PENGANTAR AGRIBISNIS
Agribisnis menurut Bungaran Saragih (2004), adalah suatu sistem dan kegiatan yang terdiri
dari :
1)
2)
3)
4)
Pasar adalah tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang atau jasa
atau nilai (proses negosiasi/agreement/tarik ulur harga).
Pasar pertanian terdiri dari pasar input, alat-alat pertanian, pasar produk pertanian, dan pasar
produk industri pengolahan hasil pertanian.
Pemasaran pertanian adalah sejumlah kegiatan bisnis pertanian dengan tujuan untuk memberi
kepuasan dari barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen (kotler, 1997).
Peran sistem pemasaran adalah memaksimalkan tingkat konsumsi, artinya dapat
meningkatkan volume penjualan, merangsang volume produksi, kesempatan kerja, berusaha
dan kesejahteraan.
Fungsi pemasaran
1. Pertukaran yaitu fungsi usaha pembelian dan fungsi usaha penjualan.
2. Fisik
Fasilitas : pergudangan, jalan, komunikasi, jasa yang terkait transportasi.
Perlindungan : mengaman jalannya pemasaran. Ex : asuransi
Transportasi.
Tipe fungsi pertukaran
1) Tipe aktif-aktif : penjual aktif dan pembeli juga aktif. Contohnya proses lelang, jualbeli barang dipasar (tradisional).
2) Tipe aktif-pasif : penjual aktif, tetapi pembeli pasif. Contohnya : proses pembelian
beras oleh bulog (para pedagang beras datang ke bulog).
3) Tipe pasif-aktif : penjual pasif, tetapi pembeli aktif. Contohnya : jual beli di
supermarket.
Langakah-langkah fungsi usaha pembelian (pembeli)
1. Mengidentifikasi kebutuhan.
Kendala waktu --- setiap ragam bisnis memerlukan saat yang tidak sama.
Kendala jarak --- mendatangkan produk dari luar lebih murah dibandingkan dari
dalam negeri peran pemerintah masih kurang.
Kekurangan informasi pasar --- kebanyakan petani kurang informasi tentang pasar.
Resiko Agribisnis
Resiko adalah dampak kegiatan dalam sistem agribisnis yang merugikan atau
dihindari para pelakunya. Resiko merupakan bagian dari usaha. Baik usaha yang
sifatnya besar atau kecil, terlebih dalam agribisnis. Cara menghindarinya ialah dengan
cara mengelola resiko dalam usaha dengan baik. Semakin besar resiko maka
keuntungan juga besar (sebagai peluang).
Resiko sifatnya melekat dalam setiap kegiatan agribisnis. Setiap kegiatan dalam sub
sistemnya memiliki resiko yang berbeda dan pengelolaan dalam resiko.
Penanggulangan resiko merupakan salah satu unsur biaya yang sulit diprediksi
besarnya dalam setiap aktivitas bisnis.
Resiko dalam bisnis tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari bisnis itu
sendiri, tetapi resiko dapat dikelola sehingga tidak atau sedikit merugikan.
2) Menetapkan teknologi tepat guna baik dalam budidaya maupun pasca panen.
caranya (budidaya), penggunaan pupuk, berhubungan dengan benih, diversifikasi
tanaman.
3) Melakukan diversifikasi baik secara vertikal, horizontal maupun integrasi keduanya.
Diversifikasi vertikal melakukan usaha lain. Ex : peternakan, pengolahan.
Diversifikasi horizontal dengan berbagai jenis tanaman.
4) Memanfaatkan lembaga pendukung ; resi gudang, koperasi dan lain-lain.
Faktor yang mempengaruhi upaya diversifikasi
1. Kebijakan pemerintah.
2. Ketersediaan input secara komoditas yang diusahakan.
3. Lembaga pendukung yang mampu berperan secara efektif dan efisien.
Bab VI
Paradigma Pembangunan Agribisnis
Lembaga pendukung.
Untuk itu, maka perlu jaminan ketersediaan bahan baku, fasilitas, investasi, dan
SDM.
Pemerintah
Membuat undang2 serta peraturan pemerintah yang terkait dengan kegiatan agribisnis,
tujuannya semua subsistem utama dapat berjalan dengan seimbang.
Lembaga perbankan
1. Memberikan kredit baik kredit untuk modal kerja maupun berjangka (pendek,
menengah, maupun panjang) kepada nasabah yang bergerak di agribisnis.
2. Memberikan jasa pelayanan dalam lalu lintas pembiayaan dan peredaran uang.
3. Menyimpan barang berharga dan trust services (jasa pengaman pengawasan harta
milik) terkait hak waris.
Koperasi
1) Melayani kebutuhan anggota yang terkait dengan jasa keuangan (lebih sempit).
2) Menyediakan saran produksi pertanian dan industri yang terkait dengan pertanian.
3) Menjadi chanel/perantara dalam kegiatan yang mendukung agribisnis.
4) Melayani jasa penyimpanan dan jual beli komoditas.
Perguruan Tinggi
1. Penyedia SDM.
2. Penyedia IPTEK.
3. Jasa pelayanan dalam pelatihan, analisis, serta pengembangan R and D (research and
devolopment).
LSM
1. Pendampingan.
2. Pelatihan.
3. Mitra kerja.