Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA
NIM

: SUKRIYADI
: 9901075047-72

MASALAH KESEHATAN : MOLA HIDATIDOSA


MOLA HIDATIDOSA

: Kehamilan abnormal berupa jonjot-jonjot korion yang tumbuh


berganda yaitu gelembung-gelembung kecil yang mengandung
banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur/mata ikan.

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


(Dikaitkan Dengan Patologi, Insiden dan Diagnosis Penyakit)
MOLA HIDATIDOSA
Trofoblas berupa kista-kista kecil seperti buah anggur/mata ikan

Uterus membesar lebih cepat

Perdarahan

Toxemia gravidarum

Mual dan muntah

Suction curettage/kerokan isapan setelah (7-10 hari)


Suction curettage
HCG tidak turun/meningkat

Kadar HCG menurun

Keganasan:
-Infasif
-Non infasif

Observasi: 2-3 Tahun


-Setiap minggu: triwulan I
-Setiap 2 minggu: triwulan II
-Setiap sebulan: 6-bulan berikutnya
-Setiap 2 bulan: 1 tahun berikutnya

Kemoterap
i

Histerektomi

-Demam
Gangguan
-Muntah
Body
-Diare
image
-Stomatitis
-Alopesia
-Faringitis
-Perdarahan
Masalah Keperawatan:
1. Syok hipovolemik karena perdarahan
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi terganggu
3. Gangguan keseimbangan cairan tubuh
4. Gangguan body image
5. Cemas
Pemeriksaan Diagnostik
1. Darah lengkap
2. Urine lengkap
3. Patologik Anatomi
4. USG

Titer (-)=Immunologic Urine


-Perdarahan
-Mual
-Muntah
-Udema
Masalah kolaborasi:
* Perdarahan

Diagnosa Keperawatan:
1. Syok hipovolemik sehubungan dengan perdarahan yang terus menerus.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan mual, muntah, stomatitis,
faringitis.
3. Gangguan keseimbangan cairan (kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan (muntah dan diare) karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
4. Gangguan body image sehubungan dengan histeraktomi dan alopesia.
5. Cemas sehubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya.
Intervensi
Dx 1: Sock hipovonik sehubungan dengan perdarahan yang terus menerus.
a. Pemberian infus dextrose 5% yang berisi 50 satuan oksitosia
(pitosin/sintosinon).
b. Melakukan manual digital untuk mengeluarkan sebanyak mungkin jaringan dan
bekuan darah.
c. Curettage untuk evakuasi sisa jaringan yang tertinggal
d. Jika perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan lakukan tampon utero-vaginal
selama 24 jam.
Dx 2: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan mual, muntah,
stomatitis, faringitis.
a. Bersama klien menegakkan skala berat badan yang diharapkan. Rasionalnya;
keikutsertaan secara akif dalam menentukan asupan, klien akan mempunyai
perasaan kontrol terhadap hidup.
b. Menegakkan diit yang ditentukan bekerjasama dengan ahli gizi.
c. Mengharuskan diit tambahan (yang diambil 1-2 jam setelah makan).
d. Membantu klien dalam mengidentifikasi acuan makanan, meliputi makanan
yang tinggi protein dan kompleks karbohidrat.
e. Bantu anggota keluarga dalam merencanakan makanan yang tinggi kalori dan
protein.
f. Berikan dorongan pada keluarga untuk menghindari pemaksaan diit.
g. Ajarkan kepentingan kebersihan oral.
h. Jelaskan efek samping pemasangan sitostatika.
Dx 3: Gangguan keseimbangan cairan (kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan (muntah dan diare) karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
a. Jelaskan tentang pentingnya asupan nutrisi yang baik dan cairan yang adekuat
untuk mencegah dehidrasi.
b. Jelaskan pada klien/anggota keluarga agar selalu melaporkan berat badan,
masukan dan pengeluaran cairan setiap hari.
c. Awasi turgor kulit dan hindari kekeringan kulit yang berlebihan.
d. Monitor tanda-tanda vital.
e. Hindari lingkungan yang sangat panas karena panas dapat menyebabkan
kehilangan cairan yang berlebihan.
f. Memberikan cairan intravena/infus
g. Jelaskan penyebab muntah dan diare diderita klien.
Dx 4: Gangguan body image sehubungan dengan histerektomi dan alopesia.
a. Kaji perasaan-perasaan dan persepsi klien tentang histerektomy dab alopesia
serta akibatnya terhadap body image.
b. Kaji persepsi klien tentang akibat histeretomy terhadap hubungannya dengan
pasangan hidupnya/orang terdekat untuk mengidentifikasi adanya
penyimpangan.
c. Bantu klien dalam mengekspresikan tentang perasaan-perasaan kehilangan.
Tujuan untuk mendapatkan dukungan proses berkabung yang normal.
d. Beri dorongan atas partisipasi pasien dalam pelayanan yang memberikan
dukungan dan kelompok-kelompok dalam masyarakat.
e. Hargai pemecahan masalah yang konstruksif untuk meningkatkan penampilan.
Tujuannya untuk memberikan penekanan pada perilaku adaptif.

Dx 5: Cemas sehubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya.


a. Mengkaji tingkat kecemasan dan tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.
b. Menjelaskan:
- Pengertian mola hidatidosa.
- Gejala-gejala yang timbul akibat mola hidatidosa.
- Tindakan-tindakan sehubungan dengan mola hidatidosa.
- Program Keluarga Berencana (KB) karena selama 2-3 tahun klien belum
boleh hamil.
- Pemeriksaan ulang yang harus dilakukan klien yaitu:
-Setiap minggu selama triwulan I
-Setiap 2 minggu selama triwulan II
-Setiap bulan selama 6-bulan berikutnya
-Setiap 2 bulan selama 1 tahun berikutnya
Sumber Bacaan:
Wiknjosastro, Hanifa. (1999), Ilmu Kandungan, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam. (1998), Sinopsis Obstetri Fisiologi, Patologi, EGC, Jakarta.
Kim, Mi Ja, et. al. (1995), Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta
Doengoes Em, 1988, Maternal Newborn Care Plane
Hamilton P, (Gde, Yasmin), Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas
Langman, 1993, Embriologi Kedokteran
Rustam, 1998, Sinopsis Obserteri I dan II

Anda mungkin juga menyukai