Anda di halaman 1dari 2

KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN NILA

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Pisces

Ordo

: Perchlidae

Familia

: Ciclidae

Genus

: Oreochromis niloticus

a. Alat
1. Wadah plastik, untuk tempat percobaan
2. DO meter atau seperangkat alat titrasi dengan metode Winkler
3. Jam tangan, untuk penunjuk waktu
4. Timbangan, untuk mengukur bobot ikan
5. Cling wrap, bahan pelapis/penutup terbuat dari plastik

b. Bahan
1. Ikan nila
2. Reagen untuk titrasi oksigen terlarut dengan metode Winkler

c. Prosedur Praktikum
1. Siapkan wadah plastic yang telah diisi air penuh
2. Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode
Winkler, catat hasilnya.
3. Timbang ikan, lalu catat bobotnya
4. Masukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang memercik
5. Tutup wadah percobaan dengan cling wrap, agar tidak ada kontak dngan udara luar
6. Wadah percobaan dibiarkan selama 60 menit
7. Setelah selesai, pentup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati , jangan
sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media air wadah percobaan
tersebut dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya.
8. DO awal - DO akhir adalah konsumsi oksigen ikan tersebut

d. Landasan Teori
Oksigen merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan metabolisme ikan.
Perairan yang sedikit mengandung oksigen terlarut tidak baik bagi pertumbuhan ikan karena
akan mempengaruhi kecepatan makan atau laju metabolisme ikan(Asmawi, 1983). Oksigen
diperlukan ikan dalam proses metabolisme aerobik. Kelangsungan hidup ikan sangat
ditentukan oleh kemmapuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya.
Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akanmempengaruhi fisiologi
respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan
hidup (Fujaya, 2004). Menurut Ville, et. al (1988), konsumsi oksigen digunakan untuk
menilai laju metabolisme ikan sebab sebagian besar energi berasal dari metabolisme aerobik.
Menurut Fujaya (2004) Oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh sel untuk
berbagai metabolisme.
Oksigen yang terlarut atau tersedia bagi hewan air jauh lebih sedikit daripada hewan darat
yang hidup dalam lingkungan dengan 21% oksigen (Ville, et. al, 1988). Ikan dapat hidup di
dalam air dan mengkonsumsi oksigen karena ikan mempunyai insang. Insang memberikan
permukaan luas yang dibasahi oleh air. Oksigen yang terlarut di dalam air akan berdifusi ke
dalam sel-sel insang ke jaringan ke sebelah dalam dari badan (Kimball, 1988).
Lingkungan juga mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan. Konsumsi oksigen dapat
dipengaruhi oleh temperatur yang tinggi, proses respirasi, dekomposisi materil organic
yangdapat menyebabkan konsumsi oksigen lebih besar (Welch, 1992). Menurut Suhaili
(1983) suhu dan arus air juga mempengaruhi konsumsi oksigen. Semakin tinggi suhu
perairansemakin besar konsumsi oksigennya, begitu pula dengan arus yang deras dapat
menyebabkan besarnya konsumsi oksigen.
Ikan yang besar bobot dan volume tubuh ikan maka semakin kecil konsumsi oksigen
yang digunakan untuk melakukan metabolisme. Sedangkan ikan yang kecil dengan bobot dan
volume tubuh ikan makan semakin besar konsumsi oksigen yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai