4. Molekul
: Satuan fisik terkecil
5. Unsur
: Molekul dengan atom-atom yang
sejenis
6. Senyawa kimia : Terbentuk dari dua atau lebih
elemen dengan perbandingan berat yang pasti.
B. Larutan
1. Larutan
: Suatu sistem yang homogen terdiri
dari dua zat/lebih. Dihasilkan bila zat cair, Padt atau
gas dilarutkan kedalam suatu zat pelarut.
2. Konsentrasi
: Suatu larutan terdiri dari zat pelarut
dan zat terlarut. Ada banyak cara untuk menyatakan
konsentrasi dari suatu larutan.
a. Persen berat (%W)
: Adalah berat zat terlarut
didalam 100 graam larutan.
contoh : 25% (berat) laruta garam.
b. Berat/Volume
: Berat dari zat terlarut dalam 1
liter larutan.
contoh : 25 gr/r NaCL.
c. Bagian dari volume : Perbandingan antara volume zat
terlarut dengan volume pelarut.
contoh : Larutan HCL 1:3
d. Persen volume
: % Volume
jumlah zat terlarut didalam 100 ml larutan.
contoh : 42% Volume alkohol didalam air.
3. Molarita (M)
: Jumlah gram malekul (grl) terlarut
dalam 1 liter larutan.
1 grl zat
: (BM) gram
4. Normalia (N) : Jumlah gram ekivalen (grek) zat
terlarut didalam 1 liter larutan.
5. Hubungan Molaria Dan Normalia
Gram molekul (grl) zat = gram ekivalen (grek)
elektron yang terlibat.
contoh : 1 grl HSO = 2 grek.
2. Basa
- Mempunyai rasa getir (pahit)
- Licin seperti sabun
- Merubah warna indikator
- Bila bereaksi dengan asam akan membentuk garam
dan air.
- Mempunyai harga pH 7
- Akan berdisosiasi menjadi ion logam bermuatan
positif dan ion hidroksil yang bemuatan negatif.
contoh : Natrium hidroksida Na OH
Kalium hidroksid KOH
3. Garam
Garam adalah senyawa kimia yang terdiri dari
suatu radikal asam dan logam. Bereaksi
pada suasana netral, asam maupun basa.
contoh : Nikel sulfa Ni SO
Nikel khlorida Ni CL
Kalium perak sianida K [Ag (CN)]
B. Pelapis Katodik
Pelapisan katodik adalah pelapisan di katoda.
Reaksi yang terjadi :
M + nen-----------------------------M............................................ (3)
Pada dasarnya pelpisan katodik ini dapat digolongkan
kedalan 2 jenis pelapisan, tergantung dari mana ion
M diperoleh.
C. Pelapisan Anodik
pelapisan anodik dikenal untuk suatu proses yang
disebut anodisasi yaitu suatu proses elektrolisa untuk
mengoksidasi benda kerja . Untuk melakukan poses
ini benda kerja di jadikan anoda;ole karena itu
prosesnya disebut anodisasi.
D. Hukum Ohm
Prinsip dan hukum yang mengatur kecepan harus
listrik pada proses lapisan listrik mirib dengan faktorfaktor yang mengendalikan aliran air, dimana
kecepatan alir tergantung kepada tekanan dan
tahanan atau dapat dirumuskan sebagai:
Arus = tekanan per tahanan
E. Hukum Faraday
Michael Faraday menemukan hubungan antara produk
suatu endapan/deposit dari ion logam dengan jumah
arus yang dipakai untuk mendapatkannya.
Hubungan ini diungkapkan dalam huku Faraday sebagai
berikut:
1. Jumlah bahan yang terkomposisi pada saat
berlangsungnya proses elektrolisa berbanding lurus
dengan kuat arus (amper) dan waktu pengaliran arus
(detik) dalam suatu larutan elektrolit.
2. Jumlah arus yang sama akan membebaskan jumlah
ekivalen yang sama dari berbagai unsur.
F. Efesiensi Arus
Dalam proses lapis listrik, jumlah perubahan kimia
yang terjadi akan sebanding dengan jumlah listrik
yang mengalir. Namun demikian seringkali dari
sekian banyak perubahan kimi yang terjadi hanya
satu yang diperlukan, yaitu jumlah endapan logam
pada permukaan katoda sehingga arus yang
digunakan untuk perubahan kimian yang lain,
misal evolusi gas, dianggap sebagai pemborosan
(pengurangan efisiensi).
G. Rapat Arus
Arus total yang mengalir melalui sel (sistem)
menghasilkan perhitungan besar logam yang
diendapkan secara keseluruhan. Didalm proses lapis
listrik yang lebih penting bukan berat total dari berat
logam yang diendapkan tetapi ketebalan rata-rata dan
distribusi endapan pada permukaan katoda. Ketebalan
rata-rata akan tergantung kepada berat total logam
yang diendapkan dan luas permukaan pada endapan
tersebut menyebar. Di dalam proses lapis listrik
penting sekali artinya suatu variabel yang di kenal
dengan nama rapat arus.
H. Distribusi Arus
Dalam proses lapis listrik distribusi arus ikut
menentukan baik buruknya hasil pelapisan. Pada
kenyataannya distribusi arus tidaklah sama dengan
arus dibagi luas permukaan. Umumnya arus akan
cendrung terkosentrasikan pada ujung-ujung/tepi
benda kerja (katoda). Distribusi arus dapat
diusahakan mendekati rata, antara lain dengan cara
mengatur jarak/letak katoda dan anoda.
I. Polarisasi
Jika suatu elektroda logam dicelupkan kedalam larutan
yang mengandung ion dari logam yang sama tapi ada
arus listrik yang mengalir, akan terjadi kesetimbangan
antara kecendrungan logam yang larut menjadi ion
dan ion logam yang mengendap menjadi logam.
Reaksinya dapat dilukiskan sebagai berikut :
M ------- M + e
M + e ------- M
ADHESI
Pada proses lapis listrik sangat diharapkan bahwa
logam, akan melekat erat pada logam dasarnya
(memiliki daya adhesi yang kuat). Hal ini pasti terjadi
bila prosedur proses dijalankan dengan betul. Lapisan
pertama dari atom yang mengendap akan melekat
pada logam dasarnya, kekuatan daya lekatnya
mendekati harga tegengan tarik dari logam dasarnya.