LP Mola Hidatidosa
LP Mola Hidatidosa
NAMA MAHASISWA
NIM
: SUKRIYADI
: 9901075047-72
Perdarahan
Toxemia gravidarum
Keganasan:
-Infasif
-Non infasif
Kemoterap
i
Histerektomi
-Demam
Gangguan
-Muntah
Body
-Diare
image
-Stomatitis
-Alopesia
-Faringitis
-Perdarahan
Masalah Keperawatan:
1. Syok hipovolemik karena perdarahan
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi terganggu
3. Gangguan keseimbangan cairan tubuh
4. Gangguan body image
5. Cemas
Pemeriksaan Diagnostik
1. Darah lengkap
2. Urine lengkap
3. Patologik Anatomi
4. USG
Diagnosa Keperawatan:
1. Syok hipovolemik sehubungan dengan perdarahan yang terus menerus.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan mual, muntah, stomatitis,
faringitis.
3. Gangguan keseimbangan cairan (kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan (muntah dan diare) karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
4. Gangguan body image sehubungan dengan histeraktomi dan alopesia.
5. Cemas sehubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya.
Intervensi
Dx 1: Sock hipovonik sehubungan dengan perdarahan yang terus menerus.
a. Pemberian infus dextrose 5% yang berisi 50 satuan oksitosia
(pitosin/sintosinon).
b. Melakukan manual digital untuk mengeluarkan sebanyak mungkin jaringan dan
bekuan darah.
c. Curettage untuk evakuasi sisa jaringan yang tertinggal
d. Jika perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan lakukan tampon utero-vaginal
selama 24 jam.
Dx 2: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan mual, muntah,
stomatitis, faringitis.
a. Bersama klien menegakkan skala berat badan yang diharapkan. Rasionalnya;
keikutsertaan secara akif dalam menentukan asupan, klien akan mempunyai
perasaan kontrol terhadap hidup.
b. Menegakkan diit yang ditentukan bekerjasama dengan ahli gizi.
c. Mengharuskan diit tambahan (yang diambil 1-2 jam setelah makan).
d. Membantu klien dalam mengidentifikasi acuan makanan, meliputi makanan
yang tinggi protein dan kompleks karbohidrat.
e. Bantu anggota keluarga dalam merencanakan makanan yang tinggi kalori dan
protein.
f. Berikan dorongan pada keluarga untuk menghindari pemaksaan diit.
g. Ajarkan kepentingan kebersihan oral.
h. Jelaskan efek samping pemasangan sitostatika.
Dx 3: Gangguan keseimbangan cairan (kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan (muntah dan diare) karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
a. Jelaskan tentang pentingnya asupan nutrisi yang baik dan cairan yang adekuat
untuk mencegah dehidrasi.
b. Jelaskan pada klien/anggota keluarga agar selalu melaporkan berat badan,
masukan dan pengeluaran cairan setiap hari.
c. Awasi turgor kulit dan hindari kekeringan kulit yang berlebihan.
d. Monitor tanda-tanda vital.
e. Hindari lingkungan yang sangat panas karena panas dapat menyebabkan
kehilangan cairan yang berlebihan.
f. Memberikan cairan intravena/infus
g. Jelaskan penyebab muntah dan diare diderita klien.
Dx 4: Gangguan body image sehubungan dengan histerektomi dan alopesia.
a. Kaji perasaan-perasaan dan persepsi klien tentang histerektomy dab alopesia
serta akibatnya terhadap body image.
b. Kaji persepsi klien tentang akibat histeretomy terhadap hubungannya dengan
pasangan hidupnya/orang terdekat untuk mengidentifikasi adanya
penyimpangan.
c. Bantu klien dalam mengekspresikan tentang perasaan-perasaan kehilangan.
Tujuan untuk mendapatkan dukungan proses berkabung yang normal.
d. Beri dorongan atas partisipasi pasien dalam pelayanan yang memberikan
dukungan dan kelompok-kelompok dalam masyarakat.
e. Hargai pemecahan masalah yang konstruksif untuk meningkatkan penampilan.
Tujuannya untuk memberikan penekanan pada perilaku adaptif.