Situbondo
Dwi Y. RAKHMASARI1, Indah S. NOVITASARI1, Baharudin SALAM1, Arzulinda M.
RAHMASYITHA1, Tania P. M. PUTRI1
Ekologi Project 2014, Laboratorium Ekologi
1
Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK
Lamun (seagrasses) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang sepenuhnya
menyesuaikan diri hidup berbenam di dalam laut. Padang lamun (seagrass bed) adalah
hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu area pesisir/laut dangkal yang terbentuk oleh
satu jenis lamun (monospecific) atau lebih (mixed vegetation) dengan kerapatan tanaman
yang padat (dense) atau jarang (sparse). Penelitian komunitas lamun yang berada di Pantai
Bama Taman Nasional Baluran ini bertujuan untuk melakukan metode standart guna
mengetahui kerapatan dan penutupan jenis lamun di pantai Bama. Mengidentifikasi serta
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lamun dan persebarannya di Pantai
Bama. Metode yang digunakan pada penelitian komunitas lamun di Pantai Bama adalah metode
line transect dimana antar transek memiliki jarak yang sama hingga 100 m yang dimulai dari
titik garis pantai (inshore). Analisis data yang dilakukan adalah menghitung kerapatan dan
penutupan lamun. Hasil penilitian yang dilakukan di Pantai Bama didapatkan kerapatan dan
penutupan tertinggi yaitu pada spesies Cymodoceae serrulata sedangkan kerapatan terendah
yaitu spesies Enhalus acoroides dan penutupan terendah yaitu Halophila ovalis.
Kata Kunci:, Line Transect, Kerapatan, Lamun, Pantai Bama, Penutupan.
1.
PENDAHULUAN
3. PEMBAHASAN
3.1
Keterangan :
D
: Kerapatan jenis (tegakan/m2)
Ni
: Jumlah tegakan jenis I (tegakan)
A
: Luas daerah yang disampling (m2)
(Ghossari,2012).
Keterangan :
C
: Prosentase penutupan jenis lamun i
Mi
: Prosentase titik tengah dari kelas
kehadiran jenis lamun i
fi
: Banyaknya subpetak dengan kelas
kehadiran jenis lamun i sama.
(Poedji Rahajoe,2013).
Cymodocea
serrulata,
Cymodocea
rotundata,
Syringodium isoetifolium,
Halophila ovalis, dan Halodule pinifolia.
3.4
4. KESIMPULAN
Pada
penelitian
ini
dapat
disimpulkan bahwa nilai kerapatan tertinggi
yaitu pada spesies Cymodocea serrulata
(94,189 /m2), karena jenis spesies lamun
tersebut tumbuh pada perairan yang relatif
dangkal, dan tinggi kerapatannya tinggi
disebabkan karena substrat yang cocok
untuk habitatnya yaitu pada subtidal
dangkal. Dan nilai penutupan tertinggi yaitu
pada spesies Cymodocea serrulata sebesar
94,189 tegakan/m2 karena memiliki habitat
pada daerah subtidal yang dangkal dan batu
karang yang rata, karena perlakuan sampling
dilakukan di tepi pantai sampai daerah
transisi lamun karang Pantai Bama. Faktor
faktor yang mempengaruhi lingkungan yang
berpengaruh terhadap distribusi dan
kestabilan ekosistem padang lamun yaitu
suhu optimum antara 25C - 35C dan pada
saat cahaya penuh, salinitas yaitu antara 10
40 dan nilai optimum toleransi terhadap
salinitas di air laut adalah 35, dan untuk
substrat terdapat 6 kategori berdasarkan
karakteristik tipe substratnya, yaitu lamun
yang hidup di substrat lumpur, lumpur
pasiran, pasir, pasir lumpuran, puing karang,
dan batu karang. Dan pada zonasi dangkal
pada meter ke 0, 20,40 dan 60 meter
ditemukan 6 spesies lamun yaitu
Cymodocea
serrulata,
Cymodocea
rotundata,
Thalassia
hemprichii,
Syiringodium isoetifolium, Halophila ovalis,
Halodule pinifolia, dan sedikit Enhalus
11
12