Anda di halaman 1dari 16

Ulkus Pada Tungkai

Tutor : dr. Madya Ardi Wicaksono, M.Si


Disusun oleh Kelompok B1
Raditya Bagas Wicaksono
(G1A011006)
Isnila Fardhani Kelilauw (G1A011007)
Lannida
(G1A011008)
Nyimas Eva Fitriani
(G1A011009)

Skenario kasus
Ny. D, seorang janda, 82

tahun, datang ke rumah sakit


dengan keluhan luka yang
bernanah dan tidak kunjung
sembuh di bagian betis
kanan. Pasien mengeluh
rasa pegal, gatal, dan rasa
terbakar. Luka ini sudah
dialami pasien sejak tiga
tahun yang lalu. Luka ini
muncul akibat tertusuk duri
tanaman saat ia sedang
berkebun. Selain luka, pasien
juga
mengeluh
adanya
bengkak pada tungkai bawah
yang semakin memberat saat
pasien berdiri lama dan
membaik
saat
pasien

Pasien

memiliki riwayat
overweight
ringan,
hipertensi,
tiroidektomi,
osteoarthritis, dan operasi
penggantian total sendi
lutut. Beberapa obat-obatan
yang rutin diminum pasien
adalah obat antiinflamasi,
antihipertensi, dan obat
sulih
hormon
thyroid
(Eltroxin). Pasien memiliki
lima anak, namun saat ini
hanya
tinggal
berdua
bersama anak bungsunya
yang masih kuliah. Pasien
hanya berpenghasilan dari
gaji
pensiun
almarhum

Keadaan umum : Baik,


komposmentis
Tanda vital :

Tensi

Kepala

110/70 mmHg
Respirasi Rate
:
20x/menit
Nadi
: 82 x /menit
Suhu
: 36,8
Status gizi :

Berat badan : 65 kg
Tinggi badan
: 165

cm
BMI
: 23,86 kg/m2
Kesan
:
overweight

: Dalam Batas Normal


Leher
:Dalam Batas Normal
Thorax :Dalam Batas Normal
Abdomen
:Dalam Batas
Normal
Ekstremitas
:
Terdapat
ulserasi
di
cruris
dextra
posterior. Tepi ulkus tidak
teratur, berukuran 10 cm x 4 cm.
Ulkus dikelilingi area eritema
dan hiperpigmentasi. Tepi ulkus
lunak dan meninggi. Di dasar
ulkus terlihat jaringan fibrosa
dan eksudat purulen. Terlihat
pelebaran pembuluh darah di
cruris dextra yang berwarna
kebiruan dan berkelok-kelok.
Teraba pulsasi arteri di bagian
distal luka.

Pemeriksaan lab

Hb
: 11,9 g/dl (12-16)
Ht
: 35,5 % (37-47)
Leukosit
: 18.000 sel/mm3
Hitung jenis : 0/5/9/75/35/5 (0-1/1-3/3-5/50-70/25-35/4-6)
LED
: 22 mm/jam
GDS
: 150 mg/dl (<200)
G2PP
: 90 mg/dl (80-140)
GDP
: 80 mg/dl (76 -110)
Protein total : 6,8 g/dl (6,6 -8,7)
Albumin
: 2,0 g/dl (3,5 5)
Kolesterol total
: 195 mg/dl (50 200)
Tg
: 129 U/L (50 150)
HDL
: 15 mg/dl (49 74)
LDL
: 53 mg/dl (0 130 )

Diagnosis

Ulkus Cruris dextra et causa Insufisiensi fungsi


vena
Diagnosis banding
Ulkus diabetikum

Ulkus arteeriosum

Definisi
Ulkus tungkai adalah luka terbuka disertai
hilangnya epidermis dan sebagian atau seluruh
pada ekstremitas bawah maupun ekstremitas
atas yang disebabkan oleh infeksi, gangguan
pembuluh darah atau keganasan (Novita, Sari,
2009)

Etiologi predisposis
Etiologi ulkus tungkai penyakit vaskular

(gangguan pada vena dan arteri) dan neuropati


(paling sering).
Predisposisi :
obesitas,
gaya hidup sedenter yang akan menyebabkan
kurangnya kerja pompa oto pada tungkai
sehingga terjadi hipertensi vena yang akan
meningkatkan pembentukan ulkus
Reumatoid Artritis
SLE (systemic lupus erithematosus)
Polyarteritis

Epidemiologi
Dalam penelitian menunjukan 1 % populasi

pernah mengalami ulkus tungkai, dan hanya 1/5


mengalami ulkus terbuka.
ulkus tungkai dipengaruhi usia, usia yang tua
merupakan faktor risiko terbanyak pada ulkus
tungkai
Wanita insidensinya 2:1 dengan laki laki
Penyembuhan ulkus tungkai relatif lama, 50%
ulkus tetap terbuka dalam waktu 1 tahun, dan 10
% tetap terbuka walau sudah lebih dari 1 tahun

Patogenesis
Penyebab gangguan aliran darah pada tungkai :

Berasal dari pembuluh darah dan dari luar


pembuluh darah
Berasal dari pembuluh darah yaitu bendungan
daerah proksimal akibat kerusakan katup vena
maka :
Tekanan vena akan meningkat dan menimbulkan
Edem pergelangan kaki
Tekanan kapiler meningkat
Sel darah merah akan keluar dan ke jaringan
sehingga menimbulkan bintik bintik merah dan
menghitam

Patofisiologi ulkus stasis vena


Tidak adekuat kerja pompa otot tungkai (M.
Gastrocnemius& M soleus) inkompetensi
valvula vena primer maupun sekunder
hipertensi vena terjadi dua hal :
a. Statis aliran darah distensi bantalan kapiler
kebocoran fibrinogen ke jaringan dermis dan
sekitarnya apabila terbentuk fibrinosa kapiler
terjadi gangguan perfusi oksigen, nutrisi, dan
growth faktor ke jaringan distal iskemik dan
cedera fibrosis dan ulserasi
b. Terjadi peningkatan vena dan aktifasi leukosit
kerusakan endotel pelepasan enzim
proteolitik dan radikal bebas yang masuk ke

Penegakan diagnosis
Manifestasi klinis

Pemeriksaan fisik : keadaan umum, vital sign,

status gizi, pemeriksaan fisik tungkai (adanya


telengiektasis, atropi blunche, dermatitis statis,
edem, perdarahan ulkus)
Pemeriksaan laboratorium px darah
(leukositosis) dan profil metabolik (glukosa darah
dan kreatinin serum)
Pemeriksaan khusus vena (ultrasonografi Dopler,
photo plethymography, strain Gauge
Plethysmography, Duplex Venosus Scanning,
phlebography)

Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Antibiotik : Cifrofloxacin 500 mg/oral
Analgesik adequate : Oxcycodone 10 mg

Terapi kompresi

Untuk mencegah kembalinya aliran darah


vena,edem kaki dan bocornya bahan fibrin
Contohnya: bebat elastic digunakan setiap hari
Skleroterapi
Penyuntikan larutan sklerotan ke sekitar bagian
yang terkena ulkus
Fungsinya untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak
nyaman, serta mencegah komplikasi

Terapi pembedahan

Pembedahan vena superficial


Pembedahan vena profunda
Amputasi kaki yang terkena ulkus

Non medikamentosa

Istirahat cukup/bedrest
Nutrisi cukup (arginin/suplemen)
Debridement luka, mengatasi infeksi
Mengurangi tekanan pada tungkai
Sepatu dan alas kaki harus dipilih secara khusus

untuk mencegah adanya gesekan atau tekanan


pada kaki.
Edekasi tentang penyakit, pencegahan terhadapt
komplikasi dan terapi

Resep

Kesimpulan
Ulkus tungkai adalah luka terbuka disertai hilangnya

epidermis dan sebagian atau seluruh pada


ekstremitas bawah maupun ekstremitas atas yang
disebabkan oleh infeksi, gangguan pembuluh darah
atau keganasan
Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan melihat
manifestasi klinis untuk mengetahui penyebab,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan
pemeriksaan khusus vena
Terapi ulkus tungkai dapat dilakukan dengan
farmakoterapi (antibiotik, analgesik adequat), terapi
kompresi, Skleroterapi, terapi pembedahan dan
medikamentosa

Anda mungkin juga menyukai