Praktikum IV
Praktikum IV
ROUTING EIGRP
1. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini, anda diharapkan dapat :
1. Mengaktifkan koneksi serial pada router
2. Mengkonfigurasi routing EIGRP
3. Menverifikasi konfigurasi EIGRP
4. Troubelshoot routing EIGRP
2. Dasar Teori
Protokol routing merupakan salah satu komponen terpenting dalam network
TCP/IP. Protokol routing ini secara dinamis berkomunikasi untuk menentukan rute terbaik
mencapai tujuan. Paket data diteruskan dari satu router ke router yang lainnya.
Berdasarkan algoritma atau prosesnya, protocol routing terbagi atas:
1. Distance Vector
2. Link State
3. Hybrid
Konsep hybrid merupakan perpaduan antara konsep distance vector dan konsep link
state, yang mengadopsi keuntungan dari kedua konsep tersebut. Proses pemilihan jalur-nya
menggunakan mekanisme distance vector sedangkan proses update data menggunakan
mekanisme link state karena memiliki kemampuan convergence yang cepat.
EIGRP merupakan salah satu jenis protocol yang dibuat oleh Cisco dan
menggunakan konsep hybrid. Nilai default administrative (AD) yang dimiliki EIGRP
adalah 90.
EIGRP ini dapat diimplementasikan dengan sintaks:
Router(config)#router eigrp autonomous-system
Router(config-router)#network network_address
Autonomous-system merupakan nomor yang digunakan untuk mengidentifikasi
kelompok router
6
[
[
Nilai default untuk K1 dan K3 adalah 1, sedangkan lainnya adalah 0. Sehingga secara
default rumus di atas menjadi:
Bandwidth didefinisikan sebagai 107 kbps dibagi dengan link paling lambat di antara jalur
yang ada. Dan delay diukur dengan satuan mikrodetik (s) dengan mengakumulasi seluruh
delay pada jalur tersebut.
Sehingga, jalur terbaik atau rute terbaik adalah yang memiliki nilai metric paling kecil.
Dengan kata lain, metric terbaik adalah yang memiliki nilai delay kecil dan bandwidth
terbesar.
Jenis
T1/DS1
Ethernet
T3/DS3
Fast Ethernet
Giga Ethernet
Maksimum
Bandwidth
1.544 Mbps
10 Mbps
45 Mbps
100 Mbps
1 Gbps
istilah yang digunakan untuk semua router tetangga yang memenuhi kondisi nilai AD lebih
kecil daripada FD.
3. Daftar Alat dan Bahan
1. Personal Computer
4 unit
2. Router
3 unit
3. Switch
3 unit
1 buah
5. Kabel console
1 buah
5 buah
3 buah
3 buah
4. Keselamatan Kerja
1. Sebelum melakukan langkah percobaan, pastikan kabel power terhubung ke Power
Supply.
2. Matikan komputer, router dan switch setelah praktikum selesai
5. Langkah Kerja
A. Mengaktifkan konfigurasi serial router
Tabel 1.
Nama Perangkat
CoreRouter
RouterA
RouterB
PC A
PC B
PC C
Fa0/0
10.1.1.0 /24
10.2.2.0 /24
10.3.3.0 /24
10.2.2.2/24
10.3.3.2/24
10.1.1.2/24
S1/0
10.140.1.1 /24
10.140.1.2 /24
10.140.2.2 /24
S1/1
10.140.2.1 /24
10.23.23.1 /24
10.23.23.2 /24
Default Gateway
N/A
N/A
N/A
10.2.2.1/24
10.3.3.1/24
10.1.1.1/24
1. Pastikan pada masing-masing router terdapat port serial dan port Ethernet/fast Ethernet.
2. Gunakan port console pada router untuk menghubungkan dengan PC (port RS-232 atau
port USB dengan converter DB-9 ke USB) dengan menggunakan kabel console, lalu
ON kan router.
3. Gunakan port Ethernet/Fast Ethernet pada router untuk menghubungkan dengan switch
pada port Fast Ethernet dengan menggunakan kabel UTP tipe Straight.
4. Gunakan port Fast Ethernet pada switch untuk menghubungkan dengan PC pada port
Fast Ethernet menggunakan kabel UTP tipe Straight.
5. Gunakan port serial untuk menghubungkan antar router dengan menggunakan kabel
V.35.
6. Melalui PC, gunakan salah satu aplikasi emulator dengan nilai properties Bit per
second 9600, Data bits 8, Parity None, Stop Bits 1 dan Flow Control None, lalu klik
OK, maka akan muncul IOS Command Line Interface dan masuk ke mode privileged
EXEC dengan menggunakan perintah enable.
Router>
Router>enable
Router#
7. Gunakan perintah debug ip routing sebelum melakukan konfigurasi
Router#debug ip routing
8. Verifikasi interface serial router pada mode privileged dengan perintah show ip
interface brief
9. Verifikasi bagian DCE atau DTE pada setiap port dengan perintah show controllers
serial interface. Interface DTE tidak membutuhkan set clock rate sedangkan interface
DCE membutuhkan set clock rate.
10
10. Berdasarkan tabel 1, mengubah hostname Router menjadi CoreRouter lalu aktifkan
konfigurasi interface serial dan atau interface fast ethernet pada router CoreRouter
dengan perintah ip address ip_address subnetmask dan perintah no shutdown
11. Verifikasi hasil konfigurasi interface serial dan atau fast ethernet masing-masing router
dengan perintah show running-config pada mode user Router>
12. Setting IP address, subnet mask dan default gateway pada Internet Protokol version 4
pada PC C
13. Pindahkan kabel console ke Router berikutnya lalu ulangi langkah 10 dan 12
berdasarkan table 1.
11
4. Lakukan langkah 1-3 untuk router A dan Router B, sesuaikan alamat jaringan
tetangganya masing-masing.
12
RouterA
RouterB
Interface
S1/0
S1/1
Fa0/1
S1/0
S1/1
Fa0/1
S1/0
S1/1
Fa0/1
Bandwidth
Delay
Metric
Berdasarkan hasil perhitungan, rute manakah yang tersimpan pada table routing pada
CoreRouter?
4. Simpan hasil konfigurasi ke NVRAM dengan perintah copy running-start
13