Anda di halaman 1dari 33

BAB I

APRESIASI KARYA
SENI RUPA TERAPAN
DAERAH BANYUMAS

Mengidentifikasi Karya Seni RupaTerapan


Daerah Banyumas

Pengertian Seni Rupa Terapan (Usefull Art/Aplied Art).

Karya seni rupa menurut fungsinya dibagi menjadi dua


yaitu seni rupa murni (Fine Art) yaitu hasil seni rupa yang
menonjolkan segi keindahan dan kepuasan batin saja.
Yang kedua adalah karya seni rupa terapan (Applied Art)
yaitu karya seni yang disamping mempunyai nilai
keindahan juga bisa digunakan dalam kehidupan seharihari.

*Contoh karya seni rupa murni :

*Seni patung

*Seni Lukis

Contoh Karya Seni Rupa Terapan

Jenis-jenis Karya Seni Rupa Terapan


Daerah Banyumas.
a.

Menurut dimensinya:

Dua dimensi (dwi matra):

Karya seni yang mempunyai


ukuran panjang dan lebar, tipis,
lembaran atau karya seni yang
hanya bisa dilihat dari arah
depan saja. Contoh: kain batik,
kain sarung, taplak meja, kesed
dll.

Tiga dimensi (tri matra):


karya seni yang mempunyai ukuran
panjang lebar dan tinggi/ketebalan
atau karya seni yang bisa dilihat
dari segala arah.Contoh : rumah,
meubelair, peralatan dapur,
Perhiasan (assesouries)

b.

Menurut bentuknya:

- Bentuk Silindris:

-Perpaduan bentuk silindris


-Dan bentuk kubistis

- Bentuk Kubistis:

- Bentuk Organis / tak beraturan

3. Bahan dan teknik pembuatan


Bahan-bahan yang digunakan oleh pengrajin kebanyakan
masih memanfaatkan benda-benda yang berada disekitar
lingkungan mereka seperti kayu, bambu, tanah liat, ijuk
dan lainya.
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan diantaranya
yaitu: Anyam, pahat, butsir, batik, rangkai, sulam, renda
dan lain-lain.

4. Fungsi.
a. Hiasan ruangan : vas bunga, guci keramik, asbak

b. Dikenakan manusia : pakaian, sepatu, sandal,


gelang
dsb.
c. Peralatan dapur : tampah, pawon, kendi, ceting
dsb.
d. Kelengkapan upacara adat (seperti pernikahan,
begalan) : kendil, coek, kendi dan lain-lain.

B. Apresiasi Karya Seni Secara Umum


1. Pengertian Apresiasi.

Kegiatan apresiasi secara nyata dilakukan ketika pengamat


berhadapan dengan benda yang akan di apresiasi. Dalam
bidang seni berarti kegiatan apresiasi dilakukan oleh
penikmat dengan cara mengamati, menghayati dan
menghargai karya seni baik seni rupa, seni tari maupun
seni musik.
Dengan kata lain pengertian apresiasi adalah kegiatan
mengamati, menghayati dan menghargai karya seni.

2. Proses Apresiasi.
Tahapan paling awal dalam apresiasi adalah tahap
pengindraan dengan mata atau kegiatan melihat karya
seni.
Tahap yang kedua adalah tahap penghayatan, yaitu
penikmat berusaha untuk memahami atau melakukan
penghayatan terhadap karya seni.
Tahap terakhir adalah tahapan penilaian atau tahap
penghargaan berkenaan dengan pengambilan
keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan
tertentu atas sesuatu yang bernilai atau berharga.

3. Aspek-aspek Apresiasi.
Aspek pertama dalam apresiasi adalah
apresiasi terhadap hasil karya seni
(Intraestetis),
Aspek yang kedua adalah apresiasi terhadap
seniman dan latar belakangnya
(ekstraestetis).

4. Kriteria Apresiasi.
a. Ide: Yaitu munculnya gagasan dari hasil olah inspirasinya.
Ide bisa berasal dari hasil pengamatan alam sekitar, sebuah
suasana, merasakan sesuatu atau pengalaman batin.
b. Keaslian/originalitas: Adalah hasil penciptaan karya seni
yang belum pernah ada sebelumnya.

c. Kreatifitas : Keunikan yang muncul dalam mengolah


inspirasinya dengan menggunakan alat dan memanfaatkan
bahan selama proses penciptaan karya seni, sehingga
menjadi sesuatu yang menarik dan mempunyai arti/nilai

d. Gaya perseorangan : Kejujuran dan ciri khas


yang muncul dalam karya seni yang
diciptakannya.
e. Teknik : Keahlian seseorang dalam
menggunakan alat dan mengolah bahan selama
proses penciptaan karya seni.
f. Komposisi : Yaitu penataan unsur-unsur seni
dengan menggunakan prinsip-prinsip seni
sehingga menjadi suatu pola yang matang dan
melahirkan karya yang bermakna.

1). Unsur-unsur seni rupa:


a). Titik / point

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Kehadiran titik


dalam sebuah karya ada yang sengaja dimunculkan, contohnya untuk
pembuatan karya dengan teknik pointilisme.
b). Garis
Garis ada yang mengartikan: Hasil sebuah goresan, batas sebuah
bidang dan ada juga yang mengartikan kumpulan titk-titik yang
memanjang. Ada empat macam garis yaitu garis lurus, lengkung,
patah-patah dan bergelombang.

c). Bidang
Pengertian bidang: Hasil perpotongan beberapa garis, garis
lengkung yang bertemu antara ujung dan pangkalnya. Bidang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan bidang
non-geometris.

Bidang Geometris

* Bidang Non-geometris

d).

Bentuk / ruang

Bentuk adalah unsur seni rupa terwujud karena ruang atau


volume. Macam-macam bentuk dalam seni rupa meliputi:
bentuk kubistis, silindris dan bentuk bebas atau organis.

e).

Warna

Warna dapat dikelompokan: Warna primer, sekunder, tertier,


komplementer, analogues, monochromatic, polychromatic dan warna
netral.

Warna komplementer

HIJAU

UNGU

ORANGE

MERAH

KUNING

BIRU

Warna analogues

Warna monochromatic

Warna polychromatic

f).

Tekstur / rasa bahan

Tekstur adalah nilai suatu permukaan benda yang dirasakan


dengan indra peraba (halus atau kasar). Secara visual
tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata (sesuai
antara yang dilhat dengan hasil rabaan) dan tekstur semu
(berbeda antara yang dilihat dengan hasil rabaan)

2).

Prinsip seni rupa

Prinsip seni rupa disebut juga kaidah-kaidah seni


rupa, yaitu hal-hal yang menjadi pedoman dalam
berkarya seni rupa. Prinsip seni rupa meliputi:

a).

Kesatuan (Unity)

Yaitu antara unsur yang satu dengan unsur yang lain saling
berhubungan, sehingga tidak nampak adanya bagian yang
berdiri sendiri.

B
Gb. B berkesan lebih menyatu dbanding gambar A

b). Keseimbangan (Balance)


Keseimbangan dalam seni rupa yaitu kesamaan bobot dari
unsur-unsur yang ada.
Jenis-jenis keseimbangan :
Keseimbangan Sentral/Memusat

Keseimbangan Simetris

Keseimbangan Asimetris

c).

Irama (Rytme)

Pada karya seni rupa, irama nampak pada penyusunan


unsur-unsur yang seni rupa yan digunakan, baik dengan
cara diulang-ulang atau diatur dengan cara tertentu.
Jenis-jenis irama:
irama statis/repetitif

irama elastis

irama alternatif

irama progresif

d).

Keselarasan (Harmony)

Tujuan prinsip keselarasan adalah untuk menciptakan


keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda baik
bentuk maupun warna.

*Harmony

* Tidak Harmony

e).

Kesesuaian ukuran (Proporsi)

Yaitu kesebandingan ukuran antara benda yang satu


dengan benda yang lainnya.

Proporsi gambar A lebih sesuai dibandingkan dengan gambar B

f).

Pusat perhatian (Centre of interest / point


centre)

Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau


berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitarnya.
Sehingga secara tidak disengaja akan mengajak mata
pemirsa tertuju kearah unsur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai