Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Setiap bangunan konstruksi selalu memliki bagian yang memiliki fungsi
masing-masing, sehingga satu sama lain menjadi satu kesatuan fungsi yang dapat
menopang berdirinya bangunan tersebut. Pondasi merupakan satu dari banyaknya
elemen-elemen struktur bangunan, baik itu bangunan konsruksi gedung ataupun
bangunan konstruksi sipil.
Seperti halnya Agama pada kehidupan manusia, pondasi melandasi dan
menopang bangunan agar tetap berdiri dan stabil terhadap gaya-gaya pengaruh
dari luar. Tanpa adanya pondasi, bangunan tidak akan dapat berdiri tegar dan
tahan lama, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti tujuan
awal didirikan bangunan tersebut. Oleh karena itu, pondasi adalah elemen utama
dan terpenting pada bangunan. Tanpa adanya pondasi yang kuat.
Pada

perkembangannya,

konstruksi

pondasi

selalu

diteliti

dan

dikembangkan agar dapat memenuhi kondisi terburuk dari suatu permasalahan,


ataupun dapat bernilai ekonomis dan efisiensi yang tinggi sesuai dari ruang
lingkupnya.
Disamping efisiensi, pondasi juga harus memenuhi faktor keamanan
(safety factor) pada perencanaanya yang tidak dibahas pada makalah ini. Dalam
hal ini, pondasi harus aman tehadap daya dukung yang diijinkan. Dimana faktor
keamanan didapat dari membandingkan nilai daya dukung batas dengan tegangan
yang bekerja pada tanah pondasi.

FK =

1.2 Perumusan Masalah


1.2.1 Apakah definisi dari pondasi itu sendiri?

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

1.2.2 Apakah yang dimaksud dangan pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba?


1.2.3 Apasajakah keistimewaan pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk membahas dan menjelaskan definisi pondasi
1.3.2 Untuk memaparkan istilah pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba
1.3.3 Untuk menjelaskan tinjauan dari beberapa aspek mengenai pondasi
Konstruksi Sarang Laba-laba
1.3.4 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pondasi

1.4 Manfaat
1.4.1 Makalah ini dapat menjadi referensi kepustakan
1.4.2 Makalah ini dapat menambah sedikit wawasan kepada pembaca
1.4.3 Makalah ini dapat membawa pembaca agar bisa lebih memahami
tentang Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

1.5 Penentuan Sumber Data


Untuk memperoleh tujuan dalam penulisan makalah ini diperlukan
sumber data. Penulis memperoleh data melalui riset kepustakaan yang
diambil dari buku maupun sumber internet.

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pondasi
Definisi Pondasi itu sendiri adalah suatu bagian konstruksi bangunan (sub
tructure) yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban
bangunan atas (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya
dukungnya. Untuk menjaga kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung
tanah yang besar, dasar pondasi harus diletakkan lebih dari 50 cm didalam
permukaan tanah sampai mencapai lapisan yang keras. Dalam kata lain, struktur
pondasi harus terbebas dari tanah humus yang sangat tidak stabil dan memiliki
daya dukung yang jelek. Sedangkan untuk lebar pondasi disesuaikan dengan
perencanaan dan jenis pondasi itu sendiri. Untuk itu pondasi bangunan harus
diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat
konstruksi dan gaya dari luar.
Bergantung dari letak tanah keras dan perbandingan antara kedalaman
pondasi dan lebar dimensi, pondasi dibedakan atas pondasi dangkal (shallow
foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Dimana pondasi dangkal,
kedalamanannya kurang dari atau sama dengan lebar pondasi (D B).
Faktor yang memengaruhi dalam perencanaan dan penentuan jenis
pondasi:
1. Organisasi ruangan
2. Struktur bangunan
3. Beban elemen-elemen struktur
4. Kondisi tanah :
Jenis dan klasifikasi tanah
Daya dukung tanah
Letak kedalaman tanah keras
Kondisi muka air tanah
Pondasi harus mempunyai kapasitas daya dukung yang baik, daya dukung
ini didapat dari tanah-tanah di sekeliling pondasi tersebut. Selain itu settlement
Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

yang terjadi harus dibawah penurunan yang diijinkan. Untuk dapat memenuhi
kedua hal tersebut maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
pondasi adalah :

Untuk dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus
diletakkan pada lapisan tanah yang keras.

Tanah seragam sampai kedalaman do > B

Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras,


sebagian pada tanah lembek.

Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan


dibawah kolom pendukung yang berdiri bebas.

Apabila digunakan pondasi setempat harus dirangkai satu dengan balok


pengikat (balok sloof).

Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat
menahan gaya-gaya yang bekerja padanya terutama gaya desak.

Dari penjelasan diatas, jelas bahwa suatu pondasi harus diletakkan pada
lapisan tanah yang cukup keras atau padat dan kuat mendukung beban bangunan
tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan ataupun penurunan yang tidak
stabil. Adapun bila terjadi penurunan, diharapkan terjadi secara menyeluruh pada
bagian bangunan yang tidak mengakibatkan suatu kegagalan konstruksi yang
berarti.

2.2 Macam-macam Pondasi Dangkal


Adapun macam-macam pondasi dangkal dibedakan menjadi:
Pondasi langsung/ telapak

Telapak Tunggal

Telapak Menerus

Telapak Gabungan

Pondasi Pelat atau Rakit

Pondasi cakar ayam


Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

Pondasi konstruksi sarang laba-laba


Pondasi gasing
Pondasi grid
Pondasi hypaar

Gambar 1.1 Contoh beberapa pondasi

Keterangan gambar:
a pondasi batukali
b pondsi telapak/ setempat
c pondsi rakit
d pondasi sumuran
e pondasi rakit dengan penambahan tiang pancang

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

2.3 Tinjauan Umum Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba (KSLL)


Adalah Ir. Ryantori dan Ir Soetjipto yang menemukan konstruksi pondasi
ini pada tahun 1975. Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba (KSLL) merupakan
kombinasi konstruksi bangunan bawah konvensional yang merupakan perpaduan
pondasi pelat beton pipih menerus yang di bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak
yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah diantara rib-rib. Kombinasi ini
kemudian menghasilkan kerja sama timbal balik yang saling menguntungkan
sehingga membentuk sebuah pondasi yang memiliki kekakuan (rigidity) jauh
lebih tinggi dibandingkan sistem pondasi dangkal lainnya.
Konstruksinya terdiri dari pelat beton tipis bermutu K-225 berukuran 1015 cm, dan tinggi rib-rib tegak berkisar 50-150 cm. Karena fungsinya untuk
memikul beban terpusat atau kolom dan menyebarkannya, maka susunan rib-rib
diatur supaya titik pertemuannya berimpit dengan titik kerja beban. Biasanya rib
keliling dibuat lebih dalam dari rib tengah, antara 2-3 m, agar penurunan total
direduksi dan untuk menjaga kestabilan bangunan terhadap kemungkinan
terjadinya kemiringan.
Dinamakan sarang laba-laba karena pembesian pelat pondasi di daerah
kolom selalu berbentuk sarang laba-laba. Penempatan

rib-rib dilakukan

sedemikian rupa sehingga tampak atas membentuk petak-petak segitiga dalam


hubungan yang kaku. Juga bentuk jaringannya yang tarik-menarik bersifat
monolit yaitu berada dalam satu kesatuan. Ini disebabkan plat konstruksi didesain
untuk multi fungsi, untuk septic tank, bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom
praktis dan dinding.
Pondasi KSLL terdiri dari pengisi dan tanah dipadatkan berfungsi untuk
menjepit rib-rib konstruksi terhadap lipatan puntir. Pondasi ini dapat menahan
beban sampai 750 ton, dan untuk kondisi tanah yang jelek, misalnya pada tanah
dengan tegangan 0,40 kg/cm2.

Dari uraian-uraian diatas dapat dilihat bahwa ada 2 bagian konstruksi dalam
pondasi KSLL, yaitu:

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

1. Konstruksi Beton
Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang di
bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih dan tinggi. Berdasarkan
fungsinya, rib-rib tersebut dibagi menjadi rib konstruksi, rib settlement dan
rib pengaku.

Gambar 1.2 Permodelan konstruksi sarang laba-laba

Keterangan gambar:
1a pelat beton pipih menerus

2a urugan pasir yang dipadatkan

1b rib konstruksi

2b urugan tanah dipadatkan

1c rib settlement

2c lapisan tanah asli dipadatkan

1d rib pembagi

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

2. Tanah sebagai bagian dari konstruksi


Salah

satu

dari

keistimewaan

pondasi

KSLL

adalah

mengikutsertakan tanah sebagai bagian dari konstruksi pondasi itu sendiri.


Tanah hasil galian sebelumnya tidak serta merta tidak digunakan lagi,
melainkan dijadikan bagian dari konstruksi dengan perbaikan berupa
pemadatan sebagai pengisi petak-petak segitiga diantara rib-rib beton
sebelumnya.
Untuk hasil yang optimal, pemadatan tanah harus dilakukan lapi
demi lapis dengan tebal tiap lapis tidak lebih dari 20cm. Pemadatan harus
dilakukan sampai 90% dan pada 2 atau 3 lapis teratas harus melampaui
batas 90% sampai 95% kepadatan maksimum (Standart Proctor).
Perbaikan tanah dengan cara dipadatkan ini dapat membentuk lapisan
tanah yang kokoh dan dapat memperkecil dimensi plat serta rib-ribnya,
sedangkan rib-rib tersebut akan berfungsi pula sebagai pelindung bagi
perbaikan tanah yang telah dipadatkan dengan baik.

2.4 Tinjauan Beberapa Aspek


2.4.1 Aspek Teknis
Pembesian pada rib dan pelat cukup dengan pembesian minimum.
Ketahanan terhadap differential settlement yang tinggi karena bekerjanya tegangan
akibat beban sudah merata pada lapisan tanah pendukung. Hal ini juga disebabkan
oleh penyusunan rib yang sedemikian rupa sehingga membagi luasan pondasi
KSLL menjadi petak-petak yang masing-masing memiliki luas yang tidak lebih
2

dari 200 m sehingga pondasi KSLL memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
differential settlement.

Total settlement menjadi lebih kecil karena meningkatnya kepadatan pada


lapisan tanah pendukung di bawah KSLL akibat pengaruh pemadatan yang efektif
pada lapisan tanah perbaikan di dalamnya serta bekerjanya tegangan geser pada rib
terluar dari konstruksi. Ketahanan terhadap gempa menjadi lebih tinggi sebab
Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

KSLL merupakan suatu konstruksi yang monolit dan kaku. Perbaikan tanah di
dalam Konstruksi pondasi memiliki kestabilan yang bersifat permanen karena
adanya perlindungan dari rib-ribnya

Penempatan rib yang cukup dalam diatur sedemikian rupa sehingga


membagi luasan konstruksi bangunan bawah dalam petak-petak segitiga yang
masing-masing luasnya tidak lebih dari 200 m2. Adanya rib-rib settlement
memberi keuntungan keuntungan antara lain yaitu mereduksi total penurunan,
mempertinggi kestabilan bangunan terhadap kemungkinan terjadinya kemiringan,
mampu melindungi perbaikan tanah terhadap kemungkinan bekerjanya pengaruhpengaruh negatif dari lingkungan sekitar, misalnya kembang susut tanah dan
kemungkina timbulnya degradasi akibat aliran tanah dan yang terakhir yaitu
menambah kekakuan pondasi dalam tinjauannya secara makro.
.

Disimpulkan bahwa, pondasi KSLL juga dapat menggantikan fungsi dari


beberapa konstruksi selain fungsinya sebagai pondasi, antara lain :
Sebagai pondasi kolom, dinding dan tanggi
Sebagai sloof / balok-balok pengaku
Sebagai konstruksi pelat lantai ( dasar )
Urugan / perbaikan tanah dengan pemadatan tanah
Dinding penahan urugan di bawah lantai
Konstruksi pengaman terhadap kestabilan ( kepadatan ) perbaikan
tanah yang ada di bawah lantai
Pasangan dan plesteran tembok di bawah lantai dasar
Kolom di bawah peil lantai dasar
Difungsikan sebagai septic tank dan resapan
Bak reservoir ( bila diperlukan )
Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

Pelebaran KSLL terhadap luas lantai dasar dapat diatur


sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai trotoar atau tempat parkir

2.4.2 Aspek Pelaksanaan


Dalam perencanaan pondasi KSLL sebagai pondasi bangunan gedung
harus sedemikian rupa sehingga titik pertemuan rib-rib berimpit dengan titik kerja
beban / kolom-kolom tersebut. Hal ini menghasilkan grafik penyebaran beban
yang identik bentuknya dengan grafik ketebalan ekivalen, sehingga dimensi
konstruksi yang dihasilkan ( pelat dan rib ) lebih ekonomis. Susunan rib yang
membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan yang kaku menjadikan
hubungan antar rib menjadi hubungan yang stabil terhada pengaruh gerakan atau
gaya horisontal.
Karena bentuk dan sistem konstruksinya sederhana, maka memungkinkan
untuk dilaksanakan dengan peralatan sederhana dan tidak menuntut keahlian yang
tinggi. Memungkinkan dilaksanakan lebih cepat dibandingkan dengan sistem
pondasi lainnya.

2.4.3 Aspek Ekonomis


Dibandingkan dengan sistem pondasi lain, pondasi Konstruksi Sarang
Laba-laba dapat menekan biaya yang cukup besar. Pada umumnya diperoleh
penghematan sebesar 20 - 30% untuk bangunan gedung 3 sampai 5 lantai.
Aspek ekonomis yang juga dapat dilihat dari pondasi KSLL adalah
pengerjaan pondasi yang memerlukan waktu yang singkat karena pelaksanaannya
mudah dan padat karya serta sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi.
Selain itu, pembesian rib dan plat cukup dengan pembesian minimum,120 kg 150
kg/m

volume beton rata-rata 0,2 - 0.45 m3 beton/m2. Pekerjaanpondasi

memerlukan wakt yan singkat karena pelaksanaannya mudah dan padat karya serta
sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi. Pembesian rib dan plat cukup
2

dengan pembesian minimum, 120 kg 150 kg/m volume beton rata-rata0,2 2

0.45 m3 beton/m luas pondasi. Pondasi KSLL memanfaatkan tanah hingga mampu

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

10

berfungsi sebagai struktur bangunan bawah dengan komposisi sekitar 85% tanah
dan 15% beton.

2.5 Kelebihan Penggunaan Pondasi KSLL


Dapat disimpulkan kelebihan-kelebihan jika menggunakan pondasi
Konstruksi Sarang Laba-laba adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekakuan yang lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan
yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (raft foundation).
2. Memiliki

kemampuan

memperkecil

differential

settlement

dan

mengurangi irregular differential settlement apabila dibandingkan dengan


pondasi rakit.
3. Memakai tanah diatasnya menjadi bagian dari struktur pondasi yang
karena proses pemadatannya akan meniadakan pengaruh lipat atau lateral
buckling pada rib.
4. Berpotensi untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan bertingkat
rendah (2 lantai) yang dibangun di atas tanah lunak dengan
mempertimbangkan total settlement yang mungki terjadi.
5. Pelaksanaannya tidak menggunakan alat-alat berat dan tidak mengganggu
lingkungan sehingga cocok diterapkan baik di lokasi padat penduduk
maupun di daerah terpencil.
6. Dapat menghemat pengunaan baja tulangan maupun beton yang
dibutuhkan.
7. Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif lebih cepat dan dapat
dilaksanakan secara padat karya.
8. Lebih ekonomis dan efisien dibandingkan pondasi konvensional lain,
seperti pondasi rakit atau tiang pancang untuk gedung bertingkat ataupun
bangunan sipil lainnya.

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Definisi dari pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba yaitu pondasi yang
pembesian pelatnya di daerah kolom selalu berbentuk sarang laba-laba.
Penempatan rib-rib dilakukan sedemikian rupa sehingga tampak atas membentuk
petak-petak segitiga dalam hubungan yang kaku.
Pondasi ini digunakan untuk bagunan berlantai sampai dengan 5 lantai dan
bangunan konstruksi sipil lainnya seperti: menara, tugu, jalan raya,hanggar dan
landasan pesawat udara, serta jembatan. apat menahan beban hingga 750 ton. Bisa
dipergunakan pada kondisi daya dukung tanah rendah, misalnya 0,40 kg/m2.
Ditinjau dari aspek teknis, pelaksanaan, dan ekonomis pondasi Konstruksi
Sarang Laba-laba mempunyai banyak keistimewaan dan kelebihan dibandingkan
dengan sistem pondasi konvensional lainnya, seperti pondasi rakit dan tiang
pancang. Misalnya, konstruksi pondasi ini dapat menggantikan fungsi elemen
bagunan seperti pondasi kolom dan sloof, konstruksi pelat lantai, dinding penahan
urugan bawah lantai, septic tank, resapan, ataupun tempat parkir kendaraan.

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

12

Makalah Pondasi Dangkal - Meninjau Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba

13

Anda mungkin juga menyukai