Anda di halaman 1dari 6

http://anggara14s.blogspot.com/2012/03/kondensor.

html
Teori Dasar Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang berfungsi
mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) dan air yang
terkondensasi menjadi air ditampung pada Hotwell. Selanjutnya air tersebut disirkulasikan kembali
keboiler untuk diproses kembali menjadi uap .
Proses pada kondensor yang terjadi adalah proses perpindahan panas. Panas dari uap
bekas diteruskan ke massa Fluida pendingin melalui media pemisah yaitu permukaan
perpindahan panas yang dibuat dengan pipa-pipa dengan ketebalan yang tipis dalam jumlah
banyak untuk mencapai effektifitas transmisi sesuai persamaan :

Dimana :
Q = Jumlah panas yang harus dibuang ke kondensor (kJ/kg)
U = Koefisien perpindahan panas universal (kkal/jam)
A = Luas permukaan perpindahan panas (m2)
T = Temperatur uap masuk Kondensor (0C)
ti = Temperatur Air pendingin masuk Kondensor (0C)
to = Temperatur air pendingin keluar Kondensor (0C)
Masalah yang umum dan sering terjadi pada kondensor adalah Fouling, Fouling
memperbesar hambatan yang berarti menurunkan transmitasi. Bila transmitasi (U) turun, maka
beda temperatur antara uap dan air pendingin naik untuk sejumlah panas (Q) yang harus
dipindahkan, kenaikan suhu pada permukaan Kondensor akan berefek kenaikan tekanan dalam
Kondensor sebagai konsekwensinya.
Fouling disebabkan oleh lumpur atau binatang laut seperti tritip atau karang hijau akan
mempertinggi resistansi sehingga akan menurunkan kecepatan Transmitasi (U) yang
menghambat perpindahan panas dari Last Stage Steam Turbine ke air pendingin, karena itu harus
dihambat laju fouling terhadap pipa kondensor yang dapat menurunkan performance kondensor.
Pada PLTU Priok jenis kondensor yang digunakan adalah berupa shell and tube , dimana
air laut mengalir didalam tube untuk mendinginkan uap bekas yang berasal dari turbin, pada
proses kondensasi ini mengakibatkan sisi uap kondensor (termasuk hotwell) berada dalam kondisi
vakum . Bila air pendingin berkurang maka vakum akan turun dan pada kondisi ekstrim dapat

mengakibatkan dearating dan bila vakum terus turun akan mengakibatkan unit trip , karena itu air
pendingin utama merupakan unsur yang vital pada sebuah PLTU.
Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Condensor kontak langsung (Direct Contact Condensor/Jet Condensor).
Prinsipnya mencampur uap dan air pendingin yang di sprey kan dalam satu tabung sehingga
terbentuk air kondensate dan biasanya campuran air yang terbentuk diinjeksikan lagi keperut
bumi untuk menjaga kelestarian alam. Condensor jenis ini banyak digunakan pada PLTP.
2. Condensor Permukaan (Surface Condensor).
Prinsipnya air pendingin dan uap yang didinginkan tidak dicampur , terpisah air pendingin
didalam pipa-pipa (tubes) pendingin sedangkan uap yang terkondensasi didalam cangkang (shell).
Pada Condensor Permukaan air pendingin yang tersedia dalam jumlah besar dan diharapkan air
yang masuk kedalam kondensor air yang bersih .
-

Menurut arah alirannya ada beberapa type Condensor :


Single Flow (aliran tunggal) satu arah
Double Flow (aliran ganda) dua/tiga arah
Jenis Kondensor Permukaan (Surface Condensor) banyak digunakan di PLTU termasuk PLTU
Priok.

. Fungsi Utama Kondensor


Merubah uap bekas dari turbin menjadi air embun.
Dengan vakum kondensor yang bagus, maka efisiensi turbin bagus.
Menampung dan mengontrol air kondensat.
Mengeluarkan udara atau gas yang tidak terkondensasi.

Bagian Utama Kondensor


Kondensor secara umum terdiri dari shell, water box, tube plat, tube support, hotwell dan
sebagainya (lihat gambar 2.10. halaman 20).

1. Selongsong (shell)
Pipanya di roll pada pemegang pipa pada ujung-ujungnya.Untuk memungkinkan pemuaian
antara pipa air masuk dan selongsong, maka fleksibel diafragma dipasang pada sisi masuk dan
keluar dari selongsong. Diafragma ini berfungsi sebagai flange yang menghubungkan selongsong,
plat pemegang pipa dan water box. Expantion join terbuat dari stainless steel yang terletak pada
leher kondensor untuk memungkinkan diferensial expantion.
2. Ruang air (water box)
Ruang-ruang air pada sisi masuk dan keluar terbuat dari baja karbon dan masing-masing
mempunyai lobang lalu orang. Dengan menggunakan air yang terpisah, maka pencucian setengah
kondensor dapat diakukan pada beban rendah.
3. Pipa dan pemegang pipa (tube plats dan tubes)
Pemegang pipa terbuat dari naval brass dan pipa nya dari aluminium brass.Pipanya di roll
ke pemegang pipa dan ditunjang dengan 6 buah penunjang pipa. Diafragma baja yang fleksibel
memungkinkan diferensial expantion (pemuaian antara pipa aluminium brass dengan selongsong
baja carbon). Pemasangan pemegang pipa pada selongsong dengan baut pengunci. Susunannya
sedemikian rupa sehingga memungkinkan melepaskan water box tanpa mengganggu join dari
selongsong dan pemegang pipa. Perapat dari asbestos yang telah di celupkan (impregnated) pada
compound dari red lead, white lead dan linseed oil digunakan pada join di atas. Perapat karet
digunakan antara pemegang pipa dan ruang air.Kegunaan diafragma selongsong baja yang
fleksibel selain untuk menghilangkan pemuaian juga digunakan sebagai penunjang (support)
pemegang pipa dan ruang air.
4. Ruang kondensat (hotwell)
Ruang kondensat dilaskan pada sisi selongsong yang menampung semua kondensat dan
dilengkapi dengan gelas penduga dan lubang lalu orang.

Alat Bantu Kondensor


Pada kondensor diperlukan alat-alat pendukung untuk pengoperasiannya , agar kerja
kondensor bisa maksimal dan menaikkan efesiensi siklus PLTU. Adapun alat-alat pendukung
tersebut adalah :
1. Starting Air Ejektor , digunakan untuk menyedot dan membuang udara dari sistem air pendingin
utama agar air pendingin dapat mengisi seluruh permukaan kondensor sehingga proses

pendinginan efektif. Saluran pembungan udara sisi air pendingin terletak pada bagian atas water
box sisi inlet dan sisi outlet condensor.
2. Main Air Ejektor , digunakan setelah Starting Air Ejektor beroperasi . Main Air Ejektor berfungsi
membuat vacum pada sisi uap , sampai vacum kondensor normal sekitar 650 mmHg.
3. Ball Cleaning System (Tapproge Ball System) , berfungsi untuk membersihkan pipa-pipa (tubes)
pendingin kondensor dari kotoran seperti lumpur dan kotoran halus dengan cara menginjeksikan
bola karet (Tapproge Ball) kedalam pipa-pipa pendingin kondensor secara terus menerus proses
ini dilakukan oleh pompa sirkulasi (Circulation Pump) dengan cara memompakan bola tapproge
pada sisi masuk air pendingin dan mengambil kembali bola pada sisi keluar air pendingin untuk
selanjutnya disirkulasikan kembali pada kondensor.

Kondensor

Kondensor adalah alat yang berfungsi untuk mengembunkan uap yang telah memutar turbin untuk dijadikan air
yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kondensor terdiri dua bagian. Ada yang menyebut sisi A, sisi B, sisi
Barat, sisi Timur, maupun sisi utara, selatan.
Kondensor terdiri dari tube-tube kecil yang melintang. Pada tube-tube inilah air pendingin dari laut dialirkan.
Sedangkan uap mengalir dari atas menuju ke bawah agar mengalami kondensasi atau pengembunan. Sampai di
bawah, air akan ditampung pada bak bernama hotwell.
Sebelum masuk kedalam kondensor, air laut biasanya melewati debris filter yang berfungsi untuk menyaring
kotoran-kotoran ataupun Lumpur yang terbawa air laut.

Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir LP Turbin, maka Vakum kondensor harus dijaga.

Sebelum berbicara lebih lanjut, aku akan menjelaskan tentang Vakum. Apakah sebenarnya Vakum? Aku sendiri
setelah dijelaskan berkali-kali baru mengerti tentang vakum, he he he. Bego banget ya.
Pada postingku sebelumnya, aku juga menyebut tentang vakum di desalination plant. Apakah sebenarnya vakum
itu? Aku tidak menemukan penjelasan yang jelas sih, tapi pada intinya Vakum adalah tekanan negative.
Sebagai gambarannya, tekanan pada permukaan bumi tepat diatas permukaan laut adalah 1 atm yang berarti
setara dengan 0 gauge. Nah dibawah tekanan 1 atm ada tekanan yang disebut 0 atm atau 0 absolut.
Nah jika kita menyebut vakum 700 mmHg misalnya, maka kita menghitung secara negatif 700 mmHg dari
tekanan 1 atm. Vakum 760 mmHg sama dengan tekanan 0 absolut. Semakin besar Vakum, maka tekanan udara
menjadi semakin rendah.
Nah kembali ke masalah bagaimana uap bisa turun dari LP turbin. Itu karena ada vakum pada kondensor yang
menyebabkan tekanan udara pada kondensor menjadi rendah. Dengan tekanan yang lebih rendah di kondensor,
maka uap akan bisa bergerak dengan mudah menuju kondensor.
Vakum harus selalu dijaga, karena jika terlalu rendah maka akan terjadi back pressure pada turbin yang nantinya
bisa menyebabkan turbin mengalami trip/rusak. Vakum minimal yang diperkenankan sekitar 500 mmHg.
Sebenarnya vakum pada kondensor tidak boleh terlalu tinggi juga. Karena jika tekanan udara terlalu rendah,
maka proses pengembunan uap tidak akan terjadi dengan sempurna karena pada tekanan rendah, titik didih air
juga akan turun. Tapi pengalaman selama ini di UP Muara Karang, Vakum kondensor tidak pernah bisa mencapai
nilai 760 mmHg. Maksimal yang bisa dicapai berada di kisaran 710 mmHg. Biasanya nilai optimal vakum untuk
Kondensor sekitar 710 720 mmHg.
Jika vakum kondensor sudah terlalu rendah, maka tube-tube kondensor perlu untuk dibersihkan. Kegiatan
pemeliharaan kondensor bermacam-macam. Adayang namanya back wash, atau melakukan aliran balik flow air
laut yang masuk kondensor. Ada juga ball taprogoue system, yakni memasukkan bola-bola kecil yang kenyal dan
berukuran sedikit lebih besar dari tube kondensor pada tube kondensor. Bola-bola ini nantinya akan
membersihkan kotoran dan Lumpur yang menempel pada tube-tube kondensor. Dan yang terakhir cuci
kondensor.

Prinsip kerja kondensor


Posted on April 10, 2013 by alief rakhman
Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja Kondensor
proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa
(tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air sebagai pendingin mengalir di dalam pipapipa (tube side). Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air untuk
pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air
pendingin diambil dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi
kondensor umumnya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin untuk masuk
kondensor karena gravitasi.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan perbedaan
temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan
temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin
sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensatnya maksimum mendekati temperatur
udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan
temperatur.

Gb 1 Prinsip kerja kondensor

Konstruksi Kondensor
Aliran air pendingin ada dua macam, yaitu satu lintasan (single pass) atau dua lintasan (double pass). Untuk
mengeluarkan udara yang terjebak pada water box (sisi air pendingin), dipasang venting pump atau priming
pump. Udara dan non condensable gas pada sisi uap dikeluarkan dari kondensor dengan ejector atau pompa
vakum.

Anda mungkin juga menyukai