Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
II.
A. Materi
Alat-alat yang digunakan pada acara praktikum ini adalah cawan petri, baki, 8
botol sampel, kertas label, tissue, spuit injeksi tanpa jarum, kamera dan pipet tetes.
Bahan yang digunakan pada acara praktikum ini adalah fetus mencit, larutan
alkohol 96%, akuades, KOH 1%, KOH 2%, larutan pewarna AR, NaCl fisiologis dan
larutan penjernih A, B, C.
B. Metode
III.
A. Hasil
(A)
(C)
(E)
(B)
(D)
(F)
(H)
(G)
(I)
Keterangan:
Kelompok
2
caudal vertebrae, metatarsals, femur, tibia, cervical vertebrae
(axis dan atlas), skull, radius, ulna, carpals dan phalangers.
5
lumbar vertebrae, sacrum, scapula, atlas, radius dan ulna
Tulang yang terwarnai : lumbar vertebrae, sternum, skull,
mandibulla dan carpal. Tulang yang terlihat : radius, ulna,
6
metacarpal, phalanges, femur, patella, fibula, tibia, tarsals,
metatarsals dan caudal vertebrae.
Pembahasan
Praktikum Alizarin Red kali ini menggunakan larutan alkohol 96%, akuades,
KOH 1%, Alizarin Red, larutan penjernih A, larutan penjernih B dan larutan
penjernih C. Langkah awal metode pewarnaan Alizarin Red dengan cara merendam
fetus mencit ke dalam larutan alkohol 96% selama 12 jam. Pemberian alkohol ini
berfungsi sebagai fiksatif agar mematikan sel-sel fetus tanpa merusak struktur selnya.
Langkah selanjutnya adalah pemberian akuades selama 10 menit berfungsi untuk
menetralkan fetus dari pengaruh alkohol 96%. Selanjutnya, akuades diganti dengan
KOH 1% selama 3 jam, larutan KOH 1% berfungsi untuk membuat otot-otot pada
fetus menjadi transparan. Langkah selanjutnya pemberian Alizarin Red selama 3
jam, Alizarin disini sebagai pemberian warna pada tulang yang telah terkalsifikasi
dan terikat pada matriks tulang sehingga tulang terwarnai. Perlakuan yang dilakukan
tidak menggunakan KOH 2% dikarenakan fetus sudah tidak berbentuk,
dikhawatirkan fetus akan makin sulit untuk diidentifikasi. Selanjutnya diberi larutan
penjernih A, larutan penjernih B dan larutan penjernih C masing-masing 1 jam
bertujuan untuk menghilangkan kelebihan larutan Alizarin Red pada tulang hewan
uji. Hal ini sesuai dengan pendapat Partridge et al. (2009) menyatakan bahwa
Alizarin Red digunakan untuk mencari deposit kalsium.
Dari hasil perlakuan diketahui beberapa tulang yang terlihat, yaitu Sternum,
pusat osifikasi primer yang dimulai bila kelompok sel-sel berdeferensiasi menjadi
osteoblas dan matriks tulang yang baru terbentuk diikuti kalsifikasi mengakibatkan
terkurungnnya beberapa osteoblas yang kemudian menjadi osteosit. Titik awal
osteofikasi ditandai dengan adanya suatu masa homogen yang kecil dan epsinifilik,
yang dikelilingi osteoblas-osteoblas karena serat kolagen tertutup oleh substansi
dasar sehingga kelihatan homogen. Warna tersebut terbentuk karena terikatnya
pewarna Alizarin Red pada kalsium yang ada pada tulang (Said, 2011).
Hasil praktikum kelompok 1 tulang yang terwarnai yaitu Vertebrae, humerus dan
ribs. Hasil praktikum kelompok 2 yaitu Sternum, thoracic, vertebrata, tulang ekor,
lubar vertebrae, sacrum, incisors, mandible (dentary), caudal vertebrae,
metatarsals, femur, tibia, cervical vertebrae (axis dan atlas), skull, radius, ulna,
carpals dan phalangers. Hasil praktikum kelompok 3 yaitu Ribs, sternum, clavicle,
scapula. Hasil praktikum kelompok 4 yaitu atlas, axis, lavicle, scapula dan humerus.
Hasil praktikum kelompok 5 yaitu : ribs, mandibulla, humerus, axis, lumbar vertebrae,
sacrum, scapula, atlas, radius dan ulna. Hasil praktikum kelompok 6 lumbar
vertebrae, sternum, skull, mandibulla dan carpal.
Hasil yang didapat tiap kelompok berbeda-beda mungkin dikarenakan faktor
goncangan mekanik yang terjadi saat membawa fetus dan tingkat ketelitian dalam
penambahahan larutan. Menurut Huffman et al. (2007), tulang merupakan jaringan vaskuler
unik yang mengalami mineralisasi sebagai bagian dari proses perkembangannya. Mineral
pada tulang memiliki peran penting terhadap fungsi tulang belakang, termasuk menyokong
struktural, penyimpanan reversibel kalsium dan fosfor, dan tempat menyimpan kandungan
logam dan karbon.
Tulang yang diwarnai dengan alizarin red akan berwarna merah tua apabila
tulang tersebut telah mengalami klasifikasi. Warna ini muncul karena zat warna yang
diberikam terikat oleh kalsium pada matriks tulang. Pembentukan system rangka
dimulai pada inkubasi hari ke 5 ditandai dengan kondensasi mesenkim prekartilago.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR REFERENSI
Togashi, A. Y., Cirano, F. R., Marques, M. M., Pustiglioni, F. E., Antonio, L. 2007.
Characterization of Bone Cells Obtained from the Calvaria of Neonatal Rats
(osteo-1) after Serial Subculture. Journal Appl Oral Sci. 2007;15(5):442-7.
Villee, C. A., Walker, W. F. and Barnes, R. D. 1988. Zoologi Umum. Erlangga,
Jakarta