SKENARIO
Seorang pria usia 29 tahun datang ke IGD Rumah
Sakit Haji Medan dengan keluhan luka bakar. 30
menit yang lalu pasien mengalami luka bakar
terkena ledakan gas disalah satu pabrik di
brayan. Pada pemeriksaan fisik tampak luka
bakar derajat 2 pada kedua tangan, perut dan
kaki.
terminologi
1.
2.
3.
4.
5.
Analisa masalah
1. Bagaimana cara menangani pasien luka bakar?
Jawab: - Segera hindari sumber api dan matikan api pada tubuh
-Singkirkan baju & perhiasan
-Rendam daerah luka bakar pada air
-Lakukan ABC
2.Bagaimana karakteristik dari luka bakar derajat 2?
Jawab: Derajat 2 dangkal kerusakannya 1/3 superficial dermis
Derajat 2 dalam kerusakannya 2/3 superficial dermis
Mapping concept
Luka bakar
komplikasi
definisi
derajat
karakteristik
penanganan
Learning objective
1.
2.
3.
4.
5.
Luka bakar
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi
patofisiologi
Luka bakar
inflamasi
Protein keluar
vasokontriksi
TD
Aliran darah ke
luka
Pelepasan histamin
Permeabilitas kapiler
hipoproteinemia
Osmotik
plasma
edema
Cairan intravaskuler
syok
Hanya terjadi
kerusakan epidermis,
ditandai dengan
adanya eritema. Oleh
karena hanya terjadi
kerusakan superficial,
maka hanya sedikit tjd
kerusakan sistemik
Grade II
Kerusakan pada seluruh
lapisan epidermis dan
sebagian dermis,ditandai
dengan adanya bulla,
disertai edem
subkutan,kulitberwarna
merah muda serta nyeri
Grade II dangkal :
mengenai epidermis dan
superficial dermis, kulit
tampak hiperemis,
lembab, nyeri dan
terbentuk bulla
Grade II dalam : mengenai
epidermis dan dermis
serta lapisan dibawahnya,
kulit tampak pucat,abuabu dan permukaan lebih
rendah dari sekitarnya
Grade III
Luka bakar yang berat,
terjadi kerusakan seluruh
lapisan dermis dan lemak
sub kutan, warna keabuan
Tindakan awal
Melepaskan atau menjauhkan sumber panas dari tubuh
Menurunkan suhu bagian tubuh yang terkena dengan memberi air dingin
akan tetapi cara ini tidak dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena
bahaya terjadinya hipotermi
Nilai keadaan umum penderita : obstruksi airway (intubasi, trakeotomi),
shock (beri infus)
Dimandikan / dicuci : air steril + antiseptik
Bulla kecil (2-3 cm ) dibiarkan
Bulla besar (> 3 cm ) bulektomi dipecah
Obat obat lokal (topikal) untuk luka silver sulfadiazin, cth : silvaden,
burnazine, demazine, dll
Pemberian antibiotika bersifat profilaksis jenis spektrum luas
Tindakan lanjut
1.
Resusitasi cairan
Cairan yang diberikan berupa :
Kolloid : dextran, plasma ekspander
Kristalloid : ringer laktat, NaCL 0,9% dekstrose 4%
Kebutuhan cairan dapat ditentukan berdasarkan luas luka bakar menurut rumus Evans broke
Kolloid : BB x LB X 1cc
Kristalloid : BB X LB X 1cc
Dekstrose 5% :untuk dewasa 2000 cc
untuk anak-anak : 1 tahun :80cc/ kgBB
5 tahun : 60 cc/ kgBB
8 tahun : 40 cc/kgBB
Menurut rumus baxter
RL = 4cc xBBx% LB
1.
jumlah cairan diberikan dalam 8 jam 1 post trauma
jumlah cairan diberikan dalam 16 jam berikutnya
2. Untuk luka bakar > 50%
diperhitungkan = luka bakar 50%
2. Penggantian darah
luka bakar pada kulit menyebabkan terjadinya kehilangan sejumlah sel
darah merah sesuai dengan ukuran dan kedalaman luka bakar
3. Nutrisi
penderita luka bakar membutuhkan kuantitas & kualitas yang berbeda dari
orang normal karena umumnya penderita luka bakar mengalami keadaan
hipermetabolik, kondisi yang berpengaruh dan dapat memperberat kondisi
hipermetabolik yang ada adalah : umur, jenis kelamin, status gizi penderita,
riwayat pnyakit sebelumnya (DM), luas dan derajat luka bakar.
4. Early exicision and grafting (E&G)
dengan metode ini eschar di angkat secara operatif dan kemudian luka
ditutup dengan cangkok kulit (autograft atau allograft). Setelah terjadi
penyembuhan, graft akan terkelupas dengan sendirinya, E&G dilakukan 37 hari setelah terjadi luka.
Buka verband
Jika luka hanya
menunggu epitelisasi,
dibuka 4 hari
Posisi penderita :
Ekstremitas : fleksi / ekstensi max
Leher &muka : semi fowler
komplikasi
Infeksi
Kontraktur
Scarring
Syok hipovolemik
prognosis