Anda di halaman 1dari 4

Webmail

Hubungi Kami
Login

Search this sit

Artikel
Album
Berita
Profil
Data
Info Program
Info UPPKS
Tautan

Artikel: BAGAIMANA MEMBANGUN INTEGRITAS DIRI SESEORANG ?


JudulBAGAIMANA MEMBANGUN INTEGRITAS DIRI SESEORANG ?
Isi Oleh : Ernawati (Widyaiswara Madya Perwakilan BKKBN Prov.Kalsel)
Dalam kehidupan, sering kita mendengar apa yang di sebut integritas.....
mudah sekali kalimat integritas itu di ucapkan dan dilontarkan namun untuk
menjalankannya tidak semudah di ucapkan.....
Kira-kira apa sebenarnya integritas itu, Menurut bahasa integritas merupakan
kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Kualitas kepribadian seseorang
berbanding lurus dengan integritas dirinya. Di tengah kehidupan kita sehari-hari, kita
mungkin cukup fanatik untuk mengaku sebagai diri yang memiliki integritas, keutuhan
dan
kredibilitas.Mudah-mudahan pribadi kita benar-benar utuh atau integral. Namun
disadari atau
tidak, integritas diri kita diuji justru di tengah lingkungan kerja, kantor, pemerintahan
dan
masyarakat luas. Di sanalah aneka godaan untuk melakukan perbuatan menyimpang
dan
merugikan kepentingan umum, demi kepentingan pribadi atau kelompok bisa terjadi.
Keterpecahan kepribadian adalah ketidakseimbangan keberadaan kualitas pribadi
utuh
dalam pusat diri kita yaitu cinta, (Love), ketegasan (Assertion), kelemahan (Weakness)
dan kekuatan (Strength). Keempat kualitas pribadi utuh tersebut, yang kemudian
disingkat menjadi LAWS, merupakan unsur-unsur yang menjadikan diri kita berfungsi
secara integral.Hilangnya salah satu unsur atau ketidakseimbangan unsur-unsur LAWS
tersebut membuat kita bertindak menurut ketidakteraturan nafsu atau insting.
Kita semua pasti memiliki kelemahan.Persoalannya, tidak semua orang mampu

menyadarinya.Malahan kelemahan pribadi seperti sulit menerima kekalahan dan


gampang tersinggung acapkali ditutupi dengan pola pembelaan diri atau pola
konfrontasi baik secara kasat mata maupun tidak.
Lalu, selain memiliki kelemahan, kita semua pasti memiliki kekuatan, keunggulan
atau
kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Kekuatan tersebut merupakan modal
yang
patut dibanggakan dan disumbangkan bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menegakkan prinsip integritas diatas, maka setiap individu harus mampu
memahami makna dan arti integritas yang dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Caranya mendorong orang untuk menggerakkan kekuatan pikiran dengan memahami
dari unsur huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu pendekatan untuk memotivasi
diri dalam membangun kepercayaan dan keyakinan sebagai titik tolak agar ia mampu
berbuat sesuatu untuk kemajuan dirinya, untuk apa ia mengikat diri kedalam suatu
organisasi.
Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi kata bermakna yaitu (I)krar,
(N)iat,
(T)abiat, (E)mosional, (G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar.
Jadi
bila kata tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka
pemahaman INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan
membangun (N)iat sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan
kedewasaan
(E)mosional agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan berbuat (I)hsan
bakal memproleh kebaikan duniawi yang berlandaskan dengan (T)aqwa, (A)manah
dan
(S)abar. untuk bersikap dan berperilaku.
Pada titik pemahaman ini, apakah kita benar-benar sudah memiliki integritas
diri.Apakah kita
sudah secara hakiki menjadi pribadi yang utuh?Makna integritas diri perlu kita
tegaskan lagi.
Pribadi yang utuh niscaya mampu mencintai orang lain dengan cinta agape (universal),
karena orang lain adalah sesama makhluk Tuhan. Ia pasti tegas pada nilai atau prinsip
sebagai insan beriman. Juga, ia berani mengakui kelemahan dan kelebihan yang
dimilikinya.
Jika dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mencintai sesama manusia namun tidak
tegas
menolak ajakan ber-KKN, berarti diri kita tidak berfungsi secara utuh
Integritas diritidak akan terbentuk kalau dirinya tertarik/tarik- menarik ke segala-arah
akibat ingin membentuk jati diri/integritas diri dari suatu konsep yang sudah ada.
Pelanggaran atas apa yang diperintahkan hati nurani, berarti pelanggaran terhadap
integritas diri kita sendiri
Jika kita meyakini hukum sebab akibat tersebut maka dengan sendirinya kita terdorong
untuk terus-menerus memperbaiki diri sendiri dahulu sebelum
memimpin, mendidik, mengarahkan ataupun memberikan motivasi kepada orang
lain.
Sekali saja diri kita merusak integritas maka godaan untuk terus melakukan praktik
perusakan integritas akan terus berlanjut, dikarenakan kita akan memberikan
kompromi sedikit demi sedikit kepada diri yang akan berdampak semakin buruk
kepada

integritas diri kedepannya.....memang melihat kelemahan orang lain lebih mudah dari
pada melihat kelemahan dari diri sendiri.

Teringat perkataan seseorang tokoh yang menjadi sangat logis yaitu prinsip 3M:
prinsip yang pertama adalah Mulai dari diri sendiri,
prinsip yang kedua adalah Mulai dari Hal yang kecil,
prinsip selanjutnya adalah Mulai dari sekarang.
Sebenarnya sangat sederhanan untuk memiliki integritas diri yang kaya dan berempati,
yaitu dengan cara mulai berlatih dengan jujur untuk memiliki kekuatan sifat jujur.
Nantinya, melalui kekuatan sifat jujur, Anda akan menjadi pribadi merdeka yang
hidup dalam integritas diri yang hebat.
Orang-orang yang miskin integritas selalu mencari seribu satu cara untuk mengakali
orang lain, dan bertindak tidak jujur buat keuntungan pribadi. Apalagi bila orang
tersebut memiliki jabatan, kekuasaan, dan kesempatan, maka dia akan menjadi pribadi
serakah yang tidak pernah kenyang.
Kemiskinan integritas adalah hal yang paling berbahaya dalam kehidupan. Semakin
banyak
orang-orang yang miskin integritas, maka semakin serakah dan tamak orang-orang
tersebut.
Sikap suka menyalahkan orang lain akan menghasilkan emosi negatif secara
berlebihan,
dan dampaknya Anda akan selalu hidup dalam stres yang berlebihan. Stres yang
berlebihan merupakan ancaman yang sangat besar buat kesehatan diri Anda. Jadi,
pastikan Anda selalu bekerja keras untuk menghapus sikap suka menyalahkan dan
memperbesar cinta di dalam hati terhadap apa pun dan siapa pun. Sikap suka
menyalahkan adalah sumber penghasil energi benci, dan energi benci akan
mengacaukan suasana hati, lalu membuat hidup Anda secara batin selalu tidak stabil.
Membangun sifat dapat dipercaya dalam lingkungan kerja anda perlu :
? Laksanakan apa yang anda ajarkan; Tujuan dan perilaku perlu konsisten
? Komunikasi terbuka; perjelas maksud/ tujuan kepada orang lain, beri peluang
feed back terhadap kinerja anda
? Terbuka terhadap ketidaksetujuan, perbedaan opini, dan konflik dalam
menghadapi masalah, cari solusi.
? Jaga kerahasiaan informasi confindental
? Biarlah orang tahu, dimana anda berpihak, dan apa yang anda hargai
? Ciptakan lingkungan yang terbuka; buatlah lingkungan itu aman untuk orangorang yang bekerjasama dengan anda
? Hargai integritas dan kejujuran
? Kenali diri anda, juga bagaimana orang lain memandang anda dan tindakan
anda. Kembangkan berdasarkan kompetensi dan sadari keterbatasan anda
? Bangun kredibilitas, melalui sikap konsisten dan dapat dipercaya
? Hindari pengamatan tertutup anda tidak mempercayai seseorang

Untuk dapat menerapkan integritas dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus
punya komitmen dengan diri sendiri sehingga akan dapat mencapai sesuatu yang
akan dicapai. Ada beberapa tips yang harus dijaga dalam membangun integritas diri.
Untuk membangun integritas dan karakter yang kokoh, diperlukan beberapa
kebiasaan yang harus dilakukan secara sadar dan konsisten :
1. Berpikir positif
2. Selalu menepati janji
3. Memegang teguh komitmen dan bertanggungjawab
4. Satu kata, satu perbuatan
5. Menghargai waktu
6. Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini
7. Lakukan sesuatu secara benar walau sulit
8. Bersikap jujur dan sopan terhadap diri sendiri dan orang lain
9. Berusaha memperbaiki kesalahan
Dapat disimpulkan dengan menjaga integritas diri, maka kita akan dapat memberikan
dampak bagi orang lain. Memperbaiki dari hal yang kecil, yaitu diri sendiri maka
dapat
memberikan teladan bagi lingkungan sekitar kita. Dimulai dari lingkungan yang kecil,
yaitu keluarga akan dapat memberikan teladan bagi lingkungan yang lebih besar,
yakni
masyarakat. Lingkungan masyarakat dapat memberikan teladan bagi lingkungan
aktivitas sehari-hari kita seperti tempat kita kerja.
Sistem perbaikan akan terus bergerak seperti itu untuk saling memberikan teladan
sampai kepada tataran yang terbesar dalam organisasi kita. Maka jika proses ini
berjalan dengan baik, akan menjadi semakin nyata terlihat kemajuan.
Mari kita bersama-sama saling menjaga integritas diri agar saling memberikan teladan
yang baik kepada lingkungan sekitar kita, lingkungan pekerjaan kita, Lingkungan
organisasi kita menuju tujuan ataupun goal-goal yang harus kita capai bersama-sama.
Karena setiap dari kita adalah Pemimpin minimal bagi diri kita sendiri.
Walaupun kita tidak harus punya jabatan.
Jadi menumbuh kembangkan integritas begitu penting dalam satu organisasi karena ia
dapat menjadi penuntun dan wasit untuk membina kepercayaan dan keyakinan,
meluruskan arti penting dalam merumuskan standar yang tinggi, landasan nilai yang
sangat mempengaruhi, mendorong terbentuknya reputasi dan citra, mendorong untuk
lebih menghayati sendiri sebelum mempengaruhi orang lain, mendorong orang untuk
mencapai prestasi sesuai dengan kemampuan sendiri, mendorong orang lain untuk
lebih
mempercayai kepemimpinan yang mampu memberikan keteladanan.

Anda mungkin juga menyukai