KESALAHAN TRANSFUSI
DISUSUN OLEH :
NOVI PUJI PRASTIWI
11111038
S1 REGULER 4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
A.
B.
BAB II ....................................................................................................................................................... 9
Konsep Dasar Transfusi Darah ............................................................................................................ 9
A.
Latar Belakang............................................................................................................................. 9
B.
Definisi ...................................................................................................................................... 10
C.
B.
BAB IV.................................................................................................................................................... 16
BAB I
Manajemen mutu merupakan bagan dari semua fungsi usaha lain (pemasaran, sumber
daya manusia, keuangan dan lain-lain). Dalam kenyataannya, penyelidikan mutu
adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi
usaha.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2038890arti-mutu/#ixzz2NQbETKL9
Mutu merupakan topik yang hangat di dunia bisnis dan akademik. Namun
demikian istilah tersebut memerlukan tanggapan secara hati-hati dan perlu mendapat
penafsiran secara cermat. Factor utama yang menentukan performansi suatu
perusahaan adalah mutu barang dan jasa yang sesuai dengan apa yang di inginkan
konsumennya. Oleh karena itu organisasi atau perusahaan perlu mengenal konsumen
atau pelanggannya dan mengetahui kebutuhan dan keinginannya. J.M. Juran
mengatakan bahwa Mutu adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.
Menurut W.Edward Deming, mutu harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan
sekarang dan masa mendatang. Crosby berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian
dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realiabity, matainability,
effecetiveness. Sedang menurut A.V. Feigenbaum, mutu merupakan keseluruhan
gabungan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture, dan maintenance melalui nama produk dan jasa dalam pemakaian akan
sesuai dengan harapan pelanggan. Pendapat david L. Goestsch dan Stanley Davis
bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan,
orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Istilah mutu tidak lepas dari menejemen dari menejemen mutu yang
mempelajari setiap area dari menejemen oprasi dari perencanaan produk ini dan
fasilitas,
sampai
penjadwalan
dan
memonitor
hasil.
Menejemen
mutu
merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain ( pemasaran, sumber daya
manusia, keuangan, dan lain-lain ).
Mutu memerlukan suatu proses perbaikan yang terus-menerus (conituous
improvement process) dengan individual yang dapat diukur, korporat dan tujuan
performa nasional. Dukungan menejemen, karyawan, dan pemerintah untuk
pembaikan mutu adalah penting untuk kompetisi yang efektif di pasar global.
Pembaikan mutu lebih dari suatu setrategi usaha, melainkan suatu tanggung jawab
pribadi, bagian dari warisan kultural, dan sumber penting kebangaan nasional.
Komitmen terhadap mutu adalah suatu sifat yang di formuasikan dan didemostrasikan
dalam setiap lingkup kegiatan dan kehidupan, serta mempunyai karakteristik
hubungan kita yang paling dekat dengan anggota masyarakat.
Sumber: PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena
Novania ST
Mutu pelayanan kesehatan dapat dipandang dari dua sudut yaitu sudut
pandang pasien dan provider.
1. Sudut pandang pasien
a. Sussman et.al (1961) memberikan gambaran pasien tantang mutu klinik
1) Dokter terlatih baik
2) Melihat dokter yang sama setiap visite
3) Perhatian pribadi dokter terhadap pasien
4) Privacy dalam diskusi penyakit
5) Ongkos klinik terbuka
6) Waktu tunggu dokter yang singkat
6) Akses
a) Biaya perawatan
b) Perawatan gawat darurat
c) Mekanisme pembayaran
d) Cakupan asuransi kesehatan
e) Kemudahan medical check up
2. Sudut pandang provider
Menurut Donabedian, provider pemeliharaan atau perawatan kesehatan
terdiri dari jajaran berbagai penentu kebijakan, administrator, supervisor, dan
praktisioner, melengkap atau menyediakan berbagai macam pelayanan klinik dan
yang berkaitan. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait adalah
a. Perilaku seseorang terhadap pasien, dokter, dsb
b. Koordinasi antar peran masing-masing, interdepartemen
c. Jumlah kontak dengan pasien
d. Kepuasan pasien dalam hal yang menyenangkan
e. Keterampilan medis dan fasilitas
f. Fasilitas fisik
g. Kelangsungan perawatan, dokter yang sama visite pasien berikutnya
h. Follow up
i. Penyuluhan pasien dan pemahamannya
j. Hubungan pasien staf
k. System pencatatan
l. Penekanan riset
m. Hubungan antar staf.
Menurut Sanazaro dan Williamson (1965), ada dua jenis pertanyaan mendasar yang
harus ditanyakan yaitu :
a. Manajemen hubungan interpersonal
1) Tanggung jawab professional
2) Sifat professional
3) Persepsi psikologi
4) Dukungan psikologi
5) Pendidikan pasien
b. 2 akses, kontinuiti dan koordinasi
1) Tersedianya dokter
2) Penggunaan tim kesehatan
3) Penggunaan sumber daya masyarakat
4) Review masalah
5) Review terapi
6) Follow up
7) Regulasi diet dan kegiatan.
Menurut John Hopkins dan asosiasinya (1970) menyatakan ada beberapa dalil atau
dimensi dan atribut-atribut yang harus diperhatikan yaitu
a. Preventif (check up, pemeriksaan rectal, pemeriksaan pelvic, pap smear, prenatal
check up, imunisasi, pemeriksaan bayi, serologi, dan nasihat)
b. Komprehensif (keadaan sekunder dan factor-faktor Social
c. Koordinasi (rujukan spesialis, rujukan paramedic dan pelayanan kontribusi)
d. Kelangsungan (follow up visite, follow up visite yang diminta, kelangsungan
tenaga medis, catatan kemajuan, dan pelayanan rehabilitasi)
e. Rasionalitas (keluhan utama, riwayat, pemeriksaan fisik, diagnosis, permintaan
lab, catatan hasil lab, pengamatan dokter, pembedahan, pengobatan injeksi,
BAB II
KESALAHAN TRANSFUSI
B. Definisi
1.
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela
untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah
2.
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat
(donor) ke orang sakit (pasien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah
lengkap dan komponen darah.
3.
Dalam kesalahan transfusi belum ada kebijakan yang terkait. Kesalahan yang
dapat terjadi harus di tindak lanjuti agar tidak terulang kembali di satu rumah
sakit.
Prosedur terkait
Prosedur dalam pemberian transfusi sudah ada tetapi terkadang ada faktor
lingkungan yang mengganggu dalam prosedur pemberian, seperti terlalu bising,
atau perawat kurang mendengar perintah dokter, sehingga salah pemberian
transfusi.
Standar Akreditas 2011.
BAB III
Kesalahan
transfusi
Darah di ambil
darah ke RS oke
di siapkan
Tumpul
tajam
Laten
aktif
salah ambil
1. Saat darah di ambil dan di tandai atau di sortir, petugas salah memberikan label
golongan darah (tumpul), kemudian kantong darah yang sudah eror tersebut di
bawa ke bank darah, setelah dari bank darah di kirim ke sebuah RS yang
membutuhkan, setelah tiba di RS masuklah kantong darah itu ke apotik. Dari
ruang perawatan kantong darah di pesan kemudian di jemputlah kantong darah ke
apotik, dari apotik di bawa ke ruang rawat , dari ruang rawat di berikanlah ke
pasien. Kantong darah yang eror itu tak seharusnya di terima oleh pasien. Itu akan
menjadi sebuah kesalahan dan masalah untuk pasien (tajam)
2. Saat darah di ambil dan di sortir, petugas sudah menuliskan label golongan darah
dengan benar, setelah di bawa ke bank darah, darah itu di cek setelah di cek
ternyata ada kantong darah yang tidak layak (terkena infeksi atau penyakit)
(tumpul), dan petugas pun kurang teliti sehingga kantong darah yang tak layak itu
menjadi masuk ke dalam RS, itu bisa berakibat menjadi kesalahan transfusi
(tajam)
3. Saat di ambil, dan saat pengecekan sudah baik tidak ada kesalahan, tetapi saat
tiba di RS dan masuk ke ruang rawat, terjadilah eror. Perawat yang di beri arah
oleh dokter salah mendengar golongan kantong darah yang akan di berikan,
sehingga terjadilah eror dalam transfusi
prosedur
saat transfusi waktu lebih
Lingkungan
Terlalu bising pendegaran
terganggu
man
material
Kesalahan
transfusi
BAB IV
Satu faktor atau penyebab yang paling mungkin terjadi dalam kesalahan
transfusi menurut saya adalah saat pemberian transfusi waktu yang berlebihan.
Alasannya karena saat pemberian biasanya pasien di tinggal, kemudian memberi
hibauan bila sudah habis tolong panggil ya. Ada yang sudah habis tapi tidak
memanggil karena sang pasien tertidur, keluarga juga ter tidur, atau tidak ada keluarga
yang sedang menjaga,perawat juga karena kesibukan jadi lupa bila sedang ada pasien
yang transfusi.
Ada lagi bisa jadi karena pasien yang sedang transfusi sedang terlelap, dan
tangannya yang sedang dalam proses transfusi ke sana kemari, sehingga, resik selang
infus terlipat, dan akibatnya darah pun terhambat, yang seharusnya proses transfusi
selesai ini belum selesai, karena ada eror di saluran nya.