Anda di halaman 1dari 1

Press Release

Persatuan Perawat Nasional Indonesia


UNDANG UNDANG KEPERAWATAN:
PERAWAT SIAP DUKUNG REVOLUSI PELAYANAN KESEHATAN

Jakarta, 19/9/2014.
Rancangan Undang Undang Keperawatan menunggu pengesahan di rapat paripurna DPR RI. Komisi IX
DPR dan Pemerintah pada tanggal 11 September 2014 telah selesai melakukan pembahasan RUU
Keperawatan tingkat I. Rancangan ini harus segera dapat disahkan dalam paripurna agar materi dalam
Undang Undang segera dapat diimplementasikan. Untuk itu, kami mengundang segenap perawat di tanah
air untuk mendorong pengesahan rancangan UU Keperawatan dalam periode DPR saat ini. Upaya
perjuangan bersama selama lebih dari 10 tahun harus segera berhasil.
Kehadiran UU Keperawatan ini diharapkan dapat menata profesi keperawatan di RepublikIndonesia
selayaknya sebuah profesi dan pada akhirnya akan meningkatkan kontribusi perawat dalam pelayanan
kesehatan yang lebih luas dan berkualitas. Dengan layanan kesehatan oleh perawat yang kompeten dan
berdedikasi tinggi yang tersebar hingga pelosok negeri, akan, berdampak pada meningkatkan kesehatan
masyarakat secara merata. Kehadiran perawat yang handal akan dapat menurunkan angka kecacatan,
kematian dan kekambuhan penyakit. Percepatan pembangunan pelayanan kesehatan oleh pemerintah saat
ini kurang maksimal melibatkan perawat dengan populasi 60% dari total tenaga kesehatan, kemungkinan
tidak akan berhasil dengan optimal. Sebagai contoh, saat ini format peran perawat di Puskesmas tidak jelas.
Hal ini berdampak pada masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB),
meningkatnya prevalensi gizi kurang atau stunting serta naiknya prevalensi penyakit tidak menular (PTM).
Sementara di rumah sakit, akibat kurang diperhatikanya peran dan kompetensi perawat berdampak pada
rendahnya efisiensi pelayanan kesehatan yang membebani pasien dan menurunkan akses pelayanan
kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan. Untuk itu, percepatan pengesahan, sosialisasi dan
implementasi materi yang diamanatkan dalam UU Keperawatan tak dapat ditunda lagi.
Selama ini, kalangan perawat sering dihantui ketidakpastian hukum terkait dengan praktik profesi yang
dilakukan. Perawat harus melakukan berbagai macam pekerjaan pelayanan kesehatan bahkan tanpa
kompensasi dan perlindungan yang memadai, termasuk perlindungan dari sisi peningkatan kompetensi atau
kemampuan diri serta keselamatannya. Situasi dan kondisi geografis dan kebutuhan m asyarakat menuntut
banyak terhadap perawat untuk memberikan pelayanan yang mereka perlukan. Akibat tuntutan dan desakan
situasi, banyaknya area abu-abu yang harus dikerjakan, membuat kenyamanan bekerja perawat terganggu.
Beberapa kasus, perawat bahkan dibawa ke meja hijau, membuktikan bahwa praktik keperawatan rawan
dipidanakan. Aturan yang jelas dan sesuai kebutuhan masyarakat menjadi penting agar pelayanan yang
diharapkan oleh masyarakat dapat terpenuhi. Kejelasan kewenangan juga membuat tim kesehatan dapat
saling bantu dan bersinergi dalam melayani masyarakat. Sinergitas ini akan menghapus stereotype perawat
sebagai pembantu. Tetapi akan menguatkan peran profesionalitas dalam member perawatan dan advokasi
hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan.
Undang - undang Keperawatan juga mengontrol perawat dengan lebih baik, pengaturan oleh lembaga
mandiri yang setara dengan pengaturan di Negara maju melalui Konsil Keperawatan. Karena kewenangan
yang diberikan harus dibarengi dengan control kualitas yang lebih baik. Setiap perawat yang praktik harus
berizin. Setiap dinas kesehatan wajib member izin praktik kepada perawat yang berhak. Kolegium
Keperawatan akan merumuskan standar pendidikan profesi, menyusun kurikulum pendidikan profesi dan
menyelenggarakan uji kompetensi profesi perawat untuk disahkan oleh Konsil. Organisasi Profesi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) akan mendorong perawat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan secara berkesinambungan. Semua hal di atas adalah upaya untuk meningkatkan kesiapan
perawat untuk menjalankan peran yang lebih strategis.
Pada akhirnya, reformasi bahkan revolusi pelayanan kesehatan akan efektif dengan melibatkan dukungan
yang massif dan terstruktur dari perawat. Perawat adalah unsure utama dalam perubahan sistem pelayanan
kesehatan di berbagai belahan dunia. Tanpa mempersiapkan perawat yang kompeten dan berdedikasi dalam
revolusi pelayanan kesehatan, peningkatan akses dan pelayanan yang adil bagi semua kalangan masyarakat
akan sulit tercapai. Perawat siap menjadi kekuatan utama dalam revolusi pelayanan kesehatan
Indonesia. Sahkan Rancangan UU Keperawatan 25 September 2014!
Informasi lebih lanjut, hubungi : Sekjend PPNI, Harif Fadilah, SKp, SH (0812 8420 0424),
Masfuri, SKp, MN (0813 1896 5892). www.inna-ppni.or.id

Anda mungkin juga menyukai