Anda di halaman 1dari 24

Unsur, Senyawa dan Campuran

Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa, sedangankan campuran ada yang bersifat
homogen, ada pula yang heterogen. Dengan demikian, klasifikasi materi adalah seperti pada
gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Penggolongan materi


I. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan. Perluh dipahami bahwa
menguraikan tidaklah sama dengan memotong-motong atau menghaluskan. Penguraian
menghasilkan dua jenis atau lebih zat baru yang berbeda dari zat semula, sedangkan
memotong-motong atau menghaluskan hanya mengubah bentuk, tetapi tidak mengubah jenis
zatnya.
Untuk meringkaskan dan memudahkan penulisan,maka setiap unsur diberi suatu
lambang yang kita sebut lambang unsur atau lambang atom.
Contoh:
Karbon (C)
Kalsium (Ca)
Perhatikan beberapa contoh pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. beberapa contoh unsur
Nama unsur(Indonesia)

Nama lain

Lambang

Karbon
Kalsium
Klorin
Tembaga
Kalsium
Perak

Carbonium
Calsium
Clorin
Cuprum
Calsium
Argentum

C
Ca
Cl
Cu
K
Ag

Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa. Penulisan lambang unsur mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur. Beberapa lambang unsur berasal
dari bahasa Latin atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari
kata ferrum (bahasa latin) sebagai lambang unsur besi.
2. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih dengan satu huruf, huruf pertama
lambang ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf
kecil.
4. Unsur-unsur yang memiliki nama dengan huruf pertama sama maka huruf pertama
lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari
huruf
lain
yang
terdapat
pada
nama
unsur
tersebut.
Misalnya, Ra untuk radium dan Rn untuk radon.
II. SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih sederhana.
Penguraian senyawa dapat terjadi karena pemanasan atau aliran listrik.
Contoh senyawa: Air, gula, garam, dan asam cuka.
a.
Molekul
Bagian terkecil dari senyawa adalah molekul. Molekul senyawa terbentuk dari perikatan dua
jenis atau lebih atom unsur.
b.
Rumus Kimia
Senyawa juga diberi lambang, lambang senyawa ini disebut rumus kimia. Rumus kimia dari
beberapa senyawa diberi pada tabel berikut:
Tabel 3. Rumus kimia dari beberapa senyawa
Nama zat

Rumus kmia

Air
Amoniak
Asam cuka
Sukrosa(gula)

H2O
NH3
CH3COOH
C12H22O11

III. Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri dari dua jenis zat atau lebih. Sifat campuran merupakan
rata-rata dari sifat komponen-komponennya. Sifat manis dari gula tidak hilang ketika
dicampur dengan air. Demikian juga dengan sifat asin dari garam. Jika ke dalam air
dilarutkan gula dan garam, maka larutan akan mempunyai rasa manis sekaligus asin.
Tiga Jenis Campuran: Larutan, Koloid, dan Suspensi
1)

Larutan

Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika antara
komponennya tidak terdapat bidang batas, sehingga tidak terbedakan lagi walaupun
menggunakan mikroskop ultra.
2)

Suspensi

Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Antara komponennya masih terdapat
bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah suspensi
biasanya dimaksud untuk campuran hererogen dari suatu zat padat dalam zat cair. Suspensi
tampak keruh dan tidak stabil
3)

Koloid

Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
Contohnya santan, air, susu, air sabun, dan cat.

Dibawah ini adalah tabel perbedaan unsur, senyawadan campuran

Sedangkan perbedaan larutan, suspensi dan koloid adalah seperti pada tabel dibawah ini:

TEORI ATOM

Teori atom dalam ilmu kimia dan fisika adalah teori mengenai sifat benda. Teori ini
menyebutkan bahwa semua benda terbentuk dari atom-atom. Dasar filsafat untuk teori ini
disebut atomisme. Teori ini dapat diterapkan pada semua fase umum benda seperti yang
ditemukan di bumi, yaitu padat, cair, dan gas. Teori ini tidak dapat diterapkan pada plasma
atau bintang neutron di mana terjadi lingkungan yang tidak standar, seperti suhu atau densitas
ekstrem yang menghambat pembentukan atom.
1. Definisi Atom
Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah
(partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu tidak bisa dibagi lebih lanjut. Atom berasal
dari kata A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan atom karena dianggap tidak dapat
dipecah lagi.
2. Perkembangan Teori Atom
Sampai saat ini, terdapat 5 macam perkembangan teori atom yaitu:
1.

Model atom Dalton

2.

Model atom Thomson

3.

Model atom Rutherford

4.

Model atom Bohr

5.

Model atom Modern

Untuk mengetahui selengkapnya, baca artikel tentang Perkembangan Teori Atom.


3. Percobaan Lavoisier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian
dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume
gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan
pertama.
4. Percobaan Joseph Proust
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
Percobaan ke- Sebelum
pemanasan
(g Mg)

Setelah
pemanasan
(g MgO)

Perbandingan
Mg/MgO

0,62

1,02

0,62/1,02
0,61

0,48

0,79

0,48/0,79
0,60

0,36

0,60

0,36/0,60
0,60

5. Sinar Katoda
Sifat-sifat sinar katoda :

Sinar katoda dipancarkan oleh katoda


dalam sebuah tabung hampa bila dilewati
arus listrik (aliran listrik adalah penting)

Sinar katoda berjalan dalam garis lurus

Sinar tersebut bila membentur gelas atau


benda
tertentu
lainnya
akan
menyebabkan terjadinya fluoresensi
(mengeluarkan cahaya). Dari fluoresensi
inilah kita bisa melihat sinar, sinar
katoda sendiri tidak tampak.

Sinar katoda dibelokkan oleh medan


listrik dan magnit; sehubungan dengan
hal
itu
diperkirakan
partikelnya
bermuatan negatif

Sifat-sifat dari sinar katoda tidak


tergantung dari bahan elektrodanya (besi,
platina dsb.)

Pembelokan sinar katoda dalam medan


magnet

Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan sinar ini dapat
dilacak. Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan magnet. Pembelokkan ini menunjukkan
bahwa sinar katoda bermuatan negatif.

6. Pengamatan J.J. Thomson (1856-1940)

Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor bermuatan listrik; M = magnet; F =


layar berfluoresens.
Berkas 1: Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan keatas
menyentuh layar pada titik 1.
Berkas 2: Hanya dengan adanya medan magnit, berkas sinar katoda dibelokkan kebawah
menyentuh layar pada titik 2.
Berkas 3: Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila medan listrik dan
medan magnit sama besarnya.
7. Perbandingan Muatan dan Massa
Berdasarkan eksperimennya Thomson mengukur bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih
kecil dibandingkan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda ini bukan merupakan REM. Selain itu
Ia juga menetapkan perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m
sinar katoda kira-kira 2 x 108 Coulomb per gram. Nilai ini sekitar 2000 kali lebih besar dari
e/m yang dihitung dari hidrogen yang dilepas dari elektrolisis air (Thomson menganggap
sinar katoda mempunyai muatan listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis
air.
Kesimpulan : Partikel sinar katoda bermuatan negatif dan merupakan partikel dasar suatu
benda yang harus ada pada setiap atom. Pada tahun 1874 Stoney mengusulkan istilah
elektron.

8. Pengamatan Tetes Minyak Milikan

Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot (A). Tetes ini masuk kedalam alat melalui
lubang kecil pada lempeng atas sebuah kondensor listrik. Pergerakan tetes diamati dengan
teleskop yang dilengkapi alat micrometer eyepiece (D). Ion-ion dihasilkan oleh radiasi
pengionan seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari tetes minyak memperoleh
muatan listrik dengan menyerap (mengadsorbsi) ion-ion.
Tetes diantara B dan C hanya melayang-layang, tergantung dari tanda (+ atau -) dean
besarnya muatan listrik pada tetes. Dengan menganalisis data dari jumlah tetes, Milikan dapat
menghitung besarnya muatan q. Milikan menemukan bahwa tetes selalu merupakan integral
berganda dari muatan listrik elektron e yaitu : q = n.e (dimana n = 1, 2, 3 ...)
Nilai yang bisa diterima dari muatan listrik e adalah 1,60219 x 10-19C. Dengan
menggabungkan hasil Milikan dan Thomson didapat massa sebuah elektron = 9,110 x 10-28
gram.
9. Sifat-Sifat Sinar Kanal
1. Partikel-partikelnya dibelokkan oleh medan listrik dan magnit dan arahnya
menunjukkan bahwa muatannya positif.
2.

Perbandingan muatan dan massa (e/m) sinar positif lebih kecil daripada elektron.

3.

Perbandingan e/m sinar positif tergantung pada sifat gas dalam tabung. Perbandingan
terbesar dimiliki oleh gas hidrogen. Untuk gas lain e/m merupakan pecahan integral
(mis. , 1/20 dari hidrogen).

4.

Perbandingan e/m dari sinar positif yang dihasilkan bila gas hidrogen ada dalam
tabung adalah identik dengan e/m untuk gas hidrogen yang dihasilkan melalui air.

Pengamatan ini dapat diterangkan dengan model atom yang dibuat J.J. Thomson yaitu model
plum pudding. Kesimpulan dari sifat sinar kanal ini ialah semua atom terdiri dari satuan dasar
yang bermuatan positif, pada atom H terdapat satu dan atom-atom lainnya mengandung
jumlah lebih banyak. Satuan dasar ini sekarang disebut dengan proton.

10. Inti Atom


Tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden membuat serangkaian percobaan yang
menggunakan lempeng emas yang sangat tipis dan logam lain (tebal 10-4 s.d. 10-5 cm)
sebagai sasaran partikel a yang berasal dari radioaktif.

Geiger dan Marsden mengamati bahwa:


1.

Sebagian besar dari partikel a menembus lempeng logam tanpa pembelokkan.

2.

Sebagian (~1 dari tiap 20.000) mengalami pembelokkan setelah menembus lempeng
logam.

3.

Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus lempeng logam sama sekali tetapi
berbalik sesuai arah datangnya sinar.

11. Proton dan Neutron


Pada tahun 1913 Moseley menemukan bahwa panjang gelombang sinar x bervariasi
tergantung dari bahan sasarannya. Dengan menghubungkan hal ini ke persamaan
matematis disimpulkan bahwa setiap unsur dapat ditetapkan dengan suatu bilangan
bulat yang disebut nomor atom.

Tahun 1919 Rutherford mengembangkan satuan dasar muatan positif yang disebut
proton hasil risetnya dari jalur lintasan partikel a diudara.

Konsep yang dipopulerkan oleh Rutherford adalah inti mengandung sejumlah proton
yang sama dengan nomor atomnya dan sejumlah partikel netral yang disebut neutron
agar sesuai dengan massa atom.

Pada tahun 1930-an Chadwick membuktikan keberadaan neutron melalui percobaan


pemboman berilium dan boron dengan partikel a, sehingga model atom yang terdiri
dari elektron, proton dan neutron lengkap ditemukan.

Pengertian Molekul Kimia


Molekul merupakan pengetahuan yang terikat dengan atom. Hubungan molekul dan atom
sangat erat. Bahkan setiap ada molekul pasti akan ada atom. Mengapa demikian? Begini
sobat, atom-atom sangat jarang ditemukan berdiri sendiri, karena biasanya atom-atom
tersebut melekat, atau saling mengikat, satu sama lain. Nah, pengertian dari molekul itu
sendiri adalah sekelompok atom yang terikat satu sama lain dan membentuk bagian terkecil
dari suatu zat atau senyawa yang biasanya bberdiri sendiri. Sama seperti atom, molekul
masih terlalu kecil untuk bisa kita lihat dengan mata telanjang. Pada postingan kali ini saya
akan mengangkat tema tentang molekul ini sobat, beberapa hal yang akan saya bahas adalah
tentang kulit dan ikatan, molekul air, rumus-rumus kimia, dan model-model molekul.Baiklah
langsung saja ke topiknya.

Molekul
A.Kulit dan Ikatan
Atom memiliki kulit yang diisi dengan elektron-elektron. Kulit pertama atom dapat diisi
dengan dua elektron, kulit kedua, dan ketiga dapat diiisi dengan delapan elektron, meskipun
beberapa atom dapat memiliki sampai 18 elektron pada kulit ketiganya. Ketika sebuah kulit
sudah penuh, elektron-elektron akan memulai kulit baru, sebuah atom disebut stabil apabila
isi kulit terluarnya sudah penuh

Atom-atom saling berikatan agar menjadi stabil, atom-atom tersebut melakukannya dengan
cara berbagi elektron bisa disebut dengan memberi atau mengambil elektron-elektron dari

atom lain, sehingga isi elektron di kulit terluar mereka bisa penuh, dan mereka memenuhi
syarat untuk stabil.Contohnya dua atom hidrogen yang berikatan akan membuat elektron di
kulit terluar mereka terisi penuh, yaitu masing-masing memiliki 2 eletron di kulit yang
pertama.Lihat gambar di bawah:

Molekul H2

Contoh lainnya adalah molekul air, yang terdiri dari dua buah atom yang berbeda, yaitu
hidrogen dan oksigen. Dua atom hidrogen berbagi elektron dengan atom oksigen, jadi
masing-masing kulit memiliki elektron yang lengkap. Atom oksigen menggunakan dua
elektron (satu dari masing-masing atom hidrogen) untuk melengkapi kulit terluarnya sendiri.
Sehingga semua atom menjadi stabil. Jika sobat masih belum mengerti, saya akan berusaha
menjelaskannya lebih mendetail.Seperti Tampak pada Gambar di bawah ini:

Molekul H2O

Atom oksigen memiliki enam elektron di kulit terluarnya. Sehingga atom oksigen itu
membutuhkan dua elektron lagi untuk melengkapi kulit terluarnya tersebut dan menjadi
stabil. Sedangkan masing-masing atom hidrogen memiliki satu elektron pada kulit luarnya,
sehingga membutuhkan satu lagi agar keduanya menjadi stabil. Pada saat mereka berikatan

atom hidrogen dan oksigen saling memberi juga saling mengambil, sehingga semuanya
menjadi stabil dan kulit terluarnya memiliki elektron yang lengkap.

B.Rumus-Rumus Kimia
Sebuah simbol dapat mewakili nama dari sebuah atom, simbol ini disebut simbol kimia.Ini
biasanya huruf pertama atau dua huruf pertama dari namannya dalam bahasa Inggris, Latin,
atau Arab.Contoh
O

merupakan simbol untuk oksigen

Au

merupakan simbol untuk emas dari kata latin aurum

Fe

merupakan simbol untuk besi, dari kata latin ferrum

merupakan simbol untuk kalium, dari kata Arab

Sebuah rumus kimia menunjukkan apa saja yang menyusun suatu zat dan proporsinya.
Sebagai contoh, setiap molekul karbondioksida terdiri atas satu atom karbon dan dua atom
oksigen, jadi rumus untuk karbon dioksida adalah CO2 . Angka 2 menunjukan berapa jumlah
atom oksigen dalam molekul tersebut.

C.Model-Model Molekul
Ketika mempelajari tentang molekul, para ilmuan menggunakan model untuk penyajiannya.
Ada dua tipe utama yaitu tipe bola dan batang juga model pengisian ruang.

Pada model bola dan batang, ikatan yang menyatukan atom-atom ditampilkan sebagai batang
batang.Tampak seperti pada gambar:

Model Bola dan Batang

Sedangkan pada model pengisian ruang, atom-atom ditampilkan saling melekat.

Model Pengisian Ruang

Kedua model tersebut tidak menyerupai sebuah molekul sesungguhnya, tetapi merupakan
cara sederhana untuk menggambarkan atom-atom yang menyusun molekul.

Berat dan Massa Atom


Bilangan massa atom adalah jumlah massa proton dan neutron. Massa elektron diabaikan
karena sangat kecil, dianggap kurang signifikan dalam perhitungan berat atom total. Berat
atom tidak diartikan berat dalam arti yang sebenarnya. Berat atom hanya suatu angka yang
mengacu pada berat relatif dari berbagai macam atom, dan tidak ada referensi (patokan) yang
dianggap sebagai berat absolut. Hidrogen (H) asalnya ditandai memiliki berat relatif (nisbi) 1,
karena atom ini merupakan partikel dasar dan memiliki berat paling ringan dibandingkan
dengan seluruh atom yang lainnya. Atom yg paling berat adalah uranium (U) yg memiliki
berat atom 238. Ketika kita mengatakan bahwa oksigen (O) memiliki BA = 16, artinya kita
menyederhanakan bahwa unsur O itu memiliki berat 16 kali dari berat H. Oleh karena itu
tidak ada satuan berat untuk bilangan tersebut.
BA hanya digunakan untuk satu unsur saja, sedangkan senyawa memiliki berat molekul yang
merupakan penjumlahan dari berat atom dari seluruh unsur penyusunnya.

Bilangan Avogadro
Jumlah atom dalam 1 gram berat atom dari suatu unsur 6 x 1023 Angka ini disebut Bilangan
Avogadro.(Lihat Table)
Anasir

Mol

Ion H +
Karbon (C)
Na
K
Ca
NaCl
KCl
CaCO3
C6H12O6(Glukosa)

1
1
1
1
1
1
1
1
1

Berat
Atom atau
Massa
Atom
1
12
23
39
40
58
74
100
180

Gram Jumlah
partikel
atau atom
1
12
23
39
40
58
74
100
180

6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023
6 x 1023

Berat 1 atom

1,67 x 10-24
2,00 x 10-23
3,83 x 10-23
6,50 x 10-23
6,67 x 10-23
9,67 x 10-23
1,23 x 10-22
1,67 x 10-22
3,00x 10-22

Berapa berat 1 atom H ?. Bila 1 gram atom H beratnya 1 gram, dan karena 1 gram atom H
mengandung 6 x 1023 atom. Berarti 1 atom H beratnya 1/6 x 10-23= 1,67 x 10-24 gram. Jadi
beratnya sangat kecil.

Massa atom (ma) dari suatu unsur kimia adalah massa suatu atom pada keadaan diam,
umumnya dinyatakan dalam satuan massa atom.[1] Massa atom sering disinonimkan
dengan massa atom relatif, massa atom rata-rata, dan bobot atom. Walaupun demikian,
terdapat sedikit perbedaan karena nilai-nilai tersebut dapat berupa rata-rata berbobot dari
massa semua isotop unsur, atau massa dari satu isotop saja. Untuk kasus suatu unsur yang
hanya memiliki satu isotop dominan, nilai massa atom isotop yang paling melimpah tersebut
dapat hampir sama dengan nilai bobot atom unsur tersebut. Untuk unsur-unsur yang isotop
umumnya lebih dari satu, perbedaan nilai massa atom dengan bobot atomnya dapat mencapai
lebih dari setengah satuan massa (contohnya klorin). Massa atom suatu isotop yang langka
dapat berbeda dari bobot atom standar sebesar beberapa satuan massa.

Menentukan Massa Molekul Relatif


Massa molekul relatif ditentukan di laboratorium dengan berbagai metode atau dapat juga
dihitung dari massa atom relatif jika jumlah dan jenis unsurnya diketahui. Massa molekul
relatif disingkat dengan Mr. Tinjau molekul amonia dengan rumus molekul NH3. Dalam
molekul ini terkandung satu atom nitrogen dan tiga atom hidrogen. Jika Ar N = 14 sma dan
Ar H = 1 sma maka rumus molekul relatif NH3 = 17 sma atau Mr NH3 = 17 sma.
Konsep Kunci
Massa molekul relatif juga dikenal sebagai berat molekul, massa molar relatif, berat
molar, massa rumus dan berat rumus.
Massa molekul relatif biasanya diberikan simbol Mr
Simbol lainnya yang umum digunakan adalah MM, MW, FM, FW *.
Massa molekul relatif senyawa didefinisikan sebagai massa unit rumus senyawa relatif
terhadap massa atom karbon secara tepatnya 12.
Dalam prakteknya, massa molekul relatif, Mr, suatu senyawa adalah jumlah massa atom
relatif (berat atom) dari jenis atom seperti yang diberikan dalam rumus kimia.
Massa molekul relatif adalah berdimensi kuantitas, maka tidak memiliki satuan #.

TABEL PERIODIK UNSUR

Ada beberapa sifat periodik unsur yang terdapat dalam tabel periodik, yaitu:
1. Jari-jari atom:
Adalah jarak dari inti atom sampai menuju elektron di kulit terluar, besarnya jarijari dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut. Dalam satu golongan (dari atas
ke bawah) jari-jari atom semakin besar. Sementara itu dalam satu periode (dari kiri ke
kanan) jari-jari atom cenderung semakin kecil karena tarikan dari inti atom yang semakin
besar.
2. Energi Ionisasi (Kj.Mol-1)
Merupakan energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk
melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation). Dalam satu
golongan (atas ke bawah) Energi ionisasi semakin kecil karena jari-jari yang makin besar
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil. Sementara itu dalam satu periode
(kiri ke kanan) energi ionisasi semakin kecil karena jari-jari atom yang makin kecil.

3. Afinitas Elektron (Kj.Mol-1)


Afinitas energi merupakan energi yang dilepaskan atau diserap ketika atom netral
menerima sebuah elektron. Jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga
afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif, dan sebaliknya. Semakin negatif
nilai afinitas elektron berarti semakin mudah bagi sebuah atom untuk menghasilkan ion
anion. Dalam satu golongan, harga afinitas elektron semakin kecil. Sementara dalam satu
periode, harga afinitas elektron semakin besar
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam
senyawa (ikatannya). Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya
antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4(keelektronegatifan F). Semakin besar nilai
keelektronegaifan berarti kecenderungan membentuk anionnya sangat besar, dan
sebaliknya. Dalam satu golongan nilai keelektronegatifan semakin kecil, sementara dalam
satu periode nilai keelektronegatifan semakin besar.

Menghitung Proton, Elektron, Neutron


Rumus umum untuk menghitung jumlah proton, neutron dan elektron :
1). Untuk nuklida atom netral :
AXZ : p = Z
e=Z
n = (A-Z)

2). Untuk nuklida kation :


AXZ Y+ : p = Z
e = Z (+y )
n = (A-Z)

3). Untuk nuklida anion :


AXZ Y- : p = Z
e = Z (-y)
n = (A-Z)

MASSA
ATOM/MOLEKUL
DAN KELIMPAHANNYA

RELATIF

(Ar/Mr),

ISOTOP

1.
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa Atom relatif adalah perbandingan relatif massa atom unsure
tertentu terhadap massa atom unsur lainnya. Satuan Massa Atom disingkat sma.
1 sma = x massa atom C-12
Jika massa
atom Karbon (C) adalah 12,01115 12 maka perhitunganmassa
atom relatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Karena massa atom C-12 sama dengan 1 sma, maka
Yang berarti :
Ar X = massa rata-rata
atom unsur X

atom unsur X Ar X = pembulatanmassa

rata-rata

Contoh :
Diketahui massa atom unsur Al adalah 26,98115 tentukan massa
atom relatif (Ar) unsur tersebut :
Jawab :
26,98115 dibulatkan menjadi 27
2.
Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa Molekul Relatif adalah perbandingan massa
1 molekul unsuratau senyawa terhadap massa atom C-12
dan dirumuskan sebagaiberikut :
atau
Mr = jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa
Atau
Mr = S Jumlah Atom. Ar.b
Jumlah Atom adalah hasil perkalian antara indeks dan koefisien.
Indeks menyatakan jumlah atom masing-masing unsur yang adadidepannya.
Jika terdapat indeks ganda (indeks didalam kurung danindeks diluar kurung), maka terlebih d
ahulu dilakukan perkalian antarindeks untuk mendapatkan indeks yang akan dikalikan denga
nkoefisien nantinya.
Koefisien menyatakan jumlah keseluruhan atom unsur yang adadibelakangnnya. Jika indeks
dan koefisien tidak tertulis maka indeksdan koefisiennya adalah 1.
aXb

Penulisan indeks dan koefisien dilambangkan sebagai berikut


dimana,
a =
b =
X =

koefisien
indeks
lambang unsur

Contoh :
Diketahui Ar H=1, Ar C=12, Ar N=14, Ar O=16. Tentukan Mr dari senyawa (NH4)2.CO3
Jawab :
Mr (NH4)2.CO3 = {(Jlh.Atom N.Ar N) + (Jlh.Atom H.Ar H) + (Jlh.Atom C.Ar C) +
(Jlh.Atom O. Ar O)}
= {(indeks N.indeks NH4).Koef.(NH4)2.CO3 x Ar N) +
(indeks H.indeks NH4).Koef.(NH4)2.CO3 x Ar H) + (indeks C.Koef.(NH4)2.CO3 x Ar C) +
(indeks O.Koef.(NH4)2.CO3 x Ar O)}
= {(1.2 x 1 x Ar N) + (4.2.1 x 1 x Ar H) + (1.1 x

Ar C) + (3.1 x Ar O)}

= {(2.Ar N) + (8.Ar H) + (1.Ar C) + (3.Ar O)}


= {(2.14) + (8.1) + (1.12) + (3.16)}
= {(28 + 8 +12 +48)}
= 96
3.

Isotop
Massa atom untuk tiap atom tidak khas, dalam arti atom suatu unsuryang
sama, mungkin memiliki massa
yang berbeda Isotop adalahunsur yang mempunyai nomor atom yang
sama tetapi nomor massa yang berbeda.
Hidrogen mempunyai 3 isotop, yaitu , , dan .
Mengapa atom-atom dari unsur yang sama, bisa mempunyai nomormassa yang berbeda?
Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlahneutron
yang terdapat dalam inti atomnya, karena massa atom lebihditentukan dari jumlah massa
proton + jumlah massa neutronnya,sementara jumlah massa elektronnya diabaikan.
Massa dari isotopdapat ditentukan dengan alat yang diberi nama Spektograf Massa.
Selain isotop, dikenal juga beberapa istilah yang lain, yaitu sebagaiberikut :

1. Isobar, merupakan atom-atom unsur yang mempunyai nomor massa


sama, tetapi nomor atom dan unsurnya berbeda. Contoh : dan
2. Isoton, merupakan atom-atom unsur yang mempunyai jumlah neutron
sama, tetapi nomoratom dan unsurnya berbeda. Contoh
:
n = 31 15
dan

yang

= 16
= 32 16

= 16
3. Isoelektron, merupakan atom-atom unsur yang mempunyai jumlah elektron yang
+
sama, tetapinomor atom dan unsurnya berbeda. Contoh
:
11Na
e = 11 1
dan
= 10
9F
e = 9+1
= 10
3.
Kelimpahan Isotop di Alam
Unsur yang terdapat di alam kebanyakan terdapat sebagai campuranisotop.
Massaatom relatif (Ar/Mr) dari suatu unsur dapat dicaridengan menjumlahkan persentase mas
ing,masing isotop dari atomterhadap nomor massanya. Karena setiap isotop mempunyai mass
a yang berbeda, maka harga massa atom setiap unsur merupakanharga ratarata seluruh isotopnya.
Kelimpahan isotop dialam dapat ditentukan dengan rumus sebagaiberikut :
Massa 1 atom X rata-rata = {(%X1.massa X1) + (%X2.massa X2)}
Dimana :
%X
Massa X1
Massa X2

= persentase atom
= massa isotop ke-1
= massa isotop ke-2

Contoh :
Diketahui di alam terdapat 59,98% isotop . Bila Ar
Cl
Cl mempunyai 2 isotop, maka nomormassa isotop yang lain adalah .

36,2

Penyelesaian

Cl ke-1

59,98% >NM = 36,2

Cl ke-2

(100 59,98)%

40,02 % > NM= ?

Ar Cl
36,2
36,2
NM Cl-2

= (%Cl-1. Massa Cl-1) + (%Cl-2. Massa Cl-2)


= (59,98%. 37) + (40,02%. NM Cl-2)
= (22,19926) + (40,02%. NM Cl-2)
= 35,001
= dibulatkan menjadi 35 sehingga Nomor massa isotop yang lain adalah 35

dan

Anda mungkin juga menyukai