Anda di halaman 1dari 34

Universitas Trisakti

Fakultas Kedokteran

Corpus Alienum pada Telinga,


Hidung, dan Tenggorok
Disusun oleh:
Meikhel Alexander W
Agnes Yuarni
Fransisca
Jimmy
Pembimbing:
dr. Yuswandi Affani,SpTHT KL
dr. Ivan Djajalaga,SpTHT KL
Kepaniteraan Dasar Telinga Hidung Tenggorok
Rumah Sakit Umum Daerah Karawang
Periode 16 Agustus 2014 s/d 20 September 2014

Corpus Alineum
Corpus Alienum (benda asing) pada saluran pernafasan
merupakan istilah yang sering digunakan di dunia
medis. Benda asing di saluran pernafasan adalah benda
yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh,
yang dalam keadaan normal tidak ada pada saluran
pernafasan tersebut.
Terdiri dari :
Eksogen
Benda mati (air,cotton bud,manik-manik)
Benda hidup (serangga)

Endogen (nanah,darah,krusta)

Faktor Predisposisi
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing ke
dalam saluran napas, antara lain:
1. Faktor individual; umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi
sosial, tempat tinggal.
2. Kegagalan mekanisme proteksi yang normal, antara lain;
keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi.
3. Faktor fisik; kelainan dan penyakit neurologik.
4. Proses menelan yang belum sempurna pada anak.
5. Faktor kejiwaan, antara lain, emosi, gangguan psikis.
6. Ukuran, bentuk dan sifat benda asing.
7. Faktor kecerobohan

CORPUS ALINEUM PADA TELINGA,


HIDUNG, TENGGOROK

ANATOMI
TELINGA

TELINGA

Pembagian:
Telinga luar
Telinga tengah
Telinga dalam

Telinga luar:
Aurikula
Meatus Akustikus Eksternus
Membrana Timpani

Telinga tengah:

Telinga dalam:

Kavum Timpani

Koklea

Tuba Eustachius

Labirin Vestibuler

Antrum & sel-sel mastoid

2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE):


Bentuk tabung bengkok, seperti
huruf S, penampang 0,5 cm,
panjang 2,5 3 cm
1/3 lateral rangka tulang rawan
(pars kartilago)
kulit berambut
kelenjar sebasea
Kelenjar seruminosa
Membrana
MAE Timpani 2/3 medial rangka tulang (pars

Aurikula

osseus)
1/3 lateral

2/3 medial

kulit tidak
berambut
isthmus

FISIOLOGI PENDENGARAN

Tulang Pendengaran
+ 55 mm2

> 25 30 db

2400 Hz
Seperti Piston

> 10 db,
2 4 khz

Telinga dalam
Menggerakkan
Fenesstra ovate

Manifestasi klinik

Rasa tidak enak ditelinga


Telinga terasa tersumbat
Pendengaran terganggu
Otalgia

Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dengan otoskope
Pemeriksaan ketajaman pendengaran

Tatalaksana

Forceps + bantuan otoskop


Suction
Irigasi telinga
Magnet (untuk benda dari logam)
Sedasi pada anak yang tidak kooperatif
Benda asing berupa serangga diberikan
lidocain/minyak,lalu diirigasi dengan air hangat
Setelah benda asing keluar diberikan antibiotik
tetes selama 5 -7 hari untuk mencegah infeksi
dari trauma liang telinga

Pencegahan
Menghindari kebiasaan mengorek telinga
dengan menggunakan cotton bud
Hindari memberikan mainan berupa biji-bijian

Komplikasi
Otitis eksterna
Otitis media
Kerusakan liang telinga tengah/dalam

Anatomi hidung
Pada dinding lateral
hidung terdapat empat
buah konka:
1. konka inferior
2. konka media
3. konka superior
4.konka suprema
Diantara konka-konka dan
dinding lateral hidung
terdapat rongga sempit
yang dinamakan dengan
meatus.

Definisi
Corpus alienum pada hidung adalah
benda asing yang berasal dari luar
tubuh atau dari dalam tubuh yang
dalam keadaan normal tidak ada pada
hidung tersebut.4
Epidemiologi
Sering terjadi pada anak-anak 2-4
tahun atau pasien dengan mental yang
terbelakang.4
Etiologi dan Klasifikasi

Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda


asing eksogen sedangkan yang berasal dari dalam tubuh disebut
benda asing endogen. Benda asing eksogen biasanya masuk melalui
hidung atau mulut.

Manifestasi Klinis
Hidung tersumbat oleh sekret mukopurulen yang banyak dan berbau
busuk di satu sisi rongga hidung
Kadang disertai rasa nyeri, demam, epistaksis, dan bersin.
Pada pemeriksaan tampak edema dengan inflamasi mukosa hidung
unilateral dan dapat terjadi ulserasi.
Bila benda asing tersebut adalah binatang lintah, terdapat epistaksis
berulang yang sulit berhenti meskipun sudah diberikan koagulan.
Pada rinoskopi anterior tampak benda asing berwama coklat tua,
lunak pada perabaan, dan melekat erat pada mukosa hidung atau
nasofaring

Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan radiologi untuk benda
asing radioopak yang tidak jelas pada rinoskopi
anterior

Juga bisa digunakan rhino


endoskopi untuk melihat
letak corpus alineum
tersebut.

Penatalaksanaan
Benda asing dengan permukaan kasar dapat dikeluarkan memakai
forsep. Bila benda asing bulat dan licin, misalnya manik-manik,
dipergunakan pengait yang ujungnya tumpul
Untuk lintah, diteteskan dulu air tembakau agar terlepas dari mukosa
hidung atau nasofaring, kemudian dijepit dengan pinset dan tarik ke
luar.
Pemberian antibiotik sistemik selama 5-7 hari hanya bila ada infeksi
hidung dan sinus.
Tidak dianjurkan mendorong ke arah nasofaring dengan tujuan agar
masuk ke mulut, karena dapat terus masuk ke laring dan saluran
napas bawah, sehingga timbul sesak napas dan kegawatan.

a.

Benda Padat

Biji-bijian dan Benda kotak


a)
memakai alat sonde hidung
(ukuran sonde sesuai dangan
ukuran biji di dalam)
b memasukan sonde ke hidung
dengan arah masuk melalui bagian
luar biji-bijian tersebut.
c)
Setelah sonde masuk ke
dalam hidung dan posisi sonde
sudah lebih dalam dari pada posisi
biji-bijian, maka dilakukan
pergerakan untuk mengeluarkan
biji-bijian.
d)
Bila biji-bijian belum keluar
dilakukan pengulangan mulai dari
awal.

b. Binatang
Lintah
a) Memasukan sonde kedalam hidung
dengan arah masuk melalui bagian luar
lintah tersebut.
b)
Setelah sonde masuk kedalam
hidung dan posisi sonde sudah lebih
dalam dari pada posisi lintah, maka
dilakukan pergerakan untuk
mengeluarkan lintah
c) Memakai alat sonde hidung
(ukuran sonde sesuai dangan ukuran
lintah didalam)
d)
Bila lintah belum keluar
dilakukan pengulangan mulai awal

Anatomi Saluran Pernapasan

HIDUNG
Udara dari luar akan masuk lewat rongga
gidung (cavum nasalis).
Rongga hidung belapis selaput lendir.
Selaput lendir berfungsi menangkap
benda asing yang masuk lewat saluran
pernafasan.
Terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk.
Di sebelah belakang rongga hidung
terhubung dengan nasofaring melalui dua
lubang yang disebut choanae.

FARING
Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernafasan
(nasofaring) pada bagian depan
dan
saluran
pencernaan
(orofaring) pada bagian belakang.
Fungsi utama faring
menyediakan saluran bagi udara
yang keluar masuk
jalan makanan dan minuman
yang
ruang dengung ( resonansi) untuk
suara percakapan.

Laring
Merupakan suatu saluran
yang dikelilingi oleh tulang
rawan.
Pangkal tenggorok dapat
ditutup oleh katup pangkal
tenggorok ( epiglotis). Pada
waktu menelan makanan,
katup tersebut menutup
pangkal tenggorok dan
pada waktu bernafas katup
membuka.
Selain itu laring juga
berfungsi
sebagai
fonasi(suara)

Trakea
Berupa pipa yang panjangny
akira- kira 10 cm
Dinding trakea tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam
rongga bersilia. Silia- silia ini
berfungsi menyaring bendabenda asing yang masuk
saluran pernafasan.
Di dalam rongga dada, trakea
bercabang menjadi dua cabang
bronkus.

Bronkus
Bronkus bercabang- cabang lagi
menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah
kanan (bronkus primer) bercabang
menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah
kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Cabang- cabang yang paling kecil
masuk ke dalam gelembung paru- paru
atau alveolus. Dalam alveolus inilah
oksigen berdifusi ke dalam darah
Fungsi utama bronkus adalah
menyediakan jalan bagi udara yang
masuk dan keluar paru- paru

Jenis Sumbatan
By pass valve obstruction atau partial bronchial
obstruction atau obstruksi bentuk katup terbuka.
Inspiratory check valve obstruction atau obstruksi
bentuk katup pengatur inspirasi.

Expiratory check valve obstruction atau obstruksi


bentuk katup pengatur ekspirasi.
.
Stop valve obstruction atau obstruksi bentuk katup
tertutup.

Gejala Klinik
Gejala sumbatan benda asing tergantung:
lokasi benda asing
derajat sumbatan (total atau sebagian)
Sifat
bentuk dan ukuran benda asing.
Benda asing di Laring
Sumbatan total : biasanya kematian mendadak karena
terjadi asfiksia dalam waktu singkat.
Sumbatan tidak total : disfonia sampai afonia, batuk yang
disertai serak (croupy cough), odinofagia, mengi,
sianosis, dispnea dengan derajat bervariasi

Benda asing yang tersangkut di trakea


Sumbatan tidak total: stridor, auskultasi (audible
stridor) dan palpasi di daerah leher (palpatory
thud).
Sumbatan total trakea akan timbul sumbatan
jalan nafas akut yang memerlukan tindakan
segera untuk membebaskan jalan nafas.
Benda asing di bronkus
kebanyakan memasuki bronkus kanan karena
lebih lebar dan lebih segaris dengan lumen
trakea. Sumbatan total bronkus lobaris atau
segmental : atelektasis, emfisema obstruktif

Diagnosa

Anamnesis
Bertanya kepada saksi di tempat kejadian( Ortu, guru,dll).
Gejala yang sering ditemukan pada kasus aspirasi benda asing yang telah
berlangsung lama antara lain batuk, sesak nafas, wheezing, demam dan
stridor.
berapa lama, ukuran dan jenis benda asing
dll
Pemeriksaan Fisik
Retraksi otot- otot pernapasan
Benda asing disaluran nafas akan menyebabkan suara nafas melemah atau
timbul suara abnormal seperti wheezing pada satu sisi paru- paru.
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis penderita aspirasi benda asing harus dilakukan.
Dianjurkan untuk membuat foto berikut;

Foto jaringan lunak leher PA dan lateral posisi ekstensi

Bronkogram

CT scan

Penatalaksanaan

Heimlich Manuver
suatu hentakan yang menyebabkan
peningkatan
tekanan
pada
diafragma sehingga memaksa udara
yang ada di dalam paru- paru untuk
keluar dengan cepat sehingga
diharapkan dapat mendorong atau
mengeluarkan benda asing yang
menyumbat jalan nafas.
Komplikasi perasat Heimlich adalah
kemungkinan terjadinya ruptur
lambung atau hati dan fraktur kosta
Bronkoskopi
Trakeostomi
Krikotirotomi

Anda mungkin juga menyukai