gelombang ramp (saw-tooth), bentuk parabola, dsb, dalam praktikum ini yang akan kita coba
adalah jenis oscilator sinusoidal.
Secara umum, diagram blok sebuah oscilator terdiri dari penguat dan diikuti dengan jalur
feedback dilukiskan pada berikut ini, Aadalah faktor penguatan tanpa feedback, sementara
adalah fungsi-alih jalur feedback. Dengan adanya jalur umpan-balik positif, maka faktor
penguatan menjadi:
Pada rangkaian tiga loop di atas membentuk satu rangkaian penggeser fasa antara input
danoutputnya. Rangkaian tersebut akan berosilasi dengan frekuensi tertentu bila total
pergeseranfasanya sebesar 0O, serta loopgainsama atau lebih besar dari satu. Kedua persyaratan
tersebut adalah kriteria lengkap Barkhausen.Bila nilai mutlak loop-gain lebih besar dari satu,
maka amplitudo osilasi membesar.Dalam rangkaian osilator praktis, osilasi yang membesar itu
terus berlangsung sampai daerah nonlinier karakteristik amplifier itu sendiri yang membatasi
nilai loop-gain tersebut sampai menjadi satu.Setelah itu, nilai satu tersebut secara otomatis
dipertahankan tetap satu, atau dihasilkan kondisi osilasi yang stabil.
4.1 Oscilator Clapp
Akibat struktur transistor yang tersusun dari pn-junction, yaitu collector-junctiondan
emitter-junction, terbentuklah pada persambungan itu satu kapasitor keping sejajar.Masingmasing adalah Cc dan Ce.Nilai keduanya bergantung pada catu tegangandan temperatur junction,
sehingga nilainya tidak tetap. Kedua nilai tersebutberkisar antara,
Cc CCB 1 ~ 50 pF (karena prategangan mundur)
Ce CEB 30 ~ 10.000 pF (karena prategangan maju)
Kedua kapasitor parasitik tersebut terpasang paralel dengan masing-masing kapasitortankcircuit, yaitu, C1 dengan Cc dan Ce seri, sedang C2 paralel dengan Ce, seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini, yaitu pada rangkaian pengganti ac-nya. Akibatnya, kedua nilaikapasitansi
parasitik tersebut akan mempengaruhi nilai frekuensi osilasi. Dan karenanilainya yang tidak
stabil, maka frekuensi osilator juga tidak stabil.
Kombinasi L seri dengan nilai kecil kapasitor, C3, itu adalah mirip denganrangkaian
pengganti struktur sebuah kristal. Dengan mengganti posisi lengan L seriC3 tersebut dengan
sebuah kristal, maka frekuensi osilator akan ditentukan olehkristal dimaksud. Jadilah sebuah
osilator kristal.
5. Gambar Rangkaian Percobaan :
6. Prosedur Percobaan :
1. Menset-up peralatan seperti pada gambar di atas. Dengan nilai-nilai konsultasikan
terlebih dahulu pada pengajar.
2. Menghubungkan Osciloscope dengan sumber daya.
3. Menghubungkan modul percobaan ke sumber daya.
4. Mengatur Time/div dan Volt/div dari Osciloscope sampai mendapatkan gambar
gelombang terbaik.
5. Mengatur pembacaan pada Frequency Counter dan osciloscope kemudian ambil gambar
dengan kamera, sesuai pada tabel Hasil Percobaan, untuk menguji kestabilan
frekuensinya.
7. Tabel Hasil Percobaan :
Buatlah tabel perubahan frequency dan tegangan amplitudo seperti berikut ini.
Tabel Pengukuran Bentuk Gelombang Oscilator Hartley Clapp
Pengukuran Pembacaan pada Frquency Counter
K e :
1
6 , 3 8 5
M H z
(Pada saat stabil)
Vbe
Vce
Vrc
Vre
=
=
=
=
0,76 V
5,36 V
0,77 V
2,71 V
Rc
Re
=
=
F o t o
23,7
82,3
b e n t u k
Ic
Ie
Ib
=
=
=
s i n y a l
32,49 mA
32,93 mA
0,44 mA
Titik Kerja =
=(
10. Kesimpulan :
Frekuensi yang digunakan dalam signal generator adalah waktu yang digunakan untuk
memperoleh isyarat keluaran yang baik pada osiloskop
Frekuensi yang didapat dari hasil percobaan dan perhitungan hampir sama.
11. Saran:
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan akurat, gunakan komponen yang sesuai.
Sebelum menulis hasil frekuensi yang terdapat pada frekuensi counter, pastikan angka
yang ditunjukan oleh frekuensi counter telah berhenti.
12. Kepustakaan:
1. Adibaduts. 2009. Elektronika. http://adibaduts.wordpress.com/elektronika/
2. Malvino, 1992. Prinsip-prinsip Elektronika(Edisi Terjemahan). Erlangga; Jakarta