Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Intan Futihah
Moh Taufik Hidayat
Riski Nuzul Ramahdon
Ciptaning Gita Pangestika
Saka Pratiwi
Ridha Masdar Nugraha
(H1A011003)
(H1A011008)
(H1A011021)
(H1A011026)
(H1A011038)
(H1A011048)
Pokok Bahasan:
a. Garpu replikasi
Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah
struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi.
b. Pembentukan leading strand
Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah
untaian DNA yang disintesis dengan arah 5'3' secara
berkesinambungan.
Reaksi
Berantai
Polimer
ase
Model-Model Replikasi
DNA
a. Hipotesis Konservatif
Pada teori konservatif, heliks ganda yang baru terbentuk dari
dua untai heliks tunggal yang sama-sama baru, dua rantai
DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan
untuk dua rantai DNA baru.
b. Hipotesis Dispersif
Pada teori dispersif tampak DNA terpotong-potong menjadi
bagian-bagian pendek. Kemudian potongan-potongan itu
terpecah menjadi dua dan tiap kelompok potongan
melengkapi dirinya dengan segmen-segmen baru.
c. Hipotesis Semikonservatif
Pada tahun 1958, Matthew Meselson dan Franklin Stahl
berhasil menunjukkan model replikasi DNA secara empiris
dengan menggunakan isotop 15N dan 14N. Mereka menguji
ketiga hipotesis tersebut dan sebagai hasilnya model replikasi
DNA yang teruji secara eksperimental adalah semikonservatif.
percobaan Meselson-Stahl
Dari hasil
maka dapat
disimpulkan bahwa replikasi DNA adalah semi konservatif.
Replikasi semikonservatif ini terjadi pula pada organisme lain
selain bakteri yakni kelompok hewan dan tumbuhan.
DNA
Berfungsi dalam mengkatalisis pembentukan ikatan hidrogen
antara nukleotida baru yang akan membentuk untai baru
dengan nukleotida pada untai DNA lama yang berfungsi
sebagai pencetak (template strand).
DNA polimerase hanya dapat memulai bekerja menambahkan
sebuah nukleotida jika sudah ada polinukleotida yang sudah
berpasangan dengan komplementer.
KESIMPULAN