Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GENETIKA
Disusun oleh:
Kelompok Tutorial D4
ANGGORO SANREYO
( 1010211135 )
DEWI APRIYANI
( 1110211118 )
ABDUL AZIS B
( 1210211003 )
IKHSAN PRATAMA
( 1210211008 )
LUTHFI RAYINDRA
( 1210211171 )
RACHMALIA NUR
( 1210211209 )
DINI REULINA
( 1210211122 )
SARAH ITSNINA
( 1210211167 )
LISPRAPIKASARI
( 1210211121 )
TITI NURBAITI
( 1210211193 )
FITRIANISYA WAHYU I P
( 1210211029 )
YUNITA PADMASARI
( 1210211168 )
TUTORIAL D-4
Nurfitri Bustamam, Ssi, Mkes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
1
LEMBAR PENGESAHAN
TUTOR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Nurfitri
Bustamam, Ssi, Mkes, selaku tutor dalam tutorial kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama tutorial
berlangsung. Makalah ini dibuat supaya kita dapat mengerti lebih dalam tentang bahasan kita dalam
tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kita semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan dapat diambil hikmahnya.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari sebuah kata kesempurnaan, namun mudah-mudahan
kita semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamnya.Kami mengucapkan terima kasih
atas perhatian saudara.
Waalaikumsalam wr.wb
Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Lembar pengesahan ...2
2. Kata pengantar ......3
3. Daftar isi ....4
4. Tutorial case II...5
5. Learning Progress Report...6
6. Genetika DNA....8
7. RNA.17
8. Kromosom19
9. Mutasi...30
10. Kelainan Genetika49
11. Pedigree51
12. Ekspresi Gen62
13. Dogma Central.66
14. Kesimpulan 70
15. Daftar Pustaka.71
11. IDK
12. IDK
13. Syndrome down mozaik
14. Mutasi kromosom autosomonal
15. Mutasi DNA,Gen, Kromosom
16. Gen mengandung informasi genetic
17. Ekspresi menjadi polipeptida
18. IDK
19. Transkripsi dan translasi
20. IDK
D. I DONT KNOW
1. Mutagen (klasifikasi, contoh)
2. Mekanisme Sindrome Down
3. Amnionsintesis (tujuan, siapa yg dianjurkan, video)
4. Kromosom manusia (bentuk, kelompok)
5. Kapan kromosom terbentuk
6. Macam-macam kelainan kromosom
7. Perbedaan kromosom inti dan mitokondria
8. DNA (kromosom, struktur, gambar)
9. Jenis kromosom
10. Jenis Sindrome Down
11. Sintesis protein
12. Macam-macam mutasi
13. Perbedaan DNA dan RNA
E. LEARNING ISSUES
1. Kromosom
2. DNA
3. RNA
4. Mutasi
5. Replikasi DNA
6. Sintesis Protein
GENETIKA
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari
kata bahasa Yunani , genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari
pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme.
Fungsi
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci,
genetika berusaha menjelaskan
DNA
Merupakan dasar kimiawi dari suatu hereditas dan merupakan unit dasar suatu informasi genetik.
Merupakan pengganti bahan genetik utama sel organisme dan virus DNA, serta berlangsung secara
predominan dalam inti
Letak DNA
Letak DNA ada di Inti sel dan ada juga di Mitokondria. Hanya saja DNA lebih banyak terdapat di Inti
sel daripada di Mitokondria. DNA di Mitokondria hanya kemungkinan ada 1% dari DNA di Inti sel.
Berikut ini adalah perbedaan DNA di Inti sel dengan DNA di Mitokondria :
Perbedaan
Ukuran
Copy Sel
Struktur
Pewarisan
Rekombinasi
Laju Mutasi
Kemampuan Untuk
Repair
DNA di inti
3 Milyar Pb
2
Linier
Paternal dan Maternal
Ya
Rendah
Ada
DNA di mitokondria
16569 Pb
Bisa > 1000
Sirkular
Maternal
Tidak
Tinggi
Tidak bisa
Struktur
DNA merupakan unit polmer yang tersusun dari unit monomer yang disebut dengan nukleotida.
Nukleotida terpolimerisasi membentuk ikatan antara satu nukleotida dengan nukleotida lainnya.
Struktur :
1. Gula gula ribosa, salah satu pentosa kehilangan gugus hidroksil (OH) yang terikat di atom nomor 2
sehingga dinamakan 2 deoksiribosa.
2. Gugus Fosfat
3. Basa Nitrogen dibagi menjadi dua yaitu :
a. Purin
b. Pirimidin
Menurut Watson, Crick, Wilkins, model molekul DNA berbentuk double helix (untai ganda) yang
dipertahankan oleh ikatan hidogen di antara basa purin dan pirimidin molekul linear yang bersesuaian.
Gula berikatan dengan basa nitrogen (ikatannya dinamakan -N-Glikosida yang terbentuk melalui
pengikatan melalui atom C no. 1 pada struktur gula dengan atom N terdapat di tiap basa nitrogen),
struktur ini dinamakan nukleosida.
Gula + Adenin : Deoksiadenosin
Gula + Guanin : Deoksiguanosin
Gula + Timin : Deoksitimidin
Gula + Sitosin : Deoksisistidin
10
Gugus fosfat pertama berikatan (ikatan ester) dengan gugus hidroksil yang terikat di atom C nomor 5
dari gula. Gugus fosfat pertama berikatan (ikatan anhidrida) dengan gugus fosfat kedua.
Pengemasan DNA
Pada organisme prokariotik seperti bakteri, DNA tidak dikemas secara khusus melainkan langsung
dalam bentuk telanjang (Naked form). Terlihat pada struktur kromosom bakteri dan memiliki struktur
sirkuler.
Pada organisme eukariotik, pengemasan DNA lebih rumit.
DNA untai ganda mengelilingi 8 protein histon yang terususun terbentuk seperti kubus (terdiri dari
masing-masing dua protein H2A, H2B, H3 dan H4) yang kemudian dikunci oleh protein lain yang
dinamakan protein H1. Struktur seperti ini dinamakan nukleosom.
Nukleosom satu dengan yang lain terpisah dengan DNA untai ganda yang tidak mengelilingi histon.
Panjangnya 20-200 pasang nukleotida.
Nukleosom-nukleosom ini membentuk sebuah struktur koli (kumparan) yang disebut soleonida dengan
jumlah 6 hingga 8 nukleosom tiap putarannya.
Soleonida membentuk struktur benang kromatin yang mana saat pembelahan sel akan mengalaim
penebalan sehingga nampak bentuk kromosom.
Figure 3. Nukleosom
Fungsi
11
Mengatur sintesis protein RNA berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis protein (yaitu
memindahkan informasi genetik dari DNA ke mesin pembuat protein dalam proses ekspresi
genetik)
Dan antara 1 basa nitrogen dengan basa nitrogen yang lainya dihubungkan dengan ikatan hidrogen
12
Jumlah adenine kurang lebih sama dengan jumlah timin, dan guanosin kurang lebih sama dengan
sitosin dalam tubuh manusia
A = 30,9%
T = 29,4%
G = 19,9%
C = 19,8%
Hal ini kemudian dikenal sebagai aturan Chargaff
Basa nitrogen dari heliks ganda ini berpasangan dalam kominasi spesifik :
Adenosin dengan Timin
Guanin dengan Sitosin
Adenin dan guanine adalah purin basa nitrogen dengan 2 cincin organik sebaliknya sitosin dan
timin adalah anggoota basa pirimidin yang mempunyai 1 cincin tunggal. Oleh karena itu, purin ( A &
13
G ) kutang lebih 2x lebih lebar sedangkan pasangan pirimidin pirimidin terlalu sempit untuk heliks
ganda. Maka jalan keluarnya adalah selalu memasangakan 1 purin dan 1 pirimidin
Setiap basa memiliki gugus gugus samping kimiawi yang kemudian membentuk ikatan
hidrogen
Adenin Timin => 2 ikatan hidrogen
Guanin Citosin => 3 ikatan hydrogen
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses perbanyakan dari 1 DNA menjadi 2 komplementer DNA yang baru
Terdapat 3 model dalam replikasi DNA
a) Model konservatif
rantainya
c) Model dispersif
bereplikasi
Ketika sebuah sel menyalin 1 molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk
menyusun nukleutida-nukelutida menjadi 2 komplemeter DNA yang baru. Setiap untai merupakan
replica dari molekul induknya.
Proses replikasi
Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9)
dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal
dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks
ganda kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul
DNA polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak. sepanjang untai tersebut
memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan
lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis segmensegmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian
menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.
Protein yang berperan dalam proses replikasi :
Protein
Fungsi
DNA polimerase
Polimerisasi deoksinukleotida
Helikase
Topoisomerase
15
Protein pengikat
DNA ligase
16
RNA
Definisi : Sebuah molekul yang terdiri dari banyak nukleotida-nukleotida berbentuk seperti rantai. Tiap
nukleotida terdiri dari satu gula ribose,satu gugus fosfat dan salah satu dari basa-basa nitrogen.
Fungsi : - sebagai cetakan untuk sintesis protein
- sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik
- sebagai penyimpan informasi genetic misalnya pada materi genetik virus,
terutama golongan retro virus
- sabagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk
sintesis protein
- sebagai enzim(ribozim) yang dapat mengkatalis formasi RNA nya sendiri atau
Molekul RNA lain.
Letak RNA : nukleus, sitoplasma, kloroplas, dan mitokondria.
Struktur :
RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul,
yaitu :
5 karbon
Gugus fosfat
Basa nitrogen yang terdiri dari : purin (adenine dan guanine) , pirimidin (sitosin dan urasil)
Jenis-jenis RNA :
mRNA (messengerRNA) atau RNAd (RNAduta) terdapat didalam nukleus. RNA yang
memiliki tugas utama menjadi pembawa pesan kode dari DNA kepada rRNA untuk
dibaca dan selanjutnya diterjemahkan (translasi) menjadi urutan protein .
tRNA (transferRNA) atau RNAt (RNAtransfer) terdapat disitoplasma. Suatu polimer yang
mengandung 75-95 nukleotida. tRNA membawa asam amino yang spesifik yang dibutuhkan
untuk membuat protein. tRNA membawa asam amino bentuk aktif ke ribosom untuk
membentuk ikatan peptide sesuai urutan yang ditentukan oleh mRNA.
rRNA (ribosomalRNA) atau RNAr(RNAribosomal) terdapat diribosom. Suatu polimer yang
mengandung 100-3100 nukleotida yang membentuk sebagian ribosom, granul protein RNA
17
yang berfungsi pada biosintesa protein. rRNA komponen utamanya adalah ribosom yang
mempunyai pesan katalik dan srtuktural pada sintesis protein.
Susunan kimia : gula penyusunnya ribosa , basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin tapi urasil.
Perbedaan DNA dan RNA
Aspek
DNA
RNA
Letak
Bentuk rantai
Gula pentosa
Deoxiribosa
Ribosa
Basa nitrogen
Purin : A , G
Purin : A ,G
Pirimidin : S ,T
Pirimidin : S , U
Fungsi
Informasi genetik
Sintesa protein
18
KROMOSOM
Definisi Kromosom :
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam
sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti
badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah
dua buah (sepasang). (www.organisasi.org/komunitas pepustakaan online indonesia)
Suatu struktur dalam inti yang mengandung DNA linier yang mnghantarkan informasi genetik yang
berkaitan dengan RNA dan Histon. (Kamus Dorlan).
Benda-benda halus seperti batang atau bengkok dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zar warna
di dalam nukleus (Suryo 1984)
Basa kuat protein yang di temukan di eukariotik inti sel yang berfungsi memadatkan untaian DNA
agar sesuai dengan besar genom eukariota dalam inti sel (www.wikipedia.org).
Fungsi Kromosom :
Pengikat DNA
Pengemas DNA
Penyimpan DNA
Pada kondisi sel tidak aktif membelah, kromosom terkemas sebagai kromatin
Pada saat pembelahan sel, pasangan kromatid akan terpisah dan akan di hasilkan 2 sel anak yang
masing-masing mengandung kromosom yang identik.
19
Struktur Kromosom:
Sentromer
Bagian kromosom yang merupakan wilayah DNA biasanya di temukan di tengah-tengah kromosom
dimana dua kromatid identik bertemu. Tempat melekatnya benang-benang spindel.
Sentromer terdiri dari:
Kinetokor
Protein plate tempat di mana mikrotubulus
tumbuh
Mikrotubulus
Tempat jatuhnya benang spindel
pada saat mitosis
Posisi Sentromer:
Metasentris
Submetasentris
Akrosentris
Telosentris
20
Telomer
Wilayah DNA yang repetitif pada ujung kromosom yang melindungi ujung kromosom dari
kerusakan/terurai.
Telomer
Kromatid
Salah satu dari 2 lengan hasil replikasi kromosom
Matrik
Cairan yang Mengisi Seluruh lengan kromosom, terdiri dari cairan bening.
Selaput
Lapisan Tipis yang menyelaputi badan kromosom
Kromatin
Kombinasi Kompleks DNA dan protein yang membentuk kromosom.
Terdiri atas:
Histon protein
Histon H1
DNA
Berdasarkan daya serap warnanya terbagi atas:
Heterokromatin : Kuat menyerap warna
Eukromatin : Kurang Kuat menyerap warna
Berdasarkan Peranannya di bedakan menjadi :
Heterokromatin fakultatif : DNA tidak selamanya dalam keadaan padat(mampat), tetapi pada
saat tertentu kromatin bisa terurai pada saat di terurai, kromatin dapat di salin (duplikasi)
Heterokromatin konstitutif : DNA selamanya tidak aktif dan tetap berada dalam keadaan Padat
(mampat) terletak di sentromer
Nukleosome
Tubuh berbentuk Bola di bentuk oleh gulungan kromatin. Pada giliranya merupakan bahan untuk
membentuk serat-serat yang membentuk kromosom.
Nukleosome Terdiri atas:
2 Histon nukleosom yang dikelilingi oleh DNA double helix yang berputar 2 kali
21
Histon Nukleosom
DNA
Solenoid
Benruk Nukleosom yang di kemas lagi dengan Histon H1 untuk membentuk suatu struktur yang lebih
padat membentuk segi 6.
Histon H1
Molekulnya lebih Besar kira-kira 220 asam amino
Pengikat antar Nukleosom
Histon Nukleosom
Molekul kecil (102-135 asam amino) berpetan untuk membuat putaran(coil) DNA
Terdiri atas 4 bagian Hisron nukleosom = H2A, H2B, H3, H4
22
Jenis-jenis kromosom:
AUTOSOM
Autosom, yaitu kromosom biasa yang tidak berperan dalam menentukan jenis kelamin atau sering
disebut juga sel tubuh.Jumlahnya banyak karena terdapat di seluruh tubuh kecuali di sel gamet.
Jumlah kromosom manusia adalah khas yaitu:46 buah (23 pasang),22 pasang autosom, 1 pasang
gonosom .
Formula kromosom manusia adalah:
Untuk laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis 44 + XY.
Untuk wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis 44 + XX.
Sel autosom bersifat homozigot.Terdapat dua pasang kromosom dalam satu lokus.Bila dalam satu
lokus terdapat kromosom yang lebih atau bahkan kurang,maka akan terjadi Mutasi dimana individu
yang mengalaminya dikatakan tidak normal.
Penyakit yang disebabkan karena mutasi autosom, misalnya:
- SINDROM DOWN (TRISOMI 21)> + autosom no.21
- SINDROMA PAATAU (TRISOMI 13) > + autosom no.13
- SINDROMA EDWARDS (TRISOMI18) > +autosom no.18
- SINDROMA "CRI-DU-CHAT" > delesi no. 5
Dalam pewarisan sifat, ada berbagai pola tergantung dari sifat gen-nya. Secara garis besar digambarkan
sebagai berikut :
1. Pewarisan sifat gen tunggal yang dominan baik autosomal maupun terangkai kromosom X,
umumnya sifat tersebut diwariskan langsung dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
23
penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka keturunan yang dihasilkan akan normal
juga.
Contoh kelainan genetik yang ada : anonikia ( tidak memiliki kuku ), deformitas / kelainan pada jarijari tangan dan kaki, katarak kongenital, thalasemia dll
Ciri pada pewarisan sifat terkait rangkai X dominan :
- Sifat yang ada bisa berasal dari wanita atau pria, tetapi lebih sering dibawa oleh sang wanita.
- Bila sifat yang diturunkan berupa penyakit keturunan dan wanita yang menderita, maka 50 % anaknya
akan menderita pula ( baik pria maupun wanita )
- Bila sang pria yang menderita maka semua anak yang berjenis kelamin wanita akan menderita pula,
sedangkan anak laki-laki normal
Contoh sifat di atas : golongan darah Xg, rakhitis resisten vitamin D dll.
2. Pewarisan sifat gen tunggal autosomal resesif
Ciri pewarisan sifat autosomal resesif :
- Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanita
- Sifat ini mungkin ada juga pada saudara kandung tetapi umumnya tidak terdapat ada orang tua (orang
tua normal atau membawa sifat tapi tidak muncul ke permukaan) dan anggota keluarga lainnya
- Insiden munculnya penyakit akan meningkat terutama bila anda dan pasangan anda masih ada
hubungan keluarga
- Pola pewarisan hoizontal artinya sifat hanya muncul pada satu generasi tertentu saja.
Contoh kelainan genetiknya : albino (tidak ada pigmen pada kulit, rambut dan mata), anemia sel sabit,
penyakit kistik fibrosis (penyakit yang mengenai kelenjar pada tubuh seperti pankreas, usus dan paruparu), penyakit Tay-Sachs (ditandai kelainan mental dan keadaan fisik cepat memburuk, kebutaan, dan
biasanya meninggal pada usia 2 tahun) dll
Ciri pewarisan sifat terangkai X resesif :
- Orang tua (anda dan pasangan anda) biasanya tidak menunjukkan sifat ini ( normal)
- Bila sifat yang diturunkan berupa penyakit keturunan maka penderita terutama pria
- Pihak ibu biasanya normal atau membawa sifat tapi tidak muncul ke permukaan (karier asimptomatik)
- Anak perempuan dapat terkena bila sang ayah adalah penderita dan sang ibu adalah karier
- Tidak ada penurunan sifat dari ibu ke anak wanita
contoh penyakitnya : distrofi otot duchene (ditandai kelemahan otot mulai dari kaki hingga ke atas,
biasanya meninggal pada usia 20 tahun), hemofili A ataupun B (gangguan pembekuan darah), G6PD
(defisiensi enzim Glukosa-6-Phophatase pada sel darah merah), sindroma X rapuh (ditandai mental
retardasi dll), buta warna, dll
Ciri pewarisan sifat terangkai Y :
- Bila sifat berupa penyait keturunan maka penderitanya hanya anak laki-laki
- Ayah sang anak merupakan pemilik sifat (penderita)
- Semua anak laki-laki yang dilahirkan memilki sifat ini.
24
Contoh sifat ini adalah daun telinga yang memiliki rambut (hairy pinna), Ag HY yang menentukan seks
dll.
Penyakit genetik yang disebabkan autosom pada manusia biasanya "bersifat resesif" artinya dalam
keadaan homozigot resesif baru menampakkan penyakit misalnya :
- Albinisma,
- Polidaktili,
- Gangguan mental,
- Diabetes mellitus,
- dsb.
25
GONOSOM
Definisi:
Kromosom Kelamin atau allosom yang berperan dalam menentukan jenis kelamin. Jumlahnya hanya 2
buah riap sel individu
Bagian-bagian gonosom
Kromosom X :
Satu diantara dua kromosom yang membawa factor kelamim, pada wanita kromosom X nya
homolog (XX) dan pada pria pasangannya ridak homolog (XY).
Kromosom Y :
Satu diantara dua kromosom yang berfungsi sebagai penentu jenis kelamin itu sendiri
Mutasi :
Sindrom Turner : ditemukan oleh H.H Turner 1938
Ciri-ciri :
a. Kariotipe : 45 XO (44 autosom + 1
diderita oleh wanita
kromosom X)
26
27
Gonosom
Gonosom ( atau biasa disebut kromosom
kelamin )
Kromosom yang hanya terdapat pada sel
gamet saja.
Berperan dalam menentukan jenis kelamin
makhluk hidup.
albinisme
polidaktili
gangguan mental
diabetes melitus
28
29
MUTASI
Definisi: Perubahan yang terjadi pada bahan genetik, baik pada taraf urutan gen maupun kromosom
Mutasi dikarenakan karena terjadinya:
Mutasi dapat terjadi secara spontan maupun akibat induksi oleh faktor luar, seperti radiasi,
mutagen
Jenis-jenis Mutasi:
Mutasi DNA
Mutagen kimia
Radiasi UV
30
b. Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada posisi yang sama.
c. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
d. Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
31
MUTASI GEN
Mutasi gen adalah perubahan permanen pada urutan DNA yang membentuk gen. Mutasi mencakup
mulai dari satu basa DNA hingga segmen besar pada kromosom.
Mutasi dapat muncul melalui dua cara:
1. Diturunkan dari orang tua, disebut mutasi herediter: mutasi yang diturunkan dari orang tua ke anak
(mutasi gen seks)
2. Didapat dalam sejarah hidup orang tersebut (melalui faktor eksternal)
Jenis
Mutasi de novo (de novo : baru) : mutasi yang baru terjadi sesudah fertilisasi (mutasi berasal dari
gen seks orang tua (mutasi pada ovum atau sperma)), sehingga tidak ditemukan mutasi yang sama
pada anggota lain keluarga orang yang terkena mutasi). Mutasi ini terjadi pertama kali dalam
sejarah keluarga.
Mutasi somatik (mutasi yang didapatkan) : mutasi DNA yang didapat ketika orang tersebut hidup.
Mutasi didapat melalui faktor lingkungan, seperti sinar UV, atau apabila terjadi kesalahan
pengkopian DNA ketika pembelahan sel. Mutasi yang didapat pada sel somatik tidak dapat
diturunkan ke generasi selanjutnya.
Mosaicism : mutasi yang terjadi pada satu sel pada tahap awal embrio. Ketika semua sel membelah,
beberapa sel akan memiliki gen yang telah termutasi dan sel lainnya tidak mengalami perubahan
gen.
Mutasi polimorf : perubahan genetik yang kemungkinan terjadinya lebih dari 1 % pada sebuah
populasi. Contoh mutasi ini adalah perbedaan warna mata, rambut, dan golongan darah pada tiap
orang.
Mekanisme
1. Mutasi titik : mutasi pada satu basa DNA, terdiri dari:
a) Substitusi, terdiri dari :
Transisi : Berubahnya basa DNA dari purin ke purin, atau pirimidin ke pirimidin.
Transversi : Berubahnya basa DNA dari purin ke pirimidin dan sebaliknya.
Sifat mutasi titik :
a) Mutasi missense : Perubahan pada satu basa pasangan DNA yang menghasilkan substitusi
satu asam amino dan menyebabkan protein jenis lain yang dihasilkan.
b) Mutasi nonsense : Perubahan pada satu basa pasangan DNA . Perubahan basa ini akan.
menyebabkan munculnya kode stop yang menghentikan pembentukan protein. Mutasi ini
menyebabkan pemendekan protein sehingga fungsinya tidak sempurna atau tidak dapat
berfungsi sama sekali.
c) Mutasi diam (silent mutation) : Perubahan pada satu basa pasangan DNA yang
menghasilkan protein sama dengan protein hasil sebelum basa DNA terkena mutasi.
2. Mutasi rangka (frameshift mutation), terdiri dari:
a) Mutasi insersi : menambahkan sebuah pasangan basa DNA pada gen. Menyebabkan
perubahan (bertambah) jumlah basa, yang menyebabkan perubahan protein yang akan
dihasilkan.
b) Mutasi delesi : perubahan jumlah basa DNA dengan mengurangi basa DNA. Delesi kecil
akan mengurangi satu atau hanya beberapa basa pada gen, sedangkan delesi besar akan
32
33
34
35
Sindrom Marfan
Terjadi karena mutasi dominan autosomal jaringan ikat, yakni adanya kelainan biokimia dasar
mengenai fibrilin I. Glikoprotein yang dikeluarkan fibroblas merupakan komponen utama mikrofibril
yang terdapat dalam matriks ekstrasel. Mikrofibril berfungsi sebagai perancah untuk pengendapat
elastin dan dianggap merupakan bagian integral serat elastik.
Fibrilin dikode oleh gen FBN1 yang ada pada kromosom 15q21. Mutasi ini yang menyebabkan
sindrom marfan. Pasangan gen heterozigot memperlihatkan gejala klinis, protein fibrilin 1 mutan
berfungsi sebagai negatif dominan dengan menghambat pembentukan fibrilin normal. 75% kasus ini
bersifat familial, timbul akibat mutasi baru di sel germinativum orang tua. Manifestasi penyakit ini
yang utama adalah pada tulang, mata, dan sistem kardiovaskular.
Morfologi
Kelainan tulang : habitus langsing memanjang dengan tungkai, lengan, dan jari sangat panjang
abnormal (araknodaktil); langit2 melengkung tinggi; hiperekstensibilitas sendi. Mungkin timbul
berbagai kelainan tulang belakang seperti kifosis berat. Dada mengalami deformitas,
memperlihatkan pektus ekskavatum (sternum cekung kedalam) atau deformitas dada burung dara.
Kelainan mata : dislokasi atau subbluksasi, bilateral lensa akibat lemahnya ligamentum
suspensorium. Zonula siliaris yang menopang lensa tidak mengandung elastin dan hanya terbentuk
oleh fibrilin.
Kelainan sistem kardiovaskular : fragmentasi serat elastik di tunika media aorta memudahkan
terjadinya dilatasi aneurisma dan aorta disekans. Katup jantung, utamanya katup mitra (dan
trikuspid (jarang)), dapat mengalami peregangan berlebihan dan regurgitasi sehingga terjadi gagal
jantung kongestif. Ruptur (Runtuh) aorta dapat terjadi setiap saat dan merupakan penyebab
tersering kematian.
36
Pasien sindrom marfan juga mengalami kelainan di kulit, otot rangka, dan paru. Terdapat
strieatrofikans (stretch marks) pada bagian lipana yang mendapat tekanan; otot tampak miopatik dan
menciut diserta hipotonia; kerusakan jaringan ikat di paru bermanifastasi sebagai pneumotoratks
spontan.
37
MUTASI KROMOSOM
Perubahan sifat keturunan secara umum disebut mutasi, yakni perubahan-perubahan genetis yang
terjadi dalam genom suatu individual. Istilah khusus untuk mutasi kromosom adalah aberasi. Mutasi
kromosomal ini dapat dibagi dua, menjadi mutasi yang disebabkan oleh penyimpangan jumlah
kromosom dan yang menyangkut perubahan dalam struktur kromosom individual.
Jumlah Genom
(n)
Komplemen Kromosom: A,
B, C
Monoploid
satu (n)
ABC
Diploid
dua (2n)
AA BB CC
Triploid
tiga (3n)
Tetraploid
empat (4n)
Pentaploid
lima (5n)
Poliploid:
Poliploid lengkap pada manusia tidak pernah ditemukan. Ada beberapa kasus, tetapi selalu
mengalami keguguran spontan atau lahir mati. Ada juga yang lahir tetapi hanya hidup beberapa
jam saja.
2. Aneuploid, yaitu bila variasi mutasinya menyangkut hanya kromosom-kromosom tunggal di dalam
suatu set kromosom. Individu aneuploid memiliki kekurangan atau kelebihan kromosom bila
dibandingkan jumlah kromosom diploid dari individu itu.
Tipe
Jumlah
Kromosom
Contoh
Disomi
(normal)
2n
AA BB CC
Monosomi
2n-1
AA BB C
Nullisomi
2n-2
AA BB
2n+1
AA BB CCC
Polisomi:
Trisomi
38
Dobel trisomi
2n+1+1
AA BBB CCC
Tetrasomi
2n+2
AA BB CCCC
Pentasomi
2n+3
AA
CCCCC
BB
Heksasomi
2n+4
AA
CCCCCC
BB
Septasomi
2n+5
AA
BB
CCCCCCC
39
Sindrom Jacobs
Ciri-ciri:
Penderita sindrom jacobs memiliki formula kromosom 47,XYY. Penderita biasanya
memperlihatkan watak kriminal dan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.
Mekanisme:
Berlangsungnya non-disjunction pada saat sang ayah membentuk protozoa. Non-disjunction
ini berlangsung selama meiosis II, sehingga ada spermatozoa yang memiliki 2 kromosom-Y.
Terdapat 3 tipe:
1. S. Down Trisomi +21
Ciri-ciri:
Untuk penderita laki-laki, formula kromosomnya 47,XY,+21. Sedangkan untuk penderita
perempuan, formula kromosomnya 47,XX,+21. +21 menunjukkan kelebihan autosom nomor
21. Penderita sindrom down menunjukkan tanda-tanda keterbelakangan mental, tubuh pendek,
lengan atau kaki kadang bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung
lidah besar, hidung lebar dan datar, dan kelopak mata memiliki lipatan epikantus.
Sebab terjadinya non-disjunction:
Karena adanya virus atau kerusakan akibat radiasi dan adanya kandungan antibodi tiroid pada
ibu yang tinggi. Selain itu, sel telur yang mengalami kemunduran bila setelah satu jam berada
dalam tuba fallopii tidak dibuahi juga mempengaruhi terjadinya non-disjunction.
2. S. Down Translokasi
Pada umumnya, terjadi pada ibu yang mengandung pada usia diatas 35 tahun. Pada sindrom
Down translokasi, lengan panjang dari autosom nomor 21 melekat pada autosom lain, kadangkadang dengan autosom 15 tetapi yang lebih sering dengan autosom 14. Dengan demikian,
individu yang menderita sindrom Down translokasi memiliki 46 kromosom (ibu memiliki 45
kromosom/ carrier).
3-4% dari kasus Sindrom Down
Lahir dari ibu yang usianya tua diatas 35 tahun
Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi
ke kromosom 14/akrosentrik.
Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21;
atau translokasi 22q21q (46,XX/XY, rob(22q;21q).
42
3. S. Down Mozaik
-Mempunyai kromosom mosaik
(sebagian 46 dan sebagian lagi 47)
-2-3% dari kasus Sindrom Down
Lahir dari ibu yang usianya tidak tua
dibawah 35 tahun
-Konstitusi kromosomnya 46,XX / 47,XX, +21
43
Sindrom Patau
Ciri-ciri:
Penderita memiliki formula kromosom 47,+13. Gejalanya yaitu cacat mental dan tuli, celah
bibir, polidaktil, mata kecil, serta mempunyai kelainan otak, jantung, ginjal, dan usus.
Mekanisme:
Penyebab terjadinya sindrom patau adalah karena adanya non-disjunction, sehingga terjadi 3
buah autosom pada kromosom nomor 13.
Sindrom Edwards
Ciri-ciri:
Penderita dengan formula kromosom 47,+18 memiliki beberapa kelainan, seperti telinga dan
rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, dan tulang dada pendek. 90% penderita
meninggal dunia dalam 6 bulan pertama setelah lahir.
44
Sindrom Cri-du-Chat
Ciri-ciri:
Penderita laki-laki memiliki formula kromosom 46,XY,5p- dan penderita perempuan
memiliki formula kromosom 46,XX,5p-. Gejala yang terlihat pada penderita adalah kepala
kecil, muka lebar, kedua mata letaknya berjauhan, kelopak mata memiliki lipatan epikantus,
mengalami gangguan mental, dan penderita biasanya meninggal pada waktu masih bayi atau
masih anak-anak.
Mekanisme:
Kariotipe penderita cri-du-chat menunjukkan adanya delesi pada lengan pendek dari autosom
nomor 5.
45
2. Duplikasi
Duplikasi adalah peristiwa dimana suatu bagian dari sebuah kromosom memiliki gen-gen yang
berulang.
46
3. Inversi
Inversi adalah peristiwa dimana suatu bagian dari sebuah kromosom memiliki urutan gen yang
terbalik. Inversi dibagi menjadi:
Inversi parasentris, apabila sentromer terletak di sebelah luar dari bagian yang mengalami
inversi.
Inversi perisentris, apabila sentromer terletak di dalam bagian yang mengalami inversi.
4. Insersi
47
Insersi merupakan tipe mutasi kromosom yang terjadi karena salah satu patahan menempel pada
kromosom lain.
5. Translokasi
Translokasi merupakan tipe mutasi kromosom yang terjadi karena patahan kromosom tidak
menempel pada kromosom homolognya, tetapi menempel pada kromosom lain yang bukan
homolognya.
6. Kromosom Cincin
Kromosom cincin adalah sebuah kromosom yang mengalami patah di dua tempat secara
perisentris. Setelah bagian yang patah itu lepas, bagian kromosom itu melekuk, membulat, dan
ujung-ujungnya yang luka saling melekat.
48
KELAINAN GENETIK
Penyakit yang disebabkan oleh kelainan dalam genom individu. kelainan ini dapat berkisae dari
sangat kecil sampai besar.Sebuah diskrit dalam mutasi tunggal di dasar DNA tunggal yang melibatkan
abnormalitas kromosom , baik penambahan atau pengurangan dari seluruh kromosom atau kromosom
set kromosom. Beberapa kelainan genetik diwarisi oleh orang tua, sementara penyakit genetik lainnya
disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen yang sudah ada atau kelompok-kelompok dari gen.
Mutasi terjadi baik secara acak atau karena paparan lingkungan.
Jenis-Jenis Warisan
1) Warisan Gen Tunggal
Warisan gen tunggal atau disebut juga mendelian atau warisan monogenetik. jenis warisan yang
disebabkan oleh perubahan atau mutasi yang terjadi dalam urutan DNA suatu gen tunggal. Ada lebih
dari 6.000 kelainan gen tunggal yang diketahui pada sekitar 1 dari setiap 200 kelahiran. Gangguan ini
dikenal sebagai gangguan monogenetik.
Contoh penyakit:
-Cystic Fibrosis
- Marfan Sindrom
Kelainan gen tunggal yang diwarisakan dikenali juga dalam pola: autosomal dominan, autosom resesif
dan terkait-X
2) Warisan Multifaktoral
Warisan multifaktoral atau disebut juga warisan polygenic kompleks. Gangguan warisan
multifaktoral disebabkan oleh kombinasi factor lingkungan dan mutasi pada beberapa gen. sebagai
contoh, gen yang berbeda yang mempengaruhi kanker payudara telah ditemukan pada kromosom 6, 11,
13, 14, 15, 17, dan 22. Gangguan ini dikenal sebagai gangguan multifaktoral
Contoh penyakit:
-Penyakit Jantung
- Tekanan darah Tinggi
- Alzheimer
-Arthritis
-Diabetes
-Diabetes
-Kanker
-Obesitas
Warisan multifaktoral juga dikaitkan dengan sifat-sifat diwariskan seperti pola sidik jari, tinggi badan,
warna mata, dan warna kulit.
3) Kelainan Kromosom
Kromosom, struktur yang berbeda terdiri dari DNA dan protein, yang terletak di inti setiap sel.
Kromosom adalah pembawa bahan genetik, sehingga kelainan jumlah kromosom atau struktur biasanya
dapat mengakibatkan penyakit. kelaianan kromosom terjadi karena masalah dengan pembelahan sel.
Misalnyam sindrom down atau trisomi 21 adalah gangguan umum yang terjadi ketika seseorang
memiliki tiga kopi kromosom 21. Ada banyak kelainan kromosom, contohnya:
49
50
PEDIGREE
1. Garis silsilah ; 2. Daftar nenek moyang ;
Bagan atau diagram nenek moyang sesorang yang digunakan dalam genetika manusia untuk
analisis pewarisan sifat yang spesifik ~Dorland edisi 31~
Symbol-simbol pedigree
Perempuan normal
Laki-laki normal
Garis penghubung berarti ada perkawinan
Seorang laki-laki mempunyai 2 istri
Orang tua normal mempunyai anak normal,dua anak perempuan dan seorang anak lakilaki. Angka romawi menunjukkan urutan generasi sedangkan angka arab menunjukkan
urutan individu dalam tiap generasi.
Jika orang tua hanya digambar satu berarti pasangannya normal atau dianggap tidak
penting dalam analisis itu.
Dua garis penghubung menunjukkan ada perkawinan keluarga (inbreeding)
Individu yang terpengaruh gen dominan memiliki ibu atau bapak yang memiliki gen yang sama
Individu yang mendapat gen dominan apabila menikah dengan individu yang tidak memiliki gen
tersebut memiliki kemungkinan 50% akan menurunkan sifat yang sama ke anaknya.
Apabila kedua ayah dan ibu memiliki gen dominan, sang anak memiliki kemungkinan mendapat
gen normal (tidak ada gen dominan)
Penurunan gen resesif pada anak asalnya dari orang tua yang secara fenotip terlihat normal.
Karakteristik pedigree resesif antara lain :
1. Individu yang mendapatkan ciri kelainan memiliki orang tua yang tidak terjangkiti
2. Semua anak dari ibu dan ayah yang memiliki gen resesif akan terjangkiti
3. Pada ciri yang jarang ditemui, ayah dan ibu yang tidak terjangkiti dari anak yang terjangkiti
mungkin memiliki hubungan darah (saudara)
52
Alasan perbedaan yang signifikan dari alur penurunan gen dominan dan resesif merupakan pengaruh
dari gen penyakit yang diturunkan kepada individu tersebut. Gen memiliki bentuk yang berbeda
dinamakan dengan alel. Setiap alel berbeda antara satu dengan yang lain, dan memiliki sifat yang
berbeda juga. Individu yang memiliki pasangan alel gen yang sama disebut homogen, sedangkan
apabila terdapat dua alel berbeda dalam pasangan gen, individu tersebut disebut heterozigot. Sifat
dominan muncul pada kondisi heterogen, sedangkan resesif hanya muncul pada kondisi homozigot.
Penetrasi : kemungkinan sebuah penyakit muncul ketika ada alel pembawa penyakit. Contohnya :
apabila pada semua individu pada suatu generasi memiliki alel dominan suatu penyakit, maka alel
tersebut dikatakan memiliki 100% penetrasi (individu tersebut 100% akan sakit). Apabila hanya
seperempat dari semua individu yang membawa alel penyakit menunjukkan dirinya sakit, maka
kemungkinan penetrasi alel adalah 25%.
Ekspresivitas: Jangka dari sebuah gejala penyakit yang diturunkan. Contohnya pada penyakit sindrom
marfan, gejala berjangka antara ringan ke berat.
Penyakit gen pada keluarga tidak semuanya diturunkan, ada yang berasal dari virus atau karena
terekspos pada agen penyebab penyakit (contoh : asbetos). Petunjuk akan hal ini adalah tidak adanya
alur yang sesuai dengan teori prinsip penurunan genetik (dominan dan resesif)
POLA PEWARISAN SIFAT
1.
Polydactyly
Polydactyly adalah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan/kaki. Pada
individu heterozigotik (Pp), derajat ekspresi gen dominan itu dapat berbeda-beda, sehingga
lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila laki-laki Polydactyly heterozigotik menikah
dengan perempuan normal, maka dalam keturunannya kemungkinan timbulnya Polydactyly
ialah 50%.
P:
Gamet
pp x Pp
p
p
p
F1 :
Pp : pp
1:1
53
NHC
NH2
S
Wanita lebih sensitif terhadap PTC dari pada pria. Akan tetapi belum ada penelitian yang
menyatakan adanya perbedaan dalam jumlah maupun struktur alat pengecap pada pria dan
wanita. Bila seorang laki-laki taster (homozigotik) menikah dengan seorang pereempuan
nontaster, maka semua keturunannya akan menjadi taster dengan tidak membedakan jenis
kelamin.
Thalassemia
Ditemukan baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Orang yang mempunyai genotipe
homozigot ThTh adalah Thalassemia mayor, genotipe homozigot Thth berfenotipe
Thalassemia minor, sedangkan orang sehat bergenotipe thth.
Seseorang berpenampilan thalassemia mayor, sering tidak dapat hidup sampai dewasa,
sedangkan thalassemia minor dapat hidup sampai dewasa dan berketurunan. Apabila terjadi
perkawinan antara dua orang yang sama-sama mempunyai kelainan thalassemia minor
maka :
P:
Gamet
F1 :
Thth
Th
th
Thth
Th
th
Katarak
Merupakan suatu kelainan pada mata yang menyebabkan orang menjadi buta. Penyebabnya
gen dominan K.
Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh sebuah gen resesif pada autosom akan terihat
bilamana mendapat gen dari kedua orang tuanya. Biaasanya kedua orang tuanya adalah
heterozigot dan terlihat normal. Beberapa sifat keturunan atau penyakit keturunan yang
ditentukan oleh gen resesif autosomal ialah :
Mata biru
Orang yang memiliki genotype bb hanya mampu membentuk sedikit melanin, sehingga
matanya berwarna biru. Orang yang homozigot dominan BB mampu membentuk melanin
dalam jumlah besar, sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam.
Dengan demikian bilamana ada orang bermata coklat tua atau hitam homozigotik, (BB)
menikah dengan orang bermata biru (bb), maka keturunannya akan bermata hitam
heterozigot (Bb), sebab warna hitam menunjukkan dominasi penuh.
Penyakit Tay-Sachs
Penderita mempunyai genotype homozigot resesif. Kelainannya berupa urat saraf yang
mengalami kemunduran yang biasanya terlihat pada umur 6 bulan.
gen A
gen B
gen C
enzim a
enzim b
enzim c
Substrat
zat A
zat B
zat C
Apabila gen yang Skema Pembentukan Zat Dalam Tubuh dibutuhkan untuk menentukan enzim
tertentu itu tidakada, maka enzim tidak akan terbentuk dan terjadilah suatu blok metabolism. Akibatnya
terjadi gangguan metabolism dalam tubuh dan yang bersangkutan akan menderita metabolism bawaan.
Phenylketonuria (PKU)
55
Penyakit ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh membentuk enzim phenylalanine hidroksilase,
sehingga phenylalanine tidak dapat di ubah menjadi tirosin. Penderita memiliki genotype homozigotik
resesif pp dan mempunyai timbunan asam amino phenilalanin dalam hati dan kelebihannya akan masuk
ke dalam peredaran darah serta diedarkan ke seluruh tubuh. Orang normal mempunyai genotip PP atau
Pp.
Albinisme
Kelainan terjadi karena tubuh tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam
amino tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin untuk selanjutnya di ubah menjadi pigmen
melanin. Dengan demikian albinisme bukan karena tertimbunnya tirosin di dalam tubuh, melainkan
karena tidakdapatnya tirosin di ubah menjadi melanin.
P:
Aa
normal
(heterozigotik)
Gamet
F1 :
Aa
normal
(heterozigotik)
AA : Aa : Aa : aa
75 % : 25 %
normal albino
Tirosinosis
Kelainan terjadi karena ketidakmampuan membentuk enzim tirosinase (tirosin transaminase), sehingga
darah megandung terlalu banyak tirosin. Hal ini mengakibatkan penyakit pada hati, kejang pada otot,
gemetar, sering kacau kelakuannya, serangan jantung, dan pigmen kulit ke arah albino ; tetapi
inteligensia normal.
Kretinisme
Kelainan terjadi karena penderita tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk pembentukan hormone
tiroksin dan triiodotironin dari tirosin. Genotipenya adalah homozigotik resesif cc. kekurangan
hormone tiroksin dan triiodotironin mengakibatkan pertumbuhan kerdil.
Ayah dan ibu normal tetapi heterozigot dapat menurunkan anak yang kerdil seperti peta silsilah di
bawah ini :
56
P:
Cc
normal
(heterozigotik)
Gamet
F1 :
Cc
normal
(heterozigotik)
CC : Cc : Cc : cc
75 % : 25 %
normal kerdil
57
I. P :
CC
c-
II. P :
Gamet
F1 :
Cc
c-
(Heterozigotik)
(homozigotik)
Cc : C-
Keterangan :
Cc : perempuan normal heterozigotik
(carier)
C- : laki-laki normal
CC : Cc : Cc : cc
Gamet
F1 :
Cc : cc : C- : c-
Keterangan :
Cc : perempuan normal heterozigotik
(carier)
cc : perempuan buta warna
C- : laki-laki normal
c- : laki-laki buta warna
2. Anodontia
Atau ompong ialah suatu kelainan herediter yang disebabkan oleh gen resesif pada kromosom-X. orang
yang memiliki kelainan ini tidak memiliki benih gigi di dalam tulang rahangnya, sehingga gigi tidak
tumbuh di kemudian hari. Gigi normal mempunya genotip homozigot AA.
3. Hemofilia
Adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku pada waktu terjadi
luka. Karena gennya terangkai-X, maka perempuan normal mempunyai genotip HH atau Hh; laki-laki
normal mempunyai genotip H-; perempuan hemophilia mempunyai genotip hh dan laki-laki
hemophilia adalah h-.
Gen H memberikan karakter normal, ada anti hemophilia dalam darah, sedangkan h adalah hemophilia.
Perempuan normal memiliki 2 macam genotip yakni HH (homozigot dominan) dan Hh (heterozigot).
Perempuan cacat memiliki genotip 1 (satu) macam yakni hh (homozigot resesif dan bersifat letal).
Dengan demikian tidak ada perempuan yang menderita hemofili. Perempuan hemophilia dapat terjadi
bilamana seorang laki-laki hemofili menikah dengan seorang perempuan carier hemophilia. Dan ini
sangat jarang terjadi, karena laki-laki hemofili biasanya telah meninggal pada waktu anak-anak.
Contoh soal :
Seorang perempuan normal, mempunyai saudara laki-laki hemofili, sedangkan kedua orangtuanya
normal. Bagaimanakah kemungkinan anak yang bakal dilahirkan bila :
1. Ia menikah dengan laki-laki hemophilia
2. Ia menikah dengan laki-laki normal.
Kemungkinan 1 :
58
Saudara laki-lakinya hemophilia berarti menerima alel h dari ibunya. Karena ibu mereka normal,
berarti si ibu memiliki genotip Hh (heterozigot) dan ayah normal memiliki genotip H-. karenanya
genotp perempuan yang ingin kawin tersebut mempunyai 2 (dua) kemungkinan : HH atau Hh.
1. Bila menikah dengan laki-laki hemophilia
a. P :
HH
(Homozigotik)
Gamet
F1 :
h(Hemizigotik)
Hh : Hh : H- : H-
Keterangan :
-2 Hh : 2 perempuan normal heterozigotik
(carier)
-2 H- : 2 laki-laki normal
b. P :
Hh
(Heterozigotik)
Gamet
F1 :
H
h
h(Hemizigotik)
h
-
Hh : hh : H- : h-
Keterangan :
-Hh : 1 perempuan normal heterozigotik
(carier)
-hh : 1 perempuan hemofilia (mati)
-H- : 1 laki-laki normal
-h- : 1 laki-laki hemofilia
59
a. P :
HH
(Homozigotik)
Gamet
F1 :
H(Hemizigotik)
H
H
HH : HH : H- : H-
Keterangan :
-2 Hh : 2 perempuan normal
-2 H- : 2 laki-laki normal
b. P :
Hh
(Heterozigotik)
Gamet
F1 :
H
h
H(Hemizigotik)
H
-
HH : Hh : H- : h-
Keterangan :
-HH : 1 perempuan normal homozigotik
-Hh : 1 perempuan normal heterozigotik
(carier)
-H- : 1 laki-laki normal hemizigotik
-h- : 1 laki-laki hemofilia
4. Sindroma Lesch-Nyhan
Penyakit ini timbul karena adanya pembentukan purin yang berlebihan, terutama basa guanine; yang
disebabkan ketidakmampuan membentuk enzim Hipoxantin-Guanin Phospho Ribosil Transferase
(HGPRT) yang diikuti dengan bertambah aktifnya enzim Adenin Phospho Ribosil Transferase (APRT).
Sebagai hasil metabolism purin yang abnormal ini, penderita memperlihatkan kelakuan yang abnormal;
yakni kejang otot yang tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari-jari tangan. Selain dari
pada itu penderita juga tuna mental, menggigit serta merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir; di
samping adanya tanda-tanda kerusakan pada kelenjar, sukar menelan, dan sering muntah-muntah.
II. Disebabkan oleh Gen Dominan
Tidak Beremail (Anenamel)
Penyakit ini terdapat sejak masa kanak-kanak; menyebabkan gigi mudah rusak dan berwarna coklat
karena kurang email. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang terdapat dalam kromosom-X.
alelnya resesif b menentukan gigi normal. Laki-laki hemizigot (B-) dan perempuan homozigot (BB),
serta perempuan heterozigot (Bb). Semuanya kena penyakit tetapi penyakit ini lebih parah pada lakilaki.
60
61
EKSPRESI GEN
Pemunculan informasi yang dikandung oleh suatu gen menjadi suatu bentuk organisme.
Proses penerjemahan informasi yang terkandung pada struktur gen menjadi proses metabolisme
atau pola kehidupan organisme.
Ekspresi Gen terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Transfer informasi genetik dari DNA ke dalam RNA (transkipsi)
2. Penerjemahan informasi genetik yang terdapat pada RNA ke dalam polipeptida (translasi)
Ekspresi gen yang terjadi pada mahkluk hidup dapat berbeda-beda. Perbedaan ekspresi gen prokariot
dengan eukariot adalah :
Aktifitas transkripsi eukariot lebih rumit dibandingkan dengan prokariot. Akses RNA polimerase
tehadap DNA lebih lemah karena DNA dikemas dengan potein histon.
Molekul pre-mRNA mengalami modifikasi sebelum proses translasi (modifikasi pasca transkripsi),
melalui pemasangan tudung/cap, penambahan poli A dan pemenggalan (splicing).
Melibatkan 3 RNA polimerase yang berbeda :
RNA polimerase I : rRNA (28s,58s dan 18s)
RNA polimerase II : mRNA
RNA polimerase III : tRNA dan rRNA 5s
Transkripsi dan translasi pada eukariot tidak terjadi seperti halnya pada prokaiot. Molekul mNA
disintesis di nukleus sedangkan translasi berlangsung di sitoplasma.
62
63
Laki-laki
Perempuan
BB
Botak
Botak
Bb
Botak
Normal
Bb
normal
Normal
Jika seorang laki-laki berkepala botak homozigotik kawin dengan seorang perempuan tidak berkepala
botak homozigotik :
P:
bb
Tidak botak
(Homozigotik)
Gamet
BB
Botak
(Homozigotik)
Bb
(heterozigotik)
F1 :
Keterangan :
Bb : anak laki-laki botak
Bb : anak perempuan tidak botak
Laki-laki
Perempuan
TT
Telunjuk pendek
Telunjuk pendek
Tt
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
Tt
Telunjuk panjang
Telunjuk panjang
65
DOGMA SENTRAL
Definisi: Arus di mana informasi disalurkan dari DNA menjadi RNA dan kemudian dari RNA menjadi
protein.
66
Dogma sentral merupakan/mengarah ke beberapa proses dimana informasi genomic digunakan untuk
membuat protein yang dibutuhkan dalam kehidupan biologis. Beberapa proses tersebut adalah :
Transkripsi
Transkripsi merupakan tahap awal dari proses sintesis protein. Transkripsi sendiri merupakan proses
penyalinan DNA menjadi RNAm. Langkah-langkah dari Transkripsi sendiri adalah sebagai berikut :
1. Inisiasi
Pada bakteri, domain dari prokariota, transkripsi dimulai dengan pengikatan RNA polimerase ke
promotor dalam DNA. RNA polimerase merupakan enzim inti terdiri dari lima sub-unit: 2 subunit, 1
subunit , 1 'Subunit, dan 1 subunit. Pada awal inisiasi, enzim inti dikaitkan dengan faktor sigma
(angka 70) yang membantu dalam menemukan yang sesuai -35 dan -10 pasangan basa sekuen promoter
hilir. Transkripsi inisiasi pada eukariota lebih kompleks. RNA polimerase pada organism eukariotik
tidak bisa secara langsung mengenali urutan promotor inti (urutan basa nitrogen). Sebaliknya,
kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi membantu pengikatan RNA polymerase terhadap
DNA hingga proses transkripsi dimulai. Selesai perakitan faktor-faktor transkripsi dan RNA polimerase
mengikat promotor, membentuk kompleks inisiasi transkripsi.
Note :
Enzim helikase ikut berperan dalam proses ini, yaitu dengan membuka ikatan double helix DNA,
sehingga enzim RNA polymerase II dapat memulai mengkopi DNA tersebut
2. Elongasi
Satu untai DNA, template untai (atau noncoding untai), digunakan sebagai template untuk sintesis
RNA. Sebagai hasil transkripsi, RNA polimerase melintasi untai cetakan dan menggunakan pasangan
dasar saling melengkapi dengan DNA template untuk membuat salinan RNA. Meskipun melintasi
67
polimerase RNA untai cetakan dari 3 ' 5', pengkodean (non-template) untai dan RNA yang baru
terbentuk juga dapat digunakan sebagai titik acuan, sehingga transkripsi dapat digambarkan sebagai
terjadi 5 ' 3'.
Ini menghasilkan molekul RNA dari 5 ' 3', sebuah duplikat yang sama persis pengkodean untai
(kecuali yang thymines digantikan dengan uracils, dan nukleotida terdiri dari sebuah ribosa (5-karbon)
gula di mana DNA telah deoksiribosa (satu kurang oksigen atom) dalam gula-fosfat tulang punggung).
Tidak seperti replikasi DNA, transkripsi mRNA dapat melibatkan berbagai RNA polimerase pada satu
cetakan DNA dan transkripsi beberapa putaran (amplifikasi mRNA tertentu), begitu banyak molekul
mRNA dapat dengan cepat dihasilkan dari satu salinan gen.
Elongasi juga melibatkan proofreading mekanisme yang dapat menggantikan dimasukkan salah basa.
Pada eukariota, hal ini mungkin berhubungan dengan jeda pendek selama transkripsi RNA yang
memungkinkan pengeditan sesuai faktor untuk mengikat. Jeda ini mungkin intrinsik ke RNA
polimerase atau karena struktur kromatin.
3. Terminasi
Bakteri menggunakan dua strategi yang berbeda untuk penghentian transkripsi: Rho-independen di
terminasi transkripsi, transkripsi RNA berhenti ketika molekul baru disintesis RNA membentuk loop
jepit rambut kaya GC diikuti dengan menjalankan U's, yang membuatnya melepaskan dari cetakan
DNA. Dalam "Rho-dependent" jenis penghentian, faktor protein yang disebut "Rho" mendestabilkan
interaksi antara template dan mRNA, sehingga melepaskan mRNA baru disintesis dari pemanjangan
kompleks.
Transkripsi penghentian pada eukariota kurang dipahami tetapi melibatkan pembelahan transkrip baru
diikuti dengan template-penambahan independen yang baru Seperti pada ujung 3 ', dalam proses yang
disebut polyadenylation.
68
Translasi
Translasi adalah sintesis protein. Dalam translasi ada 3 tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan
terminasi. DNA yang berperna dalam translasi adalah mRNA, tRNA, rRNA. rRNA terbagi
menjadi sub unit besar dan sub unit kecil.
TRNA membawa asam amino di sitoplasma. Molekul tRNA tidak semuanya identik, jadi pada
saat pengikatan dengan asam amino dibantu oleh enzyme yang spesifik, yaitu enzyme
aminoasiltRNAsintetase. Translasi juga membutuhkan energi dari GTP.
1. Inisiasi
Melekatnya subunit kecil ribosom dengan mRNA dan tRNA. Syarat proses inisiasi adalah
mRNA membawa kode AUG dan tRNA membawa kode UAC. Kode AUG dan UAC adalah
asam amino metionin. Asam amino ini sebagai start kodon.
2. Elongasi
Pemanjangan rantai polipeptida. Pertambahan polipeptida dari polipeptida sebelomnya hingga
stop kodon.
3. Terminasi
Stop kodon, yaitu UAG, UAA
69
KESIMPULAN
Genetika mempelajari tentang pewarisan sifat, keturunan, dan kelainan-kelainan akibat mutasi.
Genetika membahas tentang DNA, RNA, kromosom, gen, kelainan, beserta fungsinya. DNA
merupakan bagian yang sangat penting bagi tubuh manusia karena proses kelangsungan hidup
sel bergantung pada DNA melalui dogma sentral.
Pada kasus kedua ini Dion mengalami Sindrome Down type Mozaik karena Ny. Geni berumur
dibawah 35 tahun dan memiliki jumlah kromosom normal 46 kromosom.
70
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
71