Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Stroke atau cerebral vascular accident (CVA) adalah gangguan dalam sirkulasi
intraserebral yang berkaitan vascular insuffiency,thrombosis,emboli , atau perdarahan.
Stroke atau gangguan perdarahan darah otak (GOPD) merupakan penyakit
neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara tepat dan tepat.Stroke
merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan dan kapan
saja.Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak,gangguan bicara,proses berpikir,daya ingat,dan bentukbentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak.
Stroke klinis merujuk pada perkembangan neurologis deficit yang mendadak
dan dramatis.CVA dapat di dahului oleh banyak factor pencetus dan seringkali yang
berhubungan dengan penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyakit vascular
termasuk penyakit jantung,hipertensi , diabetes,obesitas, kolesterol,merokok, stress,
dan gaya hidup.
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab
kematian nomor 3 di dunia.Dua pertiga stroke terjadi di Negara berkembang.Pada
masyarakat barat , 80% penderita mengalami stroke iskemik dan 20% mengalami
stroke hemoragik, insiden stroke meningkat seiring pertambahan usia.(dr.george
dewanto,dkk 2009 )
Menurut WHO,setiap tahun 15 juta orang seluruh dunia mengalami stroke.sekitar
5 juta menderita kelumpuhan permanen.Di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta

orang mengalami stroke (WHO,2010) Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta akan
meninggal dikarenaan penyait stroke( mishbach,2010)
Dalam istilah awam stroke adalah serangan otak yang terjadi secara tiba-tiba
dengan akibat kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Karena sifatnya yang
menyerang itu,sindroma ini diberi nama stroke, yang artinya kurang lebih pukulan
telak yang mendadak. Jumlah penderita terus meningkat setiap tahun, bukan hanya
menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan
produktif. Angka kejadian stroke meningkat dengan bertambahnya usia, semakin
tinggi usia seseorang semakin tinggi kemungkinan stroke (Yayasan Stroke Indonesia,
2006). Dan tidak sedikit bagi penderita stroke yang mengalami kekambuhan.
Kekambuhan pada penderita stroke dapat di sebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah kurangnya pengetahuan keluarga penderita tentang pola makan bagi
penderita stroke.(http://www.yastroki.or.id/)
Menurut WHO Tahun 2011,Indonesia telah menepati peringkat ke -97 dunia
untuk penderita stroke terbanyak dengan jumlah angka kematian mencapai 138.268
orang atau 9,70% dari kematian yang terjadi pada tahun 2011.Menurut data tahun
1990-an diperkirakan ada 500.000orang penderita stroke di Indonesia,sekitar 125.000
diantaranya meninggal atau cacat seumur hidup.Tetapi jumlah sebenarnya sulit
diketahui karena banyak yang tidak dibawa ke dokter karena ketiadaan biaya atau
jarak rumah sakit yang jauh dari tempat tinggal.Kasus stroke di Indonesia
menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ketahun.
Di Indonesia Bahkan saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penderita stroke terbesar di Asia dan menempati urutan ketiga penyebab kematian
setelah penyakit jantung dan kanker (Yastroki, 2009) dikutip dari Winda Yuniarsih
(2010). Orang Indonesia yang mengalami serangan stroke diperkirakan sekitar 500

ribu setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,5% meninggal dunia, sementara
sisanya mengalami kecacatan dari ringan hingga berat (Gemari, 2009) dikutip dari
Winda Yuniarsih (2010). Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa penyebab
kematian utama untuk semua umur dan diseluruh penyebab kematian penyakit tidak
menular adalah stroke (15,4%). Stroke juga merupakan penyebab kematian utama di
perkotaan dan perdesaan. Di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia
55-64 tahun sebesar 26,8% dan di perdesaan sebesar 17,4%. Sedangkan pada
kelompok usia 65 tahun ke atas kematian akibat stroke di perkotaan sebesar 23,5%
dan di perdesaan sebesar 21,8% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, 2008).
Berdasarkan data dari tahun 1991 hingga tahun 2007 (Riskesdas 2007)
menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di
hampir seluruh rumah sakit di Indonesia. Sementara itu, data dari Perhimpunan
Rumah Sakit Indonesia (PERSI) tahun 2009 menunjukkan penyebab kematian utama
di rumah sakit akibat stroke sebesar 15%, artinya 1 dari 7 kematian disebabkan oleh
stroke dengan tingkat kecacatan mencapai 65% (Depkes RI, 2013).
Di Jawa Timur, berdasarkan Laporan Tahunan Rumah Sakit tahun 2012 (per
31 Mei 2013), terdapat 6.575 kasus penyakit Cerebro Vascular Accident (CVA)
Infark/Stroke yang rawat inap di rumah sakit umum pemerintah tipe B, sedangkan pada
rumah sakit tipe C sebanyak 3.573 kasus. Di rumah sakit tipe D, Cerebro Vascular
Accident (CVA) Infark/Stroke (548 kasus) merupakan kasus penyakit terbanyak kedua
setelah diare (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013).
Stroke adalah salah satu gangguan pada jaringan otak akibat kelainan
kardiovaskuler.kelainan

ini

dapat

disebabkan

kondisi

iskemik

ataupun

perdarahan.stroke iskemik terjadi sekunder akibat oklusi arteri pada 80 persen

kasus.Sebagian besar oklusi arteri akibat trombo-embolisme.Istilah trombo-embolisme


menggambarkan oklusi sekunder dari formasi denovo dari sumbatan dalam arteri.pada
embolisme serebri, thrombus terjadi pada jantung atau arteri intra atau ekstra cranial
proksimal dan bermigrasi ke distal mengakibatkan oklusi.kadang embolisme akibat
materi non trombotik seperti lemak atau debris aterosklerosis.Pada sisi lain, otak dapat
pula mengalami perdarahan intra serebralspontan bukan diakibatkan trauma.Hematoma
intra serebral non trauma (intra serebral hematoma/ICH) adalah perdarahan ke dalam
parenkim otak yang bisa meluas ke dalam ventrikel dan pada kasus yang jarag ke ruang
subaraknoid.(departemen bedah syaraf FKUI-RSCM,2011 HAL 45)
Dari beberapa uraian tentang penyakit stroke penyebab terjadinya stroke ada
beberapa gejala yang muncul antara lain lumpuh sebelah (hemiplegia),selain itu
berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis) juga menjadi penyebab
terjadinya stroke, gangguan bicara,dan gangguan rasa (sensasi) di kulit wajah lengan
dan tungkai.penyakit atau keadaan yang dapat menyebabkan atau memperparah stroke
disebut sebagai factor resiko stroke.
Dari beberapa factor resiko adapula cara pencegahan yang dapat digunakan
untuk mencegahnya antara lain diet rendah kolestrol,control asupan gula dan
garam,hindari alcohol dan terlarang, lakukan olahraga atau aktivitas fisik dan yang
paling penting hindari stress.(sutanto,2010 hal.35)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R. Koesma
Tuban.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cerebro Vascular Accident
Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R. Koesma Tuban.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Didapatkan penjelasan tentang Pengkajian Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R.
Koesma Tuban.
2. Didapatkan penjelasan tentang Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R.
Koesma Tuban.
3. Didapatkan penjelasan tentang Perencanaan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R.
Koesma Tuban.
4. Didapatkan penjelasan tentang Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Asoka RSUD Dr. R. Koesma
Tuban.
5. Didapatkan penjelasan tentang Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Dengan
Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) Di Ruang Anggrek RSUD Dr. R.
Koesma Tuban.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
peneliti dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Cerebro Vascular
Accident Infark (Stroke) yang komprehensif agar pasien dapat lebih cepat mendapatkan

kesembuhan serta terhindar dari kecacatan fisik dan kematian. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan
pengetahuan dalam masalah nyata pada kasus Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke)
yang ada di mayarakat.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan motivasi bagi perawat
atau tenaga kesehatan tentang Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke). Hasil
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai rujukan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Cerebro Vascular Accident Infark (Stroke) agar pasien
dapat lebih cepat dalam mendapatkan kesembuhan serta terhindar dari kecacatan fisik
dan kematian.
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan Cerebro Vascular Accident
Infark (Stroke) agar pasien dapat lebih cepat dalam me
ndapatkan kesembuhan serta terhindar dari kecacatan fisik dan kematian. Hasil penelitian
ini juga dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai