PENDAHULUAN
A; LATAR BELAKANG
Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar
atau rektum relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan
rektum sekarang adalah tipe paling umum kedua dri kanker
internal di Amerika serikat. Ini adalah penyakit budaya barat.
Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal di
diagnosis di negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang
individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal.
Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan
pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi
pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon,
penyakit usus
inflamasi
kronis
atau
terlambat
dalam
diagnosis
dan
adanya
metastase.
usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak, rotein dan daging serta
rendah serat.
Hal-hal mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi,
hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab
selanjutnya
B; RUMUSAN MASALAH
Apa dan bagaimana pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium,
pathway, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan,
dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon.
C; TUJUAN
Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian, etiologi,
klasifikasi,
stadium,
pathway,
patofisiologi,
pemeriksaan
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
A; PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu
pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas
(FKUI, 2008 : 268).
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang
tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis
lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan
yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen
vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker
kolon
adalah
suatu
bentuk
keganasan
dari
masa
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang
tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk
polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat
diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak
menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang
relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat
terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 : 335).
Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul
dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi
ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam
sturktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan
menyebar ke bagian tubuh yang lain ( paling sering ke hati). Kanker kolon
dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu :
1; Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam
kandung kemih.
2; Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.
3; Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke
system portal.
4; Penyebaran secara transperitoneal
5; Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan
kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus
dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi
kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya metastase
pada jaringan lain (Gale, 2000 : 177).
3;
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Tumbuh lambat
Meng-invasi jaringan
biologis lainnya dan atau
bermetastasis
Merusak DNA
D;
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai
berikut (FKUI, 2001 : 209) :
A :
B1 :
B2 :
C1 :
C2 :
D :
Carcinoma in situ
T1
T2
T3
T4
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G; PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
1; Endoskopi
maupun kolonoskopi.
2; Radiologis
Pemeriksan radiologis
dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah
ada metastasis kanker ke paru.
3; Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk
melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen
dan hati.
4; Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis
karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi
sel.
5; Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami
perdarahan (FKUI, 2001 : 210).
H; PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah
sebagai berikut :
1; Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang
diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar
kanker.
2; Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya
sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi
tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak
sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel
dinding lambung & usus, sel darah.
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan
nafsu makan.
3; kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk ke dalam
sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar.
Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau
dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).
I; KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
secara menyeluruh (Boedihartono,
Pengkajian
keperawatan
1994 : 10).
meliputi :
1; Sirkulasi
Gejala
2; Integritas Ego
Gejala
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
10
Tanda
3; Makanan / cairan
Gejala
: insufisiensi
pancreas/DM,
(predisposisi
untuk
5; Keamanan
Gejala
sitemik dan
6; Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala
analgesic,
antiinflamasi,
antikonvulsan
atau
maupun
potensial
berdasarkan
data
yang
telah
dikumpulkan
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
11
2;
3;
4;
5;
6;
7;
8;
9;
12
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
Pertahankan jalan udaraR : mencegah obstruksi jalan
pasien dengan memiringkannapas.
kepala,
hiperekstensi
rahang,
aliran
udara
faringeal oral.
R : indikasi adanya obstruksi
Auskultasi suara napas.
oleh mukus atau lidah dan
dapat
dibenahi
dengan
mengubah posisi ataupun
- Observasi frekuensi danpengisapan.
:
dilakukan
untuk
kedalaman
pernapasan,R
memastikan
efektivitas
pemakaian otot-otot bantu
pernapasan,
perluasanpernapasan sehingga upaya
dapat
rongga dada, retraksi ataumemperbaikinya
segerra
dilakukan.
pernapasan cuping hidung,
warna kulit, dan aliran
udara.
- Letakkan pasien pada posisiR :elevasi kepala dan posisi
akan
mencegah
yang
sesuai,
tergantungmiring
aaspirasi
dari
pada kekuatan pernapasanterjadinya
muntah,
posisi
yang
benar
dan jenis pembedahan.
akan mendorong ventilasi
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
No
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
R
:ventilasi
dalam yang
- Lakukan latihan gerak sesegera
aktif
membuka
alveolus,
mungkin pada pasien yang reaktif
sekresi,
dan
lanjutkan
pada
periodemengeluarkan
meningkatkan
pascaoperasi.
pengangkutan
oksigen,
membuang gas anastesi ;
batuk
membantu
mengeluarkan sekresi dari
- Lakukan pengisapan lendir jikasistem pernapasan.
R:
obstruksi
jalan
diperlukan.
napas dapat terjadi karena
adanya darah atau mukus
tenggorok
atau
- Kolaborasi, pemberian oksigendalam
trakhea.
sesuai kebutuhan.
R:dilakukan
untuk
meningkatkan
atau
memaksimalkan
pengambilan oksigen yang
akan diikat oleh Hb yang
menggantikan tempat gas
anastesi dan mendorong
pengeluaran gas terssebut
melalui zat-zat inhalasi.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Orientasikan
kembali
pasienR : karena pasien telah
secara terus menerus setelahmeningkat kesadarannya,
dukungan
dan
keluar dari pengaruh anastesi ;maka
nyatakan bahwa operasi telahjaminan akan membantu
diri
dan selesai dilakukan.
menghilangkan ansietas.
pemecahan masalah, dan penilaian)keterbatasan
yang terjadi pada individu.
mencari sumber bantuan- Bicara pada pasien dengan suara R : tidak dapat ditentukan
sesuai kebutuhan.
yang jelaas dan normal tanpa kapan pasien akan sadar
namun
sensori
membentak, sadar penuh akan apapenuh,
pendengaran
merupakan
yang diucapkan.
kemampuan yang pertama
kali akan pulih.
- Evaluasi
sensasi/pergerakkanR : pengembalian fungsi
dilakukan
blok
ekstremitas dan batang tenggoroksetelah
saraf
spinal
atau
lokal
yang
yang sesuai.
bergantung pada jenis atau
jumlah
obat
yang
digunakan dan lamanya
prosedur dilakukan.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
No
3.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
R
:berikan
keamanan bagi
- Gunakan bantalan pada tepi
pasien
selama
tahap
tempat tidur, lakukan pengikatan
darurat,
mencegah
jika diperlukan.
terjadinya cedera pada
kepala dan ekstremitas bila
pasien
melakukan
perlawanan selama masa
- Periksa
aliran
infus,
selangdisorientasi.
:pada
pasien
yang
endotrakeal, kateter, bila dipasangR
mengalami
disorientasi,
dan pastikan kepatenannya.
mungkin
akan
terjadi
bendungan pada aliran
dan
sistem
- Pertahankan
lingkungan
yanginfus
pengeluaran
lainnya,
tenang dan nyaman.
terlepas, atau tertekuk.
R
:stimulus
eksternal
mungkin
menyebabkan
abrasi psikis ketika terjadi
disosiasi
obat-obatan
anastesi
yang
telah
diberikan.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
:dokumentasi
yang
Ukur dan catat pemasukan dan R
pengeluaran. Tinjau ulang catatanakurat akan membantu
dalam
mengidentifikasi
intra operasi.
pengeluaran
cairan/kebutuhan
penggantian dan pilihanyang
Kaji
pengeluaran
urinarius,pilihan
mempengaruhi
intervensi.
terutama untuk tipe prosedur
R : mungkin akan terjadi
operasi yang dilakukan.
penurunan ataupun penghilangan
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
Nyeri
adalah pengalamanTujuan : pasien mengatakansensori serta emosi yangbahwa rasa nyeri telah
tidak
menyenangkan
danterkontrol atau hilang.
meningkat
akibat
adanyaKriteria
hasil
:
pasien-
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
R
:elevasi
kepala dan posisi
Letakkan pasien pada posisi yang
miring
akan
mencegah
sesuai, tergantung pada kekuatan
pernapasan
dan
jenisterjadinya aaspirasi dari
muntah, posisi yang benar
pembedahan.
akan mendorong ventilasi
pada lobus paru bagian
bawah dan menurunkan
tekanan pada diafragma.
:perdarahan
yang
Periksa pembalut, alat drain padaR
berlebihan
dapat
mengacu
interval reguler. Kaji luka untuk
kepada
terjadinya pembengkakan.
Pantau suhu kulit, palpasi denyut hipovolemia/hemoragi.
R
:
kulit
yang
perifer.
dingin/lembab,
denyut
yang
lemah
mengindikasikan
penurunan sirkulasi perifer
dan
dibutuhkan
untuk
penggantian
cairan
Kolaborasi,
berikan
cairan
parenteral, produksi darah dantambahan.
atau plasma ekspander sesuaiR : gantikan kehilangan
yang
telah
petunjuk. Tingkatkan kecepatan IVcairan
didokumentasikan.
Catat
jika diperluakan.
waktu
penggangtian
volume
sirkulasi
yang
potensial bagi penurunan
komplikasi,
misalnya
ketidak seimbangan.
Evaluasi
rasa
sakit
seccaraR : sediakan informasi
reguler, catat karakteristik, lokasimengenai
kebutuhan/efektivitas
dan intensiitas (0-10).
Catat munculnya rasa cemas/takutintervensi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
dan
hubungkan
denganR : perhatikan hal-hal yang
lingkungan dan persiapan untuktidak diketahui dan/atau
prosedur.
persiapan
inadekuat
(misalnya
apendikstomi
darurat)
dapat
persepsi
Kaji tanda-tanda vital, perhatikan memperburuk
takikardia,
hipertensi
danpasien akan rasa sakit.
peningkatan pernapasan, bahkanR :dapat mengindikasikan
sakit
akut
dan
jika pasien menyangkal adanyarasa
ketidaknyamanan
rasa sakit.
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
Berikan informasi mengenaiR : pahami penyebab
sifat ketidaknyamanan, sesuaiketidaknyamanan,
sediakan
jaminan
kebutuhan.
emosional.
Lakukan
reposisi
sesuaiR :mungkin mengurangi
sakit
dan
petunjuk, misalnya semi rasa
meningkatkan
sirkulasi.
Fowler ; miring.
Posisi semi Fowler dapat
mengurangi tegangan otot
abdominal
dan
otot
pungguung
artritis,
sedangkan
miring
mengurangi
tekanan
Observasi efek analgetik.
dorsal.
R
:respirasi
mungkin
menurun pada pemberian
narkotik,
dan
mungkin
menimbulkan
efek-efek
Kolaborasi, pemberian analgetik
sinergistik dengan zat-zat
IV sesuai kebutuhan.
anastesi.
R
:analgetik
IV
akan
dengan segera mencapai
pusat
rasa
saki,
menimbulkan penghilang
yang lebih efektif dengan
obat dosis kecil.
5.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
periode
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
R
:menjaga
kemungkinan
- Setelah latihan dan aktivitas
adanya
respons
abnormal
dari
kaji respons pasien.
tubuh sebagai akibat dari
latihan.
6.
Hambatan
mobilitas fisikTujuan : pasien akan menunjukkanadalah suatu keterbatasantingkat mobilitas optimal.
dalam
kemandirian,Kriteria hasil :
pergerakkan
fisik
yang- penampilan yang seimbang.. bermanfaat dari tubuh atau- melakukan pergerakkan dan
satu ekstremitas atau lebih.
perpindahan.
- mempertahankan
mobilitas
optimal yang dapat di toleransi,
dengan karakteristik :
0 =mandiri penuh
1 =memerlukan alat bantu.
2 =memerlukan bantuan dari
orang lain untuk bantuan,
pengawasan,
danpengajaran.
3 =membutuhkan bantuan dari
orang lain dan alat bantu.
4 =ketergantungan;
tidakberpartisipasi
dalam
aktivitas.
Kerusakan integritas kulitTujuan : Mencapai penyembuhan- .Kaji kulit dan identifikasiR :mengetahui sejauh mana
luka
adalah
keadaan
kulitluka pada waktu yang sesuai.
pada tahap perkembanganperkembangan
mempermudah
dalam
seseorang yang mengalamiKriteria Hasil :
luka.
melakukan tindakan yang
perubahan
secara
tidak- tidak ada tanda-tanda infeksi
tepat.
diinginkan.
seperti pus.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Kaji
kebutuhan
akanR:mengidentifikasi masalah,
pelayanan kesehatan danmemudahkan intervensi.
kebutuhan akan peralatan.
:mempengaruhi
Tentukan tingkat motivasiR
penilaian
terhadap
pasien
dalam
melakukan
kemampuan
aktivitas
aktivitas.
apakah
karena
ketidakmampuan
ataukah ketidakmauan.
:menilai
batasan
Ajarkan dan pantau pasienR
kemampuan
aktivitas
dalam hal penggunaan alat
optimal.
bantu.
R:mempertahankan/meningka
Ajarkan dan dukung pasientkan kekuatan dan ketahanan
dalam latihan ROM aktif danotot.
R : sebagai suaatu sumber
pasif.
untuk
mengembangkan
perencanaan
dan
Kolaborasi dengan ahli terapi
mempertahankan/meningkatk
fisik atau okupasi.
an mobilitas pasien.
R :mengidentifikasi tingkat
luka bersih tidak lembab dan
luka
akan
- Kaji lokasi, ukuran, warna,keparahan
tidak kotor.
Tanda-tanda vital dalam batas bau, serta jumlah dan tipemempermudah intervensi.
R:
suhu
tubuh
cairan luka.
normal atau dapat ditoleransi.
yang
meningkat
dapat
diidentifikasikan
sebagai
- Pantau peningkatan suhu
adanya proses peradangan.
tubuh.
R : tehnik aseptik membantu
mempercepat penyembuhan
luka dan mencegah terjadinya
- Berikan
perawatan
lukainfeksi.
dengan tehnik aseptik. BalutR : agar benda asing atau
luka dengan kasa kering danjaringan yang terinfeksi tidak
steril,
gunakan
plestermenyebar luas pada area kulit
normal lainnya.
kertas.
- Jika pemulihan tidak terjadiR :balutan dapat diganti satu
atau dua kali sehari tergantung
kolaborasi tindakan lanjutan,
kondisi parah/ tidak nya luka,
misalnya debridement.
agar tidak terjadi infeksi.
R :antibiotik berguna untuk
- Setelah debridement, gantimematikan mikroorganisme
balutan sesuai kebutuhan.
pathogen pada daerah yang
berisiko terjadi infeksi.
- Kolaborasi
pemberian
antibiotik sesuai indikasi.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
- Kaji
:menganalisa
sejauh
manaR
ketidakadekuatan
nutrisipenyebab
melaksanakan
klien
intervensi.
- Perkirakan/hitung
pemasukan
kalori,
jagaR:Mengidentifikasi
komentar
tentang
nafsukekurangan/kebutuhan
akan
metabolik.
.
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
R
:Tidak
memberi rasa
Anjurkan
makan
sedikit
tapi
melaporkan peningkatan
bosan
dan
pemasukan
sering.
intake makanan.
nutrisi
dapat
ditingkatkan.
tidak ada mual/muntah
- Anjurkan kebersihan oralR :Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu makan.
sebelum makan.
- Tawarkan minum saat makanR :Dapat mengurangi
mual
dan
bila toleran.
- Konsultasi
tentangmenghilangkan gas.
R :Melibatkan pasien
kesukaan/ketidaksukaan
perencanaan,
klien
yang
menyebabkandalam
memampukan
pasien
distress
memiliki rasa kontrol
dan mendorong untuk
.
- Kolaborasi
ahli
gizimakan.
:Makanan
yang
pemberian
makanan yangR
bervariasi
dapat
bervariasi
meningkatkan
nafsu
.
makan klien.
- Kolaborasi dengan dokter
R :menstimulasi nafsu makan
dalam pemberian suplemen
adalah
suatuTujuan : pola eleminasi dalam9 Konstipasi
penurunan frekuensi defekasirentang yang diharapkan ; feses
yang normal pada seseorang,lembut dan berbentuk.
disertai dengan kesulitanKriteria hasil :
keluarnya feses yang tidak- klien
akan
menunjukkan
lengkap atau keluarnya feses
pengetahuan akan programyang
sangat
keras
dan
defekasi yang dibutuhkan.
kering.
- Melaporkan keluarnya feses
dengan berkurangnya nyeri dan
mengejan.
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
dan
obat-obatan,
sertadan mempertahankan intake
kebutuhan nutrisi parenteralnutrisi yang adekuat
dan pemasang pipa lambung.
Kaji warna dan konsistensiR :penting untuk menilai
feses, frekuensi, keluarnyakeefektifan intervensi, dan
rencana
flatus, bising usus dan nyerimemudahkan
selanjutnya.
terkan abdomen.
R :keadaan ini dapat menjadi
Pantau tanda gejala rupturepenyebab kelemahan otot
abdomen dan penurunan
usus dan/atau peritonitis.
peristaltic usus, yang dapat
menyebakan konstipasi.
R :mengetahui dengan jelas
Kaji
factor
penyebabfactor penyebab memudahkan
pilihan intervensi yang tepat.
konstipasi.
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
:akan meningkatkan pola
defekasi yang optimal.
eleminasi defekasi.
- Anjurkan
klien
untukR :mencegah terjadi perubahan
menghindari
mengejantanda vital, sakit kepala atau
perdarahan.
selama defekasi.
R :pada keadaan kekurangan serat
- Konsultasikan pada ahli gizidan cairan.
adalah
suatuTujuan:ansietas
10 Ansietas
keresahan,
perasaanberkurang/terkontrol.
ketidaknyamanan yang tidakKriteria hasil:
mudah atau dread yang klien mampu merencanakan
disertai
dengan
respons
strategi koping untuk situasiautonomis
;
sumbernya
situasi yang membuat stress.
seringkali tidak spesifik atau klien mampu mempertahankantidak
diketahui
oleh
penampilan peran.
individu ; perasaan khawatir
klien melaporkan tidak ada
yang
disebabkan
oleh
gangguan persepsi sensori.
antisipasi
terhadap
bahaya.ini merupakan tanda klien melaporkan tidak adamanifestasi kecemasan secara
bahya yang memperingatkan
fisik.
bahaya yang akan terjadi dan
memampukan individu untuk tidak ada manifestasi perilaku
membuat pengukuran untuk
akibat kecemasan.
mengatasi ancaman.
- Anjurkan
pasien
untukR :
mengurangi
menggunakan
teknikansietas sesuai kebutuhan.
relaksasi.
- Sediakan informasi factual
(nyata dan benar) kepada
pasien
dan
keluarga
menyangkut
diagnosis,
perawatan dan prognosis.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
akui
realitas
adanya
perhatian
terhadapR :menciptakan suasana saling
perawatan, kemajuan danpercaya, meningkatkan harga diri
dan perasaan berarti dalam diri
prognosis.
pasien.
- Berikan perawatan dengan
cara yang tidak menghakimi,
jaga privasi dan martabat
pasien.
R : mengidentifikasi tandatanda peradangan terutama bila
suhu tubuh meningkat.
Lakukan
perawatan
lukaR : mengendalikan penyebaran
mikroorganisme patogen.
dengan teknik aseptik.
Lakukan perawatan terhadapR : untuk mengurangi risiko
prosedur
inpasif
sepertiinfeksi nosokomial.
infus, kateter, drainase luka,
dll.
R : penurunan Hb dan
peningkatan jumlah leukosit dari
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
kolaborasi
untukterjadinya proses infeksi.
pemeriksaan darah, sepertiR : antibiotik mencegah
perkembangan mikroorganisme
Hb dan leukosit.
pathogen.
- Kolaborasi untuk pemberian
antibiotik.
13 Kurang pengetahuan tentangTujuan : klien dan keluarga
- Jelaskan pada klien danR:Klien dapat memahami
kondisi,
prognosis
danmengerti tentang penyakit,
keluarga tentang penyakitpenyakit dan dapat
pengobatan
adalah
suatuprognosis dan kebutuhan
dan kebutuhan pengobatan. merencanakan
keadaan dimana klien tidakpengobatan.
- Menganjurkan aktivitas yangpengobatan.
Kriteria
hasil
:
klien
dan
keluarga
memiliki pengetahuan yang
progresif
dan
sabarR:mengurangi kecemasan
cukup tentang penyakitnya,menyatakan pemahaman tentang
menghadapi keadaan sakit. dan memberikan
dapat
disebabkan
karenaproses penyakit dan kebutuhan
- Diskusikan kebutuhan terapypenerimaan pada diri
keterbatasan informasi ataupengobatan.
selanjutnya,
sertasendiri.
keterbatasan
kognitif
keuntungan dan kerugianR :Mengerti dan mau bekerja
individu.
dari
tindakan yang akansama melalui teraupeutik dapat
mempercepat proses
dilakukan.
penyembuhan.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan
dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan
atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon meliputi :
1
Menetapkan
10 Ansietas berkurang/terkontrol.
11 Pasien
fungsi tubuh.
12 Infeksi tidak terjadi / terkontrol.
13 Klien
kebutuhan pengobatan.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
BAB III
PENUTUP
A; KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma
yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).
B; SARAN
1; Dosen : kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini,
sebaiknya
kembali
dijelaskan
agar
mahasiswa
memahami materinya
2; Mahasiswa : agar lebih aktif dalam forum diskusi.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
lebih
DAFTAR PUSTAKA
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat disusun dan selesai tepat
waktu.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa I
(Keparawatan Medikal Bedah). Makalah ini berisi tentang pengertian, etiologi,
klasifikasi, stadium, pathway, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan,
dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon. Makalah ini diharapkan bisa
menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa keperawatan.
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya
dari dosen penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan makalah
berikutnya bisa lebih sempurna.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak
orang. Terima kasih dan wassalam.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
DAFTAR ISI
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com