Anda di halaman 1dari 3

JUDUL

Fomulasi Tablet Hisap Ekstrak Air Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) sebagai Obat
Hipoglikemik dengan Variasi konsentrasi Gelatin sebagai Pengikat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan zaman yang sangat pesat sekarang ini berdampak langsung pada perubahan gaya
hidup dan hal tersebut seringkali memunculkan gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat
ini meliputi kebiasaan menyantap makanan yang tidak sehat, seperti makanan yang kurang berserat,
tinggi kalori, gizi tidak seimbang, atau terlalu banyak mengandung gula. Kebiasaan-kebiasaan buruk
lainnya seperti kurang berolahraga dan stress juga memicu gaya hidup yang tidak sehat. Masalah gaya
hidup sangat sulit untuk diubah. Perubahan pola struktur dari masyarakat agraris ke industri dan
perubahan pola fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang
melatarbelakangi pravalensi penyakit degeneratif.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula secara tidak seimbang, kurang sayur
dan buah serta kurang berolahraga dapat menjadi faktor meningkatnya kadar glukosa darah

(1)

. Kelebihan

glukosa tersebut dikeluarkan melalui ginjal bersama cairan tubuh seperti urin. Kurangnya hormon insulin
mengakibatkan glukosa tidak diubah menjadi tenaga atau energi dan terakumulasi di dalam darah.
Sementara itu, kadar glukosa yang melebihi normal akan mengakibatkan ginjal tidak mampu menyaring
semua darah sehingga urin mengandung glukosa. Adanya gula dalam urin yang disebabkan gangguan
pankreas sebagai organ penghasil insulin menyebabkan diabetes mellitus disebut dengan penyakit
kencing manis(2).
Menurut Tjay & Kirana (2007), rata-rata 1,5-2% dari seluruh penduduk dunia menderita penyakit
diabetes mellitus yang bersifat menurun (familial). Di Indonesia penderita diabetes mellitus diperkirakan
mencapai 3 juta orang atau 1,5% dari 200 juta penduduk, sedangkan di Eropa mencapai 3-5%

(3)

. Kasus

diabetes mellitus di Kalimantan Barat, khususnya di kota Pontianak dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Berdasarkan laporan yang di dapat dari Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Dinas kesehatan Kota Pontianak, pada tahun 2010 penderita penyakit diabetes mellitus mencapai 761

kasus, yang terdiri dari laki-laki 293 orang dan perempuan 468 orang
ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yaitu 662 kasus

(4)

. Jumlah kasus diabetes mellitus

(5)

. Kasus diabetes mellitus ini akan

semakin meningkat apabila tidak diterapkannya pola hidup sehat. Menurut PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia) (2006), Diabetes Mellitus (DM) berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia dan meningkatnya biaya kesehatan

(6)

. Semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat harus

terlibat dalam usaha penanggualangan DM dalam upaya pencegahan (7).


Pengobatan diabetes mellitus di era sekarang ini cenderung menggunakan obat-obatan sintetik
untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Penggunaan obat sintetik dalam jangka waktu yang sangat
panjang dapat menimbulkan efek samping, di samping itu harga obat sintetik juga relatif mahal. Salah
satu alternatif yang dikembangkan untuk pengobatan diabetes mellitus saat ini adalah pemanfaatan obatobatan herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, selain lebih murah obat herbal juga mudah di peroleh
dari tanaman-tanaman obat yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
Indonesia kaya akan tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang telah digunakan secara
tradisional dan turun-temurun. Salah satu tanaman yang dipercaya dapat menurunkan kadar glukosa darah
adalah daun salam (Eugenia polyantha Wight). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun
salam terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Tidak Tergantung Insulin
(DMTTI) atau Diabetes Tipe II

(8)

. Sebagian besar pengobatan dengan daun salam masih bersifat

tradisional, belum tersedia sediaan yang praktis untuk dikonsumsi. Penggunaan secara tradisional
biasanya menimbulkan masalah voluminous dan penyiapannya rumit. Oleh karena itu, perlu dibuat
sediaan yang praktis dan mudah dikonsumsi. Penggunaan suatu bentuk sediaan dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk mengkonsumsi serta akseptabilitas dari bahan obat tersebut. Salah satu bentuk sediaan
yang dapat dikembangkan dan dirasa cocok untuk pengobatan diabetes adalah tablet hisap. Tablet hisap
ini juga dapat membantu memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok. Kebiasaan merokok
dapat diganti dengan memakan tablet hisap sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan fakta-fakta mengenai khasiat dari daun salam (Eugenia polyantha Wight), peneliti
ingin membuat suatu formulasi tablt hisap dari ekstrak air daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang
telah terbukti menurunkan kadar glukosa dalam dara secara signifikan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1.

Berapakah konsentrasi gelatin sebagai zat pengikat untuk menghasilkan tablet hisap ekstrak air
daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang terbaik ?

1.2.2.

Bagaimana sifat fisik tablet hisap ekstrak air daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang
dihasilkan dari beberapa variasi bahan pengikat tablet?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1.

Mengetahui konsentrasi gelatin sebagai zat pengikat untuk menghasilkan tablet hisap ekstrak air
daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang terbaik.

1.3.2.

Mengetahui sifat fisik tablet hisap ekstrak air daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang
dihasilkan dari beberapa variasi bahan pengikat tablet.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1.

Memberikan informasi mengenai konsentrasi gelatin sebagai zat pengikat untuk menghasilkan
tablet hisap ekstrak air daun salam (Eugenia polyantha Wight) yang terbaik.

1.4.2.

Memberikan informasi mengenai sifat fisik tablet hisap ekstrak air daun salam (Eugenia
polyantha Wight) yang dihasilkan dari beberapa variasi bahan pengikat tablet.

1.5. Hipotesis
Tablet Hisap Ekstrak Air Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) sebagai obat hipoglikemik dengan
gelatin sebagai pengikat memiliki sifat fisik yang sesuai dengan sifat fisik tablet yang baik.

Anda mungkin juga menyukai