Anda di halaman 1dari 7

Permasalahan lingkungan, dampak dan solusinya

2. Permasalahan yang terjadi di lingkungan


Permasalahan lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini antara lain: perubahan iklim,
pencemaran lingkungan dan berkurangnya SDA

2.1. Perubahan Iklim


Proporsi efek pemanasan total(%)
Karbon
dioksida
61
Metana
15
Oksida
nitrogen
4
Oksida nitrogen
lainnya
6
CFC-11 dan
CFC12
9
Lainlain
5
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi polacuaca secara
statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa
juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa
cuaca rata-rata, Dalam penggunaannya saat ini, khususnya pada kebijakan lingkungan,
perubahan iklim merujuk pada perubahan iklim modern.
Penyumbang utama pada pemanasan global, 1980-90[1]
Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global antara lain:
1. keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
2. Peningkatan permukaan air laut.
3. Meningkatkan intensitas cuaca yang ekstrem.
4. Berkurangnya lapisan es di kutub utara dan selatan.
5. Punahnya beberapa jenis hewan.
6. Suhu global yang semakin meningkat.
7. Menurunnya kesehatan masyarakat dikarenakan bertambah penyakit yang berhubungan dengan
panas, terlebih jumlah polusi udara yang kian meningkat mengakibatkan penyakit seperti
ISPA(infeksi saluran pernafasan akut).
Upaya agar efek dari pemanasan global tidak semakin bertambah:
1.

Pengurangan konsumsi bahan bakar fosil.

2.
3.
4.

Mengurangi produksi gas rumah kaca.

Dengan penanaman pohon kembali(reboisasi) yang dilakukan secara terus-menerus.


Mengurangi pemakaian barang atau produk yang dapat merusak lapisan atmosfer.

2.2. Pencemaran lingkungan


Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran
lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
2.2.1. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain
untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk
mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Pencemaran air adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan air alami seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia, seperti Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Akan tetapi air juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
Dampak dari polutan yang mengandung senyawa organik dan merkuri yang mencemari
air sungai dan laut, yang akhirnya masuk ke dalam tubuh hewan-hewan di air seperti ikan. Ikan
yang telah tercemar merkuri, apabila dikonsumsi oleh manusia akan bisa membahayakan mata
dan otak.[2]

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.

Penggunaan pupuk berlebih yang dapat menyebabkan kandungannutrien meningkat


dan mengarah pada eutrofikasi (pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali).

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan


oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Limbah industri antara lain berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.

Pencemaran air oleh limbah domestik yang semakin meningkat. Seperti sampah rumah

tangga.
Dampak yang ditimbulkan:

Dapat menyebabkan banjir

Erosi

Kekurangan sumber air

Dapat membuat sumber penyakit

Tanah Longsor

Dapat merusak Ekosistem sungai

Kerugian untuk masyarakat itu sendiri

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran air:


Pemakaian jumlah pupuk dan insektisida yang tepat dan sesuai aturan.
Pengolahan kembali yang benar limbah industri agar tidak lagi membahayakan pada
lingkungannya.
Pengurangan penggunaan bahan kimia yang dapat merubah keasaman atau kebasaan air.
Kesadaran diri agar membuang sampah pada tepatnya.
Pemanfaatan limbah domestik menjadi kerajinan tangan dan lainya.
2.2.2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan
anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran

limbah

cair

atau

bahan

kimia

industri

atau

fasilitas

komersial,

penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan subpermukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap
pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan
tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang
sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami
proses penghancuran secara sempurna.
Akbat yang dapat ditimbulkan pada pencemaran tanah:

1.

Pengurangan unsur hara pada tanah dapat merusak dan menyebabkan tanah menjadi
tidak subur.

2.

Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat membunuh mikro organisme dalam

3.

tanah.
Limbah industri maupun domestik yang meresap ke tanah dapat merusak kandungan
dalam tanah.

4.

Tumbuhan yang berada di atas tanah yang sudah tercemar biasanya akan mati.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah:
1.
2.

Penggunaan insektisida dan pupuk yang benar dan jumlah yang tepat.
Pengolahan limbah industri yang baik dan benar, sehingga tidak lagi merusak tanah.

3.

Pemanfaatan kembali limbah yang masih bisa digunakan menjadi kerajinan tangan dan
lainya.

4.

Mendaur ulang kembali sampah plastik, kertas dan kaca.


2.2.3. Pencemaran Udara[3]
Pencemaran

udara

adalah

kehadiran

satu

atau

lebih

substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara atau polusi udara akan berdampak merugikan dengan munculnya
berbagai penyakit seperti kanker dan kerusakan paru-paru. Pencemar (polutan) utama pada udara
adalah asap, debu, gas, abu, serbuk, gas beracun dan partikel-partikel kecil berbahaya lainnya.
Bentuk dari pencemaran udara:
Yang disebabkan oleh manusia

Transportasi

Industri

Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami:
Gunung berapi

Rawa-rawa

Kebakaran hutan

Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi


Sumber-sumber lain:

Transportasi amonia

Kebocoran tangki klor

Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhirsampah

Uap pelarut organik

Adapun dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:


Dampak terhadap kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA(infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lainklorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
a. Hujan asam
Hujan asam adalah hujan salju yang disertai asam. Penyebab utamanya adalah emisi
dari asap pabrik dan kendaraan bermotor yang mencemari atmosfer. Gas sulfurdioksida
merupakan unsur yang paling bertanggung jawab atas terjadinya hujan asam.
Sulfurdioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang terbentuk dari fosil
(misalnya: minyak bumi dan batu bara). Hujan asam ini berpengaruh sangat buruk pada
kehidupan lain. Berdampak pada berkurangnya kemampuan reproduksi ikan-ikan,
pepohonan layu sebelum masanya dan akar-akar pada tanaman menjadi busuk.
Tanaman air adalah yang menerima akibat paling parah dari hujan asam.[4]
b. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
c.

Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara :


1. Pengendalian jumlah kendaraan.
2. Penggunaan teknologi ramah lingkungan

3. Pengurangan bahan bakar fosil.


4. Menjaga lingkungan sekitar.

2.3. Berkurangnya Sumber Daya Alam


Sumber Daya Alam atau SDA memiliki kegunaan untuk mempertahankan dan
memberikan berbagai manfaat bagi manusia itu sendiri dimuka bumi ini. Baik itu SDA yang
berupa materi, hayati, ruang, waktu, maupun energi. SDA sebenarnya dapat dikembangkan lebih
jauh dan baik lagi. Baik dalam penggunaan, kualitas, dan kuantitasnya.
Namun belakangan ini kita sudah tidak perduli lagi terhadap sumber daya alam yang
masih tersisa, tidak mau melestarikannya dan menggunakannya secara serakah. Pengekploitasian
secara berlebih SDA itu memang awalnya mempunyai tujuan yang mulia yaitu untuk menopang
kehidupan manusia di bumi. Memang benar pemanfaatan dan hasil dari olahan SDA yang
dieksploitasi itu nantinya akan berguna juga bagi manusia. Akan tetapi itu hanya tujuan awalnya
saja. Lambat laun, tujuan mulia itu bergeser kearah yang sangat melenceng, yaitu untuk
memberikan keuntungan pada individu itu sendiri. Sehingga pemanfaatan itu tak dapat lagi
dikendalikan.
Akibat yang ditimbulkan oleh berkurangnya SDA sendiri antara lain:
1. Penggundulan hutan yang tidak terkendali mempermudah terjadinya erosi, tanah longsor dan dan
banjir.
2. Pemanfaatan lahan resapan air sebagai jalan, gedung dan perumahan mengakibatkan
berkurangnya lahan resapan air dan mengakibatkan banjir.
3. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan mengakibatkan menurunnya permukaan tanah.
4. Pengambilan sumber tambang yang berlebihan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan
menghabiskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada


lingkungan.
1. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
2. Penegakan hukum yang adil dan konsisten dari pemerintah.
3. Membatasi jumlah pengambilan tambang dan pemanfaatan SDA.
4. Mengikut sertakan masyarakat untuk mengatasi permasalahan global.
5. Penggunaan energi ramah lingkungan.

[1] Sri widiati dan Hari Kusnanto, Planet Kita Kesehatan KitaI(Yogyakarta: Gajah Mada

University, 2001) hlm. 346


[2] Irwan Kurniawan, Lingkungan Hidup dan Polusi (Bandung: Penerbit Jember,2006),
hlm. 35

[3] http//id.wikipedia.org
[4] Irwan Kurniawan, Lingkungan Hidup dan Polusi (Bandung: Penerbit Jember,2006),

hlm. 25
http://kang-lukman.blogspot.com/2011/11/permasalahan-lingkungan-dampaknya-dan.html

Anda mungkin juga menyukai