Anda di halaman 1dari 9

Makalah K3LL

Fault Tree Analysis

Kelompok 15
1

Arina Devi
2

3
4

13063918

Choirunnisa Muthiah

13064

Distria Putri Wulandari

1306391

Indira Dwi Larasati

1306391876

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan ..........................................................................................4


BAB II Isi .........................................................................................................5
Pengertian dan Komposisi ABS ...........................................................5
Sifat-sifat ABS ......................................................................................5
Proses Pembuatan ABS ........................................................................6
Aplikasi ABS ........................................................................................6
BAB III Kesimpulan .........................................................................................8
Daftar Pustaka ...................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

Mesin mempunyai peran penting dalam semua bidang manufaktur. Ketika


pekerja terluka atau tewas dalam kecelakaan mesin mereka mungkin secara hukum
berhak atas kompensasi atas kerugian yang timbul sebagai akibat dari kejadian
tersebut.

Semua pekerja Amerika memiliki hak untuk tempat kerja yang aman. Keselamatan
dan Kesehatan Act of 1970 disahkan dengan tujuan untuk mencegah pekerja dari
cedera serius atau dibunuh di tempat kerja. Undang-undang ini mewajibkan majikan
untuk memberikan karyawan mereka dengan kondisi kerja yang bebas dari bahaya.
Undang-undang melanjutkan untuk menciptakan Keselamatan dan Kesehatan
Administrasi, yang menetapkan standar keselamatan kerja dan secara aktif
memberlakukan mereka.

Selama abad industri, ribuan pekerja luka berat dan dibunuh oleh kecelakaan mesin.
Hari ini, pekerja dilindungi oleh standar OCSHA dan peraturan dalam hal bahwa
mereka luka serius. Meskipun sebagian besar pengusaha dan produsen melakukan
yang terbaik untuk mengikuti protokol keselamatan yang tepat, kecelakaan mesin
yang tak terelakkan. Lokasi konstruksi, pabrik dan peternakan dapat cepat mondarmandir lingkungan. Tidak benar dipelihara peralatan, mesin rusak atau kesalahan
sederhana dengan sesama rekan kerja dapat menyebabkan kecelakaan mesin, dan luka
kemudian serius.

Ketika seorang pekerja terluka oleh peralatan buruk dipertahankan, mesin rusak, atau
bagian-bagian mesin rusak sebagai akibat dari pelanggaran OSHA atau kelalaian
lainnya pada bagian dari majikan mereka, subkontraktor atau produsen, mereka
mungkin secara hukum berhak atas kompensasi kompensasi pekerja klaim dan / atau
klaim pihak ketiga.

Sayangnya kecelakaan mesin bisa sangat menghancurkan bagi pekerja. Hal ini tidak
biasa bagi seorang pekerja untuk memiliki jari atau tangan mereka sepenuhnya
terputus. Atau, dalam kasus peralatan pertanian, pekerja dapat kehilangan lengan atau
kaki. Kehidupan setelah kecelakaan mesin dapat selamanya berubah menjadi buruk.
Banyak kecelakaan yang berhubungan dengan mesin sering meninggalkan pekerja
dengan bencana, melemahkan cedera seperti cedera otak traumatis, amputasi, tulang
hancur dan dalam kasus yang lebih buruk kematian. Dalam kasus fatal, anggota
keluarga yang masih hidup mungkin memiliki alasan untuk klaim kematian salah.

Banyak kecelakaan mesin melibatkan peralatan sebagai berikut: mesin bubut, crane,
menekan, mixer, penggiling, forklift, traktor, kembali cangkul dan laser. Dalam klaim
yang berkaitan dengan kecelakaan mesin, itu sangat penting untuk memiliki cedera
pengacara pribadi yang akrab dengan kasus kecelakaan mesin. Mereka akan dapat
menentukan kerusakan yang tepat dan kompensasi maksimum yang Anda berhak
untuk. Anda akan membutuhkan seorang pengacara berpengetahuan yang akurat
dapat menilai situasi Anda dan proyek apa jenis kerugian Anda harus mengantisipasi
selama masa cedera Anda. Sebuah klaim yang berhasil akan didukung oleh ahli medis
kesaksian tentang cedera Anda, dan efek buruk yang akan terjadi pada kemampuan
Anda untuk menjalani hidup Anda. Anda disarankan untuk menghubungi seorang
pengacara cedera pribadi untuk membahas lebih lanjut klaim Anda hari ini!

PENCEGAHAN KECELAKAAN

Pencegahan

merupakan

cara

yang

paling

efektif

Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang
tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari
Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal
yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan dapat

dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa

mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan


cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa

tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang
harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian,
kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan
yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang
dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki. Tindakan
pencegahan terjadinya kecelakaan harus dilakukan dengan rasa bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap tindakan keselamatan kerja. Bertanggung jawab merupakan
sikap yang perlu dijujung tinggi baik selama bekerja maupun saat beristirahat. Hal ini
akan sangat bermanfaat bagi keselamatan dalam bekerja. Peralatan perlindungan
anggota badan dalam setiap bekerja harus selalu digunakan dengan menyesuaikan
sifat pekerjaan yang dilakukan.beberapa alat pelindung keamanan anggota badan,
terdiri dari pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki dan hidung. Penggunaan alat
pelindung ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Sebagai contoh
pelindung mata, pakailah kaca mata atau gogles untuk melindungi dari sinar yang
kuat,

loncatan

bunga

api,

loncatan

logam

panas

dan

sebagainya.

Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan


Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan halhal yang menyebabkan
kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama,
tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang
mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena
tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan. Berikut beberapa contoh
tindakan yang tidak aman, antara lain:
a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b) Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c) Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman,
sarung tangan atau pelindung kepala jika pekerjaan tersebut memerlukannya

d) Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja


atau alat perlengkapan lainnya.
e) Sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang
berbahaya di tenpat kerja
f) Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau
mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut
belum mengetahui pekerjaan tersebut.

MAKALAH KESELAMATAN KERJA (MESIN)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai ilmu terapan, yang bersifat
multidisiplin didalam era global dewasa hadir dan berkembang dalam
aspek keilmuannya (di bidang pendidikan maupun riset) maupun dalam
bentuk program-program yang dilaksanakan di berbagai sektor yang
tentunya penerapannya didasari oleh berbagai macam alasan.
Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 45% penduduk
dunia dan 58% penduduk yang berusia diatas sepuluh tahun tergolong
tenaga kerja. Diperkirakan dari jumlah tenaga kerja diatas, sebesar 35%
sampai 50% pekerja di dunia terpajan bahaya fisik, kimia, biologi dan
juga bekerja dalam beban kerja fisik dan ergonomi yang melebihi
kapasitasnya, termasuk pula beban psikologis serta stress. Dikatakan juga
bahwa hampir sebagain besar pekerja didunia, sepertiga masa hidupnya
terpajan oleh bahaya yang ada di masing-masing pekerjaanya. Dan yang
sangat memperihatinkan adalah bahwa hanya 5% hingga 10% dari tenaga
kerja tadi yang mendapat layanan kesehatan kerja di Negara yang sedang
berkembang. Sedangkan di negara industri tenaga kerja yang
memperoleh layanan kesehatan kerja diperkirakan baru mencapai 50%.
Kenyataan diatas jelas menggambarkan bahwa sebenarnya hak azasi
pekerja untuk hidup sehat dan selamat dewasa ini belum dapat terpenuhi
dengan baik. Masih banyak manusia demi untuk dapat bertahan hidup
justru mengorbankan kesehatan dan keselamatannya dengan bekerja
ditempat yang penuh dengan berbagai macam bahaya yang mempunyai
risiko langsung maupun yang baru diketahui risikonya setelah waktu
yang cukup lama. Dari uraian diatas akan dapat dipahami bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai ilmu maupun sebagai program
memang sangat diperlukan untuk menegakkan hak azasi manusia
(khususnya pekerja) untuk hidup sehat dan selamat.
Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah secara filosofis
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan
makmur. Secara keilmuan adalah merupakan ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Seirama dengan derap langkah

pembangunan negara ini kita akan memajukan industri yang maju dan
mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses
industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi
dan modernisasi. Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan
mesin-mesin, pesawat- pesawat, instalasi-instalasi modern serta bahan
berbahaya mungkin makin meningkat.
Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan
konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Hal tersebut juga
mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam
mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun
jenis kecelakaannya.
1.2
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja?
Bagaimanakah keselamatan kerja di bagian mesin?
Apa sajakah kecelakaan kerja yang sering terjadi di bagian mesin?
Bagaimana cara mencegah kecelakaan yang terjadi di bagian mesin?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang definisi keselamatan kerja
2. Menjelaskan mengenai keselamatan kerja di bagian mesin
3. Menjelaskan mengenai kecelakaan kerja yang sering terjadi di
bagian mesin
4. Menjelaskan mengenai pencegahan kecelakaan di bagian mesin

Anda mungkin juga menyukai