m3 biogas setara dengan :
elpiji 0,46 kg, minyak tanah 0,62 liter, minyak solat 0,52 liter, bensin 0,60 liter, gas kota 1,50 m3, dan
kayu bakar 3,50 kg. sedangkan untuk produksi biogas dari berbagai bahan organik adalah sebagai
berikut :
No.
1
2
3
4

Bahan Organik
Kotoran Sapi
Kotoran Kerbau
Kotoran Babi
Kotoran Ayam

Jumlah (Kg)
1
1
1
1

Biogas (liter)
40
30
60
70

Skema sistem pengolahan biogas :

Cara Kerja dari sistem pengolahan biogas :

Limbah/kotoran ternak ditampung pada bak penampungan untuk di atur komposisinya


(kadar air, dll). Selain kotoran ternak, limbah organik lainnya juga dapat digunakan sebagai
campuran kotoran ternak.
Kotoran ternak disalurkan ke tangki fermenter (atau disebut digester). Di fermenter akan
terjadi perombakan bahan organik oleh mikroorganisme secara anaerob. Proses fermentasi
di sini akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida (biogas). Biogas yang dihasilkan
akan tertampung di tangki bagian atas dan siap disalurkan untuk aplikasi berikutnya.
Biogas yang disalurkan ke Gas Treatment Plant akan diolah agar kualitasnya membaik
sehingga dapat digunakan untuk saluran gas di rumah dan bangunan atau dapat pula
digunakan untuk Bahan Bakar Gas (BBG) bagi kendaraan. Untuk bahan bakar kompor gas,
biogas dapat langsung digunakan.
Biogas juga dapat disalurkan ke Gas Engine (mesin yang memanfaatkan gas untuk diubah
menjadi gerak). Gas Engine akan memutar Generator yang dapat digunakan sebagai
pembangkit tenaga listrik.
Panas yang dihasilkan selama proses Gas Engine dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan
fermenter agar proses fermentasinya menjadi maksimal. Panas tersebut juga dapat
digunakan untuk hal lainnya.
Sedangkan residu kotoran ternak hasil dari fermentasi akan ditampung ke tangki residu.
Residu ini dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman atau pertanian dengan
kualitas pupuk yang tetap baik.

Dengan sistem pengolahan biogas tersebut, maka biogas menjadi energi yang terbarukan yang
menciptakan suatu siklus sehingga tidak ada energi yang terbuang.
Dengan demikian, biogas cocok digunakan sebagai substitusi dari bahan bakar kendaraan,
elpiji, serta sebagai pembangkit listrik apabila dibangun dengan skala besar dan secara
berkelanjutan. Namaun apabila dibangun dalam skala kecil, dapat sebagai komplementer dari
pembangkit tenaga listrik saat ini. Saat ini, biogas sudah banyak diterapkan di pedesaan dalam skala
kecil sebagai pengganti elpiji untuk kompor gas.

Anda mungkin juga menyukai