Istilah Art Deco berkembang sepanjang penampilannya pada tahun 1925 tetapi
tidak menerima pemakaian lebih luas sampai tahun 1960. Gaya Art Deco diangap
sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang
dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya :
Awal pekerjaan arsitek Wiener Werksttte; disain industri fungsional, dengan akar
pada
akhir abad ke sembilan belas.
Seni primitif Afrika, Mesir, atau Aztec Mexico, sebagian didesain dengan gaya
berbentuk
kubus.
Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan
dirinya di dalamnya.
Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit
mendekati "
periode kuno"
Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristis
Fauve, warna palet
Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasiklasik memacu terbentuknya
gaya
art deco: Boulle, Schinkel
Art deco sering dihubungkan dengan Musik jazz, Umur Musik jazz gaya jazzy
Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis; ziggurats; kristal; " sunbursts"; motif
air
mancur yang disesuaikan mode
Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes "
modern"
wanita; rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an
Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar
Paris adalah pusat dari seni disain art Deco, yang dilambangkan dalam mebel
oleh Jacques-Emile Ruhlmann, yang kita kenal sebagai ahli desainer gaya art deco yang
terbaik dan juga Jean-Jacques Rateau, yang mempunyai perusahaan Se et Mare, layar
Eileen Gray, besi tempa Edgar Brandt, pabrik logam dan pernis Dunand Jean, kaca Rene
Lalique dan Maurice Marinot, barang barang perhiasan dan jam oleh Cartier. Semuanya
mewakili gaya art deco.
Asitektur Art Deco selain menerima ornamen-ornamen historis, langgam ini juga
menerima pengaruh aliran arsitektur yang sedang berkembang saat itu. Gerakan
arsitektur modern yang sedang berkembang pada saat itu bauhaus, De Stijl, Dutch
Expressionism, International Style, Rationalism, Scandinavian Romanticism dan
Neoclassicism, Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, Jugendstil dan Viennese
Secession. Mereka ikut mempengaruhi bentukan-bentukan arsitektur Art Deco serta
memberikan sentuhan-sentuhan modern. Modern pada saat itu diartikan dengan
berani tampil beda dan baru, tampil lebih menarik dari yang lain dan tidak kuno
Gambar
Asheville, North Carolina City Hall, 19261928 melambangkan gaya seni amerika yang
menganut gaya Art Deco.
Setiap negara yang menerima model gaya Art Deco mengembangkannya sendiri,
memberikan sentuhan lokal sehingga Art Deco di suatu tempat akan berbeda dengan
Art Deco di tempat lain. Tetapi secara umum mereka mempunyai semangat yang sama
yaitu menggunakan ornamen-ornamen tradisional atau historikal, sehingga langgam
Art Deco merupakan langgam yang punya muatan lokal.
Meskipun pada awalnya Art Deco merupakan gaya yang mengutamakan hiasanhiasan tradisional setempat, tetapi ia terbuka terhadap sesuatu yang baru, keterbukaan
ini tercermin dalam pemakaian material yang baru dan dengan teknik yang baru, tak
jarang pula mereka melakukan penggabungan material, sehingga hasil karya mereka
hampir selalu inovatif dan eksperimentatif.
Perkembangan Art Deco tidak lepas dari pengaruh situasi dan kondisi jamannya,
pada saat itu di Eropa sedang berlangsung revolusi industri, masyarakat terpesona oleh
adanya penemuan-penemuan dan teknologi yang maju dengan pesat. Karakter-karakter
teknologi yang menggambarkan kecepatan diejawantahkan ke dalam desain dalam
bentuk garis-garis lengkung dan zig-zag.
Gambar (1.3)
Tepi yang dibulatkan adalah karakterisitik dari art deco.
Dalam style art deco memiliki, style rambut mirip-mirip tahun 80an mungkin karena
masih terpengaruh, dan dalam style memakai topi dan pakaian terlihat Pola dan
warna masih terpengaruh oleh ary deco yang sangat kuat.