Anda di halaman 1dari 36

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) /

Term Of Reference (TOR)


PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA

MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN


ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014

FLASH SUMMARY
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nama Kegiatan

Promosi preventif seks pra nikah pada remaja

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini berupa penyuluhan kepada siswa


siswi SMA dalam kegiatan Project Based
Learning (PBL) Keperawatan Reproduksi I
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas

Waktu dan Tempat Kegiatan

Airlangga Angkatan 2012 kelas B.


Hari, tanggal : Senin, 10 November 2014
Tempat : SMA Hidayatul Ummah

Sasaran

Jalan Mulyorejo nomer 92 Surabaya


Siswa-siswi SMA Hidayatul Ummah, Jalan

Dana

Mulyorejo nomer 92 Surabaya


Rp 601.500 (enam ratus satu ribu lima ratus
rupiah)

PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA


MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
I.

LATAR BELAKANG
Mengantisipasi terjadinya perilaku menyimpang khususnya pada
remaja di Indonesia maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan
pencegahan disini dimana kami memberikan dan menyampaikan pengetahuan
yang baru khususnya kepada masyarakat awam.
Dengan adanya kegiatan Project Based Learning (PBL) Keperawatan
Reproduksi 1, Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
angkatan 2012 mengadakan penyuluhan tentang promosi preventif seks pra
nikah pada remaja untuk memberikan dan menyampaikan informasi tentang
cara pencegahan terjadinya seks pra nikah dan terhindar dari dampak yang
tidak diinginkan.

II.

TUJUAN
Kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi ini bertujuan untuk:
1. Memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi tingkat SMA.
2. Menambah pengetahuan kepada siswa-siswi tingkat SMA.
3. Mencegah terjadinya seks pra nikah di kalangan remaja pada masa Pra
4.

nikah
Menyelesaikan tugas Project Based Learning Keperawatan Reproduksi I.

III.

MEKANISME DAN RANCANGAN


Promosi preventif seks pra nikah pada remaja yang dilaksanakan oleh
mahasiswa Fakultas Keperawatan dengan sasaran mahasiswa keperawatan di
SMA Hidayatul Ummah, Jalan Mulyorejo nomer 92 Surabaya. Promosi
preventif seks pra nikah pada remaja ini akan dilaksanakan pada tanggal 10
November 2014 di SMA Hidayatul Ummah, Jalan Mulyorejo nomer 92
Surabaya. Mekanisme kegiatannya adalah sebagai berikut:
Pertama yaitu pembukaan yang akan dibuka oleh MC yang berasal
dari mahasiswa Angkatan 2012 itu sendiri, kemudian akan ada sambutan dari
ketua panitia penyuluhan keperawatan reproduksi 1, Dosen Fakultas
Keperawatan, bu Ni Ketut Alit Armini, S.Kp, M.Kes., dan Kepala Sekolah
SMA Hidayatul Ummah. Dilanjutkan sesi materi pertama mengenai tumbuh
kembang remaja oleh Mahasiswa . Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi
kedua perilaku menyimpang remaja saat ini dan dampaknya oleh Mahasiswa.
Setelah itu dilanjutkan dengan sesi materi yang terakhir yaitu mengenai
perilaku preventif seks pra nikah pada remaja oleh Mahasiswa. Setelah sesi
materi selesai, dilanjutkan memberikan games atau permainan dengan
menggali pengetahuan dari mahasiswa mengenai permainan ular tangga
rerpoduksi. Setelah permainan selesai maka akan ada sesi sharing-sharing.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian doorprize pada siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah itu, acara ditutup oleh MC
dengan bacaan doa.

IV.

SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN


Kegiatan

Dibutuhkan

Vol

Satuan

Sekretaris

TOR dan LPJ


Absensi

5
5

Bendel
Lembar

KSK

Doorprize

Buah

Souvenir
Banner
Poster
Leaflet
Minum Panitia
Snack Undangan
Minum Undangan
Snack Peserta
TOTAL

1
3x1
3
50
2
3
3
50

Buah
Buah
Lembar
Lembar
Dus
Dus
Buah
Dus

Pubdok

Konsumsi

V.

Jenis Sumber Daya yang

JADWAL PELAKSANAAN

Rencana Kegiatan
Sub Kegiatan
Pembentukan Panitia
Rapat Koordinasi
Pembuatan TOR
Pelaksanaan
Evaluasi
Pembuatan LPJ

I
*

Oktober
II III IV

November
I II III IV

*
*

*
*
*

Estimasi Biaya
Harga

Jumlah

Satuan
Rp 5.000
Rp
500

Rp
Rp

25.000
2.500

Rp

10.000

Rp

30.000

Rp 35.000
Rp 15.000
Rp 2.000
Rp 2.000
Rp 17.000
Rp 6.000
Rp 2.000
Rp 6.000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

35.000
45.000
6.000
100.000
34.000
18.000
6.000
300.000
601.500

VI.
No.

INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator Kinerja
Jumlah peserta yang

Target

Cara Pengukuran

mengikuti Promosi
Preventif Seks Pra Nikah
pada Remaja :
1. Tumbuh kembang
1.

remaja.
2.Perilaku menyimpang

Peserta yang mengikuti

Menggunakan no registrasi

maksimal 50 orang.

atau absensi peserta

remaja.dan dampak
yang ditimbulkan.
3. Cara mencegah perilaku
seks bebas di kehidupan
remaja.
2

VII.

Kinerja panitia memuaskan

Acara memuaskan, lancar,

Sesuai timeline yang telah

tidak molor

ditetapkan

KEBERLANJUTAN
Setelah kegiatan ini berlangsung, diharapkan mahasiswa terutama
Fakultas Keperawatan dapat mendapatkan nilaiyang maksimal dan kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih lancar, serta dengan berlangsungnya acara ini
kesehatan

reproduksi

di

kalangan

remaja

pranikah

lebih

berkurangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja pra nikah.


VIII.

KETUA PELAKSANA

Apriliya Dani Eka Susanti


NIM. 131211131014
LEMBAR PENGESAHAN KAK/TOR
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA

baik,dan

MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN


ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Surabaya, 13 Oktober 2014


PJMA Keperawatan Reproduksi 1

Ketua Pelaksana

Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes.

Apriliya Dani Eka Susanti

NIP. 197410292003122002

NIM. 131211131014

Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan

Purwaningsih, S.Kp., M.Kes.


NIP. 196611212000032001

Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pelindung

: Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga


Purwaningsih, S.Kp., M.Kes.
NIP.196611212000032001

Penasehat

: Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga


Mira Triharini, S.Kp., M. Kep.
NIP. 19790424006042002

Pendamping

: Bagian Kemahasiswaan Fakultas Keperawatan Unair

Penanggung Jawab

1. Ketua PJMA Keperawatan Reproduksi I


Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes.

NIP. 197410292003122002

Organizing Comitee :
Ketua Pelaksana

: Apriliya Dani Eka Susanti

Sekretaris

: Firda Isnantri

Bendahara

: Lintang Kusuma Ananta

SIE - SIE
Sie Acara
Koordinator

: Tiffany Gita Sesaria

Anggota

: Ria Fitriani
: Ayu Susilawati
: Muthmainnah

: Aisyah Fauziah
Sie Kesekretariatan
Koordinator

: Mita Nur Lathifah

Anggota

: Meviana Dwi Ariyani


: Fitria Andiny
: Devi Ayu Kumalasari
: Lisa Efiana malik
: Nailyatul Faricha
: Erlia Widyaningrum
: Hannik Rahmaningrum
: Mirna Lidyana

Sie Pelengkapan dan Perijinan


Koordinator

: Toni Subarkah

Anggota

: Wildan Agung Wahyu Laksono


: Jen Riko Dewantoro
: Dimas Hadi Prayoga
: Gebyar Hafit
: Wahyu Hanung Prasetyo

Sie Konsumsi
Koordinator

: Nurulia Hanum

Anggota

: Dwi Adinda
: Arista Sulistyowati
: Sevina Ramahwati
: Lintang Buanasari
: Ersy Rosantri Faah
: Harunatusyarifah
: Retno Dewi P.

Sie Publikasi dan Dokumentasi


Koordinator

: Viky Rohmantisa Putra

Anggota

: M. Syaltut
: Nur Faizah
: Uswatun Khasanah
: Shilvy Dwi Purnama S.
: Trisca Haprilia Ningtyas

Sie Sponsorship
Koordinator

: Eva Riantika

Anggota

: Rifky Oktavia Pradipta


: Nurul Istiqomah
: Ayu Priyanti
: Meifianto Agus Eko

Sie Materi
Koordinator

: Nisrina

Anggota

: Aprilia
: Siti Komariah
: Meyvita Sari Rike
: Itsnaini Indah Faricha
: Indah Agustina

Sie Humas
Koordinator

: Suryo Hermawan

Anggota

: Dyah Eka Widyaningrum


: Vindy Ayu Marinda
: Mita Sari
: Haiva Puspha Nurindra

: Devin Jessica Sari


: Rizki Dwi Cahyono
: Yohana Eka R.R.
: Dini Dwi Lestari
: Nuril Lailil M.
: Chikal Kurnia Pelitasari
: Elfrida Kusuma Putri

Lampiran 2
SUSUNAN ACARA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA

No

1.

Waktu

11.00 - 11.15

Durasi

15

Acara

Persiapan
Panitia

Jobdesk

Mc Acara : Briefing
Pubdok : Slide
Selamat datang, lagulagu semangat,

Foto-foto
Perkap : Ruangan
siap

2.

11.15-11.30

15

Registrasi

KSK : siapkan

Peserta

absensi peserta dan


panitia
Konsumsi : siapakan
snack dan minum
Pubdok : foto
Perkap : siapkan
ruang dan LCD

3.

11.30-11.45

15

Pembukaan
Sambutan :

Acara :pastikan
semua pembicara
siap

1. Ketua

MC : persilakan
panitia
2. Bu Ni Ketut pengisi acara
Alit Armini
3. Kepala
sekolah /
Waka
Kesiswaan

Ajarkan jargon
setelah sambutan
Pubdok : foto-foto
Konsumsi : siapkan
untuk pemberi

sambutan
Perkap :cek sound
4.

11.45-12.25

40

Materi pertama

Moderator : sie acara

tumbuh

dan materi

kembang remaja
oleh Mahasiswa
(25) Materi
(15) Tanya
jawab

MC serahkan ke
moderator
Pubdok
Konsumsi
KSK :plakat

5.

12.25-12.35

10

Ice Breaking

MC Acara : berikan

(game doorprize pertanyaan


2 pertanyaan
seputar materi)

6.

12.35-13.20

45

Materi kedua
perilaku
menyimpang

KSK : siapkan
hadiah 2 buah

Moderator : sie acara


Operator : perkap

remaja saat ini

Pubdok

dan dampaknya

Sie Materi : materi

oleh Mahasiswa

fix

(25) Materi
(20) Tanya
jawab
7.

13.20-14.05

45

Materi ketiga
tentang promosi
preventif seks

Moderator : sie acara


Operator : perkap

pra nikah pada

Pubdok

remaja oleh

Sie Materi : materi

Mahasiswa

fix

(25) Materi
(20) Tanya
jawab
7.

14.05-14.35

30

Terapi bermain
(Ular tangga
Cerdas)

MC Acara
mengkondisikan
Sie Acara dan
Materi : Ular tangga
dan pertanyaan
KSK : hadiah
Perkap : Ular tangga
sudah siap
(dari banner bekas
atau tali rafia)

8.

14.35-14.45

10

Penutup

MC acara menutup

acara
*nb : Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu

TEMA : Promosi Preventif Seks Pra Nikah Pada Remaja


JARGON : TALKSHOW REPRODUKSI 2014

GENERASI SEHAT, REMAJA PEDULI REPRODUKSI!

Lampiran 3
ANGGARAN DANA
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
I. PEMASUKAN
Dana Mahasiswa
Dana Sponsorship
TOTAL

=Rp 480.000,00
=Rp 121.500,00
=Rp 601.500,00

II. PENGELUARAN

Sekretaris
Penggadaan TOR dan LPJ@5000x5

=Rp. 25.000

Sie Kesekretariatan
Absensi @500x5

=Rp.

2.500

Doorprize@10000x3

=Rp. 30.000

Souvenir

=Rp

35.000

Poster @2.000x3

=Rp.

6.000

Leaflet @2000x50

=Rp. 100.000

Banner @15.000x3

=Rp

Sie Pubdok

45.000

Sie Konsumsi
Minum panitia @17.000x2

=Rp.

34.000

Snack Undangan@6000x3

=Rp.

18.000

MinumUndangan@2000x3

=Rp.

6.000

Snack peserta @6.000x50

=Rp. 300.000

TOTAL

=Rp. 601.500

Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Topik

: Tumbuh kembang ramaja, perilaku menyimpang remaja dan


dampaknya serta perilaku preventif seks pra nikah pada
remaja.

Pokok bahasan

: Promosi preventif seks pra nikah pada remaja

Target /sasaran

: Siswa kelas 11 SMA Hidayatul Ummah Surabaya.

Hari / Tanggal

: Senin, 10 November 2014

Waktu

: 09.00-12.45 WIB

Tempat

: SMA Hidayatul Ummah Surabaya.

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tumbuh kembang ramaja,
perilaku menyimpang remaja dan dampaknya serta perilaku preventif seks pra
nikah pada remaja, siswa diharapkan dapat memotivasi diri untuk menghindari
dan mecegah terjadinya seks pra nikah sehingga tidak terjadi dampak yang tidak
diharapkan.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tumbuh kembang ramaja,
perilaku menyimpang remaja dan dampaknya serta perilaku preventif seks pra
nikah pada remaja, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang tumbuh kembang remaja.

2. Menjelaskan tentang perilaku menyimpang remaja dan dampak yang


ditimbulkan.
3. Menjelaskan tentang pencegahan perilaku seks pra nikah dan menyimpang
pada remaja.
III.MATERI PELAJARAN
1.

Tumbuh kembang remaja.

2.

Perilaku menyimpang remaja dan dampak yang ditimbulkan.

3.

Pencegahan perilaku seks bebas dan menyimpang pada remaja.

IV. PESERTA
Siswa-siswi kela 11 SMA Hidayatul Ummah Surabaya.
V. METODE
1. Ceramah
2. Games
3. Tanya jawab
VI. MEDIA
1.

Leaflet

2.

Slide power point

3.

Puzzle

4.

Online sharing

VII. EVALUASI
1. Murid lebih mengetahui tentang pengertian dan fungsi kesehatan alat
reproduksi pria dan wanita.
2. Murid mengetahui tentang tips menjaga kebersihan alat reproduksi dan dapat
mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Murid menghindari hubungan seks pra nikah.

4. Murid mengetahui tentang penyakit menular seksual (infeksi jamur,


gonorrhea, sifilis, herpes).
VIII. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga
b. Memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
c. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

d. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses


penyuluhan.
e. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
f. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

Lampiran 5
MATERI PENYULUHAN
PROMOSI PREVENTIF SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ANGKATAN 2012/KELAS A-2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
a. Tumbuh Kembang Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang
membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan
perubahan fisik karena pubertas serta perubahan, kognitif dan sosial.
Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai
sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20
tahun. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa,
dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan
ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual,
peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
G. Stanley Hall, seorang psikolog yang mengatakan adolescence is a time
of storm and stress . Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan badai dan
tekanan jiwa. Sehingga remaja merupakan masa di mana terjadi perubahan besar
secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan
kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan
konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987).
WHO membagi usia remaja menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Remaja Awal (10-14 tahun), ciri-cirinya:
a. Ciri Fisik
1. Laju perkembangan umumnya berlangsung secara pesat
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kali kurang seimbang

3. Munculnya ciri-ciri sekunder (timbul bulu pada daerah sekitar alat


kelamin, otot mengembang pada daerah tertentu), disertai mulai aktifnya
sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada
laki-laki)
b. Ciri Psikomotor
1. Gerak-gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan
2. Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan
c. Ciri Bahasa
1. Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari
bahasa asing
2. Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotik,
fantasik, dan estetik
d. Ciri Perilaku Kognitif
1. Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika yang
bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas
2. Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat
3. Kepesatan dasar khusus (bakat) mulai menunjukkan kecenderungan yang
lebih jelas
e. Ciri Perilaku Sosial
1. Diawali dengan ambivalensi kecenderungan keinginan untuk menyendiri
dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer
2. Adanya ketergantungan yang kuat pada kelompok sebaya disertai
semangat konformitas yang tinggi
f. Ciri Moral
1. Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang
tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua
2. Dengan sikapnya dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidahkaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku seharihari oleh para pendukungnya

3. Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan


tipe idolanya
g. Ciri Perilaku Keagamaan
1. Mengenali eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai
dipertanyakan secara kritis dan skeptic
2. Penghayatan

kehidupan

keagamaan

sehari-hari

dilakukan

atas

pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar


3. Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup
h. Ciri Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian
1. Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan
aktualisasi diri) mulai menunjukkan arah kecenderungannya
2. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya masih labil dan belum terkendali
3. Kecenderungan arah sikap nilai mulai tampak, meski masih dalam taraf
eksplorasi dan mencoba-coba
4. Merupakan masa kritis dalam menghadapi krisis identitasnya yang sangat
dipengaruhi

oleh

kondisi

psiko-sosialnya

yang

akan

membentuk

kepribadiannya.
2. Remaja Akhir (15-20), ciri-cirinya:
a. Ciri Fisik
1. Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati
kekuatan orang dewasa
3. Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa
b. Ciri Psikomotor
1. Gerak-gerik mulai mantap
2. Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada
keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja
c. Ciri Bahasa
1. Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya

2. Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai


filosofis, ethis, dan religius
d. Ciri Perilaku Kognitif
1. Sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal disertai
kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan
komprehensif
2. Tercapainya titik puncak kedewasan bahkan mungkin mapan (plateau)
yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi
3. Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya
e. Ciri Perilaku Sosial
1. Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih
lama (teman dekat)
2. Kebergantungan pada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali
dengan teman dekat pilihannya yang memiliki kesamaan minat
f. Ciri Moral
1. Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai-nilai atau normatif yang
universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat berbuat keliru atau
kesalahan
2. Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas
norma sistem nilai yang dipilih dan dianutnya sesuai dengan hati
nuraninya
3. Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasannya mana yang
harus dirundingkan dengan orang tuanya
g. Ciri Perilaku Keagamaan
1. Eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan
dihayati menurut sistem kepercayaan atau agama yang dianutnya
2. Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar
kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulus ikhlas
3. Mulai menemukan pegangan hidup

h. Ciri Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian


1. Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai
pola dasar kepribadiannya
2. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya tampak mulai terkendali dan
dapat menguasai dirinya
3. Kecenderungan titik berat kearah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas
seperti yang akan diitunjukkan oleh kecenderungan minat dan pilihan
karier atau pendidikan lanjutannya, juga akan memeberi warna kepada
tipe kepribadiannya
4. Kalau kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai
tampak dan ditemukan identitas kepribadiannya yang relatif definitif yang
akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa.
b. Perilaku Menyimpang Remaja

Menurut Robert M.Z. Lawang, terdapat empat macam penyimpangan sosial, antara
lain:
1. Perilaku menyimpang yang dilihat sebagai kejahatan. Adapun yang termasuk
tipe ini yaitu kejahatan yang dilakukan terhadap manusia, misalnya
pemukulan, pemerkosaan, penjmabretan, serta kejahatan yang dilakukan
terhadap negara, misalnya pelanggaran terhadap undang-undang dasar dan
korupsi yang merugikan keuangan negara.
2. Penyimpangan seksual, artinya perilaku seksual yang lain dari biasa, seperti
perzinaan, homoseksual, dan pelacuran.
3. Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkoholisme,
narkotika, dan obat-obat terlarang.
4. Gaya hidup lain dari yang lain, misalnya penjudi, tawuran antargang, dan
tawuran pelajar.
Contoh Perilaku Menyimpang Remaja dan Dampak yang Ditimbulkan
1. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang
Penyalahgunaan narkoba saat ini telah menyebar luas di kalangan
masyarakat, bukan hanya di perkotaan, melainkan sudah merambah hingga ke
pedesaan. Penyalahgunaan ini terjadi di kalangan pelajar, remaja, mahasiswa,
pemuda, bahkan tidak sedikit orang dewasa pun menyalahgunakannya.
Akibat yang timbul dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya
berdampak pada pemakai, tetapi juga merugikan masyarakat. Berbagai tindak
kejahatan, seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, kenakalan remaja,
hingga pembunuhan sering disebabkan oleh para pengguna narkoba.
Menurut penelitian Graham Baliane, beberapa penyebab seorang
remaja memakai narkotika, yaitu:
a. Untuk membuktikan keberaniannya dalam melakukan tindakan-tindakan
berbahaya seperti berkelahi dan kebut-kebutan.
b. Untuk menunjukkan tindakan menentang otoritas orangtua, guru, dan
norma-norma sosial.
c. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks serta mencari arti
hidup yang belum ditemukan oleh kebanyakan remaja.
d. Melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-pengalaman
emosional.
e. Untuk mengisi kekosongan, kebosanan dan menghilangkan frustasi.

f. Untuk sekedar iseng-iseng dan mengikuti teman-temannya.


2. Tawuran pelajar
Serang menyerang antar dua kelompok pelajar pada suatu perkelahian
massal dengan saling melempar batu di jalan, terkadang disertai pula senjata
tajam, merupakan fenomena yang kerapkali terjadi di kota-kota besar.
Penyebab

tawuran pelajar

terkadang

tidak

jelas,

bahkan kerapkali

penyebabnya adalah permusuhan klasik antar dua sekolah yang memang telah
berlangsung selama turun-temurun dari satu angkatan ke angkatan berikutnya.
Sangat besar kemungkinan terjadinya salah sasaran pada tawuran
kelompok dan mengakibatkan korban yang tidak berdosa. Selain itu, karena
suatu tawuran tidak lagi menggunakan akal sehat dan sangat dipengaruhi
emosi sehingga, perusakan benda-benda di sekitar lokasi tawuran kerap
terjadi, seperti perusakan fasilitas umum hingga pembajakan bus kota.
Jadi, tawuran atau perkelahian pelajar merupakan perilaku
menyimpang karena hal itu bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat
juga kaidah agama.
3. Perilaku seksual di luar nikah
Menurut nilai dan norma serta kaidah agama, hubungan seksual yang
dibenarkan adalah hubungan seksual antara pria dan wanita yang diikat dalam
hubungan pernikahan. Oleh karena itu, hubungan seksual di luar nikah atau
sering disebut perzinaan merupakan perbuatan yang melangggar aturan dan
harus dikenakan sanksi.
Perilaku seksual di luar nikah merupakan tindakan penyimpangan
perilaku individu yang menyangkut moral dan melanggar norma-norma
kesusilaan. Penyebab perilaku menyimpang pada zaman modern ini,
diantaranya pengaruh film-film porno, buku-buku porno, dan majalah-majalah
porno yang merusak mental dan moral remaja. Contoh perilaku seksual di luar
nikah, diantaranya pelacuran, homoseksualitas, perkosaan, kumpul kebo, dan
dapat terjadi dalam pernikahan juga.
Dampak dari perilaku seksual di luar nikah di antaranya:
a. Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit.

Penyakit kelamin dan kulit dan sering kali terjadi adalah sifilis, gonorea,
b.
c.
d.
e.

kanker serviks bahkan bisa HIV/AIDS.


Merusak kehidupan keluarga.
Memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan.
Berkorelasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika.
Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
Dalam hukum dan agama sudah dijelaskan bahwa tindakan seksual di luar
pernikahan sangat dilarang dan diharamkan. Sehingga hal ini sangat
bertentangan dengan perilaku remaja saat ini.
Perilaku seksual ini sangat berkaitan dengan perilaku menyimpang

yang terjadi pada remaja. Remaja adalah individu yang masih labil dan sangat
mudah sekali dipengaruhi. Sehingga lingkungan pendidikan, tempat tinggal
dan masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya.
Remaja sangat dikaitkan dengan hubungan saling suka terhadap lawan jenis
yang biasa kita sebut denganpacaran. Pacaran bisa dikatakan sebagai pintu
awal dari perilaku menyimpang remaja yang berhubungan dengan seks. Tidak
sedikit perzinaan di kalangan remaja berawal dari aktivitas pacaran. Banyak
hal-hal negatif pemicu perzinaan di dalam aktivitas pacaran, mulai dari
memandang lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi,
berciuman hingga melakukan perzinaan.
Dampak negative dari pacaran :
a. Mudah terjerumus ke perzinaan
Kebanyakan remaja hberpacara dengan diiringi pelampiasan nafsunya ke
pasangannya karena menganggap pasangannya adalah miliknya. Hal ini
biasanya diawali dari saling pandang, pegangan tangan, berciuman dan
pada akhirnya melakukan zina.
b. Melemahkan iman
Remaja merupakan individu yang masih labil dan mereka sangat mudah
sekali terpengaruh. Begitu juga untuk keimanan dan ilmu agama mereka
yang identik dengan ketidakmatangan dalam berfikir. Sehingga inilah yang
menjadikan iman mereka melemah ketika melawan nafsu. Remaja juga
belum bisa berfikir secara matang apa konsekuensi dari apa yang mereka
lakukan.

c. Melatih kemunafikan
Sering kali remaja yang berpacaran akan berani membohongi orang tua
demi pacarnya. Hal ini yang mendorong remaja untuk selalu terlatih dalam
kemunafikan.
d. Mengurangi produktivitas
Pacaran akan cenderung melakukan hal-hal yang bersifat senang-senang
dan tidak bermanfaat, seperti jalan-jalan di Mall, nonton, makan bareng
dan lain sebagainya. Padahal jika seorang remaja tidak pacaran maka ia
akan lebih produktif misalnya belajar, mengerjakan PR, membuat karya
tulis dan masih banyak lagi.
e. Menjadikan hidup boros
Pacaran dituntut untuk bisa membahagiakan pacar. Kerap kali remaja
menghabiskan uang jajan atau bahkan tabungannya hanya untuk sekedar
membelikan sesuatu untuk pacarnya agar terlihat benar-benar sayang ke
pacarnya. Hal ini yang membuat pemborosan bagi para remaja yang
pacaran.
f. Melemahkan daya kreatifitas dan menyulitkan konsentrasi
Kreatifitas remaja akan semakin menurun seiring kebiasaan yang dilakukan
dengan pacarnya. Selain itu remaja akn sangat sulit berkonsentrasi karena
setiap kali yang difikirkan hanya pasangannya. Sehingga konsentrasi
remaja cenderung labil dan berantakan.
g. Menyebabkan terlambat studinya
Dari semua dampak negative yang telah di uraikan di atas jelas
memberikan efek buruk bagi studinya sehingga dapat dikatakan pendidikan
yang ditempuh remaja yang pacaran akan cenderung terhambat.
h. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan yang disebabkan rebutan pacar
Sering kali pembunuhan dan pertengkaran disebabkan oleh rebutan pacar.
Hal ini juga diawali dari aktivitas yang namanya pacaran. Sudah banyak
dampak negative yang telah ditimbulkan olek aktivitas pacaran
d. Pencegahan perilaku menyimpang pada remaja :
1.

Menciptakan kondisi lingkungan terdekat yang stabil mungkin, terutama


lingkungan keluarga

2.

Mengikuti kegiatan dalam suatu organisasi atau perkumpulan pemuda, baik


formal maupun informal

3. Meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang bidang tertentu sesuai dengan


kemampuan dan bakatnya masing masing (misalnya dalam bidang teater,
music, olahraga, baca puisi, dsb)
4. Memberikan kasih sayang dan perhatian dalam hal apapun
5. Melakukan pengawasan yang tidak mengekang.
Kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih
sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas
yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan
akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah
melewati batas tersebut.
6. Memberikan kebebasan untuk bergaul dengan teman yang sebaya
Misal bergaul dengan teman seumuran atau beda umur 2 atau 3 tahun baik
lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman
main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti
berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya
belum perlu dia jalani.
7. Mengawasi anak secara intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet,
radio, handphone, dll.
8. Memberikan bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak
lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
9. Memberikan pembelajaran mengenai agama yang dilakukan sejak dini, seperti
beribadah

dan

mengunjungi

tempat

ibadah

sesuai

dengan

iman

kepercayaannya.
10. Mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia
Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia
mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan
melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.

11. Menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak, sehingga orang tua dapat
membimbing anak ketika anak sedang menghadapi masalah.
Cara Mencegah Perilaku Seks Bebas di Kehidupan Remaja
1.

Pendidikan seks sejak dini


Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang
diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut
diperhatikan:
a. Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat raguragu atau malu-malu.
b. Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan
yang tidaak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya
lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya: proses
pembuahan

pada

tumbuh-tumbuhan,

sejauh

diperhatikan

bahwa

uraiannya tetap rasional.


c. Dangkal
dan mendasar, isi uraiannya harus disesuaikan denagn
kebutuhan dan denagn tahap perkembangan anak.
d. Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya
pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak
sama buat setiap anak.
e. Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan
pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu
untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu penngertian baru dapat diserap
2.

oleh anak.
Adanya kasih sayang, perhatian orang tua dalam hal apa pun serta
pengawasan yang bersifat tidak mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan Remaja terjerumus ke dalam
perilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang
tua. Perilaku seka bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan
Agama dan Keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku Remeja
tersebut. Tanpa adanya bimbingan maka Remaja dapat melakukan perilaku
yang menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang
tua dan anak.

3.

Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.


Pada usia Remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui,
mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik
yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada
pada tayangan tersebut. Oleh karna itu, diperlukan adanya pengawasan dalam

4.

hal tersebut.
Menambahkan kegiatan positif di luar sekolah.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga
dapat membuat perhatian mereka tertuju kearah kegiatan tersebut. Sehingga,
memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan

5.

seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi.
Perlu adanya wdah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang
sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun
informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seks, KB dan
kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks

6.

bebas dikalangan remaja.


Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan
terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang pantas bagi pelaku seks bebas,
diharapkan mereka tidak mengulangi tindakan tersebut.
Berikut ini juga ada sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh
seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Malang dalam skripsinya mengenai upaya
orang tua dalam pencegahan anak remaja dari perilaku seks bebas di kota
Malang yang menggunakan SMK Negeri 12 Kota Malang sebagai sampel
penelitiannya dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) upaya orangtua
dalam pencegahan anak remaja dari pornografi adalah baik dengan
persentase 72.9% dengan upaya yang sangat baik yaitu upaya orangtua dalam
membentengi anak dengan pendidikan agama yang kuat dengan hasil
90.8% dan memberikan nasehat kepada anak dengan hasil 93.5%,

dan (2) upaya orangtua dalam pencegahan anak remaja dari seks pra-nikah
adalah sangat baik dengan persentase 80.3% dengan upaya yang sangat baik
yaitu upaya orangtua dalam menanamkan pendidikan agama kepada anak
dengan hasil 90.8% dan memberikan contoh/teladan kepada anak dengan
hasil 90.8%. Maka secara keseluruhan upaya orangtua dalam pencegahan
anak remaja dari perilaku seks bebas adalah sangat baik dengan persentase
77.3%.
Berdasarkan

temuan

data

tersebut, maka

disarankan: (1) bagi

orangtua, selalu mengawasi perkembangan dan kegiatan anak baik itu di


lingkungan rumah maupun di luar rumah, agar anak tetap dalam pantauan
dan koridor yang aman, (2) bagi lembaga SMK Negeri 12 Kota
Malang, apabila memfasilitasi peserta didik dengan jaringan internet di
sekolah, membatasinya dengan memberikan password user yang dapat
berguna untuk membatasi waktu penggunaan internet dan memblokir situssitus yang berhubungan dengan hal pornografi dan situs jejaring
sosial, (3) bagi jurusan, menambah literatur tentang pendidikan keluarga
khususnya mengenai upaya orangtua dalam pencegahan dan penyelamatan
seks bebas/kenakalan remaja yang semakin marak saat ini, dan (4) bagi
peneliti lanjutan, hendaknya melakukan pengembangan terhadap hasil
penelitian ini melalui metode dan fokus yang berbeda dan melengkapi
kekurangan yang ada.

Sumber:
Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 1995. Psikologi Keperawatan.
Jakarta : PP BPK Gunung Mulia.
http://www.berbagaihal.com/2011/03/mencegah-prilaku-seks-bebas-pada-remaja.html
Manullang, Ester. 2011. Upaya Orangtua dalam Pencegahan Anak Remaja dari
Perilaku Seks Bebas di Kota Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2007. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta. Exis
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta. Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, Buku
Pelajaran untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Pembimbing: (I) Dr. M. Djauzi Moedzakir, M.A, (II) Drs. Ahmad Mutadzakir, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai