PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Setiap bangunan konstruksi selalu memliki bagian yang memiliki fungsi
masing-masing, sehingga satu sama lain menjadi satu kesatuan fungsi yang dapat
menopang berdirinya bangunan tersebut. Pondasi merupakan satu dari banyaknya
elemen-elemen struktur bangunan, baik itu bangunan konsruksi gedung ataupun
bangunan konstruksi sipil.
Seperti halnya Agama pada kehidupan manusia, pondasi melandasi dan
menopang bangunan agar tetap berdiri dan stabil terhadap gaya-gaya pengaruh
dari luar. Tanpa adanya pondasi, bangunan tidak akan dapat berdiri tegar dan
tahan lama, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti tujuan
awal didirikan bangunan tersebut. Oleh karena itu, pondasi adalah elemen utama
dan terpenting pada bangunan. Tanpa adanya pondasi yang kuat.
Pada
perkembangannya,
konstruksi
pondasi
selalu
diteliti
dan
FK =
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk membahas dan menjelaskan definisi pondasi
1.3.2 Untuk memaparkan istilah pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba
1.3.3 Untuk menjelaskan tinjauan dari beberapa aspek mengenai pondasi
Konstruksi Sarang Laba-laba
1.3.4 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pondasi
1.4 Manfaat
1.4.1 Makalah ini dapat menjadi referensi kepustakan
1.4.2 Makalah ini dapat menambah sedikit wawasan kepada pembaca
1.4.3 Makalah ini dapat membawa pembaca agar bisa lebih memahami
tentang Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pondasi
Definisi Pondasi itu sendiri adalah suatu bagian konstruksi bangunan (sub
tructure) yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban
bangunan atas (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya
dukungnya. Untuk menjaga kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung
tanah yang besar, dasar pondasi harus diletakkan lebih dari 50 cm didalam
permukaan tanah sampai mencapai lapisan yang keras. Dalam kata lain, struktur
pondasi harus terbebas dari tanah humus yang sangat tidak stabil dan memiliki
daya dukung yang jelek. Sedangkan untuk lebar pondasi disesuaikan dengan
perencanaan dan jenis pondasi itu sendiri. Untuk itu pondasi bangunan harus
diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat
konstruksi dan gaya dari luar.
Bergantung dari letak tanah keras dan perbandingan antara kedalaman
pondasi dan lebar dimensi, pondasi dibedakan atas pondasi dangkal (shallow
foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Dimana pondasi dangkal,
kedalamanannya kurang dari atau sama dengan lebar pondasi (D B).
Faktor yang memengaruhi dalam perencanaan dan penentuan jenis
pondasi:
1. Organisasi ruangan
2. Struktur bangunan
3. Beban elemen-elemen struktur
4. Kondisi tanah :
Jenis dan klasifikasi tanah
Daya dukung tanah
Letak kedalaman tanah keras
Kondisi muka air tanah
Pondasi harus mempunyai kapasitas daya dukung yang baik, daya dukung
ini didapat dari tanah-tanah di sekeliling pondasi tersebut. Selain itu settlement
Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba
yang terjadi harus dibawah penurunan yang diijinkan. Untuk dapat memenuhi
kedua hal tersebut maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
pondasi adalah :
Untuk dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus
diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat
menahan gaya-gaya yang bekerja padanya terutama gaya desak.
Dari penjelasan diatas, jelas bahwa suatu pondasi harus diletakkan pada
lapisan tanah yang cukup keras atau padat dan kuat mendukung beban bangunan
tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan ataupun penurunan yang tidak
stabil. Adapun bila terjadi penurunan, diharapkan terjadi secara menyeluruh pada
bagian bangunan yang tidak mengakibatkan suatu kegagalan konstruksi yang
berarti.
Telapak Tunggal
Telapak Menerus
Telapak Gabungan
Keterangan gambar:
a pondasi batukali
b pondsi telapak/ setempat
c pondsi rakit
d pondasi sumuran
e pondasi rakit dengan penambahan tiang pancang
rib-rib dilakukan
Dari uraian-uraian diatas dapat dilihat bahwa ada 2 bagian konstruksi dalam
pondasi KSLL, yaitu:
1. Konstruksi Beton
Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang di
bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih dan tinggi. Berdasarkan
fungsinya, rib-rib tersebut dibagi menjadi rib konstruksi, rib settlement dan
rib pengaku.
Keterangan gambar:
1a pelat beton pipih menerus
1b rib konstruksi
1c rib settlement
1d rib pembagi
satu
dari
keistimewaan
pondasi
KSLL
adalah
dari 200 m sehingga pondasi KSLL memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
differential settlement.
KSLL merupakan suatu konstruksi yang monolit dan kaku. Perbaikan tanah di
dalam Konstruksi pondasi memiliki kestabilan yang bersifat permanen karena
adanya perlindungan dari rib-ribnya
memerlukan wakt yan singkat karena pelaksanaannya mudah dan padat karya serta
sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi. Pembesian rib dan plat cukup
2
0.45 m3 beton/m luas pondasi. Pondasi KSLL memanfaatkan tanah hingga mampu
10
berfungsi sebagai struktur bangunan bawah dengan komposisi sekitar 85% tanah
dan 15% beton.
kemampuan
memperkecil
differential
settlement
dan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi dari pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba yaitu pondasi yang
pembesian pelatnya di daerah kolom selalu berbentuk sarang laba-laba.
Penempatan rib-rib dilakukan sedemikian rupa sehingga tampak atas membentuk
petak-petak segitiga dalam hubungan yang kaku.
Pondasi ini digunakan untuk bagunan berlantai sampai dengan 5 lantai dan
bangunan konstruksi sipil lainnya seperti: menara, tugu, jalan raya,hanggar dan
landasan pesawat udara, serta jembatan. apat menahan beban hingga 750 ton. Bisa
dipergunakan pada kondisi daya dukung tanah rendah, misalnya 0,40 kg/m2.
Ditinjau dari aspek teknis, pelaksanaan, dan ekonomis pondasi Konstruksi
Sarang Laba-laba mempunyai banyak keistimewaan dan kelebihan dibandingkan
dengan sistem pondasi konvensional lainnya, seperti pondasi rakit dan tiang
pancang. Misalnya, konstruksi pondasi ini dapat menggantikan fungsi elemen
bagunan seperti pondasi kolom dan sloof, konstruksi pelat lantai, dinding penahan
urugan bawah lantai, septic tank, resapan, ataupun tempat parkir kendaraan.
12
13