Anda di halaman 1dari 5

1 Korintus 5:1-2

Inti : Seorang anggota gereja yang menikah dengan istri ayahnya


Seorang pria telah menikah dengan seorang wanita yang sebelumnya adalah salah
seorang istri dari ayahnya . Karena adanya hubungan keluarga tersebut, pria dan wanita ini
melakukan aksi seks yang bertentangan dengan hukum Allah ( Imamat 20:11) . Pria itu
merupakan salah satu anggota gereja di Korintus .
Kadang-kadang orang dengan kehidupan yang sangat pebun dengan dosa mulai
menghadiri gereja karena dia ingin mengenal Allah . Itu adalah hal yang baik , dan anggota
gereja harus melayani orang itu . Tapi itu bukan situasi di Korintus . Di sana, orang itu bahkan
sudah menjadi anggota gereja ketika ia melakakukan tinakan dosa tersebut. Dan ini bukan
hanya tindakan bodoh seorang Kristen yang tidak mengerti hukum Allah dengan benar .
Bahkan orang-orang yang tidak Kristen dianggap perilaku tersebut menjadi fasik. Orang ini
telah dipilih dengan tujuan untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan hukum
Allah .
Kita tidak tahu mengapa orang itu bertindak dengan cara tersebut . Mungkin ia
membiarkan emosinya menguasai hidupnya . Mungkin ia beranggapan bahwa ia tidak harus
mematuhi hukum Tuhan . Hal ini membuat heran Paulus bahwa beberapa anggota lain dari
gereja merasa bangga (4:18) . Seorang anggota gereja mereka bersikap jahat dan
melakukan tindakan dosa, tetapi mereka tidak mampu menghentikannya .
Ketika sebuah kota berada dalam bahaya , penduduknya berperilaku rendah hati dan
serius ( Yunus pasal 3 ) . Mereka menghentikan kegiatan mereka yang biasa , dan mereka
berdoa meminta pertolongan Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Itu adalah bagaimana orang-orang Kristen di Korintus seharus bersikap dalam situasi yang
mengerikan ini. Pekerjaan Tuhan di kota mereka berada dalam bahaya oleh karena cara
berperilaku orang-orang disana yang menyimpang ( Pengkhotbah 9:18 ) . Orang-orang
Kristen lainnya membutuhkan bantuan Allah untuk dapat menghadapi situasi yang serius
tersebut.

1 Korintus 5:3-5
Inti : Bagaimana pemimpin gereja menghadapi anggota gereja yang berperilaku sangat jahat
atau buruk dalam dosa.
Seorang anggota jemaat di Korintus bersikap dengan cara yang sangat jahat . Para
pemimpin gereja setempat tidak mampu menangani situasi ini. Mereka tidak tahu harus
berbuat apa .
Paulus yang sedang beberapa beratus mil jauhnya dari Korintus tahu bagaimana menangani
masalah ini . Bahkan , ia sudah melakukannya . Apa jemaat di Korintus butuhkan adalah
bukan kata-kata yang kuat maupun kekuatan fisik . Paulus perlu hadir di Korintus untuk dapat
hal-hal tersebut .

Apa yang gereja benar-benar diperlukan adalah kuasa Allah Roh Kudus ( 04:20 ) . Jarak
bukanlah masalah bagi Roh Kudus (Yohanes 4:46-53 ) . Begitulah Paulus mampu
menangani masalah ini dengan doa . Dia mengatakan kepada para pemimpin gereja untuk
bergabung dengan doanya . Mereka semua bersatu sepakat dalam doa , dan Tuhan akan
berurusan dengan situasi ( Matius 18:19-20 ) .
Perbuatan salah pria tersebut membuat para pemimpin gereja harus meminta Tuhan untuk
melakukan sesuatu tidakan yang sangat serius . Tujuannya adalah untuk membantu orang
tersebut serta menyelamatkan jiwanya dari lembah dosa atau maut . Roh orang itu berada
dalam bahaya karena segala kejahatan yang ia lakukan dengan tubuhnya . Para pemimpin

tidak akanbertanya pada setan ( iblis ) apa yang menyebabkan masalah tersebut. Tapi
mereka akan meminta Allah untuk mengizinkan Setan untuk melakukan itu .
Ketika masalah terjadi , orang akan memiliki kesempatan untuk berpikir lagi tentang
tindakannya . Dia bisa bertobat , dengan kata lain , untuk mengubah sikap dan perilakunya .
2 Korintus 2:5-11 tampak menunjukkan bahwa , pada akhirnya , pria itu memilih untuk
bertobat . Dan pada akhirnya Paulus kemudian mengatakan para anggota gereja bahwa
mereka harus mengampuni dia .

1 Korintus 5:6-7
Inti : Dosa diibaratkan seperti ragi
Ragi merupakan suatu bahan yang digunakan orang untuk membuat roti . Kita hanya
menambahkan ragi pada sedikit tepung, maka ragi itu akan tumbuh dan menyebar pada
tepung . Yesus pernah menggambarkan proses ini dalam Matius 13:33 .
Di sini , Paulus menggunakan ragi sebagai gambaran kata pengaruh dosa ( kejahatan )
dalam kehidupan seorang Kristen . Ketika seseorang mulai terbiasa melakukan hal-hal yang
bersifat dosa , orang tersebut pada umumnya akan cendrung sulit untuk berhenti . Sebagai
orang Kristen, ketika melakukan tindakan dosa, kita seharusnya segera bertobat, minta
ampun dengan Tuhan serta tidak mengulangi dosa tersebut sebelum perilaku dosa tersebut
menjadi suatu tindakan yang biasa kita lakukan. Tindakan dosa tersebut tentu akan merusak
hubungan orang itu dengan Allah . Tuhan membenci semua dosa.
Roti tidak beragi adalah roti yang tidak mengandung ragi . Orang-orang tersebut tidak
memakan roti jenis lain selama Paskah . Karena mereka sedang mempersiapkan roti tidak
beragi untuk tujuan suci , dan mereka sangat berhati-hati . Pertama-tama, mereka
membuang apapun yang mengandung ragi dari rumah mereka. Kemudian mereka
membersihkan rumah. Dengan begitu, mereka kemudian dapat membuat roti mereka .
Itulah bagaimana seharusnya orang Kristen harus berhati-hati untuk menghapus dosa dari
kehidupan mereka . Mereka harus memeriksa setiap bagian dari kehidupan mereka sendiri .
Paulus menghubungkan hal ini dengan ide Paskah . Sebelumnya , orang-orang pada saat itu
membunuh seekor anak domba ( domba muda) untuk perjamuan Paskah . Keluaran 12:2123 menjelaskan bahwa pemotongan seekor anak domba pada saat permajamuan Paskah
bertujuan untuk menyelamatkan keluarga mereka dari kematian.
Seperti anak domba tersebut , Kristus telah mati pada saat Paskah agar Tuhan akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan dari kematian ( John 1:29 ; Roma 6:23 ) .

1 Korintus 5:8
Inti : Mengubah Sikap untuk dapat melayani Tuhan
Paulus baru saja menulis tentang perayaan kudus yang disebut Paskah . Untuk
mempersiapkan Paskah , orang menghapus semua ragi dari rumah mereka . Selama
perayaan itu , mereka hanya makan roti yang tidak mengandung ragi .
Ragi adalah zat pengembang dalam roti . Namun, di sini Paulus menggunakan kata ragi
tersebut sebagai gambaran dalam perumpamaannya. Yang digambarkan sebagai ' ragi '
oleh Paulus adalah perbuatan jahat serta kebencian.
Anak Tuhan seharusnya tidak boleh membenci sesamanya , dan berbuat dosa. Kita
harus merubah cara berpikiran kita yang salah, serta merubah perilaku yang buruk dari
kehidupan kita .

Roti yang tidak mengandung ragi disebut roti tak beragi . Paulus juga menggunakan kata ini
sebagai perumpamaan yang berarti sikap tulus dan benar . Orang Kristen harus mengganti
pikiran jahat dengan pikiran yang tulus dan benar . Mereka harus mengganti perilaku yang
salah dengan tindakan yang benar dan baik .
Ketika orang menghapus ragi dari rumah mereka untuk merayakan Paskah , mereka
melakukannya untuk tujuan yang kudus . Mereka ingin Paskah menjadi perayaan yang
dikenan Allah . Dalam cara yang sama , orang Kristen menghapus hal-hal yang salah dari
kehidupan mereka untuk tujuan kekudusan. Mereka ingin hidup dengan cara yang dikenan
oleh Allah . Allah tidak berkenan akan tindakan dosa atau sikap kebencian. Allah menyetujui
apa yang benar.

1 Korintus 5:9-10
Inti : Cara orang Kristen dalam bmenghadapi dengan orang-orang jahat
Jelas , Paulus menulis surat sebelumnya kepada jemaat di Korintus . Isinya adalah
sebuah instruksi yang mana orang Kristen di Korintus tidak mengerti dengan benar . Jadi di
sini , Paulus menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud dengan instruksi tersebut.
Dalam surat sebelumnya , Paulus telah memperingatkan orang-orang Kristen tentang
hubungan seks yang salah . Namun, ia tidak hanya mengatakan bahwa orang Kristen harus
menghindari tindakan-tindakan yang salah . Dia juga mengatakan kepada mereka untuk
menghindari orang-orang yang melakukan tindakan-tindakan . Itu adalah instruksi yang
mereka tidak mengerti .
Mereka berpikir bahwa Paulus mengatakan kepada mereka untuk menjauhkan diri
dari orang-orang jahat. Jadi , mereka mencoba untuk menghindari persahabatan dengan
siapa pun yang bukan orang Kristen . Tapi mereka menyadari bahwa itu tidak mungkin untuk
menghindari orang-orang tersebut . Setiap orang Kristen haruslah tetap berhubungan dengan
orang yang tidak lain keyakinannya .
Sebenarnya , orang Kristen harus berbicara kepada orang-orang yang bukan Kristen
. Yesus mengatakan kepada orang-orang Kristen bahwa mereka harus menyatakan kabar
baik kepada semua orang ( Matius 28:19 , Kisah Para Rasul 1:8) . Pekerjaan mereka ,
persahabatan dan hubungan lain sering membukakan kesempatan untuk melakukan hal itu .
Paulus melakukan itu, dan ia ingin orang-orang Kristen lain untuk melakukannya juga .
Dalam 1 Korintus 5:11 , Paulus menjelaskan makna yang benar dari petunjuknya.
Dia terfokus pada orang Kristen yang telah memutuskan untuk hidup dalam dosa. Orang
Kristen lainnya tidak membiarkaan orang Kristen tersebut untuk hidup dalam dosa namun
tidak menyadarinya . Sebaliknya , orang-orang Kristen yang setia seharusnya menunjukkan
kepada mereka atau menasehati mereka bahwa Allah tidak berkenan denagn perbuatan
dosa tersebut.

1 Korintus 5:11
Inti : Bagaimana orang Kristen harus bertindak ketika orang Kristen lain melakukan tindakan
kejahatan atau perilaku dosa.
Ketika seseorang menjadi Kristen , hidup mereka harus berubah . Sebelumnya
mereka tinggal untuk kesenangan mereka sendiri , kini keinginan mereka harus untuk
menyenangkan Tuhan . Mereka harus menghentikan perilaku jahat mereka dan mereka
harus memilih untuk taat kepada Allah sebagai gantinya.

Kadang-kadang kita melihat perubahan besar dalam kehidupan seseorang.


Sebelumnya mungkin, mereka adalah orang yang melayani iblis dengan seluruh kekuatan
mereka , akan tetapi sekarang mereka melayani Allah dengan seluruh kekuatan mereka .
Namun, sering kali perubahan tampaknya proses yang lebih lambat . Ini dapat mengambil
waktu untuk belajar bagaimana Tuhan ingin kita bertindak .
Untuk alasan itulah , para pemimpin gereja harus sangat sabar dengan anggota mereka.
Mereka tidak harus kejam kepada seseorang yang berjuang untuk mentaati Tuhan . Mereka
harus mencoba untuk membantu orang Kristen bahkan ketika orang-orang yang telah
melakukan dosa yang serius ( Galatia 6:1) .
Akan tetapi ada situasi di mana seorang Kristen memilih untuk hidup dengan cara
yang jahat . Seseorang di Korintus telah membuat keputusan seperti itu ( 5:1) . Seorang
pemimpin gereja pertama-tama harus berbicara dengan orang tersebut secara pribadi ,
dengan cara yang lemah lembut, setelah berdoa . Pemimpin yang harus menunjukkan
kepada orang tersebut mengapa tindakannya bertentangan dengan hukum Allah . Dan
pemimpin harus mendorong orang untuk mengubah perilakunya dan mematuhi Allah .
Paulus menjelaskan di sini apa yang harus dilakukan ketika semua upaya tersebut gagal .
Pertama , adalah penting untuk menangani masalah ini dalam doa ( 5:3-5 ) . Dan pada
akhirnya , memisahkan orang tersebut dari gereja dengan maksud bukan untuk mengucilkan
, tetapi untuk menyelamatkan orang itu dari keinginan jahat yang merusak hubungan
seseorang dengan Allah ( 5:5) .

1 Korintus 5:12-13
Inti : Kapan seorang gereja pemimpin gereja bertindak seperti hakim.
Terkadang orang Kristen mengeluh terlalu banyak tentang perilaku orang yang bukan
Kristen . Mungkin orang-orang Kristen hanya bergosip . Atau mungkin mereka benar-benar
khawatir tentang keadaan dunia ini .
Ada alasan yang tepat mengapa orang Kristen harus menyadari perbuatan jahat
orang lain . Kristen memiliki tugas untuk berdoa bagi orang lain . Juga , kadang-kadang orang
Kristen harus menjelaskan kepada orang orang tersebut mengapa tindakan mereka melawan
hukum Allah . Dan orang Kristen harus membantu orang yang menderita akibat perbuatan
dosa yang dilakukan orang lain orang lain .
Orang Kristen harus selalu ingat bahwa Allah adalah hakim . Mereka sendiri
biasanya tidak memiliki wewenang untuk bertindak sebagai hakim . Oleh sebab itu, mereka
harus mempercayai Tuhan untuk dapat melakukan apa yang benar . Dan mereka hanya
harus berhadapan dengan hal-hal, persoalan yang Tuhan ingin mereka hadapi, Namun, ada
satu hal yang perlu diperhatikan yaitu di mana Tuhan memberikan beberapa kewenangan
Kristen untuk membuat penilaian . Hal ini terdapat dalam organisasi gereja . Pemimpin
Gereja kadang-kadang harus membuat keputusan penting tentang anggota gereja mereka .
Dan dalam hal tersebut, pemimpin gereja bertindak sebagai hakim .
Ini adalah tanggung jawab yang serius , dan pemimpin gereja harus berdoa dan
berhati-hati . Firman Allah , Alkitab , harus membimbing keputusannya , sebagai hukum yang
memandu hakim . Pemimpin gereja tidak harus menunjukkan kebaikan khusus kepada
seseorang yang kaya atau orang penting . Ia harus melakukan apa yang Tuhan ingin dia
lakukan yaitu bersikap adil, tidak memihak-mihak. Para pemimpin gereja di Korintus harus
meminta orang yang sangat berdosa hidupnya untuk meninggalkan gereja mereka ( 5:1) . Itu
adalah hal yang sulit untuk dilakukan . Tapi Tuhan telah memberi mereka wewenang untuk
membuat keputusan tersebut.
Disusun Oleh : Jessica Christina (07120120040)

Anda mungkin juga menyukai