Oleh :
Nama
: Rahmawati Kuswandi
No. BP : 1011012048
Kelas
:B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
c. Poin 9 pada CPOB 2006 berubah menjadi poin 10 pada CPOB 2012
d. Penambahan Poin 11 pada CPOB 2012
11. Pada pedoman ini istilah hendaklah menyatakan rekomendasi untuk
dilaksanakan kecuali jika tidak dapat diterapkan, dimodifikasi menurut
pedoman lain yang relevan dengan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang
Baik atau digantikan dengan petunjuk alternatif untuk memperoleh tingkat
pemastian mutu minimal yang setara.
c. Pengawasan Mutu
Pada CPOB 2012, Persyaratan dasar dari Pengawasan Mutu berjumlah 7 poin
karena adanya penambahan poin (d) yang menjelaskan tentang pencatatan.
d. prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa yang
jelas, tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada sarana
yang tersedia;
Kebersihan ruang produksi pada CPOB 2006 dijelaskan secara umum pada
sub-bab Area Produksi, sedangkan pada CPOB 2012 dibagi menjadi subbab tersendiri yaitu Klasifikasi Ruang Pembuatan Obat.
Penambahan poin pada CPOB 2012 tentang ruangan yang tidak masuk
dalam klasifikasi.
3.23 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan sesuai Butir 3.22 di atas,
hendaklah dilindungi sesuai tingkat perlindungan yang diperlukan.
4. BAB IV : PERALATAN
a. DESAIN DAN KONSTRUKSI
Poin 4.9 pada CPOB 2006 tentang alat timbang dan alat ukur dengan
kalibrasi dan pemerikasaannya dibuat dalam satu poin, sedangkan pada
CPOB 2012 dijadikan dua poin.
2006 :
5.30 Prosedur pembersihan sanitasi dan higiene hendaklah divalidasi dan
dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektifitas prosedur
memenuhi persyaratan
2012 :
5.30 Prosedur tertulis hendaklah ditetapkan untuk pembersihan alat dan
persetujuan untuk penggunaan bagi produksi obat, termasuk produk
antara. Prosedur pembersihan hendaklah rinci supaya operator dapat
melakukan pembersihan tiap jenis alat secara konsisten dan efektif.
Prosedur hendaklah mencantumkan:
5.31
6. BAB VI : PRODUKSI
a. UMUM
Poin 6.7 perubahan gaya penulisan tanpa mengubah maksud dalam poin
tersebut.
Poin 6.30 pada CPOB 2006 diringkas pada poin 6.32 di CPOB 2012
Poin 6.31 pada CPOB 2006, menjadi poin 6.34 pada CPOB 2012
Perubahan gaya penulisan tanpa mengubah maksud dalam poin tersebut.
Poin 6.42, 6.43, dan 6.44 (dalam CPOB 2006: 6.36, 6.37, 6.38) Terjadi
perubahan gaya penulisan tanpa mengubah maksud dalam poin tersebut.
Poin 6.74 (pada CPOB 2006, poin 6.68) semua produk antara dan ruahan
hanya diberi label, tanpa perlu dikarantina sampai diluluskan oleh bagian
pengawasan mutu.
Poin 6.96 pada CPOB 2006 diuraikan menjadi 3 poin (6.102, 6.103, 6.104)
pada CPOB 2012 dengan menggunakan gaya bahasa yang berbeda namun
memiliki makna yang sama.
d. KEGIATAN PENGEMASAN
yang tepat
untuk
memastikan
agar tidak
terjadi
e. PRAKTIK PENGEMASAN
6.148 Informasi tercetak dan dalam bentuk huruf timbul pada bahan
pengemas hendaklah terlihat jelas, tidak memudar dan tidak mudah
terhapus.
6.150 Produk yang telah mengalami kejadian tak normal hendaklah khusus
diperiksa, diinvestigasi dan disetujui terlebih dahulu oleh personil
yang diberi wewenang sebelum dimasukkan ke dalam proses
pengemasan. Hendaklah dibuat cacatan detil dari aktifitas tersebut.
diluluskan
hendaklah
dilakukan
investigasi
dan
Poin 6.160 (dalam CPOB 2006, poin 6.140) terdapat perubahan gaya
bahasa, tanpa merubah maksud dalam poin tersebut.
g. BAHAN
PRODUK
YANG
DITOLAK,
DIPULIHKAN
DAN
DIKEMBALIKAN
Poin 6.169 (dalam CPOB 2006, 6.149) terdapat perubahan gaya bahasa,
tanpa merubah makna dalam poin tersebut.
Poin 6.151 pada CPOB 2006 dibuat dalam sub-bab BAHAN PRODUK
YANG DITOLAK, DIPULIHKAN DAN DIKEMBALIKAN, namun pada
CPOB 2012 dibuat dalam pembagian subbab yang lebih kecil, yaitu dalam
PRODUK KEMBALIAN pada poin 6.171
pencegahan
terhadap
pencemaran
lingkungan
dan
Dokumentasi
6.175 Penanganan produk kembalian dan tindak lanjutnya hendaklah
didokumentasikan dan dilaporkan. Bila produk harus dimusnahkan,
dokumentasi hendaklah mencakup berita acara pemusnahan yang diberi
tanggal dan ditandatangani oleh personil yang melaksanakan dan
personil yang menyaksikan pemusnahan.
b. UMUM
Perubahan tanggung jawab bagian pengawasan mutu pada CPOB 2006 dan
CPOB 2012.
2012 : Tugas utama kepala bagian Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab
2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu secara keseluruhan juga mempunyai
tanggung jawab, antara lain adalah:
mutu,
produk,
produk,
dll.
Semua kegiatan tersebut hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur
tertulis, dan dicatat di mana perlu.
Poin 7.4 dan 7.5 pada CPOB 2006 dihapuskan di CPOB 2012
e. PENGAMBILAN SAMPEL
Perubahan poin 7.22 pada CPOB 2006, menjadi poin 7.22 pada CPOB
2012
7.18 Pengambilan sampel hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur
tertulis yang telah disetujui yang menguraikan:
berkaitan
dengan
pengambilan
sampel
bahan
steril
atau
berbahaya;
.
f. BAHAN AWAL
Pengurangan poin 7.24 pada CPOB 2006, dan penambahan poin 7.23 pada
CPOB 2012
7.23 Validasi tersebut hendaklah mencakup minimal aspek aspek berikut:
a) sifat dan status industri pembuat dan pemasok serta pemahaman
mereka tentang ketentuan CPOB pada industri farmasi;
Pada CPOB 2006 menjelaskan tentang sampel pertinggal dalam poin 7.32,
sedangkan pada CPOB 2012 pada poin 7.31 tentang sampel pembanding
dan sampel pertinggal yang merujuk pada ANEKS 11 Sampel
Pembanding dan Sampel Pertinggal.
i. PERSYARATAN PENGUJIAN
Penjelasan tenntang bahan awal dan bahan pengemasan pada CPOB 2012
digabung, sedangkan dalam CPOB 2006 dipisah dan dijelaskan rinci tiap
poinnya.
Topik Produk antara dan Produk Ruahan tidak dimuat pada CPOB 2012
j. Perubahan
istilah
Pengendalian
lingkungan
menjadi
Pemantauan
Lingkungan
8. BAB VIII : INSPEKSI DIRI, AUDIT MUTU DAN AUDIT & PERSETUJUAN
PEMASOK
Beberapa poin pada CPOB 2012 dipisahkan dalam beberapa subbab pada
CPOB 2006
Prinsip pada kembali produk pada CPOB 2012 lebih ringkas dan sederhana.
Istilah Otoritas Pengawasan Obat pada CPOB 2006 (poin 9.10) diganti
menjadi Badan POM (poin 9.9) pada CPOB 2012
Subbab Produk Kembali pada CPOB 2006 tidak dimuat pada CPOB 2012
10. BAB XI
a. UMUM
Validasi Metode Analisis pada CPOB 2012 dibuat dalam bentuk tabel.
Pertanyaan : Jika sebuah industri farmasi yang memiliki batas penggunaan CPOB 2006
sampai 2015 (lulus CPOB pada 2010) sedangkan pada tahun 2012 sudah ada CPOB baru,
maka apa tindakan untuk permasalahan ini? Apakah CPOBnya masih berlaku sampai 2015?
JAWAB: ada beberapa pasal yang mengatur tentang permasalahan tersebut.
Pasal 8 ayat 3,
Sertifikat CPOB berlaku selama 5 (lima) tahun sepanjang memenuhi persyaratan.
Pasal 16 ayat 1 ,
Izin industri farmasi berlaku untuk seterusnya selama Industri Farmasi yang
Pasal 31
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan dari Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 245/Menkes/SK/X/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan ini dan/atau belum
diganti berdasarkan ketentuan Peraturan ini.
KESIMPULAN : Hal ini berarti sampai masa resertifikasi (6 bulan sebelum masa berlaku
sertifikasi habis) maka sertifikasi CPOB yang didapatkan masih berlaku.