Bab I, II, Dan III Versi 2 Ini Dia Buku Passs Versi Bu Wenny 1 PRT 4
Bab I, II, Dan III Versi 2 Ini Dia Buku Passs Versi Bu Wenny 1 PRT 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenorea merupakan suatu gangguan pola menstruasi pada wanita.
Sekitar sepertiga wanita menstruasi akan merasakan beberapa rasa sakit yang
menyertai menstuasinya. Dismenorea adalah nama medis untuk menstruasi
yang disertai dengan kram dan rasa sakit. Tanda dan gejala yang muncul yaitu
kram keras pada abdominal yang bisa berlangsung sampai tiga hari, diare,
sering kencing, berkeringat, rasa sakit pada pelvis disertai dengan rasa nyeri
yang menjalar sampai paha bagian atas dan punggung, distensi abdominal,
sakit punggung, kepala pusing dan muntuh-muntah (Owen. 2005.p, 22-23)
Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari
50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di
Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di
Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa
dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi. Begitu pula angka
kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi, namun yang berobat ke
pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2% (Abidin dalam
Paramita 2010,p.1)
Penyebab terjadinya nyeri dismenorea dikarenakan adanya peningkatan
produksi prostaglandin. Peningkatan ini akan mengakibatkan kontraksi uterus
dan vasokonstriksi pembuluh darah. Aliran darah yang menuju ke uterus
menurun sehingga uterus tidak mendapat suplai oksigen yang adekuat
1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka dirumuskan masalah apakah
ada perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian jus
wortel pada mahasiswi semester VII prodi keperawatan Stikes Fort De Kock
Bukittinggi tahun 2014.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
D. Ruang lingkup
Penelitian ini akan membahas tentang perbedaan skala nyeri dismenorea
sebelum dan sesudah pemberian jus wortel pada mahasiswi prodi keperawatan
semester VII Stikes Fort De Kock Bukittinggi Tahun 2014. Penelitian ini akan
dilakukan di Stikes Fort de Kock Bukittinggi pada bulan September-Oktober
tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswi yang aktif
prodi keperawatan semester VII Stikes Fort De Kock Bukittinggi Tahun 2014
yang menderita dismenorea. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah
Purposive Sampling sebanyak 10 responden. Desain penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest
and postest desain. Variabel independent penelitian ini adalah jus wortel.
Sedangkan variabel dependentnya adalah nyeri dismenorea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Wortel
1. Identitas
Wortel berasal dari suku Umbelliferae Apiaceae. Nama Sinonim
wortel adalah Daucus Sativus, sedangkan Nama daerah wortel adalah
Boktel (Sunda), wortel (Jawa), ortel (Madura). Nama asing wortel
adalah Carrot, wild carrot fruit (I), sedangkan nama Simplisia adalah
Carotar Rhizoma (umbi wortel), Carotea dan Fructus (buah wortel)
(Dalimartha, Setiawan. 2008. p,197)
2. Uraian
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam
sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan, yang memiliki suhu
udara dingin dan lembab., kurang lebih pada ketinggian 1.200 meter di
atas permukaan laut. Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari
dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun
basah berupa sekumpulan pelepah (tungkai daun) yang muncul dari
pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel
menyukai tanah gembur/subur. Menurut para botanis, wortel dapat
dibedakan atas beberapa jenis:
a) Jenis Imperator, yaitu wortel yang memiliki umbi akar
berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya
kurang manis
b) Jenis Chantengan, 7yaitu wortel yang memiliki umbi akar
berbentuk bulat panjang dan rasanya manis
10
B6
(pyridoxine)
membantu
melawan
depresi
dan
11
12
13
akan
terjadi
gangguan
pencernaan
yang
akan
14
yang
dihasilkan
lebih
sedikit,
karena
dalam
proses
sulit
penggunaannya.
dilakukan
jika
mengetahui
dasar-dasar
jus dengan
menggunakan blender.
1) Bagian buah atau sayuran yang tidak berguna atau bahkan
beracun, misalnya kulit nanas, biji pepaya biji mangga, dan
biji apel
2) Potong kecil-kecil buah dan sayuran yang telah dicuci
bersih, lalu masukkan ke dalam blender.
3) Tambahkan air dan bahan tambahan lain secukupnya.
4) Nyalakan blender hingga pisaunya memutar
dan
15
bahwa
saat
obat-obatan
dan
suntikan
gagal
16
ini
dijadikan
kebiasaan
sehari-hari,
bahkan
telah
B. Dismenorea
1. Definisi
Secara etimologi, dismenorea berasal dari kata dalam bahasa
yunani kuno (greek). Kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit,
nyeri, abnormal; Meno yang berarti bulan dan; rrhea yang berarti aliran
arus. Dengan demikian, secara singkat dismenorea dapat didefinisikan
sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami
nyeri (Anugoro&Wulandari. 2011. p,33)
Dismenorea didefiniskan sebagai nyeri uterus yang bersifat siklik
yang terjadi sebelum dan selama menstruasi (Norwitz&Schorge.
2007.p,19). Dismenorea adalah nyeri uteri ada saat menstruasi.
17
yang
berlebih
oleh
uterus
(Norwitz&Schorge.
sering terjadi.
18
19
20
21
pergerakan
serviks
(leher
rahim)
meningkat
bawah
yang
akut,
nyeri
saat
bersenggama
peradangan
di
lapisan
perut
(peritoneal
22
yang
berhubungan
dengan
kandungan.
Misalnya,
fibroid,
adenomiosis,
peradangan
tuba
falopi,
b.
23
c.
d.
Merokok
e.
f.
Kegemukan
Endometriosis
b.
Adenomyosis
c.
IUD
d.
e.
f.
g.
h.
Cervical Stenosis
24
25
kemungkinan
endometriosis,
pelvic
26
vagina)
6. Nyeri perut bawah atau pelvis selama waktu selain haid
7. Nyeri tidak berkurang dengan terapi NSAID
Karateristik dismenorea sekunder menurut Ali Badziad
(2003) dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Lebih sering ditemukan pada usia tua dan setelah dua tahun
mengalami siklus haid teratur
2. Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan
keluarnya darah haid
3. Sering ditemukan kelainan ginekologis
4. Pengobatannya sering kali memerlukan tindakan operatif.
(Anugoro&Wulandari. 2011. p,57-64)
5. Patofisiologi Dismenorea
a) Dismenorea Primer
Ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan dismenorea
primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi, aktivias uteri
abnormal, dan factor emosi/ psikologis. Belum diketahui dengan
27
merupakan
derivate
asam
prostanoid
dan
28
miometrium
yang
kuat
dan
vasoconstrictor
29
30
C. Nyeri
1. Definisi
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi
tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri merupakan
mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri. Nyeri juga
merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan ( Potter
dan Perry. 2006.p,1502)
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
(Brunner&Suddarth. 2002.p, 212). Persepsi nyeri adalah suatu proses
fisiologis yang melibatkan reseptor, konduktor, dan mekanisme
31
a. Resepsi
Untuk kerusakan selular yang disebabkan oleh stimulus termal,
mekanik,
kimiawi,
atau
stimulus
listrik
menyebabkan
32
Gambar 2.1
Face Pain Rating Scale
b) Skala intensitas nyeri numerik
Gambar 2.2
Skala Numerik
c) Skala intensitas nyeri numeric 0-10
0
Tidak ada
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang
Nyeri
Nyeri Berat
10
Nyeri Sangat
Berat
Gambar 2.3
33
34
sehari (Kumalaningsih, Sri. 2006. p, 61). Sediakan 250 gram wortel, cuci
bersih, dan potong-potong. Beri sedikit air matang, lalu blender. Minum 2
kali sehari (Budi Santoso, Hieronymus. 2008.p, 140). Tips ramuan untuk
mengatasi sakit saat menstruasi adalah sediakan 250gram wortel, lalu
diparut, diperas diambil sarinya. Diminum setiap pagi dan sore hari 1
gelas. (Faellasufa. 2008. p,113).
35
36
37
Tabel 2.2
Kebutuhan Air untuk Tubuh
Masukan Air
Cairan
Jumlah (ml)
550-1500
Makanan
700-1000
Air Metabolik
Sumber: Almatsier.2005.p, 222
200-300
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh. Salah satu
fungsi air adalah sebagai pelarut dan alat angkut. Air di dalam tubuh
berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino,
lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan tubuh
seperti oksigen dan hormon-hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini dibawa ke
seluruh sel yang membutuhkan. Di samping itu, air sebagai pelarut
mengangkut sisa-sisa metabolism, termasuk karbon dioksida dan ureum
untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal.
(Almatsier.2005.p, 221)
Tabel 2.3
Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Penurunan Derajat Nyeri Dismenorrea Pada Mahasiswa
DIII Kebidanan Stikes Aisyiyah Yogyakarta 2011
38
39
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah merupakan unsur pokok daripada penelitian. Konsep
merupakan hal yang abstrak yang perlu diterjemahkan dalam kata-kata
sedemikian rupa, sehingga dapat diukur secara empiris (Narbuko&Achmadi.
2003.p,141)
Pada penelitian ini akan dijelaskan varibel independen yaitu jus wortel,
sedangkan variable dependennya yaitu nyeri dismenorea pada mahasiswi.
Untuk memperjelas hal tersebut di atas, maka dapat dilihat kerangka
konsep berikut ini :
Sebelum
Mahasiswi dengan
nyeri dismenorea
Sesudah
Pemberian Jus Wortel
Pengurangan skala
nyeri dismenorea
40
40
B. Definisi operasional
No Variabel
Definisi
Operasional
Cara ukur
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
Ukur
Pemberian jus
wortel dengan
takaran yaitu
250 g wortel
yang sarinya
diambil dengan
alat juicer,
kemudian
dicampur
dengan air
sebanyak 200 cc.
Diberi
minuman
Jus Wortel,
dan
Observasi
Lembar
Observasi
Meminum Jus
Wortel
Nominal
Observasi
dan Kaji
Skala nyeri
-Lembar
Observasi
(Universal
Pain
Assessment
Tool)
Independent
1
Pemberian Jus
Wortel
Dependent
2
Nyeri
dismenorea
-Rendah, jika
Ordinal
skala nyeri 1-4
- Tinggi, jika skala
nyeri 5-10
C. Hipotesa
Ha: Ada perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian
jus wortel pada mahasiswi semester VII prodi keperawatan Stikes Fort
De Kock Bukittinggi Tahun 2014.
41
Ho: Tidak ada perbedaan skala nyeri dismenorea sebelum dan sesudah
Pemberian jus wortel pada mahasiswi semester VII prodi keperawatan
Stikes Fort De Kock Bukittinggi Tahun 2014.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan rancangan
pre-post test dalam satu kelompok (one-Group Pretest-posttest Design). Pada
penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi.
42
43
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili
sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan
ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi.
Dengan kriteria:
1. Bersedia menjadi responden
2. Mahasiswi yang mengalami dismenorea di setiap bulannya.
3. Tidak menderita penyakit lain
4. Tidak mengonsumsi obat-obatan penghilang nyeri atau metode
lain yang mengatasi nyeri dismenorea selama penelitian
berlangsung
b. Kriteria Eklusi
1.
2.
43
44
diintruksikan
istirahat,
sementara
peneliti
keseragaman data.
Coding (mengkode data)
45
Scoring
Pada tahap ini peneliti memberikan nilai terhadap setiap jawaban yang
d.
e.
F. Analisa data
1. Analisa univariat
Dilakukan tahap tiap variabel dengan menggunakan distribusi
frekuensi. Variabel-variabel yang ada mencakup variabel independent
yaitu jus wortel. Sedangkan variabel dependentnya adalah nyeri
dismenorea.
2. Analisa bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak adanya
perbedaan pada variabel dependent setelah diberikan perlakuan oleh
variabel Independent dengan menggunakan desain penelitian Quasi
Eksperimen dengan pendekatan One Group PreTest dan posttest desain,
menggunakan uji T-test Dependent yang diolah dengan program komputer.
Untuk melihat kemaknaan hitungan statistik digunakan 0,05 sehingga jika
46
nilai p < 0,05 maka statistik disebut bermakna, dan jika p > 0,05 maka
hasil hitungan tersebut tidak bermakna.