Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi
dasar pada bayi dan distribusi faktor sosiodemografi yang terkait. Desain
penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yaitu penelitian untuk
memppelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek
dengan pendekatan observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus
pada suatu waktu tertentu.9

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pakjo Palembang selama periode
29 September s.d. 24 Oktober 2014.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua anak usia kurang dari satu
tahun di wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang selama tahun 2013.

3.3.2 Sampel
Sampel akan dipilih dan dikumpulkan dari populasi dengan teknik
consecutive sampling. Pada pemilihan sampel dengan menggunakan
teknik consecutive sampling, semua subyek yang ada dan memenuhi
kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian.9 Sampel dari penelitian
ini adalah semua anak usia kurang dari satu tahun yang mendapatkan
imunisasi di Puskesmas Pakjo atau di Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Pakjo Palembang selama tahun 2013.

17

18

3.4 Variabel Penelitian


Beberapa variabel yang akan diobservasi pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Status imunisasi dasar
2. Sosiodemograf, meliputi:
a. Jenis kelamin bayi,
b. Pekerjaan ibu,
c. Pendidikan terakhir ibu,
d. Lokasi Imunisasi (Puskesmas atau Posyandu).

3.5 Kerangka Konsep


Enabling factor:

Predisposing factor:

Reinforcing factor:

Tidak diteliti

Pekerjaan ibu

Tidak diteliti

Pendidikan ibu

Perilaku ibu membawa bayi


imunisai

Status
imunisasi dasar
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

3.6 Definisi Operasional


Untuk menghindari makna ganda, berikut definisi operasional
penelitian ini.
1. Imunisasi Dasar
Definisi

: Imunisasi dasar yaitu imunisasi yang diberikan pada bayi


sebelum berusia satu tahun yang terdiri dari imunisasi

19

Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria Pertusis


Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis
Tetanus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HBHib), Hepatitis B pada bayi baru lahir (HB0), polio, dan
campak.
Alat Ukur : dokumentasi Puskesmas
Cara Ukur : menelusuri dokumen imunisasi Puskesmas (catatan tahunan
dan kohort).
Hasil Ukur : Status imunisasi dasar anak, yaitu lengkap atau tidak lengkap.

2. Jenis kelamin bayi


Definisi

: Klasifikasi jenis kelamin yang menentukan identitas bayi.

Alat Ukur : dokumentasi Puskesmas


Cara Ukur : menelusuri dokumen imunisasi Puskesmas (catatan tahunan
dan kohort).
Hasil Ukur : jenis kelamin bayi, yaitu laki-laki atau perempuan.

3. Pekerjaan ibu
Definisi

: Mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan


oleh seorang ibu.

Alat Ukur : dokumentasi Puskesmas


Cara Ukur : menelusuri dokumen imunisasi Puskesmas (catatan tahunan
dan kohort).
Hasil Ukur : jenis pekerjaan ibu, yaitu ibu rumah tangga (IRT), karyawan
swasta, atau pegawai negeri sipil (PNS).

4. Pendidikan ibu
Definisi

: Pendidikan formal yang terakhir yang di tamatkan ibu dan


mempunyai ijazah.

Alat Ukur : dokumentasi Puskesmas

20

Cara Ukur : menelusuri dokumen imunisasi Puskesmas (catatan tahunan


dan kohort).
Hasil Ukur : pendidikan terakhir ibu, yaitu SD, SMP, SMA, Diploma,
Strata 1, dan Strata 2.

5. Lokasi Imunisasi
Definisi

: Tempat ibu membawa anak untuk mendapatkan imunisasi.

Alat Ukur : dokumentasi Puskesmas


Cara Ukur : menelusuri dokumen imunisasi Puskesmas (catatan tahunan
dan kohort).
Hasil Ukur : lokasi imunisasi, yaitu Puskesmas atau Posyandu.

3.7 Hipotesis
1. Ada hubungan pendidikan terakhir ibu dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada anak kurang dari satu tahun di wilayah kerja Puskesmas Pakjo
Palembang tahun 2013.
2. Ada hubungan pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
anak kurang dari satu tahun di wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang
tahun 2013.

3.8 Pengumpulan Data


3.8.1 Cara Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh dari penelususan dokumen arsip register
imunisasi dan profil Puskesmas Pakjo Palembang.

3.8.2 Pengolahan Data


Data sekunder yang telah didapatkan dari penelusuran dokumen
arsip register imunisasi dan profil Puskesmas tersebut diolah dengan
tahapan pengolahan data sebagai berikut.10
a. Mengkode data (data coding)

21

Kegiatan pengkodean dimaksudkan untuk memberi kode masingmasing data yang diperoleh dari arsip Puskesmas dan Posyandu.
b. Mengedit data (data editing)
Kegiatan pengeditan dilakukan untuk memastikan data yag
diperoleh adalah data bersih dan lengkap sehingga dapat
dimasukkan dalam analisis data.
c. Memasukkan data (data entry)
Tahapan memasukkan data dilakukan dengan memasukkan data
yang telah terkumpul sesuai kode masing-masing data dalam tabel
sehingga siap dihitung dan dianalisis.
d. Membersihkan data (data cleaning)
Kegiatan pembersihan data dilakukan dengan cara pengecekan
kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data
tersebut tidak ada yang salah sehingga data tersebut benar-benar
siap dianalisis.

3.9 Teknik Analisis Data


3.9.1 Analisa Univariat
Penelitian ini bersifat deskriptif maka analisis data menggunakan
perhitungan-perhitungan statistik secara sederhana berdasarkan hasil
penyebaran data menurut frekuensi antar kategori. Analisis dilakukan
terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap
variabel. Kemudian ditentukan persentase (P) dengan menentukan
rumus sebagai berikut.10

Keterangan :
P = Persentase
n = Sampel
F = Frekuensi teramati

22

3.9.2 Analisa Bivariat


Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel-variabel
independen, yaitu pendidikan dan pekerjan ibu, yang diduga
mempunyai hubungan dengan variabel dependen, yaitu status imunisasi
dasar bayi. Analisa yang digunakan adalah tabulasi silang. Untuk
menguji hipotesa dilakukan analisis statistik dengan mengunakan uji
data kategori Chi square Test (X2) pada tingkat kemaknaannya adalah
95% (P < 0,05) sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan
yang bermakna secara statistik dengan menggunakan program
komputer SPSS. Melalui perhitungan uji Chi Square selanjutnya
diambil suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil atau sama dengan nilai
alfa (0,05) maka Ho ditolak yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel dependen dengan variabel independen.10,11

Anda mungkin juga menyukai