Anda di halaman 1dari 3

Soal Simpleks

Solusi Linier Programming dengan Metode Simpleks


Metode simpleks digunakan untuk masalah Linier
Programming yang
melibatkan lebih dari dua variabel, dimana jika metode grafik digunakan akan
mengalami kesulitan. Metode ini juga dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan dengan dua variabel.
Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun
1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. Metode ini menyelesaikan
masalah Linier Programming melalui perhitungan-ulang (iterasi) dimana langkahlangkah perhitungan yang sama diulang berkali-kali sebelum sousi optimum dicapai.
Sebelum menggunakan metode simpleks untuk penyelesaian masalah terlebih
dahulu dirubah format dalam bentuk baku, yaitu :
a. Semua kendala berupa persamaan dengan sisi kanan nonnegative,
b. Semua variable nonnegative,
c. Fungsi tujuan dapat maksimum atau minimum.
Contoh :
a. Kendala
1. Suatu kendala jenis dapat diubah menjadi suatu persamaan dengan
menambahkan suatu variable slack ke (mengurangkan suatu variable surplus dari)
sisi kiri kendala.
Contoh :
Maksimumkan Z 3 X 1 2 X 2

X 1 X 2 15
2 X 1 X 2 28
dengan syarat :

X 1 2 X 2 20
X1, X 2 0

Bentuk baku masalah LP tersebut adalah :

FE-UMB

Page 1

Soal Simpleks

Z 3 X 1 2 X 2 0 S1 0 S 2 0 S 3 0
X1 X 2

S1

2X1 X 2

15
S2

X1 2X 2

28
S3 20

Berdasarkan bentuk baku diatas, tentukan solusi awal (initial basic solution) dengan
menetapkan n-m variable non basis sama dengan nol. Dimana n jumlah variabel dan m
banyaknya kendala. Yaitu, n sebanyak 2 buah dan m sebanyak 3 kendala. Solusi
dengan menggunakan tabel simpleks adalah sbb :
Tabel Simpleks Awal
Basis
Z
S1
S2
S3

X1
-3
1
(2)
1

X2
-2
1
1
2

S1
0
1
0
0

S2
0
0
1
0

S3
0
0
0
1

Solusi
0
15
28
20

Rasio

S1
0
1
0
0

S2
3/2
-

S3
0
0
0
1

Solusi
42
1
14
6

Rasio

S2
1
-
1
-

S3
0
0
0
1

Solusi
43
2
13
6

15
14
20

Tabel Iterasi Pertama


Basis
Z
S1
X1
S3

X1
0
0
1
0

X2
-
()

3/2

2
28
4

Tabel Simpleks Kedua (optimum)


Basis
Z
X2
X1
S3

X1
0
0
1
0

X2
0
1
0
3/2

S1
1
1
-1
0

Pada iterasi kedua telah tercapai solusi optimum dengan X1 = 13, X2 = 2 dan Z = 43.
Pada tabel iterasi kedua (optimum) S3 = 0 artinya pengambil keputusan akan
menggunakan seluruh persediaan sumber daya pertama dan kedua, tetapi masih
memiliki sumber daya ketiga sebanyak 6 karena tidak digunakan.

Sumber:

FE-UMB

Page 2

Soal Simpleks

Lia Praba Kusuma Putri, Diktat Riset Operasional Design, Penerbit: Teknik
Informatika, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, 2010.

FE-UMB

Page 3

Anda mungkin juga menyukai