Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran
penyakit menular yang terbukti efektif. Menurut Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk
mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan
prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs)
khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.1
Indonesia telah menetapkan target tahun 2010 seluruh (100%) desa atau
kelurahan harus sudah mencapai UCI (Universal Child Immunization),
artinya setiap desa/kelurahan minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi
dasar lengkap. Target tersebut dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan
RI No. 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi

dan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

RI

Nomor

741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang


Kesehatan di Kabupaten/Kota.1
Depkes RI menunjukkan bahwa jumlah bayi di Indonesia adalah
sebanyak 4.462.562 bayi pada tahun 2011. Sedangkan berdasarkan data
Riskesdas (2010) persentase Anak Umur 12-23 Bulan yang Mendapatkan
Imunisasi Dasar di Indonesia yaitu BCG (77,9%), Polio (66,7%), DPT-HB
(61,9%) dan campak (74,4%). Persentase imunisasi lengkap di perkotaan
lebih tinggi (59,1%) daripada di perdesaan (48,3%) dan masih terdapat 17,7%
anak 12-23 bulan di perdesaan yang tidak mendapat imunisasi sama sekali.
Capaian ini masih berada di bawah garis target yang diharapkan tercapai di
Indonesia.2
Di Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013, cakupan imunisasi dasar
yaitu BCG (95,16%), DPT1 (96,2%), DPT2 (92,70%), DPT3 (90,4%), Polio

1 (95,6%), polio 2 (92,7%), Polio 3 (90,2%), dan campak (90,4%). Dari data
ini diketahui bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Pakjo
belum mencapai 100%. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama
faktor perilaku kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pakjo.3
Menurut Green, determinan permasalahan kesehatan dipengaruhi oleh
faktor perilaku dan nonperilaku. Faktor perilaku itu sendiri dibagi menjadi
tiga faktor utama, yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor
penguat. Misalnya, karena pengetahuannnya seorang ibu mau membawa anak
ke Posyandu untuk mengetahui pertumbuhannya dan anak akan mendapatkan
imunisasi untuk pencegahan penyakit. Tanpa ada pengetahuan tersebut
kemungkinan ibu tersebut tidak akan membawa anaknya ke Posyandu.
Pengetahuan ibu sendiri dapat dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan,
sosial budaya, ekonomi, lingkungan, dan pengalaman ibu dalam hal ini
tentang imunisasi.4
Sebagai calon dokter umum atau dokter layanan primer, berperan
sebagai garda terdepan mengawal program MDGs Indonesia, perlu
mengetahui permasalahan imunisasi dasar di Puskesmas dan mengetahui apa
saja faktor perilaku yang mempengaruhi. Dengan demikian, ketika telah di
masyarakat calon dokter umum dapat meningkatkan cakupan imunisasi
sebagai salah satu program kesehatan ibu dan anak dengan memanfaatkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan tersebut menjadi faktor
penguat dala rangka mencapai tingkat kesehatan yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
a. Bagaimana distribusi frekuensi status imunisasi dasar bayi, jenis kelamin
bayi yang diimunisasi, lokasi pemberian imunisasi dasar, pendidikan dan
pekerjaan ibu yang membawa bayi imunisasi di Puskesmas Pakjo tahun
2013?

b. Apakah ada hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap status


imunisasi bayi di Puskesmas Pakjo Palembang pada tahun 2013?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi
status imunisasi dasar bayi, jenis kelamin bayi yang diimunisasi, lokasi
pemberian imunisasi dasar, pendidikan dan pekerjaan ibu yang
membawa bayi imunisasi di Puskesmas Pakjo tahun 2013 serta untuk
mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap
status imunisasi bayi di Puskesmas Pakjo pada tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa
hal berikut.
a. Distribusi frekuensi status imunisasi dasar bayi di wilayah kerja
Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013.
b. Distribusi frekuensi jenis kelamin bayi yang diimunisasi di wilayah
kerja Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013.
c. Distribusi frekuensi pendidikan ibu yang membawa bayinya
imunisasi di Puskesmas atau Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Pakjo Palembang tahun 2013.
d. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu yang membawa bayinya imunisasi
di Puskesmas atau Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pakjo
Palembang tahun 2013.
e. Distribusi frekuensi lokasi pemberian imunisasi dasar bayi di
wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013.
f. Hubungan antara pendidikan ibu dan status imunisasi bayi di
wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013.
g. Hubungan antara pekerjaan ibu dan status imunisasi bayi di wilayah
kerja Puskesmas Pakjo Palembang tahun 2013.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.
a. Menjadi informasi mengenai kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja
Puskesmas Pakjo Palembang.
b. Menjadi salah satu pemicu Puskesmas untuk lebih giat menggalakkan
imunisasi dasar untuk capaian yang lebih sempurna.
c. Menjadi salah satu cerminan kinerja bagian kesehatan ibu dan anak di
Puskesmas Pakjo Palembang.
d. Menjadi referensi data sosiodemografi yang berkaitan dengan imunisasi
dasar bayi di Puskesmas Pakjo Palembang.
e. Menjadi referensi data hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu
terhadap status imunisasi bayi di Puskesmas Pakjo Palembang pada tahun
2013.

Anda mungkin juga menyukai