Anda di halaman 1dari 17

Daftar Isi

BAB I...................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................... 2
A.

Latar Belakang.......................................................................2

B.

Rumusan Masalah......................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................3
D.

Metode Penulisan...................................................................3

BAB II..................................................................................................... 4
PEMBAHASAN...................................................................................... 4
Pelayanan Keperawatan Ditinjau dari Konsep Sistem dan
Pendekatan Sistem..........................................................................4
BAB III................................................................................................... 18
PENUTUP........................................................................................... 18
A.

Kesimpulan..............................................................................18

B.

Saran....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Masyarakat Indonesia tak pernah lepas dari masalah kesehatan.
Kesehatan di Indonesia merupakan sebuah masalah kompleks yang harus
mendapatkan perhatian khusus. Dalam menangani masalah kesehatan tersebut
tentunya tidak dapat dilepaskan dari pelayanan kesehatan yang diberikan.
Pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan kolaborasi dari berbagai elemen
tenaga medis, seperti dokter, perawat, tenaga farmasi serta profesi lainnya
yang terkait dalam sistem medis. Pelayanan keperawatan merupakan salah
satu elemen yang penting dan tidak dapat di pisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Kementrian kesehatan Indonesia menargetkan agar tercapai program
peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas
tahun 2014. Berbagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
Indonesia mulai digencarkan. Mulai dari perbaikan sistem pelayanan
kesehatan pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada khusunya.
Perawat sebagai elemen yang penting perlu mengkaji tentang hal yang
berkaitan dengan konsep sistem dan klien sebagai objek pelayanan, serta
pendekatan sistem yang memungkinkan untuk peningkatan pelayanan
kesehatan di Indonesia. Untuk itu, penulis akan memberikan penjelasan
sistem pelayanan kesehatan pada umumnya dan kaitannya dengan pelayanan
kesehatan di Indonesia serta pelayanan keperawatan.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep sistem ?
2. Apa yang dimaksud sistem klien ?
3. Apa saja hak dan kewajiban klien dalam sistem pelayanan kesehatan ?
4. Bagaimana tingkatan pelayanan kesehatan di Indonesia?
2

5. Bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan?

C.

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini makalah adalah:

D.

1.

Mengetahui konsep sistem, pendekatan sistem dan sistem klien;

2.

Mengetahui tingkatan pelayanan kesehatan di Indonesia; dan

3.

Mengetahui pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan.

Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
focus group discussion dan studi pustaka. Pengkajian studi mengenai ditelaah
melalui studi pustaka dengan menggunakan berbagai literatur dan pencarian
data dari internet. Penulis mencari literatur-literatur baik dari buku literatur
maupun dari internet yang berkaitan dengan topik dan sumbernya bisa
dipercaya. Literatur tersebut kemudian analisis dengan cara berdiskusi dalam
kelompok focus group discussion dan diinterpretasikan dengan topik.

BAB II
3

PEMBAHASAN

A.Pelayanan Keperawatan Ditinjau dari Konsep Sistem dan Pendekatan


Sistem
1. Konsep Sistem
a. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani
(sustma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu
set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan seharihari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan
untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem
adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
b. Jenis-Jenis Sistem
1.
2.
1.
2.

Berdasarkan kategori atas dasar keterbukaan dibagi menjadi:


Sistem terbuka dimana pihak luar bisa mempengaruhi sistem
tersebut.
Sistem tertutup diartikan bahwa pihak luar tidak bisa
mempengaruhi.
Atas dasar komponen,sistem dibagi menjadi:
Sistem fisik dengan komponen materi dan energi
Sistem non-fisik atau konsep berisikan ide-ide.

c. Komponen Sistem
4

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu


tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan
umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemenelemen yang membentuk sebuah sistem :
1.

Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda.
2.

Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3.

Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih
bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa
hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah
sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4.

Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
dan sebagainya.
5.

Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem
dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,
tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan
kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari
bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi
keterbasatan dana.
5

6.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan


menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan.
7.

Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
d. Karakteristik Sistem
Suatu sistem terdiri dari karakteristik-karakteristik berikut ini:
1. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat
terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem
tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
2.

Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan


sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.

Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi


sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4.

Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang


memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
6

subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi


masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung
disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistemsubsistem menjadi satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah
energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di
dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6.

Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi


keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna
dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7.

Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan


merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi
keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain
yang dibutuhkan oleh manajemen.
8.

Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran


(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.
e. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan
masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara
7

menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem


menjelaskan sesuatu dipandang dari tujuan, proses, dan struktur.
Pendekatan sistem menurut Murdik dan Ross terjadi secara menyeluruh
dari satu bagian ke bagian lain. Pendekatan sistem diperlukan apabila
kita menghadapi suatu maslah yang kompleks sehingga diperlukan
analisa terhadap permasalahan tersebut. Untuk memahami pendekatan
sistem, kita harus memahami sistem yaitu suatu kesatuan yang utuh
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain,
dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisis,
analisis biotis, dan analisis gejala sosial. Analisis gejala sosial pada
khususnya sistem pelayanan kesehatan. Keuntungan yang diperoleh
apabila melakukan pendekatan sistem, antara lain :
1. Dengan pendekatan sistem segala sesuatu dapat diukur dan
disesuaikan dengan kebutuhan , sehingga hambatan, proses, dan
kesanggupan yang sifatnya terbatas akan dapat dihindari.
2. Tujuan yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara
lebih cepat dan objektif.
3. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan
sehingga dapat dihindari hal-hal yang tidak diperlukan.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan
program.
Jadi, berbagai kemungkinan yang terjadi dapat diperhitungkan
sehingga tidak ada kendala yang menghambat. Namun, pendekatan
sistem bukan berarti tidak memiliki kelemahan. Kelemahan pendekatan
sistem antara lain :
1. Dapat terjebak dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga
menyulitkan pengambilan keputusan dan masalah yang dihadapi
tidak dapat diselesaikan.
2. Dalam menghadapi masalah-masalah yang butuh penyelesaian denga
cepat, pendekatan sistem tidak dapat dilakukan secara maksimal,
karena membutuhkan analisis yang mendalam.
f. Pendekatan Sistem dalam Pelayanan Kesehatan

Sistem kesehatan sama halnya sistem pada umumnya juga


terdiri dari berbagai elemen atau subsistem. Salah satu sistem yang
dimaksud adalah sistem pelayanan kesehatan. Sistem pelayanan
kesehatan adalah sistem yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan sedemikian rupa , sehingga menjamin
setiap masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutukan.
Pelayanan kesehatan dapat dikatakan sebagai sebuah sistem karena
memiliki berbagai komponen yang saling ketergantungan dan dinamika
gerak yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai
bagian dari sebuah sistem, perlu adanya pendekatan sistem dalam
membangun kerjasama yang baik antara tim medis yang satu dengan
tim medis yang lain serta antara tim medis dengan klien dan
keluarganya dalam menyelesaikan setiap maslah yang berhibungan
dengan kesehatan. Tanpa adanya kerjasama yang baik, maka pelayanan
yang diberikan pun tidak akan maksimal. Apabila hanya sebagian tim
medis yang bekerja dengan baik , sedangkan yang lainnya tidak bekerja
dengan baik maka tidak akan memberikan hasil yang maksimal , sebab
sistem pelayanan kesehatan merupakan satu kesaatuan yang tidak dapat
berdiri sendiri , dan pendekatan sistem yang baik sangat dibutuhkan
dalam mencapai hal tersebut.
Sistem kesehatan termasuk perawat memiliki peran yang besar
dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan karena
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan tentang sehatsakit, serta kemampuan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri , sehingga diyakini bahwa peran perawat dalam suatu sistem
pelayanan kesehatan memiliki beberapa fungsi sekaligus melakukan
kolaborasi dengan tenaga dan sarana-sarana serta output lainnya dalam
suatu sistem pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan
sangat diperlukan untuk menyelesaikan maslah kompleks yang
berhubungan dengan kesehatan, serta memahami keterkaitan antara
9

masalah yang dihadapi klien, untuk mencapai suatu tujuan derajat


kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
2. Sistem Klien
a. Pengertian Klien
Dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Nursing, Potter
dan Perry mendefinisikan klien sebagai orang yang mencari pelayanan
kesehatan. Keperawatan memandang klien sebagai orang yang sakit
maupun sehat yang ditangani oleh seorang perawat.
b. Jenis-Jenis Klien
Klien dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Individu sebagai klien
Individu merupakan anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial, dan kultur. Perawat membantu
individu sebagai klien dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar
manusia yang memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
a) semua individu memiliki kebutuhan dasar manusia yang sama,
namun dipengaruhi oleh budaya;
b) pemenuhan kebutuhan tergantung pada prioritas;
c) kebutuhan dasar harus dipenuhi, beberapa dapat ditunda;
d) kegagalan
pemenuhan
kebutuhan
dapat
menyebabkan
ketidakseimbangan homoestatis;
e) kebutuhan muncul oleh stimulasi eksternal dan internal;
f) respon individu terhadap kebutuhan yang terpenuhi dan tidak
terpenuhi berbeda;
g) beberapa kebutuhan saling berhubungan.
2) Keluarga sebagai klien
Beberapa hal yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu
fokus pelayanan keperawatan, yaitu:
a) keluarga adalah unit pertama dan utama dalam masyarakat;
b) keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki, atau mengabaikan kesehatan;
c) masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan;
d) keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam perawatan
klien sebagai individu;
e) keluarga sebagai perantara

untuk

usaha-usaha

kesehatan

masyarakat.
3) Masyarakat sebagai klien
Masyarakat sebagai klien terbentuk karena adanya interaksi manusia
dan budaya dalam lingkungannya, bersifat dinamis, dan terdiri dari
10

individu, kelompok, dan komunitas yang mempunyai tujuan dan


norma sebagai sistem nilai. Adanya norma, adat istiadat, dan hukum
yang mengatur interaksi antar individu merupakan cirri-ciri dari
masyarakat.
c. Hak-Hak Klien dalam Pelayanan Kesehatan
Hak-hak yang dimiliki oleh klien adalah sebagai berikut:
1) mendapat informasi mengenai penyakit yang diderita, cara
pengobatan,

prosedur

perawatan,

efek

samping

pengobatan,

kelebihan dan kekurangan pengobatan, biaya, pendapat petugas


lainnya, hal-hal yang dirahasiakan, catatan medis petugas, dan izin
persetujuan klien bila ingin dioperasi;
2) memperoleh rasa aman dari proses pelayanan, jaminan keamanan
dan keselamatan;
3) mendapat ganti rugi terhadap malpraktek;
4) memilih tempat pelayanan, membatalkan persetujuan, menolak suatu
metode pengobatan tertentu;
5) hak perlindungan bagi anak, individu gangguan mental, usia lanjut,
dan wanita;
6) memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu;
7) memilih perawat atau dokter yang dikehendaki sesuai peraturan
profesional; dan
8) meminta konsultasi kepada perawat atau dokter lain yang terdaftar.
d. Kewajiban Klien dalam Pelayanan Kesehatan
Selain memiliki berbagai hak dalam pelayanan kesehatan, klien
juga memiliki kewajiban-kewajiban, yaitu:
1) mengetahui sejarah atau riwayat pengobatan;
2) menepati janji dengan petugaskesehatan;
3) bersedia bekerja sama dan mematuhi perawatan;
4) memberi tahu petugas kesehatan jika menerima perawatan dari
dokter yang lain;
5) wajib mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat diatasi oleh
perusahaan asuransi (jika memiliki); dan
6) melunasi biaya pengobatan.
A. Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia
1. Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu dari bagian pelayanan
kesehatan. Dalam hal ini pelayanan keperawatan terkonsep dalam suatu
11

sistem pelayanan kesehatan. Jika ditinjau dari tingkatannya, pelayanan


keperawatan kesehatan terbagi menjadi:
a. Asuhan promotif dan preventif:
1) Asuhan promotif
Asuhan promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan penyuluhan kesehatan masyarakat,
peningkatan

gizi,

pemeliharaan

kesehatan

perseorangan

dan

lingkungan, olahraga teratur, rekreasi, serta pendidikan seks.


2) Asuhan preventif
Asuhan preventif merupakan upaya pencegahan penyakit yang
bertujuan untuk melindungi klien dan ancaman kesehatan yang
beersifat actual maupun potensial (Potter dan Perry, 2005:14). Dalam
asuhan preventif ini terdapat beberapa tingkatan, yaitu:
a) Primer
Upaya asuhan prevetif perawat untuk melindungi klien dari
penyakit sebelum penyakit termanisfestasi melalui tanda dan
gejala.
b) Sekunder
Upaya asuhan preventif perawat ketika klien telah mengalami
penyakit untuk mencegah terjadinya komplikasi.
c) Tertier
Upaya asuhan preventif perawat ketika klien telah mengalami
kekacauan atau penyakit permanen.
b. Asuhan primer, sekunder, dan tertier
1) Asuhan primer
Upaya kesehatan dasar yang terdiri atas upaya kesehatan perorangan
primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Asuhan primer
merupakan yang pertama kali perawat lakukan terhadap klien
dengan resiko penyakit.
2) Asuhan sekunder
Upaya rujukan lanjutan setalah adanya asuhan primer. Asuhan
sekunder terdiri atas pelayanan kesehatan perorangan sekunder dan
masyarakat sekunder. Asuhan sekunder dibutuhkan oleh klien
dengan tingkat penyakit yang lebih lanjut. Dalam perawatan ini,
perawat mempertahan klien yang mengalami masalah kesehatan,
komplikasi atau kekacauan.
3) Asuhan tersier
12

Upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri atas kesehatan


masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan tersier. Perawatan
tersier berhubungan dengan rehabilitasi dan cara mengembalikan
klein pada status yang maksimal dalam keterbatasan yang dilakukan
oleh penyakit dan ketidakmampuan (Potter and Perry, 2006).
c. Asuhan restoratif
Asuhan restoratif merupakan asuhan yang diberikan dalam usaha
membantu klien kembali kepada status yang maksimal. Tujuan dari
asuhan restorative yaitu untuk membantu individu memperoleh suatu
fungsi yang maksimal, meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan
kemandirian dan perawatan dari klien, dan memfasilitasi klien untuk
memulai hidupnya kembali ke masyarakat.
d. Asuhan berkelanjutan
Asuhan berkelanjutan merupakan pelayanan yang diberikan
kepada klien dengan masalah kronik dan jangka waktu yang lama.
Asuhan berkelanjutan ditujukan bagi kliem dengan kecacatan, tidak
dapat hidup mandiri, menderita penyakit stadium akhir (Meiner &
Leuckenutte, 2006 dalam Potter & perry, 2009).
2. Peran Perawat
Dalam pelaksanaan sistem pelayanan keperawatan tersebut, perawat
memiliki berbagai peran, yaitu:
a. Pemberi perawatan
Perawat membantu klien mendapatkan atau meningkatakn status
kesehatannya melalui proses penyembuhan yang lebih dari sekedar
sembuh namun berfokus pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistik.
b. Pelindung klien atau advokat
Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien
dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
melindungi klien dari efek yang tidak diinginkan yang mungkin
disebabkan oleh pengobatan atau tindakan diagnosis tertentu.
c. Sebagai manajer kasus
Perawat mengatur jadwal tindakan yang akan dilakukan terhadap klien
oleh tenaga kesehatan yang ada di suatu rumah sakit untuk
meminimalkan tindakan penyembuhan yang saling bertabrakan dan
13

memaksimalkan fungsi teurapeutik dari segala tindakan yang akan


dilaksanakan terhadap klien.
d. Rehabilitator
Perawat mengembalikan keadaan klien seoptimal mungkin untuk
mendekati keadaan sehat.
e. Tenaga pendidik
Perawat memberikan pengetahuan

tentang

kesehatan

kepada

masyarakat umum agar mereka dapat menciptakan lingkungan yang


sadar dan sesuai serta peduli akan pentingnya hidup dalam taraf
kesehatan yang baik.
3. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
Sebuah sistem pelayanan amat berpengaruh terhadap kondisi setiap
manusia dan taraf serta tingkat kesehatan massyarakat di Indonesia pun
dipengaruhi oleh sistem pelayanan kesehatan tersebut. Inilah beberapa isu
terkini yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia:
a. Mutu pelayanan kesehatan di bawah standar global
Sistem atau standar keperawatan di luar negeri jauh lebih baik daripada
di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan standar profesionalis dan
kesejahteraan seorang perawat. Mutu keperawatan akan baik apabila
standarnya baik. Indonesia masih memiliki mutu di bawah standar
global di bidang keperrawatan karena standar yang menjadi acuan pun
kurang diperhatikan. RUU keperawatan masih terus diperjuangkan
untuk sebuah sistem dan standar yang leih baik.
b. Akses
Hal ini berkaitan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sulit
dijangkau di beberapa tempat.
c. SDM kesehatan belum mencukupi
d. Perlu peningkatan mutu pelayanan, pendidikan, penelitian di bidang
klinis, dana manajemen rumah sakit
Kondisi yang ada saat ini adaalah perawat diploma masih lebih banyak
dan terlihat di rumah sakit daripada perawat sarjana. Hal ini berdampak
pada citra masyarakat terhadap perawat. Selain itu, penelitian perawat
di bidang klinis masih kurang, terkait perawat S2 dan S3 yang masih
terbatas.
e. Beban pemenuhan kebutuhan masyarakat
f. Green hospital terkait limbah rumah sakit
14

Secara umum, sirtem pelayanan kesehtaan di Indonesia masih


memerlukan banyak perbaikan. Terdapat lima kegagalan pelayanan
kesehatan di Indonesia, yaitu sasaran yang tidak tepat, pelayanan kuratif
mahal, tidak holistik, tidak aman, dan alokasi dana tidak tepat. Hal-hal
tersebut yang akhirnya membuat Departemen kesehatan Republik
Indonesia menetapkan beberapa reformasi bidang pelayanan keseahatan,
yaitu:
a. rehavitalisasi;
b. ketersediaan, distribusi, retensi, dan mutu SDM;
c. ketersediaan distribusi, mutu obat, vaksin, alat, dan lain-lain;
d. jaminan kesehatan;
e. daerah tertinggal dan perbatasan kepulauan;
f. reformasi birokrasi;
g. world class health care.
Untuk mewujudkan reformasi sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia, beberapa rencana strategi yang akan dilakukan, antara lain:
a. meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta yang madani;
b. meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu,
berkeadilan dengan promotif dan preventif;
c. meningkatkan pembiayaan dengan jamian social kesehatan nasional;
d. pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata dan bermutu;
e. meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan
alat kesehatan;
f. meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel dan transparan.

15

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Dalam pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan merupakan salah
satu komponen yang ikut serta di dalamnya. Pelayanan keperawatan
merupakan salah satu contoh sistem terbuka, yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor serta memiliki berbagai komponen yang saling melengkapi untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
Dalam prakteknya, seorang perawat harus memahami sistem klien mulai dari
klien sebagai individu hingga klien sebagai masyarakat. Selain itu, hak dan
kewajiban klien harus diperhatikan. Tujuannya adalah untuk memudahkan
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai. Asuhan
keperawatan meliputi asuhan preventif, primer, sekunder, tersier, restorative,
dan berkelanjutan. Peran perawat dalam pelayanan kesehatan diantaranya,
memberikan asuhan keperawatan dan memanfaatkan sumber-sumber yang
terdapat di lingkungan untuk memberikan asuhan keperawatan.

B.

Saran
Dari kesimpulan di atas, kami mempunyai saran bagi perawat, klien,
dan berbagai profesi lainnya di bidang kesehatan. Bagi perawat, sebaiknya
lebih memahami status klien, hak klien, dan memberikan pelayanan yang
terbaik bagi klien. Demikian juga dengan tim pemberi pelayanan kesehatan
lainnya. Bagi klien, sebaiknya harus memahami kewajiban dan prosedur yang
tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan. Sehingga, mutu kesehatan
Indonesia akan semakin baik.

16

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Nasrul. 1997. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2nd ed. EGC:Jakarta
Buku Wajib
Azrul Azwar1997. Peran Perawat Profesional dalam Sistem Kesehatan di
Indonesia. UI: Indonesia
Delaune, Sue C., dan K. Ladner, Patricia. 2002. Fundamental of Nursing :
Standard and Practice Second Edition. United State of America
: Thomson Learning Inc.
Hidayat, A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam, M Nurs (honorous) 2002. Manajemen Keperawatan. Salemba
Medika
Potter, P. A. dan Perry, A. G. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice. 4th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.
Potter, P.A & Perry, A.G. 2005. Fundamental of Nursing:Concepts,
Process and Practice 6th ed. St. Louis: Mosby
Potter, P. A. dan Perry, A. G. 2009. Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice. 7th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.
http://van88.wordpress.com/2009/07/03/pengertian-sistem-komponensistem-pendekatan-sistem-analisis-sistem-oleh-para-ahli-alairvan-jaya-musrida-batosai/
http://respiratory.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/.../pendekatan_sistem.pdf
www.scridb.com/doc/21462956/sistem-pelayanan-kesehatan
http://www.ojimori.com/2011/09/26/bagaimana-pelayanankeperawatan-berbasis-komunitas/ <diunduh pada 24
Februari 2012>
http://www.scribd.com/doc/50769249/Sistem-Klien <diunduh
pada 24 Februari 2012>
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/klien-pasien.html
<diunduh pada 26 Februari 2012>
http://dc227.4shared.com/doc/sm0ynEjz/preview.html
http://sanglahhospitalbali.com/informasi.php?ID=8

17

Anda mungkin juga menyukai