BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sains dan teknologi semakin marak berkembang, berawal dari pemikiran manusia yang
senantiasa ingin survive atau bertahan hidup dan ingin memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Namun apabila pemanfaatannya yang kurang memperhatikan dampak lingkungan tentu dapat
merusak keseimbangan ekologisnya.Disisi lain kemajuan sains dan teknologi terus berkembang dan
menuntut manusia untuk memanfaatkannya disisi lain perkembangan tersebut dapat merugikan
manusia apabila tidak memperhatikan asas lingkungan.
Penerapan ilmu sains khususnya biologi tentu juga akan menimbulkan manfaat dan masalah bagi
kehidupan manusia.Untuk itu perlu adanya etika yang mengatur penerapan ilmu biologi dan disiplin
ilmu sains yang lainnya. Banyak aspek dari kehidupan yang dapat dijadikan kajian biologi terapan
seperti aspek pertanian, peternakan, pangan, dan lain sebagainya.
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari
segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang lingkup Biologi yang luas, mendorong para ahli
membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi. Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi
dapat dipelajari secara mendalam, bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia. Spesifikasi
ini dibuat dalam bentuk cabang-cabang Biologi.
No
Cabang Biologi
Objek Kajian
1
Anatomi
2
Bakteriologi
Botani
Embriologi
Perkembangan embrio
Fisiologi
Genetika
Higiene
Histologi
Mikrobiologi
Mikologi
Patologi
10
11
Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai suatu contoh Biologi
berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip Fisika,
seperti mikroskop. Ini menunjukkan bahwa Biologi berhubungan erat dengan Fisika.Demikian juga
dengan peristiwa pencernaan yang menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang dipngaruhi
oleh produksi dan fungsi hormon. Ini juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan erat dengan Kimia.
Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat
molekuler, seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekositem, bioma hingga biosfer.
Persoalan tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu lain. Oleh
karena itu, Biologi memiliki peranan penting dalam kehidupan dan kelangsungan hidup suatu
makhluk hidup.
Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami Biologi akan
bersikap dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan kehidupan dibandingkan
orang yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya organisme penyebab penyakit
seperti diare, TBC, tifus, demam berdarah,hingga AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan
penyakit ini akan memudahkan dalam penanggulangan, pengobatan, dan pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biologi dan peranannya dalam kehidupan sehari- hari
Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang digolongkan bedasarkan manfaat langsung dan
manfaat tidak langsung.Pertama ilmu terapan atau ilmu serba guna (applied science) sedangkan yang
kedua ilmu murni atau ilmu dasar. Ilmu murni dipopulerkan menjadi ilmu untuk ilmu sedangkan ilmu
terapan dipopulerkan menjadi ilmu untuk kesejahteraan(Dwidjoseputro, 1973)
Pengetahuan mengenai mahluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai macam masalah
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan sandang,
pangan, papan, energi, lingkungan kesehatan bahkan sosial dapat diatasi dengan ilmu biologi.
Beberapa contoh manfaat biologi dalam kehidupan adalah :
1. Pemanfaatan Biologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga
mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas
unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang
enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis,
karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat
mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan berbagai
masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain :
- memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk kupu-kupu artona yang
merusak kelapa.
- memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
- menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur
jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan
menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal.
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah
melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen
terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan
pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena
adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus bakteri
secara sinergetik.
Dalam Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang hidup dalam tanah
(misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum) mampu untuk mengikat molekul-molekul
nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel
itu mati, maka timbullah zat-zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari amoniak
terlepas ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri
(misalnyaNitrosomonas dan Nitrosococcus) untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh
genus bakteri yang lain untuk memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan
oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya
disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Proses nitrifikasi ini dapat ditulis sebagai berikut:
2NH3 + 3O2 Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O + energi
2HNO2 + O2 Nitrobacter 2HNO3 + energi
Selain itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk alami, yang akan
mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi materi inorganik sehingga dapat mengurangi
kuantitas sampah, menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan (Anonim a,
2006). Seorang peneliti dari Amerika Serikat yaitu Waksman telah menemukan mikroorganisme tanah
yang menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri Streptomyces (Dwidjoseputro, 2005).
Peran lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi kompos bioaktif dan dalam hal
penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman(biofertilizer). Kompos bioaktif adalah kompos
yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos
dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos bioaktif ini
menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu mempercepat proses pengomposan dari
beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos,
dan ketika kompos tersebut diberikan ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan
organisme.
Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman(biofertilizer), aktivitas mikroba
diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain,
Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N
udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung
dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula yang
bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar
tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik
misalnya: Azospirillum sp danAzotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan
untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan
untuk semua jenis tanaman.
Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba pelarut unsur fosfat
(P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh) pada tanah pertanian kita, sedikit sekali
yang dapat digunakan oleh tanaman karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba
pelarut P yang melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak
sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp
dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga
berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.
Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara
lain:Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae .
Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat
mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora sp. Beberapa
biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan
Hamago.
Gambar 1. Endomikoriza yang berperan melarutkan P
Gambar 2. Larva serangga yang mati diserang jamur biokontrol
Gambar 3. Bakteri yang unggul dalam melarutkan fosfat
Berbagai proses industri digunakan untuk menghasilkan produk mikrobiologi dan dipisahkan menjadi
beberapa kategori berdasarkan kecenderungan penggunaan produk akhir sebagai berikut:
1.
Produksi bahan kimia farmasi
Produk yang paling terkenal adalah antibiotika, obat-obatan steroid, insulin, dan interferon yang
dihasilkan melalui bakteri hasil rekayasa genetika.
1.
Produksi bahan kimia bernilai komersial
Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah pelarut dan enzim serta berbagai senyawa yang
digunakan untuk bahan pemula (starting) untuk industri sintesis senyawa lain.
1.
Produksi makanan tambahan
Produksi massa ragi, bakteri dan alga dari media murah mengandung garam nitrogen anorganik ,
cepat saji, dan menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering digunakan sebagai
makanan tambahan untuk manusia dan hewan.
Pembuatan beer dan wine dan poduksi minuman alkohol lain yang merupakan proses bioteknologi
berskala besar paling tua.
Produksi vaksin
Sel mikroorganisme maupun bagiannya atau produknya dihasilkan dalam jumlah besar dan
digunakan untuk produksi vaksin.
Dalam terapi gen ex vivo, sel hati (misalnya) dari pasien yang hatinya telah mengalami kerusakan
dipindahkan melalui pembedahan dan perawatan. Kemudian melalui terapi gen akan
menyalurkannya dengan menggunakan vektor. Sel-sel hati yang dirubah secara genetik kemudian
akan ditransplantasikan kembali dalam tubuh pasien tanpa khawatir akan kegagalan dari proses
pencangkokan jaringan tersebut karena sel-sel ini pada awalnya berasal dari pasien.
Strategi terapi gen in vivo meliputi pemasukan gen ke dalam jaringan dan organ di dalam tubuh tanpa
diikuti oleh pemindahan sel-sel tubuh. Tantangan utama dalam terapi gen in vivo adalah pengiriman
gen hanya terjadi pada jaringan yang diharapkan dan tidak terdapat pada jaringan yang lain. Pada
terapi ini, virus digunakan sebagai vektor untuk pengiriman gen (Thieman, 2004).
Beberapa hasil perkembangan bioteknologi lain yang penting dan melibatkan mikroba adalah
produksi insulin, tanaman transgenik serta antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal (MAbs)
merupakan salah satu antibodi murni yang bersifat sangat spesifik dan menjadi peluru ajaib bagi
dunia pengobatan.
dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan. Mikroorganisme ini
dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan
kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.
Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
Kusnadi, dkk (2003) menjelaskan bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapat
mencemari badan air, misalnya spora Clostridium perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio
parahaemolyticus. Spora dapat masuk ke dalam air melalui debu/tanah, kotoran hewan, dan makananlimbah. Jika makanan atau minuman dan air bersih tercemari air tersebut, maka dalam keadaan yang
memungkinkan, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman
mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan makanan. Bahkan menurut
Dwidjoseputro (2005) pada makanan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat mengandung racun
(toksin) . Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di dalam kaleng pada
temperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal dari Clostridium botulinum. Spora-spora
dari bakteri ini tidak mati dalam proses pasteurisasi. Dalam keadaan tertutup (anaerob) dan suhu
yang menguntungkan, maka spora-spora tersebut dapat tumbuh menjadi bakteri serta menghasilkan
toksin. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan mengganggu urat saraf
tepi.
Menimbulkan pencemaran
Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, selain membawa bakteri patogen juga akan membawa
bakteri pencemar yang merupakan flora normal saluran pencernaan manusia, misalnya E. coli.
Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator pencemaran air oleh materi fekal.
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel
memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya,
sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel.
Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
1. Enzim Hidrolisis
2. Enzim Oksidasi-Reduksi
3. Fosforilase
4. Transferase
5. Karboksilase
Fungsi enzim
1. Enzim dalam diagnosa klinik
- Sebagai indikator penyakit
- Sebagai pereaksi uji untuk mengetahuikonsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industri
a. Amilase: untuk zat pemanis dan fermentasi
b. Invertase: pembuatan gula invert untuk kembang gula roti
c. Papain: pelunak daging
d. Renin: pembekuan susu pada pembuatan keju
e. Oksidase glukosa: menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (pemanis)
f. Protease mikrobial: bahan tambahan detergen, pelunak daging
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Temperatur
Perubahan pH
Konsentrasi enzim dan substrat
Konsentrasi enzim dan substrat
Mekanisme kerja enzim
Model kunci gembok: enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang
dapat berikatan dngan substrat. Bagian tersebut sisi aktif. Substrat dimisalakan sebagai kunci karena
dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
Induksi pas (Model induced fit): sisi aktif enzim dapat berubah bentuksesuai dengan bentuk substrat.
Katabolisme dan Anabolisme
Perbedaan Katabolisme dan Anabolisme
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Proses Melepaskan energi
Hasil reaksi Energi potensial lebih sedikit dari zat yang bereaksi
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil.
Memerlukan energi
Hasil reaksi Lebih banyak energi potensial dari yang bereaksi
Proses katabolisme karbohidrat
Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat ditulis dengan persamaan reaksi:
Bacteria
Protozoa
Chromista
Fungi
5. Plantae
6. Animalia
Sejarah Klasifikasi
Linnaeus tahun 1735 dengan klasifikasi 2 Kingdom; Haeckel tahun 1866 dengan 3 Kingdom; Chatton
tahun 1925 dengan 2 Empire/Kingdom; Copeland tahun 1938 dengan 4 Kingdom; Whittaker tahun
1969 dengan 5 Kingdom; Woese et al tahun 1977 dengan 6 Kingdom; Woese et al tahun 1990
dengan 3 Domain; dan Cavalier-Smith tahun 2004 dengan 6 Kingdom.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya
kelenjar susu, pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut;
dan tubuh yang endoterm atau berdarah panas. Otaknya mengatur sistem peredaran darah,
termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam
425 keluarga dan hingga 46 ordo (tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai).
Taksonomi Manusia yang saat ini masih diajarkan di lembaga2 pendidikan di RI adalah sebagai
berikut:
Domain Eucarya Multiseluler dengan nukleus
Kingdom Animalia atau metazoa- Dapat bergerak dan memiliki organ indera
(Subkingdom) Eumetazoa Membedakan hewan lainnya dari bunga karang
(Branches) bilateria: coelomate:
(Grade) Bilateral symmetris bilateral (depan/belakang, kiri/kanan)
(sub-grade) Coelomata Rongga badan sejati
SuperPhylum = Chordata
Phylum = Craniata simetri bilateral, tulang dan/atau tulang rawan
(Subphylum) Vertebrata bertulang belakang
Euteleostomi vertebrate bertulang
(Superclass or Infraphylum) Gnathostomata vertebrates dengan rahang.
Tetrapoda gnathostome empat kaki Dapat tinggal di darat.
Class Mammalia Hair, Mammary glands for nursing young
(Subclass) Theria kelahiran hidup
(Infraclass) Eutheria Placental (anak yang belum lahir dibawa dalam uterus)
(SuperOrdo) Euarchontoglires
Ordo Primata (Monyet) Pandangan Binocular(mata kedepan) ibu jari berlawanan
(Subordo) Haplorrhini (Anthropoidea & Tarsiodea) Hidung kering sederhana, bahu yang dapat
berputar dan siku yang memungkinkan berayun dari lengan
(Infraordo) Catarrhini Menghadap ke bawah, lubang hidung sempit atau Simiiformes
(Parvordo) Catarrhini
(Superfamily) Hominoidea (kera) Tanpa ekor, gigi geraham bulat, pandangan berwarna.
Family Hominidae (Kera Besar) Perilaku sosial kompleks, modifikasi skeletal untuk postur semi
tegak, 32 gigi
(SubFamily) Homininae (hominin) Gorilla, Simpanse, manusia
(Suku) Hominini or hominins Gigi taring, yang seperti pengiris.
Tulang jari kaki berkembang untuk bergerak dengan dua kaki saja (bipedal)
Genus Homo manusia Otak lebih besar
Species Homo Sapien bijaksana Bahasa, alat- alat yang lebih memuaskan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Biologi dapat di manfaatkan dari segi aspek seperti: aspek pertanian, lingkungan kesehatan genetika,
sosial masyarakat dan lain sebagainya
2.
Metabolisme makhluk hidup secara global dapat dibedakan menjadi 2 proses yaitu anabolisme dan
katabolisme.
3. Taksonaomi makhluk hidup secara garis besar dibedakan menjadi 6:
6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:
1.
Bacteria
2.
Protozoa
3.
Chromista
4.
Fungi
5.
Plantae
6.
DAFTAR PUSTAKA
https://aimarusciencemania.wordpress.com/2012/04/22/biologi-dan-penerapannya-dalam-kehidupansehari-hari/