Anda di halaman 1dari 25

DIKTAT KEBUTUHAN ISTIRAHAT

DAN TIDUR

RITA RAHMAWATI, S.Kep.,Ns


PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur11

FAKULTAS KESEHATAH
UNIVERSITAS GRESIK

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur22

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam satu hari, jantung kita berdetak sebanyak 100.000


kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah
halus dan juga
sebanyak

pembuluh-pembuluh darah. Kita

4.000

menggerakkan

kata,

bernafas

otot-otot

besar

sebanyak

sebanyak

berbicara

20.000

750

kali,

kali,
dan

mengoperasikan 14 milyar sel otak. Intinya kita telah melakukan


banyak

hal sehingga

kita

sebagai manusia

membutuhkan

istirahat.
Istirahat

yang

cukup

membawa

pemulihan,

dan

penambahan kekuatan setelah digunakan. Tidur merupakan


faktor penting dalam istirahat, dimana selama tidur semua
fungsi-fungsi tubuh diperbaharui lagi. Istirahat tidak hanya
mercakup tidur, tetapi juga bersantai, perubahan dalam aktifitas,
menghilangkan segala tekanan-tekanan kerja atau maasalahmasalah lainnya. Berjalan di udara segar, bermain tenis,
menjernihkan pikiran, semuanya dapat menenangkan otot-otot.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pada saat ini
sangat melelahkan, umat manusia berjuang/berusaha keras
untuk

bekerja.

Kita

semua

membutuhkan

istirahat

untuk

melawan segala kepenatan.


Studi menunjukkan setelah kita bangun dari tidur yang
cukup,

otak

kita

kembali

berfungsi

dengan

sangat

baik.

Pemahaman segala jenis masalah biasanya dapat diselesaikan


dengan sukses apabila dilakukan pada pagi hari dibanding pada
di waktu malam hari. Pertumbuhan hormon penting untuk
meningkatkan

kualitas,

ukuran

dan

efisiensi

otak,

juga

meningkatkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak,

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur33

yang memungkinkan sel urat syaraf untuk dapat memiliki


pengetahuan yang permanen dan berguna. Kebanyakan dari
pertumbuhan hormon diproduksi pada saat kita tidur dengan
tenang (tanpa beban)

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur44

BAB 2 KONSEP PENYAKIT


2.1 Fisiologi Tidur
2.1.1 Irama Sirkadian
Setiap

orang

memiliki

siklus

yang

berirama

dalam

keseharian mereka. Irama yang paling familiar dikenal dengan


irama sirkadian, yaitu irama yang terjadi dalam rentang waktu
24 jam, contohnya siklus bangun dan tidur. Siklus menstruasi
seorang wanita adalah irama infradian, siklus yang terjadi
dalam satu siklus lebih dari 24 jam. Siklus biologis yang lamanya
kurang dari 24 jam disebut irama ultradian. Irama sirkadian
mempengaruhi fungsi biologis dan tingkah laku yang utama.
Fluktuasi dan kemungkinan suhu tubuh, nadi, tekanan darah,
sekresi hormon, ketajaman indra, dan suasana hati tergantung
pada

pemeliharaan

siklus

sirkadian

harian.

Semua

orang

memiliki jam biologis yang mensinkronkan siklus tidur mereka.


Kecemasan,

kegelisahan,

irritabilitas

adalah

gejala

umum

gangguan pada siklus tidur.


Irama biologis mensinkronkan fungsi tubuh lain, contohnya
pola tidur dengan suhu tubuh. Normalnya, suhu tubuh mencapai
puncak pada siang hari, menurun pelan, dan turun tajam setelah
orang tertidur. Ketika pola tidur terganggu, fungsi fisiologis
lainnya mungkin juga berubah. Kasus lain, seseorang mengalami
penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan. Gagal
menjaga siklus tidur seseorang bisa berpengaruh yang kurang
baik pada keseluruhan kesehatan klien.
2.2.2 Pengendalian Siklus Tidur
Kontrol dan pengendalian siklus tidur bisa tergantung pada
mekanisme sistem syaraf pusat yang kadang kala meningkatkan
dan menghambat pusat yang lebih tinggi dari otak untuk
mengontrol tidur dan siaga.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur55

Mekanismenya

melalui

Reticular

Activating

System

(RAS) berada di batang otak bagian atas. RAS menerima visual,


auditori, nyeri, dan rangsang taktil sensori. Aktifitas dari kortek
serebri (seperti emosi, proses berpikir) juga merangsang RAS.
Siaga

dihasilkan

dari

syaraf

di

RAS

yang

mengeluarkan

katekolamin seperti norepinefrin.

Tidur bisa disebabkan karena dikeluarkannya serotonin dari


sel tertentu di sistem tidur yang terletak di bagian tengah otak
depan. Area ini disebut juga dengan Bulbar Synchronizing
Region (BSR). Apakah seseorang tetap terjaga atau tertidur
tergantung pada keseimbangan rangsangan yang diterima dari
pusat yang lebih tinggi (pikiran) reseptor sensori perifer (suara,
rangsang cahaya), dan sistem limbik (emosi).

Seseorang yang mencoba tidur, dia menutup mata dan


mencari posisi yang santai. Merangsang RAS menurun, jika
ruangan gelap dan sepi, aktivasi dari RAS jauh menurun. Pada
beberapa titik BSR mengambil alih, menyebabkan tidur.

2.2.3 Tahapan
Tubuh manusia telah diatur sedemikian rupa dimana setiap
organnya memiliki waktu untuk beristirahat dan pemulihan. Pada
saat tidur, semua otot berisfirahat dan sistem saraf kita
dibebaskan dari segala ketegangan, kekerasan yang sering
terjadi tiap-tiap hari. Inilah saatnya dimana tubuh memperbaiki
dirinya. Penelitian tentang tidur telah menunjukkan bahwa tidur
tidak

saja

merupakan

satu

keadaan

tidak

sadar;

tetapi

sesungguhnya mengandung 2 jenis tidur yang berbeda:

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur66

1. Non-Rem Sleep (NREM): tidur dimana mata tidak bergerak


dengan cepat.
2. REM Sleep: Tidur dimana mata bergerak dengan - cepat waktu
mimpi.
Tahap 2 ini timbul dengan pola siklus yang teratur , ditandai
oleh variasi kelelapan tidur dan variasi gelombang otak gerakan
mata dan otot.
Cara tidur NREM memberikan pemulihan dan ketenangan
secara menyeluruh pada tubuh dan otot-otot. Suhu tubuh dan
tekanan darah menurun. Nafas menjadi teratur dan lambat.
Permulaan tidur (tingkat 1) merupakan saat-saat mengantuk, dan
akfifitas/kegiatan otak sama seperti yang terlihat pada orang
yang tidak sedang tidur.
Tingkat 1 merupakan tingkat yang sangat tenang dan seperti
bermimpi, tetapi anda masih sadar akan keadaan sekeliling anda.
Sementara otot-otot terasa tenang, seringkali otot-otot tersebut
menyentak

dan

bergerak

secara

refleks.

Beberapa

orang

terbangun dengan hentakan yang keras. Keadaan ini disebut


"myoclonic jerk" dan ini sama sekali tdak menyakitkan.
Ketika tidur secara berangsur menuju pada tahap yang ke II,
perubahan

pada

gelombang

otak

dapat

terlihat,

dimana

gelombang tersebut menjadi lebih lambat.


Tahap ke II dan III adalah tahapan yang menuju pada tingkat
tidur yang sesungguhnya. Anda tidak akan sadar terhadap
sekeliling anda - tetapi dapat terbangun dengan mudah. Kira-kira
40 menit setelah tahap I anda akan memasuki tahap ke IV, tahap
dimana keadaan tidur yang sangat sulit/sukar untuk bangun.
Tahap ini adalah tahap pemulihan, penenangan dan tahap
beristirahatnya fisik tubuh. Tahap IV ini bertanggung jawab pada
setiap kegiatan buruk tidur yang bisa saja terjadi; dalam tahap

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur77

ini bisa saja orang mendengkur, anak-anak mengompol dan tidur


sambil berjalan.
Pada akhir 90 menit dari tidur secara total, anda akhirnya
kembali pada tahap tidur yang lebih ringan yaitu tahap I. Tetapi
gantinya memasuki tahap I kembali, anda memasuki tahap REM
(Tidur mimpi).

Ciri-ciri dari REM

termasuk

sentakan otot,

penenangan, tekanan darah dan tidak teraturnya urat nadi.


Seluruh siklus ini berulang 4 sampai 6 kali dalam satu malam.
Setiap orang bermimpi pada keadaan tidur REM, walaupun
mimpinya itu tidak dapat diingat. Sama seperti pada tahap IV
dimana tidur dapat menenangkan anda secara fisik, maka tidur
REM menenangkan anda secara mental dan sangat penting
untuk belajar dan menghapal. Jadi, tidur yang cukup pada saat
pengambilan keputusan atau masalah penting bisa menjadi
suatu hal yang sangat baik.
Kekurangan

REM

lebih

menjengkelkan

dan

tidak

menenenangkan daripada kekurangan NREM. N. R. Culler don H


B Cohen, dalam "The Effect of One Night's Sleep Loss on Moods
and Memory in Normal Subjects," mengidentifikasikan bahwa
studi yang dilakukan pada orang-orang yang kehilangan tidur
mengakibatkan
berintegrasi

orang

dengan

tersebut
baik

dan

menjadi
kurang

kurang
efekfif.

dapat
Mereka

menunjukkan tanda-tanda kebingungan, curiga dan gampang


menyerah. Mereka terlihat khawatir, tak merasa aman dan lekas
marah, dan mereka memiliki geiala-gejala peningkatan selera
makan dan peningkatan berat badan secara pasti. Kekurangan
tidur pada tahap ke IV, juga menyebabkan orang mengalami
banyak kerugian. Secara fisik mereka merasa tidak nyaman,
cenderung menarik diri dari lingkungan sosial dan temantemannya, tidak agresif dan tidak ramah, dan menunjukkan
adanya

keluhan-keluhan

fisik

dan

perasaan.

Penelitian

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur88

menunjukkan bahwa tidur nyenyak lebih penting dari (tidur)


bermimpi. Dengan kata lain, kebutuhan tidur nyenyak dipenuhi
terlebih dahulu, setelah kebutuhan mimpi dipenuhi. Tubuh
mencoba

membangun

kembali

keseimbangan

normalnya

diantara tahap-tahap tidur tersebut.


Tidur pada siang hari tidak memiliki ritme/irama yang sama
dengan tidur di malam hari. REM lebih menonjol selama tidur
pagi dan tidur tahap IV (tidur nyenyak) lebih menonjol di malam
hari.
Tiap-tiap orang membentuk sendiri pola tidurnya, yang
berubah-ubah dari malam ke malam dan juga dipengaruhi oleh
emosi dan fisik orang tersebut. Perawat bisa memilih terapi yang
membantu untuk tidur atau berusaha menghilangkan faktor yang
bisa mengganggu tidur.
STAGE 1: NREM

Stage includes lightest level of sleep

Stage last few minutes

Decreased physiological activity begins with gradual fall in vital signs


and metabolism

Person is easily aroused by sensory stimuli such as noise

Awakened, person feels as though daydreaming has occurred

STAGE 2: NREM

Stage 2 is period of sound sleep

Relaxation progress

Arousal is still relatively easy

Stage lasts 10 to 20 minutes

Body function continue to slow

STAGE 3: NREM

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat Asuhan
Istirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur99

Stage 3 involves initial stages of deep sleep

Sleeper is difficult to arouse and rarely moves

Musles are completely relaxed

Vital signs decline but remains regular

Stage lasts 15 to 30 minutes

STAGE 4: NREM
Stage 4 is deeper of sleep
It is very difficult to arouse sleeper
If sleep loss has occurred, sleeper will spend considerable portion of
night in this stage.
Vital sign are significantly lower than during working hours
Stage last approximately 15 to 30 minutes
Sleepwalking and enuresis may occur
REM SLEEP

Vivid, full color dreamingmay occur in REM, less vivid dreaming may
occur in other stage

Stage usually begin about 90 minutes after sleep has begun

It is typified by autonomic response of rapidly moving eyes, fluctuating


heart and respiratory rates, and increased or fluctuating blood pressure

Loss of skeletal muscle tone occurs.

Gastric secretions increase

It is difficult to arouse sleeper

Duration of REM sleep increases with each cycle and averages 20


minutes.

2.2.4 Siklus
Normalnya, seorang dewasa pola tidur rutin dimulai dengan
tidur

awal

periode

selama

yang

mana

orang

sadar

dan

berangsur-angsur tidur. Periode ini menghabiskan paling tidak 10

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1010

sampai 30 menit, tapi jika orang mengalami kesulitan untuk


tidur, mungkin bisa menghabiskan 1 jam atau lebih.
Sekali tertidur seseorang biasanya melewati 4 atau 6 siklus
tidur lengkap, masing-masing terdiri dari 4 tahap NREM, dan sat
periode tidur REM. Lbh jelasnya lihat gambar :

Presleep
Tahap I

Tahap II

Tahap III

Tahap IV

Tahap REM

Tahap II

Tahap III

Dengan masing-masing siklus yang berurutan, tahap 3 dan 4


memendek, dan periode REM memanjang. Tidur REM bisa
bertahan selama 1 jam selama siklus tidur yang terakhir.
Banyaknya siklus tergantung pada jumlah total waktu yang klien
habiskan untuk tidur.

2.2 Fungsi Tidur


REM: memperbaiki keadaan mental atau emosi, saat penting
untuk memingat, proses belajar, adaptasi fisiologis, review
kejadian yang dialami pada hari itu, pengelompokan informasi
dan penyimpanan, proses sintesis dalam otak.
Non REM: Memperbaiki sel dan jaringan tubuh, membentuk
energi yang baru.
2.3

Pola Tidur Berdasarkan Usia

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1111

Neonatus: waktu tidur 14-18 jam sehari, 50% tidur REM


untuk menstimulasi pusat otak, biasanya berada pada tahap
III dan IV NREM.

Bayi (Infants): waktu tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur


REM, tidur pada malam hari lebih lama (8-10) jam dan punya
jadwal untuk tidur, pada usia 12 bulan, bangun satu atau
dua kali dalam semalam.

Toddler: waktu tidur 10-12 jam/jari, 25% tidur REM,


sebagian besar ridur pada malam hari, bangun tengah
malam berkurang, siklus tidur-bangun yang normal terjadi
pada usia 2 atau 3 tahun.

Pra Sekolah: waktu tidur 11 jam pada malam hari, 20%


tidur REM, usia 3 tahun jarang terbangun pada tengah
malam, usia 5 tahun pola tidur menetap.

Usia Sekolah: Terbiasa bangun pada pagi hari, waktu tidur


10 jam pada malam hari, 18,5% tidur REM, waktu tidur
relatif konstan.

Remaja: waktu tidur 8,5 jam perhari, 20% tidur REM.

Dewasa Muda: waktu tidur 7-9 jam per hri, 20-25% tidur
REM, 5-10% tidur tahap I, 50% tidur tahap II, 10-20% tidur
tahap III dan IV.

Dewasa Madya: Waktu tidur 7 jam zaher, 20% tidur REM,


mungin terjadi insomnia.

Usia Lanjut: waktu tidur 6 jam zaher, 20-25% tidur REM,


jarana mencapai tidur tahap IV, bahkan tidak sama sekali,
periode REM pertama lebih lama, sering terbangun tengah
malam.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tidur


;

Physical illness: Beberapa penyakit menimbulkan nyeri,


ketidaknyamanan tubuh yang mengakibatkan gangguan

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1212

tidur.

Penyakit

tersebut

seperti

penyakit

pernapasan,

penyakit jantung koroner, hipotiroid, nokturia.


;

Drugs and Substances: berikut ini contoh gol. Obat


dan efeknya terhadap tubuh
Hipnotik:

mengganggu pencapaian tahap tidur dalam,

membantu

hanya

menyebabkan

minggu

kehilangan

jumlah

energi,

waktu

bingung,

tidur,

mengantuk

berlebihan pada siang hari.


Diuretik: mernyebabkan nokturia
Antidepresan dan stimulan: menghambat tidur REM,
menurunkan total waktu tidur
Alkohol: mempercepat serangan tidur, mengganggu tidur
REM,

membangunkan

seseorang

waktu

malam

dan

menyebabkan kesulitan kembali tidur


Kafein: mencegah seseorang tertidur, bisa menyebabkan
seseorang terjaga waktu malam.
Beta

bloker:

menyebabkan

mimpi

buruk,

insomnia,

terbangun dari tidur


Benzodiazepin: meningkatkan waktu tidur, ngantuk pada
siang hari.
Narkoti

(morfin/demerol):

menghambat

tidur

REM,

peningkatan ngantuk pad siang hari.


;

Lifestyle:

Rutinitas

keseharian

seseorang

bisa

mempengaruhi pola tidur. Seseorang yang bekerja secara


shift, sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu tidur.
Jam internal tubuh mungkin diatur untuk tidur jam 11
malam, tapi pekerjaan memaksa untuk tidur jam 9 pagi.
Seseorang mungkin dapat tidur 3-4 jam karena tubuh
menganggap bahwa ini waktunya terjaga dan aktif.
;

Usual Sleep Pattern and Excessive Daytime Sleepines


(EDS): tidur siang hari berlebihan dapat mengganggu fungsi
bangun dan lemahnya pencapaian dalam kerja dan sekolah.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1313

EDS menjadi patologis ketika seseorang diharapkan bangun


pada saat penting seperti ujian atau mengemudi
;

Emotional stress: kondisi yang memperburuk pola dan


kebutuhan tidur seperti orang yang mengalami kehilangan,
pensiun,

kecacatan,

kematian

orang

yang

dicintai,

kehilangan asuransi dsb.


;

Environment:

pengaruh

lingkungan

scr

signifikan bisa membantu untuk tidur lebih


mudah adalah ventilasi yang bagus, suara
yang

tidak

bising,

menurut

penelitian

suara

pantai

membantu mempercepat waktu tidur, pencahayaan yang


disesuaikan dengan kebiasaan klien.
;

Exercise

and

Fatigue:

seseorang

yang

mengalami

kelelahan biasanya lebih cepat untuk tidur


;

Food and Calorie Intake: semua orang tidur dengan lebih


baik ketika mereka sehat, kebiasaan makan yang baik
penting untuk tidur yang sesuai.

2.5 Masalah Umum pada Gangguan Tidur


;

Insomnia: Merupakan suatu ketidakmampuan untuk tidur


dengan kualitas yang tidak adekuat

Hipersomnia:

Tidur

yang

berlebihan

sepanjang

hari,

biasanya tidur sampai siang hari dan sering bangun malam


hari. Penyebabnya psiko-fisiologis
;

Sleep apnea: merupakan periode berulang terjadinya


gangguan pernapasan selama 10-20 detik pada saat tidur,
terjadi pada bayi baru lahir sebelum usia 34 minggu
kehamilan dengan berat badan lahir 1500 gram, laki-laki
usia pertengahan yang mengalami kelebihan berat badan,
usia>60 tahun, wanita post menopause. Jenis: central,
obxtructive, mixed.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1414

Narcolepsy: Dari bahasa Yunani narco (kesemutan), lepsis


(kejang), merupakan gangguan yang bersifat kronis ditandai
dengan tidur yang tidak terkendali dan adanya gerakan tibatiba pada saat tidur yang menyebabkan seorang terbangun.
Penyebab tidak diketahui, dyakini sebagai kelainan genetik
pada SSP di mana periode REM tidak bisa dikendalikan.

Sleep Deprivation: gejala fisiologis: ptosis, penglihatan


kabur, kecanggungan motorik, reflek yang menurun, waktu
respon menurun, aritmi jantung. Gejala psikologis: bingung,
disorientasi,

sensitif

terhadap

nyeri,

apatis,

hiperaktif,

motivasi menurun
;

Parasomnias: gangguan tidur yang biasanya lebih sering


terjadi pada anak-anak daripada dewasa. Sudden Death
Infant Syndrome (SDIS) dikaitkan dengan hipoksia, apnea,
aritmia jantung yang menyebabkan abnormalitas pada
sistem syaraf otonom yang muncul ketika tidur. Parasomnia
yang

muncul

pada

anak

yang

lebih

tua

termasuk

somnabulism, night terror, ninghtmares, nocturnal enuresis


dan bruxism. Penting untuk menjaga keselamatan mereka,
reaksi mereka sangat lambat dan tidak sadar dengan
sekeliling, jadi sangat besar risiko jatuh. Perawat harus
menitikberatkan pada keselamatan mereka, misalnya pada
sleep walker jangan mengejutkan mereka tapi bangunkan
dengan lembut dan tuntun mereka kembali ke tempat tidur.
;

Somnabulism: kejadian berjalan pada saat tidur, terjadi


pada anak usia 5-12 tahun, terjadi selama pergantian tidur
dari tahap IV ke tahap III tidur NREM, terjadi setelah
mengalami pengalaman yang menegangkan

Nocturnal Enuresis: (ngompol) merupakan gangguan tidur


yang sering terjadi pada anak yang berusia 3 tahun, lebih
sering pada perempuan daripada laki-laki, terjadi 1-2 jam

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1515

setelah tertidur dan pada pergantian tidur tahap III ke IV


NREM.
;

Night Terror: Merupakan kejadian yang menakutkan baik


pada anak maupun orang tua, tidak bisa merecall pikiran
yang menakutkan atau mimpi dengan kenyataan, terjadi dari
tahap IV gelombang lambat

Sleep talking: Bicara pada saat tidur biasanya terjadi


sebelum tidur REM

Nocturnal

Erection:

merupakan

perkembangan

yang

normal pada masi akil baligh laki-laki, sebagian besar terjadi


selama tidur REM.
;

Bruxisme: Gangguan yang berupa gesekan atau gemeletuk


gigi

yang

terjadi

selama

tidur

NREM

tahpa

II,

bisa

menimbulkan gangguan pada gigi


;

Periodic Limb Movement Syndrome (PLMS): Ditandai


dengan kedutan pada kaki yang terjadi pada interval 20-60
detik selama tidur, menyebabkan orang terbangun, bisa
terjadi pada anak-anak, remaja, sering pada orang dewasa
usia>50 tahun, sering menderita insomnia, mengantuk
sepanjang hari, dan kaki terasa dingin atau panas.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1616

BAB 3 Asuhan Keperawatan Klien dengan


Gangguan Tidur
3.1

Pengkajian

Riwayat Tidur (Sleep History)


a) kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang
dan malam hari
b) Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
c) Kebiasaan/pun saat tidur
d) Lingkungan tidur
e)Dengan siapa paien tidur
f) Obat yang di konsumsi sebelum tidur
g) Asupan dan stimulan
h) Perasaan pasien mengenai tidurnya
i)Apakah ada kesulitan tidur
j) Apakah ada perubahan tidur

Sleep Diary

Pemeriksaan Fisik

3.2

Diagnosa

Gangguan pola tidur s.d perubahan lingkungan

Potensial terjadinya cedera s.d somnabulism

Gangguan harga diri s.d nocturnal enuresis

Tidak efektifnya koping individu s.d penyimpangan tidur

Kelemahan s.d insomnia

3.3

Tindakan

Tindakan keparawatan pada orang dewasa :


1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a) Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di
hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1717

Berikan obat analgrsik sesuai pro


Berikan linngkungan yang suportif
Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut
akan cemas.
b) Bila faktor insomnia maka
Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi
sebelum tidur.
Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada
waktu siang dan sore hari.
Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan
minat sebelum tidur.
Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta
meditasi sebelum tidur.
c) Bila terjadi somabulisme, maka :
Berikan rasa aman pada diri pasien
Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
Cegah timbulnya cidera.
d) Bila terjadi enuresa, maka :
Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum
tidur.
Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih
sebelum tidur.
Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
e) Bila terjadi Narkolepsi, maka :
Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat
hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1818

2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu


tidur.
Tutup pintu kamar pasien
Pasang kelambu/garden tempat tidur
Matikan pesawat telapon
Bunyikan musik yang lembut
Redupkan atau matikan lampu
Kurangi jumlah stimulus
Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari :
Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.
4. Membuat Pasien untuk memicu tidur.
Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
Anjurkan pasien minum susu hangat.
Anjurkan pasien membaca buku
Anjurkan pasien menonton televisi
Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur
5. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur
Gunakan cahaya lampu malam.
Posisikan tempat tidur yang rendah.
Letakkan bel dekat pasien.
Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara
memindahkannya bila pasien memekainnya.
6. Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur1919

Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.


Ajarkan pentingkan latihan reguler jam.
Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
Tindakan Keperawatan Pada Anak
1. Masa Neonatus Dan bayi
Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak.
Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan 15,5o18o C pada siang.
Berikan cahaya lampu yang lembut
Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.
2. Masa Anak
Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara
konsisten.
Tempel jadwal tidur
Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
Dukung aktivitas pereda ketegangan seperti bercerita.

3. Masa Sebelum Sekolah


Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara
konsisten.
Tempel jadwal tidur
Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
Dukung aktivitas pereda ketegangan seperti bercerita
Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
Berikan rasa aman dan nyaman
Nyalakan lampu agak terang
4. Masa Sekolah

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2020

Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya


banyak beraktivitas.
5. Masa remaja
Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama
untuk berias dan membersihkan diri
6.Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua)
a) Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
Berikan hiburan.
Kurangi rasa nyeri.
Bersihkan tempat tidur.
b) Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan
perawat.
Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
Anjurkan pasien latihan relaksasi.
Berikan makan ringan atau susu hangat sebelum tidur.
Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
E. Evaluasi Keperawatan.
1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam
sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan
keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi
hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan
tetap tidur.
3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab
pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan
prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari
terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8
jam/hari terpenuhi.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2121

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2222

BAB IV
PENUTUP
A; Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di
butuhkan

semua

orang.

Setiap

individu

mempunyai

kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola


istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan
memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara
susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan
memulihkan

kesegaran

dan

fungsi

organ

tubuh.

B. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat
dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan
fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan
dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan dengan
prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan
tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan
dengan

baik

dan

benar.

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2323

DAFTAR PUSTAKA
Alimul.H.Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan,
Salemba Medika Jakarta.
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi
KDM, Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan,
EGC, Jakarta
Potter, Perry, 1995, Fundamentals of Nursing. Mosby Year Book.
USA
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3,
Salemba Medika Jakarta.
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3,
Salemba Medika Jakarta.
tugas:
1; Nyonya

Sahudi

mengunjungi

Puskesmas

untuk

pemeriksaan rutin. Dia berumur 50 tahun. Dalam riwayat


kesehatannya dia mengatakan pada Anda bahwa dia
normalnya menghabiskan 7 jam di tempat tidur di malam
hari. Dia mengeluhkan bangun paling tidak 3 kali pada
malam hari. Dia mengatakan biasanya membutuhkan
setengah jam atau lebih untuk tertidur. Apa yang Anda nilai
sebagai perawat mengenai pola tidurnya? Konseling apa
yang mungkin cocok?
2; Jika seorang klien memiliki gejala insomnia, tipe tidur sehat
apa yang Anda rekomendasikan?
3; Ketika melaksanakan pengkajian gangguan pola tidur dari
seorang suami, informasi apa yang bisa didapat dari
istrinya?

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2424

Diktat Asuhan Keperawatan


Diktat AsuhanIstirahat
Keperawatan
dan Tidur
Istirahat dan Tidur2525

Anda mungkin juga menyukai