Kedudukan Manusia
Kedudukan Manusia
makhluk yang terdiri dari dua makhluk yang sama sekali berbeda, yaitu badan dan
jiwa dan secara kodrati sebagai makhluk sosial. Dalam konteks ini Al-Quran
sebagai kitab dan wahyu Allah yang dturunkan kepada umat manusia melalui
Nabi-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW, juga menjelaskan tentang manusia dari
berbagai aspeknya dari sisi asal kejadian, kedudukan, tugasnya, dan hal-hal lain
yang terkait. Dalam membahas tentang kedudukan manusia, penulis berangkat
dari Al-Quran, surat Al-Baqarah, ayat 30, yang berbunyi:
Artnya:
Ingatlah
ketika
Tuhanmu
berfirman
kepada
para
Artinya: dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan.
Ayat diatas menjelaskan bahwa kedudukan anak Adam (manusia) lebih
utama derajatnya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Allah SWT.
Memberikan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya baik
secara fisik maupun non fisik (Departemen Agama 2009). Dengan kelebihan ini
diharapakan manusia mampu menggunakan serta berbaut sesuai dengan apa yang
dikehendaki-Nya sebagai wujud dari pengabdian manusia kepada penciptanya,
karena pada dasarnya tujuan utama manusia diciptakan untuk beribadah kepada
Allah SWT.
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah
SWT. Karena manusia diberikan tiga hal yaitu:
Pertama ditiupkan ruh seperti yang dijelaskan dalam surat As Sajdah ayat 9 yang
berbunyi:
Artinya: Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Manusi adalah makhluk yang paling indah bentuk dan kejadiannya sperti
yang dijelaskan dalam surat At Tin ayat 4 yang berbunyi:
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia member kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.
Lisan seperti yang dijelaskan dalam surat Ar Rahman ayat 1-4 yang
berbunyi:
Pena seperti yang dijelaskan dalam surat Al Qalam ayat 1-2 yang
berbunyi:
Artinya: 1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, 2. Berkat nimat
Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
Daftar Pustaka
Departemen Agama. 2009. Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Lembaga
Percetakan Al-Quran.
Subandji. 2011. Kedudukan dan Tugas Manusia Dalam Al-Quran. Mukaddimah.
Vol 17(1): 23-34.