FLASH SUMMARY
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nama Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Sasaran
Dana
LATAR BELAKANG
Mengantisipasi terjadinya perilaku menyimpang khususnya pada
remaja di Indonesia maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan
pencegahan disini dimana kami memberikan dan menyampaikan pengetahuan
yang baru khususnya kepada masyarakat awam.
Dengan adanya kegiatan Project Based Learning (PBL) Keperawatan
Reproduksi 1, Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
angkatan 2012 mengadakan penyuluhan tentang promosi preventif seks pra
nikah pada remaja untuk memberikan dan menyampaikan informasi tentang
cara pencegahan terjadinya seks pra nikah dan terhindar dari dampak yang
tidak diinginkan.
II.
TUJUAN
Kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi ini bertujuan untuk:
1. Memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi tingkat SMA.
2. Menambah pengetahuan kepada siswa-siswi tingkat SMA.
3. Mencegah terjadinya seks pra nikah di kalangan remaja pada masa Pra
4.
nikah
Menyelesaikan tugas Project Based Learning Keperawatan Reproduksi I.
III.
IV.
Dibutuhkan
Vol
Satuan
Sekretaris
5
5
Bendel
Lembar
KSK
Doorprize
Buah
Souvenir
Banner
Poster
Leaflet
Minum Panitia
Snack Undangan
Minum Undangan
Snack Peserta
TOTAL
1
3x1
3
50
2
3
3
50
Buah
Buah
Lembar
Lembar
Dus
Dus
Buah
Dus
Pubdok
Konsumsi
V.
JADWAL PELAKSANAAN
Rencana Kegiatan
Sub Kegiatan
Pembentukan Panitia
Rapat Koordinasi
Pembuatan TOR
Pelaksanaan
Evaluasi
Pembuatan LPJ
I
*
Oktober
II III IV
November
I II III IV
*
*
*
*
*
Estimasi Biaya
Harga
Jumlah
Satuan
Rp 5.000
Rp
500
Rp
Rp
25.000
2.500
Rp
10.000
Rp
30.000
Rp 35.000
Rp 15.000
Rp 2.000
Rp 2.000
Rp 17.000
Rp 6.000
Rp 2.000
Rp 6.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
35.000
45.000
6.000
100.000
34.000
18.000
6.000
300.000
601.500
VI.
No.
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator Kinerja
Jumlah peserta yang
Target
Cara Pengukuran
mengikuti Promosi
Preventif Seks Pra Nikah
pada Remaja :
1. Tumbuh kembang
1.
remaja.
2.Perilaku menyimpang
Menggunakan no registrasi
maksimal 50 orang.
remaja.dan dampak
yang ditimbulkan.
3. Cara mencegah perilaku
seks bebas di kehidupan
remaja.
2
VII.
tidak molor
ditetapkan
KEBERLANJUTAN
Setelah kegiatan ini berlangsung, diharapkan mahasiswa terutama
Fakultas Keperawatan dapat mendapatkan nilaiyang maksimal dan kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih lancar, serta dengan berlangsungnya acara ini
kesehatan
reproduksi
di
kalangan
remaja
pranikah
lebih
KETUA PELAKSANA
baik,dan
Ketua Pelaksana
NIP. 197410292003122002
NIM. 131211131014
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pelindung
Penasehat
Pendamping
Penanggung Jawab
NIP. 197410292003122002
Organizing Comitee :
Ketua Pelaksana
Sekretaris
: Firda Isnantri
Bendahara
SIE - SIE
Sie Acara
Koordinator
Anggota
: Ria Fitriani
: Ayu Susilawati
: Muthmainnah
: Aisyah Fauziah
Sie Kesekretariatan
Koordinator
Anggota
: Toni Subarkah
Anggota
Sie Konsumsi
Koordinator
: Nurulia Hanum
Anggota
: Dwi Adinda
: Arista Sulistyowati
: Sevina Ramahwati
: Lintang Buanasari
: Ersy Rosantri Faah
: Harunatusyarifah
: Retno Dewi P.
Anggota
: M. Syaltut
: Nur Faizah
: Uswatun Khasanah
: Shilvy Dwi Purnama S.
: Trisca Haprilia Ningtyas
Sie Sponsorship
Koordinator
: Eva Riantika
Anggota
Sie Materi
Koordinator
: Nisrina
Anggota
: Aprilia
: Siti Komariah
: Meyvita Sari Rike
: Itsnaini Indah Faricha
: Indah Agustina
Sie Humas
Koordinator
: Suryo Hermawan
Anggota
Lampiran 2
SUSUNAN ACARA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
No
1.
Waktu
11.00 - 11.15
Durasi
15
Acara
Persiapan
Panitia
Jobdesk
Mc Acara : Briefing
Pubdok : Slide
Selamat datang, lagulagu semangat,
Foto-foto
Perkap : Ruangan
siap
2.
11.15-11.30
15
Registrasi
KSK : siapkan
Peserta
3.
11.30-11.45
15
Pembukaan
Sambutan :
Acara :pastikan
semua pembicara
siap
1. Ketua
MC : persilakan
panitia
2. Bu Ni Ketut pengisi acara
Alit Armini
3. Kepala
sekolah /
Waka
Kesiswaan
Ajarkan jargon
setelah sambutan
Pubdok : foto-foto
Konsumsi : siapkan
untuk pemberi
sambutan
Perkap :cek sound
4.
11.45-12.25
40
Materi pertama
tumbuh
dan materi
kembang remaja
oleh Mahasiswa
(25) Materi
(15) Tanya
jawab
MC serahkan ke
moderator
Pubdok
Konsumsi
KSK :plakat
5.
12.25-12.35
10
Ice Breaking
MC Acara : berikan
6.
12.35-13.20
45
Materi kedua
perilaku
menyimpang
KSK : siapkan
hadiah 2 buah
Pubdok
dan dampaknya
oleh Mahasiswa
fix
(25) Materi
(20) Tanya
jawab
7.
13.20-14.05
45
Materi ketiga
tentang promosi
preventif seks
Pubdok
remaja oleh
Mahasiswa
fix
(25) Materi
(20) Tanya
jawab
7.
14.05-14.35
30
Terapi bermain
(Ular tangga
Cerdas)
MC Acara
mengkondisikan
Sie Acara dan
Materi : Ular tangga
dan pertanyaan
KSK : hadiah
Perkap : Ular tangga
sudah siap
(dari banner bekas
atau tali rafia)
8.
14.35-14.45
10
Penutup
MC acara menutup
acara
*nb : Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu
Lampiran 3
ANGGARAN DANA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
I. PEMASUKAN
Dana Mahasiswa
Dana Sponsorship
TOTAL
=Rp 480.000,00
=Rp 121.500,00
=Rp 601.500,00
II. PENGELUARAN
Sekretaris
Penggadaan TOR dan LPJ@5000x5
=Rp. 25.000
Sie Kesekretariatan
Absensi @500x5
=Rp.
2.500
Doorprize@10000x3
=Rp. 30.000
Souvenir
=Rp
35.000
Poster @2.000x3
=Rp.
6.000
Leaflet @2000x50
=Rp. 100.000
Banner @15.000x3
=Rp
Sie Pubdok
45.000
Sie Konsumsi
Minum panitia @17.000x2
=Rp.
34.000
Snack Undangan@6000x3
=Rp.
18.000
MinumUndangan@2000x3
=Rp.
6.000
=Rp. 300.000
TOTAL
=Rp. 601.500
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Topik
Pokok bahasan
Target /sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
: 09.00-12.45 WIB
Tempat
2.
3.
IV. PESERTA
Siswa-siswi kela 11 SMA Hidayatul Ummah Surabaya.
V. METODE
1. Ceramah
2. Games
3. Tanya jawab
VI. MEDIA
1.
Leaflet
2.
3.
Puzzle
4.
Online sharing
VII. EVALUASI
1. Murid lebih mengetahui tentang pengertian dan fungsi kesehatan alat
reproduksi pria dan wanita.
2. Murid mengetahui tentang tips menjaga kebersihan alat reproduksi dan dapat
mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Murid menghindari hubungan seks pra nikah.
Lampiran 5
MATERI PENYULUHAN
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
a. Tumbuh Kembang Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang
membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan
perubahan fisik karena pubertas serta perubahan, kognitif dan sosial.
Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai
sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20
tahun. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa,
dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan
ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual,
peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
G. Stanley Hall, seorang psikolog yang mengatakan adolescence is a time
of storm and stress . Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan badai dan
tekanan jiwa. Sehingga remaja merupakan masa di mana terjadi perubahan besar
secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan
kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan
konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987).
WHO membagi usia remaja menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Remaja Awal (10-14 tahun), ciri-cirinya:
a. Ciri Fisik
1. Laju perkembangan umumnya berlangsung secara pesat
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kali kurang seimbang
kehidupan
keagamaan
sehari-hari
dilakukan
atas
oleh
kondisi
psiko-sosialnya
yang
akan
membentuk
kepribadiannya.
2. Remaja Akhir (15-20), ciri-cirinya:
a. Ciri Fisik
1. Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati
kekuatan orang dewasa
3. Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa
b. Ciri Psikomotor
1. Gerak-gerik mulai mantap
2. Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada
keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja
c. Ciri Bahasa
1. Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya
Menurut Robert M.Z. Lawang, terdapat empat macam penyimpangan sosial, antara
lain:
1. Perilaku menyimpang yang dilihat sebagai kejahatan. Adapun yang termasuk
tipe ini yaitu kejahatan yang dilakukan terhadap manusia, misalnya
pemukulan, pemerkosaan, penjmabretan, serta kejahatan yang dilakukan
terhadap negara, misalnya pelanggaran terhadap undang-undang dasar dan
korupsi yang merugikan keuangan negara.
2. Penyimpangan seksual, artinya perilaku seksual yang lain dari biasa, seperti
perzinaan, homoseksual, dan pelacuran.
3. Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkoholisme,
narkotika, dan obat-obat terlarang.
4. Gaya hidup lain dari yang lain, misalnya penjudi, tawuran antargang, dan
tawuran pelajar.
Contoh Perilaku Menyimpang Remaja dan Dampak yang Ditimbulkan
1. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang
Penyalahgunaan narkoba saat ini telah menyebar luas di kalangan
masyarakat, bukan hanya di perkotaan, melainkan sudah merambah hingga ke
pedesaan. Penyalahgunaan ini terjadi di kalangan pelajar, remaja, mahasiswa,
pemuda, bahkan tidak sedikit orang dewasa pun menyalahgunakannya.
Akibat yang timbul dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya
berdampak pada pemakai, tetapi juga merugikan masyarakat. Berbagai tindak
kejahatan, seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, kenakalan remaja,
hingga pembunuhan sering disebabkan oleh para pengguna narkoba.
Menurut penelitian Graham Baliane, beberapa penyebab seorang
remaja memakai narkotika, yaitu:
a. Untuk membuktikan keberaniannya dalam melakukan tindakan-tindakan
berbahaya seperti berkelahi dan kebut-kebutan.
b. Untuk menunjukkan tindakan menentang otoritas orangtua, guru, dan
norma-norma sosial.
c. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks serta mencari arti
hidup yang belum ditemukan oleh kebanyakan remaja.
d. Melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-pengalaman
emosional.
e. Untuk mengisi kekosongan, kebosanan dan menghilangkan frustasi.
tawuran pelajar
terkadang
tidak
jelas,
bahkan kerapkali
penyebabnya adalah permusuhan klasik antar dua sekolah yang memang telah
berlangsung selama turun-temurun dari satu angkatan ke angkatan berikutnya.
Sangat besar kemungkinan terjadinya salah sasaran pada tawuran
kelompok dan mengakibatkan korban yang tidak berdosa. Selain itu, karena
suatu tawuran tidak lagi menggunakan akal sehat dan sangat dipengaruhi
emosi sehingga, perusakan benda-benda di sekitar lokasi tawuran kerap
terjadi, seperti perusakan fasilitas umum hingga pembajakan bus kota.
Jadi, tawuran atau perkelahian pelajar merupakan perilaku
menyimpang karena hal itu bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat
juga kaidah agama.
3. Perilaku seksual di luar nikah
Menurut nilai dan norma serta kaidah agama, hubungan seksual yang
dibenarkan adalah hubungan seksual antara pria dan wanita yang diikat dalam
hubungan pernikahan. Oleh karena itu, hubungan seksual di luar nikah atau
sering disebut perzinaan merupakan perbuatan yang melangggar aturan dan
harus dikenakan sanksi.
Perilaku seksual di luar nikah merupakan tindakan penyimpangan
perilaku individu yang menyangkut moral dan melanggar norma-norma
kesusilaan. Penyebab perilaku menyimpang pada zaman modern ini,
diantaranya pengaruh film-film porno, buku-buku porno, dan majalah-majalah
porno yang merusak mental dan moral remaja. Contoh perilaku seksual di luar
nikah, diantaranya pelacuran, homoseksualitas, perkosaan, kumpul kebo, dan
dapat terjadi dalam pernikahan juga.
Dampak dari perilaku seksual di luar nikah di antaranya:
a. Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit.
Penyakit kelamin dan kulit dan sering kali terjadi adalah sifilis, gonorea,
b.
c.
d.
e.
yang terjadi pada remaja. Remaja adalah individu yang masih labil dan sangat
mudah sekali dipengaruhi. Sehingga lingkungan pendidikan, tempat tinggal
dan masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya.
Remaja sangat dikaitkan dengan hubungan saling suka terhadap lawan jenis
yang biasa kita sebut denganpacaran. Pacaran bisa dikatakan sebagai pintu
awal dari perilaku menyimpang remaja yang berhubungan dengan seks. Tidak
sedikit perzinaan di kalangan remaja berawal dari aktivitas pacaran. Banyak
hal-hal negatif pemicu perzinaan di dalam aktivitas pacaran, mulai dari
memandang lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi,
berciuman hingga melakukan perzinaan.
Dampak negative dari pacaran :
a. Mudah terjerumus ke perzinaan
Kebanyakan remaja hberpacara dengan diiringi pelampiasan nafsunya ke
pasangannya karena menganggap pasangannya adalah miliknya. Hal ini
biasanya diawali dari saling pandang, pegangan tangan, berciuman dan
pada akhirnya melakukan zina.
b. Melemahkan iman
Remaja merupakan individu yang masih labil dan mereka sangat mudah
sekali terpengaruh. Begitu juga untuk keimanan dan ilmu agama mereka
yang identik dengan ketidakmatangan dalam berfikir. Sehingga inilah yang
menjadikan iman mereka melemah ketika melawan nafsu. Remaja juga
belum bisa berfikir secara matang apa konsekuensi dari apa yang mereka
lakukan.
c. Melatih kemunafikan
Sering kali remaja yang berpacaran akan berani membohongi orang tua
demi pacarnya. Hal ini yang mendorong remaja untuk selalu terlatih dalam
kemunafikan.
d. Mengurangi produktivitas
Pacaran akan cenderung melakukan hal-hal yang bersifat senang-senang
dan tidak bermanfaat, seperti jalan-jalan di Mall, nonton, makan bareng
dan lain sebagainya. Padahal jika seorang remaja tidak pacaran maka ia
akan lebih produktif misalnya belajar, mengerjakan PR, membuat karya
tulis dan masih banyak lagi.
e. Menjadikan hidup boros
Pacaran dituntut untuk bisa membahagiakan pacar. Kerap kali remaja
menghabiskan uang jajan atau bahkan tabungannya hanya untuk sekedar
membelikan sesuatu untuk pacarnya agar terlihat benar-benar sayang ke
pacarnya. Hal ini yang membuat pemborosan bagi para remaja yang
pacaran.
f. Melemahkan daya kreatifitas dan menyulitkan konsentrasi
Kreatifitas remaja akan semakin menurun seiring kebiasaan yang dilakukan
dengan pacarnya. Selain itu remaja akn sangat sulit berkonsentrasi karena
setiap kali yang difikirkan hanya pasangannya. Sehingga konsentrasi
remaja cenderung labil dan berantakan.
g. Menyebabkan terlambat studinya
Dari semua dampak negative yang telah di uraikan di atas jelas
memberikan efek buruk bagi studinya sehingga dapat dikatakan pendidikan
yang ditempuh remaja yang pacaran akan cenderung terhambat.
h. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan yang disebabkan rebutan pacar
Sering kali pembunuhan dan pertengkaran disebabkan oleh rebutan pacar.
Hal ini juga diawali dari aktivitas yang namanya pacaran. Sudah banyak
dampak negative yang telah ditimbulkan olek aktivitas pacaran
d. Pencegahan perilaku menyimpang pada remaja :
1.
2.
dan
mengunjungi
tempat
ibadah
sesuai
dengan
iman
kepercayaannya.
10. Mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia
Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia
mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan
melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
11. Menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak, sehingga orang tua dapat
membimbing anak ketika anak sedang menghadapi masalah.
Cara Mencegah Perilaku Seks Bebas di Kehidupan Remaja
1.
pada
tumbuh-tumbuhan,
sejauh
diperhatikan
bahwa
oleh anak.
Adanya kasih sayang, perhatian orang tua dalam hal apa pun serta
pengawasan yang bersifat tidak mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan Remaja terjerumus ke dalam
perilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang
tua. Perilaku seka bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan
Agama dan Keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku Remeja
tersebut. Tanpa adanya bimbingan maka Remaja dapat melakukan perilaku
yang menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang
tua dan anak.
3.
4.
hal tersebut.
Menambahkan kegiatan positif di luar sekolah.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga
dapat membuat perhatian mereka tertuju kearah kegiatan tersebut. Sehingga,
memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan
5.
seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi.
Perlu adanya wdah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang
sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun
informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seks, KB dan
kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks
6.
dan (2) upaya orangtua dalam pencegahan anak remaja dari seks pra-nikah
adalah sangat baik dengan persentase 80.3% dengan upaya yang sangat baik
yaitu upaya orangtua dalam menanamkan pendidikan agama kepada anak
dengan hasil 90.8% dan memberikan contoh/teladan kepada anak dengan
hasil 90.8%. Maka secara keseluruhan upaya orangtua dalam pencegahan
anak remaja dari perilaku seks bebas adalah sangat baik dengan persentase
77.3%.
Berdasarkan
temuan
data
tersebut, maka
Sumber:
Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 1995. Psikologi Keperawatan.
Jakarta : PP BPK Gunung Mulia.
http://www.berbagaihal.com/2011/03/mencegah-prilaku-seks-bebas-pada-remaja.html
Manullang, Ester. 2011. Upaya Orangtua dalam Pencegahan Anak Remaja dari
Perilaku Seks Bebas di Kota Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2007. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta. Exis
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta. Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, Buku
Pelajaran untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Pembimbing: (I) Dr. M. Djauzi Moedzakir, M.A, (II) Drs. Ahmad Mutadzakir, M.Pd.