Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Perkembangan moral merupakan bentuk dari pencapaian salah satu
tugas perkembangan pada periode remaja yaitu memiliki seperangkat nilai
yang memungkinkan remaja sukses menjadi orang dewasa dalam kehidupan
sosial di masyarakat kelak. Dengan tercapainya tugas perkembangan ini,
perkembangan moral juga telah tercapai yaitu menaati berbagai aturan yang
menjadi bagian dari kepribadiannya dalam bertingkah laku sosial. Dengan
demikian perkembangan moral dapat diartikan sebagai peningkatan proses
sosialisasi.
Moral berhubungan dan terindentifikasi melalui perbuatan baik dan
buruk. Moral berkembang, dalam perkembangannya moral dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Dalam perkembangan moral juga dibutuhkan peranan dari
orang tua dan pendidik.

B.

Batasan Masalah
Dalam pembahasan masalah akan dibatasi pada hal-hal :

C.

1.

Pengertian moral

2.

Pengertian perkembangan moral

3.

Tahap perkembangan moral

Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu cara untuk lebih
mengetahui tentang perkembangan moral, terkhususnya mengenai pengertian
dan tahap-tahap perkembangannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Moral
Moral berarti perilaku yang ditampilkan seseorang sesuai dengan
aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku. Hurlock (1990) menjelaskan
bahwa moral adalah suatu tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan
keadaan suatu lingkungan.
Sementara itu, Purwadarminto (1957 : 957) mengemukakan bahwa
moral adalah ajaran tenggang baik buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai
baik dan perlu dilakukan, dan perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu
dihindari.
Selanjutnya Santrock dan Yusen (1977) mengemukakan bahwa moral
adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Kohlberg dan Piaget (Bezonsky, 1981) juga mengemukakan bahwa
moral dapat ditinjau dari tiga pengertian yaitu pandangan moral yang
merupakan pendapat atau pertimbangan seseorang tentang persoalan moral,
perasaan moral yang merupakan perasaan yang terjadi dalam diri seseorang
setelah ia mengambil keputusan, dan tingkah laku moral yang merupakan
tindakan yang sesuai dengan aturan-aturan etika moral.
Dengan kata lain, moral merupakan perangkat aturan yang menyangkut
baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah yang harus
dilaksanakan dalam kehidupan sosial. Moral juga berkaitan dengan
kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah.
Dengan demikian moral merupakan kendali dalam bertingkah laku.

B.

Pengertian Perkembangan Moral


Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang mengarah
kepada kemajuan. Sedangkan moral merupakan ajaran yang berhubungan
dengan baik dan buruk, perbuatan yang boleh dilakukan dan yang dilarang
atau tidak boleh dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dan keadaan suatu
lingkungan. Moral juga merupakan alat kontrol dalam berbuat dan
bertingkah laku dalam berbagai situasi.
Jadi, perkembangan moral adalah suatu perubahan yang mengarah
kepada kemajuan dimana seseorang dapat bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai dan keadaan suatu lingkungan.

C.

Tahap Perkembangan Moral


Adapun tahap-tahap perkembangan moral menurut Kohlberg adalah
sebagai berikut :
1.

Tingkat Pra-Konvensional
Pada tingkat ini anak tanggap terhadap aturan mengenai baik dan buruk,
benar dan salah. Tingkatan ini dibagi menjadi dua tahap :
Tahap 1 :

Orientasi hukuman dan kepatuhan


Anak-anak semata-semata hanya menghindarkan hukuman
dan tunduk kepada kekuasaan tanpa mempersoalkannya.
Jika ia berbuat baik, hal itu karena anak menilai
tindakannya sebagai hal yang bernilai dalam dirinya
sendiri, bukan karena rasa hormat terhadap tatanan moral.

Tahap 2 :

Orientasi minat pribadi


Perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling
diminatinya. Penalaran tahap ini kurang menunjukkan
perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap
bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya
sendiri atau bersifat resiprositas (timbal balik). Jadi
perbuatan baik tidak didasarkan pada loyalitas dan terima
kasih.

2.

Tingkat Konvensional
Tingkat konvensional umumnya ada pada seorang remaja atau orang
dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan
dengan

membandingkannya

dengan

pandangan

dan

harapan

masyarakat. Tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga dan keempat


dalam perkembangan moral yaitu :
Tahap 3 :

Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas


Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan
dari orang-orang. Mereka mencoba menjadi seorang anak
yang baik karena telah mengetahui ada gunanya melakukan
hal tersebut. Dalam hubungan interpersonal, mereka mulai
menyertakan hal seperti rasa hormat dan rasa terima kasih.

Tahap 4 :

Orientasi hukuman dan ketertiban


Otoritas peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan
pemeliharaan ketertiban sosial dijunjung tinggi dalam tahap
ini. Tingkah laku disebut benar, bila orang melakukan
kewajibannya, menghormati otoritas dan memelihara
ketertiban sosial.

3.

Tingkat Pasca-Konvensional
Pada tingkat ini terdapat usaha untuk merumuskan nilai-nilai dan
prinsip moral yang dapat diterapkan. Tahapan pada tingkat ini yaitu :
Tahap 5 :

Orientasi kontrak sosial


Dalam tahap ini ada hubungan timbal balik antara dirinya
dengan lingkungan sosial atau masyarakat. Seseorang harus
memperlihatkan

kewajibannya,

harus

sesuai

dengan

tuntutan norma-norma sosial karena sebaliknya lingkungan


sosial atau masyarakat akan memberikan perlindungan
kepadanya.
Tahap 6 :

Orientasi prinsip etika universal


Pada tahap ini di dalam hubungan dan perjanjian antara
seseorang dengan masyarakatnya ada unsur-unsur subjektif

yang menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau tidak


baik. Subjektivisme ini berarti ada perbedaan penilaian
antara seorang dengan orang lain. Dalam hal ini unsur etik
akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau
sebaliknya. Di sini remaja melakukan penginternalisasian
moral, yaitu melakukan tingkah laku-tingkah laku moral
yang diarahkan oleh hati nurani sendiri.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Perkembangan moral merupakan suatu perubahan yang mengarah
kepada kemajuan dimana seseorang dapat bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai dan keadaan suatu lingkungan. Karena moral merupakan
seperangkat aturan yang menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak
pantas, benar atau salah yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sosial.
Moral juga berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara
perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian moral merupakan
alat kendali dalam bertingkah laku.

B.

Saran
Dalam perkembangan moral dibutuhkan peranan dan bimbingan dari
orang tua dan pendidik agar tingkat perkembangan moral anak menjadi lebih
baik dan terarah.

TUGAS MAKALAH
PERKEMBANGAN MORAL

Mata Kuliah
Dosen

: PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


: Drs. Akhyar Hasibuan, M.Pd., Kons.
Dra. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons.

Oleh :
FAUZANA FITRI ZALONA
72366 /2006

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2007

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1989. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh : dr. Med.
Meitasari Tjadrasa. Jakarta : Erlangga
Elida Prayitno. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang : Angkasa Raya

Anda mungkin juga menyukai