NOMOR III/MPR/2000
UUD 1945
TAP MPR RI
Undang-Undang
PERPU
Peraturan Pemerintah (PP)
KEPPRES
PERDA
KEPMEN
DASAR HUKUM
K3 PERTAMBANGAN
UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)
UU NO. 11 TH 1967
Pasal 29
Tata Usaha, Pengawasan pekerjaan usaha
pertambangan dan pengawasan hasil
pertambangan dipusatkan kepada Menteri dan
PP NO. 32 TH 1969
BAB IX PENGAWASAN PERTAMBANGAN
Pasal 64 :
Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja,
dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada
Departemen yg Membawahi Pertambangan
Pasal 65 :
UU NO. 1 TH 1970
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;
Pasal 3
Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli
Keselamatan Kerja
11
PP NO. 19 TH 1973
Pertambangan penting bagi ekonomi nasional &
pertahanan negara. Pengaturan lebih lanjut pengawasan
K2 bidang pertambangan sebagaimana dlm Psl 16 UU
No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu;
UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk
bidang pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung
jawab Menakertransko
Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan
khusus,bahaya & kecelakaan begitu besar dan khas.
Perlu pengawasan K2 yg lebih effisien dan effektif
Dep. Peretambangan punya Personil & Peralatan Khusus
untuk Pengawasan K3 Pertambangan
12
Pasal 2 :
Pengawasan K2 bidang Pertambangan oleh Menteri
Pertambangan berpedoman & Peraturan Pelaksanaannya
Pasal 3:
Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2
Kerja sama dengan Pejabat K2 Depnakertransko
13
PP NO. 75 TH 2001
Pasal 64 ;
1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan
thd Penyelenggaraan Pertambangan yang
dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota
2) Pembinaan dlm ayat 1 meliputi pemberian
pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan
supervisi
3) Pengawasan dlm ayat 1 meliputi Keselamatan
Pertambangan
15
Pasal 2 ayat 2 :
Apabila Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat harus menunjuk pejabat yang akan bertindak
sebagai wakil sementara.
17
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -1
Pasal 1 ayat (6)
KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung
jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha
pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 - 2
Pasal 5 ayat (1)
Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat
dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan
memiliki KTT.
Pasal 5 ayat (2)
Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat
pengesahan
Kepala
Pelaksana
Inspeksi
Tambang.
19
KEPMEN
NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1
Pasal 3;
PIT Menegakkan Peraturan Perundang-undangan
K3 & Lingkungan Pertambangan Umum
KEPMEN
NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2
Pasal 6; Wewenang
Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat
Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg
berkaitan
Pasal 7; Wewenang
PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -3
Pasal 3) ; Larangan Memasuki Wilayah
Dilarang memasuki /atau berada pd lokasi kegiatan tbg
kecuali yg bekerja atau mendapat izin
Bagi yg dpt izin hrs disertai KTT atau petugas yang
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4
Pasal 4) ; Pengusaha
Memberitahukan ke KIT sebelum Kegiatan Usaha
Pertambangan baru, dimulai
Menyediakan segala peralatan perlengkapan, APD,
fasilitas, dan biaya untuk peraturan ini
Menyediakan Cuma-Cuma APD yg sesuai bagi karyawan
& orang yg memasuki tempat kerja
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4
Pasal 5) ; Pengangkatan Kepala Teknik Tambang
Kegiatan eksplorasi/ekploitasi baru dpt dimulai setelah
pemegang KP memiliki KTT
Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesa
han KAPIT
Pengusaha dpt mengajukan lebih dari satu KTT /WKTT
apabila dianggap perlu
Ketentuan KTT/WKTT lbh dari satu pelaksanaanya akan
ditetapkan Oeh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang
24
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5
Pasal 11 ; Pengawas Operasional
KTT dibantu oleh petugas yg bertanggung jawab
KTT dpt menunjuk/mengangkat petugas tsb apabila
pengusaha blm mengangkat
Petugas tsb adalah Pengawas operasional & Teknis
bertanggung jawab ke KTT
25
PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Melaksanakan Inspeksi
Melaksanakan pengujian
Membuat laporan
27
ORGANISASI MANAGEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Audit
Komite K3
Pengawas
Teknis
Pengawas
Operasional
Manager K3
Program K3
NO
No
Manager K3
YES
Zero Accident
Zero Accident
Yes
28
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5
Pasal 15 ;
Pekerjaan Pertambangan dpt dibagi atas bagianbagian
Ada orang yg bertanggung jawab pada tiap bagian
Pengawasan & Pemeriksaan effektif
Pasal 16 ;
KTT menetapkan bentuk dan waktu laporan
permesinan , kelistrikan, & peralatan
Standar Perusahaan
29
Diberi nomor
33
BAGIAN K3 (24)
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Menyusun statistik
Mengevaluasi K3
34
KOMITE K3 (25)
Melakukan pertemuan
35
36
Diklat (28-30)
Kewajiban :
38
Lanjutan.
Memperhatikan
dan menjaga K2
dirinya serta orang lain
Melaporkan
Melaporkan
kecelakaan/cidera
39
Benar terjadi
40
3. Mati
Meninggal 24 jam atau kurang setelah terjadi
kecelakaan
41
kekerapan Kecelakaan
(Frekuensi Rate) dlm 1.000.000 jam
Tingkat
keparahan Kecelakaan
(severity rate) dlm 1.000.000 jam
Dikirimkan
(50)
45
Jarak Aman
46
47
Pagar/sandaran
Bingkai
pengaman
jalan
-2
55
56
57
58
59
60
61
PERBENGKELAN (159)
Dioperasikan dan dirawat/dipelihara baik
Kondisi bersih dan rapih
Menjamin Keselamatan & Kesehatan
Tidak Mengganggu/Mengotori
Lingkungan
65
PENCEGAHAN
KEBAKARAN/LEDAKAN (161)
Penempatan bahan mudah terbakar, aman
Zat cair mudah menyala maks. 20 liter dalam
wadah tahan api.
Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau
kebakaran harus ada Izin dari KTT
atau Org yg ditunjuk
Pengawasan intensif
70
Lebih dari 40.000 utk BBC mudah terbakar dan lebih dari
10,000 utk BBC mudah menyala harus mendapat izin
dari KAPIT
PERSYARATAN (223)
Harus tersedia :
- Tanda larangan
- Lampu penerangan,FE, Penangkal petir
berikut :
(lihat halaman 152 Kepmen
555.K/26/M.PE/1995 ini)
75
(under cutting)
78
LARANGAN MEMBAWA
PENUMPANG (251)
BULDOZZER (255)
83