Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN I
PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP DENYUT NADI

OLEH

NAMA

: KURNIA SARI

NIM

: 08121004010

KELOMPOK

: IX

ASISTEN

: RENDRA BAYU PRASETYO

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SIWIJAYA
INDRALAYA
2014

ABSTRAK

Praktikum dengan judul Pengaruh Aktivitas Terhadap Denyut Nadi ini


bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas tehadap denyut nadi. Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 September 2014, pukul 08.00 sampai
dengan 10.00 WIB dan, bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya
Indralaya. Alat yang digunakan adalah stetoskop dan stopwatch, sedangkan bahan
yang dibutuhkan adalah denyut nadi dari praktikan. Hasil yang didapat dari
praktikum ini adalah adanya perbedaan jumlah denyut nadi sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa aktivitas dapat
mempercepat jumlah denyutan nadi.

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh
yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jantung mempunyai
tugas untuk memompakan darah ke seluruht ubuh yang berfungsi untuk
mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk beraktivitas. Hal ini dilakukan
dengan pengaturan lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. Semakin besar
metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya. Hal ini akan
dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar
banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh
(Pratiwi 2007: 46).
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup
selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh
manusia.Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan
oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai
bpm atau beats per minute (Mila 2014: 1).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung
pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah
berolah raga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang
diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh
usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah

denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat
dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi tubuh
(berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang
dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang (Judha 2011: 89).
Jantung adalah sebuah pompa dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
jantung selama peredaran darah disebut siklus jantung. Gerakan janting berasal
dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi. Gelombang
kontraksi ini bergerak melalui berkas His kemudian ventrikel benkontraksi.
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis yaitu kontraksi atau sistol, dan pengenduran
atau distol. Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak dan disebut sistol atrial,
pengendurannya adalah diastol atrial (Pearce 2010: 148).
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan
atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang dewasa yang
sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah
saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih
efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya (Mila 2014: 1).
Jantung merupakan organ otot yang berongga, berukuran kepalan tangan,
terletak di bagian tengah rongga thoraks. Jantung terdiri dari atrium kanan dan
kiri, serta ventrikel kanan dan kiri. Antara atrium dan ventrikel dibatasi oleh
annulus fibrosus. Karena fungsi vitalnya maka setiap kerusakan jantung akan
menimbulkan dampak yang berat bagi tubuh, pada awalnya terjadi dekompensasio

kordis sebagai respon usaha jantung dalam usha memenuhi kebutuhan suplai
darah dalam tubuh. Apabila faktor penyebab dari kerja jantung ini diatasi maka
secara perlahan tapi pasti ukuran jantung akan kembali pada posisi semula
(Judha 2011: 84).
Kontraksi ventrikel kiri mendorong darah ke aorta, akibatnya aorta
terenggang dan berdilatasi, karena daya elastisitas ini kemudian dinding aorta
(pembuluh darah) kembali mengecil, pengembangan dan pengecilan ini dirasakan
sebagai denyut nadi. Denyut nadi dapat teraba karena adanya tulang yang
menahan (Judha 2011: 89).

1.2

Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk mengethaui pengaruh aktivitas tehadap

denyut nadi.

II TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Setiap waktu manusia
pasti tidak pernah berhenti untuk bergerak, ketika tidur sajapun jantung masih
tetap berdenyut, memompa darah keseluruh tubuh untuk selalu menyalurkan
nutrisi. Aktivitas tiap orang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tiap orang
mempunyai intensitas bergerak/beraktivitas sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya masing-masing (Gayuh 2014: 1).
Aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik
tertentu di sirkulasi darah, sirkulasi dalam periode waktu tertentu. Biasanya aliran
darah dinyatakan dalam milliliter per menit atau liter per menit, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam milliliter per detik atau setiap satuan aliran lainnya. Secara
keseluruhan aliran darah pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat
adalah sekitar 5000 ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena
merupakan jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya
(Slamet 2000: 135).
Tekanan Sistolik adalah tekanan darah yang terukur saat jantung berdetak
atau memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan Tekanan Diastolik adalah
tekanan darah yang terukur saat jantung istirahat diantara diastolik. Auskultasi,
adalah sebuah istilah kedokteran, di mana seorang dokter mendengarkan suara di
dalam tubuh pasien. Biasanya jantung, paru, dan usus dapat diauskultasi untuk
mendapatkan informasi fungsinya. Palpasi ialah metode pemeriksaan di mana

penguji merasakan ukuran, kekuatan, atau letak sesuatu (dari bagian tubuh di
mana penguji ialah praktisi kesehatan) dengan cara meraba dan menekan
(Pratiwi 2007: 45).
Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan
dikendalikan oleh respon dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung
dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan
tekanan arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan (Mila 2014: 2).
Fungsi kapiler adalah untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit,
hormone, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisal. Untuk
dapat melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki
banyak pori-pori kapiler yang kecil, yang permeable terhadap air dan zat
bermolekul kecil lainnya. Venula mengumpulkam darah dari kapiler dan secara
bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar (Pratiwi 2007: 46).
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu
menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan
cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada
pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,
lihatlah jam untuk menghitung jumlah denyut selama 15 detik. Hasil yang
didapatkan dikalikan empat, maka didapatkan jumlah denyut jantung Anda per
menit (Gayuh 2014: 2).
Vena dalam tubuh dibagi dua yaitu yang dibawah kulit (super ficial) dan
vena dalam (profunda), vena profunda terletak diantara otot dan organ dalam,

sedangkan vena super fisialis ada didekat permukaan kulit. Tenaga untuk
mendorong darah yang berada di vena berasal dari : tekanan hidrostatik dari
jantung yang masih tersisa, tekanan yang berasal dari otot yan berkontraksi karena
sebagian vena berada diantara otot dan daya hisap rongga toraks saat inspirasi,
serta daya hisap jantung saat sistol (Judha 2011: 90).
Perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk physical fitness
test,

dimana

perubahan-perubahan

yang

sedikit

atau

tanpa

perubahan

menunjukkan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau


peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistemini,
misalnya pada olahragawan tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada denyut
jantung (Slamet 2000: 135).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung
pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah
berolah raga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang
diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh
usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah
denyut jantung, namun jika jumlahnya berlebihan dapat menimbulkan bahaya
(Judha 2011: 89).
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara
mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah
maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut,
seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga
berguna sebagai diagnosis awal (Mila 2014: 1).

III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 3 September 2014, pukul 08.00
sampai dengan pukul 10.00 WIB, dan bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah stetoskop dan stopwatch,
sedangkan bahan yang digunakan yaitu denyut nadi praktikan.

3.3 Prosedur Percobaan


Dihitung denyut nadi setiap praktikan sebelum melakukan aktivitas.
Dilakukan aktivitas dengan tiga perlakuan pada waktu yang berbeda, yaitu
melakukan aktivitas selama satu menit, lima menit, dan sepuluh menit. Dihitung
denyut nadi praktikan setiap setelah melakukan aktivitas dengan tiga perlakuan
tersebut. Lalu diamati perubahan denyut nadi sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh hasil sebgai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6

Nama
Anna Jayanti
Azira Nadya Pasya
Cipta Jayanti
Kurnia Sari
Meki Novia
Mhd. Isra Sahar

Sebelum
70
74
76
72
69
72

Jumlah Denyut Nadi


1 Menit
5 Menit
72
87
90
83
94
100
78
86
71
84
97
115

10 Menit
79
87
82
86
88
86

4.2 Pembahasan
Praktikum tentang pengaruh aktivitas terhadap denyut nadi ini menggunakan
praktikan sebagai bahan percobaan. Denyut nadi praktikan dihitung sebelum
melakukan dan setelah melakukan aktifitas. Aktifitas yang dilakukan praktikan
antara lain lari-lari kecil dan lari ditempat selama satu menit, lima menit, dan
sepuluh menit. Setelah dihitung, diperoleh data yang menunjukkan pertambahan
jumlah denyut nadi setelah melakukan aktivitas. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan Judha (2011: 89), bahwa denyut jantung seseorang juga dipengaruhi
oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan
jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas
sehat dapat menimbulkan bahaya.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat perbedaan antara jumlah denyut
nadi pria dan wanita setelah melakukan aktifitas. Nadi Mhd. Isra Sahara (pria)
berdenyut 90 kali dalam satu menit setelah melakukan aktivitas selama satu menit,
sedangkan yang lainnya (wanita) mempunyai jumlah denyutan yang lebih sedikit.
Namun pada aktifitas selama 10 menit, jumlah denyutan Mhd. Isra Sahara hampir
sama dengan jumlah denyutan yang lainnya. Menurut Anonima (2014: 1)
menyatakan bahwa wanita memiliki denyutan nadi lebih cepat dibandingkan lakilaki.
Selain aktivitas dan jenis kelamin, jumlah denyut nadi juga dipengaruhi oleh
berat badan, usia, dan ion kalsium. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh
Adisuwirdjo (2001: 46), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung
yaitu; Aktivitas, aktivitas yang tinggi dapat menigkatkan frekuensi kerja jantung;

Berat badan, semakin berat badan seseorang maka frekuensi jantung juga semakin
besar; Usia, usia muda memiliki frekuensi jantung yang lebih cepat ; Ion kalsium,
ion kalsium memicu sistole yaitu kontraksi salah satu ruangan jantung pada proses
pengosongan ruangan tersebut. Diastole adalah reaksi dari satu ruang jantung
sesaat sebelum dan selama pengisian ruangan tersebut.
Beberapa hal yang juga dapat memoengaruhi denyut nadi diantaranya kadar
CO2, Acetylcolin, Adrenalin, Atropin dan nikotin, Morphin, dan Suhu tubuh. Hal
ini dinyatakan oleh Adisuwirdjo (2001: 46), bahwa kadar CO2, dapat menaikkan
frekensi maupun kekuatan kontraksi jantung. Acetylcolin, mengurangai frekuensi
jantung. Adrenalin, dapat menaikkan frekuensi jantung. Atropin dan nikotin,
dapat mempercepat frekuensi jantung. Morphin, dapat memperlambat frekuensi
jantung. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu maka frekuensi jantung juga semakin
besar.
Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus
menerus yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual
terlihat atau disebut sebagai denyut jantung. Menurut Anonimb (2014: 1)
menyatakan bahwa melalui mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi
untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah.
Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat
berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastol yaitu periode
yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.

V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan:


1.

Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung.

2.

Wanita memiliki denyutan nadi lebih cepat dibandingkan laki-laki.

3.

Semakin berat badan seseorang maka frekuensi jantung juga semakin besar.

4.

Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus


menerus.

5.

Periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah) disebut periode


sistol.

6.

Periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung disebut
periode distole.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2014. Denyut Nadi Normal. (http://www.wedaran.com/7167/denyut


nadi-normal/), diakses 05 September 2014.
Anonimb.
2014.
Fungsi
dan
Cara
Kerja
Jantung
Manusia.
(http://byyousamudra.wordpress.com/2012/12/31/fungsi-dan-cara-kerja
jantung-manusia/), diakses 05 september 2014.
Gayuh. 2011. Denyut Nadi Normal Manusia. (http:// www.detik health.com/
denyut-nadi-normal-manusia/2011//), diakses 01 September 2014.
Judha, Mohammad. 2011. Anatomi dan Fisiologi. Yogyakarta: Goshyen
Publishing.
Mila, Dian. 2012. Denyut Nadi Normal Manusia. (http://www.healthy_life.com/
denyut-nadi-normal-manusia/denyut jantung/2012/), diakses 01 September
2014.
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Pratiwi. 2007. Teknologi Reproduksi Bagian Reproduksi dan Kebidanan.
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada
Slamet. 2000. Perkembangan Hewan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sriwijaya: Inderalaya. IV+ 202 hlm.

LAMPIRAN

Stetoskop

Anda mungkin juga menyukai