Glaukoma
Glaukoma
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. S
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Masaran, Sragen
Tgl pemeriksaan
: 23 September 2013
No. CM
: 01008832
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
E. Kesimpulan Anamnesis
OD
OS
Proses
Peradangan
Peradangan
Lokasi
Intra Okuler
Intra Okuler
Sebab
Idiopatik
Idiopatik
Perjalanan
Kronis
Kronis
Komplikasi
S = 36,30C
B. Pemeriksaan subyektif
OD
OS
3/60
2/60
Pinhole
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Koreksi
Refraksi
Visus Perifer
Konfrontasi test
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Proyeksi sinar
normal
normal
Persepsi warna
normal
normal
C. Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata
Tanda radang
tidak ada
tidak ada
Luka
tidak ada
tidak ada
Parut
tidak ada
tidak ada
Kelainan warna
tidak ada
tidak ada
Kelainan bentuk
tidak ada
tidak ada
2. Supercilium
Warna
hitam
hitam
Tumbuhnya
normal
normal
sawo matang
sawo matang
Kulit
Geraknya
tidak ada
tidak ada
Strabismus
tidak ada
tidak ada
Exophtalmus
tidak ada
tidak ada
Enophtalmus
tidak ada
tidak ada
Anopthalmus
tidak ada
tidak ada
Mikrophtalmus
tidak ada
tidak ada
Makrophtalmus
tidak ada
tidak ada
Ptisis bulbi
tidak ada
tidak ada
Atrofi bulbi
tidak ada
tidak ada
Bufthalmus
tidak ada
tidak ada
Temporal superior
normal
normal
Temporal inferior
normal
normal
Temporal
normal
normal
Nasal
normal
normal
Nasal superior
normal
normal
Nasal inferior
normal
normal
6. Kelopak Mata
Gerakannya
normal
normal
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemi
tidak ada
tidak ada
9 mm
9 mm
Lebar rima
Tepi kelopak mata
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
Entropion
tidak ada
tidak ada
Ekstropion
tidak ada
tidak ada
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
Odem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
kesan meningkat
kesan meningkat
0/5,5
0/5,5
3/10
3/10
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
Sikatrik
tidak ada
tidak ada
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
Benjolan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
10. Konjungtiva
Konjungtiva palpebra
Konjungtiva Fornix
Konjungtiva Bulbi
Pterigium
Oedem
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Hiperemis
tidak ada
tidak ada
Sikatrik
tidak ada
tidak ada
Warna
putih
putih
Penonjolan
tidak ada
tidak ada
Ukuran
11 mm
11 mm
Limbus
jernih
jernih
Permukaan
licin
licin
Sensibilitas
normal
normal
Arcus senilis
(+)
(+)
Medium
jernih
jernih
Keratoskop (Placido)
reguler
reguler
Fluoresin Test
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Isi
jernih
jernih
Kedalaman
dangkal
dangkal
Warna
coklat
coklat
Bentuk
reguler
reguler
Sinekia Anterior
tidak ada
tidak ada
Ukuran
4 mm
4 mm
Bentuk
bulat
bulat
Letak
sentral
sentral
(+)
(+)
11. Sklera
12. Cornea
14. Iris
15. Pupil
Reaksi terhadap
- cahaya langsung
(+)
(+)
Reflek konvergensi
(+)
(+)
Tepi
rata
rata
Sinekia posterior
tidak ada
tidak ada
16. Lensa
Ada/tidak
ada
ada
Kejernihan
jernih
jernih
Letak
sentral
sentral
Shadow test
(-)
(-)
tidak dilakukan
tidak dilakukan
3/60
tidak dilakukan
OS
2/60
tidak dilakukan
Koreksi
Refraksi
Konfrontasi Tes
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Proyeksi sinar
baik
baik
Persepsi warna
baik
baik
Visus Perifer
kesan meningkat
kesan meningkat
0/5,5
0/5,5
3/10
3/10
Konjunctiva bulbi
Injeksi konjunctiva
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Sklera
Injeksi sklera
Kornea
jernih, dangkal
jernih, dangkal
Iris
coklat, reguler
coklat, reguler
Pupil
Reflek pupil
(+)
(+)
Lensa
jernih
jernih
V. DAFTAR MASALAH
-
Pupil midriasis
Nausea, vomitus
VI. DIAGNOSIS
-
VII. TERAPI
Medikamentosa:
-
VIII. PROGNOSIS
OD
OS
Ad vitam
dubia ad malam
dubia ad malam
Ad sanam
dubia ad malam
dubia ad malam
Ad fungsionam
dubia ad malam
dubia ad malam
Ad kosmetikum
dubia ad malam
dubia ad malam
PENULISAN RESEP
R/ Ranitidine Tab mg 30 No XV
S 3 dd tab 1
Pengobatan pada glaukoma sudut terbuka primer meliputi terapi medikamentosa dan non
medikamentosa.
Terapi
medikamentosa
dapat
dengan
pemberian
obat
tetes
mata.
Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol,
levobunolol atau metipranolol), yang dapat menghambat produksi cairan di dalam mata, dan
dapat menurunkan tekanan bola mata dengan mengeblok reseptor beta adrenergik. Dapat
diberikan Timolol maleate 0,25-0,50%, 1-2x tetes sehari.
Juga diberikan agen miotikum, seperti pilocarpine 2-4%, 3-6x 1 tetes sehari, atau Eserin
-1%, 3-6x 1 tetes sehari untuk memperkecil pupil sehingga dapat meningkatkan pengaliran
cairan dari bilik anterior (outflow).
Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase, misalnya acetazolamide. 250 mg, 4 kali
1 tablet untuk menghambat produksi akuos humor. Asetazolamid oral biasanya diberikan hanya
setelah terapi topikal dan laser trabekulopasti telah dilakukan atau dalam penatalaksanaaan
jangka panjang, pasien tidak dapat dioperasi.
Obat lainnya yang juga diberikan adalah simpatomimetik seperti epinephrine 0,5-2%, 1-2
x 1 tetes sehari, dipivephrine dan carbacol, untuk memperbaiki pengaliran cairan atau
mengurangi pembentukan cairan.
Berikut penjelasan tentang tiap obat yang dipergunakan tersebut:
a.
Pilocarpin HCl
1)
2)
3)
4)
5)
Metabolisme: Mula kerjanya cepat, efek puncak terjadi antara 30-60 menit dan
berlangsung selama 8-12 jam. Metabolisme di hepra, diekskresikan melalui urin.
6)
Indikasi: Glaukoma sudut terbuka kronik, glaukoma sudut tertutup akut, hipertensi
okuler
b.
7)
Kontraindikasi: Pasien dengan risiko retinal detachment, radang iris akut, uveitis,
8)
2)
3)
4)
5)
Metabolisme: Timolol dan metabolitnya diekskresikan dalam urin. Half life timolol
dalam plasma adalah sekitar 4 jam.
6)
7)
8)
c.
2)
3)
4)
5)
6)
Indikasi: Glaukoma
7)
8)
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat
ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari
bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan
pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
Terapi simptomatis pada kasus ini yaitu dengan pemberian ranitidin 3x30 mg sebagai
pengeblok reseptor histamin-2 di sel gaster yang dapat mengurangi keluhan mual muntah.