STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn. M
No. RM
088550
Umur
23 tahun
Agama
Islam
Suku
Makassar
Status Pernikahan
Belum menikah
Pendidikan Terakhir
SD
Pekerjaan
Kuli bangunan
Alamat
Jl. Rajawali I
Masuk IGD Jiwa RSKD Prov. Sulsel untuk pertama kalinya tanggal 5
November 2014. Pasien datang dengan kakaknya.
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari catatan medis dan autoanamnesis
A. Keluhan Utama
Mengamuk
mangga yang dibelinya dari pasar. Dia juga pernah membakar bantal
lantaran salah tempat membuang puntung rokoknya. Dia mengaku di
dalam mimpinya sering didatangi oleh sesosok makhluk yang dia
yakini sebagai malaikat jibril dan memberikan wahyu kepadanya untuk
tidak turun dari rumahnya (rumah panggung) karena jika dia turun
maka dia akan meninggal. Dia juga sering berbicara dengan bayangan
yang dia yakini sebagai roh bapaknya yang telah meninggal dan
mendengar suara anak kecil yang menyuruhnya untuk berkelahi
dengan temannya, tetapi dia tidak ingin berkelahi dan memilih untuk
menyendiri. Dia juga sering curiga kepada temannya dan kakaknya
bahwa mereka akan mencelakainya. Di saat pasien melihat temannya
dari kejauhan, tiba-tiba bayangan temannya muncul dihadapannya dan
bayangan itu berbicara dengan kalimat ancaman kepadanya. Dia
cenderung lebih suka menyendiri di rumah daripada bergaul dengan
temannya. Dia juga jarang tidur dan kadang keluar rumah menuju jalan
raya tetapi bisa sendiri pulang ke rumah.
III.
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-),
pupil bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi
motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak
ditemukan refleks patologis.
IV.
Penampilan
Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, postur tubuh kurus tinggi,
kulit sawo matang, menggunakan kaos berwarna putih dan celana
pendek warna hitam, perawatan diri terkesan kurang.
2. Kesadaran
Compos mentis, kesadaran berubah
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Pasien berjalan agak lamban.
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan spontan, lancar, intonasi
pelan.
: gelisah
2. Afek
: tumpul
3. Keserasian
: tidak serasi
4. Empati
Orientasi
a. Waktu
: Baik
b. Tempat
: Baik
c. Orang
: Baik
3. Daya Ingat
a. Jangka Panjang
: Baik
b. Jangka Sedang
: Baik
c. Jangka Pendek
: Baik
d. Jangka Segera
: Baik
: Baik
5. Pikiran Abstrak
: Baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: Ada.
2. Ilusi
: Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran
- Produktivitas
- Kontinuitas
: relevan, koheren
- Hendaya berbahasa
: tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi : pasien selalu ingin pulang dan merasa tidak sakit dan
tidak seharusnya dirawat di RSKD.
3. Gangguan pikiran
Delusion of influence : pasien mendengar bisikan anak kecil untuk
berkelahi dengan temannya, tetapi dapat dilawannya.
Waham kejaran : pasien selalu merasa teman dan kakaknya ingin
mencelakainya walaupun pemeriksa sudah berusaha mematahkan
keyakinan tersebut.
F. Pengendalian Impuls
inhedonia
: Terganggu
: Baik
3. Penilaian Realitas
: Terganggu
4. Tilikan
penyakitnya (tilikan 1)
membawa pisau hanya untuk memotong mangga yang dibelinya dari pasar.
Dia juga pernah membakar bantal lantaran salah tempat membuang puntung
rokoknya. Pasien memiliki waham kejaran yang ditandai dengan selalu
curiga kepada teman dan kakaknya bahwa mereka akan mencelakainya. Dia
juga mengalami halusinasi visual berupa melihat bayangan yang diyakini
sebagai ayahnya yang telah meninggal, bayangan yang dia yakini sebagai
malaikat jibril, dan bayangan temannya yang dia lihat di kejauhan. Dia juga
mendengar bisikan anak kecil yang menyuruhnya untuk berkelahi dengan
temannya, tetapi dia bisa melawan bisikan itu dan lebih memilih untuk
menarik diri dari pergaulannya. Memiliki hendaya terhadap social dan
pekerjaan. Dia juga jarang tidur dan kadang keluar rumah menuju jalan raya
tetapi bisa sendiri pulang ke rumah.
VI. AUTOANAMNESA
Pukul 16.00 WITA 17 November 2014, pasien berada di Perawatan
Kenari RSKD.
Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, postur tubuh kurus tinggi, kulit
sawo matang, menggunakan kaos berwarna putih dan celana pendek warna
hitam, perawatan diri terkesan kurang.
DM : Asslamualaikum
P
: Waalaikum salam....
DM : Perkenalkan Pak, saya Fikri dokter muda yang bertugas hari ini. Siapa
nama Bapak?
P
: Saya M Dok.
: 23 tahun.
DM : Tinggal dimana?
P
: Di jalan rajawali.
: Belum Dok.
: Begini Dok, katanya saya sering sekali mengamuk. Terus juga katanya
orang di rumah khawatir sama saya karena saya selalu bawa pisau,
padahal saya bawa pisau cuma mau potong mangga ji Dok.
: Selalu ka berpikir lain-lain sama kakak saya Dok. Kalau dia bicara,
munculmi pikiran lain-lain itu Dok. Saya selalu yakin kakak saya ini
mau bikin saya celaka.
: Saya sering sekali dibuat kesal Dok, di situ mi saya berpikir lain-lain.
Daripada saya berkelahi dengan kakak saya, lebih baik saya pukulpukul lemari saja.
: Baik-baik ji Dok.
DM : Kapan Bapak pegang itu pisau? Setiap hari atau pas mau potong
mangga saja?
P
: Nda sy bakar ji Dok. Itu hari saya salah lempar puntung rokok, eh
kenanya ke bantal Dok. Baru nda kuperhatikan ki. Makanya terbakar.
: Iya dok. Saya sering didatangi sama arwahnya bapakku. Dia selalu
ingatkan ka tuk sholat lima lima waktu. Trus dia bilang dia saying
sekali sama saya. Katanya tolong jagai ibuku dan saudaraku.
: Iya Dok, baku bicara. Bukan tonji arwah, tapi kayak bayanganbayangan hitam ji. Suaranya ji bapakku saya kenali makanya saya yakin
itu bapakku. Terus pernahka juga didatangi sama Malaikat Jibril di
dalam mimpiku Dok. Dia bilang saya nda boleh turun ke bawah karena
kalau saya turun ke bawah, bisa mati bede.
DM : Tapi kan Malaikat Jibril terakhir kali memberikan wahyu kepada Nabi
Muhammad.
P
: Nda kutaumi itu iya Dok. Pokoknya kayak ada sesosok makhluk
datangika pas mimpi Dok. Terus dia bilang begitu.
: Iya ada Dok, suara anak kecil. Dia suruhka tuk berkelahi sama
temanku dok. Tapi nda mauka. Baru kalo saya liat temanku dari jauh,
tiba-tiba bayangan mukanya temanku muncul di depanku terus na katakatai ka sama na ancam ka.
DM : mengancam bagaimana?
P
: Iye dok.
: Nda baku bicara ji Dok. Dia cuma kasih keluar suara-suara ji saja.
: Iye.
: Mauka pulang Dok. Nda betah saya di sini. Padahal kakakku bilang
satu minggu ji di sini. Tapi sekarang satu bulan mi.
: Ada. Mama ku. Tapi nda dibilang mau kasih saya keluar.
: Nda sakit saya Dok. Makanya nda seharusnya saya ada di sini. Mauka
pulang.
: 86 Dok
: 79 Dok
: Kalau sepeda pake tenaga pi dok baru bisa jalan, sedangkan motor
pake mesin ji.
: 7, 4, 1, 5, 3
VII.
neurotransmitter
maka
pasien
memerlukan
psikofarmakoterapi.
Psikologik
Ditemukan adanya gejala positif berupa waham dan halusinasi.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya sosial dan pekerjaan yang membuat dirinya
mengasingkan diri dari pergaulan dan sulit melakukan pekerjaannya.
IX.
RENCANA TERAPI
1. Farmakoterapi :
2. Terapi Supportif
a. Ventilasi
Membuat suasana yng kondusif untuk pasien menceritakan apa
yang dirasakan dan dipikirkan sehingga pasien bisa diterapi secara
tepat dan holistik.
PROGNOSIS
Dubia et bonam
XI.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain
XII.
PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu
gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada perspesi,
pikiran, afek dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan
intelektual biasanya tidak terganggu, walaupun defisit kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.
Gejala skizofrenia secara garis besar dapat dibagi dalam dua kelompok,
yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif dapat berupa delusi,
halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh gelisah, dan perilaku aneh atau bermusuhan.
Gejala negatif adalah alam perasaan (afek) tumpul atau mendatar, menarik diri
atau isolasi dari dari pergaulan, miskin kontak emosional (pendiam, sulit diajak
bicara), pasif, apatis atau acuh tak acuh. Sulit berpikir abstrak dan kehilangan
dorongan kehendak atau inisatif.
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas
a. thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang-ulang atau
bergema dalam kepalanya, dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
sama namun kualitasnya berbeda.
thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar
masuk ke dalam pikirannya atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya
thought broadcasting = isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang
lain atau umum mengetahuinya
b. delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar
delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar
delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
delusional perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
bemakna sangat khas dirinya. Biasanya bersifat mistik atau mukjizat
c. Halusinasi auditorik
-
Jenis halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari pancaindera apa saja, apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh
ide-ide berlebihan yang menetap atau apabila terjadi setiap hari
selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan secara terus
menerus.
b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau
neologisme.
c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh
tertentu, atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
d. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang
jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial
dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku, bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut
dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.
Sebagai tambahan:
-
Dia juga selalu merasa curiga kepada kakak dan temannya bahwa mereka
akan mencelakainya. Di saat melihat temannya, tiba-tiba dia merasa bayangan
temannya muncul di hadapannya dan mengucapkan kalimat ancaman sehingga
pasien tersebut digolongkan dalam Skizofrenia Paraniod (F20.0).