EKONOMI KOPERASI
BAB 1 S/D BAB 12
DI SUSUN OLEH :
YUSI YUSNIA(19213621)
KELAS : 2EA32
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuni-Nya dapat menyelesaikan tugas EKONOMI KOPERASI.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
tugas EKONOMI KOPERASI ini. Semoga dengan adanya buk Ekonomi Koperasi ini, dapat
membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi Ekonomi Koperasi.
Dalam pembuatan buku ini, penulis kekurangan, terutama dalam hal penyajian materi.
Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting bagi penulis.
Akhir kata semoga Makalah Ekonomi Koperasi ini dapat berguna bagi diri penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Yusi Yusnia
EKONOMI KOPERASI
Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I .........................................................................................................................................1
KONSEP,SEJARAH,DAN ALIRAN KOPERASI ..................................................................1
1.1
KONSEP KOPERASI.................................................................................................2
f)
2.2
2.3
Prinsip Raiffesisen.......................................................................................................8
EKONOMI KOPERASI
Page ii
e)
f)
BAB IV .................................................................................................................................... 15
TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI .................................................................................... 15
4.1 PENGERTIAN BADAN USAHA ................................................................................ 16
4.2 KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA ................................................................... 17
4.3 TUJUAN DAN NILAI KOPERASI ............................................................................ 17
a) Memaksimalkan keuntungan ................................................................................... 18
b) Memaksimalkan nilai perusahaan ........................................................................... 18
c)
EKONOMI KOPERASI
Page iii
5.2
5.3
5.4
BAB VI .................................................................................................................................... 29
POLA MANAGEMENT KOPERASI .................................................................................... 29
6.1 PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANGKAT ORGANISASI ........................ 30
a) Pengeertian Manajemen ........................................................................................... 30
b) Pengertian Koperasi.................................................................................................. 30
c)
6.2
8.2
Page iv
EKONOMI KOPERASI
Page v
BAB I
KONSEP,SEJARAH,DAN ALIRAN
KOPERASI
Tujuan Pemebelajaran
1. Mahasiwa dapat menerangkan tentang konsep koperasi,aliran koperasi dan
sejarah perkembangan koperasi
2. Mahasiswa diharapkam dapat mengetahui dan menjelaskan koperasi jaman dulu
sampai sekarang.
EKONOMI KOPERASI
Page 1
IDEOLOGI
LIBERAL
KOMUNIS
TIDAK KEDUANYA
SISTEM PEREKONOMIAN
SISTEM EKONOMI BEBAS
SISTEM EKONOMI SOSIAL
SISTEM EKONOMI CAMPURAN
ALIRAN
YARDSTICK
SOSIALIS
PERSEMAKMURAN
b) Aliran Koperasi
Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan factor ideology dan pandangan hidup
yang dianut oleh Negara dan masyarakat yang bersangkutan. Dengan mengacu kepada
keterkaitan ideology dan system perekonomian di suatu Negara, maka secara umum aliran
koperasi yang diianut oleh berbagai Negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran
EKONOMI KOPERASI
Page 2
gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungannya dengan pemerintah. Paul
Hubert membaginya menjadi 3 aliran, yaitu :
1. Aliran Yardisk
a) Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di
tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota
koperasi sendiri
b) Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda
dll.
2. Aliran Sosialis
a) Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui
organisasi koperasi.
b) Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia
3. Aliran Persemakmuran
a) Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat.
b) Koperasi sebagai wdah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat.
c) Koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan
merata dimana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur
perekonomian masyarakat.
d) Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat kemitraan (partnership),
dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.
EKONOMI KOPERASI
Page 3
Page 4
EKONOMI KOPERASI
Page 5
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP
KOPERASI
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian,tujuan dan prinsip-prinsip
koperasi
EKONOMI KOPERASI
Page 6
EKONOMI KOPERASI
Page 7
Page 8
EKONOMI KOPERASI
Page 9
EKONOMI KOPERASI
Page 10
BAB III
ORGANISASI DAN MANAGEMENT
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bentuk organisasi,hirarki tanggung jawab dan pola
manajemen.
EKONOMI KOPERASI
Page 11
EKONOMI KOPERASI
Page 12
Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk
mengembangkan usaha dengan efisien & professional.
3.2
EKONOMI KOPERASI
Page 13
tanggung jawab, pengawas juga mempunyai kewajiban hukum dan karenanya dapat
terkena sanksi hukum sebagaimana dapt diatur dalam peraturan perundang undangan.
3.3 POLA MANAJEMENT
a) Pengertian Manajemen
Manajemen menurut stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan manajemen adalah proses kegiatan
dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan
secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan.
b) Pengertian Koperasi
Koperasi menurut Dr. Fay (1980) adalah suatu perserikatan dengan tujuan
berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan
semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
c) Pengertian Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan
melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan
Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya
berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi fungsi manajemen.
Dengan adanya ketentuan pada pasal 32 yang mengandung arti bahwa pengurus
dapat mengangkat atau tidaknya pengelola,tergantung pada kemampuan pengurus
dan usaha yang dilaksanakan.Dengan demikian hal-hal yang ada pada manajemen
koperasi adalah rapat anggota,pengurus,pengelola usaha dan pengawas.
EKONOMI KOPERASI
Page 14
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti tentang badan usaha,koperasi,tujuan dan nilai
perusahaan serta koperasi sebagai badan usaha.
EKONOMI KOPERASI
Page 15
Page 16
campuran: PT Pembangunan Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan
pihak swasta.
c) Jenis-jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:
1. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha Penanaman Modal
Dalam Negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat Negara itu
sendiri.
2. Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman Modal Asing adalah
badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di dalam negeri.
d) Fungsi badan usaha :
1. Fungsi Komersial: Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan.
Untuk memproleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha harus menghasilkan
produk yang bermutu dan harga bersaing.
2. Fungsi Sosial: Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan manfaat badan usaha
secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam
penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja
yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.
3. Fungsi Pembangungan Ekonomi: Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam
pembangunan ekonomi nasional dan dapat membantu pemerintah dalam peningkatan
ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan
masyarakat.
4.2 KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA
Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengkoordinasikan sumber sumber daya untuk tujuan memproduksi dan menghasilkan barang
atau jasa.
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi
tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip prinsip ekonomi yang berlaku.
Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi
sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non
fisik, informasi, dan teknologi.
Koperasi sebagai badan usaha maka :
a.
Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
b.
Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
c.
Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
d.
Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)
4.3 TUJUAN DAN NILAI KOPERASI
Tujuan utama koperasi indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini
diperoleh dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya. Tujuan
koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya yang secara umum bertujuan
untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya. Tujuan koperasi tersebut yaitu:
EKONOMI KOPERASI
Page 17
a) Memaksimalkan keuntungan
segala sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pemaksimuman
keuntungan.
b) Memaksimalkan nilai perusahaan
maksudnya yaitu membuat kualitas perusahaan bernilai tinggi dan mencapai tingkat
maksimal, yaitu dari nilai perusahaan itu sendiri, dan
c) Meminimumkan biaya
segala sesuatu yang dilakukan agar hasil maksimal dan keuntungan besar kita harus
meminimalkan segala biaya agar mendapatkan sesuatu yang terbaik.
Nilai-nilai Koperasi adalah nilai egaliterian, kesamaan, kekeluargaan, self help, peduli
terhdap sesama dan kemandirian salah satunya. Koperasi indonesia berangkat dari nilai
koletivisme yang tercermin dengan budaya gotong royong. Menurut UU No. 25 Tahun 1992
pasal 3, tujuan koperasi Indonesia adalah : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-mata hanya pada
orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat ( benefit oriented ). karena
itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebagai
tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk
koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya ( UU No. 25/1992 pasal 3 ). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota
tahunan.
4.4 MENDEFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada
orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena
itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai
tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk
koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarka
dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.
EKONOMI KOPERASI
Page 18
4.6
TEORI LABA
Dalam perusahaan koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba,
tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat
beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut.
a)
Teori Laba Menanggung Resiko (Risk- Bearing Theory Of profit). Menurut Teori ini,
keuntungan ekonomi diatas normal akan doperoleh perusahaan dengan resiko diatas ratarata.
b) Teori Laba Frisional (frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa
keuntungan menigkat sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jagka panjang .
c)
Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory Of Profits). Teori ini mengatakan bahwa
beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan
menekankan harga yang lebih tinggi bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan
sempurna. Kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui :
a)
b) Skala ekonomi
c)
4.7
FUNGSI LABA
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang
lebih dari industry perusahaan. Sebaiknya, laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa
konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya
tidak efisien.
EKONOMI KOPERASI
Page 19
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar
kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi
anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
b) Kegiatan Usaha
Koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan - dengan kegiatan usaha
anggota, sebagai berikut unit usaha simpan pinjam :
1. Perdagangan umum.
2. Perdagangan, perakitan, instalasi hardware dan software dan jaringan
komputer serta aksesorisnya.
3. Kontraktor dan konsultan bangunan.
4. Penerbitan dan percetakan.
5. Agrobisnis dan agroindustri.
6. Jasa pendidikan, konsultan dan pelatihan pendidikan.
7. Jasa telekomunikasi umum.
8. Jasa teknologi informasi.
9. Biro jasa
10. Jasa pengiriman barang
11. Jasa transportasi.
12. Jasa pemasaran umum.
13. Jasa perbaikan kendaraan dan elektronik.
14. Jasa pengembangan dan konsultan olahraga.
15. Event organizer
16. Kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Koperasi (BUK).
EKONOMI KOPERASI
Page 20
c) Permodalan Koperasi
Pengertian modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa berasal
dari modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga, maupun surat-surat
hutang.Sumber Modal Menurut UU No. 12 Tahun 1967 dan Menurut UU No. 25 Tahun 1992,
yaitu :
1. Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman,
penyisihan-penyisihan hasil usahanya termasuk cadangan-cadangan dan sumber lain.
2. Simpanan anggota di dalam koperasi terdiri atas :
simpanan pokok;
simpanan wajib;
simpanan sukarela.
3. Simpanan sukarela dapat diterima oleh koperasi dari bukan anggota.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 41, modal koperasi bersumber dari:
1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
2. Modal sendiri dapat berasal dari :
simpanan pokok
simpanan wajib
simpanan cadangan
hibah.
3. Modal pinjaman dapat berasal dari :
Anggota
EKONOMI KOPERASI
Page 21
kerugian. Apabila telah melampaui, dana cadangan dapat didistribusikan untuk meningkatkan
jumlah operating capital koperasi maupun perluasan usaha.
d) Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU)
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut Sisa Hasil Usaha
Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya,
penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU
setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan
oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
1. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
2. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya
ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
3. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
4. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka
semakin besar SHU yang akan diterima.
EKONOMI KOPERASI
Page 22
BAB V
SISA HASIL USAHA
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahaiswa dapat mengetahui tentang Sisa Hasil Usaha dengan cara penghitungannya.
EKONOMI KOPERASI
Page 23
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Page 24
ditetapkan pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut :
Cadangan koperasi
- Jasa anggota
- Dana pengurus
- Dana karyawan
- Dana pendidikan
- Dana sosial
- Dana untuk pembangunan lingkungan
Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam membagi
SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat
anggota.Berikut contoh kasus pembagian SHU di salah satu koperasi (selanjutnya disebut
Koperasi A).
Contoh Kasus Pembagian SHU
Menurut AD/ART Koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut :
Cadangan
: 40%
Jasa anggota
: 40%
Dana pengurus
: 5%
Dana karyawan
: 5%
Dana pendidikan
: 5%
Dana sosial
: 5%
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :
SHUA= JUA + JMA
Dimana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai
berikut :
SHUPa= VA x JUA + Sa x JMA
V UK
TMS
Dimana :
SHUPa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA
: Volume usaha anggota (total transaksi anggota)
VUK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa
: Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
EKONOMI KOPERASI
Page 25
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART Koperasi A adalah 40% dari total SHU, rapat
anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut
jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota sebesar 70%, dan Jasa Modal
Anggota sebesar 30%, maka ada 2 cara menghitung persentase JUA dan JMA, yaitu :
Pertama, langsung dihitung dari total SHU Koperasi, sehingga :
JUA = 70% 40% total SHU Koperasi setelah pajak
= 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% 40% total SHU Koperasi setelah pajak
= 12% dari total SHU Koperasi
Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal ini diperoleh
terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan persentase yang ditetapkan.
EKONOMI KOPERASI
Page 26
itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang
dibagi kepada anggota.
Dari SHU bagian anggota, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa
modal,misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berate untuk jasa usaha. Sebenarnya
belum ada formula yang baku mengenai penentuan proposisi jasa modal dan jasa transaksi usaha,
tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu sendiri.Apabila total modal
sendiri koperasi sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota (bukan dari donasi
ataupun dana cadangan),maka disarankan agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian
anggota diperbesar, tetapi tidak akan melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap
menjaga karakter koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.
1. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus
diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung
secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya.
Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota
koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan
usaha, dan pendidikan dalam proses demakrasi.
2. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi
membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada anggota dan masyarakat
mitra bisnisnya.
Rp 850.077
Pendapatan lain
Rp 110.717
Rp 960.794
Rp (300.539)
Pendapatan Operasional
Rp 659.888
Beban Operasional
Rp (310.539)
EKONOMI KOPERASI
Page 27
Rp (35.349)
Rp 214.00
Rp (34.000)
Rp 280.000
b. Sumber SHU
SHU Koperasi A setelah pajak Rp 280.000
Sumber SHU:
- Transaksi Anggota Rp 200.000
- Transaksi Non Anggota Rp 80.000
c. Pembagian SHU menurut Pasal 15, AD/ART Koperasi A:
1. Cadangan : 40% X 200.000 = Rp 80.000
2. Jasa Anggota : 40 % X 200.000 = Rp 80.000
3. Dana Pengurus : 5% X 200.000 = Rp 10.000
4. dana Karyawan : 5 % X 200.000 = Rp 10.000
5. dana Pendidikan : 5 % X 200.000 = Rp 10.000
6. dana Sosaial : 5 % X 200.000 = Rp 10.000
Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian Anggota dibagi sebagai berikut:
jasa Modal : 30% X Rp 80.000 = Rp 24.000
Jasa Usaha : 70% X Rp 80.000 = Rp 56.000
d. jumlah anggota,simpanan dan volume usaha koperasi:
jumlah Anggota : 142 orang
total simpanan anggota : Rp 345.420
total transaksi anggota : Rp 2.340.062
Contoh: SHU yang diterima per anggota:
SHU usaha Adi = 5.500/2.340.062 X 56.000 = Rp 131,62
SHU Modal Adi = 800/345.420 X 24.000 = Rp 55,58
Dengan demikian jumblah SHU yang diterima Adi Adalah:
Rp 131.620 + Rp 55.580 = Rp 187.200;
EKONOMI KOPERASI
Page 28
BAB VI
POLA MANAGEMENT KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang pola manajemen yang di terapkan
dalam koperasi
EKONOMI KOPERASI
Page 29
EKONOMI KOPERASI
Page 30
6.2
RAPAT ANGGOTA
Pengertian rapat anggota
Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi
Dalam rapat anggota inilah segala masalah yang menyangkut tata kehidupan koperasi
di tetapkan , dimana keputusan dalam rapat anggota, sejauh mungkin di ambil
berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. \
Rapat anggota menetapkan:
1. Anggaran dasar
2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, menajemen, dan usaha kopersi
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentia Pengurus dan Pengawas
4. Rencana kerja,rencana anggaran pendapatan dan belanja
5. Koperasi,serta pengesagan laporan keuangan
6. Pengesahan pertanggungjawavan Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
7. Pembagian sisa hasil usaha
8. Penggabungan,peleburan,pembagian,dan pembubara Koperasi.
a) JENIS RAPAT ANGGOTA KOPERASI
1. Rapat Pengurus
A. Membahas surat-surat yang masuk
B. Meutuskan masuk atau keluar anggota
C. Mempertimbangkan ddan memutuskan permintaan pinjaman
D. Menilai(mengadakan evaluasi) mengenai usaha.
2. Rapat Anggota tahunan
3. Rapat Anggota Khusus
4. Rapat Anggota Luar Biasa
b) TATA TERBIT RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI
1. Dasar dan status rapat
2. Waktu dan tempat
3. Pengunjung dan peserta rapat
4. Hak-hak dan kewajiban peserta rapat
5. Kuorum
6. Pimpinan rapat
7. Kewajiban pimpinan rapat
8. Cara pengambilankeputusan dalam rapat
9. Pemilihan Pengurus dan Badab pemeriks
10. Cara pemilihan pengurus
11. Sumpah atau Janji
12. Lain-lain dan penutup
EKONOMI KOPERASI
Page 31
6.3 PENGURUS
Pengertian pengurus adalah Pengurus koperasi dipilih dari anggota dalam suatu rapat
anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota
Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon
yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang
diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan.
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
1. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi
2. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi
3. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
4. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi
5. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
tugas kepengurusannya
EKONOMI KOPERASI
Page 32
6.4 PENGAWAS
Pengertian pengawas adalah Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat
Anggota.Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat
sebagai berikut mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi,
jujur dan berdedikasiterhadap Koperasi,memiliki kemampuan keterampilan kerja dan
wawasan di bidang pengawasan;sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun,
kecuali pada saat pendirian koperasi.Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga)
tahun.Pengawas terdiri terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai Keputusan Rapat Anggota.Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
Pengawas, harus terlebih dahulu mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
Hak dan kewajiban Pengawas adalah :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaa koperasi;
2. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi;
3. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
4. Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
6. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan
kepada Rapat Anggota.
6.5. MANAGER
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang
dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi
memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).
Tugas-Tugas seorg manajer :
1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa tgg jwb.
8. Mengawasi/mengendalikan keg.organisasi
9. Melakukan evaluasi thdp keg.yg telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya
EKONOMI KOPERASI
Page 33
EKONOMI KOPERASI
Page 34
BAB VII
JENIS DAN BENTUK KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiwa diharapkan dapat mengerti jenis dan bentuk koperasi.
EKONOMI KOPERASI
Page 35
EKONOMI KOPERASI
Page 36
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
EKONOMI KOPERASI
Page 37
EKONOMI KOPERASI
Page 38
BAB VIII
PERMODALAN KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengerti arti modal bagi koperasi,sumber modal dan distribusi cadangan
koperasi.
EKONOMI KOPERASI
Page 39
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Sukarela
Modal Sendiri
b) Menurut UU No.25/1992
1. Modal Sendiri (equity capital)
2. Modal Pinjaman (dept capital)
EKONOMI KOPERASI
Page 40
BAB IX
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI
DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat Mengerti efek ekonomis,harga dan biaya,neraca pelayanan.
EKONOMI KOPERASI
Page 41
EKONOMI KOPERASI
Page 42
EKONOMI KOPERASI
Page 43
BAB X
EVALUASI KEBERHASILAN DILIHAT
DARI SISI PERUSAHAAN
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengerti
laporan keuangan koperasi
EKONOMI KOPERASI
Page 44
10. 2. EFEKTIFITAS
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan
output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os >
Oa di sebut efektif.
1.
10.3 PRODUKTIFITAS
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika
(O>1) disebut produktif.
2.
EKONOMI KOPERASI
Page 45
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.
10.4 ANALISIS LAPORAN KOPERASI
Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus
dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan keuangan koperasi
berisi :
1. Neraca
2. Perhitungan hasil usaha (income statement)
3. Laporan arus kas (cash flow)
4. Catatan atas laporan keuangan
5. Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan
Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari
anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota
pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan
bukan anggota.
Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.
Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi,
maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan
bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan
unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan
konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
EKONOMI KOPERASI
Page 46
BAB XI
PERANAN KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengerti peranan koperasi di berbagai persaingan
EKONOMI KOPERASI
Page 47
memperkokoh
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
EKONOMI KOPERASI
Page 48
c) Di PASAR MONOPSONI
1. Disini ada penjual banyak tetapi hanya ada satu Pembeli.
d) Di PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual)
yang menguasai pasar Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu
strategi harga dan nonharga.Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan
mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan
kegiatan advertensi,membedakan mutu dan bentuk produk.
o Penawaran Harga yang bersifat Predator
o
Price Leadership
EKONOMI KOPERASI
Page 49
BAB XII
PEMBANGUNAN KOPERASI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengerti pembangunan koperasi di Negara berkembang
EKONOMI KOPERASI
Page 50
12.1
EKONOMI KOPERASI
Page 51
EKONOMI KOPERASI
Page 52
DAFTAR PUSTAKA
1. Maulana Ridwan.(2013/10/16).Tugas Makalah Ekonomi Koperasi.
2. Ariefdar.(2013/11/28).Pola Manajemen Koperasi.
3. Uiita.(2013/12/27).Permodalan Koperasi.
4. Marlia Dewi (2012/11).Evaluasi Keberhasilan Koperasi.
5. Rachmadhidayatullah02.(2013/01).Peranan Koperasi
EKONOMI KOPERASI
Page 53