Askep Leukemia
Askep Leukemia
Leukemia
Leukemia
Klasifikasi
Dilakukan berdasarkan stem sel yang terlibat,
waktu munculnya gejala dan fase
perkembangan yang terganggu
Pengkajian dan
Pemeriksaan Diagnostik AML
Komplikasi AML
leukemia
Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin
(Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau
idarubicin
Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid
normal neutropenia, anemia, trombositopenia
Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi,
pendarahan, mukosistis, diare
Granulocyte growth factor
Terapi konsolidasi/post remisi untuk
menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi
secara klinis
Cytarabine
minum
Alkalinisasi urin
Pencegahan dengan Allopurinol
Bervariasi.
Tidak terdeteksi. Leukositosis (>100.000)
terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium
lain.
Leukosit sangat tinggi dapat menyebabkan
nafas pendek dan bingung karena stasis dari
leukosit
Pembesaran dan pengerasan limpa dan
hepar
Keletihan, anoreksia, penurunan BB
Asimtomatis
Limfositosis
Eritrosit dan platelet N/
Limfadenopati
Splenomegali
B symptom: demam, keringat (malam),
penurunan BB
Infeksi karena gangguan pertahanan humoral
dan sel-mediated
Prioritas Keperawatan
Tujuan Perawatan
Masalah Keperawatan???
Palpitasi
Perubahan EKG
Perubahan preload
Kelemahan
Edema
Murmur
Distensi
jugularis :
Faktor
yangvena
berhubungan
Gangguan
frekwensi
Peningkatan
beratjantung
badan
Gangguan irama jantung
Gangguan sekuncup jantung
Gangguan preload
Gangguan afterload
Gangguan kontraktilitas
Perubahan afterload
Nafas pendek/dispnea
Oliguria
Krakles
Batuk
Perilaku / emosi
Cemas
RESIKO INFEKSI
Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen
Faktor Resiko:
Penyakit kronis
Imunitas yang tidak adekuat
Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
Prosedur invasif
Malnutrisi
Trauma
Destruksi jaringan
Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
Imunosupresif
Internal
Perubahan metabolik
Perubahan sensasi
Perubahan nutrisi
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
Perubahan keseimbangan cairan
Defisiensi imunologi
Faktor-faktor perkembangan
NYERI AKUT
Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan
jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study
of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi
atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
Menunjukkan kerusakan
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
Edema
Nyeri ekstremitas
Parestesia
Faktor yang berhubungan :
Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya hidup santai,
kegemukan, intake garam, immobilitas)
Diabetes mellitus
Hipertensi
Gangguan visual
Penurunan karbondioksida
Takikardi
Hiperkapnea
Gelisah
Somnolen
Iritabilitas
Hipoksia
Kebingungan
Dispnea
AGD abnormal
Sianosis (pada neonatus)
Warna kulit : abnormal (pucat,
kehitam -hitaman)
Hipoksemia
Hiperkabia
Sakit kepala ketika bangun
Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas
Abnormal ph arteri
Nasal flaring (napas cuping hidung)
Dispnea
Orthopnea
Nafas pendek
Kedalaman pernafasan :
Hiperventilasi
Hipoventilasi
Deformitas tulang
Nyeri
Cemas
Disfungsi neuromuskular
Kerusakan muskuloskletal
Kerusakan kognitif/persepsi
Obesitas
Posisi tubuh
Imaturitas neurologis
Kelemahan
Haus
Peningkatan hematokrit